BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sungai Belik merupakan anak Sungai Gajahwong yang mengalir melintasi tiga pedukuhan, yaitu Pedukuhan Karangwuni, Pedukuhan Karanggayam, dan Pedukuhan Kocoran. Sungai ini dahulu merupakan sungai yang menjadi sumber air bersih bagi warga sekitar. Namun seiring berjalannya waktu, keadaan sungai ini semakin memprihatinkan. Sungai Belik yang dulunya lebar dan dalam kini menjadi sempit dan dangkal, sehingga saat hujan turun tak jarang terjadi banjir yang menggenangi rumah warga. Selain itu, air sungai yang dulunya jernih kini telah tercemar yang ditandai dengan perubahan warna air yang menghitam ditambah bau yang tidak sedap. Sehingga kini sebutan Sungai Belik telah dirubah menjadi Sungai Belik, karena sebutan Kali Belik dikira lebih tepat untuk menggambarkan kondisi aliran air ini. Penyebab utama pencemaraan sungai ini adalah karena bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan meningkatnya pemukiman disekitan aliran sungai, sehingga berdampak pada semakin berkurangnya lebar sungai. Tidak hanya itu, peningkatan pemukiman disekitar aliran sungai ini juga berkontribusi besar terhadap pencemaran sungai. Karena secara langsung maupun tidak langsung warga yang tinggal disekitar aliran sungai juga ikut berperan dalam membuang sampah ataupun limbah rumah tangga ke aliran sungai. Pembuangan sampah dan limbah rumah tangga ke aliran sungai akan mengakibatkan sendimentasi pada dasar sungai sehingga kedalaman sungai akan berkurang dan semakin dangkal. Selain itu, kehadiran PDAM yang terletak di daerah hulu Sungai Belik kabarnya juga merupakan salah satu faktor penyebab tercemarnya air sungai. Menurut salah seorang warga yang tinggal disekitar aliran sungai, pada awalnya Perusahaan Air Minum ini dibentuk dari mata air yang ada di kali belik akibatnya pengaliran air di Sungai Belik semakin berkurang. Tidak hanya itu, limbah hasil pengolahan air PENDAHULUAN 1
dari PDAM juga dialirkan ke sungai, sehingga terkadang air di Sungai Belik terlihat berubah-ubah warnanya dari hijau, merah bata hingga hitam dan mengeluarkan bau yang tidak sedap. Walaupun pihak PDAM telah memberikan ganti rugi berupa penyediaan air bersih setiap hari selama 24 jam kepada warga, namun tampaknya ganti rugi itu tidak sebanding dengan rasa ketidaknyamanan yang dirasakan warga, belum lagi dampak negatif lain yang akan ditimbulkan karena masalah ini. Untuk itu, warga pernah meminta pihak PDAM untuk membangun tanggul di sepanjang aliran sungai. Namun, pembangunan tanggul itu hanya berjalan sementara dan terhenti ditengah jalan. Akibatnya, warga masih merasa tidak nyaman dengan lingkungan kali belik yang berada di dekat rumah mereka. 1.2 Tujuan Penelitian Melihat dari kondisi Sungai Belik yang sangat memprihatinkan karena sering terjadinya banjir serta adanya pencemaran, maka diperlukan penelitian yang bertujuan untuk menanggulangi masalah banjir serta pencemaran yang terjadi di Sungai Belik. Salah satunya dengan rehabilitasi Sungai Belik secara Ekohidraulik sehingga menjadi layak huni bagi masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Merencanakan rehabilitasi sungai dengan menerapkan konsep ekohidraulik sehingga ramah lingkungan. 2. Memilih material yang ramah lingkungan untuk perkuatan tebing. 3. Peninggian elevasi tanggul yang ada pada kawasan PDAM Tirta Marta sehingga material yang ada di atasnya tidak jatuh ke sungai dan mengendap. 4. Mengatasi pencemaran air sungai akibat pembuangan limbah. 5. Menciptakan ruang terbuka hijau di kawasan PDAM Tirta Marta. PENDAHULUAN 2
1.3 Manfaat Yang Diharapkan Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Melihat dari permasalahan yang terjadi di Sungai Belik tentang banjir dan pencemaran, menimbulkan gagasan penelitian yang diharapkan dapat : 1. Mengatasi banjir dan meminimalisir adanya pencemaran dan bau tidak sedap yang sering terjadi di aliran Sungai Belik. 2. Menciptakan Ruang Terbuka Hijau dan mengatasi sampah di kawasan PDAM Tirta Marta. 3. Menciptakan kenyamanan bagi masyarakat sekitar Sungai Belik. 1.4 Batasan Penelitian Perencanaan rehabilitasi yang dilakukan dalam penelitian ini dibatasi terhadap beberapa hal, yaitu : 1. Lokasi penelitian hanya terbatas pada bagian hulu Sungai Belik, yaitu terletak pada kawasan PDAM Tirta Marta sampai Rumah Kos di Pedukuhan Karanggayam. 2. Media filter air yang digunakan bersifat ekohidraulik. 3. Perkuatan lereng yang direncanakan merupakan yang ramah lingkungan. 4. Tidak dilakukan analisa biaya dan perhitungan perkuatan lereng. 1.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ini disusun dalam beberapa bab, yaitu : 1. BAB 1 PENDAHULUAN a. Latar Belakang Penelitian atau Perumusan Masalah b. Tujuan Penelitian c. Manfaat Penelitian d. Batasan Penelitian e. Sistematika Penulisan PENDAHULUAN 3
2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini disajikan tulisan, pendapat, penemuan, baik dari para tokoh di bidangnya, maupun para peneliti pendahulu, yang berkaitan dengan topik tugas akhir. Fakta-fakta yang dikemukakan dalam bab ini sejauh mungkin diambil dari sumber aslinya. 3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN a. Bagan Alir Penelitian b. Lingkup Penelitian c. Persiapan Penelitian d. Studi Pustaka e. Pengumpulan data f. Analisis Data 4. BAB 4 ANALISIS, DAN PEMBAHASAN a. Penyajian Data Pada bab ini memuat uraian tentang jalannya penelitian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. b. Analisis Pada bab ini berisi analisis data-data yang diperoleh menggunakan metode yang diusulkan. c. Pembahasan Pada bab ini berisi pembahasan lebih lanjut terhadap pokok bahasan atau penafsiran hasil-hasil penelitian. 5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan akhir dari bagian utama yang memuat kesimpulan berdasarkan pembahasan yang dilakukan, dan saran-saran yang perlu dikemukakan bagi kajian sejenis (penelitian, studi pustaka, dan sebagainya) PENDAHULUAN 4
dikemudian hari. Saran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kesimpulan yang diharapkan dapat lebih menyempurnakan kajian terhadap topik bahasan sejenis atau topik lainnya yang berkaitan. 1.6 Lokasi Gambar 1.1 Peta Lokasi (Sumber : www.googlemaps.com) PENDAHULUAN 5