PROVINSI JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 4 Tahun 2010 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS KECAMATAN KABUPATEN WONOSOBO

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI. NOMOR 46 TAHUN A Tahun 2011 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR 104 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Di Lingkungan

PROVINSI J A W A T E N G A H PERATURAN BUPATI BATANG N O M O R 5 T A H U N 2015

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI STAF AHLI

GUBERNUR JAWA TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 53 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PERIJINAN TERPADU BUPATI MADIUN,

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 50 TAHUN 2018 TENTANG PELAYANAN TERPADU SATU PINTU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

BUPATI SUKABUMI PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUKABUMI NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2007 NOMOR: 25 PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR: 25 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 61

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

salinan KEPALA DESA JAMBESARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA JAMBESARI NOMOR 1 TAHUN 2018

PERATURAN BUPATI REJANG LEBONG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 59 Tahun : 2015

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2007

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 64 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN KEPALA DESA OLEHSARI KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN KEPALA DESA OLEHSARI NOMOR 01 TAHUN 2018 TENTANG

Menimbang. : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan

QANUN KABUPATEN ACEH SINGKIL NOMOR 3 TAHUN 2012

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

Walikota Tasikmalaya

~ 1 ~ BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

LURAH DESA BANGUNJIWO

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 29 TAHUN 2015 TENTANG IZIN USAHA MIKRO DAN KECIL DI KABUPATEN BINTAN

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO. NOMOR: 30.Al TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

PERATURAN DESA TULANGAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA TULANGAN KECAMATAN TULANGAN KABUPATEN SIDOARJO

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 56 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN PELALAWAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

BUPATI SUKOHARJO BUPATI SUKOHARJO,

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 7 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

Transkripsi:

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOYOLALI, Menimbang : a. bahwa u n t u k meningkatkan kualitas dan mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dengan penyelenggaraan pelayanan administrasi terpadu di tingkat Kecgimatan dan u n t u k melaksanakan ketentuan Pasal 6 ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 T a h u n 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan serta ketentuan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagimana dimaksud dalam h u r u f a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pelimpahan Sebagian Kewenangan Bupati Kepada Camat Dalam Rangka Pelaksanaan Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 13 T a h u n 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 42); 2. Undang-Undang.

- 2-2. Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia lan T a h u n 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara ^ m Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 T a h u n 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang- Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan a n Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2015 ak Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia idi Nomor 5679); ha 3. Peraturan Pfesiden Nomor 97 T a h u n 2014 tentang ig- Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014 Nomor 221); 4. Peraturan Presiden Nomor 98 T a h u n 2014 tentang Perizinan in U n t u k Usaha Mikro dan Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014 Nomor 222); 5. Peraturan Menteri Dsdam Negeri Nomor 4 T a h u n 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan; * 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 T a h u n 2014 tentang Pedoman Pemberian Izin Usaha Mikro dan Kecil (Berita Negara Republik Indonesia T a h u n 2015 Nomor 1814); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali T a h u n 2011 Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 125); 8. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 T a h u n 2012 tentang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Terpadu di Kabupaten Boyolali (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali T a h u n 2012 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 133); 9. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 2 T a h u n 2013 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali T a h u n 2013 Nomor 2, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 140); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN KEWENANGAN BUPATI KEPADA CAMAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI. I

- 3 - B A B I KETENTUAN Pasal 1 U M U M Peraturan Bupati ini yang dimaksud Daerah adalah Kabupaten Boyolali. dengan: Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Bupati adalah Bupati Boyolali. Kecamatan adalah Kecamatan di Kabupaten Boyolali. Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu yang selanjutnya di singkat BPMP2T adalah Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali yang memiliki tugas pokok dan fungsi melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah berkaitan dengan penanaman modal dan pelayanan perizinan di Kabupaten Boyolali. Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali yang memiliki tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pengembangan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah. Camat adalah Camat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali. Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan selanjutnya disingkat PATEN adalah ^ penyelenggaraan pelayanan publik di kecamatan dari tahap permohonan sampai tahap ke terbitnya dokumen dalam satu tempat. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan daerah atau peraturan lainnya yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkan orang atau Badan untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. Perizinan adalah dokumen dan bukti legalitas yang membolehkan perbuatan h u k u m oleh seseorang atau sekelompok orang dalam ranah h u k u m administrasi Negara atas sesuatu perbuatan yang dilarang berdasarkan Peraturan Perundangundangan. Pelayanan Perizinan adalah proses pemberian izin kepada orang/badan h u k u m untuk melakukan aktivitas usaha dan/atau kegiatan bukan usaha berdasarkan Peraturan Perundang-undangan. Pendelegasian Pelayanan Perizinan adalah pendelegasian sebagian wewenang dari Bupati kepada pejabat yang ditunjuk di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk melaksanakan penerbitan pelayanan perizinan. Pendelegasian Pelayanan Non Perizinan adalah pendelegasian sebagian wewenang dari Bupati kepada pejabat yang ditunjuk di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boyolali untuk melaksanakan penerbitan pelayanan non perizinan. 14. Usaha Mikro adalah.

- 4-14. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecd dan Menengah. 15. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. 16. Izin Usaha Mikro dan Kecil yang selanjutnya disingkat dengan lumk adalah tanda legahtas kepada seseorang atau pelaku usaha/kegiatan tertentu dalam bentuk izin usaha mikro dan kecil dalam bentuk satu lembar. II PENDELEGASIAN KEWENANGAN Pasal 2 (1) Dalam rangka pelaksanaan PATEN, Bupati mendelegasikan sebagian kewenangan kepada Camat. (2) Pendelegasian sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. kewenangan perizinan; dan b. kewenangan non perizinan. (3) Kewenangan perizinan sebagaimana ayat (2) h u r u f a yaitu Penerbitan Izin Usaha Mikro Dan Kecil. (4) Kewenangan non perizinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b meliputi: a. Penerbitan Surat Keterangan Pindah Penduduk antar Kecamatan di dalam wilayah Kabupaten; b. Rekomendasi Proposal yang diajukan masyarakat meliputi: 1. Proposal Bantuan Sosial dan Pendidikan; 2. Proposal Bantuan Keagamaan; 3. Proposal Bantuan Pembangunan; 4. Proposal Bantuan Kepemudaan dan Keolahragaan; dan 5. Proposal Bantuan Modal Usaha. c. Legalisasi Surat Pengantar Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK); d. Legalisasi Surat Pengantar Izin Keramaian; e. Legalisasi

e. Legalisasi Surat Pengantar pindah kawin; f. Legalisasi Surat Pengantar Rekomendasi Nikah, Talak, Cerai dan Rujuk (NTCR); g. Legalisasi Pengantar Pendirian Kelompok Usaha, Koperasi, dan Badan H u k u m lainnya; h. Legalisasi Surat Keterangan Waris; i Legalisasi Pengantar Akte Catatan Sipil (Kelahiran, Kematian, Kawin); j. Legalisasi surat Dispensasi Nikah u n t u k waktu pengurusan administrasi kurang dari 15 (lima belas) hari; k- Legalisasi surat Pengantar Permohonan Kredit Bank; vl Penerbitan surat Rekomendasi pendirian kelompok kesenian, sanggar seni; dan ;^m. Penerbitan Surat Keterangan dan Rekomendasi lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat. III FASILITASI PELAYANAN PERIZINAN Pasal 3 Sclain melaksanakan pendelegasian sebagian kewenangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Camat memfasilitasi pelayanan perizinan sebagaimsma diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Terpadu di Kabupaten Boyolali. Jenis pelayanan perizinan yang difasilitasi Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Izin Tempat Usaha; b. Izin Cangguan Usaha Skala Kecil; c. Izin Usaha Perdagangan; d. Tanda Daftar Perusahaan(TDP); dan e. Surat Izin Usaha Industri (SIUI). Dalam memfasilitasi pelayanan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kecamatan berfungsi sebagai simpul pelayanan dan front office dari BPMP2T elaku penyelenggara pelayanan terpadu satu pintu. Dalam melaksanakan fasilitasi pelayanan perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Camat berkoordinasi dan konsultasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali yang membidangi masalah teknis dan administrasi pelayanan perizinan. IV...

- 6 - IV PENGAWASAN, PEMBINAAN DAN EVALUASI Pasal 4 Bupati melakukan pengawasan dan pembinaan dalam penyelenggaraan PATEN. Dalam melakukan pengawasan dan pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bupati membentuk tim teknis dan tim fasilitator. pengawasan dan pembinaan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi: a. penyelenggaraan sebagian wewenang Bupati yang dilimpahkan; b. penyelenggaraan pelayanan yang pasti, mudah, cepat, transparan dan akuntabel; dan :. penyelenggaraan tugas lainnya yang ditugaskan oleh Bupati. ^enetapan Kecamatan sebagai penyelenggara PATEN ditetapkan dengan <eputusan Bupati. ^aporan penyelenggaraan pelayanan perizinan dilaksanakan secara berkala jetiap 3 (tiga) bulan sekali oleh Camat kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. V TIM TEKNIS DAN TIM FASILITATOR Pasal 5 Ceanggotaan Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) erdiri dari:.. Sekretaris Daerah sebagai ketua; I. Asisten Administrasi Pemerintahan sebagai sekretaris;. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai anggota;. Kepala Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai anggota;. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Boyolali sebagai anggota; Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai anggota;. Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah sebagai anggota. Kepala Bagian H u k u m dan H A M Sekretariat Daerah sebagai anggota; Kepala Bagian Organisasi dan Kepegawaian sebagai anggota; dan Unsur lainnya yang terkait dengan pendelegasian sebagian wewenang Bupati kepada Camat. eanggotaan Tim Fasilitator sebagaimana dalam Pasal 4 ayat (2) terdiri dari: a. Kabag Pemerintahan..

Kabag Pemerintahan U m u m dan Otonomi Daerah Setda sebagai sebagai ketua; KasubBag Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah sebagai sekretaris; KasubBag Pemerintahan U m u m Sekretariat Daerah sebagai anggota; KasubBag Ketatalaksanaan dan Pelayanan Publik Sekretariat Daerah sebagai anggota; Kabid pada BPMP2T sebagai anggota; Kabid Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pengelolaan Data pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagai anggota; Kabid Usaha Mikro Kecil dan menengah pada Dinas Koperasi dan U K M sebagai anggota; dan Jnsur lainnya yang terkait teknis dengan pendelegasian sebagian wewenang Bupati kepada Camat. Pasal 6 jgas Tim Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) adalah hagai berikut: memantau dan mengawasi pelaksanaan pendelegasian sebagian kewenangan Bupati berkaitan dengan pelayanan administrasi yang dilimpahkan kepada Camat; mempersiapkan rancangan kebijakan dan petunjuk umum/teknis yang dibutuhkan dalam penerapan PATEN; dan merekomendasikan kepada Bupati u n t u k kecamatan yang telah memenuhi syarat ditetapkan sebagai penyelenggara PATEN. igas T i m Fasilitator sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) adalah ;bagai berikut: melaksanakan sosialisasi dan menjadi fasilitator dalam pelatihan penerapan PATEN bagi petugas kecamatan; melakukan pendampingan dalam rangka memenuhi syarat-syarat substantif di tiap kecamatan; melakukan uji coba dan pemantauan penerapan PATEN; dan memfasilitasi pelatihan lain yang dibutuhkan dalam rangka peni kualitas aparatur penyelenggara PATEN. VI..

- 8 - B A B V I TIM PENYELENGGARA PATEN TINGKAT KECAMATAN Pasal 7 Dalam melaksanakan PATEN di Kecamatan, Camat membentuk Tim Penyelenggara PATEN Tingkat Kecamatan dengan Keputusan Camat. Tim penyelenggara PATEN tingkat Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Camat sebagai Penanggung jawab; b. Sekretaris Camat sebagi Ketua; c. Kasubbag U m u m dan Kepegawaian sebagai Sekretaris: d. Staf Teknis Kecamatan terdiri dari : 1) Unsur Pelaksana Teknis Dinas di Kecamatan; dan 2) Unsur Kependudukan dan Catatan Sipil di Kecamatan. e. Staf Administratif 1) Kepala Seksi Pemerintahan; 2) Kepala Seksi Pembangunan; 3) Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban; 4) Kepala Seksi Perekonomian; 5) Kepala Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat; 6) Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan; 7) Kasubbag Keuangan; dan ' 8) Staf kecamatan. s Tim Penyelenggara PATEN sebagaimana dimasud pada ayat (1) adalah berikut: menyusun rencana kerja penerapan PATEN; menentukan prioritas kegiatan dalam rangka persiapan penerapan PATEN; menyusun petunjuk teknis pelaksanaan penerapan PATEN; melakukan sosialisasi rencana kerja penerapan PATEN kepada seluruh pegawai terkait; a^nyusun rencana kegiatan yang terkait dengan kebutuhan teknis dan administratif dalam rangka persiapan PATEN; Bienyiapkan kebutuhan teknis dan administratif yang terkait dengan fersiapan dan pelaksanaan PATEN; lacngkoordinasikan pelaksanaan e-qffice di tingkat kecamatan; h. membangun komitmen...

- 9 - h. membangun komitmen organisasi kecamatan dan menuangkannya dalam Visi Pelayanan, Misi Pelayanan dan nilai-nilai pelayanan; dan i. membuat laporan penyelenggaraan persiapan dan pelaksanaan PATEN kepada Bupati. ASPEK TEKNIS DAN VII ADMINISTRATIF " Pasal 8 (1) Dalam penerapan PATEN aspek teknis yang dipersiapan meliputi: a. alur pelayanan; b. merinci alur pelayanan; c. menyediakan ruang pelayanan; d. menyediakan sarana dan prasarana kerja; dan J e. menyediakan sumber daya manusia pelayanan. Aspek administratif yang dipersiapkan meliput: a. Standar Pelayanan (SP); b. Maklumat Pelayanan; C- Standar Operasional dan Prosedur (SOP); dan d. Tim Pengelolaan Aduan. VIII PEMBIAYAAN Pasal 9 biaya yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan pendelegasian sebagian Bupati kepada Camat dalam rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten KETENTUAN IX PENUTUP Pasal 10 Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Boyolali Tahun 2014 tentang Pelimpahan Sebagian Wewenang Bupati kepada Rangka Pelaksanaan Pelayanan Terpadu Kecamatan di Lingkungan Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali T a h u n 2014 dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 11

- 1 0 - Pasal 11 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati jni dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Boyolali. Ditetapkan di Boyolali pada tanggal 2.\ September 2015 gkan di Boyolali tanggal z\ s^pxe^ber 2015 Pj. SEKRETARIS DAERAH SUdlYANTO A DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 NOMOR ^S" Sahnan sesuai dengan aslinya,.ala BAGIAN H U K U M DAN H A M SETDA KABUPATEN BOYOLALI SUNARNO Pembina Tingkat I XIP. 19620608 199203 1 006