BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tapi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Syariah (BPRS). Menurut data statistik Oktober 2011 Bank Indonesia,

PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH PADA PRODUK DI BANK NAGARI SYARIAH CABANG PADANG PANJANG

BAB IV ANALISIS APLIKASI RAHN PADA PRODUK GADAI EMAS DALAM MENINGKATKAN PROFITABILITAS BNI SYARIAH KANTOR CABANG SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Lembaga keuangan seperti perbankan merupakan instrumen penting. syariah telah memasuki persaingan berskala global,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA (KLM) DI PT. BRI SYARIAH KCP SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, ada

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk adanya sebuah lembaga keuangan. Salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. pinjaman pada dunia perbankan dan inilah yang terjadi pada perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Kata bank dapat diartikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. pengangguran, masalah kekurangan modal. globalisasi saat ini masyarakat mudah memperoleh modal untuk memulai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir, perekonomian yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas generasi mendatang, termasuk perannya sebagai pemantapan jati diri.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. bertambah pula kebutuhan akan perumahan. Menurut teori Maslow yang

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usahanya agar lebih maju. pembiayaan berbasis Pembiayaan Islami.

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalah), PT. Grafindo Persada, Jakarta, 2003, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga keuangan, khususnya lembaga perbankan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan untuk menambah fungsi dari bank selain fungsi bank yaitu

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dengan dilahirkannya Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan alternatif lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Fluktuasi tingkat bunga akhir-akhir ini memberikan perhatian lebih kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat guna menunjang jalannya proses pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat tidak sesuai dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan yang pesat di perbankan syariah ini belum memadai bila dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan, baik konvensional maupun syariah, berperan dalam segi. ekonomi dan keuangan. Sesuai dengan Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

BAB II LANDASAN TEORI. pelanggan perusahaan tidak berarti apa-apa. Bahkan sampai ada istilah yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat. Lembaga-lembaga keuangan syariah berupa bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. satu yang diutamakan, karena hal itu yang menentukan berhasil atau gagalnya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan usaha semakin lama semakin pesat. Persaingan dan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. 1 Priyono dan Teddy Candra, Esensi Ekonomi Makro, Surabaya: Zifatama Publisher,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai berikut : Produk Pendanaan ( Funding Product), Produk Pembiayaan

DAFTAR ISI. Halaman sampul... i. Halaman judul... ii. Halaman pernyataan bebas plagiarisme... iii. Halaman pengesahan... iv. Halaman persembahan...

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. didirikan pada tahun 1963 di Mesir, dengan namamitghamr Bank. Lembaga

BAB I PENDAHULUAN. terus melakukan peningkatan pendapatan dari produk inti PT. Pegadaian (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. dengan tingkat modal yang mencukupi, sehingga untuk menambah modal tersebut

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG PAJAK PENGHASILAN KEGIATAN USAHA BERBASIS SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund).

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari jasa penukaran uang. Sehingga dalam sejarah perbankan, arti

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan jaminan, hal ini demi keamanan pemberian kredit tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB V PEMBAHASAN. dipaparkan pada bab sebelumnya. Sebagaimana yang ditegaskan dalam teknik analisa data

BAB V PEMBAHASAN. A. Skema Pembiayaan Kongsi Pemilikan Rumah di Bank Muamalat. Indonesia Kantor Cabang Pembantu Ponorogo

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya bank yang menerapkan dual banking system dimana bank-bank. perbankan syariah ini melengkapi keberadaan sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. disetujuinya Undang-undang No.10 Tahun Dalam Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan jumlah penduduk yang makin meningkat/padat,

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan juga terjadi di Indonesia. 1. meminjamkan uang serta memberikan jasa-jasa pembiayaan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB I PENDAHULUAN. syariah prinsipnya berdasarkan kaidah al-mudharabah. Berdasarkan prinsip

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

BAB I PENDAHULUAN. sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. keperluan-keperluan lain, tidak bisa diabaikan. Kenyataan menunjukkan bahwa di

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang cukup signifikan. Menurut outlook perbankan syariah 2012 yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia dewasa ini berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut financial

BAB I PENDAHULUAN. sistem yang dibutuhkan dalam suatu negara, Menurut Kasmir (2006:1) kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. tabungan dan pembiayaan, Bank Syariah, Baitul Mal wat Tamwil (BMT),

Transkripsi:

2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tapi Indonesia bukanlah negara Islam karena Indonesia memiliki keberagaman baik suku agama, ras, maupun bahasa. Dominasi penduduk muslim di Indonesia juga mempengaruhi berbagai aspek-aspek kehidupan termasuk dalam bidang keuangan khususnya pada bidang perbankan.

3 Kalau dilihat secara garis besar sistem keuangan Islam bersumber pada Al-Quran dan sunnah, serta dari penafsiran-penafsiran oleh Para ulama. Sistem keuangan Islam memiliki kekhususan di banding sistem keuangan konvensional dimana pada sistem keuangan Islam melarang penggunaan bunga terhadap dana pinjaman, namun kebanyakan orang tidak tahu bahwa hukum Islam tidak menolak gagasan tentang nilai waktu pada uang. Lembaga keuangan Islam paling awal tercatat adalah Mit Ghamr Project. lembaga ini didirikan di Mesir pada tahun 1963 dan segera diikuti oleh Nasser Sosial Bank pada tahun 1971, tonggak sejarah berikutnya adalah pendirian berdasarkan Organisasi Konvensi Islam, bank pembangunan Islam multinasional (the multinational islamic development bank) pada tahun 1973. Selama tahun 70- an banyak lembaga keuangan Islam didirikan di sejumlah Negara yang sebagian merupakan lembaga pemerintah, sebagian yang berbagi kepemilikan antara pemerintah dan swasta, dan sebagian lagi adalah lembaga swasta. 1 Perkembangan perbankan syariah pada era reformasi ditandai dengan disetujui Undang-undang No.10 Tahun 1998. Dalam Undang-Undang tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis-jenis usaha yang dapat dioperasikan dan diimplementasikan oleh bank-bank konvensional. Undangundang tersebut juga memberikan arahan bagi bank-bank konvensional untuk 1 Frank E vogel dan Samuel L hayes III, Hukum Keuangan Islam, (Nusamedia, Bandung), 17

4 membuka cabang syariah atau bahkan mengkonversi diri secara total menjadi bank syariah. 2 Kekhasan lain dari bank syariah dibanding bank konvensional terletak pada akadnya, dimana setiap produk dari bank syariah para pihak harus terlebih dahulu menyepakati akad yang dipakai pada setiap produk bank syariah. Masingmasing akad pada bank syariah memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan dan produk-produk yang ada pada bank tersebut. Setiap akad memiliki implikasi berbeda pada produk yang ditawarkannya dan pada akad ini tertuang hak dan kewajiban baik itu dari bank ataupun nasabah. Bank syariah merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk menegakkan aturan-aturan ekonomi Islami. Sebagai bagian dari sistem ekonomi, lembaga tersebut merupakan bagian dari keseluruhan sistem sosial. Oleh karenanya, keberadaannya harus dipandang dalam konteks keseluruhan keberadaan masyarakat (manusia), serta nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. 3 2 Muhammad Syafi i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press),26 3 Muhammad, Model-Model Akad Pembiayaan Di Bank Syariah,panduan teknis pembuatan akad/perjanjian pembiayaan pada bank syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2009),2

5 Secara garis besar, hubungan ekonomi berdasarkan syariah Islam tersebut ditentukan dengan akad yang terdiri dari lima konsep dasar akad. Kelima konsep tersebut adalah : (1) sistem simpanan (2) bagi hasil (3) margin keuntungan (4) sewa (5) fee (jasa) 4. Saat ini telah banyak berkembang perbankan syariah di Indonesia apakah itu dimiliki oleh pemerintah maupun swasta, salah satu bank syariah adalah Bank BRI Syariah yang sudah dikatakan maju karena sudah banyak memiliki cabang yang hampir ada di seluruh Indonesia bahkan penelitian ini mengambil lokasi di kota Malang, Bank BRI Syariah juga memiliki cabang di sekitar Malang serta di berbagai kota di Jawa Timur. Dalam praktek khususnya pada Bank BRI Syariah Malang dikenal berbagai kegiatan usaha di bidang syariah antara lain Giro Wadiah, Tabungan Mudharabah, Deposito Mudharabah, Wakalah (Transfer, Kliring) dan Pembiayaan. Produk Pembiayaan yang dilaksanakan pada Bank BRI Syariah Malang antara lain adalah Murabahah (jual beli barang jadi bayar tangguh), Ijârah (sewa atau leasing), Mudharabah (bagi hasil tanpa sharing dana nasabah), Musyarakah (bagi hasil dengan sharing dana nasabah) dan Qardh (pinjam kebijakan). 4 Muhammad, Model-Model Akad pembiayaan Di Bank Syariah,panduan teknis pembuatan akad/perjanjian pmbiayaan pad bank syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2009),7

6 Persaingan antar bank syariah menuntut bank selaku pelaku bisnis untuk lebih kreatif dan inovatif menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan trend nasabah. Permintaan nasabah terhadap emas untuk kebutuhan lindung nilai cukup tinggi. Motif ini disebabkan karena keinginan keuntungan dalam lindung nilai terhadap aset karena kontinuitas kenaikan harga emas untuk jangka panjang. Pertimbangan dasar dari terobosan produk PT Bank BRI Syariah: emas merupakan benda yang memiliki nilai, sehingga dapat bermanfaat sebagai lindung nilai harta terhadap risiko inflasi. Selain itu dapat di pungkiri emas sudah merupakan objek investasi sejak dahulu yang disimpan dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan walaupun kebutuhan darurat. Jadi emas adalah pelindung nilai asset yang mempunyai sifat paling likuid di antara semua instrumen investasi. 5 Setiap bisnis dijalankan untuk memperoleh keuntungan atau nilai tambah dikemudian hari dan investasi merupakan langkah yang biasa ditempuh oleh para pembisnis untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Investasi merupakan suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan bidang ekonomi, istilah tesebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk modal dengan akan mendapatkan keutungan di kemudian hari. 6 5 http://www.brisyariah.co.id/?q=faq-gadai-klm diakses pada 3 november 2012 6 http://pitikkedu.blogspot.com/2012/09/pengertian-investasi.html diakses pada 01 februari 2013

7 BRI Syariah menangkap peluang bisnis ini dengan meluncurkan produk KLM (Kepemilikan Logam Mulia) dengan menfasilitasi kebutuhan nasabah akan emas melalui skema pinjaman qard dengan pembayaran secara angsuran sekaligus jasa pemeliharaan emas akibat emas yang dijaminkan diharapkan pada saat pinjamannya lunas, maka harga emas secara jangka panjang akan naik. Dalam produk KLM (Kepemilikan Logam Mulia) BRI Syariah ini sama halnya dengan beli emas secara mencicil atau beli gadai. Sekarang lagi marak kepemilikan logam mulia dengan sistem mencicil tersebut dan dalam waktu jangka panjang emas tersebut akan naik. Namun dalam praktiknya banyak spekulasi dalam praktik tersebut yang hingga saat ini masalah antara bank dan nasabah masih berlanjut dan masih belum terselesaikan. Penelitian tentang Kepemilikan Logam Mulia sejauh yang diketahui sudah banyak dilakukan. Belum diketahui tentang akad ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia, maka perlu diketahui lebih mendalam. Dalam praktiknya produk kepemilikan logam mulia, yang memiliki dua akad, yaitu akad qard dan akad ijârah. Namun dalam praktiknya ada keganjalan dalam akad ijârah yang terdapat dalam produk kepemilikan logam mulia. Karena dalam akad ijârah tersebut nasabah harus menggadaikan logam mulia emas yang telah diperoleh dari pinjaman Qard sebelumnya sebagai jaminan selama kewajiban angsuran nasabah belum terlunasi. Hal ini kemudian pihak Bank BRI Syariah mengambil ujrah kepada nasabah sebagai jasa atas pemeliharaan dan perawatan emas tersebut selama digadaikan atau dijaminkan.

8 Akad ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia tersebut, nasabah harus membanyar ujrah kepada pihak bank karena untuk jasa penyediaan tempat penyimpanan emas tersebut, yang sebelumnya nasabah dan pihak bank melakukan perjanjian. Maka dari itu perlu diketahui lebih mendalam mengenai akad ijârah dan klausul perjanjian dalam produk kepemilikan logam mulia. Secara umum timbulnya ijârah disebabkan oleh adanya kebutuhan akan barang atau manfaat barang nasabah yang tidak memiliki kemampuan keuangan. Terkait pembiayaan dengan menggunakan akad ijârah dalam bisnis perbankan, maka perlu sekiranya untuk mengetahui tentang transaksi tersebut harus sesuai dengan prinsip kehati-hatian. Dan kalau melihat latar belakang di atas, peneliti ingin meneliti lebih mendalam tentang akad ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia Bank BRI Syariah. Dalam hal tersebut peneliti terdorong untuk mengambil judul TRANSAKSI DALAM PRODUK KEPEMILIKAN LOGAM MULIA DENGAN AKAD IJÂRAH DI BANK BRI SYARIAH KANTOR CABANG MALANG B. Batasan Masalah Penelitian tentang KLM (Kepemilikan Logam Mulia) sejauh diketahui sudah banyak dilakukan. Belum diketahui tentang ijârah dalam penelitian terdahulu. Produk kepemilikan logam mulia yaitu objek yang bisa diteliti dari berbagai prespektif, penelitian ini dibatasi dengan prespektif akad ijârah dalam kepemilikan logam mulia.

9 Agar pembahasan penelitian ini tidak terlalu melebar, maka batasan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah hanya pada produk kepemilikan logam mulia dan juga permasalahan yang menyangkut penerapan akad ijârah dan klausul perjanjian akad ijârah di dalamnya. C. Rumusan Masalah : Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian tentang: 1. Bagaimanakah transaksi dalam produk kepemilikan logam mulia dengan akad ijârah di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Malang? 2. Bagaimanakah analisis perjanjian transaksi dalam produk kepemilikan logam mulia dengan akad ijârah di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Malang? D. Tujuan Masalah Berkaitan dengan rumusan masalah seperti di kemukakan sebelumnya, peneliti bertujuan : 1. Untuk mengetahui transaksi dalam produk kepemilikan logam mulia dengan akad ijârah di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Malang. 2. Untuk mengetahui analisis perjanjian akad Ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia di Bank BRI Syariah kantor cabang malang.

10 E. Manfaat Penelitian 1. Teoritis Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Transaksi Dalam Produk Kepemilikan Logam Mulia dengan akad ijârah di Bank BRI Syariah Kantor Cabang Malang. Dan memberikan masukan serta referensi bagi penelitian terkait yang dilakukan selanjutnya. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meberikan bahan teori tambahan dan informasi khususnya pada pihak-pihak terkait dalam Transaksi Dalam Produk Kepemilikan Logam Mulia dengan akad ijârah di Bank BRI Kantor Cabang Malang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan masukan dan melengkapi referensi yang belum ada. F. Tinjauan pustaka Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian yang sudah pernah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu yang mengkaji antara lain : Ahmad, dengan judul Analisis Hukum Islam Terhadap Produk kepemilikan logam mulia KCP sidoarjo Tahun 2012. Jenis penelitiannya,

11 penelitian yang menggunakan wawancara dan dokumen yang kemudian di analisis menggunakan metode dekkriptif analitis dengan pola pikir induktif. 7 Hasil penelitian mengemukakan bahwa produk kepemilikan logam mulia dari PT. BRI Syariah KCP Sidoarjo dalam menjelaskan mekanisme operasionalnya menggenakan dua akad yaitu akad qard dan ijârah. Bank BRI Syariah KCP Sidoarjo dalam pentapan 2 akad ( qard dan ijârah) pada produk KLM bukan merupakan saf qataini fi safqah wahidah yang mana akad pembiayaan KLM merupakan akumulasi dua akad yang mengandung ghoror. Dilihat dari penelitian terdahulu di atas, terdapat perbedaan dalam penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian terdahulu meneliti mengenai Analisis Hukum Islam Terhadap Produk kepemilikan logam mulia KCP sidoarjo, sedangkan penelitian yang akan diteliti peneliti yaitu Transaksi ijârah Dalam Produk Kepemilikan Logam Mulia Kantor Cabang Malang. Terlihat jelas bahwa, titik pembeda antara penelitian terdahulu dengan yang akan diteliti yaitu dari sudut pandang, kalau penelitian terdahulu itu meneliti tentang Hukum Islam dalam produk kepemilikan logam mulia, tetapi kalau peneliti meneliti tentang transaksi akad ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia dan dalam penelitian peneliti juga terdapat analisa perjanjian klausul dalam produk tersebut. 7 Dikutip dari Skripsi ahmad, Analisis Hukum Islam Terhadap Produk Kepemilikan Logam Mulia KCP Sidoarjo, Institut Agama Islam Negeri Surabaya, fakultas syariah, tahun 2012

12 Defi Lestari, dengan judul Strategi Pemasaran Produk Kepemilikan Logam Mulia pada PT. BRISyariah Cabang BSD CITY Tahun 2012, fakultas Syariah, UIN Syarif Hidayatullah. 8 Jenis penelitiannya, penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif yaitu tahap penyajian data yang didasarkan kepada pendekatan phenomologi yang terjadi dalam praktik perumusan strategi pemasaran syariah produk kepemilikan logam mulia pada bank BRI Syariah cabang BSD City. Hasil penelitiannya pemasaran merupakan usaha untuk membeli kebutuhan dan keinginan. Para nasabahnya terhadap produk jasa. Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran bukan hanya merupakan kegiatan menjual saja, melainkan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang mengidentifikasi produk atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, menentukan harga yang sesuai, menentukan cara promosi yang efektif sampai dengan kegiatan menyalurkan barang dan jasa tersebut kepada konsumen. Tujuan peneliti ingin mengetahui strategi pemasaran kepemilikan logam mulia, mengetahui perkembangan produk kepemilikan logam mulia dan mnegetahui prospek produk kepemilikan logam mulia. Dilihat dari penelitian terdahulu diatas, terdapat perbedaan dalam penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian terdahulu meneliti Strategi Pemasaran Produk Kepemilikan Logam Mulia pada PT. BRI Syariah 8 Dikutip Dari Skripsi Defi Lestari, Strategi Pemesaran Produk Kepemilikan Logam Mulia pada PT. BRI Syariah Cabang BSD CITY, Universitas UIN Syarif Hidayatullah, fakultas syariah, tahun 2012

13 Cabang BSD CITY, sedangkan peneliti yang akan diteliti peneliti yaitu transaksi akad Ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia di bank BRI Syariah kantor cabang malang. Terlihat jelas bahwa, titik pembeda antara penelitian terdahulu dengan yang akan diteliti yaitu dari sudut pandang yang berbeda. Dian Anjar Wulan, Analisis Segmentasi Pasar Kepemilikan Logam Mulia BRISyariah ib di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Citarum Bandung. Tahun 2012, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Fakultas Agama Islam, Jurusan Syariah. Jenis penelitiannya, menggunakan metode convenience sampling. 9 Hasil penelitian ini, bertujuan untuk mengidentifikasi segmentasi pasar produk kepemilikan logam mulia (KLM BRISyariah ib) dan dasar segmentasi pasar yang mendominasi pasar produk KLM di BRI Syariah kantor cabang induk Citarum Bandung dilihat dari empat variabel segmentasi yaitu variabel manfaat, tingkat penggunaan, respons promosional dan loyalitas merk dengan sampel sebanyak 50 orang responden, sampel sebanyak 50 orang responden.dilihat dari penelitian terdahulu diatas, terdapat perbedaan dalam penelitian yang akan diteliti oleh peneliti. Dalam penelitian terdahulu meneliti analisi segementasi pasar produk kepemilikan logam mulia BRISyariah ib di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Citarum Bandung, sedangkan peneliti yang akan diteliti peneliti yaitu transaksi akad Ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia di bank BRI 9 Dikutip dari Skripsi Dian Anjas Wulan, Analisis Segmentasi Pasar Kepemilikan Logam Mulia BRISyariah ib di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Citarum Bandung, Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Fakultas Agama Islam, Jurusan Syariah, tahun 2012

14 Syariah kantor cabang malang. Terlihat jelas bahwa, titik pembeda antara penelitian terdahulu dengan yang akan diteliti yaitu dari sudut pandang yang berbeda. Muchamad Hariadi, Jual Beli Emas dengan Pembiayaan Murabahah Perspektif Fiqh Madzhab Syafi. Tahun 2013, Universitas Islam Negeri Malang, Fakultas Syariah, Jurusan Hukum Bisnis Syariah. Jenis penelitiannya, menggunakan penelitian empiris. Dan menggunakan pendekatan kualitatf yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jual beli emas dengan pembiayaan murâbahah yang dilakukan PT. Pengadaian Cabang Syariah Mayjen Sungkono Surabaya sudah sesuai dengan prinsip fiqh madzhab Syafi i. Hal ini dibuktikan dengan barang dapat diserahterimakan meskipun menjadi jaminan, kesempatan harga barang dengan pembayaran angsuran, dan adanya kerelaan/ saling ridha antara kedua belah pihak. Jadi transaksi ini terhindar dari gharar. Dilihat dari penelitian di atas, terdapat perbedaan dalam penelitian yang akan diteliti oleh peneliti, dalam penelitian terdahulu meneliti jual beli emas dengan pembiayaan murâbahah yang dilakukan PT. Pengadaian Cabang Syariah Mayjen Sungkono Surabaya, sedangkan yang akan diteliti peneliti yaitu transaksi dalam produk kepemilikan logam mulia dengan akad ijârah di Bank BRI Syariah Kantor Canbang Malang. Terlihat jelas titik pembeda antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan diteliti yaitu dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

15 Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu NO Nama Peneliti Judul skripsi Hasil Penelitian 1 Ahmad, Tahun 2012, Institut Agama Islam Negeri Surabaya, Fakultas Syariah Analisis Hukum Islam Terhadap Produk Kepemilikan Logam Mulia (KLM) di PT. BRI Syariah KCP Sidoarjo produk kepemilikan logam mulia dari PT. BRI Syariah KCP Sidoarjo dalam menjelaskan mekanisme operasionalnya menggenakan dua akad yaitu akad qard dan Ijârah. Bank BRI Syariah KCP Sidoarjo dalam pentapan 2 akad ( qard dan Ijârah) pada produk KLM bukan merupakan saf qataini fi safqah wahidah yang mana akad pembiayaan KLM merupakan akumulasi dua akad yang mengandung ghoror. 2 Defi Lestari, Tahun 2012, Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Fakultas Syariah. Strategi Pemasaran Produk Kepemilikan Logam Mulia pada PT. BRISyariah cabang BSD City. pemasaran merupakan usaha untuk membeli kebutuhan dan keinginan. Para nasabahnya terhadap produk jasa. Secara garis besar dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran bukan hanya merupakan kegiatan menjual saja, melainkan suatu proses atau rangkaian kegiatan menjual saja, melainkan suatu proses atau rangkaian kegiatan yang mengidentifikasi produk atau jasa apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen, menentukan harga yang sesuai, menentukan cara promosi yang efektif sampai dengan kegiatan

16 menyalurkan barang dan jasa tersebut kepada konsumen. Tujuan peneliti ingin mengetahui strategi pemasaran kepemilikan logam mulia, mengetahui perkembangan produk kepemilikan logam mulia dan mnegetahui prospek produk kepemilikan logam mulia. 3 Dian anjar wulan, Tahun 2012, Universitas Muhammdiyah Yogyakarta, Fakultas Agama Islam, Jurusan Syariah Analisis Segmentasi pasar kepemilikan logam mulia BRISyariah ib di Bank Rakyat Indonesia Syariah Cabang Citarum Bandung. Mengidentifikasi segmentasi pasar produk kepemilikan logam mulia (KLM BRISyariah ib) dan dasar segmentasi pasar yang mendominasi pasar produk KLM di BRISyariah kantor cabang induk Citarum Bandung dilihat dari empat variabel segmentasi yaitu variabel manfaat, tingkat penggunaan, respons promosional dan loyalitas merk dengan sampel sebanyak 50 orang responden, sampel sebanyak 50 orang responden. 4 Muchamad Hariadi, Tahun 2013, Universitas Islam Negeri Malang, Fakultas Syariah, jurusan Hukum Bisnis Syariah Jual Beli Emas dengan Pembiayaan Murabahah Perspektif Fiqh Madzhab Syafi i jual beli emas dengan pembiayaan murâbahah yang dilakukan PT. Pengadaian Cabang Syariah Mayjen Sungkono Surabaya sudah sesuai dengan prinsip fiqh madzhab Syafi i. Hal ini dibuktikan dengan barang dapat diserahterimakan meskipun menjadi jaminan, kesempatan harga barang dengan pembayaran

17 angsuran, dan adanya kerelaan/ saling ridha antara kedua belah pihak. Jadi transaksi ini terhindar dari gharar Data diatas menunjukkan bahwa belum ada yang meneliti tentang transaksi akad ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia, walaupun produk kepemilikan logam mulia sudah banyak dilakukan pada penelitian terdahulu. G. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan laporan dalam penelitian ini terbagi menjadi lima bab yang merupakan suatu kesatuan alur pemikiran dan menggambarkan proses penelitian, adalah sebagai berikut : BAB Pertama, merupakan Bab Pendahuluan, yang dibagi menjadi tujuh bagian : pertama menggambarkan latar belakang masalah penelitian yang mana masalah tersebut berkaitan langsung dengan judul penelitian. Kedua batasan masalah untuk membatasi permasalahan agar tidak melebar. Ketiga membuat rumusan masalah dengan pertanyaan penelitian untuk mempertajam masalah-masalah yang dipecahkan. Keempat menggambarkan tujuan penelitian yang mana untuk suatu informasi yang ingin diperoleh untuk menjawab rumusan masalah. Kelima manfaat penelitian. Keenam Penelitian terdahulu. Ketujuh

18 Sistematika Penulisan yang menggambarkan logika berfikir dalam penulisan laporan penelitian. BAB Kedua, Awal nantinya akan membahas tentang kajian pustaka yang pada dasarnya merupakan kumpulan kajian pustakaan yang akan dijadikan alat ukur dalam membahas objek penelitian, dan tinjauan pustaka, untuk menguraikan kajian teori yang disusun dengan tahapan berikut: Pengertian Bank Syariah, Ciri-ciri Bank Syariah, Peran Strategis Perbankan Syariah, Pengertian Akad, Rukun dan Syarat Perikatan Islam, Akad yang digunakan Bank Syariah, Batalnya Akad, Pengertian Akad Ijârah, Landasan Hukum Akad Ijârah, Rukun dan Syarat Ijârah, Manfaat dan Resiko yang harus diantisipasi dalam akad Ijârah, Pembayaran upah dan sewa, menyewakan Barang Sewaan, Pembatalan dan Berakhirnya Ijârah, Pembiayaan Ijârah, Lingkup Penggunaan Akad Ijârah, Praktik pembiayaan akad Ijârah. BAB Ketiga, Metode penelitian adalah suatu urutan atau tata cara pelaksanaan penelitian dalam rangka mencari jawaban atas permasalahan penelitian yang penulis ajukan. metode penelitian peneliti diantaranya : lokasi penelitian, jenis penelitian, sumber data diataranya yaitu data primer dan data sekunder, teknik pengumpulan data dalam peneltian ini yaitu wawancara, observarsi, dokumentasi. Teknik pengujian keabsahan data. Analisi data. BAB Keempat, Paparan Data dan Hasil penelitian,untuk menguraikan hasil penelitian yang disusun dengan tahapan berikut: Gambaran umum Bank BRISyariah KC Malang, Transaksi produk kepemilikan logam mulia kantor

19 cabang Malang, Transaksi akad Ijârah produk kepemilikan logam mulia kantor cabang Malang, Analisis perjanjian akad Ijârah dalam produk kepemilikan logam mulia kantor cabang malang. BAB Kelima, Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.