UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN IDENTIFIKASI EKSTRAK BUAH SAWO MANILA (ACHRAS ZAPOTA L.) TERHADAP BEBERAPA MIKROBA PATOGEN DENGAN METODE DIFUSI AGAR

dokumen-dokumen yang mirip
Identifikasi Senyawa Kimia Ekstrak Etanol Mentimun (Cucumis sativus L.) dan Ekstrak Etanol Nanas (Ananas comosus (L) Merr.)

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. Alur Kerja Ekstraksi Biji Alpukat (Persea Americana Mill.) Menggunakan Pelarut Metanol, n-heksana dan Etil Asetat

ABSTRACT. Keywords: Secondary metabolites, antibacterial activity, Pithecellobium jiringa (Jack) Prain. ABSTRAK

SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian kelimpahan populasi dan pola sebaran kerang Donax variabilis di laksanakan mulai bulan Juni

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Oktober Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan

PHARMACY, Vol.06 No. 01 April 2009 ISSN Roselina Wulandari*, Pri Iswati Utami *, Dwi Hartanti*

HASIL DA PEMBAHASA. Kadar Air

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tanaman binahong (A. cordifolia) yang diperoleh dari Desa Toima Kecamatan

Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)

ANTIMIKROBA EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK LIMAN (ELEPHANTOPUS SCABER L.) DENGAMENGGUNAKAN METODE KLT BIOAUTOGRAFI

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BIJI BUAH PEPAYA (Carica papaya L.) TERHADAP Escherichia coli DAN Staphylococcus aureus

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB IV PROSEDUR KERJA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium Pertanian Universitas Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

III. METODOLOGI A. BAHAN DAN ALAT C. METODE PENELITIAN

OPTIMALISASI EKSTRAKSI DAN UJI METABOLIT SEKUNDER TUMBUHAN LIBO (FICUS VARIEGATE BLUME) ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Prosedur Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Artocarpus

Larutan bening. Larutab bening. Endapan hijau lumut. Larutan hijau muda

A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)

BAB 4 METODE PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

IDENTIFIKASI KOMPONEN KIMIA DAN UJI DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK BUAH DENGEN (DilleniaserrataThunbr.)

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) ASAL KOTA WATAMPONE. St. Maryam, Saidah juniasti, Rachmat Kosman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 95%. Ekstrak yang

3 METODE PENELITIAN. Gambar 3 Garis besar jalannya penelitian

Suaibatul Aslamiah & Haryadi, Identifikasi Kandungan Kimia Daun Pohon Beringin (Ficus benyamina L.)

Uji antibakteri komponen bioaktif daun lobak (Raphanus sativus L.) terhadap Escherichia coli dan profil kandungan kimianya

BAB III METODE PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain kulit jengkol, larva

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

AKTIVITAS ANTIBAKTERI SENYAWA AKTIF DAUN SENGGANI (Melastoma candidum D.Don) TERHADAP Bacillus Licheniformis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Aktivitas Antimikroba Ekstrak Dietil Eter Rimpang Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Vahl.) Terhadap Bakteri Patogen Secara Klt-Bioautografi

Analisis Fitokimia (Harborne 1987) Uji alkaloid. Penentuan Bakteriostatik Uji flavonoid dan senyawa fenolik. Penentuan Bakterisidal

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. (1965). Hasil determinasi tanaman. Determinasi dari suatu tanaman bertujuan untuk mengetahui kebenaran

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kadar Air Ekstraksi dan Rendemen Hasil Ekstraksi

OPTIMASI PEMBUATAN KOPI BIJI PEPAYA (Carica papaya)

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA EKSTRAK METANOL BUAH BELIMBING MANIS (Averrhoa carambola Linn.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara

BAB IV PROSEDUR PENELITIAN

BAB 3 PERCOBAAN. Hewan yang digunakan pada penelitian ini adalah kelinci albino New Zealand yang diperoleh dari peternakan kelinci di Lembang.

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

INTISARI. UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL RIMPANG TEMU GIRING (Curcuma Heyneana Val) TERHADAP PERTUMBUHAN Shigella Dysentriae SECARA IN VITRO

BAB 3 PERCOBAAN 3.1 Bahan 3.2 Alat 3.3 Penyiapan Serbuk Simplisia Pengumpulan Bahan Determinasi Tanaman

OLEH Burhanuddin Taebe Andi Reski Amalia Sartini

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

I. PENDAHULUAN. maupun tujuan lain atau yang dikenal dengan istilah back to nature. Bahan

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Digerus Disaring. + reagen Dragendorff (+) endapan coklat kemerahan. Sampel + EtOH. Uji saponin. (+) busa bertahan ± 5 menit (+) endapan biru pekat

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN ALPUKAT (PERSEA AMERICANA MILL) TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI DAN STAPHYLOCOCCUS AUREUS

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK KERING DAUN Ocimum americanum L. SEBAGAI ANTIFUNGI Candida albicans

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang

SKRINING FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK n-heksana DAN ETILASETAT SERTA ETANOL ALGA MERAH (Galaxaura oblongata)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April Juni 2014 di Laboraturium

AKTIVITAS ANTIBAKTERI TUMBUHAN PRINJAK (Aleurites moluccana (L.)) TERHADAP BAKTERI SALMONELLA THYPOSA DAN VIBRIO CHOLERA ABSTRACT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA DAN IDENTIFIKASI EKSTRAK BUAH SAWO MANILA (ACHRAS ZAPOTA L.) TERHADAP BEBERAPA MIKROBA PATOGEN DENGAN METODE DIFUSI AGAR Mukhriani, Nurlina, Fajrul Fhalaq Baso Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar ABSTRACT The research has conducted antimicrobial activity assay and identification of sapodilla fruit extract manila (Achras zapota L.) against some pathogenic microbes with agar diffusion method. Manila sapodilla fruit extraction by maceration method by using the solvent ethyl acetate and ethanol 70%. Manila sapodilla fruit has tested by screening extract at a concentration of 1% on the test bacteria which is namely Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Streptococcus mutans, Pseudomonas aeruginosa, Salmonella thyposa, Vibrio sp, Bacillus subtillis, and the fungus is Candida albicans. Furthermore, the inhibition has tested by using the agar diffusion method (paper disc) at a concentratied of 1500ppm, 1000ppm, 500ppm, and 100ppm against screening test results of bacteria. Furthermore, identification of classes of compounds sapodilla fruit of extract phytochemicals by used screening manila methods qualitative. Screening results showed that the antimicrobial activity of the ethanol extract manila sapodilla fruit can inhibit the growth of Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermis, Streptococcus mutans, and Salmonella thyposa. Inhibition test using the agar diffusion method, shows that more the concentration used, more the diameter of the resulting barriers. The results of the identification of sapodilla fruit ethanol extract showed a class of compounds manila tannins, flavonoids, and terpenoids. Keywords: antimicrobial, sapodilla fruit extract of manila, pathogenic bacteria, agar diffusion method, Identification Compound PENDAHULUAN Tumbuhan obat yang digunakan oleh masyarakat mempunyai kelebihan yaitu memiliki efek samping yang kecil dibandingkan dengan pengobatan kimiawi. Sawo dijadikan sebagai alternatif obat-obatan herbal. Tanaman sawo merupakan tumbuhan tropis yang cukup luas penyebarannya di Indonesia. Dalam sebuah studi penelitian yang dilakukan oleh Hening Prihatin (2013) menunjukkan bahwa buah sawo manila (Acrhras zapota L.) mampu membunuh bakteri Escerchia coli yang dapat menyebabkan penyakit diare. Aktifitas antimikroba dan analisa kandungan senyawa pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan uji skrining ekstrak etanol dan esktrak etil asetat dari buah sawo manila (Achraz zapota L). 69

METODE PENELITIAN Bahan Penelitian Bahan-bahan dalam penelitian ini adalah buah sawo manila (Achras zapota L.), DMSO (Dimetil Sulfoksida), Pelarut etanol 70%, pelarut etil asetat, reagen besi (III) klorida, Reagen Dragendorf, Reagen Liebermann-Burchadad, Reagen Mayer, Aquadest, Asam asetat anhidrat p. Pengumpulan dan Penyiapan Sampel Sampel yang digunakan adalah buah sawo manila (Achras zapota L.) yang diperoleh dari desa Biangkeke kelurahan Parumputan kecamatan Pa jukukang kabupaten Bantaeng (Gambar 1). Buah sawo yang telah dikumpulkan dicuci dan dipotong kecilkecil kemudian dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Buah sawo manila yang telah kering dihaluskan dengan cara diblender. Metode Ekstraksi Sampel buah sawo manila (Achras zapota L) yang telah diserbukkan, ditimbang sebanyak 500 gram dimasukkan dalam wadah maserasi dan ditambahkan etil asetat hingga terendam dan ditutup rapat, dibiarkan selama 24 jam di tempat yang terlindung dari sinar matahari langsung sambil diaduk sekali-kali. Disaring dan dipisahkan ampas dan filtratnya. Selanjutnya ampas dimaserasi kembali dengan menggunakan cairan penyari etil asetat yang baru dengan jumlah yang sama. Hal ini dilakukan 3 kali berturutturut. Filtrat etil asetat yang diperoleh kemudian dipekatkan dengan alat rotavapor sampai diperoleh Ekstrak Etil Asetat. Ampas yang diperoleh dibebas etil asetatkan dengan penambahan aquadest hangat lalu dikeringkan. Kemudian dimasukkan kembali kedalam alat maserasi lalu ekstraksi dengan pelarut etanol 70%. Kemudian disaring dan dipisahkan ampas dan filtratnya, lalu ampas dimaserasi kembali dengan menggunakan cairan penyari etanol 70% yang baru. Hal ini dilakukan selama 3 kali berturut-turut. Filtrat etanol yang diperoleh dipekatkan dengan alat evaporator sampai diperoleh Ekstrak Etanol. Skrining Antimikroba Sebanyak 10 mg ekstrak Etil asetat dan ekstrak Etanol 70 % masingmasing dilarutkan dalam 0,2 ml DMSO dengan menggunakan mikropipet, kemudian dicampurkan dengan 9,8 ml medium NA untuk bakteri dan medium PDA untuk jamur hingga diperoleh volume akhir 10 ml. Campuran dituangkan kedalam cawan petri secara aseptis dengan digoyang-goyangkan agar merata dan dibiarkan memadat. Biakan mikroorganisme kemudian digoreskan diatas medium dan diinkubasi pada suhu 37 о C selama 1 x 24 jam untuk bakteri dan pada suhu kamar selama 3 x 24 jam untuk jamur. 70

Uji Aktivitas Antibakteri Sebanyak 10 ml medium NA kedalam botol cokelat steril, setelah itu ditambahkan 40 µl inokulum yang kemudian dituangkan kedalam cawan petri steril. Selanjutnya cawan digoyang, agar media memadat. Pada media yang telah padat diletakkan paper disk yang sebelumnya telah direndam didalam vial yang berisi larutan ekstrak dengan masing-masing konsentrasi 1500 ppm, 1000 ppm, 500 ppm, dan 100 ppm. Kemudian diinkubasi pada suhu 37 о C selama 1 x 24 jam, lalu diamati zona hambat yang terbentuk. Identifikasi golongan senyawa Ekstrak Buah Sawo Manila (Achras zapota L.) A. Pembuatan Larutan Uji Skrining Fitokimia Pembuatan larutan uji untuk uji skrining fitokimia dilakukan dengan cara melarutkan sebanyak 250 mg ekstrak etanol buah sawo manila (Achras zapota L) dilarutkan 50 ml etanol 70%, kemudian didapatkan larutan uji yang digunakan untuk uji fitokimia. B. Saponin Ekstrak etanol buah sawo (Achras zapota L.) sebanyak 0,5 gram dimasukkan ke dalam tabung reaksi, ditambahkan 10 ml air panas, didinginkan dan kemudian dikocok vertikal selama 10 detik. Pembentukan busa setinggi 1 10 cm yang stabil selama tidak kurang dari 10 menit menunjukkan adanya saponin. Pada penambahan 1 tetes HCl 2 N, busa tidak hilang (Depkes RI, 1989). C. Tanin & Polifenol Larutan uji sebanyak 1 ml direaksikan dengan larutan besi (III) klorida 10%, jika terjadi warna biru tua atau hitam kehijauan menunjukkan adanya tanin dan polifenol (Jones and Kinghorn, 2006). D. Steroid Diambil ekstrak etanol 0,5 g, ditambahkan asam asetat anhidrat 2 ml kemudian tambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Adanya steroid ditandai dengan perubahan warna dari violet menjadi biru atau hijau (Edeoga H, 2005). E. Terpenoid Larutan uji 5 ml dicampurkan dengan 2 ml kloroform, kemudian tambahkan dengan hati-hati 3 ml asam sulfat pekat. Terbentuknya warna coklat kemerahan pada permukaan dalam larutan, menunjukkan adanya terpenoid (Edeoga H, 2005). F. Flavanoid Larutan uji dimasukkan kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml dan ditambahkan beberapa tetes HCl pekat. Kemudian ditambahkan 0,2 g bubuk logam Magnesium. Hasil positif ditunjukkan dengan timbulnya warna merah tua selama 3 menit (Mojab F, 2003). 71

G. Alkaloid Larutan uji ekstrak diambil sebanyak 2 ml diuapkan di atas cawan porselin. Residu yang dihasilkan kemudian dilarutkan dengan 5 ml HCl 2N. Larutan yang diperoleh dibagi ke dalam 3 tabung reaksi. Tabung pertama di tambahkan dengan 3 tetes pereaksi Lieberman - Burchat, Tabung kedua ditambahkan 3 tetes pereaksi Dragendorff dan tabung ketiga ditambahkan 3 tetes pereaksi Mayer. Endapan cokelat sampai hitam yang terbentuk pada Tabung pertama, Endapan jingga yang terbentuk pada Tabung kedua, dan endapan kuning pada Tabung ketiga menunjukkan adanya alkaloid (Depkes RI, 1989). H. Glikosida Larutan uji sebanyak 0,1 ml diuapkan di atas penangas air, dilarutkan sisanya dengan 5 ml asam asetat anhidrat P, ditambahkan 10 tetes asam sulfat P, terjadi warna biru atau hijau menunjukkan adanya glikosida (Depkes RI, 1989). I. Kuinon Larutan uji 5 ml ditambahkan 2 ml NaOH 1N kemudian diamati perubahan warnanya. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna kuning (Depkes RI, 1989) HASIL DAN PEMBAHASAN Ekstraksi Buah Sawo Manila (Achras zapota L.) Hasil ekstraksi serbuk simplisia buah sawo manila (Achras zapota L) diperoleh ekstrak etil asetat sebanyak 18,95 gram dengan rendamen 3,79% dan ekstrak etanol 70% sebanyak 58,19 gram dengan rendamen 11,63%. Etanol merupakan pelarut polar sehingga mampu menarik senyawa-senyawa yang bersifat polar, dibandingkan dengan etil asetat, etil asetat bersifat non polar dibandingkan dengan etanol 70%. Skrining Antimikroba Hasil uji skrining ini menunjukkan bahwa Ekstrak Etanol 70% buah sawo manila (Achras zapota L.) dapat menghambat bakteri uji. Hasil skrining antimikroba ini menunjukkan bahwa ekstrak buah sawo manila (Achras zapota L.) lebih mudah menghambat bakteri Gram positif dibandingkan bakteri Gram negatif. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perbedaan komposisi dan struktur dinding sel pada bakteri Gram positif dan Gram negatif. Struktur dinding sel bakteri Gram positif lebih sederhana, yaitu 72

berlapis tunggal dengan kandungan lipid yang rendah (1-4%) sehingga memudahkan bahan bioaktif masuk ke dalam sel. Uji Aktivitas Antibakteri Hasil uji aktivitas antibakteri ini menunjukkan bahwa konsentrasi 1500 ppm memberikan daya hambat terbaik pada bakteri uji. Perbedaan diameter hambatan dapat juga dipengaruhi oleh jenis bakterinya karena setiap bakteri memiliki tingkat kepekaan yang berbedabeda terhadap sampel. Identifikasi Golongan Senyawa Ekstrak Etanol Buah Sawo Manila (Achras zapota L.) Hasil skrining fitokimia pada ekstrak etanol buah sawo manila (Achras zapota L) menunjukan hasil positif terhadap senyawa kimia golongan tanin dan polifenol, terpenoid, dan flavonoid. Kandungan senyawa tanin sebagai antibakteri dapat menghambat enzim reverse transkriptase dan DNA topoisomerase sehingga sel bakteri tidak dapat terbentuk (Robinson, 1995). Kandungan senyawa Terpenoid sebagai antibakteri adalah bereaksi dengan porin (protein transmembran) pada membran luar dinding sel bakteri, membentuk ikatan polimer yang kuat sehingga mengakibatkan rusaknya porin. Kandungan Senyawa Flavonoid sebagai antibakteri akan membentuk senyawa kompleks dengan protein ekstraseluler dan terlarut sehingga dapat merusak membrane sel bakteri dan diikuti dengan keluarnya senyawa intraseluler. KESIMPULAN Ekstrak etanol Buah sawo manila (Achras zapota L.) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans, Staphylococcus aureu, Staphylococcus epidermidis, dan Salmonella thyposa, dengan konsentrasi optimum 1500 ppm atau 1,5 mg/ml. Golongan senyawa dari ekstrak etanol buah sawo manila (Achras zapota L.) 73

yaitu golongan senyawa Flavanoid, Tanin, dan Terpenoid. KEPUSTAKAAN Depkes RI. Materia Medika Indonesia V. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1989. Edeoga HO, Okwu DE. & Mbaebre BO. Phytochemical Constituent of Some Nigerian Medicinal Plants. Afr Journal of Biotechnology. 2005. Hening P.N, Laili F.Y., Eka A., Uji Daya Antibakteri Ekstrak Sawo Manila Terhadap E.coli dan Implemantasinya dalam Pembelajaran Peranan Bakteri. 2013. Hal. 1 Jones, W. P., Kinghorn, A. D. Extraction of Plant Secondary Metabolites. In : Sharker, S.D. Latif Z., Gray A.L, eds. Natural Product Isolation, 2nd Edition. New Jersey : Humana Press. 2006. Mojab F, Kamalinejad M, Naysaneh G. & Hamid RV. Phytochemical Screening of Some Species of Iranian Plants, Iranian Journal of Pharmaceutical Research. 2003. Robinson, T. Kandungan Organik Tumbuhan Tingkat Tinggi. Bandung : Penerbit ITB. P. 1995 74