Lampiran I. Bagan Penelitian Menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) Vol. Volll. Vol! Villi. V,ll. Villi. Vdll V.I. Keterangan : Vi V2V3V4V5

dokumen-dokumen yang mirip
Kompos Cacing Tanah (CASTING)

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan dengan memberi perlakuan (treatment) terhadap objek. penelitian serta adanya kontrol penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di Green House Laboratorium Pertanian

Tata Cara penelitian

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

VERMIKOMPOS A. Pengertian Vermikompos B. Keunggulan Vermikompos

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini bertempat dilahan percobaan Fakultas Pertanian dan

LAMPIRAN LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema penelitian. Tahap 1 pengomposan. - Enceng gondok - Batang pisang - Jerami padi. - Em4 - Molase - Dedak

LAMPIRAN DATA. Lampiran 1. Contoh Lengkap Data Pengamatan Jumlah Daun (helai) Umur 1 MST Ulangan Perlakuan

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

Lampiran 1. Deskripsi Bawang Merah Varietas Tuk Tuk

rv. HASIL DAN PEMBAHASAN

10cm. = 30 cm x 60 cm. 200 cm. 20 cm. 10cm

III. MATERI DAN METODE. Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan pada

Lampiran 1. Tabel Tinggi Tanaman 2 MST (cm) Ulangan

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2010 hingga Oktober 2011.

Blok I Blok II Blok III 30 cm

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh

Lampiran 1. Sertifikat hasil pengujian jenis contoh tanah top soil

Metode Penelitian Kerangka penelitian penelitian secara bagan disajikan dalam Gambar 4. Penelitian ini dipilah menjadi tiga tahapan kerja, yaitu:

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

: Kasar pada sebelah bawah daun

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Lay Out Penelitian Rancangan Acak Lengkap

Lampiran 1. Deskripsi Tanaman Jagung Manis Varietas Bonanza. : Dikembangkan oleh Departemen Pendidikan dan Pengembangan PT. East West Seed Indonesia.

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 Maret sampai dengan 15 Juni 2015.

I. BAHAN DAN METODE. Soebrantas KM. 15 Panam, Pekanbaru. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

: Tumbuh memanjang dan memiliki banyak tunas. : Lebar, panjang dan memiliki pinggiran daun rata. : PT. East West Seed Indonesia, Purwokerto

BAHAN DAN METODE Metode Percobaan

BAHAN DAN METODE. Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: cangkul, parang, ajir,

BAHAN DAN METODE. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Kelurahan

VERMIKOMPOS (Kompos Cacing Tanah) PUPUK ORGANIK BERKUALITAS DAN RAMAH LINGKUNGAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

LAMPIRAN. Lampiran 1. Layout Penelitian

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini akan dilaksanakan di Rumah Kasa Sentral Pengembangan

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli - November 2016 di Desa Dresi

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

Lampiran 1. Deskripsi Varietas TM 999 F1. mulai panen 90 hari

LAMPIRAN- LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema Penelitian

PENGARUH PENGGUNAAN CACING TANAH (Lumbricus rubellus) SEBAGAI AKTIVATOR TERHADAP BENTUK FISIK DAN HARA VERMIKOMPOS DARI FESES SAPI BALI SKRIPSI

VERMIKOMPOS. Oleh Suharyanto (Staf pengajar Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu)

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

Lampiran 1. Bagan Penelitian. Letak tanaman dalam plot. Universitas Sumatera Utara P3M2. P0M2 1,5 m P2M0 P0M3 P1M1 P2M2 P0M3. 1,5 m P3M1 P0M1 P2M0

Lampiran 2.Daftar Sidik Ragam Bulk Density Tanah (g/cm 3 )

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lampiran 1. Bagan penelitian Ulangan I Ulangan II Ulangan III Ulangan IV

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

Universitas Sumatera Utara

: varietas unggul nasional (released variety) : 636/Kpts/TP.240/12/2001 tanggal 13 Desember tahun 2001 Tahun : 2001 : B6876B-MR-10/B6128B-TB-15

III. BAHAN DAN METODE

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal

TEKNIK BUDIDAYA PADI DENGAN METODE S.R.I ( System of Rice Intensification ) MENGGUNAKAN PUPUK ORGANIK POWDER 135

Pupuk Organik Powder 135 (POP 135 Super TUGAMA)

III. MATERI DAN METODE

BAHAN DAN METODE. penelitian ini dilakukan di Gang Metcu, Desa Guru Singa, Kecamatan

Lampiran 1 TAHAP PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR

BABHI BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

III. MATERI DAN METODE

KKN ITATS Tahun Kegiatan Pelatihan Pembuatan Kompos. Disiapkan oleh Taty Alfiah, ST.MT

Lampiran 1. Penetapan Kadar Air Tanah (Sumber : Foth H.D,1984) - Ambil cawan 2 buah yang sudah diketahui beratnya.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

Lampiran 1. Bagan Lahan Penelitian. Ulangan I. a V1P2 V3P1 V2P3. Ulangan II. Ulangan III. Keterangan: a = jarak antar ulangan 50 cm.

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

III. MATERI DAN METODE. Agronomi Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

Pembuatan Kompos - - Yogyakarta, 30 Mei 2008

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

: panjang cm; lebar cm. Warna tangkai daun. Berat rata-rata kailan pertanaman. Daya Simpan pada suhu kamar

Universitas Sumatera Utara

MATERI DAN METODE. Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, terletak di jalan

A. PENDAHULUAN. Jurnal Geografi Vol. 1 No.1 Agustus

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

PENDAHULUAN. Sedangkan pads Bokashi Arang Sekam setelah disimpan selama 4 minggu C/N rationya sebesar 20.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan di GreenHouse dan di Laboratoriums Penelitian

Deskripsi Mentimun Hibrida Varietas MAGI F M. Bentuk penampang melintang batang : segi empat

Lampiran 1. Deskripsi Padi Varietas Ciherang

Lampiran 1. Bagan penanaman pada plot. 100 cm. 15 cm. x x x x. 40 cm. 200 cm. Universitas Sumatera Utara

3 METODE PENELITIAN 3.1 Survei Limbah Organik Susu Bubuk 3.2 Penelitian Lapang

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari Mei 2017 di Lahan Fakultas

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksankan di Lahan Fakultas Peternakan dan Pertanian dan

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

LAMPIRAN. Kecamatan Tampan. Pekanbaru-Riau

Analisis Usaha Ternak Cacing dan Pupuk Kascing (Bekas Cacing)

BAHAN DAN METODE 1.1. Tempat dan Waktu 1.2. Bahan dan Alat 1.3. Metode Penelitian

Created by. Lisa Marianah (Widyaiswara Pertama, BPP Jambi) PEMBUATAN PUPUK BOKASHI MENGGUNAKAN JAMUR Trichoderma sp. SEBAGAI DEKOMPOSER

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE

Transkripsi:

33 Lampiran I. Bagan Penelitian Menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) Vol Vol! Volll Villi V21 V2III V4 V4III V2II V,ll Villi V.I V31I Vdll Keterangan : Vi V2V3V4V5 = Perlakuan berbagai bahan dasar pembuatan pupuk kascing 1,11,111 = Ulangan Perlakuan Jarak antara perlakuan (a) = 50 cm dan (b) = 50 cm Populasi = 60 tanaman.

Lampiran 2. Desliripsi Tanaman Kailan Varietas : Nova Asal : Pemuliaan Dalam Negeri Potensi Hasil : 20 ton/ha Tinggi Tanaman : 15-25 cm Jumlah Daun : 5-9 helai Wama Daun : Hijau kebiru- biruan Wama Bunga : Putih Umur Panen : 50-85 hari setelah tanam ph yang Sesuai : 6-7 Sesuai Hidup : Dataran Rendah - Dataran Tinggi Sumber : Anonimous (2002)

35 Lampiran 3. Ciri Khas Cacing Tanah Lumbricus rubellus. 1. Bagian atas berwama merah kecoklatan atau merah ungu 2. Permukaan bawah berwama pucat 3. Menempati tanah Iapisan atas, kawin dsan bertelur didalam tanah dengan membuat liang didalam tanah 4. Berkembang biak dengan cara reproduksi seksual 5. Panjang 60-150mm, diameter 4-6 mm 6. Dewasa dalam 179 hari dengan masa hidup 682-719 hari 7. Menghasilkan 79-106 cocons pertahun perekor cacing 8. Diapouse dalam bentuk bola pada kedalaman 0,45 m didalam tanah

36 Lampiran 4. Pembuatan pupuk kascing dengan berbagai bahan dasar 1. Pupuk kascing dengan bahan dasar jerami padi. a. Sediakan kotak yang terbuat dari kayu ukuran 45 x 35 x 15 cm dengan permukaan atas rata. b. Lubangi bagian dasar dan samping wadah tersebut sebesar 2 cm dengan jarak antar lubang 3 cm. lubang ini berflingsi sebagai saluran pembuangan air agar tidak terjadi genangan pada medium. c. Potong- potong atau cacah jerami padi terlebih dahulu dengan ukuran 2-3 cm, masukkan bahan kedalam kotak dan siram dengan air secukupnya hingga bahan dasar tetap basah dan lembab, tetapi jangan sampai jerami tergenang air. Penyiraman dilakukan setiap hari. d. Angin- anginkan bahan dasar jerami padi tersebut selama 1-2 minggu. e. Setelah lembut, masukkan cacing dengan ukuran 2 kg per 4 kg bahan dasar ke dalam medium. Sebelumnya dalam kotak terlebih dahulu diisi tanah yang telah di ayak sebanyak 1 Kg Kelembapan harus dijaga pada ph 6,3-7,5 dan suhu 20-30" C. f. Cacing akan mencema dengan aktif bahan dasar yang diberikan dan mengeluarkan kotoran berbentuk butiran-butiran kecil. Medium tersebut diberi pakan lagi jerami padi lagi apabila pakannya telah habis, sambil diberi air. g. Seminggu sekali medium berisi cacing tanah diaduk-aduk untuk aerasi schingga cacing dapal berkembang optimal. h. 2-3 minggu kemudian bahan dasar berubah menjadi pupuk kascing. Bentuknya seperti pasir, berserat dan berwama kehitaman. Kascing yang

37 masih lembab ini kemudian diangin-anginkan sampai cukup kering agar mudah diayak untuk menjaring kokon atau cacing muda serta bahan dasar yang belum terurai. 2. Pupuk Kascing dengan Bahan Dasar Kotoran Ternak (sapi dan kerbau ) a. Sediakan kotak yang terbuat dari kayu ukuran 45 x 35 x 15 cm dengan permukaan atas rata. b. Lubangi bagian dasar dan samping wadah tersebut sebesar 2 cm dengan jarak antar lubang 3 cm agar tidak terjadi genangan pada medium. c. Angin- anginkan bahan dasar berupa kotoran ternak tersebut selama 1-2 minggu. d. Setelah kotoran tersebut telah menjadi pupuk kandang, Masukkan 2 kg cacing tanah per 4 kg ke dalam medium dengan menebarkannya secara merata untuk masing- masing kotoran ternak. e. Kelembapan harus dijaga pada ph 6,3-7,5 dan suhu 20-30 C. seminggu sekali dilakukan pembalikan pad medium agar aerasi berjalan lancar. f. Selama 2-3 minggu, cacing- cacing itu akan memproses kotoran ternak yang wamanya kehijauan menjadi kehitaman. Medium tersebut diberi pakan lagi apabila pakannya telah habis, sambil diberi air. g. Ketika cacing- cacing mulai meninggalkan media itu, berarti sudah tidak ada lagi makanan, dan sudah terbentuk kascingnya. h. Kascing yang sebenarnya kotoran cacing, bentuknya seperti pasir berupa butiran, berserat, dan berwama kehitaman. kascing hams diangin-anginkan agar tidak lembab dan mudah untuk diayak.

38 3. Pupuk Kasciag Dengan Bahan Dasar Sampah Organik Rumab Tangga a. Sediakan kotak yang terbuat dari kayu ukuran 45 x 35 x 15 cm dengan permukaan atas rata. b. Lubangi bagian dasar dan samping wadah tersebut sebesar 2 cm dengan jarak antara lubang 3 cm agar tidak terjadi genangan pada medium. c. Siapkan sampah organik rumah tangga,seperti sisa- sisa nasi, dan sisa sayur- sayuran organik. Kemudian cuci bahan tersebut agar bersih. d. Setelah bahan tersebut lembut, bahan pakan tersebut dijadikan bubur dengan cara dihaluskan atau diblender agar cacing lebih mudah memakannya. e. Masukkan tanah yang telah diayak kedalam kotak lalu tebarkan bubur sampah organik tadi di atas permukaan tanah sebagai makanan cacing. f. Setelah medium siap masukkan 2 Kg cacing ke dalam medium. g. Kelembapan harus dijaga pada ph 6,3-7,5 dan suhu 20-30*^ C. h. Cacing akan mencema dengan aktif bahan dasar yang diberikan dan mengeluarkan kotoran berbentuk butiran-butiran kecil. Medium tersebut diberi pakan lagi apabila pakannya telah habis, sambil diberi air. i. Seminggu sekali medium berisi cacing tanah diaduk-aduk untuk aerasi sehingga cacing dapat berkembang optimal. j. 2-3 minggu kemudian bahan dasar berubah menjadi pupuk kascing. Bentuknya seperti pasir, berserat dan berwama kehitaman. k. Kascing yang masih lembab ini kemudian diangin-anginkan sampai cukup kering agar mudah diayak untuk menjaring kokon atau cacing muda serta bahan dasar yang belum terurai.

39 Lampiran 5. Analisis Unsur Hara Tanah dan Pupuk Kascing dengan Berbagai Sumber (Awal dan Akhir) A. Analisis Awal C/N dan ph Pupuk Kascing. No Pupuk Kascing C-Organik N-Total C/N P H (%) (%) (%) H2O KCL 1 Kascing kotoran 2,01 0,20 10,05 6,52 5,93 kerbau 2 Kascing kotoran sapi 1,95 0,15 13,00 5,14 5,55 3 Kascing jerami padi 1,97 0,14 14,07 5,96 5,50 4 Kascing sampah 1,75 0,12 14,58 4,30 4,26 organik rumah tangga B. Analisis Awal Unsur Hara Tanah (%) dan Kriteria Sampel C- Organik N- Total C/N Ca Mg K Na Tanah Kriteria 1,74 0,17 10,12 3,78 0,71 0,40 0,35 Sampel ph H2O KCL Tanah 4,96 4,56 Kriteria

40 Lampiran 6. Tabei Analisis Statistik a. Tinggi Tanaman (cm) SK JK Db Kt F hitung F tabei Perlakuan 600,273 4 150,068 97,693* 3,478 Galat 15,361 10 1,538 Total 615,634 14 KK = 3,62 % b. Jumlah Daun (Helai) SK JK Db Kt F hitung F tabei Perlakuan 11,323 4 2,831 10,763 * 3,478 Galat 2,630 10 0,263 Total 13,953 14 KK = 5,19% c. Bcrat Segar Tanaman (g) SK JK Db Kt F hitung F tabei Perlakuan 837,948 4 209,487 63,435 3,478 Galat 1823,904 10 182,390 Total 2661,852 14 d. Berat Kering Tanaman (g) SK JK Db Kt F hitung F tabei Perlakuan 498,365 4 124,591 65,694 3,48 Galat 18,965 10 1,897 Total 517,331 14 KK= 13,34%