DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I : PENDAHULUAN... 1

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan

PENGARUH RETURN ON INVESTMENT (ROI), RETURN ON EQUITY (ROE), LEVERAGE OPERASI TERHADAP INDIKASI PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING)

BAB I PENDAHULUAN. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung di

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan pihak yang memerlukan dana (issuer). Adanya pasar

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki modal penting dalam kehidupan ekonomi, sejalan

BAB I PENDAHULUAN. untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba

BAB 1 PENDAHULUAN. laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak internal maupun pihak eksternal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan yang merupakan salah satu sarana untuk

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUH PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN,PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) (Studi Empiris Di Bursa Efek Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN. yang efisien dapat mendukung perkembangan ekonomi, karena adanya alokasi

BAB I PENDAHULUAN. manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan berkembangnya dunia perekonomian di Indonesia saat ini

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Dividen Payout Ratio, Financial Leverage, Profitabilitas, Tipe Industri Dan Perataan Laba.

PERBEDAAN REAKSI PASAR ANTARA PERUSAHAAN PERATA LABA DAN BUKAN PERATA LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Assih dan Gudono, 2000:36). Laporan keuangan juga merupakan salah satu sumber

terbaik untukbersaing dengan perusahaan lain. Hal ini dilakukan dengan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan produk akuntansi yang menyajikan data-data

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suwito dan Herawaty (2005) pasar modal memiliki peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. antara pihak penyedia dana (investor) dan penerima dana (perusahaan). Sejalan

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional perusahaan yang dilakukan

PENGARUH PERATAAN LABA TERHADAP REAKSI PASAR DAN RESIKO INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu pencerminan dari suatu kondisi

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perkembangan zaman yang semakin pesat telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh perusahaan yang dilaporkan kepada pihak internal maupun

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional yang

LABA DAN BUKAN PERATA LABA ATAS PENGUMUMAN INFORMASI LABA PERUSAHAAN. (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi suatu bangsa diiringi dengan peningkatan tekanan

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang jasa, dagang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ketatnya persaingan dalam dunia bisnis menjadi pemicu yang kuat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perusahaan yang membutuhkan dana dapat memenuhinya dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang akan datang. Oleh sebab itu, informasi yang disajikan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menurut PSAK No. 1 (2009 : par 07) laporan keuangan merupakan bagian

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Dengan mendapatkan laba yang terus meningkat perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kinerja perusahaan dalam memanfaatkan aktiva untuk menghasilkan laba

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. kinerja perusahaan tersebut (Wikipedia). Dalam laporan keuangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap orang memiliki tuntutan hidup yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin tingginya tingkat persaingan di dalam dunia bisnis memaksa. perusahaan untuk mempunyai keunggulan kompetitive untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. Perataan laba adalah cara yang digunakan manajemen untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kegiatan yang dilakukan manajer dalam pengelolaan keuangan pada

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan atas suatu

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas wewenang

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa. perusahaan akan berdampak terhadap nilai pasar perusahaan dan

BAB I PENDAHULUAN. pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut PSAK no.1 Revisi 2013 paragraf 7,

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa kasus praktik income smoothing (perataan laba) yang pernah terjadi,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. Laporan keuangan mengandung informasi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mendapatkan informasi yang berguna bagi para pelaku bisnis tersebut. perkembangan perusahaan untuk periode tertentu.

KAJIAN ASPEK PERILAKU PERATAAN LABA

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Menurut IAI (2009) tujuan laporan keuangan adalah menyediakan

KEMAMPUAN INFORMASI LABA DAN ARUS KAS DALAM MEMPREDIKSI EARNINGS DI MASA YANG AKAN DATANG SKRIPSI

EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting untuk pengambilan keputusan adalah laba dalam income statement.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kepatuhan organisasi terhadap ketentuan dan peraturan perundang - undangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan laju tatanan perekonomian dunia yang telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. informasi keuangan yang dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang. pihak, baik principal selaku pemegang saham maupun agent selaku

BAB I PENDAHULUAN. Tidak bisa dipungkiri bahwa pertumbuhan sektor industri atau manufaktur

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan secara optimal agar laju pertumbuhan negara dan pelaksanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro ekonomi maupun makro ekonomi di Indonesia, sehingga perbankan

BAB I PENDAHULUAN. masa-masa yang akan datang, dengan diketahuinya perkembangan keuntungan

PENDAHULUAN. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan. mempunyai perhatian besar di bidang keuangan, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

BAB 1 PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah, public authorities, maupun swasta. Pasar modal merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kondisi perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laba rugi,

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Bagi investor, kinerja manajemen menjadi faktor

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur,

BAB I PENDAHULUAN. Efek Jakarta. Pasar modal merupakan suatu pasar yang didalamnya terdapat

BAB I PENDAHULUAN. tidak menentu pada saat sekarang ini membuat perusahaan harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Setiap entitas usaha baik badan maupun perseorangan tidak dapat terlepas dari kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi mengenai kondisi suatu perusahaan. Laporan keuangan

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil penjualan

ABSTRAK. Kata Kunci : Perataan laba, Cash Holding, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tanggungjawab terhadap konsumsi dan alokasi sumber daya perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pesat dalam penjualan hasil produksi seiring dengan adanya era globalisasi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. optimal bagi perusahaan. Kinerja manajemen dapat tercermin dalam laporan

BEBERAPA FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan melonjaknya jumlah saham yang ditransaksikan dan semakin UKDW

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu :

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Transkripsi:

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... x BAB I : PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 6 1.3 Tujuan Penelitian... 6 1.4 Manfaat Penelitian... 7 BAB II : KAJIAN TEORI DAN EMPIRIK... 8 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu... 8 2.2 Kajian Teori... 14 2.2.1 Laporan Keuangan... 14 2.2.1.1 Jenis-jenis Laporan Keuangan... 18 2.2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan... 22 2.2.1.3 Pemakai Laporan Keuangan... 23 iii

2.2.2 Pengertian Laba... 24 2.2.2.1 Tujuan Laporan Laba/rugi... 25 2.2.3 Perataan Laba... 25 2.2.3.1 Motivasi Perataan Laba... 26 2.2.3.2 Dimensi Perataan Laba... 27 2.2.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba... 28 2.2.4.1 Ukuran Perusahaan... 29 2.2.4.2 Teori Yang Membahas pengaruh Ukuran Perusahaan... 29 2.2.4.3 Profitabilitas... 30 2.2.4.4 Teori Yang Membahas Pengaruh Profitabilitas Terhadap Perataan Laba... 31 2.2.4.5 Leverage Operasi... 32 2.2.4.6 Teori Yang Membahas Leverage Operasi Terhadap Perataan Laba... 32 2.3 Kerangka Pikir... 33 2.4 Hipotesis... 35 BAB III : METODE PENELITIAN... 36 3.1 Definisi Operasional... 36 3.1.1 Variabel Bebas... 36 3.1.2 Variabel Terikat... 37 3.2 Teknik Penentuan Sampel... 39 iv

3.2.1 Jenis Data... 41 3.2.2 Sumber Data... 41 3.2.3 Teknik Pengumpulan Data... 42 3.3 Teknik Analisis Data Dan Uji Hipotesis... 42 3.3.1 Regresi Logistik... 42 3.3.2 Regresi Logistik Serentak... 43 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 45 4.1 Deskripsi Obyek Penelitian... 45 4.1.1 PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)... 45 4.1.2 Sejarah Objek Penelitian... 46 4.2 Deskripsi Hasil Penelitian... 53 4.2.1 Ukuran Perusahaan (Xı)... 53 4.2.2 Profitabilitas Perusahaan (X 2 )... 54 4.2.3 Leverage Perusahaan (X 3 )... 56 4.2.4 Perataan Laba (Y)... 57 4.3 Regresi Logistik Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perataan Laba... 59 4.3.1 Penentuan Model Regresi Logistik... 59 4.3.2 Uji Serentak... 61 4.3.3 Uji Kesesuaian Model... 62 4.3.4 Koefisien Determinasi (R 2 )... 63 4.3.5 Keakuratan Model... 63 v

4.3.6 Uji Hipotesis... 64 4.4 Pembahasan... 65 4.4.1 Implikasi Praktis... 69 4.4.2 Perbedaan Penelitian Ini Dengan Penelitian Terdahulu... 70 4.4.3 Keterbatasan Penelitian... 72 BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN... 74 5.1 Kesimpulan... 74 5.2 Saran... 74 vi

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Seleksi Sampel... 40 Tabel 4.1 Data Ukuran Perusahaan Tahun 2003 Sampai Dengan Tahun 2008... 53 Tabel 4.2 Data Profitabilitas Tahun 2003 Sampai Dengan Tahun 2008... 55 Tabel 4.3 Data Leverage Tahun 2003 sampai dengan tahun 2007... 56 Tabel 4.4 Data Perataan Laba Tahun 2003 Sampai Dengan Tahun 2008... 58 Tabel 4.5 Model Regresi Logistik... 60 Tabel 4.6 Hasil Uji Serentak... 61 Tabel 4.7 Hasil Uji Kesesuaian Model... 62 Tabel 4.8 Nilai R 2... 63 Tabel 4.9 Classification Tabel... 63 Tabel 4.10 Model Regresi Logistik... 64 Tabel 4.11 Rangkuman Persamaan Penelitian Terdahulu Dengan Penelitian Sekarang... 70 vii

TABEL GAMBAR Gambar 11 Diagram Total Aktiva... 4 Gambar 2.1 Diagram Kerangka Pikir... 34 DAFTAR PUSTAKA viii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Rekapitulasi Data Penelitian 2 : Rekapitulasi 3 : Input Data 4 : Output Uji Regresi Logistik ix

ANALISA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN TEKSTIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Oleh Dedy Kuntarto ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perataan laba. Penelitian ini melibatkan 6 perusahaan manufacture tekstil yang terdaftar pada bursa efek Indonesia dengan mengambil 6 tahun penelitian mulai tahun 2003 sampai dengan tahun 2008. Berdasarkan penelitian ini terdapat 3 faktor yang mempengaruhi faktor perataan laba yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan dan leverage operasi perusahaan. Perataan laba merupakan salah satu bentuk manajemen laba sebagai sesuatu alat yang digunakan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang diinginkan baik secara artificial maupun riil. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa perataan laba merupakan salah satu upaya para manajer perusahaan untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan sehingga kinerja perusahaan terlihat stabil. Hasil penelitian ini adalah model regresi logistik layak digunakan dan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan dan leverage perusahaan secara serentak dan parsial tidak berpengaruh terhadap perataan laba, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel ukuran perusahaan, profitabilitas perusahaan dan leverage perusahaan dalam memprediksi variabel perataan laba relatif sangat rendah yaitu sebesar 12,2% dan kemungkinan lainnya disebabkan tingkat perekonomian bangsa yang tidak stabil ini terlihat dari tingginya suku bunga bank, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Kata Kunci : Mengambil keputusan berinvestasi lebih cermat dan teliti menilai kualitas laba yang laporkan dalam laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang go public. x

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laba merupakan salah satu informasi potensial yang terkandung dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan. Informasi laba merupakan komponen laporan keuangan perusahaan yang bertujuan untuk menilai kinerja manajemen, membantu mengestimasi kemampuan laba yang representatif dalam jangka panjang, dan menaksir risiko investasi atau meminjamkan dana (Kirschenheiter dan Melumad 2002). (Dalam Jurnal Corelina) Pelaporan keuangan bertujuan menyediakan informasi yang bermanfaat bagi investor dan kreditor masa kini dan yang potensial serta para pemakai lain dalam membuat keputusan ekonomi dan bisnis seperti keputusan investasi, dan keputusan kredit yang rasional. Pelaporan keuangan dapat disajikan dalam bentuk laporan keuangan, catatan atas laporan keuangan, informasi tambahan, serta sarana lain dari pelaporan keuangan dari keempat bentuk tersebut, yang menjadi bagian utama pelaporan keuangan adalah laporan keuangan, yaitu sarana utama untuk mengkomunikasikan informasi kepada pihak-pihak yang berada di luar suatu entitas (Atmini, 2000). 1

2 Adanya perubahan informasi atas laba bersih suatu perusahaan melalui berbagai cara akan memberikan dampak yang cukup berpengaruh terhadap tindak lanjut para pengguna informasi yang bersangkutan, tidak terkecuali penerapan perataan laba oleh suatu perusahaan. (Juniarti, 2000) Praktik perataan laba telah dikenal sebagai praktek yang rasional dan logis dan dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan dan meningkatkan kemampuan investor untuk meramalkan arus kas di masa yang akan datang (Barnea, Ronen dan Sadan, 1975). Perataan laba (income smoothing) dapat didefinisikan sebagai suatu sarana yang digunakan manajemen untuk mengurangi variabilitas urut-urutan target yang terlihat karena adanya manipulasi variabel-variabel (akuntansi) semu atau (transaksi) riil (Koch, 1981 : Salno dan Baridwan, 2000). Menurut Prasetiodan Wiryawan (2002 : 46) praktek pemerataan laba meliputi usaha untuk memperkecil jumlah laba yang dilaporkan jika laba aktual lebih besar dari laba normal, dan usaha untuk memperbesar laba yang dilaporkan jika laba lebih kecil dari laba normal. Tindakan pemerataan laba merupakan suatu fenomena umum dan banyak dilakukan diberbagai perusahaan. Namun demikian, tindakan tersebut menyebabkan pengungkapan informasi mengenai penghasilan bersih/laba menjadi menyesatkan, sehingga mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan khususnya pihak eksternal. (Jatiningrum, 2000. Etty M. Nasser & Tobia Parulian, Fakultas Ekonomi Usakti).

3 Sejalan dengan konsep manajemen laba, perataan laba bila dipandang dari kerangka piker teori keagenan, perataan laba timbul karena adanya konflik kepentingan antara manajemen dan pemilik. Konflik kepentingan ini bisa terjadi antara seorang manajer yang ingin memaksimumkan kekayaannya sendiri dengan pemegang saham yang juga ingin memaksimumkan kekayaanya. Konflik akan terjadi jika usaha manajer untuk memaksimumkan kekayaannya tidak memaksimumkan kekayaan pemegang saham (Januar Eko P, Sri Astuti dan Agung Wiryawan, 2002:48). Ada banyak faktor yang mempengaruhi manajemen dalam melakukan praktik perataan laba, diantaranya adalah faktor ukuran perusahaan, karena makin besar perusahaan, makin banyak alternatif pembelanjaan sumber daya yang dapat dipilih, dan utang yang dimilikinya cenderung makin besar. Faktor lain yang diduga berpengaruh terhadap praktik perataan laba adalah faktor profitabilitas. Praktik perataan laba cenderung dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah dan dalam keadaan berisiko, karena ingin memperlihatkan bahwa laporan laba rugi lebih baik dan tingkat fluktuasi tidak terlalu tinggi, sehingga dapat menarik investor. Selain faktor profitabilitas dan ukuran perusahaan, variabel lain yang diduga sebagai pendorong terjadinya praktik perataan laba adalah leverage operasi. Leverage operasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan aktiva untuk membayar beban tetap. Menurut Bambang

4 Riyanto (195:331), leverage operasi adalah rasio yang mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Biasanya, seorang kreditur tertarik pada perusahaan yang memiliki tingkat leverage operasi yang rendah dan menghasilkan leverage positif, sebab kreditur memerlukan jaminan atas dana yang dipinjamkan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Ilmanir dan Zuhroh (1993 dalam Liauw She Jin dan Mas ud Machfoedz, 1998:78) tidak berhasil membuktikan bahwa ukuran perusahaan dapat dikaitkan dengan adanya praktik perataan laba. Murtanto (2004) juga tidak berhasil membuktikan bahwa ukuran perusahaan secara signifikan berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Juniarti (2005) tidak berhasil membuktikan bahwa besaran perusahaan dan profitabilitas adalah faktor pendorong dilakukannya praktik perataan laba, berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Liauw She Jin dan Mas ud Machfoedz (1998) yang berhasil membuktikan bahwa leverage operasi merupakan faktor pendorong terjadinya praktik perataan laba, sedangkan faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, dan sektor industri tidak berhasil dibuktikan sebagai faktor pendorong perataan laba. Berbeda dengan penelitian Liauw She Jin dan Mas ud Machfoedz, penelitian yang dilakukan oleh Edy Suwito dan Arleen Herawaty (2005) tidak berhasil membuktikan bahwa leverage operasi berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Yusuf dan Soraya (2004), Suranata dan Merdiastuti (2004)

5 dan Liauw She Jin dan Mas ud Machfoedz (1998) yaitu pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dalam penelitian ini, peneliti mencoba untuk melihat generalitas dari hasil penelitian terdahulu dengan melakukan pengujian yang sama pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian dan tahun yang diamati yaitu tahun 2003 hingga 2008. Dipilihnya tahun 2003 hingga 2008 adalah dengan alasan untuk menghindari periode krisis moneter di Indonesia (tahun 1997-1998). Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi mengenai faktor-faktor yang diduga mendorong manajemen melakukan praktik perataan laba, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : ANALISA BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis mencoba merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah terdapat perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

6 2. Apakah perataan laba dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage perusahaan? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dirumuskan untuk memberikan arah pencapaian sasaran bagi aktivitas penelitian : 1. Untuk menguji perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia melakukan praktik perataan laba. 2. Untukmembuktikan faktor ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage perusahaan mempengaruhi praktilk perataan laba. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat teoritis Untuk membuktikan secara empiris mengenai praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Manfaat Praktis Bagi masyarakat bisnis : Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai upaya beberapa manajemen perusahaan yang melakukan praktik perataan laba. 3. Penelitian Mendatang

7 Dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar pengembangan penelitian di masa yang akan datang.