BAB I PENDAHULUAN. wajah bulat telur, mata bulat besar, kulit mulus dan rambut yang indah, gigi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tampil cantik dan menarik adalah idaman setiap insan. Terutama bagi

BAB I PENDAHULUAN. diwujudkan dalam keindahan dan keserasian berbusana, cara komunikasi, kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecantikan merupakan bagian terpenting dari gaya hidup wanita. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. keserasian berbusana, cara komunikasi dan kecantikan wajah.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan meningkatkan mutu kehidupan setiap individu. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang diinginkan setiap orang. Hal ini harus melakukan berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan nasional (Undang Undang RI No. 20, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. ingin menjaga kecantikannya baik dari dalam atau pun dari luar. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. menata rambut terkhusus pada waktu waktu tertentu, dan dengan model-model

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kaum wanita. Salah satu faktor pendukung berkembangnya. Dengan semakin berkembangnya dunia mode rambut yang sangat maju

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan bagian integral dalam perubahan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SMK Negeri 1 Beringin merupakan salah satu lembaga pendidikan formal

BAB I PENDAHULUAN. menyempurnakan bagian bagian wajah yang kurang sempurna menjadi bentuk

2015 MANFAAT HASIL PELATIHAN TATA RIAS PENGANTIN SOLO PUTRI SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA SALON RIAS PENGANTIN

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan dan sikap untuk menghasilkan lulusan yang kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. disesuaikan dengan kebutuhan aktifitas atau peran, bahkan profesi tertentu. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai media yang ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam undang undang dasar 1945

BAB I PENDAHULUAN. didalam menyiapkan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam

BAB II DATA UMUM Klinik Kecantikan Pengertian Klinik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Obyek. Pulau Bali merupakan salah satu pulau pariwisata di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia seni peran mengalami perkembangan yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pendidikan formal di sekolah memiliki peranan penting dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. adalah apa yang tampak dan apa yang muncul dari dalam mendorong sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tri Juliana, 2013

DAFTAR CAPAIAN PEMBELAJARAN BIDANG KURSUS DAN PELATIHAN SESUAI DENGAN LAMPIRAN PERMENDIKBUD NO

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup yang lebih baik. Agar dapat memiliki kemampuan dan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang penting

2016 MANFAAT HASIL KURSUS TATA RIAS WAJAH PENGANTIN MODEREN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI PENATA RIAS PENGANTIN

untuk memperbaiki penampilan dari kekurangan kekurangan yang ada ke arah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan sikap professional (Peraturan Pemerintah. No.29 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya

MERAWAT KULIT KEPALA DAN RAMBUT SECARA KERING

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaanya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Kecantikan identik dengan penampilan diri dan merupakan aset berharga

BAB I PENDAHULUAN. sering disebut bahwa manusia adalah makhluk sosial.. Hal ini tentu memiliki

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya kosmetik yang tersedia. Spesifikasi produk kosmetik juga menjadi

Seorang wanita juga akan memiliki pancaran aura kecantikan yang kuat, bila kecantikan

BAB I PENDAHULUAN. UU RI No. 20 Tahun 2003 SISDIKNAS Bab II Pasal 3 yaitu :Pendidikan nasional

BAB I PENDAHULUAN. masa depan bangsa terletak sepenuhnya ditangan anak didik dengan. kemampuannya mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tampil cantik merupakan dambaan setiap orang terlebih lagi kaum wanita.

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Setiap jenjang pendidikan formal memiliki tujuan yang berbeda-beda

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA KECANTIKAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. baik sebagai individu maupun sebagai warga negara. Upaya yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas ditengah tengah kehidupan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir

BAB I PENDAHULUAN. yang bertanggung jawab terhadap penyediaan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Banyak perhatian khusus diarahkan kepada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Cantik identik dengan wanita karena semua wanita ingin cantik, Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu usaha untuk meningkatkan sumberdaya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. bahkan rambut yang turut serta memiliki peran dalam menjaga penampilan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera

MATERI TEST PROJECT SELEKSI DAERAH ASEAN SKILL COMPETITION X KEJURUAN BEAUTY THERAPY

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang tata kecantikan. Kecantikan merupakan keelokan baik wajah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia kecantikan saat ini sangat berkembang, baik kecantikan rambut

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan

2016 MANFAAT HASIL PELATIHAN TOTOK WAJAH MERIDIAN SEBAGAI KESIAPAN MENJADI BEAUTY THERAPIST

BAB I PENDAHULUAN. yang lain mempunyai tingkatan dan nilai yang berbeda-beda. Kecantikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

dikelola oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Mengengah Kejuruan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia, pemerintah. pembangunan pendidikan, karena pendidikan merupakan kebutuhan dasar

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia yang termuat dalam Undang-Undang Dasar salah satunya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat pembangunan nasional adalah membangun manusia Indonesia

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA : PERAWATAN RAMBUT. No. SIL/TBB/KEC 217 Revisi : 00 Tgl : 02 Juli 2010 Hal 1 dari 6

TATA KECANTIKAN KULIT

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Pendidikan merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan

LANGKAH-LANGKAH PERAWATAN KULIT WAJAH

Cara Menghilangkan Jerawat Dengan Jeruk Nipis

BAB I PENDAHULUAN. merilekskan pikiran dan tubuh dari kesibukan mereka sehari-hari seperti tempat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap perempuan pada dasarnya mempunyai keinginan untuk dikatakan

BAB 1 PENDAHULUAN. wajah,mata,bibir,hidung,dagu dan alis diyakini sebagai cerminan pribadi dan hati seseorang.

DIAGNOSA KULIT Pilihlah salah satu alternatif pilihan yang sesuai dengan kulit Anda:

PENAMPILAN DIRI DAN KEPRIBADIAN

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman di era modern ini, perawatan

BAB I PENDAHULUAN. Indri Ayu Lestari, 2015 ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK GENERAL CLEANING PUBLIC AREA SECTION DI EDOTEL SMKN 9 BANDUNG

PENGUASAAN PENGETAHUAN PROSEDUR PEMBERSIHANAREA UMUM PADA MATA PELAJARAN TATA GRAHAOLEH PESERTA DIDIK SMKN 9 BANDUNG

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menengah sesuai dengan kompetensi dalam program studi yang dipilih.

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. berpengetahuan, serta manusia terdidik (Hamzah, 2011).

yang ada kearah yang lebih cantik dan sempurna.

BAB I PENDAHULUAN. ada tahapan didalam proses pendidikan itu. Sekolah merupakan suatu instansi atau

DAFTAR ISI. C. Hasil Belajar Melakukan Perawatan Kulit Wajah Menua Dengan Teknologi D. Pertanyaan Penelitian... 42

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dirinya melalui penampilannya dengan menggunakan berbagai upaya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. secara formal di sekolah sekolah, tidak lain ini dimaksudkan untuk. pendidikan formal itu adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. karena pengaruh hormonal. Perubahan fisik yang terjadi ini tentu saja

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecantikan merupakan suatu hal yang ingin dimiliki oleh setiap manusia, baik itu cantik secara lahiriah maupun batiniah. Kecantikan lahiriah merupakan kecantikan yang dimiliki secara alami seperti bentuk badan yang ideal, bentuk wajah bulat telur, mata bulat besar, kulit mulus dan rambut yang indah, gigi yang putih dan sehat, suara yang merdu. Sedangkan cantik batiniah adalah cantik yang ditimbulkan dari budi pekerti yang baik dari pemiliknya, atau biasa dikenal dengan inner beauty. Kecantikan itu akan membuat pemiliknya tampak menarik meski dengan penampilan yang sederhana, jika memandangnya akan membuat hati tenang, karena pada wajahnya seakan-akan ada cahaya yang dipancarkan (Rostamailis,2008). Kecantikan dan kesehatan kulit merupakan salah satu bagian dari kecantikan lahiriah, karena kulit yang bersih, sehat, indah dan bercahaya merupakan suatu hal yang di idamkan oleh semua orang terkhusus pada para wanita. Kulit yang sehat dan berkilau serta kencang pasti memerlukan perawatan yang khusus, mulai dari penggunaan cream khusus untuk mengencangkan dan juga perawatan khusus seperti massage. Bila seseorang tidak merawat dan menjaga tubuhnya dengan baik selain kulit tubuh juga tidak bersih atau kondisi kulitnya tidak kenyal (Mariana,2013). Selain itu akibat dari malasnya atau ketidak 1

2 sempatan seseorang dalam merawat akan berdampak tubuh kurang prima otomatis akan mengganggu innerbeauty dari seseorang. Pada umumnya orang lebih banyak melakukan perawatan kulit di Salon seperti massage daripada melakukan perawatan kulit dirumah, itu dikarenakan kurangnya pengetahuan dan tidak didapatnya pendidikan tentang kondisi kulit tubuh yang mereka miliki serta bagaimana penanganan yang tepat (Risal,2012). Demikian juga pendapat (Kusantati,2012) sejalan dengan perkembangan dunia kecantikan, cara melakukan perawatan tubuh tidak hanya dapat dilakukan secara tradisional tetapi juga modern yang dilakukan di Salon Kecantikan. Di Salon Kecantikan tersedia beberapa alat khusus untuk perawatan tubuh dan kulit yang mempunyai tujuan sesuai dengan fungsi dan manfaatnya masing-masing maka itu pengetahuan sangat dibutuhkan. Dalam menunjang pengetahuan mengenai kecantikan SMK Negeri 8 Medan memiliki program keahlian khususnya Bidang Keahlian Tata Kecantikan yang merupakan salah satu pendidikan formal yang bertujuan menyiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja professional, mampu berkompetensi dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup pekerjaan Tata Kecantikan. Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan Bidang Keahlian Tata Kecantikan dibekali ilmu ataupun keterampilan sesuai dengan bidangnya, sehingga mempunyai kualitas siap kerja. Bidang pekerjaan yang dapat diisi oleh lulusan Tata Kecantikan antara lain adalah kecantikan kulit dan penataan rambut dalam lingkup pekerjaan perawatan kulit dan rias wajah serta merawat dan menata rambut (Kurikulum SMK, 1999).

3 Pada Program Studi keahlian Tata Kecantikan salah satunya kompetensi pengurutan badan merupakan suatu tindakan yang tidak dapat terpisahkan dari kesehatan, seseorang dikatakan berpenampilan menarik bukan saja faktor berbusananya yang bagus tetapi faktor kekencangan dan elastisitas kulit tubuh juga sangatlah penting. Pengurutan badan bermanfaat untuk menghaluskan, mengencangkan, memutihkan dan memberi nutrisi pada kulit, mengendurkan ketegangan otot, detoksifikasi tubuh untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghilangkan kecemasan, kemarahan dan depresi. Pengurutan (massage) salah satu cara untuk penyembuhan yang memiliki banyak manfaat bagi semua sistem organ tubuh. Pengurutan dapat mempengaruhi organ-organ tubuh sesuai dengan area yang akan dipijat. Dalam melihat kemampuan melakukan teknik pengurutan badan setiap peserta didik harus menguasai teori massage dan keahlian siswa dalam melakukan teknik pengurutan badan. Semakin tinggi teori dan praktek yang dimiliki siswa maka akan semakin meningkat kemampuan siswa dalam mempraktekkan teknik pengurutan badan. Pengetahuan gerakan gerakan massage dengan melakukan teknik pengurutan badan memiliki keterkaitan apabila dalam melakukan pengurutan badan tidak menguasai teori gerakan massage terlebih dahulu maka siswa tidak mengetahui bagaimana cara dari teknik pengurutan secara maksimal. Siswa merasakan kesulitan ketika mereka melakukan praktek pengurutan badan secara tradisional karena teknik pengurutan yang dilakukan dirasa sulit karena banyak gerakan-gerakan pengurutan bervariasi yang harus dikuasai.

4 Untuk mencapai tujuan tersebut maka siswa diberikan dengan berbagai kemampuan yang disusun dan dirancang secara terarah dan sistematis. Salah satu nya teori tentang gerakan massage dan juga materi yang diberikan adalah teknik pengurutan badan tradisional yang meliputi alat, bahan dan kosmetik yang digunakan dan bagaimana teknik pengurutan badan tradisional dilakukan terhadap klien. Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis pada tanggal 22 Mei 2015, menurut guru bidang studi perawatan badan khususnya materi pengurutan badan bahwa dalam proses pembelajaran sebelumnya dari 34 siswa terdapat 16 siswa mendapatkan hasil yang baik, 12 siswa kurang baik, 3 kurang dan 3 siswa buruk. Hal ini menggambarkan bahwa kompetensi pengurutan badan kurang memenuhi 50% baik dengan KKM 75. Dikatakan siswa tidak menguasai dengan baik yaitu dikarenakan siswa tidak mampu menguasai seluruh teknik pengurutan badan yang dilakukan, hanya sebagian saja. Tetapi siswa yang dapat menguasai seluruh gerakan dengan cara yang tepat seperti melakukan effleurage dengan gerakan keatas dan menekan secara perlahan maka teknik pengurutan badan maka dikatakan baik. Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Pengetahuan Gerakan Massage Dengan Kemampuan Teknik Pengurutan Badan Siswa Kelas XI SMK Negeri 8 Medan.

5 B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan antara lain : 1. Pengetahuan siswa mengenai macam-macam gerakan massage masih kurang. 2. Pengetahuan siswa dalam mengingat gerakan massage masih kurang. 3. Dalam menguasai teori macam-macam gerakan massage siswa masih kurang baik. 4. Kemampuan siswa dalam mengatur tekanan-tekanan pengurutan masih kurang. 5. Siswa kesulitan dalam mengatur hentakan tangan dalam melakukan teknik pengurutan badan. 6. Tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan teknik pengurutan secara keseluruhan belum baik. 7. Siswa kurang menguasai teknik pengurutan badan sesuai dengan teori yang diterapkan. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah, agar permasalahan yang akan dikaji lebih terarah maka masalah-masalah tersebut penulis batasi masalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan gerakan massage manual siswa kelas XI SMK Negeri 8

6 2. Kemampuan teknik pengurutan badan tradisional kelas XI SMK Negeri 8 3. Hubungan Pengetahuan Gerakan Massage dengan Kemampuan Teknik Pengurutan Badan. 4. Siswa Kelas XI Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 8 D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah pengetahuan siswa tentang gerakan massage siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan? 2. Bagaimanakah kemampuan teknik pengurutan badan siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan? 3. Bagaimana hubungan pengetahuan gerakan massage dengan kemampuan teknik pengurutan badan siswa kelas XI SMK Negeri 8 Medan? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengetahuan gerakan massage kelas XI SMK Negeri 8 2. Untuk mengetahui kemampuan teknik pengurutan badan di kelas XI SMK Negeri 8 Medan dengan benar dan tepat.

7 3. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan gerakan massage dengan kemampuan teknik pengurutan badan siswa kelas XI SMK Negeri 8 F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Sebagai bahan informasi, masukan, dan pembelajaran dalam hal karya ilmiah bagi peneliti dalam meneliti hubungan pengetahuan gerakan massage dengan kemampuan teknik pengurutan badan siswa kelas XI SMK Negeri 8 2. Sebagai bahan masukan bagi siswa SMK Negeri 8 Medan tentang pentingnya pengetahuan gerakan massage dengan kemampuan teknik pengurutan badan yang tepat. 3. Sebagai bahan informasi bagi mahasiswa PKK program studi Tata Rias Universitas Negeri Medan dalam pengetahuan gerakan massage dengan kemampuan teknik pengurutan badan.