BAB I PENDAHULUAN. Dimulai dari Negara-negara berkembang hingga Negara maju pun tidak luput dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. supervisi bank tersebut (Soebijoto, 2011). Modus kejahatan perbankan bukan

BAB I PENDAHULUAN. luas untuk mengimbangi semuanya, terutama segi pendidikan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan kecurangan akuntansi telah menarik banyak perhatian media

BAB I PENDAHULUAN. secara efektif, komite audit juga memerlukan fungsi audit internal. (Konsorsium

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semua organisasi di setiap negara, di sektor industri apapun, termasuk sektor

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan terhadap kinerja perusahaan (Wardhini, 2011:1).

BAB I PENDAHULUAN. Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. halnya dengan kejahatan yang terjadi di bidang ekonomi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang berkembang dengan pesat telah menimbulkan

BABI PENDAHULUAN. penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Tindakan kecurangan ini berkembang pesat ditengah-tengah perkembangan

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank syariah adalah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan tentang Faktor-Faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. persoalan-persoalan kecurangan (fraud) mengingat bahwa manajemen senior

Standar Audit SA 240. Tanggung Jawab Auditor Terkait dengan Kecurangan dalam Suatu Audit atas Laporan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbukanya peluang usaha, maka menyebabkan risiko terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. Praktik-praktik kecurangan (fraud) sudah semakin meluas di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Longenecker, Moore & Petty (2001) perusahaan yang berkembang

BAB I PENDAHULUAN. baik di negara berkembang dan negara maju. (Andreas, 2014 :1). Kecurangan

BAB I PENDAHULUAN. penyebab terjadinya fraud. Lebih jauh lagi, dalam teori segitiga fraud yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan modern. Akuntansi dan auditing memainkan peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. fenomenal baik di negara berkembang maupun negara maju. Fraud ini hampir

BAB I PENDAHULUAN. diantara pelaku bisnis semakin meningkat. Para pelaku bisnis melakukan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. memastikan laporan keuangan tidak mengandung salah saji (misstatement)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. efisiensi operasional, dan dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang digariskan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun ini. Menghadapi MEA, keberadaan dan

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Pengendalian internal

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Fraud merupakan topik yang hangat dibicarakan di kalangan praktisi maupun

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa setiap perusahaan yang berbentuk perseroan terbuka, bidang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemukan orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatu audit dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ekonomi pada saat ini, persaingan antara para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan perekonomian di negeri kita, Bangsa Indonesia juga

BAB I PENDAHULUAN. membawa pengaruh yang besar dalam setiap tindakan manusia. Persaingan di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan-persaingan diantara perusahaan, sehingga perlu pemikiran yang makin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dari tahun ke

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyelewengan dan penyalahgunaan yang terjadi terhadap aset-aset yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan suatu gambaran mengenai kondisi

BAB I PENDAHULUAN. mengkhawatirkan timbulnya kecurangan (fraud) di lingkungan organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. pengauditan disebut dengan fraud akhir akhir ini menjadi berita utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada entitas

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi memerlukan waktu yang relatif lama daripada zaman sekarang yang hanya

BAB I PENDAHULUAN. Tindak pidana korupsi di Indonesia hingga saat ini masih menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang semakin pesat dalam

BAB I PENDAHULUAN. nepotisme, dan penggelapan lainnya, sehingga dalam proses verifikasi secara

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholder. Media yang paling utama untuk menarik para stakeholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya krisis finansial global, diperkirakan telah mempengaruhi pelaku bisnis

1 BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wilopo (2006) kasus fraud (kecurangan) di Indonesia terjadi secara

Standar Audit SA 250. Pertimbangan atas Peraturan Perundang-Undangan dalam Audit atas Laporan Keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pengendalian mutu. Selanjutnya De Angelo (1981) mendefinisikan audit quality

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perkembangan dunia akuntansi sudah sangat pesat. Namun setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi ekonomi dan kemajuan teknologi telah mendorong kompetisi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan yang dihadapi perusahaan yang semakin kompleks,

BAB I PENDAHULUAN. etika profesi. Adanya etika profesi maka tiap profesi memiliki aturan-aturan khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Dalam era teknologi maju dan globalisasi, semua organisasi, apapun

BAB I PENDAHULUAN. pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan

BAB I PENDAHULUAN. korupsi yang telah dilakukan oleh institusi kelembagaan pemerintah selama ini

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. segala jenis kejahatan yang semakin merajalela. Tidak hanya kejahatan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar-besaran dalam bidang sosial politik dan ekonomi. Hal inilah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pusat perhatian pada penilaian atas keakuratan angka-angka keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. besar jumlahnya. Pertanggungjawaban atas pengguna dana untuk. penyenglenggaraan pemerintah seharusnya didukung dengan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Kecurangan dalam laporan keuangan Penyalahgunaan aset. Dua Kategori Utama Kecurangan

BAB I PENDAHULUAN. pula praktik kejahatan dalam bentuk kecurangan (fraud) ekonomi. Jenis fraud

Diskusi: Menghadapi F R A U Ddi Lingkungan Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi terutama globalisasi ekonomi telah menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri terdapat banyak kantor akuntan publik yang memberikan jasa audit pada

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya fraud atau kecurangan. Fraud atau kecurangan tersebut, selain memberi

Moch.Rangga.B.M (0111U216) Rina Christina (0111u219) Monika K.Suwita (0111u197) Nadya Septia.F (0111U149) Jasmine Azizah (0111U098)

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan laporan keuangan kecurangan Report To The Nation : On

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. ketahanan ditengah sengitnya persaingan. Salah satu usaha untuk menciptakan

P e d o m a n. Anti Kecurangan (Fraud )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi baik swasta maupun pemerintah dapat didukung

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Munculnya skandal-skandal keuangan yang terjadi di Indonesia akibat

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, hal ini dikarenakan ketidakpastian keadaan politik dan perekonomian dalam

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. mereka harus menjadikan perusahaannya menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan merupakan bentuk penipuan yang sengaja dilakukan sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era masa kini banyak bermunculan perusahaan-perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam usaha agar bisnis yang dikelolanya dapat tetap bertahan. Para

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan ekonomi saat ini yang merupakan hasil dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Perkembangan bisnis dan ekonomi Indonesia diera globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir. Mulai dari kasus Enron di Amerika Serikat sampai dengan kasus

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bermunculan perusahaan-perusahaan besar yang menjual sahamnya kepada

PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya selain itu badan usaha dituntut pula memiliki nilai tambah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fraud (kecurangan) hingga saat ini merupakan hal yang sering terjadi saat ini. Dimulai dari Negara-negara berkembang hingga Negara maju pun tidak luput dari aksi ini. Pengertian kecurangan oleh orang awam sebagaimana yang umumnya di mengerti dewasa ini, berarti ketidakjujuran dalam bentuk suatu penipuan yang disengaja atau suatu kesalahan penyajian yang dikehendaki atas suatu fakta yang material. Berbohong, penyampaian yang disengaja atas suatu ketidakbenaran, dan penipuan perolehan sesuatu keuntungan yang tidak adil atau tidak pantas terhadap orang lain, dapat digunakan lebih lanjut untuk menjelaskan kata kecurangan, karena 2 (dua) kata tersebut menunjukkan kesengajaan atau keinginan untuk menipu (Tunggal, 2013:28) Kecurangan (fraud) secara singkat dinyatakan sebagai suatu penyajian yang palsu atau penyembunyian fakta yang material yang menyebabkan seseorang memiliki sesuatu (Tunggal, 2013:24). Menurut ahli audit kecurangan dan akuntansi forensik Mary-Jo Kranacher, Richard Riley, Joseph T. Wells (2011) memberi definisi kecurangan (fraud) adalah Fraud is an intentional deception, whether by omission or co-mission, that causes its victim to suffer an economic loss and/or the perpetrator to realize a gain (dikutip dari Tunggal, 2011:181). Kasus fraud semakin marak terjadi di Indonesia sekarang ini. Kasus fraud sudah banyak terjadi di perusahaan yang berskala besar maupun skala kecil. Kasus fraud di Bank Mandiri Tbk. Kasus ini bermula karena adanya dugaan penipuan

BAB I PENDAHULUAN 2 (fraud) yang dilakukan oleh oknum karyawan bank tersebut terhadap puluhan nasabah UMKM di Kabupaten Bengkalis, Riau. Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Riau, Nurdin Subandi, mendesak agar pihak Bank Mandiri untuk segera dilakukan investigasi dan ditindaklanjuti. Kepala OJK Provinsi Riau sudah mendapat informasi terkait kasus dugaan fraud tersebut, namun hingga kini belum ada korban yang melapor ke OJK. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Provinsi Riau, Sukardi Ali Zahar, menilai pengawasan internal Bank Mandiri yang lemah menjadi salah satu pemicu terjadinya kasus pencurian uang dan penipuan terhadap puluhan nasabah UMKM di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pihak YLKI meminta pihak Bank Mandiri menjelaskan secara terbuka duduk permasalahan kasus ini sebagai bentuk tanggung jawab kepada nasabah dan kepada publik. Pihaknya mengaku mendapat informasi bahwa oknum pegawai yang membawa kabur uang nasabah UMKM merupakan pegawai perusahaan lain (outsourching) yang dipekerjakan Bank Mandiri melalui PT Prismas Jamintara. Dengan Bank Mandiri mempekerjakan pegawai melalui pihak lain, hal itu akan membuat bingung nasabah UMKM dalam menyikapi kasus penipuan ini karena tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab secara institusi. Sedangkan, selama ini nasabah hanya mengetahui oknum tersebut sebagai pegawai Bank Mandiri. Karena itu, Bank Mandiri harus menjelaskan keterkaitan dengan perusahaan pihak tersebut karena terdapat masalah yaitu hutang nasabah dan agunannya tentu masih tertahan di bank karena nasabah masih tercatat sebagai penunggak hutang (dapat di akses di http://www.deliknews.com/2014/10/24/ojk-minta-kasus-fraud-oknum-bank-mandiridiusut/)

BAB I PENDAHULUAN 3 Munculnya banyak kasus korupsi di Indonesia yang seolah tiada ujungnya adalah karena rusaknya sistem ketatanegaraan kita. Sudah banyak peristiwa terjadi di saat banyak orang baik masuk parlemen yang rusak ini tiba-tiba menjadi jahat dan berani melakukan tindakan penyelewengan karena banyaknya godaan. Godaan dari kekuasaan itu sendiri dan yang paling parah adalah godaan dari sistem yang rusak ini (Amalia, 2013). Menurut Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis data hasil investigasi dan penelitian trendline perkara kasus korupsi selama tahun 2013-2014. Disebutkan, terjadi peningkatan kasus korupsi, namun ada penurunan dari sisi jumlah tersangka. Kasus korupsi terjadi peningkatan sebanyak 28 kasus dari 293 kasus menjadi 321 kasus korupsi. Sementara untuk trendline tersangka, hanya menurun 8 tersangka dari jumlah 677 menjadi 669 tersangka. Kasus korupsi yang terjadi diantaranya ada pada ranah infrastruktur dan pendidikan. Meskipun kasus korupsi meningkat, hasil investigasi ICW menunjukkan kerugian Negara turun, dari total semula Rp 5 triliun menjadi Rp 1,59 triliun dengan mengalami penurunan sebesar Rp 4,11 triliun (dapat di akses di http://m.jpnn.com/news.php?id=291695) Kasus diatas merupakan tindak kecurangan yang terjadi saat ini. Terdapat tiga kondisi yang menyebabkan terjadinya kecurangan dalam laporan keuangan dalam penyalahgunaan aset sebagaimana dijelaskan dalam PSA 70 (SA 316) yaitu insentif/tekanan, kesempatan dan sikap/rasionalisasi. Faktor insentif/tekanan adalah manajemen atau pegawai lainnya memiliki insentif atau tekanan untuk melakukan kecurangan. Faktor kesempatan adalah situasi yang memberikan kesempatan bagi manajemen atau pegawai untuk melakukan kecurangan. Faktor sikap/rasionalisasi

BAB I PENDAHULUAN 4 adanya suatu sikap, karakter, atau seperangkat nilai etika yang memungkinkan manajemen atau pegawai untuk melakukan tindakan yang tidak jujur, atau mereka berada dalam suatu lingkungan yang memberikan mereka tekanan yang cukup besar sehingga menyebabkan mereka membenarkan perilaku yang tidak jujur tersebut (Tunggal, 2013:36-37). Bentuk kecurangan tersebut yang harus dicegah supaya tidak terjadi atau setidak-tidaknya dapat mengurangi adanya tindakan kecurangan (Karyono, 2013:47). Pencegahan fraud merupakan aktivitas memerangi fraud dengan biaya yang murah. Pencegahan kecurangan bisa dianalogikan dengan penyakit, yaitu lebih baik dicegah daripada diobati. Jika menunggu terjadinya fraud baru ditangani itu artinya sudah ada kerugian yang terjadi dan telah dinikmati oleh pihak tertentu, bandingkan bila kita berhasil mencegahnya tentu kerugian belum semuanya beralih ke pelaku fraud (Fitrawansyah, 2014:16). Pencegahan fraud di sektor publik dilakukan dengan mengeluarkan berbagai peraturan perundang-undangan yang menetapkan berbagai sanksi yang diharapkan dapat menangkal atau setidak-tidaknya dapat mengurangi tindak fraud (Karyono, 2013:48). Kegagalan pencegahan fraud (kecurangan) di perusahaan-perusahaan publik di Indonesia banyak disebabkan oleh lemahnya pengandalian internal, berdasarkan hasil studi Bapepam tahun 2006 dalam Theresa, dkk. (2014). Untuk menjamin berjalannya proses pengendalian internal yang baik dalam suatu organisasi, diperlukan peran aktif dari audit internal. Perusahaan mempekerjakan auditor internal mereka sendiri untuk melakukan audit keuangan maupun audit operasi. Selama dua dekade terakhir, peran auditor internal telah berkembang secara

BAB I PENDAHULUAN 5 dramatis, terutama dengan semakin meningkatnya ukuran dan kompleksitas dari banyak perusahaan. karena auditor internal menghabiskan semua waktu mereka di dalam satu perusahaan, mereka memiliki lebih banyak pengetahuan mengenai operasi dan pengendalian internal perusahaan dibandingkan dengan auditor eksternal. Jenis pengetahuan tersebut dapat menjadi penting bagi tata kelola perusahaan yang efektif (Tunggal, 2011:2). Penelitian ini pernah dilakukan dari penelitian sebelumnya oleh Theresa Festi T, Dr. Andreas, MM., Ak., CPA., CA. dan Riska Natariasari, S.E., MM., Ak., CA. (2014) dengan judul Pengaruh Peran Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan. Variabel yang diteliti peran audit internal sebagai variabel independennya, sedangkan variabel depedennya pencegahan kecurangan. Penelitian ini dilaksanakan pada perbankan di Pekanbaru. Hipotesis dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel-variabel independen seperti independensi, kemampuan profesional, lingkup pekerjaan, kinerja dari pekerjaan audit dan manajemen dari departemen audit internal kearah pencegahan fraud. Total responden yang bisa dipakai dalam penelitiannya sebanyak 51 responden (85%). Sampel dalam penelitian ini adalah sistem pengendalian internal dan auditor internal yang bekerja di bank cabang yang terdapat di Pekanbaru. Penelitian ini menggunakan metode survey dengan menggunakan instrumen kuesioner. Metode analisis pada penelitian ini adalah metode Regresi Sederhana. Hasil dari riset ini mengindikasikan bahwa audit internal memiliki pengaruh untuk kearah pencegahan fraud. Hal ini artinya bahwa audit internal berjalan baik, dengan hasil pencegahan fraud yang semakin meningkat. Koefisien determinasi (R 2 ) dalam penelitian ini sebesar 0,467. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN 6 mengindikasikan bahwa 46,7% pencegahan fraud berpengaruh yang dilakukan oleh audit internal. Selain itu, penelitian ini pernah dilakukan oleh Ratna Amalia (2013) dengan judul Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan dan Pendeteksian Fraud (Kecurangan). Variabel yang diteliti audit internal sebagai variabel independennya, sedangkan variabel depedennya adalah pencegahan dan pendeteksian fraud (kecurangan). Penelitian ini dilaksanakan pada Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (GKPRI) Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi empiris, yaitu penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi dan pengalaman. Sedangkan Hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskriptif dan asosiatif, tujuannya untuk melihat hubungan antara Audit Internal dalam mencegah dan mendeteksi fraud secara nyata. Sedangkan teknik yang digunakan dalam pengumpulan datanya yaitu penelitian lapangan (melakukan wawancara langsung terhadap bagian yang berhubungan dengan objek penelitian, kuesioner). Berdasarkan hasil perhitungan program SPSS diperoleh nilai t hitung untuk X terhadap Y 1 sebesar 9,229 dan untuk X terhadap Y 2 sebesar 3,923. Dengan menggunakan angka signifikansi atau Sig (α=5%), dan N = 14 maka diperoleh t tabel sebesar 2,178. Ketentuan mengatakan jika t hitung > t tabel, maka H a diterima dan H 0 ditolak. Artinya hipotesis yang menyatakan Audit Internal berpengaruh terhadap pencegaham dan pendeteksian fraud diterima. Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian skripsi dengan judul : Pengaruh Audit Internal Terhadap Pencegahan Kecurangan (Studi Empiris Pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk)

BAB I PENDAHULUAN 7 1.2 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang akan dibahas oleh penulis adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh Audit Internal terhadap pencegahan kecurangan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk? 2. Apakah Audit Internal diterapkan secara memadai di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang akan dibahas oleh penulis adalah: 1. Untuk mengetahui terdapat pengaruh Audit Internal terhadap pencegahan kecurangan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2. Untuk mengetahui Audit Internal diterapkan secara memadai di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian Kegunaan yang ingin dicapai oleh penulis adalah: 1. Bagi penulis, penelitian ini berguna untuk menempuh ujian sarjana Fakultas Ekonomi,. 2. Bagi kalangan akademis, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi penelitian yang serupa atau lebih mendalam bahkan menemukan teori baru. 3. Bagi kalangan praktisi bisnis, penelitian ini diharapkan dapat membantu kinerja perusahaan lebih baik dan perusahaan dapat lebih berkembang. 4. Bagi kalangan umum, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan ilmu mengenai Audit Intern didalam sebuah organisasi