BAB I PENDAHULUAN. Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pasar modal merupakan suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan tambahan modal ialah dengan menawarankan kepemilikan

BAB I PENDAHULUAN. bisa hanya mengandalkan kepada satu sumber pendanaan saja, yaitu hutang karena

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan saat ini cenderung menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia mengalami perkembangan yang pesat dari periode ke

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat bisnis. Tujuan semua investasi dalam berbagai bidang dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia berkembang sangat pesat dari tahun ke tahun, hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara dikarenakan pasar modal menjalankan fungsi ekonomi sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk aktiva keuangan yang dapat diperjual-belikan dipasar

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALIS PENGARUH VARIABEL-VARIABEL FUNDAMENTAL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BEI TAHUN

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. menggalang pergerakan dana jangka panjang dari masyarakat (investor) yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. negara tentunya memerlukan dana, salah satu altenatif yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalankan kegiatan operasionalnya akan membutuhkan struktur. modal yang kuat untuk meningkatkan laba agar tetap mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. (Harjito

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan mampu memberikan deviden kepada pemegang saham, kelangsungan hidup suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari penjualan tersebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham juga berarti sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seorang

BAB 1 PENDAHULUAN. investor dan perusahaan yang telah go public (emiten). Bagi emiten, pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ingin melakukan investasi sehingga masyarakat umum juga dapat ikut berperan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yaitu aset riil (real asset) dan aset finansial (financial asset), yang sama-sama

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. dimana pertumbuhan tersebut sejalan dengan era globalisasi ekonomi. Dengan

ANALISIS FUNDAMENTAL SEBAGAI DASAR PENENTUAN DALAM MEMILIH SAHAM PADA PT. GUDANG GARAM, TBK

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN. Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange (JSX) adalah sebuah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (investor), dapat menyalurkan dananya dengan berinvestasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal adalah wahana untuk mempertemukan pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB I PENDAHULUAN. biasanya ditandai dengan adanya kenaikan tingkat pendapatan masyarakat. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PERGERAKAN RASIO PROFITABILITAS EMITEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. memaksimalkan hasil (return) yang diharapkan dalam batas risiko yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian, memacu perusahaan untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin tinggi pula nilai perusahaan. Bagi perusahaan yang sudah go public nilai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian yang sedang recovery ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang ini. Terlebih lagi dengan perekonomian di Indonesia saat ini yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan yang cepat setiap tahunnya yang dipengaruhi oleh melemahnya nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh pada sektor riil di tingkat lokal, karena kekuatan akumulasi modal

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi pasar modal inilah maka kebutuhan atas informasi yang relevan dalam

BAB I PENDAHULUAN. regulasi di Bidang keuangan dan perbankkan termasuk pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Harga saham mencerminkan nilai dari suatu perusahaan. Jika perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sejalan dengan perkembangan zaman, dapat kita lihat bahwa persaingan

BAB I PENDAHULUAN. investor/pemilik modal. Media yang digunakan perusahaan dalam menjual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan perusahaan-perusahaan saling bersaing untuk dapat menyesuaikan

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang dilakukan dalam saham atau beberapa kelompok saham melalui suatu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang mempertemukan antara penawaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan

ANALISIS FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, TBK UNTUK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. memang mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi pada saat ini pertumbuhan perekonomian berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan perekonomian suatu negara dibutuhkan biaya atau dana

BAB I PENDAHULUAN. diterimanya adalah informasi yang benar. Sistem perdagangan di Bursa Efek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

tingkat laba bersih sebelum bunga atau pajak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam Undang-undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995: Pasar Modal

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebijakan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Industri barang konsumsi atau consumer goods di Indonesia semakin tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. keuntungan di masa yang akan datang. Hal ini juga di dukung dengan jenis

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengalami perbaikan. Hal tersebut dikarenakan perekonomian merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain setiap perusahaan harus mengembangkan usahanya yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana berinvestasi bagi masyarakat dalam instrument keuangan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas yang ada pada suatu negara tersebut. Peranan

BAB I PENDAHULUAN. aset-aset financial (financial asset) dan investasi pada aset-aset riil (riel assets).

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham di pasar modal (go public). Pasar modal mempertemukan calon

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan dari kenaikan harga saham atau pembayaran sejumlah dividen oleh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif yang digunakan oleh. perusahaan untuk mempeoleh dana. Kehadiran pasar modal banyak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Harga saham merupakan salah satu indikator minat dari calon investor untuk memiliki saham suatu perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Sebaliknya, jika harga saham mengalami penurunan terus-menerus berarti dapat menurunkan nilai emiten dimata investor atau calon investor. Analisis mengenai harga saham yang biasa digunakan biasanya terdiri atas dua jenis yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental yaitu analisa ekonomi, analisa industri, dan analisa perusahaan. Pengaruh analisis fundamental dari kinerja suatu perusahaan penting untuk diteliti kerena menggambarkan pola perilaku harga saham suatu perusahaan. Dapat dikatakan jika kinerja perusahaan baik maka nilai perusahaan yang ditunjukkan dari nilai kapitalisasi perusahaan akan tinggi. Dengan nilai kapitalisasi perusahaan yang tinggi menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan perekonomian semakin baik. Nilai kapitalisasi perusahaan pun membuat para investor lebih tertarik untuk berinvestasi, yang membuat permintaan akan 1

2 saham perusahaan meningkat dan akan diikuti dengan peningkatan harga saham perusahaan. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling banyak digunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar dan dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika dibandingkan dengan obligasi. Tujuan perusahaan melakukan investasi saham adalah untuk memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan yang pada akhirnya akan mencerminkan harga saham tersebut. Investasi dalam bentuk saham sebenarnya memiliki resiko yang tinggi sesuai dengan prinsip investasi yaitu low risk low return, high risk high return. Seorang investor hendaknya benar-benar memahami tentang harga saham dan kerap melakukan analisis harga saham terlebih dahulu agar tidak salah berinvestasi karena pergerakan harga suatu saham tidak dapat diperkirakan secara pasti. Harga saham dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Weston dan Brigham dalam Priatinah (2012) faktor yang mempengauhi harga saham adalah laba per lembar saham (Earning Per Share), tingkat suku bunga, jumlah kas dividen yang diberikan, jumlah laba dari investasi yang didapat perusahaan (Return On Asset) dan tingkat risiko seta pengembalian. Faktor lainnya yang dapat mempengarahi pergerakan harga saham adalah faktor eksternal seperti penawaran dan permintaan, tingkat inflasi suatu negara, tingkat pajak, tingkat risiko, serta tingkat efisiensi pasar modal dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.

3 Nilai saham di pasar modal mempengaruhi tinggi rendahnya minat seorang investor dalam melakukan investasi saham. Dengan mengetahui nilai pasar dan nilai intrisik investor dapat mengetahui saham-saham mana yang murah, tepat nilainya atau yang mahal. Menurut Abid Djazuli dalam Prabandaru (2012) tinggi rendahnya nilai saham tercemin pada kinerja perusahaan yang tercermin pada kinerja keuangan suatu perusahaan. Melalui data laporan keuangan perusahaan investor dapat memperoleh informasi yang baik dan akurat yang berguna dalam mengambil keputusan investasi. Yang menjadi keunikan dalam penelitian ini yaitu menggunakan obyek penelitian 2 subsektor yaitu subsektor farmasi dan subsektor makanan dan minuman. Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) memperkirakan nilai total penjualan produk makananan minuman pada 2015 menembus Rp 1.000 triliun. Meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan masyarakat middleclass income, membaiknya proyeksi perekonomian yang disertai peningkatan daya beli masyarakat, serta pesatnya gerai ritel modern menjadi pendorong permintaan industri makanan dan minuman. Data BPS menunjukkan, selama 10 tahun terakhir, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan minuman sebesar 51% dari total pengeluaran. Sementara studi AC Nielsen menunjukkan 48% dari total belanja middle class incomedi Indonesia adalah untuk fast moving consumer goods (FMCG), terutama makanan dan minuman. Sedangkan pertumbuhan industri Farmasi di Indonesia berpotensi membaik ke depan, hal ini didukung dari pertumbuhan ekonomi kelas menengah yang penduduknya ingin lebih sehat

4 sehingga pertumbuhan pasar farmasi akan lebih baik lagi. Selain itu, daerahdaerah juga kian memberi jaminan kesehatan kepada penduduknya. Analis PT Investa Saran Mandiri, Kiswoyo Adji Joe menilai, perhatian kepada aspek kesehatan akan mendorong pertumbuhan farmasi. Berdasarkan penilitian yang dilakukan oleh Kiswoyo pertumbuhan industri farmasi berpotensi capai kisaran 15%-16% per tahun. Namun jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Saat ini, belanja kesehatan di Indonesia masih rendah. Akan tetapi total pasar farmasi domestik masih lebih tinggi dibandingkan Singapura dan Malaysia. (www.liputan6.com). Dalam penelitian ini menggunakan variabel Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS). Return on Assets (ROA) adalah perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan aktiva untuk mengukur tingkat pengambilan investasi total. Semakin tinggi Return on Asset suatu perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan. Return on Asset perlu dipertimbangkan oleh investor dalam berinvestasi saham, karena Return on Asset berperan sebagai indikator efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset untuk memperoleh laba. Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan. ROE diukur dengan perbandingan antara laba bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi. Selain kebijakan mengenai kegiatan

5 investasinya, harga saham juga dapat dipengaruhi oleh usaha perusahaan dalam meningkatkan laba per lembar saham perusahaan.laba per lembar saham dapat memberikan informasi bagi investor untukmengetahui perkembangan dari perusahaan. Dalam penelitian yang dilakukan Robin Wiguna dan Anastasia Sri Mendari dalam Denies (2012) investor dalam mengambil keputusan banyak memperhatikan pertumbuhan Earning per Share. Melalui penelitian ini, akan diketahui saham mana yang memiliki harga tertentu dan laba perlembar saham yang maksimal bagi pemegang saham. Apakah dari subsektor farmasi atau subsektor makanan dan minuman yang lebih menguntungkan yang saat ini sama-sama berkembang pesat. Tujuan memilih rasio ROA dan ROE sebagai faktor yang mempengaruhi harga saham karena ROA dan ROE merupakan rasio yang mewakili pegembalian atas seluruh aktifitas perusahaan. Sementara, EPS dipilih karena EPS menunjukan berapa rupiah laba yang diterima investor atas setiap lembar saham. Ketiga variabel tersebut diduga menjadi pertimbangan para investor dalam membeli saham dan memiliki kemungkinan dapat mempengaruhi harga saham. Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh ROA, ROE dan EPS Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Subsektor Farmasi dan Subsektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2015).

6 1.2. Perumusan Masalah 1. a. Bagaimana pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015? b. Bagaimana pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap harga saham tahun 2012 2015? 2. a. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015? b. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham tahun 2012 2015? 3. a. Bagaimana pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015? b. Bagaimana pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap harga saham tahun 2012 2015? 4. a. Apakah terdapat perbedaan pengaruh ROA terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi dengan Subsektor Makanan dan Minuman? b. Apakah terdapat perbedaan pengaruh ROE terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi dengan Subsektor Makanan dan Minuman?

7 c. Apakah terdapat perbedaan pengaruh EPS terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi dengan Subsektor Makanan dan Minuman? 5. a. Bagaimana pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS) secara simultan/bersama-sama terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015? b. Bagaimana pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS) secara simultan/bersama-sama terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015? 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. a. Mengetahui seberapa besar pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015. b. Mengetahui seberapa besar pengaruh Return on Assets (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015. 2. a. Mengetahui seberapa besar pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015.

8 b. Bagaimana pengaruh Return on Equity (ROE) terhadap harga saham tahun 2012 2015. 3. a. Bagaimana pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015. b. Bagaimana pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap harga saham tahun 2012 2015. 4. a. Mengatahui perbedaan pengaruh ROA terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi dengan Subsektor Makanan dan Minuman. b. Mengatahui perbedaan pengaruh ROE terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi dengan Subsektor Makanan dan Minuman. c. Mengatahui perbedaan pengaruh EPS terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi dengan Subsektor Makanan dan Minuman. 5. a. Mengatahui pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS) secara simultan/bersama-sama terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015. b. Mengatahui pengaruh Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE) dan Earning per Share (EPS) secara simultan/bersama-sama terhadap harga saham pada perusahaan Subsektor Makanan dan Minuman yang terdaftar di BEI tahun 2012 2015.

9 1.3.2. Manfaat Penelitian Setelah tujuan dari penelitian ini diketahui, maka diharapkan penelitian ini mempunyai kegunaan bagi: 1. Bagi Peneliti Sebagai langkah kongkrit penerapan ilmu berdasarkan teori yang selama ini didapat peneliti ke dalam praktek pada perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui rasiorasio yang mempengaruhi harga saham misalnya rasio profitabilitas yang terdiri dari ROA, ROE dan EPS. 3. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi, khususnya investasi dalam subsektor farmasi dan subsektor makanan dan minuman.