DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu Basah dan Bola 10 Tabel 2.2 Jenis Kecelakaan dan Bidang Industri 13 Tabel 2.3 Kategori Kecelakaan Kerja 20 Tabel 2.4 Critical Review 25 Tabel 4.1 Jumlah Kecelakaan Kerja 49 Tabel 4.2 List Data Kecelakaan Kerja 50 Tabel 4.3 Root cause Pekerja sedang Menggrinda dan Terkena Debu Gram 55 Tabel 4.4 Root cause Pekerja yang Terkena Debu Gram 55 Tabel 4.5 Root cause Tangan Pekerja Tertancap Paku 56 Tabel 4.6 Root cause Pekerja Terpeleset 57 Tabel 4.7 Root cause Tangan Tergores Mesin Grindra 57 Tabel 4.8 Root cause Kepala Lecet Terbentur Material 58 Tabel 4.9 Root cause Tangan Terjepit Mesin dan Jarinya Putus 59 Tabel 4.10 Root cause Luka Bakar Mengenai Wajah 59 Tabel 4.11 Root cause Luka Lecet dan Memar di Jari Sebelah Kanan 60 Tabel 4.12 Root cause Jatuh Terpeleset dan Kepala Terluka Terkena Material 60 Tabel 4.13 Root cause Meninggal Dunia akibat Jatuh dari Ketinggian ± 12 M 61 Tabel 4.14 Root cause Kaki Terlindas Material (Besi) dan Menyebabkan Patah Tulang di Kaki 62 Tabel 4.15 Root cause Meninggal Dunia karena Tersetrum pada saat Erection Baja 62 Tabel 4.16 Root cause Meninggal Dunia karena Kejatuhan Crane Bantu 63 Tabel 4.17 Hasil Uji Validitas 66 Tabel 4.18 Nilai Prosentase Ergonomic Assessment 68 Tabel 4.19 Hasil Penilaian Tingkat Implermentasi 73 vi
Tabel 5.1 Nilai pada Tiap-tiap sub Kategori pada Tiap Kategori 79 Tabel 5.2 Perbandingan Dampak Kecelakaan dari Kategori Ringan dan Kategori Berat 87 vii
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Keterkaitan Faktor-Faktor Pencegahan Kecelakaan 16 Gambar 2.2 Management Loss Control Diagram 18 Gambar 2.3 Tingkat Implementasi Kecelakaan Kerja 21 Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Penelitian 33 Gambar 4.1 Sistem Kerja PLTU X 36 Gambar 4.2 Maket PLTU X 37 Gambar 4.3 Area Keseluruhan Boiler yang bangun 38 Gambar 4.4 Kondisi Existing Area Kerja Boiler #20 39 Gambar 4.5 Data Kecelakaan Kategori Ringan 53 Gambar 4.6 Data Kecelakaan Kategori Sedang 53 Gambar 4.7 Data Kecelakaan Kategori Berat 54 Gambar 4.8 Radar Chart Kebijakan Manajemen dan Prosedur 72 Gambar 4.9 Radar Chart Bangunan dan Fasilitas 72 Gambar 4.10 Radar Chart Perlindungan Personal 73 Gambar 4.11 Radar Chart Tingkat Implementasi Program 74 Gambar 4.12 Tabel Tingkat Implementasi dengan Kecelakaan 75 Gambar 5.1 Helm Pelindung yang dipakai oleh Pekerja 82 Gambar 5.2 Pekerja yang tidak Memakai Helm Pelindung 83 Gambar 5.3 Grafik Nilai Implementasi Program 84 viii
DAFTAR PUSTAKA Artana, K., dan Hutabarat, J. (2008). Medium Design to Reduce Backbone Hurt Through Working Position Analysis and Biomechanics Analysis. Proceeding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VIII. Surabaya, 2 Agustus. ISBN 978-979-99735-6-6. Ashfal, R.C. (1999). Industrial Safety and Health Management. Fourth Edition. New Jersey : Prentice-Hall,Inc. Astika. (2008). Ergonomi Pertumbuhan dan Peranannya Dalam Pembangunan, www.balihesg.orgbalihesg/ergonomipertumbuhan peranandalampembangunan.pdf, diakses pada tanggal 18 Februari 2009. Chamidah, N. (2004). Pengukuran Tingkat Implementasi Program K-3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta Perangkingan Hazards dengan Pendekatan Risk Assessment. Tugas Akhir S1, Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Effendi, D.O. (2006). Pengukuran Tingkat Kesiapan Perusahaan Terhadap Bahaya di Tempat Kerja dan Hazard, Tugas Akhir S1, Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Idris, F. (1999). Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tentang Nilai Ambang Batas Iklim Basah.<URLhttp://www.safety4abipraya.files.wo rdpress.com/2008/03/kepmennaker/no181999/tent angunitpenanggulangankebakaran.pdf, diakses pada tanggal 4 Maret 2009. ix
Jawa Pos (Surabaya). 2009. 19 Januari. Krejcie, R.V., dan Morgan, D.W. (1970). Ditermining Sample Size for Research Activities, Educational and Psychological Measurement. Vol. 30. Larasati, A.D. (2008). Evaluasi dan Perancangan Solusi Perbaikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Dalam Upaya Perbaikan Safety Behavior Pekerja. Tugas Akhir S1, Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Latief, A. (1993). Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tentang Pemutusan Tenaga Kerja. <URL:http://www.asiamaya.com/undangundang/ kepmen_phk/kepmen_phk_babi.htm, diakses pada tanggal 26 Desember 2008. Latief, A. (1996). Peraturan Menteri Tenaga Kerja Tentang Sistem Manajemen K-3. <URL:http://www.digilib.petra.ac.id/viewer.phpF jiunkpe1_hilipslighting_appendices.pdf&submit.y =18, diakses pada tanggal 4 Maret 2009. Olishifski, J.B. (1985). Fundamentals of Industrial Hygiene. National safety concil, Chicago. Santosa, B. (2003). Manajemen Proyek. Guna Widya, Surabaya. Santoso, G. (2004). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Prestasi Pustaka, Surabaya. Suara Merdeka (Semarang). 2008. 16 Desember. Suma mur. (1986). Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan. Depnaker, Surabaya. Sulaksmono, M. (1997). Manajemen Keselamatan Kerja. Prestasi Pustaka, Surabaya. Wignjosoebroto, S. (2008). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. Guna Widya, Surabaya. x
Yassierli. (2008). Ergonomics Solutions for More Effective Safety and Health Management. <URL:http://www.filebox.vt.edu/users/yayassie/ BookletErgonomicsSolution.pdf, diakses pada tanggal 15 Januari 2009. www.iosh.gov.tw/materipelajarankeselamatandankesehata nkerjabidangkonstruksi.pdf, diakses pada tanggal 7 Maret 2009. www.dinasnakertrans.jakarta.go.id/website/pages/beranda.php, diakses pada tanggal 8 Maret 2009. xi