BAB I PENDAHULUAN. gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengawasan agar produk pangan yang dihasilkan sesuai

BAB I PENDAHULUAN. mengandung zat gizi, makanan harus baik, dan aman untuk dikonsumsi.

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh globalisasi perdagangan pangan sudah mulai meluas ke berbagai

BAB I PENDAHULUAN. yang terjangkau oleh daya beli masyarakat tercantum dalam UU no. 18, th Pangan yang aman merupakan faktor yang penting untuk

BAB III. A. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TAHUN 2011 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL PERIZINAN PIRT (PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA)

KEBIJAKAN NASIONAL PENGATURAN IRTP DAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG KEAMANAN PANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional baik di bidang ekonomi maupun sosial, termasuk

No. 1071, 2014 BPOM. Pangan. Olahan yang Baik. Cara Produksi. Sertifikasi. Tata Cara.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti saat ini, usaha kecil dan menengah semakin

BAB I PENDAHULUAN. santan dan gula kelapa. Dalam bidang pariwisata gudeg menjadi aset yang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 26 TAHUN 2012 TENTANG SERTIFIKASI TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN, TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN PENGAWASAN KUALITAS AIR

2016, No Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Ne

CARA PRODUKSI PANGAN YANG BAIK UNTUK INDUSTRI RUMAH TANGGA (IRT)

II. KETENTUAN HUKUM TERKAIT KEAMANAN PANGAN. A. UU Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Alasan Pemilihan Judul. Manusia mempunyai kebutuhan yang beragam seiring dengan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Menimbang : Mengingat :

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Negara Indonesia adalah Negara hukum sebagaimana dirumuskan dalam

BAB III TINJAUAN TEORITIS PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN. digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN

BAB IV PEMBAHASAN. A. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Makanan Kemasan. Industri Rumah Tangga Tanpa Izin di Boyolalin

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN PANGAN OLAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Farmaka Suplemen Volume 15 Nomor 3 57

PENGUATAN USAHA PRODUKSI KEMBANG GOYANG DI NGAMPIN AMBARAWA

BAB VI PENUTUP. berkembang melalui getok tular pada masyarakat setempat. Dalam setiap

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebuah informasi produk agar mudah dipahami oleh konsumen. Label

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil dan menengah (UKM) pada umumnya membuka usahanya di

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

SIARAN PERS PT Bio Farma (Persero) - Jl. Pasteur No.28 Bandung T ; F ; E. F. Info Imunisasi; T.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG KATEGORI PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bahan makanan. Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2016

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya struktur ekonomi yang seimbang dan kokoh yang meliputi aspek

DAFTAR PERTANYAAN UNTUK DEPTH INTERVIEW WAWANCARA MENDALAM. 1. Daftar wawancara Kepala Lembaga Pembinaan dan Perlindungan

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PEREMPUAN BERBASIS POTENSI LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Waspada Keracunan Akibat Produk Pangan Ilegal

BAB I PENDAHULUAN. Di dunia bisnis, kenaikan volume penjualan menjadi keinginan dari

BAB V PENUTUP. Implementasi kebijakan sertifikasi keamanan pangan pada Industri Rumah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V HASIL PENELITIAN Pelaku Umkm Tenun Ikat, Marning Jagung, Keripik Pisang

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. setiap orang. Dalam hal ini yang dimaksud makanan adalah segala sesuatu. pembuatan makanan atau minuman. 1

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. harus aman dalam arti tidak mengandung mikroorganisme dan bahan-bahan kimia

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan media dewasa ini, arus informasi

BAB I PENDAHULUAN. Tulisan ini membahas tentang implementasi kebijakan sertifikasi keamanan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah yang baik agar masyarakat dapat merasa lebih aman dan terjamin dalam

2017, No Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negar

IbM PENGUSAHA KERIPIK SINGKONG RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan kimia sebagai bahan tambahan pada makanan (food

Seminar Nasional 2010 Character Building for Vocational Education Jur. PTBB, FT UNY 5 Desember

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 038 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG

TATA CARA PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA

BAB I PENDAHULUAN. saing manusia akan meningkat yang berpengaruh terhadap kelanjutan serta kemajuan

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN I.1.

FORMULIR PEMERIKSAAN SARANA PRODUKSI PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA. Kabupaten / Kota Propinsi Nomor P-IRT. Penanggungjawab :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Agroindustri semakin berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya

WALIKOTA SORONG PERATURAN DAERAH KOTA SORONG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG KETAHANAN PANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM CEMARAN LOGAM BERAT DALAM PANGAN OLAHAN

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENINGKATAN EFEKTIVITAS PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha

INFORMASI LABEL KEMASAN MOCHIBO INFORMATION OF "MOCHIBO" AS A FOOD LABELLING ABSTRACT ABSTRAK

WALIKOTA PAYAKUMBUH PROVINSI SUMATERA BARAT PANGAN SEHAT DAN BEBAS BAHAN BERBAHAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK TENTANG KETENTUAN POKOK PENGAWASAN PANGAN FUNGSIONAL

PERTANGGUNGJAWABAN PRODUSEN INDUSTRI RUMAH TANGGA TANPA IZIN DINAS KESEHATAN (STUDI KASUS DI BPOM MEDAN)

BUPATI PURWOREJO PERATURAM BUPATI PURWOREJO NOMOR 49 TAHUN 2009

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. asasi setiap rakyat Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang

KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PROGRAM SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENDAFTARAN BIDANG PENETAPAN

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

Perizinan BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Krisis global yang menimpa dunia sejak akhir tahun lalu menyebabkan Indonesia juga mulai terkena dampak yang cukup signifikan. Hal ini terutama semakin sempitnya lapangan pekerjaan dan tingginya gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan yang berbasis eksport. Pesatnya perkembangan zaman menuntut setiap individu untuk kreatif dan juga inovatif dalam berkarya dan berusaha. Hal ini menyebabkan banyak orang mulai berpikir untuk mencari jalan keluar berupa wirausaha. Dengan alasan kebutuhan hidup yang semakin meningkat dibutuhkan jalan pintas guna memenuhi semua yang dibutuhkan di era yang semakin berkembang ini. Sebagian orang sudah memulai dan merasakan adanya potensi home industry yang masuk dalam skala Usaha Kecil dan Menegah (UKM). Dalam bidang makanan dan minuman. Contohnya, membuat donat, coklat, roti unyil, minuman kemasan dari lidah buaya, rumput laut, dan sebagainya. Dalam membuat makanan, minuman dan obat-obatan, yang paling penting adalah memiliki izin Departemen Kesehatan. Karena berdasarkan Keputusan dari Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Peraturan Daerah setempat, untuk seluruh produksi makanan

dan minuman yang diedarkan secara luas harus memiliki ijin produksi, Walaupun itu bentuknya adalah industri rumahan. Upaya pemerintah dalam menjamin dan memberikan perlindungan bagi masyarakat adalah dengan memberikan formalitas usaha, sehingga warga akan berusaha. Formalitas usaha termasuk perizinan usaha merupakan sebuah langkah awal bagi setiap orang atau badan hukum yang akan memulai kegiatan usahanya. Formalitas usaha merupakan sebuah bentuk pengakuan dari negara terhadap keabsahan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh warga negaranya. Formalitas ini diwujudkan dalam bentuk sertifikat atau surat izin usaha. Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam IRTP adalah kualitas produk, sanitasi dan pemasaran. Pemerintah telah membuat ketentuan umum tentang mutu dan keamanan pangan yang dituangkan dalam undang-undang dan regulasi (pengaturan) sebagai landasan dan rujukan dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan. Pembinaan kepada pemerintah daerah dilakukan oleh BPOM RI, dan pembinaan dan pengawasan produk pangan IRTP diserahkan kepada pemerintah daerah kota/ kabupaten melalui dinas kesehatan. Bakpia Filipi Merupakan industri makanan ringan yang terdapat di kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Pasal 1 ayat (11) Produksi Pangan adalah kegiatan atau proses menghasilkan, menyiapkan, mengolah, membuat, mengawetkan, mengemas, mengemas kembali, dan/ atau mengubah bentuk pangan. Dengan demikian mutu produksi hasil dari industri rumah tangga harus melalui prosedur yang baik dan benar. Selain prosedur perizinan, pelaksanaan pemberian izin juga harus diperhatikan agar pemenuhan persyaratan mutu dan keamanan pangan diharapkan akan menghasilkan pangan yang bermutu, aman, dan layak dikonsumi, dan pada akhirnya bermuara pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat (konsumen). Pentingnya persyaratan mutu dan keamanan pangan sebuah industri rumah tangga harus melalui prosedur perizinan yang tepat dan juga pelaksanaan pemberian izin tersebut, sehingga pelaksanaan pemberian izin yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat tentu tidak akan lepas dengan memberikan pengawasan terhadap pemberian izin tersebut. Sebagaimana yang sudah diuraikan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 Tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan Pasal 1 ayat (21) Mutu Pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar criteria keamanan pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan dan minuman. Dan Pasal 1 ayat (25) Sertifikat Mutu Pangan adalah jaminan tertulis yang diberikan oleh lembaga sertifikasi/ laboratorium yang telah diakreditasi yang menyatakan bahwa pangan tersebut telah memenuhi kriteria tertentu dalam standar mutu pangan yang

bersangkutan. Dalam uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul PELAKSANAAN PEMBERIAN SERTIFIKASI TERHADAP PRODUKSI MAKANAN RINGAN BAKPIA FILIPI OLEH DINAS KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pelaksanaan pemberian sertifikasi terhadap produksi makanan ringan Bakpia Filipi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. 2. Apa faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberian sertifikasi terhadap produksi makanan ringan Bakpia Filipi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pemberian sertifikasi terhadap produksi makanan ringan Bakpia Filipi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. 2. Untuk mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan pemberian sertifikasi terhadap produksi makanan ringan Bakpia Filipi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. D. Manfaat Penelitian 1. Teoritis

Memberikan gambaran yang jelas mengenai Pelaksanaan Pemberian Sertifikasi Terhadap Produksi Makanan Ringan Bakpia Filipi Oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. 2. Praktis a. Industri Bakpia. Penulisan ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi industri bakpia lainnya. Sehingga ke depannya jika ada yang ingin mendirikan sebuah industri rumah seperti industri bakpia dapat mengetahui pelaksanaan pemberian sertifikasi terhadap produksi makanan sesuai dengan yang telah ditentukan. b. Dinas Kesehatan. Diharapkan dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman agar dapat memberikan sertifikasi kepada setiap industri rumahan sesuai prosedur.