IMPLEMENTASI BIMBINGAN KONSELING DALAM MERUBAH PERILAKU SISWA SD NEGERI 01 DAYU GONDANGREJO KARANGANYAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP MOTIVASI PENGENALAN DUNIA KERJA PADA SISWA SMA NEGERI COLOMADU TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Oleh: Vica Aji Ayu Wardani

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

PENGELOLAAN KEDISIPLINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK ASTA MITRA PURWODADI TESIS

PENERAPAN KONSELING KELOMPOK BAGI SISWA YANG BERPERILAKU NEGATIF DALAM PENYESUAIAN DIRI DENGAN LINGKUNGAN KELAS 5 SDN 09 NGRINGO, JATEN, KARANGANYAR

PELAKSANAAN PENGAJARAN REMEDIAL PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS II SD N 1 SEDAYU

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

EFEKTIVITAS PEMANFAATAN HASIL ALAT UNGKAP MASALAH (AUM) OLEH GURU BK DI SMP NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN PADANG UTARA KOTA PADANG

IMPLEMENTASI BIMBINGAN BELAJAR PADA SISWA KESULITAN MATEMATIKA DI SDN BADRAN SURAKARTA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI KOMPETENSI KEPENDUDUKAN DI KELAS XI SMA NEGERI 3 SALATIGA TESIS

KERJASAMA GURU BK DAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MEMBANTU PESERTA DIDIK YANG UNDER ACHIEVER DI SMA NEGERI 1 TALAMAU KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 23 SEMANGGI SURAKARTA TAHUN 2016/2017

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING

Keywords: Effectiveness, Information Services, Teachers BK

SKRIPSI. Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PERSEPSI GURU TERHADAP PENILAIAN AUTENTIK YANG TELAH DISEMPURNAKAN DALAM PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTABARAT

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

PEMBINAAN KARAKTER MANDIRI DAN TANGGUNG JAWAB SISWA SD MUHAMMADIYAH 8 JAGALAN TAHUN AJARAN

PELAKSANAAN BIMBINGAN BELAJAR DI KELAS I SD NEGERI KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PERAN GURU DALAM MELAKSANAKAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA SISWA DI SD MUHAMMADIYAH 21 BALUWARTI

BAB XII PERAN PERSONEL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR AKUNTANSI

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

Oleh: Iponofita Yani. Fitria Kasih Rahma Wira Nita. Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

PERANAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK YANG MEMPEROLEH HASIL BELAJAR RENDAH

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

PENGELOLAAN PENGEMBANGAN DIRI DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER REBANA DI SD NEGERI 1 KARANGRAYUNG GROBOGAN TESIS

ANALISIS PENGGUNAAN VARIASI METODE MENGAJAR OLEH GURU SOSIOLOGI DI SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF PADA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI NIRMALA BANTUL

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

Jurnal Seni dan Pembelajaran Februari 2017

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI DISCOVERY LEARNING PADA SISWA SMP NASKAH PUBLIKASI

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA ANAK KELOMPOK B DI TK AL-ISLAM 10 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

PERAN WALI KELAS SEBAGAI PELAKSANA BK DALAM MENANAMKAN KARAKTER DISIPLIN DAN JUJUR PADA SISWA KELAS TINGGI SDN 2 KADIPIRO TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD N 4 KRAJANKULON KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TESIS

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PERPUSTAKAAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA KELAS ATAS SD MUHAMMADIYAH 16 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

LINDA ROSETA RISTIYANI K

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGELOLAAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERKARAKTER DI SDN KEPATIHAN JEBRES SURAKARTA TAHUN 2016/2017 TESIS

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD N 02 KEDUNGAMPEL TAHUN 2016/2017

Konseling Individu Dengan Teknik Trait & Factor untuk Mengatasi Dampak. Overprotektif terhadap Kemandirian Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Nogosari

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MOVING CLASS DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA KELAS III SD NEGERI PONCOWARNO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

PELAKSANAAN LAYANAN KLASIKAL BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 3 KANDANGAN

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI

PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA ANAK SLOW LEARNERS (LAMBAN BELAJAR) Fida Rahmantika Hadi FIP IKIP PGRI MADIUN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK BERKEBUTUHAN KHUSUS PADA PENDIDIKAN INKLUSI DI SMK NEGERI 4 PADANG

PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS. Diajukan Kepada

TINDAK LANJUT SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI SABRANG LOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

PERAN KEPALA DESA SEBAGAI ADMINISTRATOR PEMBANGUNAN DI DESA MONCONGLOE KECAMATAN MONCONGLOE KABUPATEN MAROS

Artikel Publikasi Ilmiah untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai Gelar Sarjana Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENCAPAIAN STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK GURU SEKOLAH DASAR NEGERI NGRUKEMAN KECAMATAN KASIHAN KABUPATEN BANTUL

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN WORD SQUARE DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 BANDUNG

SIKAP DAN KEBIASAAN BELAJAR MAHASISWA TUNANETRA PRODI PLB FKIP UNINUS

FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA KETERAMPILAN GURU BK DALAM MEMBERIKAN LAYANAN INFORMASI DI SMP N 1 PASAMAN

KARAKTER KREATIFITAS DAN KEMANDIRIAN PADA SISWA

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

MASALAH-MASALAH YANG DIHADAPI PESERTA DIDIK DALAM PERENCANAAN KARIR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PELAYANAN BIMBINGAN KARIR

SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH TERHADAP GURU DI MI MUHAMMADIYAH PK KARTASURA

PENGELOLAAN BIMBINGAN SOSIAL SISWA KELAS XII IPA SMA NEGERI 1 SUKODONO SRAGEN T E S I S

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

ANALISIS KEMAMPUAN GURU DALAM MELAKSANAKAN PENILAIAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR TAHUN 2016/2017

Diajukan oleh: ALFIAN CHANDRA PUSPITA A

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DALAM MEWUJUDKAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK DI KELAS VII SMP NEGERI 27PADANG JURNAL PENELITIAN

PEMAHAMAN DAN PEMANFAATAN HIMPUNAN DATA DALAM KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK N I KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PERAN GURU DAN ORANGTUA DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI DI TK HARAPAN AYAH BUNDA KALUMBUK PADANG ARTIKEL FITRIA ELVINA NPM:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS V SD MUHAMMADIYAH 11 MANGKUYUDAN SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA KELAS XI OLAHRAGA di SMA NEGERI 5 KOTA MAGELANG ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

RICKY CAHYO PAMUNGKAS A

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Transkripsi:

IMPLEMENTASI BIMBINGAN KONSELING DALAM MERUBAH PERILAKU SISWA SD NEGERI 01 DAYU GONDANGREJO KARANGANYAR Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : LAILA TIARA ULFAH A 510130263 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017 i

IMPLEMENTASI BIMBINGAN KONSELING DALAM MERUBAH PERILAKU SISWA SD NEGERI 01 DAYU GONDANGREJO KARANGANYAR ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) implementasi bimbingan konseling di SD Negeri 01 Dayu dalam merubah perilaku siswa, (2) peran guru dan kepala sekolah pada implementasi bimbingan konseling dalam merubah perilaku siswa di SD Negeri 01 Dayu. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru, dan siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verification. Penelitian ini diawali dengan tahap persiapan, pelaksanaan penelitian, penyusunan laporan dan diakhiri dengan pelaporan. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan bimbingan konseling di SD Negeri 01 Dayu dilakukan melalui tahap perencaan, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak lanjut. Siswa yang memiliki perilaku kurang baik diberi nasehat, dibimbing dan diarahkan dengan cara pendekatan individual yang dilakukan oleh kepala sekolah dan guru, sehingga nantinya dapat terbentuk perilaku yang baik, berkembang potensinya dan terarahkan bakat dan minat siswa. Pelaksanaan bimbingan konseling ini juga dapat memecahkan masalah yang dihadapi siswa di sekolah maupun di rumah. Kata Kunci: bimbingan konseling, perilaku, peran guru dan kepala sekolah. ABSTRACT This study aims to describe: (1) implementation of counseling guidance in SD Negeri 01 Dayu in changing student behavior, (2) role of teacher and principal on implementation counseling guidance in changing student behavior in SD Negeri 01 Dayu. This research is a qualitative research. The subjects of this study were principals, teachers, and students. Data collection techniques used are observation techniques, interviews, documentation. Analytical techniques used consisted of three components of analysis, namely data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions or verification. This research begins with the preparation stage, the implementation of research, the preparation of reports and ending with reporting. The result of this research is the implementation of counseling guidance in SD Negeri 01 Dayu done through stage of planning, implementation, evaluation, and follow up. Students who have poor behavior are advised, guided and directed by individual approaches done by principals and teachers, so that later can be formed good behavior, develop its potential and directed talent and interest of students. Implementation of this counseling guidance can also solve problems faced by students at school and at home. Keyword: guidedance and counseling, behavior, role of teacher and principal 1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap siswa. Pendidikan juga bermakna sebagai proses membantu individu baik jasamani maupun rohani ke arah terbentuknya perilaku dan kepribadian yang berkualitas dan sesuai dengan lingkungan. Perilaku orang tua akan memberikan dampak yang cukup besar bagi anak. Karena pada usia inilah anak suka meniru apa yang mereka lihat. Pada kenyataannya banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan dirumah ditiru oleh anak mereka. Lingkungan sekolah juga merupakan hal 1

yang mempengaruhi terbentuknya perilaku siswa, bila di sekolah siswa memiliki teman yang kurang baik perilakunya maka siswa yang lain akan ikut terpengaruh. Berdasarkan wawancara dilakukan wawancara pada beberapa guru dan kepala sekolah di SD Negeri 01 Dayu didapatkan bahwa terdapat siswa yang beriperilaku kurang baik contohnya seperti berkelahi dengan siswa lainnya, berkata kurang sopan, dan mengganggu temannya dikelas saat pembelajaran. Apabila hal tersebut terus berlanjut maka akan sangat berpengaruh tidak baik bagi masa depannya. Oleh karenya perlu bimbingan konseling dari guru agar perilaku tersebut tidak tertanam pada siswa terus menerus dan berkembang menjadi siswa yang lebih baik. Seperti yang dikemukakan oleh Sukmadinata (2007: 4) bimbingan konseling merupakan bidang layanan kepada peserta didik (student services), layanan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan mereka. Tujuan bimbingan konseling menurut Kurniawan (2015: 2) yaitu tujuan utama layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalah memberikan dukungan pada pencapaian kematangan kepribadian, keterampilan sosial, kemampuan akademik, dan bermuara pada terbentuknya kematangan karir individual yang diharapkan dapat bermanfaat di masa yang akan datang. Melalui pelaksanan program bimbingan konseling dengan teknik atau metode tertentu agar dapat meminimalisir perilaku siswa yang kurang baik tersebut dan dapat memodifikasi perilaku siswa. Melalui jenis pelayanan bimbingan konseling dan teknik-tekniknya yang beragam diharapkan dapat membentuk perialku isswa yang kurang baik menjadi siswa yang berpeilaku baik. Pengertian perilaku sendiri menurut Bohar Soeharto dalam Suharyat (2009: 16) mengatakan bahwa perilaku adalah hasil proses belajar mengajar yang terjadi akibat dari interksi dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang diakibatkan oleh pengalaman-pengalaman pribadi. Perilaku yang dimiliki oleh siswa dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Lawrence Green (1980), dalam Notoatmodjo (2007: 136) adalah (1) faktor-faktor predisposisi, (2) faktor pendukung, (3) faktor pendorong. Orang tua, teman sebaya, dan masyarakat akan sangat berpengaruh pada terbentuknya perilaku anak. Ada anak yang berperilaku terbuk dan berperilaku tertutup, pasif dan aktif seperti yang dikemukakan oleh Menurut Notoatmodjo (2010: 21), perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu (1) Perilaku 2

tertutup (convert behavior), (2) Perilaku terbuka (overt behavior). Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Widada (2013) yang berjudul Program Bimbingan Dan Konseling di Sekolah Dasar oleh. Didapatkan hasil bahwa layanan bimbingan dan konseling di SD merupakan layanan spesifik yang diberikan kepada siswa untuk dapat mencapai perkembangan optimal, mampu mencapai tugas perkembangan seperti yang diharapkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui serta mendeskripsikan: (1) implementasi bimbingan konseling di SD Negeri 01 Dayu dalam membentuk perilaku siswa, (2) peran guru dan kepala sekolah pada implementasi bimbingan konseling dalam membentuk perilaku siswa di SD Negeri 01 Dayu. Setelah melakukan penelitian, peneliti dapat mengetahui implementasi bimbingan konseling di SD Negeri 01 Dayu, mengetahui peran guru dan kepala sekolah pada pelaksanaan bimbingan konseling dalam membentuk perilaku siswa SD Negeri 01 Dayu. Data yang diperoleh peneliti informasi mengenai pembentukan perilaku siswa melalui pelaksanaan bimbingan konseling tersebut didapatkan melalui kegiatan observasi dan wawancara secara mendalam dengan siswa, guru dan kepala sekolah. sebelum melakukan penelitian ini peneliti belum mengetahui implementasi bimbingan konseling, peran guru dan kepala sekolah pada implementasi bimbingan konseling secara mendalam. Sehingga dengan melakukan penelitian mengenai implementasi bimbingan konseling dalam membentuk perilaku siswa SD Negeri 01 Dayu, peneliti dapat mengetahui serta mendeskripsikan implementasi bimbingan konseling, peran guru dan kepala sekolah pada implementasi bimbingan konseling dalam membentuk perilaku siswa melalui kegiatan observasi dan wawancara secara mendalam. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini mendeskripsikan tentang pelaksanaan bimbingan konseling dalam membentuk perilaku siswa SD Negeri 01 Dayu Gondangrejo Karanganyar. Pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang akan diteliti menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif, menurut Sugiyono (2014: 7) penelitian kualitatitf adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) diamana peneliti 3

adalah sebagi instrumen kuci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualiatatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Penelitian ini menekankan narasumber siswa, guru dan kepala sekolah SD Negeri 01 Dayu. Selain itu teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga komponen analisis, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verification. Pada penelitian ini keabsahan data menggunakan teknik triangulasi yang dibagi menjadi dua yaitu triangulasi teknik dan triangulasi sumber. 3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri 01 Dayu, tahaptahap bimbingan konseling dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan bimbingan konseling, evaluasi, dan tindak lanjut. Perencanaan bimbingan konseling diawalai dengan pembuatan jurnal perilaku siswa. Pelaksanaan bimbingan konseling dilakukam dengan pemberian bimbngan dan pengerahan kepada siswa. Evaluasi dilakukan dengan rapat, dan diskusi dengan teman sejawat. Dari evaluasi didapatkan hasil dari pelaksanaan bimbingan konseling. Kemudian akan ditemukan cara atau langkah selanjutnya untuk ditindak lanjuti. Tindak lanjut dilakukan oleh kepala sekolah dan guru guna mengetahui tindakan lanjutan dari evaluasi. Diperlukan cara lain atau hanya perlu dipertahankan. Proses pelaksanaan dilakukan dengan baik, guru dan kepala sekolah menggunakan pendekatan indivudial. Kepala sekolah memanggil siswa yang perilakunya kurang baik ke kantor. Kepala sekolah terkadang juga melakukan bimbingan konseling saat istirahat dengan siswa. Pelaksanaan bimbingan konseling oleh kepala sekolah berlangsung secara formal dan non-formal. Berbeda dengan proses bimbingan konseling yang dilakukan oleh guru. Guru kelas melakukan proses bimbingan konseling dikelas saat jam istirahat atau saat pulang sekolah. Siswa diminta untuk tetap tinggal di kelas saat jam pulang sekolah. Kemudain saat tersebut guru mulai melakukan proses bimbingan konsleing. Dengan pendekatan individual proses bimbingan konseling kepada siswa akan lebih melekat dengan siswa.siswa juga akan lebih terbuka dan memahami apa yang diberi tahu oleh gurunya. 4

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, guru sangat berperan aktif dalam pelaksanaan bimbingan konseling di SD 01 Dayu. Tidak hanya mengajar dan mencerdaskan siswa dalam masalah akdemik, namun guru juga membantu siswa mengembangkan potensi siswa secara non akademik. Guru dan kepala sekolah juga selalu membantu, membimbingan, mengarahkan dan melakukan pendekatan kepada siswa. Karena guru kelas juga bertugas sebagai pelaksana bimbingan konseling ditingkat sekolah dasar. Guru kelas 1-4 sangat memahami karakter dan perilaku setiap siswanya. Jadi guru tiap kelas mampu berperan aktif dan positif dalam pelaksanaan bimbingan konseling dalam membentuk perilaku siswa di SD Negeri 01 Dayu. Ketika siswanya mengalami masalah guru langsung cekatan untuk membantu dan membimbinga siswa dalam penyelesaian masalah tersebut. Terkadang guru tidak hanya sendiri namun juga dibantu dengan teman sejawat serta kepala sekolah. Sehingga masalah siswa dapat teratasi dan perilaku siswa yang kurang baik dapat diarahkan ke yang laebih baik. Serta nantinya siswa dapat berkembang sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Contoh yang diambil oleh peneliti adalah siswa kelas 2 bernama Baim yang melakukan perilaku kurang baik yaitu sebelumnya siswa di kelas kadang kala suka mengganggu temannya, kemudian saat guru memberikan tugas dan dia sudah selesai mengerjakan kemudian siswa tersebut tidak diam duduk dikursinya. Namun setelah guru membantu dan membimbing siswa tersebut terjadi perubahan. Siswa menjadi lebih anteng / diam dikursinya. Siswa menyelesaikan tugasnya dengan baik dan setelah selesai siswa siswa duduk diam dikursinya. Jadi, terjadi perubahan pada siswa setelah dilakukan bimbingan konseling. Tidak hanya itu guru dan kepala sekolah dapat menambah ilmunya tentang bimbingan konseling secara lebih mendalam. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara-cara mengatasi siswa yang berperilaku kurang baik dengan variasi yang baru. Menemukan cara yang lain untuk menindak lanjuti perilaku mapun masalah siswa. 3.2 Pembahasan Pelaksanaan bimbingan konseling di SD Negeri 01 Dayu dalam tahap masih pada sederhana, masih pada layanan orientasi, layanan informasi dalam kemajuan siswa, layanan membentuk perilaku dan karakter. Guru dan kepala sekolah 5

membantu mengatasi hambatan dan kelemahan siswa saat di kelas, membantu dalam pembentukkan karakter pada siswa yang nantinya dapat membentuk siswa yang berkarakter, membantu dan memotivasi siswa dalam peningkatan prestasi yang dimilikinya sehingga dapat berkembang secara maksimal. Pelaksanaan bimbingan konseling dilakukan oleh kepala skeolah dan guru dengan cara individual, namun tidak menutup kemungkinan untuk melakukan bimbingan secara kelompok. Sesuai dengan Kamaluddin (2011: 447) bahwa pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik. Tahap-tahap bimbingan konseling dilaksanakan melalui tahap perencanaan, pelaksanaan bimbingan konseling, evaluasi, dan tindak lanjut. Hal ini sesuai dengan teori Hamdani (2012: 153) tahap-tahap pelaksanaan program bimbingan konseling adalah sebagai berikut: Tahap perencanaan: program satuan layanan dan kegiatan pendukung di rencanakan secara tertulis dengan memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat, dan rencana penilaian, Tahap pelaksanaan: program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendukung) dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya, Tahap penilaian: hasil kegiatan diukur dengan nilai Tahap analisis hasil: hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut, Tahap tindak lanjut, hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil analisis yang dilakukan sebelumnya, melaui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan. Guru di SD 01 Dayu tidak hanya mengajar dan mencerdaskan siswa dalam masalah akdemik, namun guru juga membantu siswa mengembangkan potensi siswa secara non akademik. Guru dan kepala sekolah juga selalu membantu, membimbingan, mengarahkan dan melakukan pendekatan kepada siswa. Karena guru kelas juga bertugas sebagai pelaksana bimbingan konseling ditingkat sekolah dasar. Guru dan kepala sekolah yang telah berperan membimbing siswa dalam pelaskanaan. Tidak hanya itu namun guru dan kepala sekolah juga berperan dalam mengarahkan minat bakat siswa, mengembangkan potensi dan prestasi siswa. Jadi, 6

peran guru dalam pelaksanaan bimbingan konseling merupakan sebuah andil besar dan penting Peran guru dalam pelaksnaan bimbingan konseling ini sesuai dengan teori Hamdani (2012: 94-95) Peran guru dalam kegiatan bimbingan konseling yaitu sebagai berikut: Informator, guru diharpkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik ataupun umum, Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran, dan lain-lain, Motivator, guru harus mampu merangsang dan memebrikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisaasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas), dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan etrjadi dinamika dalm proses belajar mengajar. Director, guru harus dapat membimbing dan emnarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan, Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar mengajar, Transmiter, guru bertindak swlaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan, Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar, Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar, Evaluator, guru memepunyai otoritas untuk eniali presatasi siswa dalam bidang akademik ataupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan keberhasilan siswa. Setelah guru membantu dan membimbing siswa tersebut terjadi perubahan yaitu siswa menjadi lebih anteng / diam dikursinya. Siswa menyelesaikan tugasnya dengan baik dan setelah selesai siswa siswa duduk diam dikursinya. Jadi, terjadi perubahan pada siswa setelah dilakukan bimbingan konseling. Tidak hanya itu guru dan kepala sekolah dapat menambah ilmunya tentang bimbingan konsleing secara lebih mendalam. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang cara-cara mengatasi siswa yang berperilaku kurang baik dengan variasi yang baru. Menemukan cara yang lain untuk menindak lanjuti perilaku maupun masalah siswa. 4. PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SD Negeri 01 Dayu dapat disimpulkan bahwa: 7

Pelaksanaan bimbingan konseling dalam membentuk perilaku sudah berjalan dengan baik, efektif, dan terorgansir. Pelaksanaan bimbingan konsleing dilakukan dengan 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut. Perencanaannya berupa membuat jurnal perilaku yang diisi oleh guru. Pada pelaksanaannya guru dan kepala sekolah berperan aktif dalam pembentukan perilaku siswa. Pelaksanaan bimbingan dilakukan dengan pendektan individual dan dilakukan dengan formal maupun non-formal. Kemudian evaluasi dilakukan guna mengetahui keberhasilan dari pelaksanaan bimbingan kosneling, dimana siswa sudah banyak mengalami perubahan perilaku dari yang krang baik menuju perilaku yang baik dan terarah. Dalam pelaksanaan bimbingan konseling di SD Negeri 01 Dayu dapat berjalan dengan baik karena peran dari guru dan kepala sekolah yang selalu mengarahkan, mengarahkan dan membimbing siswa. Siswa yang berperilaku kurang baik berubah ke arah yang lebih baik dan lebih sopan sikap dan perkataannya. Manfaat dari pelaksanaan bimbingan konsleing dan peran guru yang melakukan bimbingan konseling adalah terbentuknya perilaku siswa yang lebih baik, dapat mengembangkan potensi dan mengarahkan minat bakat siswa, dapat membuat siswa lebih terarah dalam masalah agama, akademik dan non akademik, serta mampu membantu memecahkan masalah siswa. Guru dan kepala sekolah juga dapat meningkatkan ilmu tentang bimbingan konseling dan menemukan tindakan atau cara yang lain saat belum terjadi perubahan pada siswa yang dibimbing. DAFTAR PUSTAKA Hamdani. 2012. Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: CV. Pustaka Setia Kamaluddin. 2011. Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 17, Nomor 4, Juli 2011. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017 jam 22.45, dari http://jurnaldikbud.kemdikbud.go.id/index.php/jpnk/article/download/40/37 Kurniawan, Luky. 2015. Pengembangan Program Layanan Bimbingan Dan Konseling Komprehensif Di Sma. Psikologi Pendidikan & Konseling. Volume 1 Nomor 1 Juni 2015. Diakses pada tanggal 22 Mei 2017 jam 22.55, dari http://ojs.unm.ac.id/index.php/jppk/article/download/1351/pdf_6 8

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT Rineka Cipta. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Suharyat, Yayat. 2009. Hubungan Antara Sikap, Minat Dan Perilaku Manusia. Jurnal REGION Volume I. No. 2. Juni 2009. Diakses pada 23 Mei 2017 jam 13.34, dari http://www.ejournalunisma.net/ojs/index.php/region/article/download/489/460 Sukmadinata, N S. 2007. Bimbingan dan Konseling dalam Praktek. Bandung: Maestro Widada. 2013. Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar. Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan Sd. Jilid 1, Nomor 1, April 2013. Diakses pada tanggal 23 Mei 2017 jam 16:12, dari http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jp2sd/article/download/1531/1636 9