BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kerusuhan di berbagai tempat di Indonesia hendaknya kita cermati sebagai

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari, seperti halnya puisi karya Nita Widiati Efsa yang berisi tentang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman,

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggung jawab. Karya sastra lahir dari seorang pengarang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cermin dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengkaji karya sastra dengan cara menghubungkannya dengan aspek-aspek sosial

I. PENDAHULUAN. Nenden Lilis Aisiyah (cerpenis dan pengajar di Jurusan Pendidikan Bahasa dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. berposisi di baris depan, sebagai komunitas sosial yang memotori perwujudan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. keduanya. Sastra tumbuh dan berkembang karena eksistensi manusia dan sastra

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. sastra sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan pengarang dan psikologi isi hatinya, yang diiringi dengan daya

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140).

BAB I PENDAHULUAN. Sastra dalam keutuhan bentuknya menyentuh seluruh kehidupan. manusia. Karya sastra dalam bentuknya memuat berbagai aspek dimensi

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dikaruniai berbagai kelebihan dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Karunia itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah.

2015 KONTRIBUSI PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL TERHADAP KEPEDULIAN SOSIAL DI KALANGAN SISWA SMA.

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dalam hubungannya dengan kehidupan, sastra adalah wujud tertulis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil pekerjaan seni kreasi manusia. Sastra dan manusia erat

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak terlepas dari konflik-konflik yang dialami masyarakat. Sastrawan

BAB I PENDAHULUAN. Pada masa pemerintahan Orde Baru, keberadaan etnis Tionghoa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai salah satu instansi atau organisasi Pemerintah Kota. (Kesbangpol dan Linmas) Kota Tanjungbalai memiliki tugas melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah karya sastra merupakan suatu gambaran dari kehidupan nyata. Oleh

2016 IMPLEMENTASI NILAI-NILAI KEDISIPLINAN SISWA DALAM MEMATUHI NORMA TATA TERTIB SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui bagaimana persoalan-persoalan kebudayaan yang ada. Kebiasaan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejalan dengan perkembangan masyarakatnya. Hal tersebut dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berada di tangan rakyat. Dalam sistem demokrasi, hak-hak asasi manusia

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan

BAB I PENDAHULUAN. dan refleksinya. Penyajiannya disusun secara menarik dan terstruktur dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Gerakan yang lahir dan mengakar di bumi Nusantara merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Simpulan. 1. Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel Maryamah Karpov,

BAB I PENDAHULUAN. berkuasa selama 32 tahun penuh dengan kejayaan pembangunan kemudian jatuh

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN NOVEL LASKAR PELANGI KARYA ANDREA HIRATA

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang Bangsa dan negara Indonesia sejak proklamasi pada tanggal 17 Agustus

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra dapat dikatakan bahwa wujud dari perkembangan peradaban

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan mantan Presiden Soekarno, H. M. Soeharto, B. J. Habibie,

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari perubahan sosial yang melatarbelakanginya (Ratna, 2007: 81). Hal

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra yang tercipta merupakan hasil dari proses kreativitas pengarang. Pengarang

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Setting Sosial Tahun 1998, di Indonesia banyak terjadi demonstrasi hingga berujung pada kerusuhan. Peristiwa ini tak dapat dipisahkan dari krisis moneter. Krisis moneter tersebut berkembang menjadi krisis politik. Kepercayaan rakyat yang tadinya seratus persen kepada pemerintah seketika berubah menjadi perlawanan yang mengerikan. Mahasiswa diberbagai universitas di Indonesia tidak tertinggal dalam melaksanakan aksinya dengan demonstrasi besarbesaran. Demonstrasi yang dilakukan semakin hari semakin marak dan berani dengan tuntutan agar harga-harga diturunkan dan agenda reformasi segera dilaksanakan. Penjarahan dan pembakaran berbagai fasilitas umum terjadi dimana-mana, pembunuhan yang disertai tindakan yang biadab terhadap etnis tertentu terjadi di berbagai daerah. Salah satu tuntutan yang kemudian muncul pada saat itu adalah turunkan Soeharto dan para kroni-kroninya yang dianggap telah bersalah kepada rakyat. Kerusuhan tersebut telah banyak memakan korban jiwa dan materi. Setelah menghadapi demonstrasi secara bertubi-tubi dan kerusuhanpun tidak terkendali, Presiden Soeharto akhirnya mengundurkan diri. Selanjutnya, pemerintahan diambil alih oleh presiden yang baru kemudian reformasi digulirkan dengan agenda-agenda perbaikan di berbagai bidang kehidupan berbangsa baik sosial, politik, ekonomi, pendidikan maupun pertahanan dan keamanan. Novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim memiliki tiga latar atau setting, yaitu tempat, waktu, dan sosial. Apabila dilihat dari setting tempat, novel tersebut banyak menceritakan kisahnya di Kota Malang. Meskipun ada beberapa cerita yang bersetting di kota lain seperti Solo, hal ini hanyalah sebagai latar tambahan yang ceritanya tetap fokus kepada keadaan di Kota Malang. Sedangkan setting waktu, commit dapat to user dilihat dari judul novel yaitu 1998. 118

119 Novel tersebut juga menceritakan tentang peristiwa-peristiwa bersejarah di era Orde Baru dan Suharto sebagai presidennya. Lebih lanjut, novel 1998 banyak bercerita tentang kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu. Sebagai contoh, aturan-aturan apa saja yang diterapkan pada masa pemerintahan Suharto, bagaimana dampak dari kebijakan yang diselenggarakannya tersebut, dan apa reaksi masyarakat mengenai aturan tersebut hingga mengakibatkan berakhirnya masa jabatan Suharto. 2. Problem-problem Sosial yang Muncul dan Penyebabnya a. Kejahatan Kejahatan adalah salah satu permasalahan sosial dalam masyarakat. Pada tahun 1998, tindakan-tindakan tersebut banyak bermunculan seiring dengan peralihan pemerintahan Suharto dari masa orde baru ke reformasi. Tindakan tersebut dilakukan sebagai salah satu bentuk ketidaksetujuan rakyat akan pemerintahan Suharto. Banyaknya orang hilang, penembakan mahasiswa yang dilakukan oleh aparat, hingga terjadinya kerusuhann yang disertai penjarahan adalah permasalahan yang dihadapi pada masa itu. Penyebab kejahatan adalah perilaku yang timbul melalui proses belajar dalam kehidupan sosial tertentu (seperti disorganisasi sosial, mobilitas sosial, dan konflik budaya) akan berpengaruh dalam mewarnai timbulnya kejahatan pada masyarakat yang mengalami proses tersebut. b. Masalah Generasi Muda dalam Masyarakat Modern Masyarakat yang sedang mengalami masa transisi, generasi muda seolah-olah terjepit antara norma-norma lama dengan norma-norma baru (yang kadang-kadang belum terbentuk). Generasi tua seolah-olah tidak menyadari bahwa sekarang ukurannya bukan lagi segi usia akan tetapi kemampuan. Namun, persoalannya adalah bahwa generasi muda sama sekali tidak diberi kesempatan untuk membuktikan kemampuannya. Hal ini juga terjadi pada Putri, anak Walikota Malang. Suwarno, ayah Putri yang melihat teman-teman Putri sedang berdemonstrasi langsung mengritiknya dan commit menyatakan to user tidak setuju dengan apa yang

120 dilakukan mereka. Mendengar ucapan Papanya, Putri langsung tersentak. Sebab, apa yang dilakukan teman-temannya sangat bertolak belakang dengan yang dikatakan papanya. c. Pertentangan (Pertikaian atau Konflik) Pertentangan (pertikaian atau konflik) adalah suatu proses individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan, disertai dengan ancaman dan atau kekerasan. Novel 1998 mempunyai peristiwa-peristiwa dalam pertentangan (pertikaian/konflik). Adanya pemberontakan yang dilakukan masyarakat serta pembakaran foto presiden menjadi permasalahan sosial pada masa itu. Masyarakat yang tadinya patuh dengan kebijakan pemerintah, sekarang mulai memberontak dengan mendengung-dengungkan demokrasi. Penyebab masalah sosial ini adalah adanya deprivasi (kehilangan, kekurangan, penderitaan). Selain itu, ada yang berpendapat bahwa terdapat kesenjangan antara harapan masyarakat dengan keadaan nyata yang dihadapi, kesenjangan antara pemenuhan kebutuhan yang diinginkan masyarakat dengan apa yang diperoleh secara nyata. d. Rasial Pada Novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim terdapat masalah rasial yaitu terjadinya deskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Banyak masyarakat Indonesia keturunan etnis Tionghoa menjadi sasran amuk masa. Toko-toko milik etnis Tionghoa dijarah hingga dibakar, bahkan wanita keturunan Tionghoa juga ikut menjadi korban tindakan asusila. Untuk permasalahan ini, sebagian besar orang berpendapat bahwa salah satu penyebab dari pelbagai bentuk kerusuhan yang terjadi berakar dari hadirnya kecemburuan sosial dalam kehidupan masyarakat. Ada masyarakat yang karena kesempatan terbuka luas baginya, berhasil dan sukses memperoleh kekayaan yang lebih dari yang lain, sedangkan yang lainnya tidak memperoleh kesempatan apapun dalam mengembangkan dirinya.

121 Secara umum, penyebab terjadinya masalah sosial pada novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim tersebut adalah adanya disorganisasi sosial yang merupakan akibat perubahan sosial atau pembangunan serta adanya pertentangan terhadap nilai-nilai sosial. 3. Solusi dalam Mengatasi Masalah Sosial Untuk melakukan suatu upaya pemberian jalan keluar terhadap masalah sosial harus melalui proses analisis terhadap masalah tersebut dengan melalui beberapa tahap, yaitu identifikasi, diagnosis, dan treatment. a. Tahap Identifikasi Pada tahap ini dibutuhkan dibutuhkan kepekaan dalam mengenali dan memisahkannya dari fenomena yang lain. Selanjutnya, menentukan indikator masalah sosial. b. Tahap Diagnosis Setelah masalah sosial teridentifikasi, maka akan mendorong munculnya respon dari masyarakat, berupa tindakan bersama untuk memecahkan masalahnya. Tahap ini merupakan langkah pengenalan tentang sifat, eskalasi, dan latar belakang masalahnya. c. Tahap Treatment Treatment atau penanganan masalah tidak harus diartikan sebagai upaya untuk menghilangkan masalah sosial, akan tetapi dalam banyak hal juga dapat berupa usaha untuk mengurangi atau membatasi berkembangnya masalah. Usaha untuk melakukan pencegahan agar masalah sosial tidak terjadi atau paling tidak mengantisipasi dan meminimalisasi kemungkinan munculnya kondisi yang tidak diharapkan juga menjadi bagian dari penanganan masalah sosial. Selain itu, menciptakan dan mengembangkan iklim yang kondusif dalam kehidupan baik individu, kelompok maupun masyarakat juga merupakan faktor yang memberikan daya dukung bagi penanganan masalah sosial.

122 4. Nilai-nilai Pendidikan Nilai-nilai pendidikan yang terdapat dalam novel 1998, berdasarkan hasil analisis terdiri dari empat nilai. Nilai-nilai pendidikan tersebut, yaitu: a. Nilai pendidikan religius merupakan sudut pandang yang mengikat manusia dengan Tuhan pencipta alam dan seisinya. Nilai pendidikan religius dalam Novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim adalah mengajarkan kita untuk selalu mengingat Allah Swt. Segala permasalahan akan memiliki jalan keluarnya masing-masing dengan usaha, berdoa serta ikhtiar. Oleh karena itu, diharapkan manusia mampu memiliki sikap ikhlas dalam menerima segala keputusan-nya atas permasalahan yang dihadapi. b. Nilai pendidikan moral yaitu suatu nilai yang menjadi ukuran patut tidaknya manusia bergaul dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa yang berpikir kritis, adanya sikap patriotik, dan anak muda yang bercitacita tinggi merupakan nilai pendidikan moral yang dapat diambil dari Novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim. c. Nilai pendidikan sosial yaitu suatu kesadaran dan emosi yang relatif lestari terhadap suatu objek, gagasan, atau orang. Bentuk sikap yang dapat menjadi pelajaran pada Novel 1998 adalah persahabatan dan adanya sikap peduli kepada anggota keluarga. d. Nilai pendidikan budaya merupakan tingkat yang paling tinggi dan yang paling abstrak dari adat istiadat. Berani berpendapat di muka umum serta tidak ada kesenjangan antargenerasi menjadi gambaran yang dapat dicontoh dalam Novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim. B. Implikasi Hasil Penelitian 1. Implikasi Teoretis Implikasi teoritis hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkaya masalah telaah sastra dan sebagai langkah awal untuk meneliti lebih lanjut tentang berbagai aspek sosial yang terdapat dalam karya sastra.

123 b. Penelitian yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra yang mengkaji perilaku manusia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, secara teoritis turut membantu mengnformasikan berbagai aspek sosial yang terdapat dalam karya sastra. c. Para peneliti sastra dan peneliti sosial kemasyarakatan, hendaknya dapat mengembangkan jenis penelitian ini dengan sampel karya sastra yang lebih banyak. Analisis yang lebih mendalam dengan memadukan realitas kehidupan fiksi dengan dunia kenyataan. Dengan demikian, fungsi sosial sastra dengan sasaran kajiannya adalah sejauh mana sastra dapat mengubah masyarakatnya dan sejauh mana sastra berfungsi sebagai penghibur. 2. Implikasi Praktis Dengan hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai rujukan telaah sastra dalam rangka memperbaiki pembelajaran apresiasi sastra dalam rangka memperbaiki pembelajaran apresiasi sastra di sekolahsekolah. Hasil penelitian ini digunakan untuk pengajaran apresiasi sastra di SMA, terutama analisis karya sastra yang menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Pembelajaran karya sastra bukan proses pembentukan penguasaan pengetahuan tentang sastra, melainkan pembinaan dan peningkatan kemampuan mengapresiasi sastra. Dengan bekal kemampuan tersebut, siswa akan mampu menimba berbagai pengalaman kehidupan melalui berbagai karya sastra, sendiri dan langsung tak terbatas pada lingkup dan waktu di sekolah. Itulah sebabnya pengajaran apresiasi sastra yang bersifat langsung haruslah ditekankan. C. Saran Beberapa saran berikut dapat menjadi bahan masukan yang bermanfaat bagi pihak-pihak terkait antara lain. 1. Saran kepada siswa Siswa hendaknya dalam membaca novel memperhatikan nilai-nilai positif antara lain tentang semangat, commit to tekad, user perilaku pantang menyerah untuk

124 selalu memperjuangkan cita-cita dan jangan mencontoh apabila novel tersebut mempunyai nilai yang negatif. Nilai-nilai positif tersebut dapat menjadi dasar bagi siswa untuk menerapkannya dalam berperilaku yang baik di kehidupan di masyarakat. 2. Saran kepada guru Guru hendaknya dapat memaksimalkan penggunaan bahan pembelajaran sastra, seperti novel dengan cara mengaitkan inti cerita novel dengan sejarah reformasi dan mengambil pelajaran atau nilai-nilai pendidikan dalam novel tersebut. Novel 1998 ini di dalamnya memenuhi empat macam manfaat pembelajaran sastra, yaitu: membantu keterampilan berbahasa, meningkatkan pengetahuan budaya, mengembangkan cipta dan rasa, dan menunjang pembentukan watak. Lebih lanjut guru dapat memilih novel lain yang sekiranya terdapat beberapa cakupan yang bisa memberikan manfaat positif bagi siswa, sehingga siswa tidak hanya memperoleh hiburan saja tetapi juga mendapatkan ilmu kehidupan. 3. Saran kepada pembaca karya sastra Pembaca karya sastra khususnya novel 1998, sebaiknya mengapresiasi nilai-nilai positif dalam karya sastra yang telah dibacanya dalam kehidupan di masyarakat. Novel 1998 adalah novel yang bagus dan berkualitas, sehingga tidak ada salahnya jika membaca novel tersebut. 4. Saran kepada peneliti lain Pada Novel 1998 terdapat beberapa bidang yang dapat dipelajari yaitu sejarah, politik, sosial serta sastra. Untuk itu, novel tersebut memiliki keistimewaan dibandingkan dengan novel lainnya. Dengan demikian, peneliti lain sebaiknya terus meningkatkan penelitian dalam bidang sastra khususnya novel 1998 karya Ratna Indraswari Ibrahim secara lebih mendalam dengan bentuk analisis dan metode yang berbeda karena novel tersebut termasuk novel yang bagus dan berkualitas.