ANALISIS PENGANGKUTAN BATU BARA PADA PT. KARUNIA PERSADA KALIMANTAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertambangan di negeri yang memiliki kekayaan alam seperti negeri kita

BAB IV PEMBAHASAN. Berikut adalah profil perusahaan PT. Karunia Persada Kalimantan. Menjadi Perusahaan Pertambangan yang terintegrasi dan berwawasan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. performansinya secara terus menerus melalui peningkatan produktivitas. Lean

Rantai Pasokan Global (Global Supply Chains)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

ANALISIS PENERAPAN LEAN THINKING UNTUK MENGURANGI WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DI PT. SIERAD PRODUCE SIDOARJO SKRIPSI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN, PERSEDIAAN DAN PEMBELIAN PADA PT. XYZ

Transportasi Sungai. Institut Pertanian Bogor. Potensi Sungai vs Krisis Energi

BAB II LANDASAN TEORI

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.

DEVIS ZENDY NPM :

BAB II PROFILE PERUSAHAAN

EVALUASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PUPUK PT. ABC MENGGUNAKAN METODE EOQ. Diterima: 1 Juni 2016 Layak Terbit: 25 Juli 2016

IDENTIFIKASI WASTE DILANTAI PRODUKSI DENGAN PENERAPAN LEAN MANUFACTURING DI PT ISTANA TIARA SURABAYA SKRIPSI

PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DAN METODE WEIGHTED PRODUCT UNTUK MENGURANGI WASTE PADA PROSES PRODUKSI SPARE PART OEM DI PT. SINAR AGUNG SELALU SUKSES

V E R S I P U B L I K

Analisis Pemborosan Proses Loading dan Unloading Pupuk dengan Pendekatan Lean Supply Chain

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI.. iii DAFTAR TABEL.. v DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN.. x

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada Proyek Single Aisle lebih memfokuskan pada pembuatan komponen pesawat A320. Komponen pesawat A320 terbagi menjadi 3 komponen yaitu Leading Edge

Penurunan Waste Intra pada Transportation Process Menggunakan Value Stream Mapping: A Case Study

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDEKATAN LEAN SIGMA SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PENGEMASAN INDUSTRI FARMASI

NASKAH PUBLIKASI. diajukan Oleh : Oky Satiagraha Kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang dapat meningkatkan nilai tambah (value added) produk (barang dan

SISTEM INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA PT. LG CERAMICS SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB I PENDAHULUAN. Industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis yang akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembangunan industri pada sektor usaha bidang pertambangan batubara

Sistem Informasi Penggajian pada PT. Nubika Jaya

MANAJEMEN PERSEDIAAN BATU BARA DI PT BBB. Erchan Putra Brahmana 1), Sri Handayani, S.P., M.E.P. 2), Ir. Bina Unteawati, M.P. 3)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENDAPATAN PADA PT. ARTHA JAYA GRAPRINT DENGAN PENDEKATAN UNIFIED PROCESS BERORIENTASI OBJEK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Biaya kualitas Dalam Meningkatan Penjualan Pada Divisi Tempa dan Cor PT PINDAD

BAB 1 PENDAHULUAN. harulah memiliki keunggulan kompetitif yang dapat di capai dengan

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang


SISTEM DAN PROSEDUR PENJUALAN KREDIT PADA CV KARYA MANDIRI. Oleh : LINDARI C0C FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB I PENDAHULUAN. Batubara merupakan salah satu tambang yang berpotensi untuk. dimanfaatkan lebih lanjut oleh pemerintah selain minyak dan gas bumi.

ABSTRACT. Keywords: Customer satisfaction, service quality. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA UNTUK PENJUALAN PADA PT.TETSIN MOCHI INDONESIA BERBASIS WEB

KAJIAN PENGGUNAAN FLOW METER UNTUK MONITORING PEMAKAIAN BAHAN BAKAR MINYAK DI KAPAL TUG BOAT MILIK PT. X

Bab 5. Ringkasan. Dunia II, khususnya Toyota. Teknik yang disebut dengan Sistem Produksi Toyota

PERANCANGAN JARINGAN NIRKABEL PADA PT CONSULTING SERVICES INDONESIA MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTEROS DAN RADIUS SECURITY

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan yang pesat dalam segala aspek kehidupan mendorong

KINERJA LAYANAN BIS KOTA DI KOTA SURABAYA

Universitas Bina Nusantara

BAB I Pendahuluan. Tabel I. 1 Target dan Realisasi Produksi pada Masing-masing Komponen Pesawat A320 Periode Januari-September 2015

IMPLEMENTASI LEAN SIGMA UNTUK MENGOPTIMALKAN WAKTU PELAKSANAAN DI COAL HANDLING SYSTEM PLTU CILACAP

ANALISIS STRATEGI BISNIS PADA PT RETRANS ENERGI PERKASA DALAM MENINGKATKAN PENJUALAN

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Perumahan pada PT. Anugerah Bangun Cipta

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PD MASA BARU BAN PONTIANAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Kata Kunci: Tingkat kesejahteraan, pendapatan, supir angkut batubara.

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENENTUAN PEMESANAN BAHAN BAKU JAMU ANGKUR PUTIH MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL. (Studi Kasus Di PT. Putro Kinasih, Sukoharjo)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2015 TENTANG PENGHIMPUNAN DAN PENGGUNAAN DANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT

ANALISIS KEBIJAKAN HARGA BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) OLEH

ANALISIS PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 4 AYAT (2) PADA PT BHANDA GHARA REKSA (PERSERO)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada beberapa perusahaan, apakah ini perusahaan jasa maupun perusahaan

STUDI PENGGUNAAN PACKING PLANT PADA DISTRIBUSI SEMEN DI KALIMANTAN MENGGUNAKAN METODE TRANSSHIPMENT: STUDI KASUS PT. SEMEN GRESIK

PENGUKURAN DAN PENINGKATAN KINERJA RANTAI PASOKAN DENGAN PENDEKATAN SCOR (SUPPLY CHAIN DI PT. XYZ TUGAS SARJANA DEA DARA DAFIKA SIAGIAN NIM.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ORDER QUAANTITY (EOQ).

ANALISA WASTE PADA LANTAI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING DI PT. JAVA PACIFIC KRIAN-SIDOARJO SKRIPSI

PERANCANGAN VALUE STREAM MAPPING PROSES PRODUKSI MAINAN KAYU PADA CV. MK

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI SISTEM TRANSAKSI PENJUALAN BARANG DENGAN SMS GATEWAY SEBAGAI PENDUKUNG PROGRAM PELAYANAN PRIMA

PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE PADA PROSES PRODUKSI

Shell Meresmikan Terminal Bahan Bakar Minyak di Pulau Laut Kalimantan Selatan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENDEKATAN KONSEP LEAN MANUFAKTUR DALAM PENINGKATAN EFISIENSI PADA SISTEM PRODUKSI KACA DI PT. ASAHIMAS FLAT GLASS, Tbk

BAB II KONSEP MUTU PRODUKSI DAN MANAJEMEN STRATEGI. memelihara produk dalam persaingan bisnis. Disukai atau tidak, konsumen

SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT SEPEDA MOTOR PADA CV. JAYA ABADI MOTOR SEMARANG

RANCANGAN SISTEM INFORMASI ONLINE BOOKING PADA SALON CANTIK

Rp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN PADA SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI ATAS PROSEDUR PENJUALAN KREDIT DALAM UPAYA MENINGKATKAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERN PADA CV SAYAP MEDIA

Implementasi Lean Manufacturing untuk Identifikasi Waste pada Bagian Wrapping di PT. X Medan

UPAYA MEMINIMALISASI CACAT PRODUK. KEMASAN CUP AIR MINERAL 240 ml (STUDI KASUS PERUSAHAAN AIR MINUM)

Akuntansi Biaya. Modul ke: Just In Time And Backflushing 07FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

B A B 5. Ir.Bb.INDRAYADI,M.T. JUR TEK INDUSTRI FT UB MALANG 1

KEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

Transkripsi:

ANALISIS PENGANGKUTAN BATU BARA PADA PT. KARUNIA PERSADA KALIMANTAN Muhammad Renaldy Akbar BINUS University Jl. Kebun Jeruk Raya No.27, Kebun Jeruk, Jakarta Barat 11530 Telp. (62-21) 535 0660 Fax. (62-21) 535 0644 Renaldy.Akbar@rocketmail.com Dosen Pembimbing : Dyah Budiastuti Ir., MM

ABSTRACT Indonesia's famous country filled with abundant natural wealth and diverse, one of which is coal. While it is considered to have a low sales value compared with other mining products in Indonesia such as gold, diamonds, oil well, but the last few decades many countries although slowly but surely switched to using coal as a fuel to replace oil use that as time goes the stock is dwindling and increasingly towering prices in the world market. The purpose of this study was to determine in general how the process of transporting the coal to the constraints encountered and to suggest improvements that can be used as an attempt to increase the performance of the company. The method used is descriptive qualitative. by means of E-DOWNTIME table analysis to identify waste, the mining company PT employment report. Commission as respondents. From here can know that there are many in each waste transportation activities that cause a hope and a fact in the process has a time difference can sometimes be very far adrift causing no small amount of harm that actually still be overcome so that the process goes according to expectations and yield satisfactory performance. Keywords: Transportation, Waste ABSTRAK Negeri Indonesia yang terkenal dipenuhi dengan kekayaan alamnya yang melimpah ruah dan beraneka ragam yang salah satunya adalah batu bara. Walau memang dianggap memiliki nilai jual yang rendah jika dibandingkan dengan hasil tambang lainnya di Indonesia seperti emas, intan, juga minyak bumi, namun beberapa dekade terakhir ini banyak negara-negara yang walau lambat tapi pasti beralih menggunakan batu bara sebagai bahan bakar untuk menggantikan penggunaan minyak yang seiring berjalannya waktu semakin menipis persediannya dan semakin menjulang tinggi harganya di pasar dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara umum bagaimanakah proses pengangkutan batu bara tersebut sampai dengan kendala-kendala yang dihadapi dan memberi usulan perbaikan yang dapat dipergunakan sebagai usaha peningkatan kinerja perusahaan. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. dengan alat analisis tabel E-DOWNTIME untuk mengidentifikasi pemborosan, dengan laporan kerja perusahaan pertambangan PT. KPK sebagai respondennya. Dari sini dapat mengetahui bahwa masih banyak pemborosan ditiap kegiatan pengangkutan yang menyebabkan waktu harapan dan waktu fakta pada pengerjaannya memiliki selisih waktu yang terkadang bisa terpaut sangat jauh yang menyebabkan kerugian yang tidak sedikit yang sebenarnya masih bisa ditanggulangi agar proses berjalan sesuai harapan dan menghasilkan kinerja yang memuaskan. Kata Kunci: Pengangkutan, Pemborosan

PENDAHULUAN Pertambangan di negeri yang memiliki kekayaan alam seperti negeri kita tercinta Indonesia ini sudah pasti menjadi lahan yang sangat ingin diberdaya gunakan oleh bermacam-macam pihak dalam maupun luar negeri, dan salah satunya yang marak untuk beberapa dekade terakhir ini adalah batu bara, yang mulai digemari dan dicari banyak industri besar untuk menjadi energi alternatif seiring maraknya isu menipisnya persediaan minyak dan perbandingan harga diantara keduanya yang cukup signifikan. Adalah PT. Karunia Persada Kalimantan (PT. KPK) Perusahaan jasa yang bergerak di bidang Pengangkutan khususnya batu bara sebagai baik itu bertindak sebagai Supplier (pihak pemasok barang ke penjual), Seller (pihak penjual yang berhubungan langsung dengan pembeli), Eksportir (pihak yang mengumpulkan batu bara sendiri dan menjualnya langsung kepada pembeli), mau pun sebagai Shipper (pihak pelaksana jasa pengangkutan saja yang tidak terkait dengan proses pengumpulan batu bara) yang mengantongi ijin usaha pertambangan khusus pengangkutan dan penjualan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang hanya diberikan kepada sebagian kecil perusahaan tambang di Indonesia. Ketepatan (presisi) perhitungan waktu untuk setiap kegiatan yang perusahaan pengangkutan pertambangan lakukan sangatlah penting guna menghindari keterlambatan beruntun yang sama dengan kerugian beruntun bagi perusahaan. Juga karena bentuk produk batu bara yang oleh sebagian besar perusahaan penggalinya tidak diberi kemasan membuat batu bara memiliki banyak kerentanan dalam proses pengirimannya, baik itu penurunan kwalitas karena basah atau terbakar (saat terjadi penimbunan terlalu lama di stockpile) maupun terbuangnya sisa-sisa pengerukan dikarenakan terbatasnya waktu yang dimiliki karena imbas keterlambatan dari kegiatan-kegiatan sebelumnya yang tidak berjalan sesuai rencana awal. Tidak berhenti sampai disana saja, perusahaan pengangkutan pertambangan pun memerlukan waktu untuk mengurus dokumen dengan pihak pemerintah atau pun pihak terkait lainnya, terlebih dengan pihak masyarakat baik itu penyedia produk (batu bara) maupun warga sekitar yang menjadi tuan tanah (stockpile), apalagi jika mereka belum memenuhi persyaratan seperti kelengkapan ijin, kurangnya jumlah batu bara yang dipesan dan akan diperiksa, sampai dengan belum lunasnya pembayaran, sehingga perencanaan kegiatan yang sangat matang dengan bisa memperhitungkan segala kemungkinan yang bisa terjadi menjadi salah 1 faktor terpenting dalam usaha ini. Jadi bisa anda bayangkan berapa keuntungan yang PT.KPK bisa dapatkan jika mereka bisa tepat waktu atau bahkan lebih cepat dari perkiraan (menghemat biaya sewa semua unit dan biaya) dan berapa kerugian yang mereka tanggung jika mereka meleset dalam memperhitungkannya. Berdasarkan latar belakang inilah, penulis tertarik dengan presisi jadwal pengangkutan mereka serta sistem perhitungan mereka akan jadwal tersebut. Maka penulis memilih judul Analisis Pengangkutan Batu Bara pada PT. Karunia Persada Kalimantan. Identifikasi Masalah untuk penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kondisi pengangkutan batu bara di PT. KPK selama ini? 2. Apa saja kendala yang dihadapi dalam proses pengangkutan batu bara? 3. Apa saja usaha yang perlu dilakukan PT. KPK untuk meningkatkan kualitas pengangkutannya? Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengidentifikasi kondisi pengangkutan batu bara di PT. KPK. 2. Untuk menganalisis kendala-kendala pengangkutan batu bara di PT. KPK. 3. Untuk memberikan usulan perbaikan bagi peningkatan kualitas pengangkutan batu bara di PT. KPK. Kajian Pustaka dari penilitian ini adalah : Dalam jurnal Perencanaan Kapal Curah Sebagai Penunjang Industri Tambang Batu Bara di Indonesia (http://linesplan.blogspot.com/2011/04/tugas-sdl1.html) diketahui dalam beberapa tahun terakhir, Batu bara telah memainkan peran yang cukup penting bagi perekonomian Indonesia. Sektor ini memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap penerimaan negara yang jumlahnya meningkat setiap tahun.(rudy 2011) Dalam jurnal Teknologi Mineral dan Batu bara vol.5 No.3, Juli 2009, Prasarana Transportasi merupakan salah satu yang terpenting dalam mendukung perkembangan ekonomi suatu daerah, demikian pula halnya bagi perusahaan pertambangan batu bara. Prinsip efesiensi, efektif, dan ekonomis sangat erat dengan dunia usaha ini yang berorientasi pada keuntungan. (Suseno 2009) Cara pengangkutan batu bara ke tempat batu bara tersebut akan digunakan tergantung pada jaraknya. Untuk jarak dekat, batu bara umumnya diangkut dengan menggunakan ban berjalan atau truk. Untuk jarak

yang lebih jauh di dalam pasar dalam negeri, batu bara diangkut dengan menggunakan kereta api atau tongkang atau dengan alternatif lain dimana batu bara dicampur dengan air untuk membentuk bubur batu dan diangkut melalui jaringan pipa. Kapal laut Mother Vessel umumnya digunakan untuk pengakutan internasional dalam ukuran berkisar dari Handymax (untuk pengangkutan dengan kapasitas 40.000-60.000 DWT), Panamax (untuk pengangkutan dengan kapasitas 60.000-80.000 DWT). Muhammad Renaldy Akbar melakukan penelitian dengan memfokuskan pada proses pengangkutan batu bara dan kendala yang dihadapi lalu mencoba mengidentifikasi kondisi pengangkutan batu bara dalam PT. KPK, kendala yang dialami dalam pengangkutan batu bara di PT. KPK serta member usulan perbaikan untuk meningkatkan kwalitas pelayanan di PT. KPK secara umum.

METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penilitian ini adalah deskriptif-studi kasus dengan data yang diolah adalah data kualitatif yang didapat dengan menggunakan tehnik pengumpulan data sekunder dan wawancara kepada pihak yang bersangkutan (PT. KPK) dan data akan diolah dengan metode analisis deskriptif kualitatif dengan instrument table E-DOWNTIME sebagai instrumen penguji untuk mengidentifikasi kendala dan meminimalisirkannya sampai tahap paling maksimal.

HASIL DAN BAHASAN Proses Pengangkutan Batu Bara Gambar 1.1 Proses Pengangkutan Batu Bara Sumber: PT. Karunia Persada Kalimantan Dalam pembahasan dari gambar diatas dijelaskan proses pengangkutan secara mendalam baik dari proses awal (mulut tambang) sampai dengan proses pelayaran menuju tempat tujuan lengkap dengan gambar dari tiap-tiap proses untuk memudahkan para pembaca penelitian mendapat gambaran pasti tentang proses pengangkutan batu bara.

Biaya yang dibutuhkan untuk pengangkutan batu bara Gambar 1.2 Biaya dari tiap proses pengangkutan batu bara Sumber: PT. Karunia Persada Kalimantan Dalam pembahasan dari gambar diatas dijelaskan biaya dari tiap proses pengangkutan batu bara baik dari proses awal (mulut tambang) sampai dengan proses pelayaran menuju tempat tujuan lengkap dengan ilustrasi dari tiap-tiap transaksi yang diambil dari transaksi terakhir yang dilakukan oleh PT. KPK untuk memudahkan para pembaca penelitian mendapat gambaran pasti tentang biaya dari tiap proses pengangkutan batu bara.

Waktu yang dibutuhkan untuk proses pengangkutan batu bara Disini PT. KPK telah memberikan data dari waktu ideal yang ingin PT. KPK capai dengan waktu realisasinya saat di lapangan, berikut data-datanya : Tabel 1.1 Waktu Ideal dan Waktu Realisasi <> Waktu Ideal <> Waktu Realisasi CONTRACT 2 Hari CONTRACT 2 Hari PREPARATION 14 Hari PREPARATION 12 Hari PAYMENT / FUNDING 20 Hari PAYMENT / FUNDING 29 Hari CONTRACT WITH MINER 3 Hari CONTRACT WITH MINER 5 Hari CONTRACT STOCKPILE 3 Hari CONTRACT STOCKPILE 4 Hari CONTRACT HAULING ( TRUCKING ) 3 Hari CONTRACT HAULING ( TRUCKING ) 3 Hari CONTRACT PORT (SLOT) 3 Hari CONTRACT PORT (SLOT) 6 Hari CONTRACT BARGE ( TRANSHIPMENT) 3 Hari CONTRACT BARGE ( TRANSHIPMENT) 3 Hari COAL COLLECTING 19 Hari COAL COLLECTING 13 Hari CRUSHING 10 Hari CRUSHING 10 Hari HAULING 8 Hari HAULING 14 Hari LOADING BARGE 5 Hari LOADING BARGE 15 Hari TRANSHIPMENT 9 Hari TRANSHIPMENT 24 Hari LOADING VESSEL 6 Hari LOADING VESSEL 21 Hari DOCUMENT 11 Hari DOCUMENT 30 Hari Sumber: PT. Karunia Persada Kalimantan Pada bagian ini dibahas waktu dalam tiap proses pengangkutan, yang berfokus pada adanya perbedaan diantara waktu harapan dan waktu realisasi di lapangan, dibahas pula sebab keterlambatannya guna sebagai evaluasi agar dapat diperbaiki dikemudian hari oleh PT. Karunia Persada Kalimantan dalam upayanya untuk meningkatkan kwalitas pelayanannya.

Analisa Kendala Pengangkutan Batubara Kendala Biaya Karena cashflow Perusahaan yang perputarannya belum lancer Karena modal yang dibutuhkan relatif besar (tak terhingga) Kendala Ketepatan Waktu Force Merger (cuaca ekstrim, gelombang besar, gempa bumi). Kesiapan produk harus diolah terlebih dahulu (harus melalui tahapan proses sebelum dijual kembali). Kendala Kelengkapan Dokumen Ada ijin yang mati / belum lengkap, dikarenakan belum diperpanjangnya masa perijinan atau ada ijin yang belum dibuat atau diurus. Hasil analisis belum selesai, dikarenakan banyak perusahaan lain juga yang melakukan pengecekan di badan surveyor yang sama / karena masalah pembayaran untuk jasa pengecekan yang belum ada. Kepabeanan, adalah adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar. Rata-rata semua kepengurusan dokumen membutuhkan waktu pengurusan antara 3 7 hari, dan kenaikan bbm tidak menjadi kendala yang berarti karena dari awal perusahaan telah menggunakan solar industri non subsidi. Tabel Lean untuk mengidentifikasi pemborosan yang telah diisi oleh PT. KPK : Tabel 1.2 E-DOWNTIME table Sumber : Vincent Gaspersz (lean six sigma) Tabel diatas digunakan peneliti untuk mengidentifikasi pada tiap-tiap proses pengangkutan mana saja yang ternyata masih memiliki jenis pemborosan yang semestinya bias ditekan bahkan dihilangkan untuk menjadikan kinerja dalam PT. Karunia Persada Kalimantan lebih efisien dan efektif lagi. Keterangan : E = Enviromental, Health, and Safety (EHS) adalah jenis pemborosan yang terjadi karena kelalaian dalam memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan prinsip-prinsip EHS. D = Defects adalah jenis pemborosan yang terjadi karena kecacatan atau kegagalan produk O = Overproduction adalah jenis pemborosan yang terjadi karena produksi berlebih dari kuantitas yang dipesan oleh pelanggan. W = Waiting adalah jenis pemborosan yang terjadi karena menungu. N = Not utilizing employees knowledge, skills and abilities adalah jenis pemborosan sumber daya manusia (SDM) yang terjadi karena tidak menggunakan kemampuan karyawan secara optimal. T = Transportation adalah jenis pemborosan yang terjadi karena transportasi yang berlebihan sepanjang proses value stream (proses dari awal produksi sampai kepada tangan konsumen). I = Inventories adalah jenis pemborosan yang terjadi karena inventories yang berlebihan. M = Motion adalah jenis pemborosan yang terjadi karena banyaknya pergerakan dari yang seharusnya sepanjang value stream. E = Excess Processing adalah jenis pemborosan yang terjadi karena langkah-langkah proses yang panjang dari yang seharusnya sepanjang proses value stream.

SIMPULAN DAN SARAN Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini yang itu adalah untuk mengidentifikasi kondisi dan kendala pengangkutan batu bara pada PT. Karunia Persada Kalimantan serta Untuk memberi usulan perbaikan bagi peningkatan kualitas pengangkutan batu bara di PT. KPK setelah melewati proses penelusuran dalam bagian Hasil dan Bahasan maka hasil yang dapat disimpul dan sarankan adalah sebagai berikut : Simpulan Kondisi pengangkutan batu bara di PT. Karunia Persada Kalimantan jika dilihat dari satu per satu seperti urutan proses adalah sudah baik karena mencoba untuk bekerja efektif dan efesien, begitu juga jika dilihat dari sisi biaya karena harganya yang masih merupakan harga rata-rata di pasarannya dan dapat bersaing, namun jika dilihat dari sisi waktu yang mengalami banyak keterlambatan terutama saat proses utama (bukan proses persiapan) yang berdampak juga pada sisi biaya karena dikenakan denda untuk tiap-tiap keterlambatannya, maka jika dilihat secara keseluruhan kondisi pengangkutannya masih memiliki banyak kekurangan terutama jika mengingat penyebab utama keterlambatan ini adalah karena faktor eksternal yang sebenarnya bisa dicegah dengan beberapa tindakan tegas. Kendala-kendala yang dialami selama proses pengangkutan batu bara di PT. Karunia Persada Kalimantan ini jika dilihat dari tabel 1.2 mayoritas terjadi pemborosan jenis menunggu karena sempat terhentinya aliran dana (pembayaran bertahap) dari pihak pembeli dan pemborosan Sumber Daya Manusia karena kurang maksimalnya pemanfaatan keterampilan yang mereka miliki (tidak memiliki standar kerja, jadi para pekerja bekerja sewajarnya saja walau ternyata sebenarnya bisa memberikan yang lebih baik) dan jika dilihat lebih seksama, kendala yang lain yang juga terjadi di berbagai proses pengangkutan adalah sebagian besar dampaknya ditimbulkan oleh pemborosan karena menunggu dan pemborosan karena tidak bisa mempekerjakan SDM secara optimal. Masih banyak perbaikan-perbaikan di berbagai lini yang bisa PT. Karunia Persada Kalimantan lakukan jika PT. KPK ingin untuk terus meningkatkan mutu pelayanannya agar terhindar dari kerugian dan dapat memuaskan para pengguna jasanya. Walau memang keterlambatan tidak bisa dihindarkan tapi PT.KPK dapat meminimalkan sampai titik terendah resiko dari keterlambatan-keterlambatan yang bisa terjadi. Saran Untuk meningkatkan kinerja perusahaan, ada baiknya PT. Karunia Persada Kalimantan memperluas kerja sama dengan berbagai pemilik dana (funder), pemilik tambang, pemilik stockpile, pemilik pelabuhan, pemilik tongkang, juga pemilik fasilitas pendukung lainnya agar saat akan menjalankan sebuah proyek lagi PT. Karunia Persada Kalimantan sudah tidak kerepotan lagi bahkan mungkin bisa mendapat harga khusus serta diprioritaskan dan mendapat lokasi kerja yang strategis untuk tiap-tiap proses pengangkutannya. Untuk faktor internal, pemborosan karena menunggu dan kurangnya memanfaatkan kemampuan karyawannya akan coba dihapuskan dengan cara memberi standar kerja yang harus dipenuhi oleh tiap-tiap karyawan serta tanggung jawab dimana pun karyawan itu ditugaskan dan dibentuknya suatu badan pengawasan kinerja PT. Karunia Persada Kalimantan secara keseluruhan. Untuk mencegah adanya faktor eksternal yang sangat mengganggu kinerja perusahaan seperti yang telah terjadi (sempat terhentinya aliran dana / pembayaran bertahap dari pihak pembeli), dikemudian hari PT. Karunia Persada Kalimantan harus lebih bisa memprediksi dan siap dengan pencegahannya atau pun memiliki rencana alternatif jika sewaktu-waktu kejadian seperti terulang lagi. Setelah membuat badan pengawas kualitas kerja PT. Karunia Persada Kalimantan, penekanan kepada calon pengguna jasa tentang pentingnya ketepatan waktu pembayaran bagi semua pihak, alangkah baiknya jika PT. Karunia Persada Kalimantan untuk terus meluaskan sayap dan menjadi perusahaan tambang terkemuka yang menjadi pilihan, maka sangat baik jika dikemudian hari PT. Karunia Persada Kalimantan mencoba untuk membangun dan memiliki fasilitasnya sendiri agar semua proses menjadi terintegritas dan lebih mudah untuk menjalankan prosesnya, untuk saat ini mungkin PT. Karunia Persada Kalimantan bisa membenahi manajemennya terlebih dahulu. PT.KPK juga bisa membuat website guna memudahkan para calon pembeli meninjau PT. Karunia Persada Kalimantan, dan melakukan konsultasi dengan berbagai konsultan perusahaan yang dianggap mampu memberi masukan bagi kemajuan pesat bagi PT. Karunia Persada Kalimantan.

REFERENSI Riset Kepustakaan James A. Fitzsimmons, M. J. (2006). Service management operations, strategy, information technology. Singapore: McGraw-Hill. Kamus Besar Bahasa Indonesia, PusatBahasa (2008) Edisi ke 4 Nasution, Arman Hakim. (2006). Manajemen Industri. CV. Andi Offset, Jakarta. Oxford University.(2008) Dictionary of computing. Sixth edition, Market house books. Stephen P. Robbins, M. C. (2002). Management. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Thomas S. Bateman, Scott. A.Snell (2004).Management the new competitive landscape. New York: McGraw-Hill. Vincent Gaspersz (2011). Lean Six Sigma for Manufacturing and Service Industries. Situs Internet (2012) Pengertian atau Definis dari manajemen, http://organisasi.org/pengertian_definisi_dari_manajemen, Diakses tanggal1 Maret 2012 (2012) Pemborosan http://www.artikata.com/arti-360324 pemborosan.html http://www.vorne.com/learning-center/tps.htm (2012) Coal, www.world coalinstitute.org, Diakses tangga l4 Maret 2012 (2012) Australian Coal, www.australiancoal.com.au/origins.htm,diakses tanggal 4 Maret 2012 (2012) Surfcae Mining, www.worldcoal.org, Diakses tanggal 4 Maret 2011 Jurnal Guy Morgan, K. W. (2009). Corporate Governance. Leading Corporate Citizenship : Governance, structure, systems Muhammad Rudy H, Ridwan Wibisana, Alfi Fajri, Dwi Laksono, Enggar Cahya F, Gerry Liston, Helmi Dadang A, Iqbal Adi Kumbara (2011) Perencanaan Kapal Curah Sebagai Penunjang Industri Tambang Batu Bara di Indonesia http://linesplan.blogspot.com/2011/04/tugas-sdl1.html Triswan Suseno, Ijang Suherman, Sujarwo, Tuti Hernawati (2009) Analisis Transportasi Batu Bara di Kalimantan Tengah, jurnal Teknologi Mineral dan Batu bara vol.5 No.3, Juli 2009: 138-14

RIWAYAT PENULIS Muhammad Renaldy Akbar, Lahir di kota Banjarmasin pada tanggal 17 februari 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di BINUS University bidang Manajemen Bisnis pada tahun 2012. Saat ini penulis hendak merintis sebuah usaha yang berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat luas dan penulis aktif sebagai Atlet Hockey Kota Bogor yang disiapkan untuk event provinsi dan nasional dalam waktu dekat ini setelah pensiun dari kepengurusan UKM Merpati Putih UBINUS pada tahun 2010 sebagai HRD dan dari BINUS Career sebagai tenaga paruh waktu di bidang HRD dan Event Organizer.