Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

Kata Kunci: Pengembangan perangkat, Problem Based Learning (PBL), kompetensi siswa.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

KESESUAIAN ASESMEN BUATAN GURU DENGAN SILABUS KURIKULUM Suitability of Assessment made by Teacher with the Syllabus Kurikulum 2013

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP GLOBAL MADANI BANDAR LAMPUNG. Oleh

Unesa Journal of Chemical Education ISSN Vol. 5 No. 3. pp , September 2016

KREATIVITAS GURU IPA KELAS VII DAN VIII DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK DI SMP NEGERI 1 PECANGAAN JEPARA SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2014/2015

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol.4, No.3. pp , September 2015

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS X DI SMAN 2 BUNGO. Irma Suryani, Aripudin dan Zulena Fertika

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI KELAS XI DALAM PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PEKALONGAN SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI TARI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Key words : Analysis, lesson plan PENDAHULUAN. Kebijakan pemerintah dalam Kurikulum Tingkat Satuan Kependidikan

Pena Vol 7 No.2 Desember 2017 ISSN

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 TUMIJAJAR

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI DAN XII SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KOTA SAWAHLUNTO

PEMBELAJARAN MENYUSUN TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

KESESUAIAN INSTRUMEN EVALUASI DENGAN MATERI PLANTAE YANG DIAJARKAN GURU DI SMA BANDUNG. Dosen Pendidikan Biologi Universitas Islam Riau 2

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA SMA NEGERI 7 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

RAMBU - RAMBU PENYUSUNAN RPP

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

EVALUASI IMPLEMENTASI STANDAR PENILAIAN PADA PEMBELAJARAN BATIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS SOAL ULANGAN HARIAN BUATAN GURU BIOLOGI SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 DITINJAU DARI TINGKAT TAKSONOMI BLOOM

PELAKSANAAN ASSESSMENT PEMBELAJARAN IPS KELAS V OLEH GURU DI SD GUGUS BINTANG KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Unesa Journal of Chemistry Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:

PEMBELAJARAN MEMBANDINGKAN TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 1 GADINGREJO. Oleh

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA KELAS XI SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. hasil dari masing-masing analisis yang telah dilakukan.


IDENTIFIKASI PELAKSANAAN PENILAIAN SIKAP PADA PEMBELAJARAN IPA KURIKULUM 2013 KELAS VIII SEMESTER GENAP DI SMP SWASTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN FISIKA DI KELAS X SMA KEMALA BHAYANGKARI KABUPATEN KUBU RAYA

KAJIAN KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI DALAM MENGEMBANGKAN SILABUS DAN RPP

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

Hairudin, Herdini, Roza Linda Irulhairudin No. Hp :

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3 pp September 2013

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SOLOK

RAMBU-RAMBU PENYUSUNAN RPP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GASAL BIOLOGI KELAS X DAN XI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 DI SMAN 1 KAMPAK BERDASARKAN TEORI TES KLASIK

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

III. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI SMA NEGERI 1 GRESIK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

Akbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...

Rahman et al., Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Sugestif...

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SDIT MUHAMMADIYAH AL-KAUTSAR KARTASURA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI LINGKARAN UNTUK SISWA SMP KELAS VIII JURNAL

KEMAMPUAN PCK (Pedagogic Content Knowledge) GURU BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-SURAKARTA DALAM MENYUSUN RPP TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS) UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH PADA PEMBELAJARAN IPA

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

KEMAMPUAN GURU BIOLOGI SMA DALAM PENYUSUNAN PENILAIAN AUTENTIK (AUTHENTIC ASSESMENT) SEBAGAI EVALUASI PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

TINGKAT KESIAPAN GURU DAN PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM KURIKULUM 2013 KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS EKSPLANASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG. Oleh

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

Analisis Proses Pembelajaran Biologi Pada Materi Protista Di Kelas X SMA Negeri 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X IPA 1 SMA NEGERI 1 MARABAHAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. HASIL 1. Hasil Kesesuaian antar Panelis Kehandalan data dari masing-masing panelis diuji menggunakan uji

ANALISIS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BIOLOGI BERKARAKTER KELAS XI SMA NEGERI UNTUK STANDARISASI RPP DI KABUPATEN SIJUNJUNG

*Keperluan korespondensi, HP: ,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. open-ended pada materi Bangun Datar Segiempat kelas VII Sekolah Menengah

PERCEPTIONS OF STUDENTS ON THE APPLICATION OF SCIENTIFIC APPROACHES TO BIOLOGY LEARNING X SMA CLASS SENIOR HIGH SCHOOL 12 PEKANBARU

BioEdu Berkala Ilmiah Pendidikan Biologi

PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (JURNAL) Oleh : WILDA NURAIDA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa SMP kelas VIII ini

BAB III METODE PENELITIAN

DESKRIPSI KONDISI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU YANG BERSERTIFIKAT PENDIDIK

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

Arifah Zurotunisa, Habiddin, Ida Bagus Suryadharma Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Negeri Malang

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES IPA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII BSMP NEGERI 1 WAGIR

PROFIL PEMAHAMAN GURU BIOLOGI SMA NEGERI TENTANG KURIKULUM 2013 DI KECAMATAN ILIR BARAT 1 KOTA PALEMBANG

PEMBELAJARAN MEMAHAMI TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMAN 3 BANDARLAMPUNG. Oleh

Hasil Uji Validitas Buku Siswa Berbasis Inkuiri pada Pembelajaran IPA untuk Siswa Kelas VIII SMP

ANALISIS PELAKSANAAN EVALUASI PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS X SEMESTER GENAP 2013/2014 DI SMAN KOTA BLITAR

PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 METRO. Oleh

UNESA Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 3, No. 2, pp , May 2014

RIDA BAKTI PRATIWI K

PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS V SDN BALONGGEMEK 1 JOMBANG

PENILAIAN BERBASIS KELAS UNTUK PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI SMP

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Kimia PMIPA FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta

ANALISIS RPP BIOLOGI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN ACEH SELATAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan kemajuan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARANACTIVE KNOWLEDGE SHARINGUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BERTANYA BIOLOGISISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 1 NGEMPLAKTAHUN

PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) GURU BAHASA INDONESIA DI SMP NEGERI 2 BANTUL ARTIKEL E-JOURNAL

PENERAPAN ACTIVE LEARNING DENGAN SILENT DEMONSTRATION UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 14 SURAKARTA

PELAKSANAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM PEMBELAJARAN PPKn KELAS X DI SMK NEGERI 1 TUREN KABUPATEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Penelitian deskriptif ini, para peneliti berusaha menggambarkan secara

tetapi mereka dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Seperti halnya seni bernegosiasi yang terdapat di dalam pembelajaran kelas X.

Dita Ningtias, Ridwan Joharmawan, Yahmin Universitas Negeri Malang

Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret. Jl. Ir. Sutami No.36A, Surakarta, Indonesia 57126

Transkripsi:

TELAAH PERANGKAT DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GURU BIOLOGI SMA KELAS X DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BERDASARKAN PERMENDIKBUD NOMOR 65 DAN 81 A TAHUN 2013 Pramisya Indah Cahyahesti, Sri Endah Indriwati, Sunarmi Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang E-mail: pramisya@gmail.com, endah.bio76@gmail.com, hs.narmi@yahoo.com ABSTRAK: Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui kesesuaian antara komponen perangkat pembelajaran, pengembangan isi perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013. Pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi perangkat pembelajaran, observasi pelaksanaan pembelajaran, dan wawancara dengan Guru Biologi Kelas X dari SMAN 7 Malang, SMAN 1 Lawang, dan SMA Muhammadiyah 1 Malang serta dianalisis dengan teknik deskriptif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian komponen perangkat pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang memperoleh kriteria Baik, guru SMAN 1 Lawang memperoleh kriteria Baik, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang memperoleh kriteria Sangat baik. Kesesuaian pengembangan isi perangkat pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang memperoleh kriteria Cukup baik, guru SMAN 1 Lawang memperoleh kriteria Cukup baik, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang memperoleh kriteria Cukup baik. Kesesuaian pengembangan isi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang memperoleh kriteria Sangat kurang baik, guru SMAN 1 Lawang memperoleh kriteria Sangat kurang baik, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang memperoleh kriteria Sangat kurang baik. Kata kunci: perangkat pembelajaran, Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 ABSTRAK: This study was conducted to know the suitability between the components and developments of the teaching instruments and the teaching implementation of Biology teacher of 10 th grade students based on Permendikbud Number 65 and 81 A Year 2013.The data collection is done by documentation techniques of teaching instruments, observation of teaching implementation, and interview sessions of Biology teacher of 10 th grade students from three Senior High Schools; SMAN7 Malang, SMAN 1 Lawang, and SMA Muhammadiyah 1 Malang that analyzed with descriptive and qualitative technique. The result of the study showed that the suitability between the components of the teaching instruments and the teaching implementation of Biology teacher of 10 th grade students based on Permendikbud Number 65 and 81 A Year 2013 of SMAN 7 Malang has Good criteria, while in SMAN 1 1

Lawang also has Good criteria, and in SMA Muhammadiyah 1 Malang has Very Good criteria. The suitability frequency of the instruments development based on Permendikbud Number 65 and 81 A Year 2013, Biology teacher of 10 th grade of SMAN 7 Malang has Rather Good criteria, while Biology teacher of SMAN 1 Lawang has Rather Good criteria, and Biology teacher of SMA Muhammadiyah 1 Malang has Rather Good criteria. The suitability frequency of the teaching implementation based on Permendikbud Number 65 and 81 A Year 2013 showed that the Biology teacher of 10 th grade students of SMAN 7 Malang has Very Bad criteria, while the Biology teacher of 10 th grade students of SMAN 1 Lawang has Very Bad criteria, and the Biology teacher of 10 th grade students of SMA Muhammadiyah 1 Malang has Very Bad criteria. Keywords: Teaching Instruments, Permendikbud Number 65 Year 2013, Permendikbud Number 81 A Year 2013 Pengembangan dan perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP 2006) menjadi Kurikulum 2013 memberi dampak kepada berbagai pihak. Sekolah sebagai pelaksana pendidikan, baik pengawas, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan non guru, maupun siswa tentunya terkena dampaknya secara langsung dari setiap perubahan komponen kurikulum. Perubahan KTSP menjadi Kurikulum 2013 juga menyebabkan perubahan pada pengembangan perangkat pembelajaran. Semua guru dituntut untuk menyesuaikan format perangkat pembelajaran sesuai dengan Standar Proses Kurikulum 2013 dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilaksanakan di SMAN 7 Malang, SMAN 1 Lawang, dan SMA Muhammadiyah 1 Malang diketahui bahwa masih banyak permasalahan yang dihadapi guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 terutama dalam mengembangkan perangkat pembelajaran maupun melaksanakan pembelajaran sesuai dengan pendekatan saintifik. Beragam pelaksanaan Kurikulum 2013 yang terjadi di sekolah-sekolah menunjukkan perlunya evaluasi yang tidak hanya dilakukan oleh pemerintah namun juga dari mahasiswa sebagai bentuk usaha sadar untuk memajukan pendidikan Indonesia. Permendikbud No 81 A Tahun 2013 (2013: 83) tentang Implementasi Kurikulum menjelaskan bahwa Evaluasi terhadap implementasi kurikulum ditujukan untuk mengkaji rancangan yang dibuat oleh satuan pendidikan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan kegiatan pembelajaran. Pengkajian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan kurikulum mampu mencapai kompetensi siswa yang diharapkan. Termasuk dalam evaluasi ini adalah kajian 2

tentang seberapa jauh pedoman implementasi kurikulum memfasilitasi pengelolaan kurikulum secara optimal di lapangan serta untuk mengetahui sejauh mana proses pelaksanaan kurikulum mampu mencapai kompetensi siswa yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kesesuian komponen dan pengembangan isi perangkat pembelajaran serta pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh Guru Biologi Kelas X dengan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu dapat menjadi informasi bagi guru Biologi SMA Kelas X untuk merencanakan, menyusun, dan mengevaluasi perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam proses belajar dan pembelajaran di kelas serta dapat menjadi bahan evaluasi untuk mengembangkan pembelajaran di kelas yang lebih inovatif serta dapat memberikan informasi bagi pengawas sekolah dalam mengawasi, memantau, dan mengevaluasi perangkat dan pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru. METODE Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dalam mendeskripsikan fenomena yang diamati. Data untuk penelitian ini diperoleh menggunakan multistrategi yaitu dokumentasi, observasi, dan wawancara. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini yaitu bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, serta peran peneliti adalah sebagai pengamat penuh. Penelitian ini dilakukan di 3 SMA yang ada di Malang yaitu SMAN 7 Malang, SMAN 1 Lawang, dan SMA Muhammadiyah 1 Malang. Observasi terkait pelaksanaan pembelajaran materi Kingdom Animalia khususnya Avertebrata di SMAN 7 Malang dilaksanakan pada tanggal 2 Maret-6 April 2015 setiap hari Senin jam pelajaran ke 1-3. Pelaksanaan penelitian di SMAN 1 Lawang dilaksanakan pada tanggal 3 Maret 2015-7 April 2015 setiap hari Selasa jam pelajaran ke 4-6. Sedangkan pelaksanaan penelitian di SMA Muhammadiyah 1 Malang dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2015-2 April 2015 setiap hari Rabu jam pelajaran ke-2 dan hari Kamis jam pelajaran ke 5-6. 3

Secara singkat, data, sumber data, prosedur pengumpulan data, instrumen pengumpul data, dan analisis data yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Rangkuman Desain Penelitian No Data Sumber Data Prosedur Pengumpulan Data 1 Hasil telaah komponen perangkat pembelajaran 2 Hasil telaah pengembangan perangkat pembelajaran 3 Hasil telaah pelaksanaan pembelajaran 4 Hasil wawancara Perangkat pembelajaran guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang, SMA Muhammadiyah 1 Malang, dan SMAN 1 Lawang Perangkat pembelajaran guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang, SMA Muhammadiyah 1 Malang, dan SMAN 1 Lawang Pelaksanaan pembelajaran oleh guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang, SMA Muhammadiyah 1 Malang, dan SMAN 1 Lawang Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang, SMA Muhammadiyah 1 Malang, dan SMAN 1 Lawang Dokumentasi Dokumentasi Observasi Wawancara Instrumen Pengumpul Data Lembar pengecekan dokumen perangkat pembelajaran Rubrik penilaian silabus dan RPP Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Angket wawancara Analisis Data Teknik Analisis Presentase Teknik Analisis Presentase Teknik Analisis Presentase Deskriptif Teknik pemeriksaan kredibilitas dan keabsahan data merujuk pada kriteria Moleong (2006) yang berisi 3 kriteria yaitu ketekunan pengamatan, pemeriksaan teman sejawat, dan triangulasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Kesesuaian Komponen-Komponen Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan oleh Guru Biologi SMA Kelas X dengan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013 Hasil pengecekan komponen perangkat pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 2. 4

Tabel 2 Hasil Pengecekan Komponen Perangkat Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X Sekolah yang Diteliti Hasil Pengecekan Komponen Perangkat Pembelajaran Σ Maksimal Frekuensi Kesesuaian Silabus RPP Lampiran RPP (%) SMAN 7 Malang 8 13 4 24 28 85,7 SMAN 1 Lawang 9 12 4 25 28 89,2 SMA Muhammadiyah 1 Malang 8 13 5 26 28 92,8 Frekuensi kesesuaian dari hasil pengecekan komponen perangkat pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X kemudian dikonversikan dalam bentuk kriteria penilaian yang dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Kriteria Hasil Pengecekan Komponen Perangkat Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X Sekolah yang Diteliti Σ Maksimal Frekuensi Kesesuaian (%) Kriteria SMAN 7 Malang 24 28 85,7 Baik SMAN 1 Lawang 25 28 89,2 Baik SMA Muhammadiyah 1 Malang 26 28 92,8 Sangat baik Silabus yang dikembangkan oleh guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang dan SMA Muhammadiyah 1 Malang tidak dilengkapi dengan identitas sekolah. Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 (2013) memaparkan bahwa silabus paling sedikit memuat identitas mata pelajaran, identitas sekolah, kompetensi inti, kompetensi dasar, materi pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas. Komponen RPP yang dikembangkan oleh Guru Biologi SMAN 7 Malang dan SMA Muhammadiyah 1 Malang sudah lengkap berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013. Komponen RPP berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 (2013) yaitu terdiri dari identitas sekolah, identitas mata pelajaran, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu, tujuan pembelajaran, KD dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran, dan penilaian hasil pembelajaran. Dari 13 komponen yang diatur oleh Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, komponen RPP dari Guru Biologi Kelas X SMAN 1 Lawang tidak dilengkapi dengan komponen media pembelajaran. Guru Biologi 5

Kelas X SMAN 1 Lawang tidak menuliskan media pembelajaran yang digunakan pada RPP yang dikembangkan. Pengecekan silabus dan RPP juga dilengkapi dengan pengecekan lampiran RPP yang terdiri dari media pembelajaran, bahan ajar, dan instrumen penilaian yang digunakan oleh guru. Berdasarkan hasil pengecekan didapatkan bahwa lampiran RPP dari Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang tidak dilengkapi dengan media pembelajaran dan bahan ajar yang digunakan. Guru SMAN 1 Lawang tidak mencantumkan media pembelajaran dan pedoman penskoran tes. Guru SMA Muhammadiyah 1 Malang tidak mencantumkan pedoman penskoran tes saja. Kesesuaian Pengembangan Isi Perangkat Pembelajaran yang Dikembangkan oleh Guru Biologi SMA Kelas X dengan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013 Telaah perangkat pembelajaran ini dilakukan dengan menelaah pengembangan isi silabus terlebih dahulu yang dilanjutkan dengan telaah pengembangan isi RPP. Hasil telaah pengembangan isi silabus dan RPP dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil Telaah Pengembangan Isi Perangkat Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X Sekolah yang Diteliti Hasil Telaah Pengembangan Isi Perangkat Pembelajaran Silabus RPP Σ Maksimal Frekuensi Kesesuaian (%) SMAN 7 Malang 24 31 55 72 76,3 SMAN 1 Lawang 22 30 52 72 72,2 SMA Muhammadiyah 1 Malang 21 33 54 72 75,0 Kriteria penilaian hasil perhitungan frekuensi kesesuaian pengembangan isi perangkat pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Kriteria Hasil Telaah Pengembangan Isi Perangkat Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X Sekolah yang Diteliti Σ Maksimal 6 Frekuensi Kesesuaian (%) Kriteria SMAN 7 Malang 55 72 76,3 Cukup baik SMAN 1 Lawang 52 72 72,2 Cukup baik SMA Muhammadiyah 1 Malang 54 72 75,0 Cukup baik

Hasil telaah pengembangan isi silabus menunjukkan bahwa pada identitas materi terdapat ketidaksesuaian dengan KD untuk materi tersebut. KD 3.8 pada Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 yang mewakili kompetensi pengetahuan berbunyi Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan hewan ke dalam filum berdasarkan pengamatan anatomi dan morfologi serta mengaitkan peranannya dalam kehidupan. Namun pada silabus yang diterbitkan oleh pemerintah materi pembelajaran untuk KD 3.8 hanya berjudul Avertebrata begitu pula pada langkah-langkah pembelajaran dan penilaiannya hanya tentang Avertebrata sedangkan materi pokok tertulis Invertebarta dan Vertebrata. Ketidaksesuaian dalam satu topik ini sudah diperbaiki pada silabus Guru Biologi SMA Kelas X SMAN 7 Malang, judul materi sudah diganti dengan Animalia yang terdiri dari Avertebrata dan Vertebrata yang lebih mewakili KD 3.8. Judul materi yang sudah salah di awal menyebabkan ketidaksesuaian pada komponen lainnya seperti pada kegiatan pembelajaran dan penilaian yang hanya dituliskan untuk materi Avertebrata saja sehingga tidak sesuai dengan KD 3.8. Indikator pencapaian kompetensi pada ketiga RPP yang diteliti tidak sesuai dengan KD yang diminta oleh Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013. KD 3.8 sudah pada level kognitif C3 yaitu penerapan prinsip klasifikasi sedangkan indikator yang dibuat oleh ketiga guru tersebut hanya sampai pada C2 yaitu menjelaskan dan mengklasifikasikan. Anderson dan Krathwohl (2001) menjelaskan bahwa tingkat C2 Memahami artinya mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru. Sedangkan tingkat C3 Mengaplikasikan artinya menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu. Materi pembelajaran harus memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi (Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013, 2013). Berdasarkan hasil penelitian, SMAN 7 Malang hanya menulis materi pembelajaran seperti materi pokok pada silabus, sebaliknya dengan SMAN 1 Lawang yang ditulis terlalu banyak seperti handout. Berbeda dengan SMA Muhammadiyah 1 Malang 7

yang sudah menuliskan dalam bentuk butir-butir namun kurang materi prinsip saja. Telaah RPP ditemukan bahwa guru hanya mencantumkan media PPT yang dilengkapi dengan media gambar dan media video. Sedangkan KD 3.8 dan 4.8 menuntut adanya media realia sebagai bahan amatan bagi siswa dengan begitu pengetahuan siswa akan lebih kontekstual dengan kehidupan sehari-hari. Pentingnya media realia bagi pembelajaran yang sesuai dengan Kurikulum 2013 diperkuat oleh hasil penelitian dari Tindangen dan Sunyoto (2011) bahwa Ada keterkaitan erat antara pemanfaatan media pembelajaran lingkungan dalam hal ini lingkungan sekolah dalam memfasilitasi siswa-siswi sampai pada kemampuan berpikir tingkat tinggi yakni kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, tentunya akan lebih baik jika guru mencantumkan media realia baik itu dalam bentuk awetan basah hewan Avertebrata maupun hewan Avertebrata yang hidup di lingkungan sekolah untuk mendukung pembelajaran pada KD 3.8. Dalam menerapkan prinsip klasifikasi, tentunya guru harus menghadirkan lebih banyak media realia dibandingkan media lainnya. Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X dengan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013 Hasil telaah pelaksanaan pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X dapat dilihat pada Tabel 6 yang kemudian dikonversikan dalam bentuk kriteria penilaian pada Tabel 7. Berdasarkan hasil telaah RPP, guru SMAN 7 Malang, SMAN 1 Lawang, dan SMA Muhammadiyah 1 Malang memang sudah menerapkan model pembelajaran inquiry pada langkah pembelajaran serta menggunakan kegiatan 5 M namun pada hasil observasi pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti ternyata jauh dari perencanaan yang ada di RPP. Guru SMAN 7 Malang hanya memfokuskan kegiatan pembelajaran pada kegiatan presentasi, diskusi, dan tanya-jawab sedangkan SMAN 1 Lawang hanya menggunakan metode ceramah dan tanya-jawab. Metode pembelajaran yang digunakan di SMA Muhammadiyah 1 Malang mungkin lebih bervariasi seperti penugasan Teka-Teki Silang, 8

pengamatan langsung, game, dan presentasi, namun pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered). Tabel 6 Frekuensi Kesesuaian Rata-Rata Hasil Telaah Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X Waktu Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran Σ Maksimal Frekuensi Kesesuaian (%) Frekuensi Kesesuaian Rata-Rata (%) SMAN 7 Malang Senin, 2 Maret 2015 22 40 55,0 45,0 Senin, 9 Maret 2015 16 40 40,0 Senin, 30 Maret 2015 16 40 40,0 SMAN 1 Lawang Selasa, 3 Maret 2015 28 40 70,0 58,7 Selasa, 10 Maret 2015 22 40 55,0 Selasa, 17 Maret 2015 22 40 55,0 Selasa, 31 Maret 2015 22 40 55,0 SMA Muhammadiyah 1 Malang Rabu, 11 Februari 2015 26 40 65,0 46,4 Kamis, 12 Februari 2015 29 40 72,5 Rabu, 25 Februari 2015 10 40 25,0 Kamis, 26 Februari 2015 6 40 15,0 Rabu, 4 Maret 2015 14 40 35,0 Kamis, 5 Maret 2015 17 40 42,5 Kamis, 19 Maret 2015 28 40 70,0 Tabel 7 Kriteria Hasil Telaah Pelaksanaan Pembelajaran Guru Biologi SMA Kelas X Sekolah yang Diteliti Frekuensi Kesesuaian Rata-Rata (%) Kriteria SMAN 7 Malang 45,0 Sangat kurang baik SMAN 1 Lawang 58,7 Sangat kurang baik SMA Muhammadiyah 1 Malang 46,4 Sangat kurang baik Pelaksanaan kegiatan mengamati ini biasanya overleaping dengan apersepi. Apersepsi hanya bertujuan untuk mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahn atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi sedangkan pada kegiatan mengamati guru sudah membawa siswa untuk memperhatikan objek atau fenomena yang akan dikumpulkan informasinya pada kegiatan pengumpulan data. Sedangkan kegiatan menanya yang diarahkan guru tidak menunjukkan adanya variasi pertanyaan mulai dari yang bersifat factual hingga hipotetik. Kegiatan menanya hanya sebatas C1 yang kurang melatih kemampuan berpikir siswa. Setelah proses mengumpulkan data seharusnya guru mengarahkan siswa untuk masuk dalam kegiatan mengasosiasi yaitu memproses informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya baru kemudiaan 9

hasil asosiasi ini yang dikomunikasikan di depan kelas. Namun pada faktanya, presentasi yang dilakukan siswa hanya mempresentasikan hasil pengumpulan data bukan hasil asosiasi data. Mulyasa (2007) menyatakan bahwa metode inkuiri adalah suatu metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan-penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan siswa lain. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Masruro dan Mohammad (2014) menyatakan bahwa dengan penerapan metode inkuiri siswa menjadi lebih berani menyampaikan pendapat, lebih termotivasi, dan lebih memahami pembelajaran Biologi. Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh ketiga guru yang diteliti tentunya kurang sesuai dengan metode inquiry yang sebenarnya. Kegiatan mengumpulkan data seharusnya juga lebih ditonjolkan pada eksperimen atau praktikum bukan hanya presentasi dan diskusi karena kegiatan diskusi dan presentasi hanya akan mengumpulkan konsep tanpa adanya penerapan konsep dalam kehidupan nyata. Sedangkan permintaan KD 3.8 sudah berupa penerapan prinsip klasifikasi. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil paparan data, hasil temuan, dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut. 1. Kesesuaian komponen perangkat pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang memperoleh frekuensi kesesuaian sebesar 85,7% dengan kriteria Baik, guru SMAN 1 Lawang sebesar 89,2% dengan kriteria Baik, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang sebesar 92,8% dengan kriteria Sangat baik. 2. Kesesuaian pengembangan isi perangkat pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang memperoleh frekuensi kesesuaian sebesar sebesar 76,3% dengan kriteria Cukup 10

baik, guru SMAN 1 Lawang sebesar 72,2% dengan kriteria Cukup baik, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang sebesar 75,0% dengan kriteria Cukup baik. 3. Kesesuaian pengembangan isi pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud Nomor 65 dan 81 A Tahun 2013, Guru Biologi Kelas X SMAN 7 Malang memperoleh frekuensi kesesuaian rata-rata sebesar sebesar 45,0% dengan kriteria Sangat kurang baik, guru SMAN 1 Lawang sebesar 58,7% dengan kriteria Sangat kurang baik, dan guru SMA Muhammadiyah 1 Malang sebesar 46,4% dengan kriteria Sangat kurang baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat dikemukakan saransaran sebagai berikut. 1. Penyusunan indikator ketercapaian kompetensi seharusnya memperhatikan level kognitif dari KD yang ada. Jika tuntutan KD minimal sudah mencapai level C3 maka guru seharusnya juga mengembangkan indikator sampai level C3. Jika guru hanya mengembangkan indikator sampai level C2 maka kompetensi yang diinginkan dari KD tersebut tidak dapat tercapai. 2. Dalam menyusun materi pembelajaran seharusnya guru tidak hanya memindahkan isi buku atau tidak hanya mencantumkan judul sub materi namun guru seharusnya mampu mengklasifikasikan materi pembelajaran menjadi fakta, prinsip, konsep, dan prosedur sehingga pembelajaran tidak hanya berupa pemindahan informasi dari buku akan tetapi menghubungkan konsep yang didapat dengan penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari. 3. Tujuan pembelajaran sebaiknya ditulis tiap pertemuan sehingga guru dapat memiliki target pembelajaran yang harus dicapai tiap pertemuannya. 4. Bagi pengembang kurikulum, sebaiknya ketidaksesuaian pengembangan silabus menjadi bahan evaluasi dan koreksi karena silabus yang dikembangkan oleh pusat kurikulum merupakan pedoman utama yang secara umum digunakan oleh guru. 5. Bagi pengawas sekolah, sebaiknya evaluasi tidak hanya dilakukan pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan guru saja namun juga perlu adanya evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, karena berdasarkan hasil telaah 11

frekuensi kesesuaian pelaksanaan pembelajaran lebih rendah jika dibandingkan dengan kesesuaian perangkat pembelajaran dengan ketentuan Permendikbud. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan standar mutu perlu dipertegas lagi dalam pelaksanaannya. 6. Bagi peneliti lain, sebaiknya pada saat mengobservasi kegiatan pembelajaran, tidak cukup hanya dengan menggunakan rubrik penilaian. Sebaiknya saat kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti juga mendeskripsikan secara lengkap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru baru kemudian dikonversikan pada rubrik penilaian. Karena rubrik penilaian yang dikembangkan masih belum bisa mengakomodasi permasalahan atau temuan-temuan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. DAFTAR RUJUKAN Anderson L, W dan Krathwohl D. R. 2001. Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. Terjemahan agung Prihantoro. 2010. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Masruro, N. A. dan Mohammad A. 2014. Metode Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termotivasi serta Hasil Belajar Biologi Siswa. Jurnal Pendidikan Biologi (JPB), 5(2): 157-166. Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mulyasa. 2007. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Permendikbud RI Nomor 65 Tahun 2013. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Permendikbud No 69 Tahun 2013. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013. 2013. Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tindangen, M. dan Sunyoto. 2011. Media Pembelajaran Sekolah Memfasilitasi Kemampuan Penerapan Konsep Biologi dalam Kehidupan Siswa. Jurnal Pendidikan Biologi (JPB), 3(1): 76-83. 12