BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan Sensor Ultrasonic SRF05 dengan Arduino Sketch. Sensor Ultrasonic SRF05

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

MODUL PRAKTIKUM ROBOTIKA. Program Studi Sistem Komputer STMIK STIKOM Indonesia

BAB IV PENGUJIAN. 4.1 Umum. Untuk dapat menentukan kualitas kerja suatu alat perlu dilakukan satu

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN. Sensor Ultrasonik. Microcontroller Arduino Uno. Buzzer LED LCD. Gambar 3.1 Blok Rangkaian

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO

BAB III PEMBUATAN SOFTWARE

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini merupakan penjelasan dari rangkaian power supply:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

const int pingpin = 7; //inisialisasi Pins sensor ultrasonik LiquidCrystal lcd(12, 11, 10, 5, 4, 3, 2); //Inisialisasi Pins LCD

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGENALAN ARDUINO. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. selesai dibuat untuk mengetahui komponen-komponen sistem apakah berjalan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua

Logika pemrograman sederhana

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk mencapai tujuan

BASIC MOBILE ROBOT ARDUINO Kelengkapan Nama Jumlah Unit 2 mm Akrilik Base Board 2 Pcs

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB IV UJI COBA DAN ANALISIS SISTEM

BAB IV PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

LAPORAN MEMBUAT ALAT PRAKTIK MIKROPROSESSOR

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB II DASAR TEORI. Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat opensource,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM. menggunakan sensor gas MQ-2 yang ditampilkan pada LCD 16x2 diperlukan

Laporan Mikroprosesor Sensor Jarak Ultrasonic HC SR04 Dengan Indicator Buzzer dan LED

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Gambar 3.1 diagram blok rangkaian

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. perancangan alat. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA HASIL PENGUJIAN

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB IV PENGUJIAN. Gambar 4.1 Rangkaian Pengujian Arduino Uno.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

PENGISI BAK PENAMPUNGAN AIR OTOMATIS MENGGUNAKAN KERAN SELENOID BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 Di Susun Oleh: Putra Agustian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

Bab IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut :

BAB III SISTEM KERJA RANGKAIAN

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

Tugas Akhir PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT UKUR JARAK PADA KENDARAAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 OLEH : PUTU TIMOR HARTAWAN

Transkripsi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang telah bekerja dengan baik atau tidak. Data yang diambil adalah tingkat ketelitian dari sensor ultrasonic sebagai pengukur jarak dan driver motor L298N berfungsi menggerakkan motor DC secara otomatis. 4.1 Blok Diagram Rangkaian Alat ini memiliki tiga rangkaian. Rangkaian yang pertama adalah rangkaian mikrokontroler arduino nano yang merupakan monitoring dari alat ini. Rangkaian mikrokontroler ini memiliki ic ATmega328 yang berfungsi untuk menyimpan progam. Rangkaian kedua adalah rangkaian sensor ultrasonik. Rangkaian ketiga adalah rangkaian motor DC dengan IC L298 sebagai driver motor DC yang dimana rangkaian ini merupakan output dari rangkaian mikrokontroler. Driver motor L298N yang bertugas menggerakkan pintu secara otomatis. Gambar 4.1 Diagram Blok Rangkaian 1. Sensor Ultrasonik mengukur jarak ketinggian air pada tambak kemudian akan memberikan input ke mikrokontroler. Kaki trigger dan echo pada sensor ultrasonik dihubungkan ke port A3 dan A2. 42

2. Sensor ultrasonic akan mendeteksi tinggi air kemudian dibaca oleh arduino nano yang nantinya akan sisambungkan pada rangkaian driver motor DC. Driver motor dihubungkan kepada arduino nano di port D11 dan D12. 3. IC L298 sebagai driver motor DC akan memberi masukan ke motor DC, sehingga motor DC dapat berputar. 4.2 Pengujian 4.2.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya Catu daya digunakan untuk mengubah tegangan 12V menjadi tegangan 5V yang dibutuhkan oleh rangakian mikrokontroler. IC 7805 merupakan IC yang dirancang khusus sebagai regulator tegangan. Masukan tegangan DC yang bervariasi maka akan didapatkan tegangan 5V yang stabil. Gambar 4.2 merupakan rangkaian catu daya yang digunakan untuk tegangan mikrokontroler arduino nano. Gambar 4.2 Rangkaian Catu Daya Sesuai gambar 4.2 maka didapatkan hasil pengujian seperti tabel dibawah ini. 43

Tabel 4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya Percobaan Voltage 1 4,89 Volt 2 4,90 Volt 3 4,86 Volt Angka yang ditunjukkan di multimeter menunjukan tegangan yang akan digunakan adalah hampir mendekati 5V, maka rangkaian catu daya tersebut bisa digunakan kerangkaian. 4.2.2 Pengujian Sensor Ultrasonik Sensor ultrasonic bekerja dengan mamancarkan gelombang ultrasonic menuju permukaan air dan memantulkannya kearah sensor (receiver). Sehingga secara matematis besarnya jarak dapat dihitung sebagai berikut :... 4.1 Keterangan : S = Jarak terukur (m) V = Kecepatan suaraa (340 m/s) t = waktu tempuh (s) Modul sensor ultrasonic akan mengirimkan suara ultrasonic ketika ada pulsa trigger dari mikrokontroller (trigger = 1 selama 15 us). Suara ultrasonic dengan frekuensi sebesar 40KHz akan dipancarkan selama 100 us oleh modul ultrasonic. Suara ini akan merambat pada udara dengan kecepatan 344.424 m/s 44

(atau 1 cm setiap 29.034 us), yang kemudian mengenai objek sehingga dipantulkan kembali ke modul sensor ultrasonic. Selama menunggu pantulan sinyal ultrasonic dari bagian transmitter. Modul sensor ultrasonic ini akan menghasilkan sebuah pulsa, pulsa ini akan berhenti (low) ketika suara pantulan terdeteksi. Oleh karena itulah lebar pulsa tersebut dapat mempresentasikan jarak antara modul sensor ultrasonic dengan objek. Tabel 4.2 Hasil Pengujian Jarak Menggunakan Sensor Ultrasonik PEMBANDING UJI UJI UJI RATA- Uji 1 Uji 2 Uji 3 Error 1 2 3 RATA Error Error Error % CM CM CM CM CM % % % % 0 4 4 4 4 - - - - 1 1 1 1 1 0 0 0 0 2 2 2 2 2 0 0 0 0 3 3 3 3 3 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 0 0 5 5 5 5 5 0 0 0 0 6 6 6 6 6 0 0 0 0 7 7 7 7 7 0 0 0 0 8 8 8 8 8 0 0 0 0 9 9 9 9 9 0 0 0 0 10 10 10 10 10 0 0 0 0 11 11 11 11 11 0 0 0 0 12 12 13 12 12 0-8,3333 3 0-0 7,69231-2,7777 8 13 13 13 14 13 0-2,5641-14 15 14 14 14-7,1429 2,3809 0 0 5 - - 15 15 16 15 15 0 6,6666 2,2222 7 0 2 % ERROR -0,663 45

Berdasarkan dari pengujian tabel 4.2, hasil pengujian dengan menggunakan variabel ketinggian dari 0 15 cm menunjukkan tingkat rata-rata error yang kecil yaitu sebesar -, Besar presentase error dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut : Error (%) =... 4.2 Pada jarak 15 cm, maka perhitungannya adalah : Error (%) = Error (%) = 6,66667 Tingkat error terbesar yaitu pada ketinggian air 0 cm, yaitu keluaran dari sensor adalah 4 cm. Hal ini dikarenakan batas ukur minimal sensor ultrasonik adalah 4 cm. sehingga ketika mengukur jarak kurang atau sama dengan 4 maka sensor akan menghasilkan nilai jarak 4 cm. 4.2.3 Pengujian Motor DC Rangkaian driver motor memiliki sebuah IC L298N yang berfungsi sebagai driver motor DC dan satu buah motor DC yang berfungsi menggerakkan pintu otomatis. Dengan melakukan percobaan sesuai gambar 4.3 dibawah ini. Gambar 4.3 Rangkaian Driver Motor DC 46

Dengan memberi input HIGH atau LOW pada IC L298N didapatkan hasil seperti tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Percobaan Motor DC Port 11 Port 12 Motor DC HIGH HIGH BERHENTI LOW HIGH CW HIGH LOW CCW LOW LOW BERHENTI Melihat hasil dari tabel diatas menunjukkan bahwa rangkaian motor DC dapat berfungsi dengan baik dan siap digunakan. 4.3 Pemrogaman Alat Proses pemrogaman dilakukan setelah alat selesai dibuat. Seluruh rangkaian tersebut diuji apakah sudah sesuai, dan tidak ada kesalahan dalam rangkaian. Kemudian progam dimasukkan kedalam mikrokontroler arduino nano Atmega328 dan mikrokontroler dapat menampilkan hasilnya, maka alat dalam keadaan baik. Untuk mendownload progam ke mikrokontroler arduino nano Atmega328 diperlukan software arduino yang di instal kedalam leptop atau kedalam PC. Di tugas akhir ini menggunakan software arduino IDE 1.81, yang dimana setelah penginstalan selesai dibutuhkan software tambahan yaitu CH341SER agar usb dileptop atau PC dapat mendeteksi usb sambungan dari arduino. 4.3.1 Source Code Pada Arduino Nano Atmega328 Arduino Nano Atmega328 bertugas sebagai penerima (receivier) data dari leptop atau pengirim (transmitter). Untuk mengontrol keseluruhan komponen baik input maupun output sesuai dengan yang dibutuhkan pada penelitian ini, Arduino 47

Nano Atmega328 di progam menggunakan software Arduino IDE berdasarkan source code di bawah ini : a. Pengaturan atau void setup () Pengaturan atau fungsi void setup () berguna untuk menginisialisasi variabel, mode pin, memulai menggunakan library, memulai komunikasi serial, dll. Fungsi pengaturan ini hanya akan berjalan sekali, yaitu setiap powerup atau restart board Arduino. void setup() lcd.begin(16, 2); pinmode (MODE, INPUT_PULLUP); pinmode (TOMBOL_UP, INPUT_PULLUP); pinmode (TOMBOL_DOWN, INPUT_PULLUP); pinmode (LED_MERAH, OUTPUT); pinmode (LED_HIJAU, OUTPUT); pinmode (trigpin, OUTPUT); pinmode (echopin, INPUT ); b. Eksekusi Perintah Progam atau void loop () Eksekusi Perintah Program atau void loop () berfungsi untuk mengeksekusi perintah program yang telah dibuat. Fungsi ini akan secara aktif mengontrol board Arduino baik membaca input ataupun merubah output. void loop ()......... //progam utama arduino 4.3.2 Progam Tombol Otomatis dan Manual 1. Progam Tombol Otomatis 48

Progam tombol otomatis merupakan progam yang disusun agar pintu pada tambak bekerja secara otomatis berdasarkan input dari sensor ultrasonic. Sensor ultrasonic membaca ketinggian air pada tambak prototipe yang dimana apabila air kurang dari 15 cm maka pintu secara otomatis terbuka. Setelah sensor ultrasonic mengukur ketinggian air telah mencapai 15 cm, maka pintu secara otomatis akan tertup. Dibawah ini merupakan progam pintu otomatis : if (tombolmode == HIGH) //pilih mode otomatia digitalwrite(trigpin, LOW); //sensor ultrasonic delaymicroseconds(2); digitalwrite(trigpin, HIGH); delaymicroseconds(10); durasi = pulsein (echopin, HIGH); jarak = durasi / 58.2; tair = 27 - jarak; delay (100); lcd.clear(); lcd.setcursor(0, 0); lcd.print("water Level :"); lcd.print(tair); delay (100); lcd.setcursor(2, 1); lcd.print("door Closed"); delay (500); if ((tair >= 14) && (tair < 15)) delaymotordiam = 4000; PINTU_BUKA TUTUP_OTOMATIS(); if ((tair >= 13) && (tair < 14)) delaymotordiam = 8000; PINTU_BUKA TUTUP_OTOMATIS(); else kondisi = true; 49

Dibawah ini merupakan mode otomatis yang tertera pada LCD : Gambar 4.4 Mode Otomatis Pada LCD 2. Progam Tombol Manual Progam tombol manual adalah progam yang disusun untuk pintu pada tambak agar pintu dapat dibuka atau ditutup secara manual. Dengan menekan tombol mode pada alat maka secara otomatis akan berpindah menjadi mode manual. Penggunaan mode manual digunakan ketika setelah pengurasan pada tambak selesai dan memerlukan pengisian air yang banyak. Dibawah ini merupakan gambar progam mode manual : if (tombolmode == LOW) //pilih manual mode int tombolup = digitalread(tombol_up); int tomboldown = digitalread(tombol_down); lcd.setcursor(0, 0); lcd.print(" MANUAL MODE "); if ((tombolup == LOW) and (tomboltambahan!= tombolup)) PINTU_TUTUP_MULAI(); lcd.setcursor(2, 1); lcd.print("door Closed"); if ((tombolup == HIGH) and (tomboltambahan == tombolup)) motor_diam(); tomboltambahan = LOW; 50

if ((tomboldown == LOW) and (tomboltambahan == tomboldown)) PINTU_BUKA_MULAI(); lcd.setcursor(2, 1); lcd.print("door Opened"); if ((tomboldown == HIGH) and (tomboltambahan!= tomboldown)) motor_diam(); tomboltambahan = HIGH; Dibawah ini merupakan mode manual yang tertera pada LCD di mikrokontroler : Gambar 4.5 Mode Manual Pada LCD 4.3.3 Progam Sensor Ultrasonic Penampung Air pada tambak prototiepe yang akan diukur volumenya menggunakan sensor ultrasonic merupakan sebuah bangun ruang berbentuk balok dengan ukuran 40 cm x 30 cm x 27 cm. Dengan memanfaatkan volume tetap pada penampung air tersebut maka dapat dihitung volume air dengan berdasar pada jarak terukur oleh sensor ultrasonic. Karena sensor ultrasonic hanya dapat digunakan untuk mengukur jarak antara objek dengan sensor, maka untuk mengukur nilai tinggi air pada penampung air tersebut dapat dihitung dengan persamaan : Tair = Tbak J... 4.3 51

Keterangan : Tair : Tinggi air (cm) Tbak : Tinggi maksimal bak penampung air J : Jarak terukur sensor ultrasonik (cm) (cm) berikut: Maka pada program pengukuran tinggi air dapat dituliskan sebagai digitalwrite(trigpin, LOW); //sensor ultrasonic delaymicroseconds(2); digitalwrite(trigpin, HIGH); delaymicroseconds(10); durasi = pulsein (echopin, HIGH); jarak = durasi / 58.2; tair = 27 - jarak; delay (100); 4.3.3.1 Pengukuran Tinggi Air Dengan Memperhatikan Gelombang Air Pada saat tambak dalam pengisian air ke dalam tambak, air yang masuk kedalam tambak mengalir dengan deras hingga tinggi air mencapai yang diinginkan. Gelombang air yang pada saat air masuk kedalam tambak, sangat mempengaruhi keakuratan pembacaan sensor ultrasonic. sehingga diperlukan progam tambahan pada senssor ultrasonic untuk menstabilkan pengukuran. for ( count = 0; count <= 5; count++) adc1 = jarak; if ( adc1 > datamax ) datamax = adc1; if ( adc1 < datamin ) datamin = adc1; delay(100); dataav=abs((datamax+datamin)/2); tair = 27 - dataav; delay (100); 52

Progam diatas merupakan salah satu progam sensor ultrasonic yang dimana untuk mengukur tinggi dan rendahnya gelombang pada saat air masuk kedalam tambak. Pada saat air masuk, puncak tinggi gelombang dan lembah rendah gelombang yang dihasilkan dibaca oleh sensor ultrasonic dan diambil rata-rata dari keduanya dengan puncak ditambah lembah gelombang dan dibagi dua. Sehingga menghasilkan rata-rata yang diinginkan. 4.3.4 Progam Motor DC Pengujian motor DC pada tabel 4.3 didapatkan hasil ketika port 11 dan port 12 berlogika High dan low semua maka motor DC akan berhenti. Motor DC akan berputar searah jarum jam (CW) ketika port 11 berlogika LOW dan port 12 berlogika HIGH. Ketika motor DC berputar berlawanan arah jarum jam (CCW) maka port 11 berlogika HIGH dan port 12 berlogika LOW. Keterangan tersebut dihasilkan oleh progam yang telah dimasukkan ke dalam bord arduino Nano yang tertera pada potongan progam dibawah ini. 3void motor_diam() digitalwrite (12, LOW); digitalwrite (11, LOW); //dasar buat motor driver void motor_tutup() digitalwrite (12, HIGH); digitalwrite (11, LOW); LED_HIJAU_OFF(); LED_MERAH_ON(); lcd.setcursor(2, 1); lcd.print("door Closed"); 53

void motor_buka() digitalwrite (12, LOW); digitalwrite (11, HIGH); LED_HIJAU_ON(); LED_MERAH_OFF(); lcd.setcursor(2, 1); lcd.print("door Opened"); 4.3.5 Progam Interrupt Progam interrupt merupkan progam yang ditambahkan guna mestabilkan progam pada mikrokontroler. Fungsi progam interrupt adalah mekanisme pengalihan atau penghentian pengolahan intruksi di CPU kepada routine interupsi. Hampir semua modul I/o dan memori memiliki mekanisme yang dapat menginterupsi kerja CPU. nointerrupts(); TCCR1A = 0; TCCR1B = 0; // disable all interrupts TCNT1 = 34286; // preload timer 65536-16MHz/256/2Hz TCCR1B = (1 << CS12); // 256 prescaler TIMSK1 = (1 << TOIE1); // enable timer overflow interrupt interrupts(); ISR(TIMER1_OVF_vect) // interrupt service routine that wraps a user defined function supplied by attachinterrupt Tujuannya adalah secara umum untuk menejemen pengeksekusian routine intruksi supaya efektif dan efisien antara CPU dan modul modul I/o maupun memori. Setiap komponen dapat menjalankan tugasnya secara bersamaan, akan tetapi kendali tetap terletak pada CPU. Disamping itu kecepatan eksekusi masing 54

masing modul berbeda, sehingga dengan adanya fungsi interupsi ini dapat sebagai sinkronisasi kerja antara modul. 4.4 Pengujian Alat Keseluruhan Alat ini dibuat dan dirancang menggunakan sensor ultrasonic sebagai pengukur ketinggian air pada tambak prototipe, bertujuan pintu pada irigasi air tambak bekerja secara otomatis. Untuk menggerakkan motor DC digunakan IC L298N sebagai driver motor. IC L298N ini berfungsi untuk mengendalikan putaran motor DC agar dapat bergerak untuk membuka dan menutup pintu. Mikrokontroler Arduino Nano Atmega328 digunakan sebagai pengendali dari alat ini. Rangkaian resebut dihungkan dengan catu daya 5V. Kondisi pertama yang dilakukan adalah sensor ultrasonic dalam keadaan normal dan pintu masih dalam keadaan tertutup, dimana port 11 dan port 12 belogika HIGH semua. Setelah sensor ultraasonic mendeteksi tinggi air kurang dari 15 cm maka LED indikator pada mikrokontroler akan menyala, port 11 akan berlogika HIGH dan port 12 akan berlogika LOW. Maka pintu pada tambak prototiepe akan membuka secara otomastis. Setelah tinggi air mencapai 15 cm port 11 akan berlogika LOW dan port 12 akan berlogika HIGH pintu akan tertutup secara otomatis. Setelah pintu mencapai dasar port 11 dan port 12 akan berlogika LOW semua dan pintu akan tertutup. Kondisi kedua adalah dimana pintu dikendalikan secara manual oleh operator. Pintu dibuka secara manual oleh operator ketika operator menekan tombol merah pada mikrokontroler, port 11 berlogika HIGH dan port 12 berlogika LOW.untuk menutup pintu, operator menekan tombol hijau pada mikrokontroler, dimana port 11 berlogika LOW dan port 12 belogika HIGH. Dibawah ini merupakan bentuk fisik keseluruhan alat : 55

Mikrokontrol Motor DC Sensor Ultrasonic Gambar 4.6 bentuk keseluruhan alat dengan mikrokontroler LCD Tombol Manual Mode Manual Mode UP Manual Mode Down Gambar 4.7 bentuk fisik mikrokontroler Tanpak Dari Atas 56