BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sample Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang di butuhkan dari responden. Lokasi penelitian yang dipilih penulis adalah Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia, yang bertempat di Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154. 2. Pupolasi dan Sampel Penelitian Sumber data sangat dibutuhkan untuk meperoleh suatu data secara faktual. Sumber data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sehubungan dengan sumber data sebagai subjek penelitian, maka ditentukanlah populasi dan sampel. Populasi ialah wilayah yang memiliki subjek dan objek sebagai sumber data suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa angkatan 2011 yang sudah mengikuti perkuliahan Kria Tekstil dan Batik II dan Kria Tekstil dan Batik III yang terbagi kedalam dua kelas besar yaitu kelas A dan kelas B, dimana jumlah mahasiswa didalam kelas A sebanyak 43 orang dan jumlah masahaiswa didalam kelas B sebanyak 43 orang sehingga populasi dalam penelitian ini berjumlah 86 orang. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel acak sederhana, karena setiap unit dalam populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Tahap pertama dalam menentukan banyaknya unit sampel yang akan digunakan, dihitung melalui rumus sebagai berikut dengan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar 10%. Sundari Tri Palupi, 2014 Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil Dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu
39 Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi d 2 = Presisi yang ditetapkan Sumber : Riduwan (2013:65) Berdasarkan rumus tersebut maka dapat diperoleh jumlah sampel penelitian sebagai berikut: = 46,23 46 Orang Jadi, sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI angkatan 2011 yang terbagi kedalam dua kelas besar yaitu kelas A dan B yang berjumlah 46 orang. Tahap berikutnya adalah menentukan besarnya unit sampel dari setiap kelas karena sampel terbagi kedalam dua kelas besar dengan menggunakan teknik sampel berstrata dengan rumus sebagai berikut: a. Kelas A = 43 : 86 x 46 = 23 Orang b. Kelas B = 43 : 86 x 46 = 23 Orang Sumber : Riduwan (2013:67) yaitu Jadi, sampel dalam penelitian ini diambil dari kelas A sebanyak 23 Orang dan dari kelas B sebanyak 23 orang. Untuk menentukan 23 orang yang terpilih menjadi sampel penelitian dapat dilakukan pengundian di setiap kelas dengan menulis nomor dari nomor urut 1 hingga 23 dan sisanya kertas dikosongkan sehingga sampel yang mendapatkan nomor pada kertas pengundian tersebut dapat menjadi sampel penelitian sehingga dapat memberikan peluang yang sama terhadap populasi penelitian.
40 B. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Metode Deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Penelitian ini membahas mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik yang didukung dengan kegiatan mulai dari pengumpulan, penyusunan, dan penjelasan data yang diperoleh dari responden yang telah mengisi angket. C. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian sangat diperlukan untuk menghindari kesalahpahaman antara penulis dan pembaca. Adapun beberapa istilah yang harus dijelaskan dari judul penelitian Manfaat Hasil Belajar Kriya Tekstil dan Batik Sebagai Kesiapan Membuka Usaha Batik antara lain : 1. Manfaat Hasil Belajar Kria Tekstil dan Batik a. Manfaat diartikan sebagai guna atau faedah. (Dendy Sugono, 2008:873) b. Hasil Belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2003:3) c. Kria Tekstil dan Batik merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI. Kria Tekstil dan Batik dipelajari secara teori dan praktek sehingga pada pelaksanaannya Kria Tekstil dan Batik terbagi ke dalam tiga semester dan bobot yang berbeda, pada semester II dengan nama Kria Tekstil dan Batik I berbobot 2 SKS, pada semester IV dengan nama Kria Tekstil dan Batik II berbobot 2 SKS, dan semester VII dengan nama Kria Tekstil dan Batik III berbobot 4 SKS. Ruang lingkup perkuliahan yang dipelajari mencakup kompetensi pengenalan alat dan bahan pembuatan batik, proses pembuatan batik, eksplorasi bentuk dan motif batik hingga mengaplikasikan hasil karya pada produk tapestry sederhana.
41 Definisi operasional dari manfaat hasil belajar Kriya Tekstil dan Batik dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan diatas adalah faedah dan kemampuan dari perubahan tingkah laku secara afektif, kognitif dan psikomotor yang dimiliki mahasiswa dan diperoleh setelah mengikuti materi perkulihan Kriya Tekstil dan Batik mulai dari pengenalan alat dan bahan pembuatan batik, proses hingga menjadi suatu produk. 2. Kesiapan Membuka Usaha Batik a. Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi Slameto (2003:113) b. Membuka Usaha adalah mendirikan kegiatan secara tetap dan terus menerus dengan tujuan memperoleh keuntungan, baik yang diselenggarakan oleh perorangan maupun badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak berbentuk badan hukum, yang didirikan dan berkedudukan di suatu daerah dalam suatu negara. (Harmaizar 2012:14) c. Batik adalah teknik pembuatan ragam hias (corak) pada permukaan kain menggunakan perintang warna berupa lilin (malam). (Aep. S, 2010:3) Definisi operasional kesiapan membuka usaha batik dalam penelitian ini mengacu pada pengertian yang telah dikemukakan di atas yaitu tingkat perkembangan dari kematangan seseorang untuk mendirikan suatu kegiatan dengan tujuan memperoleh keuntungan dengan mengelola usaha dibidang tekstil khususnya tekstil yang dihias menggunakan perintang warna berupa lilin yang disebut membatik dan kain yang dihasilkan adalah kain batik. D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen penelitian yang digunakan dalam peneleitian ini berupa kuesioner (angket). Angket dalam penelitian ini dibuat untuk mendapatkan data dari responden dengan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui manfaat hasil belajar Kriya Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha Batik pada
42 mahasiswa program studi Pendidikan Seni Rupa FPBS UPI angkatan tahun 2011. Tujuan penelitian mencakup aspek afektif, kognitif dan psikomotor. E. Alat Pengumpulan Data Alat pengumpulan data merupakan hal yang penting di dalam suatu penelitian, karena tujuan utama dari suatu penelitian adalah mendapatkan data yang faktual. Alat pengumpulan data yang digunakan dengan tepat memungkinkan peneliti memperoleh data yang sebenar-benarnya. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan observasi. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, responden yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan seni rupa angkatan 2011 yang telah mengikuti mata kuliah Kria Tekstil dan Batik mengenai manfaat hasil belajar Kria Tekstil dan Batik sebagai kesiapan membuka usaha batik. Sedangkan observasi merupakan pengamatan terhadap suatu perubahan yang terjadi pada obyek penelitian, perubahan yang diamati pada penelitian ini adalah perubahan afektif, kognitif dan psikomotor setelah menerima pengalaman belajarnya mengenai materi Kria Tekstil dan Batik yang kemudian dapat dilakukan penilaian atas perubahan tersebut. F. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Data yang akan diolah yaitu data berdasarkan hasil angket yang telah disebarkan kepada responden lalu dilakukan pengolahan data. Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian uni berupa statistik sederhana dengan menjabarkan hasil perhitungan presentase jawaban masing-masing item sesuai dengan jawaban yang terlah terkumpul. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu 1. Membuat Instrumen Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian berupa angket dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada responden. Pertanyaan yang dibuat
43 dalam angket harus mengambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban yang dari responden sesuai dengan tujuan yang diharapkan. 2. Penyebaran Dan Pengumpulan angket Angket yang telah selesai dibuat dan diperbanyak sesuai jumlah responden kemudian dibagikan kepada seluruh responden untuk dijawab. Angket yang telah diisi dengan lengkap oleh responden pada setiap item sesuai dengan pedoman, angket dikembalikan pada penulis. 3. Mengecek Data Penulis melakukan pengecekan data angket yang telah diisi responden, menghitung jumlah angket yang dikembalikan serta memeriksa kelengkapan jawaban dan cara pengisiannya. 4. Tabulasi Data Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi jawaban responden. Terdapat dua kriteria untuk menentukan jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah responden (n). kedua responden dapat menjawab lebih dari satu jawaban sehingga jumlah jawaban dalam kriteria ini menunjukan jumlah frekuensi jawaban yang bervariasi. 5. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk menghitung persentase jawaban responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden karena jumlah jawaban responden pada setiap item berbeda. Pengolahan data yang digunakan dalam bentuk tabel persentase (percentage table) atau distribusi prekuensi relatif. Rumus yang digunakan yaitu statistik sederhana mengacu pada pendapat Anas Sudijono (2011, Hlm,43) yaitu: P= f x 100% n Keterangan : P = Angka persentase f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya n = Number of cases (jumlah prekuensi/ banyaknya individu) 100% = Bilangan tetap
44 6. Penafsiran Data Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh data yang yang jelas dari setiap jawaban pada pertanyaan yang telah diajukan. Data yang telah dipersentasekan kemudian dianalisis dan ditafsirkan, berdasarkan : 100% = Seluruhnya 76%-99% = Sebagian besar 51%-75% = Lebih dari setengahnya 50% = Setengahnya 26%-49% = Kurang dari setengahnya 1%-25% = Sebagian kecil 0% = Tidak seorangpun G. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian merupakan tahapan yang akan dilakukan dalam kegiatan penelitian mulai dari persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1. Tahap persiapan a. Observasi dan wawancara ke lapangan untuk mendapatkan data mengenai masalah yang ada untuk dapat dijadikan sebagai permasalahan serta untuk mengetahui lokasi yang akan dijadikan obyek dalam penelitian. b. Merumuskan masalah serta menentukan alat pengumpul data. c. Menyusun outline untuk seminar judul. Data yang diperlukan dalam penyusunan outline ini terdiri dari latar belakang, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, metode penelitian, dan daftar pustaka. d. Membuat surat-surat untuk mendapatkan persetujuan dan pembimbing. e. Proses bimbingan. f. Menyusun desain skripsi dimulai dari BAB I, BAB II, BAB III, dan instrumen penelitian sebagai bahan seminar I. g. Seminar I (desain skripsi).
45 2. Tahap Pelaksanaan Tahap berikutnya yaitu melaksanakan masukan-masukan yang diterima setelah seminar I (desain skripsi) dan hasil perbaikan desain skripsi seluruhnya telah disetujui. Tahap pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut: a. Penyebaran angket untuk pengambilan data dari responden. b. Pengumpulan angket. c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian. d. Penyusunan dan pembahasan hasil penelitian serta kesimpulan dan saran. e. Proses bimbingan untuk seminar II. f. Penyusunan draft skripsi mulai dari BAB I, BAB II, BAB III, BAB IV, BAB V dan instrumen penelitian. g. Seminar II (draft skripsi) h. Tahap perbaikan draft skripsi hasil seminar II. 3. Tahap akhir Draft skripsi telah disetujui dijadikan bahan ujian sidang skripsi S1.