BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu wadah yang memfasilitasi kegiatan investasi tersebut adalah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia sejak tahun 1987 tidak bergantung lagi pada pendanaan dari sumber

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjual, menahan, atau membeli saham dengan menggunakan indeks

I. PENDAHULUAN. Investasi pada umumnya dapat dikelompokkan dalam dua golongan

Analisis Volatilitas Saham Perusahaan Go Public dengan Metode ARCH-GARCH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, dan instrumen

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analisis Harga Saham Properti di Indonesia menggunakan metode GARCH

BAB 3 METODE PENELITIA N

BAB I PENDAHULUAN. Telah banyak dilakukan penelitian tentang return saham dan

I. PENDAHULUAN. seiring dengan pemerataan pendapatan dan pemerataan hasil pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi tentang rata-rata bersyarat pada Y

Anis Nur Aini, Sugiyanto, dan Siswanto Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN Sistem JATS Next-G

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

IV. PEMBAHASAN. pemilihan, sehingga akan terdiri dari saham-saham dengan likuiditas dan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, pertanian, sampai pada stabilitas

Pengaruh Exchange Rate Dan Trading Volume Activity Terhadap Harga Saham

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Pasar modal berfungsi sebagai lembaga perantara (intermediaries). Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT. Bursa Efek Jakarta

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

BAB I PENDAHULUAN. atau emiten). Dengan adanya pasar modal, pihak yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa

I. PENDAHULUAN. ikut serta dalam pasar modal. Pasar modal merupakan pasar tempat diperjualbelikannya

I. PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara,

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Efek Indonesia Periode maka dapat disimpulkan : 1. Kondisi Likuiditas Saham Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia

I. PENDAHULUAN. Perusahaan pada umumnya didirikan untuk mencari keuntungan agar tetap

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi. Investasi pada umumnya dilakukan untuk mendapatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pengaruh Likuiditas Saham dan Pertumbuhan Penjualan Produk Terhadap Harga

PERBANDINGAN AKURASI MODEL ARCH DAN GARCH PADA PERAMALAN HARGA SAHAM BERBANTUAN MATLAB Sunarti, Scolastika Mariani, Sugiman

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi ke dalam surat

BAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mereka anggap menjanjikan dan mampu memberikan nilai lebih terhadap

BAB II LANDASAN TEORI

Seminar Hasil. Disusun oleh: Inayatus Sholichah. Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Dr. Suhartono, M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. maupun dengan tujuan mengembangkan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

BAB I Pendahuluan. sehingga penelitian ini menjadi layak dan perlu untuk diteliti dan dianalisa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Pengaruh Arus Kas Terhadap Pembagian Dividen Tunai

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Dalam era

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan cara melakukan penawaran saham kepada masyarakat di bursa

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. PT Indosat Tbk. PT XL Axiata Tbk. PT Bakrie Telecom Tbk. PT Smartfren Telecom Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Era sekarang ini banyak alternatif-alternatif untuk melakukan investasi,

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan cerminan kekuatan ekonomi suatu bangsa. Secara formal, pasar

BAB I PENDAHULUAN. dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Penelitian dan Data Deskriptif

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. (investor) dengan orang yang membutuhkan modal. Pasar modal memiliki

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... iv Daftar Lampiran... v

PEMODELAN TARCH PADA NILAI TUKAR KURS EURO TERHADAP RUPIAH. Retno Hestiningtyas dan Winita Sulandari, M.Si. Jurusan Matematika FMIPA UNS

BAB I PENDAHULUAN. cara memperjualbelikan sekuritas. Pasar modal juga merupakan bagian dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

Anggi Mustika Sari / Pembimbing : Aji Sukarno SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang investor, diversifikasi internasional merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. bahwa resiko berinvestasi dalam obligasi relatif kecil. Apabila investor

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

Optimasi Multi-Objective pada Pemilihan Portofolio dengan Metode Nadir Compromise Programming

BAB I PENDAHULUAN. pemiliknya (Arisanti & Bayangkara, 2016). Tanggung jawab perusahaan. modal (cost of capital) (Brigham & Houston, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENAKSIR VALUE AT RISK (VAR) PORTOFOLIO PADA INDEKS SAHAM DENGAN METODE PENDUGA VOLATILITAS GARCH

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maliki Malang. Penelitian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak tahun 1997, Indonesia mengalami dampak atas memburuknya kondisi

Wenty Yolanda Eliyawati R. Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana untuk melakukan investasi yaitu memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak bisa dipisahkan dari pasar modal yang

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. pasar keuangan indeks harga saham gabungan di perbankan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dari penelitian yang akan dilakukan yang berhubungan dengan pengaruh. manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada pola pikir manusia dalam mencari dan menghasilkan uang, salah

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. Investasi saat ini menjadi sebuah pilihan yang wajar, karena inflasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitin ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam index LQ-45 di BEI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ada banyak cara yang dapat dilakukan oleh investor untuk berinvestasi, salah satunya adalah dengan berinvestasi di pasar modal, pasar modal adalah tempat yang memperjualbelikan berbagai jenis instrumen keuangan jangka panjang, salah satu instrumen keuangan yang paling disukai oleh investor adalah saham. Membeli saham merupakan salah satu pilihan yang bisa digunakan untuk investasi, banyak orang ingin berinvestasi dalam bentuk saham karena saham menawarkan banyak keuntungan, tetapi hal lain yang harus diketahui selain menawarkan banyak keuntungan saham juga berisiko. Saham menjadi salah satu jenis investasi yang paling diminati, dapat dilihat dari perkembangan saham yang dari tahun ke tahun semakin meningkat karena tingginya permintaan akan investasi saham. Untuk mengetahui bagaimana pergerakan saham secara global apakah mengalami peningkatan atau penurunan maka dapat dilihat dari kondisi saham di Asia dan Pasifik. Kondisi indeks harga saham di Asia dan Pasifik dari tahun 2005 hingga tahun 2014 secara umum terus mengalami peningkatan walaupun di beberapa kondisi terjadi penurunan yang disebabkan oleh krisis global, tetapi secara keseluruhan hingga akhir tahun 2014 telah terjadi peningkatan sebesar 150% jika dibandingkan dari kondisi indeks harga saham di awal yaitu pada tahun 2005. Sedangkan untuk kondisi indeks harga saham di Indonesia, secara umum kondisinya lebih fluktuatif dan tidak stabil. Dari tahun 2005 hingga tahun 2007 terjadi peningkatan di indeks harga saham Indonesia, namun pada tahun 2008 dan tahun 2011 pada saat terjadinya krisis global terjadi penurunan pada indeks harga saham, indeks harga saham di Indonesia tidak stabil karena kondisi pasar saham di Indonesia ruang lingkupnya lebih kecil jika dibandingkan dengan saham Asia Pasifik, jadi setiap ada pergerakan indeks harga saham rentan akan perubahan, misalnya saja pada saat terjadinya krisis global di luar negeri, hal ini mempunyai pengaruh yang besar terhadap perubahan indeks harga saham di Indonesia. 1

2 Berikut ini adalah contoh gambaran perdagangan saham di Asia dan Pasifik dari tahun 2005 sampai tahun 2014. Gambar 1.1 Grafik Saham Asia dan Pasifik Sumber: telegraph.co.uk (2015) Dapat dilihat dari Gambar 1.1 diatas bahwa perdagangan saham di Asia dan Pasifik secara keseluruhan mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai tahun 2014, walaupun pada tahun 2008 terjadi penurunan yang sangat drastis hal ini disebabkan oleh krisis di Amerika yang tidak hanya mempengaruhi perdagangan saham di Asia dan Pasifik tetapi juga di dunia. Gambar diatas juga memperlihatkan bahwa secara keseluruhan tren saham dalam kondisi yang baik karena mengalami peningkatan dari waktu ke waktu, diluar penurunan karena alasan tertentu. Saham terbagi menjadi beberapa sektor berdasarkan jenis usaha dan yang akan digunakan dalam analisis ini adalah saham di sektor telekomunikasi yang ada di Indonesia, saham telekomunikasi khususnya di Indonesia menjadi salah satu saham yang paling dimininati karena saham perusahaan telekomunikasi menawarkan keuntungan yang besar bagi investor, hal ini dapat terjadi karena pengguna jasa telekomunikasi di Indonesia terus mengalami peningkatan sehingga keuntungan perusahaan juga semakin meningkat. Peningkatan pengguna ini terjadi karena pada saat ini hampir semua orang menggunakan berbagai media telekomunikasi, sehingga

keberadaan jasa penyedia jaringan telekomunikasi sangat diperlukan untuk menyeimbangi peningkatan penggunaan berbagai sarana komunikasi tersebut. 3 dunia: Berikut ini adalah grafik yang menunjukkan perkembangan telekomunikasi di Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Telekomunikasi di Dunia Sumber: Itu.int (2015) Dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah pengguna telekomunikasi dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga banyak orang berkeinginan untuk mendirikan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi karena tertarik dengan keuntungan yang akan diperoleh mengingat besarnya jumlah pengguna jasa telekomunikasi. Namun untuk menjadi salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi terkemuka bukanlah hal yang mudah, karena dalam menjalankan bisnis ini diperlukan modal yang sangat besar karena perusahaan harus melakukan investasi infrastruktur. Untuk dapat mengembangkan bisnis telekomunikasi tersebut biasanya perusahaan melakukan go public untuk mendapatkan tambahan modal. Perusahaan go public atau dikenal dengan perusahaan terbuka adalah perusahaan yang memiliki saham terdaftar dan dijual di pasar saham. Penjualan saham ini dimaksudkan agar mendapatkan tambahan modal untuk pengembangan perusahaan. Saham telekomunikasi yang sudah go public yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah saham tiga perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk.

4 Gambar 1.3 Pengguna Jasa Telekomunikasi di Indonesia Sumber: techinasia.com (2014) Ketika melakukan investasi saham ada hal yang menjadi pertimbangan bagi investor, yaitu resiko saham. Investor pada umumnya selalu mencari investasi saham yang mampu memberikan return dalam jumlah yang besar dengan resiko yang seminimal mungkin. Namun, dengan membeli saham yang masuk di kategori likuid bukan berarti memberikan jaminan keuntungan yang besar dan terbebas dari resiko saham. Untuk itu ada baiknya jika calon investor juga mengetahui bagaimana cara mengetahui fluktuasi saham dengan melihat seberapa volatil nya suatu saham karena volatilitas dapat membantu memprediksi resiko saham. Resiko saham terjadi karena pergerakan saham sangat tidak konstan, harga saham dapat berubah sewaktu waktu. Besar nya pergerakan antara fluktuasi harga saham yang tertinggi dan terendah dinamakan volatilitas. Saham mempunyai volatilitas yang tinggi karena nilai rata-rata dan varian yang tidak konstan, sehingga diperlukan sebuah model yang dapat digunakan untuk mengestimasi perilaku data dengan volatilitas yang tinggi, yaitu Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity model (). Untuk mengetahui seberapa volatil saham di perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. Xl Axiata Tbk maka penulis melakukan penelitian analisis volatilitas saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. Xl Axiata Tbk dengan menggunakan model Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity model ().

5 1.2 Identifikasi Masalah 1. Seberapa volatil saham di perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dengan menggunakan model analisis Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity model () 2. Seberapa volatil saham di perusahaan PT. Indosat Tbk dengan menggunakan model analisis Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity model () 3. Seberapa volatil saham di perusahaan PT. XL Axiata Tbk dengan menggunakan model analisis Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity model () 4. Seberapa volatil saham telekomunikasi di Indonesia dengan menggunakan model analisis Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedasticity model () 1.3 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis time series harga saham dari 3 perusahaan telekomunikasi yang menguasai pangsa pasar terbesar di Indonesia, yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, PT. Indosat Tbk, dan PT. XL Axiata Tbk. Data yang digunakan adalah harga penutupan harian saham dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2014. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui seberapa volatil harga saham PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk 2. Untuk mengetahui seberapa volatil harga saham PT. Indosat Tbk 3. Untuk mengetahui seberapa volatil harga saham PT. XL Axiata Tbk 4. Untuk mengetahui seberapa volatil harga saham telekomunikasi di Indonesia 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memberikan informasi kepada calon investor 2. Untuk memberikan rekomendasi kepada para investor dalam menentukan pilihan ketika ingin membeli saham

6 3. Memberikan referensi untuk penelitian lebih lanjut 1.6 State Of The Art Pada state of the art ini penulis mengambil beberapa contoh penelitian terdahulu sebagai panduan ataupun contoh untuk penelitian yang dilakukan, contoh yang diambil berupa jurnal internasional dan nasional mengenai volatilitas dan. Tabel 1.1 State Of The Art No Judul Metode Hasil Adaptasi 1. Modeling Stock Penelitian ini menguji Market Volatility Using Approach on the Ghana Stock Exchange, Akoto Yaw Omari-Sasu, Nana Kena Frempong, Maxwell Akwasi Boateng, dan Richard Boadi. Kuantitaif, analisis model model volatilitas saham keuangan tiga ekuitas yang terdaftar di Bursa Efek Ghana (GSE) dengan menggunakan uji stasioner, dan dan hasil nya adalah terdapat volatilitas di tiga ekuitas perusahaan dari model dalam adalah model yang digunakan untuk menentukan volatilitas dan landasan teori. International estimasi volatilitas. Journal of Business and Management. 2. Modeling Kuantitaif, Jurnal ini meneliti model Volatility in the analisis volatilitas nilai tukar Gambian model pada data nilai tukar di adalah model Exchange Rates: Gambian dengan cara yang An ARMA- menggabungkan digunakan

7 Tabel 1.1 State Of The Art (lanjutan) No Judul Metode Hasil Adaptasi model ARMA dan untuk Approach, dengan menentukan Sambujang menggunakan data nilai volatilitas Marreh, tukar euro dan dolar di dan landasan Olusanya E Gambian dari tahun teori. Olubusoye, dan 2003-2013 dan hasil John M kihoro. dari penelitian ini International membuktikan bahwa Journal of Economic and Finance. distribusi pengembalian nilai tukar dan volatilitas yang sangat konstan di Gambian. 3. Inflation and Kuantitaif, Jurnal ini membahas Inflation Volatility analisis masalah volatilitas in Australia, model inflasi di Australia adalah Akhand Akhtar dengan menggunakan landasan teori Hossain. data inflasi CPI dari dan hasil Economic Paper. tahun 1949-2013 untuk penelitiannya menyelidiki proporsi. dari hubungan timbal balik antara inflasi dan inflasi volatilitas, dengan menggunakan model dan hasil yang diperoleh menunjukkan adanya hubungan timbal balik antara inflasi dan inflasi volatilitas.

8 Tabel 1.1 State Of The Art (lanjutan) No Judul Metode Hasil Adaptasi 4. Analisis Kuantitaif, Penelitian ini Volatilitas Saham analisis menganalisis return dan Perusahaan Go model volatilitas saham. adalah model Public dengan ARCH Tujuannya adalah yang Metode ARCH- mencegah terjadinya digunakan, risiko dan membantu untuk Khoiru Liummah dalam pengambilan menentukan Ayu Nastiti, dan keputusan. Penelitian volatilitas Agus Suharsono. ini menggunakan dan landasan Jurnal Sains dan metode ARCH dan teori Seni ITS. menggunakan data perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Central Asia Tbk adalah model yang digunakan untuk menentukan volatilitas dan landasan teori (BBCA), PT Semen Gresik (Persero) Tbk (SMGR) dan PT United Tractors Tbk (UNTR) dari tanggal 1 Februari 2011-31 Januari 2012, Hasil yang diperoleh adalah return saham ANTM, BBCA dan SMGR memiliki sifat heteroskedasticity sedangkan saham ASII

Tabel 1.1 State Of The Art (lanjutan) No Judul Metode Hasil Adaptasi 5. Penerapan Model (Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticit y) Untuk Menguji Pasar Modal Efisien di Indonesia (Studi pada Harga Penutupan (Closing Price) Indeks Saham LQ 45 Periode 2009-2011), Wenty Kuantitaif, analisis model dan UNTR telah homoskedasticity. Model volatilitas yang diperoleh yaitu saham ANTM memiliki model (1.1) dan saham SMGR memiliki model ARCH (1). Berdasarkan plot conditional variance (volatilitas) diketahui bahwa saham SMGR memiliki potensi resiko leboh tinggi daripada saham ANTM. Penelitian ini menguji saham Indeks Saham LQ 45 melalui penerapan model. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada data harga penutupan harian saham indeks LQ 45 terdapat unsur heteroskedastisitas. Penerapan model (1,1) menunjukkan bahwa pada data harga penutupan harian saham 9 adalah model yang digunakan untuk menentukan volatilitas dan landasan teori.

10 Tabel Tabel 1.1 State Of The Art (lanjutan) No Judul Metode Hasil Adaptasi Yolanda Eliyawati R, Rustam Hidayat, dan Devi Farah Azizah. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). pada indeks LQ 45 periode 2009-2011, harga pada periode 3 hari dan 4 hari sebelumnya adalah yang paling berpengaruh. Efisiensi pasar modal di Indonesia termasuk lemah ditunjukkan oleh return harga saham yang mengalami volatilitas. Dengan mengetahui pergerakan harga sekuritas di masa lalu tidak dapat diterjemahkan ke dalam prediksi yang akurat tentang harga saham di masa yang akan datang