HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JAJANAN YANG MENGANDUNG ZAT KIMIA BERBAHAYA DENGAN PERILAKU JAJAN ANAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PAUD DENGAN KEIKUTSERTAAN ANAK PADA PAUD DI DESA KARANGBANGUN JUMAPOLO KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PHBS DI MTS MIFTAHUL ULUM KECAMATAN KEMLAGI KABUPATEN MOJOKERTO. Dwi Helynarti Syurandari*)

TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA ANAK USIA 3-6 TAHUN DI DI DESA PLOSOWAHYU KAB LAMONGAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJANG DEMAM DENGAN SIKAP IBU TERHADAP PENANGANAN KEJANG DEMAM PADA BALITA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI ORANG TUA DALAM MEMANFAATKAN ALAT-ALAT PERMAINAN EDUKATIF DI RUANG ANAK RS. BAPTIS KEDIRI ABSTRACT

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG POSYANDU LANSIA DENGAN MOTIVASI BERKUNJUNG KE POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

GAMBARAN PENGETAHUAN WANITA USIA TAHUN TENTANG DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DENGAN TEKNIK SADARI

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

PENGARUH SARAPAN PAGI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN (Hb) PADA MURID SEKOLAH DASAR ( Studi di SDN 1 Wates, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo )

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PERAWATAN GIGI ANAK USIA PRA SEKOLAH

PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT INFLUENZA PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERAN IBU DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK PRASEKOLAH DI TK DHARMA WANITA PERSATUAN 2 TLOGOMAS KOTA MALANG ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan mental. Pertumbuhan serta perkembangan fisik memiliki. hubungan yang erat dengan status gizi anak dan konsumsi makanan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI KELURAHAN SIDOHARJO RW 1 RT 2 DAN 4 KECAMATAN LAMONGAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU IBU DALAM MENDIDIK ANAK MENGGOSOK GIGI

TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI TAMAN KANAK KANAK DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF DENGAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK PADA IBU-IBU DESA PEPE KELURAHAN LANGENHARJO

PENGARUH PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN SISWI KELAS X TENTANG PERTOLOGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DINI DENGAN DAMPAK TERJADINYA DIARE PADA BAYI USIA 0-4 BULAN

SKRIPSI HUBUNGAN STATUS PEKERJAAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMENUHAN GIZI BERDASARKAN KEBIASAAN SARAPAN

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

KESIAPAN ANAK USIA TODDLER (3 TAHUN) DALAM MENGIKUTI TOILET TRAINING

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP ANAK SEKOLAH DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI GODEAN 1 KABUPATEN SLEMAN

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRA SEKOLAH (USIA 4-6 TAHUN)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Nisa khoiriah INTISARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) (Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban)

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN ANTARA PERAN KELUARGA DENGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK USIA SEKOLAH (11-12 TAHUN) DI SDK NIMASI KABUPATEN TIMOR TENGAH

TINGKAT PENGETAHUAN WUS (USIA TAHUN) TENTANG MANFAAT PAP SMEAR. Surya Mustika Sari¹, Titiek Idayanti²

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Lilis Maghfuroh Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS 2 TENTANG VULVA HYGIENE DENGAN KEPUTIHAN DI MTs MASHLAHIYAH KRECEK BADAS

PENATALAKSANAAN TUGAS KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN STATUS GIZI PENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

Mitha Destyowati ABSTRAK

Departemen Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara, Medan 2013

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TENTANG POSYANDU LANSIA TERHADAP KEAKTIFAN LANSIA DI POSYANDU LANSIA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI DENGAN STATUS GIZI PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ASI EKSKLUSIF DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

HUBUNGAN MENONTON TELEVISI TERHADAP PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK PRA SEKOLAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PERALATAN RUMAH TANGGA BERBAHAN MELAMIN TERHADAP PEMANFAATANNYA

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Jurnal Keperawatan, Vol.1 No.1, Januari

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

Study Tingkat Kecemasan Penderita Diabetes Mellitus Di Poli Rawat Jalan Puskesmas Ngawi Purba Kabupaten Ngawi

Correlation Between Mother s Knowledge and Education On Use Of Contraceptive In Yukum Jaya Village Central Lampung In 2013

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BAYI TENTANG POSYANDU DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU DAN BAYI DI POSYANDU

Youstiana Dwi Rusita*, Ikha Ardianti Ilmu Keperawatan STIKES Insan Cendekia Husada Bojonegoro ABSTRAK

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

PENGETAHUAN DAN KECEMASAN IBU PENGGUNA KONTRASEPSI AKDR. Vera Virgia

Hubungan Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Tentang Gizi Seimbang Dengan Status Gizi Anak Tk Di Desa Yosowilangun Lor Kabupaten Lumajang

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN UANG SAKU DAN PENGETAHUAN TERHADAP FREKUENSI KONSUMSI BAKSO TUSUK MENGANDUNG BORAKS DI SD N PANGGANG

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG UPAYA PENCEGAHAN RESIKO CEDERA KHUSUSNYA JATUH PADA LANSIA TERHADAP KEJADIAN JATUH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI PADA BAYI UMUR 6 36 BULAN

Cindy K Dastian 1, Idi Setyobroto 2, Tri Kusuma Agung 3 ABSTRACT

GAMBARAN PENYEBAB KESULITAN MAKAN PADA ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN DI PERUMAHAN TOP AMIN MULYA JAKABARING PALEMBANG TAHUN 2009

Dinamika Kebidanan vol. 2 no.2 Agustus2012

PENGETAHUAN SISWA TENTANG HIV/AIDS SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN PELIHARA DIRI KESEHATAN GIGI DAN MULUT IBU DENGAN JUMLAH KARIES PADA ANAK PRA SEKOLAH TK PERTIWI II BANJARNEGARA

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEMANDIRIAN TOILET TRAINING ANAK USIA TODDLER

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG NUTRISI DENGAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA

Lilis Maghfuroh Dosen S1 Keperawatan STIKes Muhammadiyah Lamongan ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL ANAK DENGAN JENIS APE YANG DIBERIKAN PADA ANAK USIA 1-12 BULAN. Ihda Mauliyah ABSTRAK

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

SKRIPSI ANALISIS PENGETAHUAN DAN SIKAP PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. BRAJA MUSTI

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TK KANISIUS BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

Mamik R 1, Endang 1 1. Program Studi DIII Keperawatan STIKES Pemkab Jombang ABSTRAK

HUBUNGAN PEMBERIAN KIE DENGAN PENGETAHUAN NUTRISI MASA NIFAS DI PUSKESMAS KEDUNGDUNG SAMPANG

HUBUNGAN BESARAN UANG SAKU DENGAN PEMILIHAN JAJANAN SEHAT. Connections between The Amount of Pocket Money with Selection of Healthy Snack

Jurnal CARE, Vol. 3, No. 1, 2015

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRODUSEN DENGAN PENGGUNAAN FORMALIN PADA BAKSO SAPI KILOAN YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DAN MODERN KOTA PONTIANAK

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PERAWATAN PENYAKIT REUMATOID ARTHRITIS PADA LANSIA

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG JAJANAN YANG MENGANDUNG ZAT KIMIA BERBAHAYA DENGAN PERILAKU JAJAN ANAK M. Ikhwan Kosasih*) M. Firsada **) *) Dosen Akademi Keperawatan Pamenang **) Perawat RS Arga Husada Kediri Food has an important role to fulfill the energy and nutrition of pre-school age children, but the safety of food is still unsave. Using other strange food like aspartame and MSG by producer makes the safety and quality of food is very low and so the food consumed by child need more special intention for parent. The purpose from the research is identifying the correlation of mother s knowledge about dangerous chemical food to child behavior at pre school. Design research used is Cross Sectional. The items wewe 47 respondents with full of inclusion and exclusion. Taking an item uses Simple Random Sampling. From the research, we found mother knowing is Good : 28 respondents (59,57%) and child food behavior at pre school is health with 41 respondents (87,23%). From the result Coeffisien contingency test, we get significant score 0,035 < 0,05 means Ho refuses. It means there is correlation mother s klowledge about dangerous chemical food to child behavior at pre school with low quality. Mother s knowledge about dangerous chemical food to child behavior at pre school enriches knowledge, information and gives control an intention to food child behavior. A mother should intent food child behavior in other that it is controlled to be health child food behavior. Keyword : Knowledge, Mother, pre school -child behavior on consuming food Latar Belakang Jajanan memegang peranan yang cukup penting dalam memberikan asupan energi dan gizi bagi anak khususnya usia prasekolah. Akan tetapi, tingkat keamanan jajanan sekarang ini cukup memprihatinkan. Penggunaan bahan tambahan pangan yang melebihi batas penggunaan serta penyalahgunaan bahan kimia berbahaya seperti pemanis buatan dan MSG (Monosodium Glutamat) oleh produsen jajanan mengakibatkan rendahnya tingkat keamanan jajanan. Oleh karena itu jajanan yang dikonsumsi anak perlu menjadi perhatian khusus bagi para orang tua. Baru - baru ini Badan Pengawas Obat dan Makanan Bandar Lampung menemukan sekitar 78 dari 164 sampel jajanan anak sekolah mengandung pemanis buatan dan MSG berlebihan. (Kompas, 25 Februari 2009). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 14 Oktober 2009 di TK Dharma Wanita Rejomulyo didapatkan data jumlah murid sebanyak 53 siswa. Setelah dilakukan wawancara pada 6 ibu walimurid di TK Dharma Wanita Rejomulyo didapatkan 4 ibu (66,6 %) memiliki pengetahuan yang kurang tentang kandungan berbahaya pada makanan jajanan, 1 ibu (16,7 %) memiliki pengetahuan yang cukup dan 1 ibu (16,7 %) memiliki pengetahuan yang baik. dari hasil wawancara dengan salah satu guru, pada bulan September yang lalu di TK Dharma Wanita Rejomulyo terdapat kasus anak diare dan mual muntah setelah mengkonsumsi jajanan di sekolahnya dan kasus tersebut berlangsung dua sampai tiga kali dalam 1 minggu terakhir. Peran orang tua terutama ibu sangat mempengaruhi kebiasaan jajan anak. Sehingga pengetahuan ibu tentang jajanan sangat diperlukan untuk menghindarkan anak dari bahaya jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya. Tetapi dalam kenyataannya masih banyak orang tua yang kurang mengerti tentang kandungan berbahaya pada makanan Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Jajanan Yang Jajan Anak... 14 Vol.3 No.2; 1 Juli 31 Desember 2012

jajanan yang sering dikonsumsi anak yang dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Adapun penyebab dari kurangnya pengetahuan ibu tentang zat kimia berbahaya pada jajan anak adalah kurangnya informasi dan penyuluhan kesehatan khususnya tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya, sehingga para ibu sulit untuk mengontrol perilaku jajan anaknya dan hal ini mengakibatkan perilaku jajan anak sulit dikontrol dan secara tidak langsung mengakibatkan zat kimia berbahaya pada makanan jajanan sering ikut larut dalam tubuh anak. Untuk mengatasi hal tersebut maka diperlukan perhatian dan pengawasan orang tua khususnya ibu terhadap perilaku jajan anak. Dalam hal ini diperlukan juga dukungan petugas kesehatan dan pemerintah untuk memberikan informasi dan penyuluhan kesehatan tentang kandungan dan dampak makanan jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan anak. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Jajanan Yang Jajan Anak di TK Dharma Wanita Rejomulyo, Kota Kediri. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah yaitu: Bagaimana hubungan pengetahuan ibu tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya dengan perilaku jajan anak pra sekolah? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya dengan perilaku jajan anak pra sekolah. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi pengetahuan ibu tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya. b. Mengidentifikasi perilaku jajan anak pra sekolah. c. Menganalisa hubungan pengetahuan ibu tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya dengan perilaku jajan anak pra sekolah. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan untuk penelitian ini adalah cross sectional. Variabel penelitian ditetapkan : 1. Variabel Independen : Pengetahuan ibu 2. Variabel dependen : perilaku jajan anak Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu walimurid TK Dharma Wanita Rerjomulyo, Kota Kediri sejumlah 53 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian ibu dengan anak pra sekolah yang bersekolah di TK Dharma Wanita Rerjomulyo, Kota Kediri sejumlah 47 responden yang dihitung dengan menggunakan perhitungan jumlah sampel (Nursalam, 2003). Penentuan sampel dilakukan dengan pendekatan simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang diisi sendiri oleh ibu dan analisis data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi kontingensi dengan = 0,05. Hasil Penelitian a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur 26% 4% 44% 26% 25-29 th 30-34 th 35-39 th > 39 th Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa kelompok umur yang paling banyak adalah usia 30 34 tahun sebanyak 20 responden (43,55%) dan paling sedikit adalah usia > 40 tahun sebanyak 2 responden (4,26%). Jurnal AKP 15 Vol.3 No.2; 1 Juli 31 Desember 2012

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan d. Pengetahuan Ibu Tentang Jajanan Yang Mengandung Zat Kimia Berbahaya 27% 9% 18% 30% 11% 59% 46% SD SMP SMA PT Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa pendidikan ibu yang paling banyak adalah SMP yaitu sebanyak 21 responden (44,68%) dan paling sedikit PT sebanyak 5 responden (10,64%). c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 34% 2% Baik Cukup Kurang Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya yang paling banyak adalah pengetahuan baik yaitu sebanyak 28 responden (59,57%) dan paling sedikit adalah pengatahuan cukup yaitu sebanyak 5 responden (10,64%). e. Perilaku Jajan Anak 19% 64% IRT Swasta PNS Sehat 81% Tidak Sehat Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa pekerjaan ibu yang paling banyak adalah IRT yaitu sebanyak 30 responden (63,83%) dan paling sedikit adalah bekerja PNS sebanyak 1 responden (2,13%). Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa perilaku jajan anak pra sekolah yang paling banyak adalah sehat yaitu sebanyak 38 responden (80,85%) dan paling sedikit adalah tidak sehat yaitu sebanyak 9 responden (19,19%). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Jajanan Yang Jajan Anak... 16 Vol.3 No.2; 1 Juli 31 Desember 2012

f. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Jajanan Yang Mengandung Zat Kimia Berbahaya Dengan Perilaku Jajan Anak Tingkat Pengetahuan Baik Cukup Kurang Total Perilaku Jajan Anak Sehat Tidak Sehat 23 5 (48,9%) (10,6%) 2 3 (4,3 %) (6,4%) 13 1 (27,7%) (2,1%) 38 (80,9%) 9 (19,1%) Total 28 (9,6%) 5 (10,6%) 14 (29,8%) 47 (100%) Berdasarkan tabulasi silang di atas menunjukkan bahwa perilaku jajan anak yang sehat 23 responden (48,9%) dengan tingkat pengetahuan ibu baik. Dari uji korelasi koefisien kontingensi p (0,035) < α (0,05) hal ini menunjukkan bahwa H 0 ditolak berarti ada hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku jajan anak pra sekolah. Uji koefisien kontingensi juga menunjukkan besarnya koefisien korelasi sebesar +0,354, menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan positif dengan keeratan hubungan pada tingkat lemah. Pembahasan a. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Jajanan Yang Mengandung Zat Kimia Berbahaya Dari data penelitian didapatkan pengetahuan baik 28 responden (59,6%) pengetahuan cukup 5 responden (10,6%) dan pengetahuan kurang 14 responden (29,8%). Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan suatu obyek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan seseorang dapat dikategorikan menjadi pengetahuan baik, cukup dan kurang (Nu rsalam, 2003). Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor pendidikan, pengalaman, intelligence, pemberian informasi dan sosial budaya.(monks, FJ, 2002). Dari data di atas menunjukkan bahwa pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah adanya informasi formal. Tingkatan pendidikan mutlak mempengaruhi pengetahuan seseorang. Asumsi ini dapat dibuktikan dengan hasil kuesioner tentang pengetahuan ibu tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya yang diberikan kepada responden dengan berbagai tingkat pendidikan. responden dengan pendidikan SMA sebanyak 13 responden (27,7%) sebagian besar mendapat hasil skor pengetahuan yang baik yaitu sebanyak 10 responden (21,35%). b. Perilaku Jajan Anak Pra Sekolah Dari data penelitian didapatkan dari 47 responden diketahui bahwa perilaku jajan anak yang sehat sebanyak 38 responden (80,9%) dan tidak sehat sebanyak 9 responden (19,1%). Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar. (Notoatmodjo, 2003). Dari data di atas menunjukkan bahwa perilaku jajan anak dapat dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain karena para ibu yang sebagian besar tidak bekerja (IRT) yaitu sebanyak 30 responden (63,8%), sebagia n besar mendapat hasil skor perilaku jajan anak sehat yaitu sebanyak 26 responden (55,3%). IRT memiliki banyak waktu dirumah sehingga banyak pula waktu yang dimiliki untuk mengawasi dan memperhatikan perilaku anaknya, khususnya perilaku jajan anak, sehingga perilaku jajan anak bisa lebih terkontrol oleh ibu. c. Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Jajanan Yang Mengandung Zat Kimia Berbahaya Dengan Perilaku Jajan Anak Dari hasil Uji Statistik Koefisien Kontingensi didapatkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu dengan perilaku jajan anak pra sekolah dengan signifikan (sig) adalah 0,035 di bawah angka 0,05 (α atau tingkat kesalahan 5% : 0,05) atau istilah lain 0, 035 < Jurnal AKP 17 Vol.3 No.2; 1 Juli 31 Desember 2012

0,05 ini berarti H 0 ditolak, berarti ada hubungan pengetahuan ibu dengan perilaku jajan anak pra sekolah. Correlation coefficient menunjukkan angka +0,354 artinya hubungan antara kedua variabel termasuk kategori rendah. Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Faktor penyebab anak suka jajan sangat bervariasi. Psikolog Mayke Tedjasaputra dari Universitas Indonesia mengungkapkan budaya ingin serba cepat mampengaruhi perilaku anak terutama kebiasaan mereka untuk jajan. Hal ini dapat dipengaruhi beberapa factor yaitu makan dirumah kurang bervariasi dan menarik, factor lingkungan, orang tua, teman sebaya, pemberian uang saku yang berlebih, dan tempat tinggal dekat dengan pusat jajanan. Dari data diatas menunjukkan bahwa jumlah pendidikan ibu yang paling banyak adalah pendidikan SMP yaitu sebanyak 21 responden (44,7%), dan yang paling banyak bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT) sebanyak 30 responden (63,8%). Pendidikan SMP merupakan pendidikan dasar oleh sebab itu untuk menyerap informasi lemah. Menurut Notoatmodjo bahwa semakin baik pengetahuan ibu maka semakin sehat perilaku jajan. Tetapi pengetahuan ibu bukanlah sesuatu yang mutlak mempengaruhi perilaku jajan anak. Faktor lingkungan, orang tua, teman sebaya, pemberian uang saku yang berlebih, variasi makanan dirumah dan tempat tinggal dekat dengan pusat jajanan. Beberapa faktor di atas tidak di teliti dalam penelitian ini, tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa faktor faktor tersebut dapat mempengaruhi perilaku jajan anak. Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengetahuan ibu tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya di TK Dharma Wanita Rejomulyo, Kota Kediri didapatkan pengetahuan baik 28 responden (59,6%) pengetahuan cukup 5 responden (10,6%) dan pengetahuan kurang 14 responden (29,8%). 2. Perilaku jajan anak pra sekolah di TK Dharma Wanita Rejomulyo, Kota Kediri didapatkan dari 47 responden diketahui bahwa perilaku jajan anak yang sehat sebanyak 38 responden (80,9%) dan tidak sehat sebanyak 9 responden (19,1%) 3. Ada hubungan pengetahuan ibu tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya dengan perilaku jajan anak pra sekolah di TK Dharma Wanita Rejomulyo, Kota Kediri sangat bermakna dengan angka signifikan p (0,035) < α (0,05). Correlation Coefficient sebesar + 0,354 menunjukkan tingkat hubungan antara kedua variable termasuk kategori rendah. Saran Dari hasil beberapa kesimpulan maka peneliti dapat memberikan saran saran sebagai berikut : 1. Bagi Ibu dan Masyarakat Hendaknya selalu mencari informasi khususnya tentang jajanan, yang amengandung zat kimia berbahaya, memberikan pengawasan dan perhatian terhadap perilaku jajan anaknya, sehingga perilaku jajan anak bisa lebih terkontrol oleh ibu demi tercapainya perilaku jajan anak yang sehat. 2. Bagi Tempat Penelitian Hendaknya TK Dharma Wanita Rejomulyo, Kota Kediri dapat memberikan pengetahuan dan informasi kepada para orang tua wali murid khususnya tentang jajanan yang mengandung zat kimia berbahaya. Dan lebih selektif dalam memberikan perijinan pada pedagang yang berjualan didaerah sekitar sekolah. 3. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan Hasil penelitian hendaknya bisa dijadikan tambahan atau masukan untuk melakukan penelitian yang lebih baik lagi sehingga dapat menyempurnakan hasil yang telah ada. 4. Bagi Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian dapat digunakan sebagai acuan penelitian yang lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Admin. (2009). Fenomena Makanan Siap Saji dan Dampaknya terhadap Kesehatan Konsumen. www.eurekaindonesia.org. (download : 6 Oktober 2009) Alimul Aziz, H. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta : Salemba Medika Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Jajanan Yang Jajan Anak... 18 Vol.3 No.2; 1 Juli 31 Desember 2012

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rhineka Cipta Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2007). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Departemen Kesehatan dan Jica Lockheart, Tifa. (2009 ). Daftar makanan peracun anak. www.indoforum.org. (download : 6 Oktober 2009) Monk, Fj dan Haditono, Siti Rahayu. (2002). Psikologi Perkembangan. Yogjakarta : Gajah Mada University Muchtar Rustam. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Cetakan ketiga. Jakarta: Rieka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rhineka Cipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rhineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Puspita, I. (2007). Zat Aditif Makanan. www.chem-istry.org. (download : 6 Oktober 2009) Saparinto, C dan Diana, H. (2006). Bahan Tambahan Pangan. Yogyakarta : Kanisius Tamsuri, Anas. (2008). Panduan Praktis Riset Keperawatan Bagi Pemula. Kediri : Diktat Pembelajaran Riset Akademi Keperawatan Pamenang Jurnal AKP 19 Vol.3 No.2; 1 Juli 31 Desember 2012