BAB 1 PENDAHULUAN. Batik saat ini berusia 4 tahun setelah batik diakui oleh lembaga kebudayaan PBB

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. regional seperti CAFTA ( China Asean Free Trade Area) yang secara

BAB I PENDAHULUAN. baik dibanding dengan tahun lalu. Kondisi ini tidak lepas dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi memberikan tantangan tersendiri atas diletakkannya ekonomi (economy community) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PERANAN UNESCO TERHADAP PENGKLAIMAN BUDAYA TIDAK BERWUJUD DAN PENERAPAN HUKUMNYA DI INDONESIA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. Kerajinan batik merupakan sebuah industri tradisional yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. setiap negara agar tetap dapat unggul. Menurut Nurimansyah (2011), daya saing

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. moneter yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 yang memberikan dampak sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. antar perusahaan dengan publiknya baik itu publik internal maupun publik

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi jalan dan bertahannya perusahaan. Persaingan yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rahmandani, 2012 Implementasi Algoritma Apriori Pada Mobile Commerce Usaha Mikro Kecil Dan Menengah

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya, perekonomian Indonesia lebih mengandalkan dalam sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. akhir-akhir ini. Pengaruhnya telah merubah tata cara manusia bersikap dan

6 SIMPULAN DAN SARAN Simpulan 104 Saran 105 DAFTAR PUSTAKA 106 LAMPIRAN 111 RIWAYAT HIDUP

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan melakukan kerjasama dengan negara-negara lain, walaupun. akan sangat menarik dijalankan (Ulfah, 2013: 2).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. semakin kompetitif seiring diberlakukannya Asean Free Trade Area (AFTA) dan

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui flyer dan koran sedikit demi sedikit bergeser ke media online, disamping

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darusalam, Vietnam,

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkecuali adalah pembangunan dibidang perekonomian nasional. Di era

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejarah dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kapabilitas yang akan berujung pada kompetensi inti yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas antara ASEAN CHINA atau yang lazim disebut Asean

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. UKM ini justru dapat meningkatkan perekonomian Indonesia. Sebagaimana Smesco Indonesia Company ini dapat dinyatakan House of

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi. tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

I. PENDAHULUAN. menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan di Negara Tujuan Ekspor Batik (Liputan 6.com, 2013) Negara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan, antara lain input, proses, output, dan outcome (Depdiknas, 2007:5).

Materi Minggu 12. Kerjasama Ekonomi Internasional

BAB I PENDAHULUAN. Di kawasan Indonesia sendiri telah diberlakukan perdagangan bebas ASEAN-

1.6 Manfaat a. Melestarikan batik sebagai warisan kekayaan budaya indonesia. b. Menambah pengetahuan masyarakat tentang batik.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya pendidikan yang memadai dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian yang dilakukan oleh Lumintang (2013) menunjukkan bahwa antara

PENGARUH PEMBERLAKUAN AREA PERDAGANGAN BEBAS ASEAN DI INDONESIA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN GELAR BATIK NUSANTARA 2015 JAKARTA CONVENTION CENTER JUNI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. menuju perubahan ke era modern. Perkembangan itu salah satunya ditandai dengan

BISNIS BATIK ONLINE STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Mata Kuliah Lingkungan Bisnis : AKHMAD DAHLAN NIM :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. UMKM(Usaha Mikro Kecil Menengah) adalah unit usaha produktif yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menghadapi pasar bebas (pasar global). Konsep Global Trade Point Network

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 7 PERDAGANGAN BEBAS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai jaringan komunitas menjadi kian mudah tanpa harus terhalang tempat dan

BAB I PENDAHULUAN. dan budaya. Salah satu yang populer diantaranya, berasal dari bidang fashion

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat secara tidak langsung berdampak pada kehidupan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini masyarakat ekonomi dunia sedang menghadapi proses peralihan besar -besaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Memasuki tahun 2004 akan dimulainya era perdagangan bebas diwilayah kawasan Asia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan peningkatan ekspor non-migas. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa industri

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 masing-masing negara masih berhak untuk menentukan sendiri hambatan bagi negara non anggota. 1 Sebagai negara dalam kawasan Asia Tenggara tentunya p

BAB V PENUTUP. Strategi bisnis APIP S Kerajinan Batik menggunakan aliansi strategis dengan sebagai

BAB I I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya yang dimiliki. Dimana dengan diberlakukannya Asean Free Trade

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era kemajuan teknologi seperti sekarang ini, manusia dapat melakukan

BAB I PENDAHULUAN. dan kondisi yang sesuai dengan keinginan, dalam jumlah yang tepat, pada waktu

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses

BAB 1 PENDAHULUAN. perdagangan semakin tinggi. Maka dengan ini upaya untuk mengantisipasi hal

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) karena Sumber Daya Manusia. organisasi. Pengertian Sumber Daya Manusia (SDM) disini cenderung

BAB I PENDAHULUAN. dari UNESCO pada tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Masterpiece of Oral and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik saat ini berusia 4 tahun setelah batik diakui oleh lembaga kebudayaan PBB (UNESCO, United Nation Education Social and Cultural Organization) sebagai warisan budaya dunia pada tahun 2009. Dengan adanya pengakuan tersebut, Indonesia diuntungkan dari segi internal yang dilihat dari semakin meningkatnya kembali pengrajin dan pengusaha batik di Indonesia, dan dari segi eksternal, budaya bangsa Indonesia melalui batik diharapkan bisa terkenal dan bisa bersaing di dunia internasional. Pada waktu sekarang ini perekonomian dan perdagangan Indonesia dihadapkan pada isu perdagangan bebas regional yang dikenal dengan AFTA (ASEAN Free Trade Area) yang akan terlaksana penuh pada tahun 2015. Dalam perkembangannya agenda perdagangan bebas regional seperti CAFTA (China-ASEAN Free Trade Area) yang secara faktual berpengaruh pada aktor-aktor perekonomian Indonesia, termasuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah). Salah satu UMKM di Indonesia yang dipandang penting adalah industri kerajinan batik. Oleh karena itu, batik Indonesia yang mengedepankan kualitas harus bisa bersaing dengan serbuan batik dari negara China, yang mana batik China diproduksi secara masal dengan menggunakan mesin printing, dan dengan harga terjangkau. Batik adalah salah satu hasil kebudayaan Indonesia yang harus dijaga kelestarian dan juga keindahannya. Maka dari itu sebagai generasi penerus bangsa yang baik dapat membantu melestarikan dan mengembangkan budaya kain batik, khususnya 1

2 dalam sektor industri produksi kain batik di waktu sekarang ini memiliki potensi untuk dikembangkan popularitasnya. Karena pentingnya dari kehadiran pengrajin batik dalam perkembangan batik baik di Indonesia maupun di kancah internasional. Maka, seharusnya pengrajin batik mendapatkan perhatian dari banyak pihak, di mana kondisi saat ini terdapat beberapa masalah dalam pengusaha batik sehingga menghambat perkembangan sektor industri ini. Namun pentingnya kehadiran pengusaha batik dalam kemajuan industri batik Indonesia, tidak didukung oleh proses komunikasi yang memadai, disebabkan oleh faktor : 1.) Interaksi Sosial yang kurang pada para pengusaha batik dikarenakan kesibukan yang menghalangi untuk bertemu secara tatap muka 2.) Kurangnya efektifitas komunikasi diantara pengusaha batik 3.) Sulitnya menanamkan rasa kepercayaan antara pengusaha batik Maka dari itu jika batik sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia ini tidak mampu dirawat dan dilestarikan oleh masyarakat Indonesia sendiri, maka perkembangan industri kain batik menjadi kurang berkembang. Asosiasi Pengusaha Batik ini menjadi alternatif untuk melestarikan dan mengembangkan industri batik Indonesia di dalam dan luar negri dengan mengembangkan komunikasi yang baik dan menciptakan kepercayaan para pengrajin batik. Di era digital sekarang ini sangat dimungkinkan untuk membentuk Asosiasi Pengusaha Batik secara virtual dan memberikan wadah komunikasi berupa ECS (Electronic Community System) untuk mendorong kapabilitas menjadi pengusaha batik unggul, professional dan modern,

3 serta mengembangkan batik dengan baik dan mengajak para pengusaha untuk mencintai batik sebagai regenerasi penerus pengrajin batik Indonesia. Untuk itulah rancangan Asosiasi Pengusaha Batik Solo yang dipelopori oleh PT Gala Saranatex ini akan mengatasi kondisi di atas dengan menerapkan ECS (Electronic Community System) sebagai media komunikasi antara pengusaha batik juga dengan pemerintah sehingga kemajuan pengusaha batik bisa tercapai. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan penjelasan di atas maka permasalahan yang dirumuskan dalam pengembangan ini adalah: 1. Apakah terdapat pengaruh interaksi sosial dengan kesamaan karakteristik terhadap efektifitas komunikasi para pengusaha batik di Solo 2. Apakah terdapat pengaruh interaksi sosial terhadap trust para pengusaha batik di Solo 3. Apakah terdapat pengaruh kesamaan karakteristik terhadap trust para pengusaha batik di Solo 4. Apakah efektifitas komunikasi memediasi interaksi sosial dan kesamaan karakteristik terhadap trust para pengusaha batik di Solo 5. Bagaimanakan rancangan ECS yang sesuai sebagai solusi untuk membangun asosiasi pengusaha batik di Solo 1.3 Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh interaksi sosial terhadap efektifitas komunikasi para pengusaha batik di Solo

4 2. Mengetahui pengaruh interaksi sosial terhadap trust para pengusaha batik di Solo 3. Mengetahui pengaruh kesamaan karakteristik terhadap trust para pengusaha batik di Solo 4. Mengetahui pengaruh efektifitas komunikasi memediasi interaksi sosial dan kesamaan karakteristik terhadap trust para pengusaha batik di Solo 5. Menyediakan media komunikasi berbasis web sebagai rancangan asosiasi pengusaha batik di Solo 1.4 Ruang Lingkup Ruang lingkup dalam skripsi ini adalah meliputi pembahasan seputar penerapan ECS untuk para pengusaha Batik dalam bidang : 1. Menganalisa perilaku pengusaha batik di kota Solo dalam hal interaksi sosial dan kesamaan karakteristik terhadap efektifitas komunikasi dan dampaknya pada kepercayaan 2. Merancang efektifitas komunikasi melalui media komunitas online, namun tidak mencakup database mining 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Dari Segi Penulis Memberikan pembelajaran yang luas mengenai sistem organisasi dan komunitas untuk memanfaatkan sebagai media efektifitas komunikasi antara pengusaha batik di Solo. Serta memahami konsep membuat Electronic Community System (ECS) yang komunikatif untuk mendukung produktifitas para pengusaha.

5 1.5.2 Dari Sisi Pengusaha Mendapatkan keuntungan komunikasi yang efektif dan menbangun kepercayaan antara pengusaha,sehingga dapat saling berkomunikasi untuk meningkatkan kinerja serta menciptakan persaingan yang berdampak pada positif pada peningkatan kinerja dan kualitas pekerjaan setiap pengusaha. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari 5 bab dengan pembahasan masing masing bab sebagai berikut : BAB 1 Pendahuluan Pada bab ini dibahas landasan awal mengenai penulisan penelitian ini, yaitu latar belakang, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan. BAB 2 Landasan Teori Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang berhubungan dan digunakan sebagai landasan untuk penulisan dan pemecahan masalah. Teori-teori tersebut antara lain diambil dari buku referensi, thesis, dan jurnal ilmiah. Di dalam bab ini juga terdapat kerangka pikir untuk dasar penelitian. BAB 3 Analisis Sistem yang Berjalan Bab ini menguraikan sejarah perusahaan secara ringkas, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, proses bisnis secara ringkas, permasalahan, usulan pemecahan masalah untuk diterapkan, serta analisis para pengusaha dengan kuesioner menggunakan metode path analysis.

6 BAB 4 Rancangan Sistem yang Diusulkan Bab ini berisi tentang analisis dan rancangan aplikasi KM berdasarkan pendekatan OOA yang diusulkan. BAB 5 Simpulan dan Saran Bab ini berisi simpulan dari aplikasi yang telah dibuat dan saran-saran yang dapat diberikan agar bisa diterapkan.