BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB V PEMBAHASAN. mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai mahasiswa aktif tahun

2016 REPRESENTASI SENSUALITAS PEREMPUAN DALAM IKLAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.

BAB I PENDAHULUAN. lain walaupun hanya satu ayat.sebagaimana hadist Rosullulah Ballighu anni. sendiri, keluarga dan lingkungan sosial tempat tinggal.

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion

BAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Pemasaran mempengaruhi setiap orang dalam masyarakat. pemasaran

BAB I PENDAHULUAN an. Kerudung atau hijab merupakan kata yang tidak asing didengar oleh

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang terjadi akan memaksa produsen untuk beradu dalam menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

BAB I PENDAHULUAN. dengan mengikuti perkembangan fashion. Fashion dianggap dapat membawa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat

BAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin ketat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat memiliki sifat yang dinamis, selalu berubah-ubah mengikuti

I. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. kehadiran Public Relations. Public Relations adalah fungsi manajemen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. laku serta keadaan hidup pada umumnya (Daradjat, 1989). Pendapat tersebut

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, dan daya beli mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MANAJEMEN BISNIS BUSANA BUTIK SEBAGAI KESIAPAN PERINTISAN BISNIS BUTIK BUSANA MUSLIMAH

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hal. 3.

BAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan orang tua terhadap produk bayi begitu tinggi dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dengan pertanyaan penelitian, sebagai berikut: 1. Brand image berpengaruh positif pada sikap terhadap produk.

BAB I PENDAHULUAN. dalam produksi pembalut wanita dengan Charm sebagai merek dagangnya.

BAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center dunia

BAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggal di desa lebih menghargai sungai. Penghargaan itu antara lain dicirikan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan yang semakin ketat di zaman modern sekarang ini, pemasaran

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin berat. Hal ini tercermin dengan adanya beberapa perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia fashion menjadi hal yang penting di berbagai kalangan baik kalangan

Pakaian bersih rapih indah

BAB I PENDAHULUAN. menjaga kebersihan dan kesehatan gigi. Kebutuhan akan produk ini sudah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan iklim dasar dalam sistem perekonomian dan globalisasi telah

BAB I PENDAHULUAN. unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Setiap pemasar harus dapat melihat

BAB I PENDAHULUAN. jasa sampai - sampai ada istilah Pelanggan adalah raja. Inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. di dalam negeri, desainer fashion Indonesia juga sudah mulai merambah pasar

BAB. I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Permasalahan. menerima ilmu kemudian menyebarkannya. Kaum muslimin (pria) wajib

BAB I PENDAHULUAN. diakses tanggal 27 April 2016 pukul 08:43 WIB.

BAB I PENDAHULUAN. akan menjadi semakin penting. Seorang produsen tidak hanya cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Hermawan. saat yang sama peran brand akan semakin penting.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang, semakin mengharuskan setiap perusahaan untuk mencapai

I. PENDAHULUAN. Era globalisasi dan pasar bebas membuat kemajuan teknologi berkembang cepat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada zaman globalisasi sekarang ini, Indonesia harus mempersiapkan diri

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT, yang dibawakan kepada para rasul-nya. Apabila seseorang tidak mau tunduk

BAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. seorang individu. Masa ini merupakan masa transisi dari kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Bentuk dunia bisnis dalam persaingan yaitu bisnis yang bergerak dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SEWA JASA HAIR EXTENSION DI BE YOUNG SALON

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ( Pada zaman orde baru pemerintah melarang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dari kebutuhan tersebut adalah kesehatan dan kebersihan. Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan disertai balutan-balutan pakaian seksi agar kelihatan lebih menarik dan

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing brand yang dimiliki. Brand atau merek merupakan nilai utama

BAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center di

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dan industri saat ini telah mengalami kemajuan

I. PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia pada tahun 2010 sekitar 217 juta jiwa dari total penduduk Indonesia (www.bps.go.id diakses pada tanggal 16 September 2015). Kenyataan bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim maka agama Islam sangat berpengaruh terhadap kultur masyarakat yang saat ini berkembang. Awal terbentuk kultur di tengah masyarakat salah satunya bersumber dari tuntunan agama. Termasuk kultur konsumerisasi di kalangan masyarakat Indonesia yang dipengaruhi oleh agama Islam, salah satunya adalah pola konsumsi masyarakat terhadap busana. Pola konsumsi masyarakat terhadap busana menjadikan trend busana di Indonesia menjadi semakin beragam. Pergeseran trend busana juga dialami oleh busana muslimah. Busana muslimah adalah busana wajib digunakan oleh wanita yang beragama Islam. Awalnya busana muslimah cenderung menunjukan trend busana muslim yang cenderung ketat, namun saat ini sudah menunjukkan perubahan menjadi trend busana syar i. Kehadiran trend ini juga merupakan jawaban terhadap kebutuhan para perempuan berhijab yang menginginkan tampil tertutup tapi modis. Busana syar i khususnya jilbab syar i sudah sering digunakan oleh

2 muslimah di Indonesia. Dikutip dari (www.islampos.com diakses pada tanggal 18 September 2015) kriteria jilbab syar i adalah jilbab lebar, menutup dada, longgar dan tidak tembus pandang. Berikut ini anjuran untuk menutup aurat dengan syar i yang bersumber dari Al- Qur an: Qs. An-Nur : 31 Katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orangorang yang beriman supaya kamu beruntung Dahulu jilbab syar i hanyalah dianggap kain polos, berwarna gelap, lebar dan dinilai tidak dapat mengikuti perkembangan zaman. Berbeda dengan saat ini bahwa untuk tampil cantik, modis, elegan, dan feminin dapat dinikmati dengan balutan jilbab yang syar i. Saat ini jilbab syar i juga tidak terlepas dari pilihan desain yang menarik, inovatif, bervariatif, dan nyaman. Sehingga kesan jilbab syar i yang kolot sudah tergantikan. Menurut desainer muda Indonesia, Dian Pelangi menyatakan bahwa trend jilbab syar i merupakan cerminan keinginan dari masyarakat yang ingin kembali ke esensi busana muslim yang minimalis dan sederhana ( http://bahasa.aquila-style.com/kriteria-jilbab-syar i diakses pada tanggal 19 September 2015). Banyaknya public figure yang memakai jilbab syar i

3 juga membentuk pandangan masyarakat bahwa berjilbab syar i tidaklah kuno. Sebagai contoh artis Oki Setiana Dewi merupakan salah satu artis yang menggunakan jilbab syar i. Sebagai seorang artis dirinya telah mampu mengubah pandangan masyarakat bahwa sorang muslimah tetap dapat berprestasi, memiliki banyak aktivitas dan fashionable meski memilih untuk mengenakan jilbab syari i. Seperti yang diketahui saat ini bahwa para muslimah telah menggunakan jilbab saat melakukan berbagai aktivitas di luar rumah. Beberapa profesi pun telah mengizinkan wanita yang beragama Islam untuk menggunakan jilbab sebagai penutup aurat. Beberapa profesi yang telah mengizinkan wanita menggunakan jilbab adalah: guru, polwan, dokter, dan lainnya. Hal ini tentu saja menjadi peluang pengusaha jilbab untuk mampu menciptakan jilbab yang tidak hanya menutup aurat, tetapi juga mampu untuk mengikuti trend saat ini di kalangan masyarakat. Peneliti memilih jilbab syar i merek Zoya sebagai objek penelitian karena salah satu merek jilbab syar i yang terkenal dan selalu mengikuti trend di Indonesia adalah jilbab Zoya. Dikutip dari (http://zoya.co.id/profil diakses pada tanggal 18 September 2015) jilbab Zoya tercipta sebagai alternatif busana muslim untuk kalangan menengah, juga sebagai alternatif bagi busana muslim berkualitas dan up-to-date. Zoya sebagai salah satu brand fashion muslim di indonesia kini semakin memantapkan langkahnya untuk menjadi kiblat busana muslim di dunia.

4 Hal ini dibuktikan dengan diraihnya berbagai penghargaan selama 2 tahun berturut-turut, seperti: Tabel 1.1 Penghargaan yang Diraih Jilbab Merek Zoya No. Nama Penghargaan Tahun Diperolehnya Penghargaan 1. Indonesia Middle-Class Moslem Brand 2014 Champion Consumers Choice 2. Top Brand Awards Kategori Kerudung 2015 Bermerek pilihan konsumen indonesia 3. Indonesia Best Brand Awards Kategori Kerudung Bermerek pilihan konsumen indonesia 2015 Sumber: m.media.zoya.co.id (diakses tanggal 11 November 2015) Jilbab Zoya memperoleh penghargaan Indonesia Middle-Class Moslem Brand Champion Consumers Choice pada tahun 2014. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh majalah bisnis SWA, jilbab Zoya menjadi merek pilihan konsumen kelas menengah (m.media.zoya.co.id diakses tanggal 11 November 2015). Penghargaan Top Brand yang diterima Zoya didasari oleh survei dan penelitian yang diselenggarakan oleh majalah Marketing dan Froniter Consulting Group. Top Brand Award diukur dengan tiga parameter, yaitu: top of mind share, top of market share, dan top of commitment share yang menghasilkan top brand index (m.bisnis.com diakses tanggal 11 November 2015). Indonesia Best Brand Awards yang telah diraih jilbab Zoya sebagai Kerudung Bermerek pilihan konsumen indonesia berdasarkan hasil riset MARS Indonesia, majalah SWA dan Metro TV. Riset yang dilakukan menggunakan beberapa variabel termasuk popularitas merek, popularitas iklan, tingkat kepuasan dan loyalitas pelanggan, pangsa pasar, serta potensi pertumbuhan merek di masa yang akan datang. Semua nilainya diakumulasikan sebagai brand value (m.media.zoya.co.id. diakses tanggal 11 November 2015).

5 Pada dasarnya setiap konsumen memiliki berbagai macam faktor yang mempengaruhinya dalam berperilaku, salah satunya adalah minat terhadap berbagai produk termasuk produk jilbab. Perilaku konsumen sangat berkaitan erat dengan sikap konsumen terhadap produk jilbab. Sikap terhadap perilaku dimana seseorang melakukan penilaian atas sesuatu yang menguntungkan dan tidak menguntungkan (Ajzen, 1991: 188). Konsep sikap sangat berkaitan erat dengan kepercayaan (belief) dan behavior (Sumarwan, 2011: 165). Istilah pembentukan sikap konsumen seringkali menggambarkan hubungan antara kepercayaan, sikap (attitudes), dan perilaku. Kepercayaan, sikap, dan perilaku juga terkait dengan konsep atribut produk. Kotler (2008: 272) mengemukakan bahwa manfaat yang ditawarkan oleh atribut produk dalam bentuk kualitas produk, fitur produk, dan desain produk. Selain atribut produk seorang konsumen ketika akan memutuskan untuk berperilaku mereka terlebih dahulu akan berfikir mengenai pandangan orang lain terhadap dirinya. Seperti itu juga seorang muslimah yang memutuskan untuk membeli dan memakai jilbab syar i, mereka akan berfikir mengenai bagaimana pandangan masyarakat pada dirinya. Menurut Ajzen (1991: 188) p ersepsi atau pandangan seseorang terhadap kepercayaan-kepercayaan orang lain yang akan mempengaruhi minat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perilaku disebut sebagai norma subjektif. Minat konsumen dalam membeli jilbab syar i juga terdapat kesulitan dan kemudahannya. Adanya kemudahan dan kesulitan dalam berperilaku merupakan definisi dari kontrol keperilakuan yang dirasakan. Seperti pengalaman masa lalu

6 konsumen dan mengantisipasi hal-hal yang menghalangi konsumen dalam membeli jilbab syari. Sehingga semakin menarik sikap terhadap perilaku dan norma subjektif terhadap perilaku, semakin besar kontrol perilaku persepsian, semakin kuat pula niat seseorang untuk melakukan perilaku yang sedang dipertimbangkan (Ajzen,1991: 184). Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini akan mengangkat tentang analisis perilaku konsumen terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya. Adapun beberapa variabel yang diambil adalah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan sesuai dengan Theory of Planned Behavior pengaruhnya terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya. Judul yang diambil dalam penelitian ini adalah Theory of Planned Behavior: aplikasi pada minat beli jilbab syar i merek Zoya. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya? 2. Apakah norma subjektif memiliki pengaruh yang signifkan terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya? 3. Apakah kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya? 4. Apakah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya?

7 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui sikap terhadap perilaku memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya. 2. Untuk mengetahui norma subjektif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya. 3. Untuk mengetahui kontrol keperilakuan yang dirasakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya. 4. Untuk mengetahui sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol keperilakuan yang dirasakan secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli jilbab syar i merek Zoya. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki manfaat antara lain: 1. Praktis Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian lain mengenai sikap terhadap perilaku, norma subjektif dan kontrol keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli konsumen dalam membeli jilbab syar i merek Zoya pada masa-masa yang akan datang. 2. Teoritis Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan informasi atau kajian dalam menambah ilmu pengetahuan di bidang manajemen pemasaran khususnya pengaruh sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan kontrol

8 keperilakuan yang dirasakan terhadap minat beli konsumen untuk membeli produk jilbab syar i merek Zoya.