KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : RATNA NURAINI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : HERA YULIANA NPM :

PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan kesehatan. Indonesia merupakan angka tertinggi dibandingkan Negara Negara

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga perawatan episiotomi kurang maksimal. Selama beberapa hari

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Hal ini merupakan suatu pergeseran paradigma dari sikap menunggu

BAB I PENDAHULUAN. menentukan jumlah Perdarahan yang terjadi karena tercampur dengan air

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan suatu negara. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah indikator di bidang kesehatan

BAB I PENDAHULUAN kelahiran hidup. Penyebab kematian terbanyak ibu di sebabkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hari) dan ada yang mengalami kelambatan dalam penyembuhannya (Rejeki,

BAB I PENDAHULUAN. jalan operasi atau sectio caesarea hal ini disebabkan karena ibu memandang

BAB I PENDAHULUAN. kebidanan dalam suatu negara adalah Kematian Maternal. Kematian

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N P2002 HARI KE-3 DENGAN BENDUNGAN ASI DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN Husnul Muthoharoh* RINGKASAN

B AB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam menilai derajat kesehatan masyarakat, terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan, persalinan, dan nifas merupakan proses reproduksi yang normal.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Angka kematian maternal di negara negara maju berkisar antara 5-10

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan reproduksi wanita menjadi perhatian yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keadaan ibu post partum masih sangat memprihatinkan, karena

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. relatif tidak komplek dibandingkan dengan kehamilan, nifas ditandai oleh

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan. oleh perdarahan post partum dan di perkirakan 100.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian Woman Research Institute, angka kematian ibu melahirkan

PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM SPONTAN DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh : MAGDALENA AMALO NPM :

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas adalah masa dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu

BAB I PENDAHULUAN. per kelahiran hidup, AKI yang dicapai masih jauh dari target

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman modern ini banyak ibu yang memilih melakukan

BAB V PENUTUP. primer akibat robekan portio, perineum derajat II, dan hematoma vagina di

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator pembangunan. kesehatan dasar. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menempati posisi

BAB I PENDAHULUAN. mulai masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas dan penggunaan KB

BAB I PENDAHULUAN. kematian per kelahiran hidup. (Kemenkes RI 2015,h.104). Pada tahun

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY C P 2002 DENGAN POST HPP KARENA RETENSIO PLASENTA DI RSUD dr.soegiri LAMONGAN TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

BAB I PENDAHULUAN. maternal disebabkan oleh perdarahan post partum dan diperkirakan

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami kesakitan berat atau bahkan kematian. Hipotermia mudah

BAB I PENDAHULUAN. persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, 2012; h. 87).

BAB I PENDAHULUAN. keluarganya secara fisiologis, emosional dan sosial. Baik di negara maju

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU DI BPM HJ. MAHMUDAH, S.S.T KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2016

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia saat ini masih tinggi

KARAKTERISTIKIBU BERSALIN DENGAN EPISIOTOMI DIRUMAH BERSALIN MARGA WALUYA SURAKARTA PERIODE 1 JANUARI DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa

BAB I PENDAHULUAN. 99 persen kasus kematian ibu terjadi di negara berkembang. Hal ini terungkap

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung antara minggu (hamil aterm) dan ini merupakan periode

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RSUD ROKAN HULU TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan kesehatan (Saifuddin, 2006). Menurut WHO (World Health Organization), pada tahun 2013 AKI

HUBUNGAN ANTARA PERAWATAN LUKA JAHITAN PERINEUM DENGAN PROSES KESEMBUHAN LUKA PERINEUM DI RSUD SIDOARJO. Abdul Muhith *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. dan angka harapan hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. neonatal hingga 17 per kelahiran hidup. Kementrian Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut data yang diperoleh dari WHO tahun 2010, sebanyak

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS PADA NY P DI BPS MAULINA HASNIDA SURABAYA OLEH : VIKY ARUM SARI

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 2003 di Indonesia AKI mencapai 309 per kelahiran

BAB I PENDAHULUAN. AKI yaitu perdarahan, infeksi, hipertensi, gangguan sistem peredaran darah,

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. pula 1 lahir mati. Penyebab kematian bayi adalah asfiksia, trauma kelahiran,

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

KARYA TULIS ILMIAH. Disusun Oleh: RUPI AH NPM

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

PENGARUH DERAJAT LASERASI PERINEUM TERHADAP SKALA NYERI PERINEUM PADA IBU POST PARTUM

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny I GII P I00I INPARTU DENGAN GEMELLI

BAB I PENDAHULUAN. bahwa saat ini Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia adalah tertinggi. Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. Rasa nyaman berupa terbebas dari rasa yang tidak menyenangkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny F GI P TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT. Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG. Definisi kematian maternal menurut WHO adalah kematian seorang

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

DAFTAR PUSTAKA. Ambarwati, Eni Retna Asuhan Kebidanan Nifas. Jogjakarta: Mitra Cendikia Offset

HUBUNGAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN DERAJAT RUPTUR PERINEUM PADA PERSALINAN NORMAL

BAB I PENDAHULUAN. ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Nifas

Transkripsi:

Artikel Skripsi STUDI KASUS PADA Ny. N YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN NYERI DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUM DENGAN EPISIOTOMI DI RUANG DAHLIA II RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI KARYA TULIS ILMIAH Oleh : RATNA NURAINI 12.2.05.01.0032 PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015 1

Artikel Skripsi 2

Artikel Skripsi 3

Artikel Skripsi STUDI KASUS PADA Ny. N YANG MENGALAMI MASALAH KEPERAWATAN NYERI DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUM DENGAN EPISIOTOMI DI RUANG DAHLIA II RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Ratna Nuraini 12.2.05.01.0032 FIK/ D III Keperawatan Ratnacantik376@yahoo.co.id Ns.Tri Wijayanti, M.Kep dan Dwi Retnowati S.Kep Ns, M.Kes UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Studi Kasus Pada Ny. N Yang Mengalami Masalah Keperawatan Nyeri Dengan Diagnosa Medis Post Partum dengan Episiotomi di Ruang Dahlia II RSUD Gambiran Kota Kediri, Ratna Nuraini (2015). Karya Tulis ilmiah, DIII Keperawatan, FIK UNP Kediri, Pembimbing I : Ns. Endah Tri Wijayanti, M.Kep, Pembimbing II: Dwi Retnowati S.Kep.Ns.,M.Kes. Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru (Mitayani, 2013). Episiotomi adalah insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin hymen, jaringan septum rekto vaginal, serta kulit sebelah depan perineum, untuk melebarkan jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran (Mansjoer, 1999). Tujuan penulisan ini adalah untuk menerapkan dan mengaplikasikan asuhan keperawatan pasien dengan diagnosa medis post partum dengan episiotomi melalui pendekatan keperawatan.metode yang digunakan dalam penyusun karya tulis ilmiah ini adalah diskriptif dengan pendekatan studi kasus, yaitu memberikan asuhan keperawatan pada salah satu pasien post partum dengan episiotomi di ruang dahlia II. Dari hasil pengkajian pada Ny.N ditemukan luka jahitan delujur ±5 cm yang masih basah bekas episiotomi. Diagnosa keperawatan utama yang muncul adalah nyeri beruhubungan dengan luka jahitan. Implementasi dilakukan selama 2 hari, yaitu dengan menganjurkan pasien untuk teknik relaksasi. Nyeri yang dirasakan pasien disebabkan karena luka episiotominya masih basah. Setelah dilakukan tindakan keperawatan yaitu teknik relaksasi, nyeri pasien sudah berkurang dengan skala 0, pasien sudah aktivitas tanpa kesakitan lagi. Dari hasil tersebut didapatkan masalah sudah teratasi dan intervensi dihentikan. Agar luka episiotominya cepat sembuh, diharapkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan perineumnya dan melakukan perawatan secara rutin. Kata kunci : asuhan keperawatan, post partum episiotomi, nyeri 4

I. LATAR BELAKANG Artikel Skripsi Periode post partum adalah waktu penyembuhan dan perubahan, waktu kembali pada keadaan tidak hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru (Mitayani, 2013). Episiotomi adalah insisi pada perineum yang menyebabkan terpotongnya selaput lendir vagina, cincin hymen, jaringan septum rekto vaginal, serta kulit sebelah depan perineum, untuk melebarkan jalan lahir sehingga memudahkan kelahiran (Mansjoer, 2005). Kesimpulannya bahwa post partum dengan episiotomi adalah suatu masa dimulai setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu dimana pada waktu persalinannya dilakukan tindakan insisi perineum yang bertujuan untuk melebarkan jalan lahir dan memudahkan proses persalinan yang biasanya dilakukan pada primipara. Menurut WHO pada tahun 2009 terjadi 2,7 juta kasus ruptur perineum pada ibu bersalin (Hilmy, 2010). Berdasarkan survey demografi kesehatan Indonesia 2007 melaporkan angka kematian ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut data depkes RI 2008, secara nasional penyebab langsung kematian ibu dengan penyumbang AKI terbesar adalah perdarahan 28%, eklampsia 24%, infeksi 11%, komplikasi puerperium 8%, dan partus macet 5% (Depkes RI, 2008). Sedangkan presentase penyebab kematian langsung ibu maternal di Jawa Timur tahun 2011 adalah perdarahan (29,35%), pre eklampsia (27,27%), infeksi (6,06%), penyakit jantung (15,47%), lain-lain (21,85%) (Dinkes provinsi Jawa Timur, 2012). Studi pendahuluan di RSUD Gambiran Kota Kediri angka kejadian post partum spontan pada tahun 2012 sebanyak 892 kasus, pada tahun 2013 sebanyak 752 kasus, dan pada tahun 2014 menjadi 282 kasus (Rekam Medik RSUD Gambiran, 2014). Menurut Saifudin (2002) komplikasi post partum dapat terjadi antara lain, perdarahan karena proses episiotomi dapat mengakibatkan terputusnya jaringan sehingga merusak pembuluh darah terjadilah perdarahan, infeksi terkait dengan jalannya tindakan episiotomi berhubungan dengan ketidaksterilan alat-alat yang digunakan, penyakit hipertensi berperan besar dalam morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal. Hipertensi diperkirakan menjadi komplikasi sekitar 7% sampai 10% seluruh kehamilan, kondisi psikososial mempengaruhi integritas keluarga dan ikatan emosional bayi dan ibu. Luka pada perineum akibat episiotomi, ruptura, atau laserasi merupakan daerah yang tidak mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Pada masa nifas, 2

II. Artikel Skripsi seorang ibu akan rentan terhadap infeksi. Untuk itu, menjaga kebersihan sangat penting untuk mencegah infeksi. Setelah buang air besar atau buang air kecil perineum dibersihkan secara rutin, caranya yaitu dibersihkan dengan air hangat atau air bersih dengan kasa steril (Bahiyatun, 2009). Jika dilakukan perawatan pada luka perineum post episiotomi maka akan mempercepat penyembuhan, sedangkan jika tidak dilakukan perawatan maka akan menyebabkan terjadinya infeksi (Ambarwati dan Wulandari, 2010). Kita sebagai perawat harus ikut berperan dalam upaya perawatan episiotomi dengan mengikutsertakan keluarga klien dalam penyuluhan tentang pentingnya perbaikan jaringan. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik melakukan asuhan keperawatan yang lebih mendalam tentang Studi Kasus pada Ny.N yang Mengalami Masalah Keperawatan Nyeri dengan Diagnosa Medis Post Partum dengan Episiotomi di Ruang Dahlia II RSUD Gambiran Kota Kediri. METODE 1. Tehnik Pengumpulan Data a. Wawancara Adalah suatu metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data dengan cara tanya jawab secara langsung pada pasien atau keluarga. b. Studi Kepustakaan Pengumpulan data dari buku-buku, hasil workshop, dan seminar. c. Observasi Pengkajian pasien untuk mengetahui status kesehatan, pola interaksi pasien dengan keluarga serta tenaga kesehatan yang memberikan asuhan kepada pasien tentang masalah yang sedang dihadapinya dan pengetahuan pasien tentang kesehatan. d. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan yang dilakukan mulai dari kepala-kaki (head to toe) dengan tehnik inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi dan pemeriksaan penunjang seperti hasil laboratorium serta ultrasonografi (USG) untuk mendapatkan data yang objektif mengenai keadaan pasien. 2. Sumber Data a. Primer 3

III. IV. Artikel Skripsi Adalah sumber data yang diperoleh dari pasien secara langsung dengan wawancara dan pemeriksaan. b. Sekunder Data yang diperoleh dari catatan medik dan keperawatan, hasil pemeriksaan, dan catatan tenaga kesehatan yang terkait. HASIL DAN KESIMPULAN Dari hasil pengkajian pada Ny.N ditemukan luka jahitan delujur ±5 cm yang masih basah bekas episiotomi. Diagnosa keperawatan utama yang muncul adalah nyeri beruhubungan dengan luka jahitan. Implementasi dilakukan selama 2 hari, yaitu dengan menganjurkan pasien untuk teknik relaksasi. Nyeri yang dirasakan pasien disebabkan karena luka episiotominya masih basah. Setelah dilakukan tindakan keperawatan yaitu teknik relaksasi, nyeri pasien sudah berkurang dengan skala 0, pasien sudah aktivitas tanpa kesakitan lagi. Dari hasil tersebut didapatkan masalah sudah teratasi dan intervensi dihentikan. Agar luka episiotominya cepat sembuh, diharapkan pasien untuk selalu menjaga kebersihan perineumnya dan melakukan perawatan secara rutin. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati. E.Retna & Wulandari, Diah. 2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Yogyakarta : Mitra Cendikia Arif Mansjoer, dkk.2005. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Jakarta : Media Aesculapius. Hal 560-563 Bahiyatun., 2009. Buku Ajar Kebidanan Asuhan Nifas Normal. Jakarta: EGC. Bobak, Lowdemilk, Jansen. 2014. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC Doenges. E. Mrylin. 2001. Rencan Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC Helen, Varney. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4, Volume 2. Jakarta : EGC Manuaba, Chandranita dkk. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. 4

Jakarta : EGC Artikel Skripsi Mitayani. 2013. Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta : Salemba Medika Potter, P.A.,& Perry A.G.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep Proses dan Praktik. Jakarta: EGC. Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Pt Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Saifuddin, Abdul. 2002. Panduan Praktek Pelayanan KesehatanMternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Wilkinson, J.M., & Ahern N.R.. 2011. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta : EGC 5