BAB I PENDAHULUAN. kehadiran Public Relations. Public Relations adalah fungsi manajemen yang
|
|
- Sucianty Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan di seluruh dunia mulai tersadarkan akan pentingnya kehadiran Public Relations. Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara perusahaan dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan perusahaan tersebut. 1 Public Relations menjadi ujung tombak perusahaan untuk mencapai kesuksesan. Dan tidak hanya itu yang lebih penting adalah tujuan utama dari public relations itu sendiri yakni menciptakan citra dan reputasi yang baik bagi perusahaan. Sehingga tidak heran, saat ini perusahaan berfokus pada bagaimana menyajikan citra dan reputasi yang baik dihadapan publik melalui kinerja yang dilakukan oleh public relations. Itu artinya dalam setiap langkah public relations harus memberikan kesan yang baik untuk publiknya. Di dalam perusahaan sendiri fungsi public relations sering menjadi rancu dengan fungsi marketing. Padahal kedua divisi ini mempunyai fungsi yang sudah jelas-jelas berbeda. Era transparasi yang baru ini, lebih memberikan gambaran yang luas dan garis pembatas yang jelas antara public relations dan marketing. Public relations yang efektif peka terhadap perubahan yang terjadi disekitar, merespon persepsi dan opini publik, merespon nilai dan gaya hidup baru yang direfleksikan kedalam perusahaan untuk mencapai kesuksesan. Lebih dari itu kini 1 Cutlip-Center-Broom, Effective Public Relations Edisi Kesembilan. Jakarta : Kencana, 2011 hal 1 1
2 2 eksistensi dari public relations mampu memperkenalkan perusahaan kepada publiknya. Kini kehadiran public relations mampu membangun dan memperkenal perusahaan sebagai merek yang mempunyai nilai sebagai penjamin dari kualitas sebuah produk atau jasa yang ditawarkan oleh suatu perusahaan. Menurut Kotler, 2 merek dipandang sebagai bagian dari produk sehingga branding dianggap sebagai aktivitas yang memberikan nilai tambah bagi produk. Kini merek tidak hanya melekat pada produk tetapi juga melekat pada perusahaan yang biasa disebut corporate brand. Sehingga membangun merek perusahaan (corporate brand) menjadi tugas penting public relations. Seperti yang dikemukakan oleh Roberto Goizuerta, 3 mantan Presiden Direktur Coca-Cola : Seluruh bangunan dan pabrik Coca-Cola bisa saja terbakar besok pagi, tetapi Anda akan sulit menyentuh nilai perusahaan, sebenarnya semua terletak pada goodwill yang dimiliki franchise merek kami dan pengetahuan kolektif yang dimiliki oleh perusahaan kami. Roberto membuka mata semua perusahaan dimana semua bisa saja hilang sekejap, bahkan dari mulai pabrik hingga karyawan sekalipun tetapi ada satu yang akan tetap bisa hidup yaitu merek. Oleh karena itu merek dipandang sebagai aset perusahaan yang tak ternilai harganya. Corporate brand yaitu membangun nama perusahaan (baik perusahaan induk maupun anak perusahaan atau kantor cabangnya) sebagai merek produk. Dengan kata lain merek mempresentasikan perusahaan dimana nilai-nilai korporat diperluas keberbagai macam kategori produk. Membangun corporate brand itu 2 Fandy Tjiptono, Brand Management & Strategy. Yogyakarta: Andi Offset hal 10 3 Peni R Pramono, Brand atau Merek Kunci Sukses Usaha. Jakarta: Kompas Gramedia hal 43
3 3 sama halnya dengan menumbuhkan kepercayaan kepada publik dan menciptakan nilai sebagai penjamin dari kualitas sebuah produk perusahaan tersebut. Menarik untuk di teliti terkait dengan membangun corporate brand sebuah perusahaan, peneliti melihat fenomena perkembangan fashion muslim didunia maupun di Indonesia. Sungguh ada rasa kebanggaan tersendiri dimana semakin meningkatnya jumlah muslim di seluruh belahan dunia ini menjadi perkembangan fashion muslim di sana pun berkembang pesat. Seperti perkembangan fashion muslim di belahan benua Eropa. Eropa adalah salah satu benua yang menjadi kiblat perkembangan fashion di seluruh dunia. Kini fashion muslim mulai di lirik oleh designer-designer muda dan berbakat disana. Sehingga kebutuhan akan fashion bagi perempuan muslim disana terpenuhi. Bahkan Label fashion seperti Jhon Galliano 4 (salah satu label fashion besar di Paris) ikut terjun dalam merancang busana muslim untuk pagelaran fashion show yang diadakan di hotel George V pada tahun 2009 lalu. Begitu pula di London pada acara The Urban Moslem Women Show, 5 design fashion muslim mendapat sambutan positif dan antusiasme yang sangat tinggi oleh warga London. Faktanya kaum muslim di London semakin meningkat pesat, pasalnya lebih dari 500 perempuan muslim London yang menghadiri acara tersebut dan memiliki antusiasme yang sangat besar terhadap perkembangan fashion muslim di London. Acara The Urban 4 diunduh oleh peneliti tanggal 13 Maret 2014 jam 15: London diunduh oleh peneliti tanggal 13 Maret 2014 jam 15:10
4 4 Moslem Women Show yang digelar setiap tahun ini merupakan ajang yang cukup besar bagi muslimah di London. Acara ini merupakan perkumpulan para hijabers (sebutan untuk komunitas wanita pengguna hijab) London dan mengundang desainer busana muslim dari luar kota London. Fenomena perkembangan fashion muslim di tanah air yang ikut menjadi trend setter fashion muslim dunia sungguh sangat membanggakan. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini perkembangan fashion muslim di Indonesia mengalami peningkatan yang luar biasa. Hal ini ditandai dengan semakin bersinarnya designer-designer muda Indonesia yang sangat kreatif dan inovatif dalam mengembangkan fashion muslim. Karya mereka menjadi trend setter perempuan muslim dalam berbusana di Indonesia. Perkembangan pesat tersebut tak lepas pula dari perhatian dan rencana pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai World Islamic Fashion Center 6 pada tahun Indonesia dengan populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi untuk meraih prestasi tersebut. Gerak aktif pemerintah ini merupakan angin segar bagi fashion designer muslim dan membuat mereka semakin giat untuk berkarya juga berprestasi. Begitu juga bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang fashion muslim untuk perempuan hijab semakin berkembang. Memasuki tahun 2014 ini menurut Lucy Ratna, 7 Public Relations and Promotion Manager Thamrin City, trend hijab memberi warna tersendiri bagi sejarah perkembangan fashion muslim di 6 diunduh oleh peneliti tanggal 13 Maret 2014 jam 15: diunduh oleh peneliti tanggal 5 April 2014 jam 20.20
5 5 Indonesia. Permintaan hijab dan kerudung semakin di minati oleh pembelanja tidak hanya dari Jakarta, tetapi juga dari luar pulau bahkan dari luar negeri. Sedangkan menurut Rizal Ismail 8 sebagai salah satu pemilik gerai hijab di Thamrin City mengaku dalam tiga bulan omsetnya mencapai 200 juta lebih, dengan penjualan yang cenderung meningkat. Selain itu kini penjualan hijab online (penjualan melalui internet) semakin bermekaran meraih peningkatan penjualan. Seiring dengan maraknya penjualan hijab, tutorial tentang memakai hijab pun semakin banyak bermunculan. Diera sekarang ada kecenderungan peningkatan persepsi yang positif tentang perkembangan kehidupan Islam. Masyarakat semakin terbuka dan lebih leluasa menerima perkembangan kehidupan Islam. Salah satunya dengan perkembangan fashion muslim yang dikibarkan melalui designer muda dan kreatif anak Bangsa. Perkembangan pemikiran yang modern dan kemajuan dalam berfikir yang telah dicapai manusia berabad-abad lamanya. Sehingga ketika hijab hanya disimpulkan menjadi simbol keterbelakangan dan kemunduran maka hal ini jelas diperumpamakan dengan seandainya ketelanjangan itu adalah simbol kemajuan maka bisa dikatakan para binatang itu telah mencapai puncak peradaban. Ditengah semaraknya fenomena trend hijab ini, banyak brand-brand hijab bermunculan bahkan designer top pun ikut meramaikan fenomena hijab ini. Seperti Dian Pelangi, designer muda yang ikut berpengaruh terhadap 8 diunduh oleh peneliti tanggal 5 April 2014 jam 20.20
6 6 perkembangan trend hijab di tanah air. Dian mampu mengubah persepsi masyarakat tentang hijab dulunya dipandang old fashion (kuno), sekarang memakai hijab bisa mengikuti trend dan mode yang sedang mendunia. Selain Dian, ada juga Hana Tajima, designer Inggris yang lama bergelut di dunia mode kini aktif menekuni lini busana muslimah dengan brand Maysaa. Hana menjadi icon baru generasi muda Inggris yang energik, muda, modis dan muslim. Brand Rabbani, Ezatta, Zoya dan Shasmira pun ikut meramaikan fenomena trend hijab saat ini. Dalam penelitian ini, peneliti tertarik untuk meneliti corporate brand Rabbani dimana perusahaannya memperkenalkan corporate brand sebagai hijab syar i. Rabani adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang fashion muslim baik untuk anak-anak, remaja, dan dewasa. Segmentasi pasar perusahaan Rabbani adalah kelas menengah kebawah dengan spesifik customer muslim dan muslimah yang tetap memperhatikan kesyar ian dalam berpakaian dan berhijab. Diantara menjamurnya brand-brand hijab menjadikan perusahaan Rabbani harus bekerja lebih ekstra untuk tetap eksis dan berkontribusi didunia hijab. Keunikan Rabbani ini diantara brand lainnya adalah Rabbani berani memperkenalkan corporate brand-nya sebagai hijab syar i. Dimana seperti yang kita ketahui, mode atau trend yang sedang berkembang sekarang adalah trend hijab yang stylish, modern, dan mengikuti fashion pada umumnya tanpa memperhatikan konsep syariah dalam memakai hijab itu sendiri.
7 7 Hijab syari adalah hijab yang memperhatikan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Agama Islam. Menurut Felix Siauw 9, hijab syar i meliputi hijab yang menutupi seluruh aurat perempuan muslimah, memakai jilbab yaitu pakaian yang menjulur panjang sampai mata kaki, menggunakan kerudung menjulur sampai menutupi dada, mengenakan kaos kaki, tidak tabbaruj, longgar tidak membentuk bagian lekuk tubuh, tebal tidak tembus pandang, dan menggunakan kerudung sederhana yang tidak dibuat model seperti punuk unta yang dilarang sesuai dengan ajaran agama. Oleh karena itu ini menjadi tantangan tersendiri bagi Rabbani bagaimana membuat publik percaya akan brand perusahaan yang dibawanya dengan konsep hijab syar i. Selain itu Rabbani adalah perusahaan kerudung terbesar di Asia dimana saat ini mempunyai 4 pabrik yang berlokasi di Bandung dan satu pabriknya lebih kurang 300 karyawan sehingga total keseluruhan karyawan Rabbani mencapai lebih dari 1000 karyawan. Setiap harinya Rabbani memproduksi 3000 kerudung dari satu pabriknya. Sehingga jika dijumlah semuanya lebih dari kerudung setiap harinya diproduksi oleh Rabbani. Rabbani melihat fashion muslim sejatinya harus mampu mengakomodir dari segi trend dan karya design yang mumpuni dan tetap mengedepankan aturanaturan syariat agama yang berlaku. Sehingga dengan demikian akan terjadi keselarasan antara trend fashion muslim yang berkembang dengan tingkat kepatuhan dan ketaatan seseorang dalam menjalankan syariat agamanya. 9 Felix Y. Siauw, Yuk, Berhijab: Hijab Tanpa Nanti Taat Tanpa Tapi. Bandung: Mizania hal 114
8 8 Fakta lain hijab yang sesuai dengan syariat agama atau yang biasa disebut dengan hijab syar i ini sangat sulit di terima oleh sebagian wanita muslim di Indonesia. Terlebih hijab syar i ini dipandang sebelah mata oleh mereka. Mereka menganggap hijab yang syar i itu tertinggal zaman dan sudah tidak up to date lagi. Padahal kepatuhan dalam menjalankan syariat itu penting. Hijab syar i dipandang oleh sebagian komunitas adalah sesuatu yang menyeramkan dan sangat tidak cocok untuk mereka pakai. Sesuatu hal yang bisa membuat mereka merasakan panas dan tidak bebas bergerak dalam menjalankan segala aktivitasnya. Oleh sebab itu banyak dari kalangan perempuan muslim di Indonesia yang lebih menerima fashion muslim yang sedang berkembang pesat seperti sekarang yaitu fashion muslim yang masih jauh dari syar i dan hanya mengedepankan mode dan trend belaka. Dalam persepsi publik tentang hijab syar i, Public Relations Officer Rabbani mempunyai tugas besar mengubah persepsi tersebut. Dan tentunya Public Relations Officer Rabbani mempunyai perencanaan strategi dan program untuk membangun corporate brand sebagai hijab syar i. Dan peneliti tertarik untuk membahas evaluasi dari setiap perencanaan strategi dan program komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations Rabbani. Berdasarkan struktur organisasi CV. Rabbani, Public Relations Officer Rabbani berada dalam divisi Corporate Secretary. Divisi Public Relations yang berada di Jakarta harus selalu berkoordinasi dengan pimpinan Public Relations yang berada di kantor pusat Rabbani yaang terletak di Bandung.
9 9 Pada tahun 2011, Rabbani mempunyai 90 gerai di seluruh Indonesia, tetapi naik pesat di tahun 2013 menjadi 160 gerai. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti Evaluasi Program Komunikasi Public Relations CV. Rabbani dalam Membangun Corporate Brand sebagai Hijab Syar i di Jakarta. Tentunya peneliti membatasi periode penelitian ini dari Juli Juni Karena pada periode tahun 2013 trend hijab sedang berkembang pesat dan brand hijab mulai bermekaran menghiasi perkembangan trend fashion muslim. Pada tahun perusahaan Rabani mengalami peningkatan penjualan dan membuka lebih dari 70 gerai baru dalam kurun waktu dua tahun saja. Dan peneliti memilih lokasi penelitian di Jakarta dikarenakan selain Jakarta menjadi salah satu pusat mode dan trend setter fashion muslim, Jakarta juga menjadi pusat perputaran modal terbesar di Indonesia. Sehingga dengan perkembangan fashion muslim yang semakin pesat ini artinya akan berdampak positif pada perkembangan sektor lainnya seperti industri hulu ke hilir dari mulai serat, tekstil hingga produk pelengkapnya seperti aksesoris. Jakarta juga dipandang sebagai kota urban dimana banyak penduduk pendatang yang ikut meramaikan Ibu Kota Jakarta. Jakarta sebagai kota urban menciptakan masyarakat yang begitu kompleks. Jakarta seolah-olah menjadi magnet tersendiri bagi seluruh penduduk Indonesia itu sebabnya akan lebih menarik penelitian ini diteliti di Kota Jakarta dengan kompleksitas permasalahan dan segala daya tarik yang diciptakan oleh ibu kota negara Indonesia ini.
10 Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, fenomena fashion muslim yang berkembang pesat memunculkan banyak perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang tersebut. Dengan banyaknya merek perusahaan yang bersaing dengan segmentasi yang sama maka perlu adanya program komunikasi dari public relations CV. Rabbani dalam membangun corporate brand yang berbeda yang akan menjadi pembeda dengan perusahaan lainnya. Selain itu, fenomena hijab sendiri menjadi perhatian penting untuk dikaji dilihat dari semakin banyaknya perempuan muslim yang menggunakan hijab akan tetapi apakah mereka sudah memakai hijab secara benar atau hanya mengikuti trend semata. Serta melihat realitas yang ada dimana hijab syar i yang dulu dipersepsikan sebagai style kuno, ketinggalan zaman, dan tidak up to date akan tetapi tidak untuk sekarang. adanya kontruksi realitas terkait hijab syar i menjadi tema menarik untuk peneliti bahas. Sehingga peneliti memfokuskan penelitian ini pada : 1. Masalah apa saja yang di hadapi CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta? 2. Bagaimana tahapan-tahapan yang dilakukan Public Relations CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta? 3. Apa sasaran dan tujuan yang hendak di capai CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta? 4. Bagaimana program komunikasi Public Relations CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta?
11 11 5. Bagaimana aktivitas komunikasi yang dijalankan Public Relations CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta? 6. Bagaimana keterlibatan dan umpan balik serta hasil dan evaluasi public relations CV. Rabbani dalam menjalani strategi membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui, menganalisis, menggambarkan, mendeskripsikan masalah yang di hadapi CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta. 2. Mengetahui, menganalisis, menggambarkan, mendeskripsikan tahapantahapan Public Relations CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta. 3. Mengetahui, menganalisis, menggambarkan, mendeskripsikan sasaran dan tujuan yang hendak dicapai CV. Rabbani. 4. Mengetahui, menganalisis, menggambarkan, mendeskripsikan program komunikasi Public Relations CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta. 5. Mengetahui, menganalisis, menggambarkan, mendeskripsikan aktivitas komunikasi Public Relations CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta.
12 12 6. Mengetahui, menganalisis, menggambarkan, mendeskripsikan keterlibatan dan umpan balik serta hasil dan evaluasi program komunikasi Public Relations CV. Rabbani dalam membangun Corporate Brand sebagai hijab syar i di Jakarta Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: Manfaat Teoritis / Akademis Hasil penelitian ini akan berkontribusi bagi perkembangan ilmu komunikasi khususnya bidang Public Relations terkait evaluasi program komunikasi public relations dalam membangun Corporate Brand sebuah perusahaan Manfaat Praktis Hasil penelitian ini akan berkontribusi bagi perkembangan program dan proses evaluasi atas program komunikasi Public Relations Rabbani dalam membangun Corporate Brand-nya sebagai hijab syar i di Jakarta Manfaat Sosial Hasil penelitian ini bisa bermanfaat sebagai bahan referensi mahasiswa selanjutnya dalam melakukan penelitian dengan topik yang sama yaitu terkait dengan evaluasi program komunikasi Public Relations dalam membangun Corporate Brand.
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim. Jumlah pemeluk agama Islam di Indonesia pada tahun 2010 sekitar 217 juta jiwa dari total penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil cantik dan modis dengan gaya elegan, feminine, atau simple kini dapat dinikmati dalam balutan busana muslimah, Anak muda sekarang kian menggemari tren busana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keindahan dan kecantikan seorang perempuan bersumber dari dua arah, yaitu kecantikan ragawi dan juga inner beauty atau kecantikan dari dalam. Kecantikan dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman di era modern kebutuhan akan dunia fashion kini merambah begitu besar. Para pelaku bisnis dan perancang busana berlombalomba untuk menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Masalah
13 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Jilbab merupakan jenis pakaian yang memiliki arti sebagai kerudung lebar yang dipakai wanita muslim untuk menutupi kepala dan leher sampai dada (kbbiweb.id). Jilbab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gaya hidup merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan menggambarkan seberapa besar nilai moral dalam masyarakat disekitarnya, menurut Suratno dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengenakan jilbab atau kerudung sudah menjadi sesuatu yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Siapa yang tidak mengenal istilah jilbab? Jilbab atau kerudung merupakan istilah yang sudah tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Di Indonesia mengenakan jilbab atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masyarakatnya, terutama pada kaum perempuan. Sebagian besar kaum perempuan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menururt Waspodo (2014) Negara Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia, meskipun hanya 88% penduduknya beragama Islam. Besarnya jumlah pemeluk agama Islam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan identitas kultural terhadap seseorang (Jayanti, 2008: 48).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia fashion terus mengalami kemajuan sehingga menghasilkan berbagai trend mode dan gaya. Hal ini tidak luput dari kemajuan teknologi dan media sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecantikan pada kulit wajah dan tubuh sudah menjadi prioritas utama dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini penampilan menjadi suatu perhatian utama bagi seluruh kalangan terlebih pada kaum wanita. Setiap wanita selalu berkeinginan untuk memiliki penampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini membawa dunia usaha pada perkembangan sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku usaha. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan hal yang boleh dikatakan universal dalam hidup manusia. Sebagian besar penghuni planet bumi kita dengan berbagai latar belakang lingkungan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media massa sangat pesat telah memberikan perubahan dalam segala sendi kehidupan masyarakat. Di Indonesia perkembangan industri media cetak termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan pola pikir manusia mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami banyaknya perubahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Islam menyerukan seorang wanita muslimah untuk mengulurkan jilbab-jilbab
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan seorang muslimah, menutup aurat merupakan sebuah kewajiban yang tidak dapat dihindari. Dalam menutup aurat tersebut, ajaran Islam menyerukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain papan dan pangan, hal tersebut sangat penting bagi manusia untuk menutup bagian bagian tubuh manusia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi ini, manusia pada dasarnya akan merasakan kesulitan jika hidup tanpa bantuan orang lain untuk melakukan hubungan atau interaksi dan melanjutkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gaya berbusana atau sering disebut fashion adalah istilah untuk menggambarkan gaya yang dianggap lazim pada satu periode tertentu (sumber: http://digilib.its.ac.id/).
Lebih terperinciBAB III BUTIK LATIFAH DAN PEMASARAN PRODUK. 1. Sejarah Berdirinya Butik Latifah Way Halim Bandar Lampung
BAB III BUTIK LATIFAH DAN PEMASARAN PRODUK A. Profil Butik Latifah 1. Sejarah Berdirinya Butik Latifah Way Halim Bandar Lampung Menurut Rita Anomsari (Owner) bahwa sejarah berdiri Butik Latifah pada tanggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masih banyak sekali wanita wanita berhijab yang ingin tampil stylish tetapi masih kurang dalam mix n match gaya dengan berhijab. Maka dari itu mereka butuh panduan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan globalisasi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi dunia. Pesatnya pangsa pasar yang disebabkan oleh semakin dinamisnya perokonomian
Lebih terperincipenyumbang terbesar untuk pertumbuhan ekonomi (Hadi, 2015).Di samping itu, ternyata gaya busana muslim Indonesia kini menjadi trend setter di Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakang Perkembangan jilbab yang terjadi di Indonesia memberikan dampak yang cukup besar terhadap citra jilbab yang sebelumnya dipandang sebagai busana kuno dan tidak modis.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perubahan globalisasi telah membawa pengaruh besar terhadap perkembangan ekonomi dunia. Pesatnya pangsa pasar yang disebabkan oleh semakin dinamisnya perokonomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar dan meraih konsumen baru.
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian mengenai terjadinya variasi penggunaan hijab di masyarakat perkotaan, dalam hal ini yaitu kota Yogyakarta bertujuan untuk melihat pola-pola yang menimbulkan pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbusana muslim dan berhijab mengundang mata dunia melirik Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sudah dari beberapa tahun belakangan, nama Indonesia sering disebut dalam pencarian referensi trend terbaru busana muslim dan hijab. Pada tahun 2016 ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai wujud keseriusan PT CahayaSurya IndahBusana Jakarta untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pameran Polo Ralph Lauren adalah event rutin tahunan yang diselenggrakan di hampir seluruh cabang Polo Ralph Lauren di Indonesia. Dengan tujuan untuk dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Baltos (Balubur Town Square) atau Pusat Belanja Balubur merupakan pusat belanja (trade center), yang berlokasi di Jalan Tamansari Bandung. Baltos berdiri sejak tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini fashion di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Industri fashion sebagai salah satu sektor industri kreatif di Indonesia mampu menyumbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jaman, sehingga menimbulkan persaingan di dalam usaha bisnis. Fashion
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini bukan hanya teknologi saja yang berkembang begitu cepat, akan tetapi perkembangan fashion juga berkembang dengan sangat cepat mengikuti jaman, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. busana yang ketat dan menonjolkan lekuk tubuhnya. istilah jilboobs baru muncul belakangan ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jilboobs berasal dari kata jilbab dan boobs. Jilbab adalah kain yang digunakan untuk menutup kepala sampai dada yang dipakai oleh wanita muslim, sedangkan boobs berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia memiliki umat Islam yang berjumlah kurang lebih 87% yang sebagian besar adalah kaum wanita. Kaum wanita muslim di wajibkan agar menggunakan hijab
Lebih terperinciBerdasarkan latar belakang diatas, maka penulis menyimpulkan inti permasalahan yang dihadapi, sebagai berikut :.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fashion, sepintas adalah mengenai pakaian atau busana. Jika kita berbicara tentang pakaian, hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat dekat dengan diri kita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat memberikan berbagai pengaruh bagi para penggunanya. Dalam pengembangannya teknologi memberikan kelebihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika pergantian mode dalam fashion yang ada di dunia selalu berkembang dengan cepat tak terkecuali busana muslim. Desain-desain baru bermunculan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya zaman dari waktu ke waktu, yang diiringi dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, telah membawa manusia kearah modernisasi dan globalisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi melibatkan produksi, distribusi, pertukaran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masyarakat merupakan pelaku kegiatan ekonomi dimana masyarakat memenuhi kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Masyarakat dalam kegiatan ekonomi melibatkan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. SIMPULAN Dari penelitian yang sudah peneliti lakukan, beberapa simpulan yang dapat penulis sampaikan: 1. Masalah yang dihadapi Rabbani adalah pandangan masa lalu yang terbentuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. menengah perkotaan, mereka menyadari bahwa penampilan memegang peranan
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Sebagai komunitas yang dibentuk berdasarkan kesadaran religious, Komunitas Hijabers Yogyakarta ingin menampilkan sebuah identitas baru yaitu berbusana yang modis tapi tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jilbab. Selain dari perkembangan fashion atau mode, jilbab juga identik dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Fashion atau mode saat ini semakin berkembang di Indonesia, begitu pula dengan perkembangan jilbab. Saat ini semakin banyak wanita yang memakai jilbab. Selain dari
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI. Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut:
BAB IV DESKRIPTIF PROSES DAN HASIL PRODUKSI 4.1 Profil Tayangan Profil Tayangan Feature Dibalik Wanita adalah sebagai berikut: Judul Tayangan : Dibalik Wanita Jenis Tayangan : Feature Durasi : 15 menit
Lebih terperinciBab II Tinjauan Umum Perusahaan
Bab II Tinjauan Umum Perusahaan 2.1 Sejarah Perusahaan Rabbani adalah outlet busana yang di kenal oleh konsumennya sebagai penyedia busana muslim. Berdiri di kota Bandung sejak tahun 1994 yang merintis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia jumlah muslimnya terbesar dan keanekaragaman budaya daerah terkaya jika di bandingkan dengan negeri-negeri muslim lainya. Oleh karena itu konsep
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING
BAB III GAMBARAN UMUM BUTIK ALAM BENING A. Profil Butik Alam Bening Butik Alam Bening didirikan oleh Indanawati atau yang sering disapa dengan Ibu Iin pada Tahun 2013. Pada awalnya beliau hanya coba-coba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Istilah kualifikasi dapat diterjemahkan sebagai keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu atau menduduki jabatan tertentu. Keahlian tersebut yaitu hal-hal
Lebih terperinciBAB IV. Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga
BAB IV Mahasiswi Berjilbab di FKIP- PGSD UKSW Salatiga UKSW merupakan satu-satunya Universitas Swasta yang ada di kota Salatiga. Kebanyakan masyarakat mengeanal UKSW sebagai Indonesia mini. Karena didalamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Industri Kreatif Indonesia pada Tahun Seni Pertunjukan. 2 Seni Rupa. 3 Televisi dan Radio.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di bidang industri kreatif masih terbuka luas untuk para pelaku usaha di Indonesia, karena kekayaan budaya dan tradisi Indonesia bisa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ide baru untuk menemukan cara-cara baru untuk melihat masalah dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Zimmerer, Scarborough, & Wilson dalam Wijatno (2009: 42) kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan suatu gagasan atau ide baru untuk menemukan cara-cara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diwajibkan bagi perempuan untuk menjaga fitrahnya. Berhijab adalah. Sebagaimana kewajiban berhijab dalam Al-Qur'an Q.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia, hijab yang lebih sering merujuk pada kerudung atau jilbab ditunjukkan sebagai sesuatu yang selalu digunakan untuk menutupi bagian kepala hingga dada wanita.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kemajuan suatu bangsa. Masa anak-anak disebut-sebut sebagai masa. yang panjang dalam rentang kehidupan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan karunia terbesar bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus citacita bagi kemajuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan sains dan teknologi, Indonesia terus mengembangkan diri menjadi negara Industrialisasi menuju modernis, adapun wajah lama sebagai negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini perkembangan bisnis pakaian fashion telah mengalami peningkatan yang pesat yang terjadi di berbagai Negara, dengan adanya perkembangan
Lebih terperinciKreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah
Kreasi Jilbab, Bisnisnya Mudah Omsetnya Jutaan Rupiah Perkembangan bisnis fashion yang semakin bervariatif, ternyata mendorong para muslimah di Indonesia untuk berkarya menciptakan kreasi jilbab baru dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang begitu pesat dan sangat ketat, karena setiap perusahaan selalu menginginkan hasil yang memuaskan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan sehari-hari manusia selalu melakukan berbagai upaya dalam memenuhi kebutuhan yang beragam. Kebutuhan adalah salah satu aspek yang menggerkan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sehingga perusahaan memiliki strategi tersendiri dalam menarik konsumen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan dunia industri fashion yang meningkat tanpa disadari ternyata juga memberikan peningkatan pada animo masyarakat dalam memilih fashion yang diinginkan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia selalu memiliki rasa untuk terus bersama dengan orang lain. Hal ini dikemukakan oleh seorang tokoh sosiologi dunia, Aristoteles (384-322 SM) dalam buku Sosiologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produknya. Produk tekstil pada umumnya ditujukan untuk mendukung industri mode. Artinya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pasar bebas tekstil dan produk tekstil (TPT) telah dimulai seiring dihapuskannya aturan kuota tekstil. Hal ini menuntut industri TPT untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunitas-komunitas hijabers di Indonesia. 1. Sebagai sebuah perkumpulan, komunitas hijabers mempunyai ciri
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gaung perkembangan fashion muslim belakangan ini memang kian terdengar. Fashion muslim terus melakukan transformasi dari gaya konservatif menjadi lebih kontemporer
Lebih terperinciBERBISNIS TREND BUSANA MUSLIMAH
BERBISNIS TREND BUSANA MUSLIMAH 1. Abstrak Pada zaman sekarang ini, dalam mendapatkan sebuah pekerjaan bukanlah hal yang mudah. Banyak orang berlomba-lomba melamar lowongan pekerjaan sesuai bidangnya untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Di era globalisasi tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh pada seluruh aspek kehidupan. Salah satu aspek kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peradaban manusia di era globalisasi telah menunjukkan perubahan yang sangat pesat. Globalisasi, berarti proses yang mendunia dan sebuah upaya untuk membentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelian dan cenderung mudah berpindah saluran dan retailer yang berbeda
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri ritel dihadapkan dengan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Gejolak ekonomi dan kemajuan teknologi tergabung membentuk kembali lanskap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan adanya berbagai kebebasan dan kemudahan yang diberikan kepada para pelaku bisnis untuk memulai usahanya, menimbulkan banyak sekali bermunculan industri-industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu alat media massa yang paling digemari oleh masyarakat. Karena televisi telah ada di tengah-tengah lingkungan masyarakat. Televisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasaran, Nora Media Enterprise, Kudus, 2010, hal. 3.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini konsumen begitu dimanjakan dengan berbagai produk yang dapat dipilih untuk memenuhi kebutuhan. Era produsen mengendalikan konsumen telah berlalu dan telah digantikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bintaro Sektor 9. Jl. Jend. Sudirman Blok B9/1-05. Tangerang Selatan. 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lee Cooper merupakan salah satu merek denim yang paling pertama di Eropa. Banyak di gandrungi dan di pakai di seluruh dunia. Lee Cooper telah hadir di 85 negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Perkembangan kosmetik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang cukup padat menjadikan Indonesia sebagai pasar yang menjanjikan bagi perusahaan kosmetik. Perkembangan kosmetik di Indonesia tumbuh cukup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Banyak produsen memilih menggunakan selebriti sebagai endorser untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern mempengaruhi gaya hidup masyarakat, terlebih pada trend dan mode yang bermunculan dengan seiring waktu. Produsen dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena menurut Maslow (dalam Schultz & Schultz,1994) sebenarnya kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perilaku manusia tidak dapat terlepas dari usaha untuk memenuhi kebutuhan karena menurut Maslow (dalam Schultz & Schultz,1994) sebenarnya kebutuhan itulah yang mengarahkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam. makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan kebutuhan dasar yang memiliki beragam makna bagi manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi sebagai pelindung tubuh, tetapi juga berfungsi sebagai identitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN an. Kerudung atau hijab merupakan kata yang tidak asing didengar oleh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Fenomena perkembang hijab di Indonesia sangatlah cepat dari tahun ke tahun, keadaan ini berbeda dengan kondisi penggunan hijab pada tahun 1980-an misalnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia yang semakin pesat dewasa ini tentunya tidak luput
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin pesat dewasa ini tentunya tidak luput akan pentingnya komunikasi sebagai akar dari arus informasi yang beredar demi kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam memprediksikan perilaku pembelian konsumen terhadap suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena pilihan, kesukaan dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Objek Penelitian Bezaya group merupakan holding perusahaan yang bergerak dibidang retail fashion muslim ternama. Brand yang berada dalam naungan Bezaya group antar lain
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rabbani
50 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Rabbani Rabbani bergerak dibidang industri secara defacto berdiri sejak tahun 1991 dan Secara dejure tahun 2001. Saat ini Rabbani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Hermawan. saat yang sama peran brand akan semakin penting.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Hermawan Kartajaya (2004) brand merupakan nilai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebagaimana telah disebutkan dalam ayat Al-Qur an. Jilbab diambil dari bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan jilbab merupakan suatu kewajiban bagi setiap muslimah sebagaimana telah disebutkan dalam ayat Al-Qur an. Jilbab diambil dari bahasa Arab yang artinya baju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khalayak. Informasi yang dibutuhkan tidak hanya bisa didapatkan melalui proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini, teknologi memang sangat berperan dalam proses penyampaian pesan ataupun informasi kepada seseorang ataupun khalayak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Munculnya komunitas hijabers dan muslimah. membuat tren berbusana tersendiri yang akhirnya menjadi happening.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Munculnya komunitas hijabers dan muslimah tak ditampik membuat tren berbusana tersendiri yang akhirnya menjadi happening. Alhasil, era berbusana para muslimah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Obyek
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Obyek Hai anak Adam sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kedudukan hijab bagi wanita-wanita mukminah. 1 Berbusana tidak hanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perintah Allah mengenai hijab yang terkandung dalam Al-Quran selalu diawali dengan kata-kata wanita yang beriman, betapa asasinya kedudukan hijab bagi wanita-wanita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Setiap pemasar harus dapat melihat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini banyaknya perusahaan yang berdiri membuat semakin ketatnya persaingan dalam bisnis. Dalam ketatnya persaingan dalam bisnis, pengusaha harus meningkatkan pangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penutup aurat wanita kini sedang ramai dipergunakan sebagai trend center di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kerudung atau jilbab merupakan kata yang tidak asing lagi diperdengarkan oleh telinga kita saat ini. Suatu kain yang berfungsi sebagai penutup aurat wanita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara individu dengan individu maupun kelompok. Interaksi sosial terjadi. pada setiap usia dan gender pada manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan individu lainnya untuk hidup. Dalam kehidupan setiap hari manusia selalu bertemu dengan manusia lainnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Secara etimologis, dalam Oxford English Dictonary (OED),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara etimologis, dalam Oxford English Dictonary (OED), Fashion is good place to start as any, dari bahasa latin Faction yang berarti make or to do. Sementara itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasional perusahaan, serta modal awal usaha. Pasar yang sangat besar ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. E-Commerce Berbagai macam bisnis model telah banyak diterapkan di Indonesia, dalam proses perkembangan teknologi informasi saat ini, salahs atu bisnis model
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi sangat mempengaruhi semua unsur dalam bisnis, perusahaan besar maupun perusahaan kecil harus siap dengan segala resiko dalam berbisnis, salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia pada 2010, total penduduk Indonesia mencapai 238 juta jiwa dan jumlah penganut agama Islam mencapai 87
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Perkembangan fashion yang sangat pesat di Indonesia disebabkan karena adanya globalisasi dan media masa yang menunjang, hal ini membuat Indonesia menjadi salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kehadiran internet di tengah masyarakat saat ini, tentu membuat sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia yang dinamis adalah salah satu yang membuat berbagai perkembangan-perkembangan yang sangat menarik untuk di pelajari dan di ikuti.inovasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas menengah telah menjadikan produk-produk yang dulunya hanya dapat dibeli
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Revolusi konsumen kelas menengah telah menjadi biang munculnya revolusi pemasaran di Indonesia sejak tahun 2011. Naiknya daya beli konsumen kelas menengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pelaksanaan pekerjaannya, seorang praktisi humas akan menggunakan konsep-konsep manajemen untuk mempermudah pelaksanaan tugas-tugasnya. Manajemen PR dapat dikatakan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. D jilbab tetap bisa eksis ditengah persaingan branding, melalui upaya
133 BAB V PENUTUP A. SIMPULAN Untuk menjaga eksistensi suatu merek ini yang membuat Nisrina D jilbab tetap bisa eksis ditengah persaingan branding, melalui upaya membrending Nisrina D jilbab serta strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era reformasi telah memberikan perubahan dalam segala sendi kehidupan masyarakat Indonesia termasuk perkembangan media massa yang sangat pesat. Perkembangan industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Masalah Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Banyak brand mengeluarkan produk yang sama tetapi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sudah lama dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekayaan budaya yang beragam dan memiliki perkembangan industri kreatif yang baik. Pada tahun 2002
Lebih terperinci