BAB I PENDAHULUAN. berlaku pada tahun Hal ini berdampak pada persaingan yang semakin bebas

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

BAB II LANDASAN TEORI

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

Jurnal UNIERA Volume 3 Nomor 1; ISSN Balanced Scorecard (Bsc): Tools Strategis Pengukuran Masa Depan. John F. Sonoto 1.

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

ABSTRAK. Kata Kunci : SWOT BSC, Arah Strategi, KPI.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. bisnis yang semakin kompetitif ini, tantangan yang dihadapi oleh organisasi baik yang

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

MANAJEMEN STRATEGIS DALAM BALANCED SCORECARD PADA ORGANISASI PUBLIK

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

ABSTRACT ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA

Farah Esa B

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ABSTRACT. Keywords : Balanced Scorecard, Corporate Performance.

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN UKDW. mampu menghasilkan produk yang bermutu, dan cost effective (Srimindarti, memberikan kepuasan terus menerus kepada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. di Bekasi, pada awalnya berdiri adalah sebuah lembaga keuangan dengan nama BPR

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Strategy Review, Evaluation, and Control

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

ABSTRACT. Keywords: balanced scorecard, vision, mission, strategy, strategic management systems, performance, financial and nonfinancial.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis telah mengalami pergeseran yang sangat ekstrim. Persaingan abad

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu sumbernya harus dipelihara dan dikelola dengan baik.

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. BHANDA GHARA REKSA KANTOR PUSAT JAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, Strategy, Strategic Management System

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Munculnya era pasar bebas membawa dampak persaingan bisnis yang

PERFORMANCE MEASUREMENT (Pengukuran Kinerja) Supply Chain Management. Ir. Dicky Gumilang, MSc. Universitas Esa Unggul July 2017

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

PENGGUNAAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALTERNATIF ALAT UKUR KINERJA BKK KECAMATAN PASAR KLIWON SURAKARTA

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat penulis menulis skripsi ini, sudah banyak hotel-hotel yang berdiri di

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk mencapai tujuan strategis, mengeliminasi pemborosanpemborosan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Melihat perkembangan yang saat ini terjadi dimana era globalisasi telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha yang semakin melesat cepat sekarang ini, ikut UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan

BAB I PENDAHULUAN. PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR Tbk Bogasari Division sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

MODEL INTEGRASI BALANCED SCORECARD DENGAN SIX SIGMA MOTOROLA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BALANCED SCORECARD SEBAGAI KERANGKA PENGUKURAN KINERJA SECARA KOMPAEHENSIF PADA PT. MITRA UNGGAS SEJATI

BAB 1 PENDAHULUAN. Delta Rekadaya Mandiri. PT Delta Rekadaya Mandiri didirikan di Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai

The Balanced Scorecard. Amalia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PROSES BISNIS PADA PT. TIRTA KURNIA JASATAMA SEMARANG MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN PENGUKURAN KINERJA DIVISI SDM DI PT XYZ DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HUMAN RESOURCE SCORECARD

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

yang ada dalam perusahaan. Perubahan tersebut bersifat global dan hanya perusahaan

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA THE COFFEE BEAN AND TEA LEAF CABANG BALI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan ekonomi global saat ini mengarah kepada perdagangan bebas, baik tingkat regional maupun internasional seperti pemberlakuan AFTA (Asean Free Trade Agreement) dan MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) yang berlaku pada tahun 2016. Hal ini berdampak pada persaingan yang semakin bebas dan tentunya menuntut daya saing bagi setiap perusahaan. Agar tetap bisa bertahan perusahaan harus dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing, untuk itu dibutuhkan penerapan strategi yang tepat, kompetitif, dan komprehensif serta sejalan dengan visi dan misi perusahaan. Hal pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah melakukan pengukuran terhadap kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja memegang peranan yang penting dalam memastikan keberhasilan strategi yang dijalankan perusahaan. Suatu sistem pengukuran yang berbasis pada pengukuran kinerja menjadi sebuah kebutuhan dalam mengelola organisasi agar perusahaan dapat dengan mudah mengetahui kondisi perusahaan saat ini. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan penanganan transaksi antara perusahaan dengan konsumen dan perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam meyebabkan terjadinya penciutan laba yang diperoleh perusahaan-perusahaan yang memasuki persaingan tingkat dunia. Hanya

perusahaan yang mempunyai keunggulan yang mampu memuaskan atau memenuhi kebutuhan konsumen, mampu menghasilkan produk yang bermutu. Dengan adanya persaingan global, perusahaan dihadapkan pada penentuan strategi dalam pengelolaan usahanya. Penentuan pengukuran kinerja akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang telah ditentukan oleh manajemen. Selama ini pengukuran kinerja secara tradisional hanya menitikberatkan pada sisi keuangan. Manajer yang berhasil mencapai tingkat keuntungan yang tinggi akan dinilai berhasil dan memperoleh imbalan yang baik dari perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan yang semata-mata dari sisi keuangan akan dapat menyesatkan, karena kinerja keuangan yang baik saat ini dapat dicapai dengan mengorbankan kepentingankepentingan jangka panjang perusahaan. Performance is a concept which determines obtained things quantitatively and qualitatively as result of intentional and planned event. On the other hand, performance can be described as ability of producing results aimed at certain objectives and priorities within a certain time. In the literature of business, performance of a business system can be described as result of specific working ( SAVSAR, 2015 ). Dimana savsar mengatakan bahwa : kinerja adalah konsep yang menentukan diperoleh hal-hal kuantitatif dan kualitatif sebagai akibat dari peristiwa yang disengaja dan direncanakan. Di sisi lain, kinerja dapat digambarkan sebagai kemampuan memproduksi hasil yang ditujukan untuk tujuan dan prioritas tertentu dalam waktu tertentu. Dalam literatur bisnis, kinerja dari sistem bisnis dapat digambarkan sebagai hasil dari kerja tertentu.

Ayun (2015) Menilai kinerja berarti membandingkan kinerja aktual bawahan dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Jika dikerjakan dengan benar, hal ini akan memberikan manfaat yang penting bagi karyawan, atasan serta departemen SDM dan perusahaan. Atasan atau supervisor atau manajer menilai kinerja karyawan untuk mengetahui tindakan apa yang sudah dilakukan atau yang akan dilakukan selanjutnya. Umpan balik yang spesifik dari atasan akan memudahkan karyawan untuk membuat perencanaan-perencanaan kerja serta keputusan-keputusan yang lebih efektif untuk kemajuan perusahaan. http : // www.unaki.ac.id / ejournal / index. php / jurnal informatika / article / view File / 71 / 70. Selanjutnya dijelaskan Organizational performance evaluation; defines as an analytical process that of an organization evaluates along with generated products, services, and results according to predetermined goals and objectives. In terms of different business functions, concept of organizational performance evaluation is able to express different meanings. For example, performance evaluation from the point of production function is set of criteria using both in order to measure activity of events and actions and to provide feedback to employees (SAVSAR, 2015). Yang didefinisikan sebagai evaluasi kinerja organisasi; mendefinisikan sebagai proses analitis yang suatu organisasi mengevaluasi bersama dengan produk yang dihasilkan, jasa, dan hasil sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan dan tujuan. Dalam hal fungsi bisnis yang berbeda, konsep evaluasi kinerja organisasi dapat mengungkapkan makna yang berbeda. Misalnya, evaluasi kinerja dari sudut fungsi produksi diatur kriteria

menggunakan kedua untuk mengukur aktivitas kegiatan dan tindakan dan memberikan umpan balik kepada karyawan. Dan sebaliknya, kinerja keuangan yang kurang baik dalam jangka pendek dapat terjadi karena perusahaan melakukan investasi-investasi demi kepentingan jangka panjang. Untuk mengatasi masalah tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja perusahaan berfokus pada aspek keuangan dan mengabaikan kinerja non keuangan, seperti kepuasan pelanggan, produktivitas karyawan, dan sebagainya, maka diciptakanlah sebuah model pengukuran kinerja yang tidak hanya mencakup keuangan saja melainkan non keuangan pula, yaitu konsep balanced scorecard. Balanced scorecard (BSC) is a widely used management framework for themeasurement of organisational performance. The BSC concept suggests that the state of processes of an organisation can be best assessed by taking a balanced view across a range of performance measures. BSC was developed by Kaplan and Norton (1996), as a leader in performance measurement and management. It is a conceptual framework for translating an organisation s vision into a set of performance indicators distributed among four perspectives: financial, customer, internal business processes and learning and growth. Some indicators are maintained to measure the organisation s progress towards achieving its vision; other indicators are maintained to measure the long-term drivers of success, thus acting as a performance management system. Through the BSC, the organization monitors both its current performance, and its efforts to improve processes, motivate and educate employees, and enhance information systems that is its ability to learn and improve. This holistic approach results in

better performance, resulting from more informed management decision-making (Shahin 2015). Balanced scorecard (BSC) adalah suatu kerangka kerja manajemen secara luas digunakan untuk pengukuran kinerja organisasi. Konsep BSC menunjukkan bahwa keadaan proses dari suatu organisasi dapat terbaik dinilai dengan mengambil "seimbang" lihat di berbagai ukuran kinerja. BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton (1996), sebagai pemimpin dalam pengukuran kinerja dan manajemen. Ini adalah kerangka kerja konseptual untuk menerjemahkan visi organisasi ke dalam seperangkat indikator kinerja didistribusikan di antara empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Beberapa indikator dipelihara untuk mengukur kemajuan organisasi dalam mencapai visi; Indikator lainnya dipelihara untuk mengukur driver jangka panjang keberhasilan, sehingga bertindak sebagai sistem manajemen kinerja. Melalui BSC, organisasi memonitor performa saat ini, dan upaya untuk meningkatkan proses, memotivasi dan mendidik karyawan, dan meningkatkan sistem informasi - yang adalah kemampuannya untuk belajar dan meningkatkan. Ini holistik hasil pendekatan kinerja yang lebih baik, yang dihasilkan dari lebih banyak informasi pengambilan keputusan manajemen. Shahin (2015). According to Kaplan and Norton (1992) in Malgwi and dahiru (2014), the balanced scorecard is a strategic management technique for communicating and evaluating the achievement of the mission and strategy of the organization. BSC tends to reflect the necessity of a balance between the traditional financial perspective and other non-financial elements such as customers, internal

businessprocesses and innovations/improvement. It translates the organization s mission andstrategy into a comprehensive set of performance measures to provide the necessaryframework for a strategic measurement and management system that enables companies to track short term financial results while simultaneously monitoring theirprogress in developing the capabilities and acquiring the intangible assets that generategrowth for future financial performance. From the above, it can be deduced that balanced scorecard is one of the important measurement techniques because of its ability to incorporate both financial and non financial variables in measuring organizational performance. Menurut Kaplan dan Norton (1992) dalam Malgwi and dahiru (2014), balanced scorecard adalah teknik manajemen strategis untuk mengkomunikasikan dan mengevaluasi pencapaian misi dan strategi organisasi. BSC cenderung mencerminkan perlunya keseimbangan antara financialperspective tradisional dan elemen non-keuangan lainnya seperti pelanggan, business processes internal dan inovasi / perbaikan. Itu diterjemahkan organisasi "s and strategy misi ke dalam seperangkat ukuran kinerja untuk memberikan necessary framework untuk pengukuran dan sistem manajemen strategis yang memungkinkan perusahaan untuk melacak jangka pendek hasil keuangan sekaligus memantau theirprogress dalam mengembangkan kemampuan dan memperoleh aset tidak berwujud yang generate growth untuk kinerja keuangan masa depan. Still according Kaplan and Norton (1996c) in Kathoon and Faroog (2014) described Balanced Scorecard as a framework that helps organizations translates strategy into operational objectives that drive both behavior and performance.

The word balance in the term Balanced Scorecard is inductive of the balanced consideration given to long and short- term objectives, financial and non financial measures, leading and lagging indicators and external and internal performance perspectives. The concept of the Balanced Scorecard was first presented in the early 1990s. Robert Kaplan and David Norton from Harvard Business School first presented the Balanced Scorecard- Measures that Drive Performance, Harvard Business Review, January/February 1992.The Balanced Scorecard strategic management system is comprised of a construction, core principles and processes that interpret an organization s mission and strategy into a comprehensive set of performance measures strategically aligned with initiatives. Masih menurut Kaplan dan Norton (1996c) dalam Kathoon and Faroog (2014) dijelaskan Balanced Scorecard sebagai kerangka kerja yang membantu organisasi menerjemahkan strategi ke dalam tujuan operasional yang mendorong kedua perilaku dan kinerja. Keseimbangan kata dalam istilah 'Balanced Scorecard' induktif dari pertimbangan yang seimbang diberikan untuk tindakan keuangan panjang dan tujuan jangka pendek, keuangan dan non, terkemuka dan indikator lagging dan kinerja eksternal dan internal perspektif. Konsep Balanced Scorecard pertama kali disajikan di awal 1990-an. Robert Kaplan dan David Norton dari Harvard Business School pertama mempresentasikan "Tindakan Seimbang Scorecard- bahwa Drive Performance", Harvard Business Review, Januari / Februari 1992.The Balance Scorecard sistem manajemen strategis terdiri

dari "konstruksi, prinsip-prinsip inti dan proses yang menafsirkan misi organisasi dan strategi ke dalam seperangkat ukuran kinerja strategis selaras dengan inisiatif Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa balanced scorecard merupakan salah satu teknik pengukuran yang penting karena kemampuannya untuk menggabungkan variabel baik keuangan dan non keuangan dalam mengukur kinerja organisasi. Hal ini disebabkan karena seluruh karyawan di dalam perusahaan mengerti secara jelas bahwa aktivitas yang mereka lakukan berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian visi dan misi serta strategi perusahaan. Atau dengan kata lain bahwa aktivitas strategi telah menjadi kegiatan seluruh karyawan dalam perusahaan. Sehingga mereka menjadi satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan dengan suatu hubungan yang terjadi dalam perusahaan. Dampak dari penurunan perspektif keuangan pada perusahaan adalah semakin sulitnya pencapaian tujuan perusahaan jika keuangan perusahaan dalam keadaan bermasalah. Pengukuran balanced scorecard yang kedua adalah mengukur perspektif pelanggan (customer). Perspektif pelanggan mendefinisikan pelanggan dan segmen pasar dimana unit usaha akan bersaing. Dampak dari penurunan perspektif pelanggan adalah perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari nasabahnya. Pengukuran balanced scorecard yang ketiga adalah mengukur perspektif proses bisnis internal yaitu untuk memberikan nilai bagi pelanggan dan pemilik. Dampak dari penurunan perspektif proses bisnis internal adalah pelanggan perusahaan akan beralih pada jasa asuransi yang lainnya.

Keadaan yang terjadi di perusahaan adalah belum di tambahkannya perspektif proses bisnis internal (internal process) disebabkan oleh belum adanya standar yang mengikat tentang aturan berapa lama karyawan dapat bekerja dengan cepat dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. Pengukuran balanced scorecard yang keempat adalah mengukur perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mendefinisikan kapabilitas diperlukan induk organisasi untuk menciptakan pertumbuhan jangka panjang dan perbaikan. Dampak dari penurunan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan adalah semakin rendahnya produktivitas kerja karyawan dalam melakukan pekerjaannya yang bisa menyebabkan turunnya kinerja perusahaan. Keadaan yang terjadi di perusahaan adalah belum di tambahkan nya perspektif pembelajaran dan pertumbuhan disebabkan oleh belum adanya standar yang mengikat tentang pengukuran produktivitas karyawan dalam bekerja. PT. XYZ merupakan salah satu perusahaan pengekspor kulit manis yang memiliki angka ekspor rata-rata 4000 6000 MT per tahun. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1964, yang memperdagangkan beberapa komoditas hasil bumi seperti karet, cengkeh, kopi, pala, minyak essential, dan cendana. Namun sejak beberapa tahun yang lalu PT. XYZ memilih untuk fokus pada penjualan kulit manis saja, sejauh ini kualitas produk PT. XYZ di terima secara luas oleh pasar dunia. Perusahaan selalu berkomitmen untuk menghasilkan produk terbaik dengan mengutamakan kualitas dan kebersihan produk. Sebagai suatu perusahaan ekspor hasil bumi khususnya cassiavera, sistem pengukuran kinerja pada perusahaan ini masih tradisional yang hanya menitikberatkan pada sektor keuangan saja.

Pengukuran kinerja dengan sistem ini menyebabkan orientasi perusahaan hanya pada keuntungan jangka pendek dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah ada dijelaskan diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul DESAIN MODEL BALANCED SCORECARD SEBAGAI IMPLEMENTASI MANAJEMEN STRATEGI PADA PT. XYZ 1.2. Perumusan Masalah 1. Bagaimana proses perancangan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja pada PT. XYZ? 2. Bagaimana hubungan atau kaitan empat perspektif (keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan ) dalam Balanced Scorecard sebagai alat untuk mengukur kinerja pada PT. XYZ? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Mengetahui proses perancangan Balanced Scorecard sebagai pengukuran kinerja pada PT. XYZ? 2. Melihat hubungan atau kaitan empat perspektif (keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan) dalam Balanced Scorecard sebagai alat untuk mengukur kinerja pada PT. XYZ?

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sebagai masukan untuk mengembangkan pengukuran kinerja perusahaan dengan model Balanced Scorecard sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan nyata serta memudahkan perusahaan dalam melakukan pengukurannya kinerjanya. 2. Bahan referensi dan masukan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lanjutan dan pembahasan terhadap masalah yang sama pada masa yang akan datang. 1.5 Batasan Penelitian Dalam rangka menjaga agar fokus penelitian tidak melebar, perlu ditegaskan batasan dalam penelitian ini. Dimana batasan dalam penelitian ini adalah : 1. Data yang digunakan adalah data perusahaan yang didapatkan pada waktu penelitian dilakukan. 2. Penelitian hanya sampai merancang Balanced Scorecard sesuai dengan yang dijabarkan di visi dan misi yang telah dibuat oleh PT. XYZ dan perancangan hanya sampai pada penentuan inisiatif. 3. Perumusan tolak ukur kinerja mengacu pada visi dan misi perusahaan

1.6 Sistematika Penulisan Sub bab ini memaparkan sistematika pembahasan yang menjadi pedoman dalam penyusunan tesis yang terdiri dari : BAB I : PENDAHULUAN Pada bab ini akan menggambarkan penjelasan tentang latar belakang yang berisi pokok pikiran mengapa memilih permasalahan dalam penelitian ini, kemudian dilanjutkan dengan rumusan masalah yang akan diangkat berdasarkan uraian latar belakang. Berikut akan dikemukakan pula tentang tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : KERANGKA TEORI Pada bab ini menguraikan tentang landasan teori, rumusan teori yang akan berisi konsep-konsep penelitian yang digunakan untuk menunjang penelitian yang diperoleh dari berbagai sumber. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Berisi penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini berisi tentang pelaksanaan penelitian yang dilakukan mencakup hasil pengumpulan data, pengolahan data, analisis, dan pembahasan data berdasarkan hasil yang telah diperoleh dan teori yang ada.

BAB V : PENUTUP Pada bab ini menguraikan tentang simpulan yang dapat diambil dari tesis ini dan saran mengenai topik dari tesis ini. Pada akhir penulisan ini, dilampirkan daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan kajian yang mendukung penulisan tesis ini.