BAB 4 HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Saraf. Penelitian dilakukan di Bangsal Rawat Inap Penyakit Saraf RS Dr.

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

BAB 4 HASIL PENELITIAN. sedang-berat yang memenuhi kriteria sebagai subyek penelitian. Rerata umur

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada periode penelitian dijumpai 41 orang penderita stroke iskemik akut

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian ini didapatkan 65 orang penderita pasca stroke iskemik dengan

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada penelitian ini risk estimate dinyatakan dalam rasio prevalensi (RP).

BAB 3 METODA PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Penyakit Syaraf. RSUP Dr. Kariadi Semarang pada periode Desember 2006 Juli 2007

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB IV HASIL PENELITIAN. Tiga puluh empat penderita stroke iskemik dengan komplikasi pneumonia

BAB III METODE PENELITIAN. Kariadi Semarang pada periode Maret Juni neutrofil limfosit (NLR) darah tepi sebagai indikator outcome stroke iskemik

Penelitian ini merupakan penelitian observasional belah lintang ( ) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang. bersamaan. 3.2.

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan selama kurun waktu 6 bulan, yaitu antara bulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB 5 PEMBAHASAN. dan genotip APOE yang merupakan variabel utama penelitian.

BAB. 3. METODE PENELITIAN. : Cross sectional (belah lintang)

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 6. Distribusi subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini melibatkan 61 orang subyek penelitian yang secara klinis diduga

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB 5 HASIL PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Neurologi dan Imunologi.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN. Universitas Diponegoro / RSUP Dr. Kariadi Semarang dan RSUD Kota

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pengambilan data primer dari pasien cedera kepala tertutup derajat sedang berat

BAB 5 PEMBAHASAN. penelitian terdiri atas pria sebanyak 21 (51,2%) dan wanita sebanyak 20

BAB IV HASIL PENELITIAN. Telah dilakukan penelitian pada 53 pasien dengan polineuropati diabetika DM

BAB 5 PEMBAHASAN. IMT arteri karotis interna adalah 0,86 +0,27 mm. IMT abnormal terdapat pada 25

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 32 pasien stroke iskemik fase akut

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian adalah ilmu penyakit saraf.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam. Waktu: Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-Juli 2013.

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Subyek penelitian adalah 48 neonatus dengan hiperbilirubinemia. Jenis kelamin

BAB V PEMBAHASAN. infark miokard dilaksanakan dari 29 Januari - 4 Februari Penelitian ini

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 100 penderita stroke iskemik fase akut,

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. Nama : Tgl lahir / Umur : Pekerjaan : Alamat :...

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah observational analitik dengan pendekatan cross sectional

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke adalah cedera otak yang berkaitan dengan gangguan aliran. yang menyumbat arteri. Pada stroke hemoragik, pembuluh darah otak

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dijelaskan dan disajikan tentang RSUP Fatmawati Jakarta secara

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Januari 2010 sampai dengan

BAB 5 PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. hubungan letak lesi insula terhadap fungsi motorik pasien iskemik stroke. Terdapat

BAB I PENDAHULUAN. darah, hal ini dapat terjadi akibat jantung kekurangan darah atau adanya

BAB 5 PEMBAHASAN. dengan menggunakan consecutive sampling. Rerata umur pada penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat semakin meningkat. Salah satu efek samping

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Menurut WHO MONICA project, stroke didefinisikan sebagai gangguan

BAB 5 HASIL PENELITIAN. Tiga puluh dua pasien di ruang ICU dengan ventilator mekanik yang telah

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

Hubungan Albumin Serum Awal Perawatan dengan Perbaikan Klinis Infeksi Ulkus Kaki Diabetik di Rumah Sakit di Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. SL, Cotran RS, Kumar V, 2007 dalam Pratiwi, 2012). Infark miokard

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. menjadi penyebab paling umum dari kecacatan fisik maupun mental pada usia

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian

BAB III METODE PENELITIAN. observasional analitik dengan desain cross sectional study dimana pengukuran

BAB 4 HASIL PENELITIAN. 2010, didapatkan jumlah keseluruhan penderita dengan bangkitan kejang demam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. di Jalan Wirosaban No. 1 Yogyakarta. Rumah Sakit Jogja mempunyai visi

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan pelayanan di sektor kesehatan akan menyebabkan usia harapan

BAB 6 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian pada 75 ibu hamil dengan usia kehamilan antara 21

BAB 1 PENDAHULUAN. Stroke yang disebut juga sebagai serangan otak atau brain attack ditandai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jogja yang merupakan rumah sakit milik Kota Yogyakarta. RS Jogja terletak di

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan salah satu penyakit paling mematikan di dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan kecacatan dalam kehidupan manusia. 1 Di Amerika Serikat stroke

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dua di dunia. Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan semakin

LEMBARAN PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN. Saya dr. Azwita Effrina Hasibuan, saat ini sedang menjalani Program

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan kerangka pemikiran penelitian sebagai berikut: indikator Penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

Lampiran 1. Surat Ijin Uji Validitas dan Penelitian Dari Fakultas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. angka morbiditas penderitanya. Deteksi dini masih merupakan masalah yang susah

HASIL PENELITIAN. variabel faktor demografis, faktor risiko vaskuler, dan karakteristik infark Karakteristik Faktor Demografis Subyek

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian observasional belah lintang (cross sectional)

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Lima belas juta orang di dunia setiap tahunnya terkena serangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Departemen Neurologi FK USU / RSUP Haji Adam

Receiver Operating Curve (ROC) analisis. Nilai p dianggap bermakna dengan p. kepercayaan dan power sebesar 80 %.

BAB 1 PENDAHULUAN. Premier Jatinegara, Sukono Djojoatmodjo menyatakan masalah stroke

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Poliklin ik Saraf RSUD Dr. Moewardi pada

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

Transkripsi:

44 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 KARAKTERISTIK SUBYEK PENELITIAN Telah dilakukan penelitian pada 32 pasien stroke iskemik fase akut nondiabetik yang menjalani rawat inap di bangsal Penyakit Saraf RS Dr.Kariadi yang memenuhi kriteria penelitian selama periode Juni 2010 Maret 2011. Tabel 3. Karakteristik responden penelitian Kategori NIHSS hari ke 7 No Variabel n (%) Ringan Sedang Berat Sangat Berat 1 Usia 4 6 1 1 12 (37,5) >50 tahun 8 10 1 1 20 (62,5) 2 Jenis kelamin Laki-laki 7 9 1 2 19 (59,4) Perempuan 5 7 1 0 13 (40,6) 3 Riwayat hipertensi Ya 9 12 2 2 25 (78,1) Tidak 3 4 0 0 7 (21,9) 4 Dislipidemia Ya 11 11 1 2 25 (78,1) Tidak 1 5 1 0 7 (21,9) 5 Riwayat merokok Ya 3 5 0 1 9 (28,1) Tidak 9 11 2 1 23 (71,9) 6 Riwayat infark miokard Ya 5 3 0 1 9 (28,1) Tidak 7 13 2 1 23 (71,9) 7 BMI Normal (18,5-25) 7 11 1 1 20 (62,5) Overweight (25-30) 4 5 0 1 10 (31,3) Obesitas (>30) 1 0 1 0 2 (6,3)

45 Subyek penelitian terdiri atas 19 laki-laki (59,4%) dan 13 perempuan (40,6%). Rerata usia sampel penelitian adalah 53,9±9,3 tahun dengan usia minimal responden 34 tahun dan usia maksimal 74 tahun. Responden yang kelompok > 50 tahun sebanyak 20 responden (62,5%). Data riwayat penyakit dahulu responden didapatkan riwayat hipertensi sebanyak 25 orang (78,1%), riwayat dislipidemia sebanyak 25 orang (78,1%), riwayat merokok sebanyak 9 orang (28,1%), riwayat infark miokard sebanyak 9 orang (28,1%), riwayat obesitas sebanyak 2 orang (6,3%). Hal ini terlihat dari tabel 3. Kadar glukosa darah sewaktu (GDS) saat responden masuk RS atau 48 jam pasca onset stroke mempunyai rerata 117,5 mg/dl dengan rentang kadar GDS terendah hingga tertinggi : 73 194 mg/dl sedangkan rerata kadar GDS pada jam 49 72 jam onset adalah 115,1 mg/dl dengan rentang kadar GDS terendah hingga tertinggi : 71 182 mg/dl. Hal ini terlihat dari tabel 4. Tabel 4. Hasil pemeriksaan laboratorium responden penelitian No. Variabel Rerata ± SD Median Min. Maks. 1 Kadar GDS 48 jam onset (mg/dl) 117,5±29,8 2 Kadar GDS 72 jam onset (mg/dl) 115,1±26,6 3 Kadar kolesterol total (mg/dl) 202,8±35,9 4 Kadar trigliserida (mg/dl) 105 61 273 5 Kadar HDL (mg/dl) 43,8±8,3 6 Kadar LDL (mg/dl) 125,6±30,1

46 4.2 HUBUNGAN VARIABEL PERANCU DENGAN OUTCOME STROKE Menilai hubungan antara variabel perancu dengan outcome stroke dilakukan dengan uji Chi square namun agar syarat melakukan uji Chi square terpenuhi maka dilakukan penggabungan kategori NIHSS, yang semula terdiri atas kategori ringan (< 5), sedang (5 14), berat (15 25), sangat berat (> 25) menjadi kategori ringan (< 5) dan sedang Tabel 5. Hubungan antara variabel perancu dengan outcome pasien stroke iskemik No Variabel Kategori NIHSS hari ke 7 Ringan Sedang Sangat berat n (%) 1 Usia 4 8 12 (37,5) 0,706* >50 tahun 8 12 20 (62,5) 2 Jenis kelamin Laki-laki 7 12 19 (59,4) 0,926* Perempuan 5 8 13 (40,6) 3 Riwayat hipertensi Ya 9 16 25 (78,1) 1,000** Tidak 3 4 7 (21,9) 4 Riwayat dislipidemia Ya 11 14 25 (78,1) 0,212** Tidak 1 6 7 (21,9) 5 Riwayat merokok Ya 3 6 9 (28,1) 0,761* Tidak 9 14 23 (71,9) 6 Riwayat infark miokard Ya 5 4 9 (28,1) 0,187* Tidak 7 16 23 (71,9) 7 BMI Normal (18,5-25) 7 13 20 (62,5) 1,000*** Overweight (25-30) 4 6 10 (31,3) Obesitas (>30) 1 1 2 (6,3) *Uji Chi square **Uji Fisher ***Kolmogorov Smirnov p

47 Tabel 5 menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki lebih banyak yang mempunyai outcome yang sedang - berat dibandingkan perempuan. Pasien yang mempunyai riwayat hipertensi sebelumnya mempunyai outcome sedang - berat yang lebih banyak dibandingkan pasien yang tidak mempunyai riwayat hipertensi. Pasien yang mengalami dislipidemia mempunyai outcome sedang - berat yang lebih banyak dibandingkan dengan pasien yang tidak mengalami dislipidemia. Pasien yang mempunyai riwayat merokok mengalami outcome yang lebih ringan dibandingkan dengan pasien yang tidak mempunyai riwayat merokok. Pasien yang mempunyai riwayat infark miokard mengalami outcome yang lebih ringan dibandingkan dengan pasien yang tidak mempunyai riwayat infark miokard. Pasien dengan Body Mass Index normal mempunyai outcome yang lebih buruk dibandingkan dengan pasien yang Body Mass Index overweight ataupun obesitas. Tabel 5 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara berbagai variabel perancu dengan outcome pasien stroke iskemik fase akut sehingga tidak akan memberikan pengaruh terhadap hasil penelitian ini dan tidak dianggap sebagai perancu dalam penelitian ini. 4.3 SKOR NIHSS Keadaan klinis pasien dinilai dengan skor NIHSS dinilai 3 kali, saat 48 jam onset, 49 72 jam onset dan saat hari ke 7 onset. Dari hasil pemeriksaan saat 48 jam onset didapatkan responden yang termasuk kategori ringan 11 orang (34,4%), sedang 16 orang (50%), berat 1 orang (3,1%) dan sangat berat 4 orang (12,5%), sedangkan dari hasil pemeriksaan saat jam 49 72 jam onset didapatkan

48 responden yang termasuk kategori ringan 11 orang (34,4%), sedang 16 orang (50%), berat 3 orang (9,4%) dan sangat berat 2 orang (6,3%). Pada hari ke 7 pasca onset stroke didapatkan responden yang termasuk kategori ringan 12 orang (37,5%), sedang 16 orang (50%), berat 2 orang (6,3%) dan sangat berat 2 orang (6,3%). Hal ini terlihat pada tabel 6. Tabel 6. Hasil skor NIHSS responden penelitian pada saat pemeriksaan 48 jam onset, 72 jam onset, dan hari ke 7 onset Variabel Ringan Sedang Berat Sangat Median Min. Maks. p* berat n (%) n (%) n (%) n (%) NIHSS 48jam 11 (34,4) 16 (50) 1 (3,1) 4 (12,5) 7 1 37 <0,0001 NIHSS 72 jam 11 (34,4) 16 (50) 3 (9,4) 2 (6,3) 6,5 1 37 NIHSS hari ke 7 12 (37,5) 16 (50) 2 (6,3) 2 (6,3) 5,5 0 37 *Uji Friedman Data pada tabel 6 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata skor NIHSS yang bermakna pada paling tidak dua pengukuran, hal ini terlihat dengan uji Friedman yang menunjukkan nilai p<0,05. Untuk mengetahui perbedaan rerata skor NIHSS yang berbeda secara bermakna dilakukan analisis Post Hoc dengan uji Wilcoxon. Tabel 7. Analisis Post Hoc skor NIHSS responden penelitian dengan uji Wilcoxon Perbedaan Rerata ± SD p Skor NIHSS 48 jam onset - skor NIHSS hari ke 7 (9,8±9,3) - (8±8,8) <0,0001 Skor NIHSS 72 jam onset - skor NIHSS hari ke 7 (9,3±9,1) - (8±8,8) <0,0001 Skor NIHSS 48 jam onset - skor NIHSS 72 jam onset (9,8±9,3) - (9,3±9,1) 0,017

49 Tabel 7 menunjukkan adanya perbedaan skor NIHSS antara saat pemeriksaan dilakukan 48 jam onset, 72 jam onset dan pada saat hari ke 7, hal ini terlihat dari nilai p<0,05. 4.4 HUBUNGAN ANTARA KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU DENGAN SKOR NIHSS Untuk menganalisis kadar GDS yang dapat mempengaruhi outcome pasien stroke iskemik fase akut maka dilakukan pembuatan kurva ROC seperti gambar 7 di bawah ini. 1.00 ROC Curve.75.50.25 0.00 0.00.25.50.75 1.00 1 - Specificity Diagonal segments are produced by ties. Gambar 7. Kurva ROC untuk kadar glukosa darah sewaktu Nilai cut off point kadar GDS yang mungkin mempengaruhi outcome pasien stroke iskemik fase akut nondiabetik memburuk terdapat pada kadar GDS 105 mg/dl dengan nilai Area Under Curve sebesar 57,1%.

50 Korelasi antara kadar GDS 48 jam onset dengan perubahan skor NIHSS antara 48 jam onset dan hari ke 7 onset dianalisis dengan uji korelasi Spearman, karena syarat untuk melakukan uji korelasi Pearson tidak terpenuhi. Gambar 8 di bawah menunjukkan bahwa hubungan antara kadar GDS 48 jam onset dengan perubahan skor NIHSS antara 48 jam onset dan hari ke 7 onset tidak bermakna (p=0,386). 30 D_NIHSS2 20 10 0 Observed -10 0 100 200 300 400 Linear GDS_0 Gambar 8. Hubungan antara kadar GDS 48 jam onset dengan perubahan skor NIHSS antara 48 jam onset dan hari ke 7 onset