BAB VI KESIMPULAN. tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. lintas situs. Analisis lintas situs ini dilakukan untuk menyusun konsep yang

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Sekolah mempunyai peran dan fungsi yang menjamin mutu

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Muhammad Khoerudin, 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tidak terlepas dari kualitas pendidikan itu sendiri. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran atau kemajuan suatu bangsa. Pendidikan yang ada di sekitar kita. tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa:

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN. lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas sangat erat

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pertanyaan penelitian, paparan data dan temuan kasus

BAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. nasional adalah pembangunan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang merupakan organisasi

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang

BAB I PENDAHULUAN. Salis Edward, Total quality Manajement in Educational, Terj. Ali Riyadi dan Fahrurrazi, IRCiSoD, Yogyakarta, 2012, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah sebagai pendidikan formal bertujuan membentuk manusia

BAB I PENDAHULUAN. dasar supervisi pembelajaran dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep

BAB I PENDAHULUAN. Maka seorang pemimpin selain perlu memikirkan gaya kepemimpinannya, dia

BAB V PEMBAHASAN. temuan penelitian dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikan nya. sesuai fokus penelitian dirumuskan sebagai berikut:

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan ditentukan oleh kesiapan sumber daya

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Peran pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Terdahulu, (g) Kerangka Pemikiran, dan (h) Sistematika Pembahasan.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. penelitian ini diperoleh simpulan sebagai berikut :

II. KAJIAN PUSTAKA. Salah satu unsur penting yang paling menentukan dalam meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB V P E N U T U P. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Kepala Madrasah memerlukan orang-orang yang mampu memimpin. pekerjaan profesi menuntut keterampilan tertentu yang diperoleh melalui

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengajaran ilmu pengetahuan terjadi dalam lembaga pendidikan tersebut.tanpa

BAB I PENDAHULUAN. dan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka

BAB VI PENUTUP. tiga sub bab pokok bahasan, yaitu kesimpulan, implikasi dan saran. 1. Strategi humas MAN 2 Tulungagung dan MA Ma arif NU Kota Blitar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut dibahas mengenai: Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI SD NEGERI BENDUNGAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG TESIS

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas pembelajaran di sekolah dibangun oleh beberapa aspek, mulai

rata-rata skor sebesar lebih efektif dibanding MAN Reguler kelompok tersebut termasuk normal dan homogen. Data penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga pendidikan madrasah khususnya di Kabupaten Lampung

BAB V PEMBAHASAN. 1. Analisis Data Mengenai Perencanaan Supervisi Kepala Madrasah dalam. Meningkatkan Kinerja Guru Di MAN 2 Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada setiap proses pembelajaran di kelas, guru dan peserta didik terlibat

BAB VI PENUTUP. sampel yang menunjukkan nilai signifikasi. diterima. Selain itu nilai sebesar 2,177 dan sebesar

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan terhadap sumberdaya manusia yang ada, materi, dan sumberdaya

sekolah, maka semakin baik pula kinerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada hakikatnya merupakan sebuah upaya untuk. meningkatkan kualitas manusia. Sekolah merupakan salah satu organisasi

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pada uraian ini, peneliti akan menyajikan uraian pembahasan sesuai

BAB IV PERAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU DI MTs NEGERI JEKETRO GROBOGAN

BAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut. sebelumnya maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kompetensinya, dalam rangka mengembangkan kerja sama antar

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pendidikan adalah masalah yang sangat penting dalam. kehidupan, baik kehidupan keluarga atau berbangsa dan bernegara.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan sumber daya yang dimilikinya. Baik sumber daya materil

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan positif dan signifikan persepsi tentang kepemimpinan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan Sekolah Menengah Pertama di Kota Medan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran untuk menambah wawasan di suatu bidang. Kompetensi

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V P E N U T U P. Kesimpulan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. pelatihan dengan strategi mastery learning. Setelah melakukan tindakan melalui

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengembangan kekuatan daya nalar yang diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan mutu pendidikan khususnya di tingkat Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Supervisi Administrasi Untuk Meningkatkan Kinerja Guru Dalam Menyusun Perangkat Pembelajaran. Sri Winarni

BAB II URAIAN TEORITIS. Herfina (2006), Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pengaruhnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Masalah dan Penegasan Judul. berlangsung sepanjang sejarah dan berkembang sejalan dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 2011, hlm Lantip Diat Prasojo dan Sudiyono, Supervisi pendidikan, Gava Media, Yogyakarta,

Bab V PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEBAGAI BUDAYA SEKOLAH DI SMP AL HIKMAH SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan mampu. menghasilkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif,mandiri, mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan masyarakat yang madani dalam kehidupan pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

BAB I PENDAHULUAN. Sergiovanni (1987), mengungkapkan bahwa (No student who can not

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga pendidikan sebagai salah satu bentuk pelayanan publik

BAB I PENDAHULUAN. Pengawas PAI sebagai seorang supervisor harus memiliki keterampilan. meningkatkan kinerja guru PAI.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pada mutu output pengajarannya. Bila seluruh guru menunjukkan. pemimpin pengajaran yang bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan.

keluarga, pemerintah, dan masyarakat. Ketiga lembaga

BAB I PENDAHULUAN. dengan menekankan pelajaran agama, baik yang sudah di tambah pelajaran umum

BAB 1 PENDAHULUAN. saling bekerja sama dalam meningkatkan kualitas kerja agar menghasilkan output yang

Transkripsi:

175 BAB VI KESIMPULAN Bab ini merupakan bab terakhir atau bab penutup. Pada bab ini memuat tiga sub bab pokok bahasa, yaitu kesimpulan, Implikasi dan saran. A. Kesimpulan Berdasarkan fokus penelitian, paparan data dan temuan situs tunggal serta pembahasan lintas situs maka hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perencanaan supervisi klinis untuk meningkatkan kinerja guru adalah melalui perencnaan supervisi klinis di kedua lembaga memiliki beberapa upaya yang perlu dilihat dan dipertimbangkan agar langkah supervisi berhasil. Pertama adalah penyusunan dokumen perencanaan pelaksanaan dan perencanaan pemantauan dalam rangka membantu guru mengembangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Kedua, Perhatian yang tinggi kepala madrasah untuk segala kegiatan yang telah dilakukan oleh guru. Kepala madrasah juga memposisikan dirinya sejajar dengan para guru dan tenaga kependidikan. Ketiga, mengapresiasi kontribusi guru untuk perkembangan pendidikan anak yang sifatnya unik, maupun kontribusi seorang guru yang sama dengan kontribusi guru yang lain. Serta bentuk layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa. Untuk itu, supervisi klinis harus dilaksanakan berdasarkan data, fakta yang objektif. Tidak kalah 175

176 penting juga, kepala madrasah juga memakai pendekatan kekeluargaan yang memposisikan dirinya sejajar dengan guru dan tenaga kependidikan dan juga harus mampu mengolah kata kata yang digunakan agar guru yang disupervisi tidak merasa bahwa dirinya tengah disupervisi. Kepala madrasah dalam wilayah pelaksanaannya memakai kemampuan mengolah kata kata yang dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja guru, serta memahami keadaan guru. 2. Pelaksanaan supervisi klinis untuk meningkatkan kinerja guru adalah mengambil beberapa bentuk seperti, kunjungan ke kelas secara langsung, wawancara atau diskusi yang sifatnya non formal, serta agenda rutin yang dilakukan setiap seminggu sekali yang disebut yang dilakukan oleh kepala madrasah yang mempertemukan antara guru, tenaga kependidikan dan kepala madrasah itu sendiri. Kepala madrasah lebih menitik beratkan kepada pendekatan kekeluargaan sehingga kepala madrasah dapat membantu memahami apa yang menjadi kendala dan permasalahan para guru dalam proses pembelajaran yang mereka lakukan. 3. Hasil pasca supervisi klinis untuk meningkatkan kinerja guru di kedua lembaga adalah supervisor mengusahakan data yang obyektif, menganalisis dan menginterpretasikan secara koperatif dengan guru tentang apa yang telah berlangsung dalam mengajar. Dan juga, kepala madrasah memberikan penghargaan kepada guru yang berhasil di motivasi dan membangun kesadaran terkait dengan keberlangsungan ke depannya dan tanggung jawab masa depan anak serta keberhasilan para guru dalam

177 meningkatkan kinerja mereka. Memberikan wewenang menjadikan sebagai figur untuk menjadi contoh, melibatkan guru itu untuk menjadi koordinator guru MGMP mapel, mengikutkan kegiatan kegiatan lomba guru berprestasi dan menjadikan supervisor team teaching serta mencarikan beasiswa untuk melanjutkan sekolah yang lebih tinggi. Kepala madrasah juga memberikan reward piagam yang nantinya bisa digunakan untuk kenaikan pangkat, kemudian mengikutkan kursus kursus, workshop, dan diklat diklat yang tidak hanya sampai kabupaten melainkan sampai provisi untuk menambah wawasan mereka dan pentingnya lagi piagamnya bisa digunakan juga untuk kenaikan pangkat. B. Implikasi 1. Implikasi Teoritis Penelitian ini memberikan implikasi teoritis yaitu menguatkan teori M. Ngalim Purwanto, Supervisi Pendidikan mempunyai pengertian yang luas, yaitu segala sesuatu bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru guru dan personil sekolah lainnya di dalam mencapai tujuan tujuan, pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan, kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat alat pelajaran dan metode metode mengajar yang lebih baik, cara cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran,

178 dan sebagainya. Dengan kata lain: Supervisi pendidikan adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan, guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Pembentukan profesi guru dilaksanakan melalui program pendidikan pra-jabatan maupun program dalam jabatan. Ketika dalam jabatan, mungkin ditempuh dengan pendidikan formal ataupun pembinaan yang berkesinambungan proses pencapaian tujuan pendidikan. Maka dari itu diperlukan model supervisi pendidikan untuk meningkatkan kinerja pendidik dengan penggunaan supervisi klinis. Supervisi klinis adalah bentuk supervisi yang difokuskan pada peningkatan mengajar dengan melalui siklus yang sistematik, dalam tentang penampilan mengajar yang nyata, serta bertujuan mengadakan perubahan dengan cara yang rasional. Sementara Eko Supriyanto menyatakan bahwa supervisi klinis adalah alat untuk memastikan bahwa penyelenggaraan pembelajaran yang dilakukan secara efektif melalui perencanaan yang sistematis, pengamatan dan umpan balik. Peran supervisi klinis adalah untuk membantu menuju pengembangan kemampuan guru melalui refleksi atas pengalaman praktik

179 pembelajaran dan penerapan prinsip serta konsep upaya perbaikan secara mandiri. Dalam supervisi klinis diperlukan rencana atau langkah-langkah, begitu juga yang dilakukan oleh kepala sekolah MTs Ma Arif NU Kota Blitar dan MTs N Kunir Blitar. Dalam rencana supervisi klinis yang dilakukan kepala madrasah membantu penyusunan dokumen perencanaan pelaksanaan dan perencanaan pemantauan dalam rangka membantu guru mengembangkan kemampuan mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dalam menganalisis kegiatan pembelajaran dan memberikan layanan baik yang berupa pembinaan atau pun saran serta masukan kepada para guru untuk mendorong kinerja pendidik. Dengan itu, guru lebih merasa nyaman dan merasa lebih diperhatikan oleh kepala madrasah. Hal ini mendukung dari teori jasmani mengemukakan bahwa: a) Menciptakan suasan yang intim (bersahabat) dan terbuka. b) Mengkaji dan mendiskusikan rencana pembelajaran yang meliputi tujuan, metode, waktu, media, evaluasi hasil belajar, dan lain lain terkait dengan pembelajaran. c) Menentukan fokus observasi. d) Menentukan alat bantu (instrument) observasi. e) Menentukan teknik pelaksanaan observasi.

180 2. Implikasi Praktis Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi madrasah atau sekolah bahwa kepala sekolah sebagai top manager memiliki posisi penting dalam membangun keberlangsungan potensi kinerja para guru di suatu lembaga pendidikan. Posisi kepala madrasah memang tidak bisa dipandang sebelah mata atau hanya digunakan sebagai pelengkap struktur lembaga. Posisi strategis kepala madrasah sebagai pemimpin, organisator, manajer supervisor pendidikan tidak dapat dipungkiri lagi. Sebagai pemimpin, kepala madrasah harus mampu menerapkan orientasi kepemimpinannya sesuai dengan bawahan yang dipimpinnya. Sebagai organisator, ia dituntut untuk menyusun organisasi yang tepat penempatan personel pada tempat yang tepat, jabatan pekerjaan dan tugas yang jelas, sistematika dan mekanisme kerja yang pasti dan tegas. Sebagai manajer kepala madrasah menerapkan fungsi-fungsi manajemen, mulai dari perencanaan sampai evaluasi dan pelaporan. Sebagai supervisor dia harus dapat membina, meningkatkan, memperbaiki dan meningkatkan sumberdaya yang ada di madrasah demi peningkatan mutu pendidikan di madrasah. Kesuksesan kegiatan di suatu lembaga pendidikan itu tidak terlepas dari peran serta kepala madrasah sebagai leader atau pemimpin tertinggi di lembaga pendidikan yang bertugas menggerakkan seluruh komponen di lembaga pendidikan tersebut. Kepala Madrasah selalu memiliki kinerja

181 yang baik yang bisa dijadikan contoh oleh seluruh warga yang ada di lembaga pendidikan, baik itu guru, murid, maupun tenaga teknis lainnya. C. Saran Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan penelitian ini antara lain: 1. Bagi Kepala Madrasah/Sekolah hendaknya menjadikan dirinya menjadi pemimpin yang bisa mengayomi para pendidik dengan memberikan layanan dan bantuan kepada para guru untuk meningkatkan kinerja guru. Serta kepala madrasah dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan. 2. Bagi Waka Kurikulum hendaknya benar-benar memahami dengan baik posisinya, tugasnya, dan tanggungjawabnya sehingga posisi pembantu kepala madrasah dalam bidang akademik tidak dipandang sebelah mata atau sebagai pelengkap manajerial saja, melainkan juga menjalankan TUPOKSI dengan sungguh-sungguh membantu tercapainya tujuan lembaga pendidikan. 3. Bagi peneliti selanjutnya dapat menjadi inspirasi dan acuan awal bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap topik yang sejenis atau relevan. 4. Bagi pembaca hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan informasi untuk memperkaya khasanah keilmuan.