Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Budaya Baca

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 058 TAHUN 2017 TENTANG TRANSFORMASI PERPUSTAKAAN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Glenn Doman dalam bukunya How to Teach your Baby to Read yang dikutip oleh

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI KABUPATEN TANGERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN DAERAH SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 08 TAHUN 2011 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERAM BAGIAN TIMUR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERPUSTAKAAN. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2010 NOMOR 4 SERI E

BAB 2 DATA AWAL PROYEK

BUPATI DHARMASRAYA PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN DHARMASRAYA NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

BAB III LANDASAN TEORI. penemuan yang didukung oleh data dan argumentasi. Landasan teori digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat hadir di Indonesia di tengah-tengah

GAMBARAN UMUM TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

BAB III KEGIATAN PROMOSI DINAS PERPUSTAKAAN KOTA BINJAI

1/5 PERANAN POJOK BUKU DAN PERPUSTAKAAN KELILING DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT DI KELURAHAN KALINYAMAT KULON KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL

PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LUWU

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

Good Governance. Etika Bisnis

PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

B A B I V U r u s a n W a j i b P e r p u s t a k a a n

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Oleh: Elfrida Situmorang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihadapi oleh manusia adalah akan kebutuhan hidupnya. tertarik dan terdorong untuk dapat menukar (menjual) mobilnya dan

Optimalisasi Unit Pengelola Keuangan dalam Perguliran Dana sebagai Modal Usaha

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 1. Hubungan Krisis Lingkungan Hidup dengan Krisis Nilai

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kutipan Undang-Undang Dasar 1945 mencerdaskan kehidupan

BUPATI MUARA ENIM PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PERPUSTAKAAN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bacaan yang disusun secara sistematis untuk mempermudah pengguna dalam

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

MAKALAH PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR BAGI SISWA SEKOLAH DASAR. Dosen Pengampu : Nanik Arkiyah, M.IP

Ringkasan Eksekutif. Laporan Kemajuan MDF Desember 2009 Ringkasan Eksekutif

H., 2014 PROGRAM PENYED IAAN AIR MINUM D AN SANITASI BERBASIS MASYARAKAT ( PAMSIMAS ) D ALAM MENUMBUHKAN PERILAKU HID UP SEHAT

Pola Layanan Kliping Surat kabar (Service Pattern of Newspaper Clipping)

BAB V PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT DI KELURAHAN TENGAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan bisnis adalah suatu cetak biru tertulis ( blue print ) yang

KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK. Ir. Linggi. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan S A R I

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sasaran pendidikan adalah warga masyarakat yang tidak pernah sekolah/ buta aksara,

Pengantar. responsibility (CSR).

LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MISKIN 1 Nani Zulminarni 2

OPTIMALISASI PERPUSTAKAAN DESA DALAM RANGKA MENINGKATKAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. ada. Fenomena ini tidak bisa lepas dari sistem pendidikan kita yang mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan semakin modernnya teknologi yang berkembang di sektor

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dan masyarakat baik pendidikan formal maupun non formal. Prioritas

UPAYA PEMERINTAH MENINGKATKAN PERAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN KEARSIPAN. P. Anggoro Yudotomo

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. setiap daerah begitu juga dengan karakter pelajar di sekolah (Ari, 2011: 2).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Priyanka Permata Putri, 2013

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR... TAHUN TENTANG PENYELENGGARAAN PERPUSTAKAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MAKALAH PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DASAR UNTUK KECERDASAN ANAK. Untuk memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Pengelolaan Perpustakaan Pendidikan

RESUME 21 BUTIR PLATFORM KEBIJAKAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (1) PEMANTAPAN EKONOMI MAKRO

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI PURWAKARTA,

KEBIJAKAN PROVINSI JAWA TIMUR DI BIDANG PERPUSTAKAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SUATU TINJAUAN TENTANG PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SMKN 5 PADANG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN... TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pada lembaga pendidikan khususnya pada tingkat pendidikan menengah

Sedikit Membaca Kalam Tak Pernah Membaca Alam

penelitian 2010

Perlu menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan berkembangnya potensi atau daya yang dimiliki masyarakat dalam hal membaca.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

KEBUTUHAN INFORMASI MASYARAKAT KECAMATAN IV JURAI KABUPATEN PESISIR SELATAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG PERPUSTAKAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I. Karena pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN (PPRG) DALAM PERUBAHAN IKLIM

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEMBUDAYAAN GEMAR MEMBACA

Siapakah Yang Disebut Petani itu

I. PENDAHULUAN -1- PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Chynthia Paramitha, 2015

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

KEMANDIRIAN PANGAN DI DAERAH 1.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bila berbicara mengenai penyimpangan dimasyarakat, perhatian seseorang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN PENDIDIKAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. daya alam maupun sumber daya manusia yang rendah. timbulnya perkumpulan dan perhimpunan sukarela (voluntary association).

Kepala Badan Perpustakaan dan Kearsipan. Ir. GENTUR PRIHANTONO SP. MT PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR

Sejarah AusAID di Indonesia

Transkripsi:

Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Budaya Baca Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Budaya Baca Oleh : Subagyo Perpustakaan Institut Pertanian Bogor 2005 Abstrak : Kemiskinan tidak hanya dari aspek ekonomi saja, akan tetapi dapat juga dari aspek pemilikan akan informasi. Dalam kontek pemberdayaan masyarakat ini dibatasi pada aspek ekonomi yaitu pemberdayaan masyarakat miskin kota dan desa, dengan tujuan memberikan wawasan pengetahuan atau menumbuhkan budaya baca. Perpustakaan keliling diharapkan dapat menambah program kerjanya terhadap masyarakat miskin kota atau desa. Program kerja pemberdayaan masyarakat dapat tersendiri atau bersinergi atau bekerja sama dengan kelompok-kelompok masyarakat (NGO). Tentunya buku-buku praktis sangat diperlukan bagi masyarakat miskin kota atau desa. Sponsor juga diharapkan dalam kelancaran kegiatan pemberdayaan masyarakat ini, sehingga tujuan kesejahteraan bangsa dapat tercapai melalui budaya baca. Keywords : Pemberdayaan masyarakat, kemiskinan, perpustakaan keliling, NGO, budaya baca I. PENDAHULUAN page 1 / 7

Sebuah perpustakaan sering dikatakan sebagai jantung dari setiap institusi, bahkan konon dengan melihat perpustakaannya kita sudah dapat menduga kualitas peradaban yang telah ada di suatu negara. Tujuan dan fungsi suatu perpustakaan adalah mengumpulkan, menata, melestarikan, dan menyediakan bahan pustaka dalam berbagai bentuk untuk dimanfaatkan dalam bermacam-macam keperluan, misalnya belajar, penelitian, rekreasi dan sebagainya. Bahan pustaka ini tidak hanya berupa buku, naskah, tetapi rekaman suara, pita atau cakaram visual, piringan dan lain-lain. Pokonya semua bahan yang mempunyai kemampuan memuat atau merekam pengetahuan dan pikiran manusia. Beragam media tadi sesuai perbedaan waktu, peradaban, dan bentuk yang merupakan ungkapan kehidupan dan ciri intelektual serta budaya pada suatu masa dan di tempat tertentu. Pasca terjadinya krisis moneter mengakibatkan jumlah orang-orang semakin bertambah di Indonesia. Untunglah sekarang ini pertumbuhan ekonomi mulai merangkak naik, sehingga kegiatan ekonomi sudah nampak berjalan lagi secara normal seperti saat sebelum terjadinya krisis moneter. Akan tetapi bangsa ini memang banyak sekali mendapat cobaan, yakni setelah krisis moneter, muncul badai tsunami Aceh, yang disusul dengan gempa bumi yang menimpa beberapa daerah, serta berbagai kerusuhan di daerah juga muncul seperti di Poso atau Mamasa, dan peledakan bom di Maluku dan lain-lain. Semua ini menambah beban pemerintah untuk menggerakkan roda ekonomi sedikit mengalami hambatan. Memang sebenarnya kemiskinan tidak hanya dapat dipandang dari sudut ekonomi saja, akan tetapi masyarakat dapat juga mengalami kemiskinan bentuk lain, yaitu miskin akan informasi, baik dari segi hukum, sosial, ataupun yang lainnya. Dalam konteks kemiskinan masyarakat yang menjadi pokok pembicaraan disini mengutamakan pada sudut pandang ekonomi atau masyarakat yang tidak mempunyai keberuntungan mendapatkan kue pembangunan dari pemerintah. Kemisikinan dapat terjadi di perkotaan maupun pedesaan, yang lebih dikenal dengan nama masyarakat miskin kota (urban poor) dan masyarakat miskin desa ( rural poor). Oleh karena kondisi masyarakat miskin tersebut, maka pemerintah telah memusatkan perhatian kepada mereka guna meningkatkan kondisi ekonomi, dengan berbagai proyek yang telah dilakukan. Dalam berbagai bidang sesungguhnya pustakawanpun dapat berperan untuk membangkitkan kembali kesejahteraan masyarakat, akan tetapi apa yang telah diperbuat oleh kalangan pustakawan belum nampak pada masyarakat. Malahan sejumlah kalangan tertentu telah menunjukkan perhatian pada anak-anak orang miskin, seperti adanya taman page 2 / 7

bacaan anak yang dirintis oleh selebriti Yessy Gusman dan kawan-kawan. Tujuan pemberdayaan masyarakat miskin dengan metoda seperti di atas adalah memberikan wawasan mengenai pengetahuan dan manfaatnya melalui berbagai bacaan yang dapat disediakan oleh lembaga perpustakaan serta menumbuhkan minat baca bagi masyarakat miskin. Dengan demikian masyarakat miskin tersebut tidak mudah dikendalikan atau diprovokasi oleh fihak lain untuk tujuan yang negatif atau dapat menumbuhkan tingkah laku masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup dengan baik. II. PERPUSTAKAAN KELILING Perpustakaan keliling merupakan sebuah kegiatan yang selama ini telah gencar diprakarsai oleh Perpustakaan Nasional atau Perpustakaan Daerah untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat yang tidak bisa menjangkau lokasi perpustakaan tersebut. Artinya perpustakaan tersebut berusaha mendekatkan diri dengan masyarakat yang membutuhkan informasi melalui koleksi yang dimilikinya. Program ini telah dilakukan cukup lumayan lama dan dampak yang dihasilkan cukup memberikan arti bagi masyarakat dalam menunjang kehidupan. Setelah melihat kondisi beberapa mobil perpustakaan keliling di daerah, maka dirasa perlu adanya perawatan kendaraan atau penambahan jumlah armada yang baru. Hal ini dimaksudkan agar lebih banyak warga masyarakat dapat terjangkau program ini. Perpustakaan Nasional dengan program perpustakaan keliling perlu menambah wilayah jangkauan atau melakukan penambahan spesialisasi model pelayanan baru terhadap masyarakat miskin sesuai dengan wilayah kerja, dan kondisi masyarakat miskin kota atau desa. Hal ini merupakan suatu kegiatan yang sekarang menjadi trend, terutama telah menjadi program pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat baik di perkotaan maupun di pedesaan. Secara jelas bahwa perpustakaan dapat mengambil bagian dalam pemberdayaan ini, melalui teknik menumbuhkan minat baca masyarakat yang dampaknya bisa menimbulkan budaya baca bagi masyarakat miskin kota atau desa. Fokus perhatian diusahakan terhadap kelompok ibu rumah tangga, karena kelompok anak-anak telah banyak dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau kalangan tertentu. Kebiasaan membaca harus dimulai dari lingkungan keluarga. Jangan pernah mengharapkan anak-anak suka membaca kalau lingkungan keluarga atau orang tua tidak suka membaca. Orang tua diharapkan dapat memiliki atau meminjam buku-buku kecil atau buku saku yang disediakan oleh perpustakaan sehingga dapat dibawa page 3 / 7

kemana-mana, dan mudah dibaca pada waktu senggang serta akan lebih disukai mengenai buku-buku praktis. Setelah kebiasaan banyak membaca buku praktis, kemungkinan selanjutnya diharapkan dapat meningkat dengan membaca buku-buku jenis lain, seperti buku pengetahuan terutama berkaitan keluarga dan lingkungannya. Untuk memasuki wilayah masyarakat miskin kota atau desa, dapat melalui media dimana masyarakat biasa mempergunakan seperti forum arisan, pengajian, kumpulan PKK dan lain-lain. Setelah mendapatkan forum berkomunikasi dengan masyarakat miskin tersebut, maka program perpustakaan dapat dijalankan secara perlahan tapi pasti dengan berbagai teknik yang perlu dilakukan, sehingga dapat menumbuhkan minat baca. Sebagai contoh peminjaman koleksi dengan sistem Bulk-loan yaitu sistem peminjaman dalam jumlah banyak sekaligus secara kolektif, untuk dimanfaatkan / dibaca oleh sekelompok pembaca tertentu (sekumpulan ibu-ibu arisan, pengajian dll.). Dengan demikian, suatu keberhasilan menumbuhkan minat baca bagi masyarakat miskin akan sangat berarti atau bernilai pada lembaga perpustakaan. Nilai tersebut mempunyai arti bahwa perpustakaan telah mampu mencerdaskan bangsa, walaupun kondisi ekonomi dalam keterbatasan. Tentunya program tersebut mempunyai dampak terhadap lembaga untuk mempertimbangkan lebih lanjut seperti penambahan tenaga atau mengoptimalkan tenaga yang sudah ada, serta resiko lain yaitu penambahan anggaran belanja dan lain-lain. III. KERJASAMA NGO NGO singkatan dari Non-Government Organization merupakan suatu organisasi yang dibentuk oleh sekumpulan orang dalam masyarakat dengan suatu tujuan tertentu atas dana sendiri atau dana bantuan dari lembaga pemerintah atau luar negeri. Sementara orang mengenalnya juga dengan istilah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Kelompok NGO ini sering muncul pada layar televisi yang mendorong masyarakat miskin untuk demo atau memperjuangkan hak-hak kaum miskin kota atau desa. Tentu saja diharapkan bahwa NGO tersebut tidak lupa juga memberi pembelajaran pada kaum miskin kota atau desa melalui budaya membaca. Di Indonesia telah muncul banyak LSM (NGO) yang bergerak dalam kaitan pembelajaran masyarakat melalui perpustakaan, seperti yang telah didirikan oleh para selebriti dalam bentuk Taman Bacaan Anak (TBA) bagi keluarga miskin. page 4 / 7

Memang anak merupakan tunas bangsa yang bakal mengganti generasi yang telah senior atau tua. Akan tetapi seperti telah dikemukakan Yessy Gusman bahwa budaya baca sebaiknya dilakukan melalui keluarga. Dengan demikian orang tua berkewajiban untuk membiasakan diri membaca, agar anak dapat mencontoh dari orang tua. Kalau anak disuruh membaca atau belajar, sedangkan orang tua tidak melakukan hal serupa, kemungkinan mempunyai dampak yang tidak baik yaitu anak akan mengikuti jejak kemalasan orang tua tersebut. Mengenai hal ini, tentu perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, apakah benar pernyataan ini? Untuk itu perlu dilakukan suatu langkah pembelajaran terhadap ibu rumah tangga agar tidak ketinggalan dengan anaknya terutama wawasan yang dimiliki. Pembelajaran terhadap ibu rumah tangga ini dilakukan kepada ibu rumah tangga yang miskin akan informasi. Pendekatan terhadap ibu miskin informasi kemungkinan akan sulit mencari atau mengelompokkan dalam suatu fakta di lapangan, maka pendekatan pembelajaran yang mudah dilaksanakan adalah pembelajaran keluarga miskin kota atau desa. Suatu fakta bahwa adakalanya kaum ibu sulit menyediakan waktu untuk membaca atau menciptakan budaya membaca, karena salah satu faktor yaitu faktor ekonomi, dimana waktu banyak digunakan oleh mereka untuk mengejar kebutuhan dasar hidup keluarga. Biasanya pada hari libur ibu rumah tangga memanfaatkan waktu untuk mencari rejeki, sementara orang lain yang berkecukupan menikamati masa-masa libur. Skenario waktu dapat diatur dengan melihat kondisi atau situasi ibu rumah tangga, misalnya setiap satu minggu sekali dan waktunya tergantung dari kesibukan rata-rata yang dimiliki. Peran Perpustakaan Nasional adalah menunjang kegiatan yang telah dilakukan oleh LSM (NGO) yang sudah berjalan atau mendorong terbentuk LSM baru untuk kegiatan budaya membaca. Kerjasama Perpustakaan Nasional dengan NGO ini sangat diharapkan sekali untuk mencerdaskan kaum miskin kota dan desa. Adapun bentuk kerjasama bermacam-macam tergantung kepada NGO yang menjadi mitra kerjanya. Bentuk kerjasama itu misalnya penyiapan koleksi, sumberdaya manusia, keterampilan pengetahuan perpustakaan dan sebagainya. IV. PENYIAPAN KOLEKSI Perpustakaan Nasional yang memiliki banyak dan beragam koleksi buku perlu menata atau menyiapkan koleksinya sesuai kebutuhan masyarakat miskin kota atau desa yang menjadi sasaran programnya. Koleksi pustaka bagi ibu rumah page 5 / 7

tangga masyarakat miskin kota atau desa biasanya merupakan koleksi buku praktis yang cocok dengan lingkungan tempat tinggal atau buku-buku praktis yang dapat diterapkan dalam keluarga atau lingkungan masyarakat. Sebagai contoh buku-buku tanaman obat, kebersihan lingkungan atau kesehatan, cara mendidik anak dsb. Jangan diberikan koleksi mengenai resep buku memasak, hal ini akan menimbulkan tekanan batin ibu rumah tangga. Tekanan batin keluarga ini karena kondisi ekonomi sudah miskin dimana tidak mampu membeli barang-barang seperti dalam resep masakan, kecuali resep masakan yang bertujuan untuk memelihara kesehatan dengan bahan-bahan murah atau mudah terjangkau menurut kemampuan ekonominya. Buku-buku praktis memang harus disediakan khusus bagi kaum miskin kota atau desa untuk menunjang kegiatan bersama dengan NGO atau Perpustakaan Nasional menjalankan program tersendiri terhadap masyarakat miskin kota atau desa. Penyiapan koleksi sebaiknya dilakukan pemisahan, khususnya koleksi bagi ibu rumah tangga dan anak-anak. Koleksi buku untuk anak-anak dapat menyokong kepada NGO yang telah berjalan, sedangkan koleksi bagi kaum ibu masyarakat miskin ini belum nampak dikelola. V. SPONSOR Perpustakaan Nasional dapat mencarikan sponsor atau menjadi sponsor dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin kota dan desa. Sponsor tersebut bisa melalui lembaga pemerintah atau sponsor dari luar negeri yang banyak berkecimpung dalam kegiatan pembelajaran masyarakat. Pemerintah sendiri telah banyak mengambil bagian dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, salah satunya memberdayakan masyarakat miskin ini melalui bantuan-bantuan dana atau program. Sesungguhnya banyak NGO (LSM) yang sudah mempunyai jaringan kerjasama dengan sponsor-sponsor dari luar negeri. Potensi ini perlu dimanfaatkan lebih lanjut dalam penetapan program kegiatan dari Perpustakaan Nasional. VI. KESIMPULAN Perpustakaan Nasional diharapkan untuk memadukan progam yang selama ini telah dilakukan melalui Perpustakaan Keliling dengan program yang dikerjakan oleh lembaga NGO. Program tersebut berupa pembelajaran masyarakat miskin kota atau page 6 / 7

desa, baik kepada anak-anak atau ibu rumah tangga. Lain dari pada itu Perpustakaan Nasional dapat membuat program tersendiri terlepas atau bersinergi dengan program yang telah dilakukan oleh NGO. Anggaran operasional bisa dialokasikan dari dana yang tersedia di perpustakaan atau mencari sumber lain. Sponsor dapat juga dicari guna membantu operasionalisasi kegiatan tersebut. Tentunya baik dana sendiri dan atau dana dari sponsor, alokasi utama adalah penyiapan koleksi untuk menunjang kegiatan tersebut. Pembelajaran bagi masyarakat miskin kota atau desa sangat menunggu uluran tangan dari lembaga perpustakaan atau NGO guna meningkatan taraf hidupnya atau kesejahteraannya melalui budaya baca. Pada akhirnya peran serta perpustakaan dalam pemberdayaan masyarakat sekaligus dapat meningkatkan kesejahteraan bangsa khususnya bangsa Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Atherton, Pauline. 1986. Sistem dan Pelayanan Informasi. Edisi bahasa Indonesia oleh Bambang Hartono. Jakarta : Arga Kencana Abadi. Balit, Silva. 2004. Communication on Isolated and Marginal Groups : New and Old Concepts. Paper for The 9th World Summit Meeting on Communication Development, September 6-9, 2004. Roma : FAO Gusman, Yessy. 2004. Taman bacaan anak. Jurnal Pustakawan Indonesia. Vol. 4(1) Subagyo. 2004. Pustakawan sebagai Komunikator Pembangunan Bagi Masyarakat Marginal dan Desa Miskin. Jurnal Pustakawan Indonesia. Vol. 4(1) page 7 / 7