BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dikelola oleh bank tersebut. Dalam hal penghimpunan dana masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari industri perbankan di Surabaya dapat. menunjukkan meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB I PENDAHULUAN. semakin terbuka lebar bagi setiap pelaku bisnis. Melihat dari semakin ketatnya

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan jasa perbankan. Para nasabah

BAB I PENDAHULUAN. bank yang menjadi pilihan tersebut. Keputusan nasabah untuk membuka rekening

BAB I PENDAHULUAN. dunia perbankan untuk dapat memperoleh banyak nasabah dan meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan keuntungan yang sebesar-sebesarnya. Dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. penghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana (surplus unit) dalam

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas konsumen merupakan kunci bagi kesuksesan suatu bisnis. Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian yang sangat dinamis seperti sekarang ini menyebabkan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Indonesian Bank Service Excellence Monitor (BSEM 2010/ /2012)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang ada di negara kita

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas itu sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman, persaingan di dalam industri semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Melakukan investasi yang halal 1. Investasi yang halal dan haram. 2. Berdasarkan prinsip bagi hasil, 2. Memakai perangkat bunga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan dengan mutu produk dan jasa baik akan memperoleh Return On

BAB I PENDAHULUAN. maka bank sulit untuk menjaga kesetiaan nasabah agar tidak berpindah pada bank

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang di harapkan (Expected Service).(Kotler 1997 : 20). dunia bisnis mencakup kemampuan suatu perusahaan untuk.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mampu menjual produk secara langsung ( face-to-face) kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Dana masyarakat merupakan titipan/investasi yang baru mendapatkan hasil bila diputar (dimanfaatkan) terlebih dahulu

BAB 1 PENDAHULUAN. pelayanan keuangan, maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. melalukan aktivitas, seperti berbelanja, berkomunikasi dan melakukan transaksitransaksi

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat.

BAB I PENDAHULUAN. ada beberapa bank yang sudah mulai bisa bersaing dengan BCA dan BRI, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. layanan yang mampu melayani kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di setiap perusahaan. Pada masa ini, praktik pemasaran telah berkembang

BABI PENDAHULUAN. Pemasaran adalah kegiatan manus1a yang diarahkan untuk memenuhi. kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

BAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan besar dalam beberapa tahun terakhir. Perubahan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini saling bersaing untuk meningkatkan pelayanannya. Bank sebagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan strateginya, perusahaan akan mengalami suatu kegagalan apabila

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, secara mengglobal persaingan dalam industri perbankan cukup

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia saat ini bukan hanya disebabkan karena perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. dan tanggap menjalankan fungsi dan tanggung jawab di bidang keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang memiliki karakteristik unik

BAB 1 PENDAHULUAN. nasabahnya dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Bank merupakan suatu badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perbankan yang ada di kota Surabaya saat ini mengalami

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat persaingannya dari bank milik swasta, bank milik negara hingga bank

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern saatini, khususnya di bidang fashion yaitu istilah gaya atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya pendapatan keluarga, membuat perbankan. merancang bentuk layanan untuk mengelola nasabah yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. Layanan perbankan terhadap para pensiunan merupakan bisnis jasa. segmen pensiun yang mengalami perkembangan pada saat ini, untuk

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan banyaknya bank yang bermunculan di Indonesia. Menurut Pasal 1

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. koperasi, badan usaha milik pemerintah maupun badan usaha swasta lainnya. Pihak

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia tercatat menempati peringkat ketiga pasar retail terbaik di Asia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. mengintregasikan seluruh elemen yang ada dalam Customer Service agar sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. nasabah-nasabah yang sibuk dengan berbagai kegiatan. Teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan bisnis dan profit mereka (Arlan Rully, 2006)

BAB I PENDAHULUAN. (lack of fund) menjadi pilar penting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masalah kepercayaan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menjadi penyebar kabar. melepas nasabah yang telah loyal secara begitu saja.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman era globalisasi ini untuk melakukan transaksi, dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perekonomian. Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia bisnis jasa saat ini salah satunya adalah perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha antar bank syariah yang semakin tajam dewasa ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dibidang perbankan dewasa ini. Berbagai usaha dilakukan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan jasa perbankan tumbuh begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Potensi untuk berkembang bagi perbankan syariah di Indonesia sangat

I. PENDAHULUAN. Tujuan didirikannya suatu Bank adalah untuk meningkatkan taraf hidup rakyat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat telah mempengaruhi industri perbankan, seperti hal nya Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. eksistensinya dalam membantu tumbuh kembangnya perekonomian masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.

ANALISA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA 2012

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut mengakibatkan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang berorientasi pada pelanggan. Pemasaran seharusnya. yang terintegrasi, yaitu berfokus pada pelanggan.

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia saat ini terus mengalami peningkatan dalam hal Dana

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan ( 22/02/2016, 21.45) adalah institusi kepercayaan, perbankan melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan mengalami kesulitan dalam hal keuangan, tingkat suku bunga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kepada nasabahnya selalu mengutamakan pelayanan yang berkualitas. persaingan dan jumlah pesaing menuntut perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dekade terakhir ini, peningkatan kualitas akan jasa yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi secara langsung dan terbuka (Kasmir, 2011). Sumber daya manusia yang dimaksud ialah frontliner. Peranan frontliner

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya. Hal ini dikarenakan masyarakat yang dihadapkan dengan

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii

BAB IV ANALISIS TENTANG PEMBERIAN HADIAH DALAM UPAYA MENINGKATKAN LOYALITAS NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diakses langsung oleh nasabah pengguna mobile banking melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dan investasi serta perdagangan. Bank mempunyai peranan sangat penting

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan rasio keuangan yang salah satu diantaranya adalah Return On Equity

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Loyalitas nasabah adalah hal yang penting dalam bisnis perbankan. Nasabah yang puas dan setia tidak akan ragu untuk menyebarkan berita dan halhal yang positif mengenai produk perbankan yang di manfaatkannya (Akhter et., al 2011). Mempertahankan nasabah yang loyal seharusnya mendapatkan prioritas yang utama dari pada mendapatkan nasabah baru, karena untuk merekrut atau mendapatkan nasabah baru bukanlah hal yang mudah karena memerlukan biaya yang lebih banyak, oleh karena itu sangatlah rugi bila perusahaan melepas nasabah yang telah loyal begitu saja. Kepuasan nasabah dipandang sebagai elemen kunci untuk membangun loyalitas nasabah. Saat ini, sebagian besar penyedia layanan keuangan percaya bahwa layanan nasabah yang bermutu adalah yang sesuai dengan harapan dan keinginan nasabah. Bank yang mampu memberikan yang dinilai dengan harapan nasabah akan dapat memuaskan nasabah. Konsep kualitas layanan telah menjadi faktor yang sangat dominan terhadap keberhasilan organisasi, baik organisasi profit maupun non profit. Karena apabila nasabah merasa bahwa kualitas layanan yang diterimanya baik atau sesuai harapan, maka akan merasa puas, percaya dan mempunyai komitmen menjadi nasabah yang loyal. Nasabah yang puas, percaya dan berkomitmen terhadap pembelian barang dan jasa, serta semakin loyal terhadap barang dan jasa 1

2 tersebut. Pada akhirnya terbentuklah hubungan jangka panjang antara nasabah dengan bank. Membangun merek tidaklah mudah, perlu ditekuni dan dijaga terus menerus dan seringkali juga membutuhkan banyak dana untuk menjaganya, misalnya dengan selalu berinovasi dengan menciptakan produk baru, menjaga kualitas produk, menjaga biaya produknya, sehingga dapat bersaing, serta memudahkan nasabah untuk memperolehnya. Dalam hal ini ekuitas merek sangat penting bagi pemasar dan tingkat loyalitas merek dari nasabah menjadi pendukung utamanya. Dalam kenyataan, merek banyak dianggap sebagai identitas saja untuk membedakannya dengan pesaing. Citra suatu produk pada bank sangat penting untuk membuat nasabah tetap memakai produk bank tersebut, dengan citra produk bank yang baik maka kepuasan nasabahakan produk tersebut bisa terpenuhi. Perbankan merupakan salah satu bidang jasa yang bersifat profesional Professional service didefinisikan sebagai jasa yang berkarakteristik kepercayaan (credencecharacteristics) sehingga nasabah sulit untuk mengevaluasi meskipun telah membeli dan mengkonsumsi jasa tersebut nasabahpengguna professional service benar-benar harus sepenuhnya bersandar dan percaya pada penyedia jasa karena sifat dari professionalservice tersebut. Kinerja Bank BRI dari aspek kepuasan nasabah, pelayanan dan loyalitas masih belum seperti yang diharapkan. Hasil survey beberapa riset hal tersebut di sajikan pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2

3 Tabel 1.1 CUSTOMER SATISFACTION INDEX DENGAN PANGSA PRODUK TABUNGAN TAHUN 2009-2011 (PERSENTASE) NAMA BANK 2009 2010 2011 BANK CENTRAL ASIA 83.9% 80.4% 78.7% BANK MANDIRI 80.9% 80.0% 78.0% BANK NEGARA 78.8% 78.7% 76.9% BANK OCBC NISP 76,9% 79,4% 75,1% HSBC 75,5% 77,8% 74,4% BANK BII 74.6% 75.8% 75.5% CITY BANK 75.4% 78.2% 75.2% BANK RAKYAT 74,3% 77,4% 75,4% BANK DANAMON 73,8% 74,7% 76,5% BANK BUKOPIN 72,3% 74,7% 76,5% Sumber : Majalah Info bank (2011 : januari juni hal.22-23 No.382) Merujuk pada tabel 1.1 kepuasan nasabah dengan pangsa produk tabungan diketahui bahwa Bank BCA memiliki kepuasan nasabah yang paling baik dibandingkan dengan bank-bank lain dengan persentase pada tahun 2009 sebanyak 83,9 % dan menurun pada tahun 2010 sebesar 80,4% dan tahun 2011 sebesar 78,7%. Di urutan kedua di tempati oleh Bank Mandiri mengenai kepuasan nasabah dengan prosentase pada tahun 2009 sebesar 80,9% dan pada tahun 2010 menurun sebesar 80,0% serta pada tahun 2011 sebesar 78,0%, dan di ikuti oleh bank- bank lainnya yaitu Bank Negara Indonesia, Bank OCBC NISP, Bank HSBC, Bank BII, CITY BANK, Bank Rakyat indonesia sebagai tempat penelitian berada pada urutan kedelapan mengenai kepuasan nasabah yaitu pada tahun 2009 dengan persentase 74,3% pada tahun 2010 mengalami kenaikan dengan prosentase sebesar 77,4% dan pada tahun 2011 mengalami penurunan sebesar 75,4%. Di urutan selanjutnya di tempati oleh Bank Danamon dan Bank

4 Bukopin. Selain karena faktor kepemilikan yang membuat nasabah percaya juga karena kemampuan bank dalam menjalin hubungan dengan nasabah. Dapat dilihat bahwa Bank BCA memiliki jumlah penabung yang lebih besar dari pemilik kelompok lainnya dilihat dari Customer Loyalty. Tabel 1.2 CUSTOMER LOYALTY INDEX DENGAN PANGSA PRODUK TABUNGAN TAHUN 2009-2011 (PROSENTASE) NAMA BANK 2009 2010 2011 BANK CENTRAL ASIA 78.0% 78.1% 75.7% BANK MANDIRI 76.9% 77.6% 75.2% BANK NEGARA 75.0% 77.0% 74.1% BANK UOB BUANA 74,2% 76,0% 73.1% BANK OCBC NISP 73,7% 76.3% 73.2% BANK RAKYAT 71,8% 77.2% 73.9% BANK INTERNASIONAL 70,0% 75.5% 73.0% BANK PANIN 69,7% 75,0% 73.4% BANK BUKOPIN 67,5% 74,8% 73.6% BANK DANAMON 67.2% 72.7% 73.8% Sumber :Majalah Infobank (2011 : januari juni hal.22-23 No.382) Tabel 1.2 merupakan tabel loyalitas nasabah dengan pangsa produk tabungan. Bank Cetral Asia menempati loyalitas nasabah dengan urutan pertama dan diurutan selanjutnya diikuti oleh bank-bank lainnya. Dan bank Rakyat Indonesia sebagai obyek penelitan memiliki loyalitas nasabah tabungan lebih sedikit dibandingkan dengan Bank BCA dilihat dari Customer loyalty dan Customer satisfactio. Dari tabel kepuasan nasabah dapat di ketahui bahwa kepuasan nasabah Bank BRI mengalami kenaikan peringkat tetapi dalam loyalitas

5 nasabah Bank BRI kurang memiliki nasabah yang loyal. Dengan demikian, hal yang paling utama untuk menciptakan loyalitas nasabah selain dari jumlah transaksinya, terdapat hal lain yang juga penting yaitu bagaimana cara bank menjalin hubungan yang baik dengan nasabahnya sehingga menciptakan sikap komitmen untuk memberi kepuasan pada bank yang dipilihnya. Kepuasan, citra produk, kepercayaan dan komitmen nasabah menjadi fokus strategi bank karena akan berdampak pada loyalitas nasabah. Program loyalitas masih diunggulkan dalam produk perbankan, antara lain produk tabungan. Tahun lalu point reward untuk undian berhadiah menempati urutan pertama. Ini menunjukkan bahwa hadiah langsung pada saat buka rekening mempunyai daya tarik tersendiri bagi nasabah (Majalah Infobank, 2011: januari-juni). Menurut dari info majalah info bank tahun 2011 mengungkapkan bahwa hadiah yang diberikan langsung pada saat buka rekening menjadi program loyalitas yang memiliki kontribusi paling tinggi. Efek program ini cukup besar terhadap penabung, baik penabung lama maupun penabung baru. Dalam hal ini, peneliti akan melakukan riset terhadap suatu produk yang di luncurkan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Pada Produk tabungan yang akan diteliti dalam hal ini, yaitu mengenai fasilitas yang ditawarkan oleh bank ini, jadi permasalahan yang timbul akan berdampak mengurangi persaingan dalam menjaga nasabah agar tetap loyal. Dari penjelasan diatas ternyata tingkat loyalitas nasabah pada Bank BRI masih belum seperti yang diharapkan. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan lima variabel yaitu kepuasan nasabah, citra produk, kepercayaan,

6 komitmen dan loyalitas nasabah. Yang dituangkan penelitian dengan judul PENGARUH KEPUASAN, CITRA PRODUK, KEPERCAYAAN TERHADAP KOMITMEN DAN LOYALITAS NASABAH BANK BRI DI SURABAYA". 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah kepuasan berpengaruh terhadap komitmen nasabah Bank BRI di Surabaya? 2. Apakah kepuasan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank BRI di Surabaya? 3. Apakah citra produk berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank BRI di Surabaya? 4. Apakah kepercayaan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank BRI di Surabaya? 5. Apakah komitmen berpengaruh terhadap loyalitas nasabah Bank BRI di Surabaya? 1.3 Tujuan Penelitian Sesuai dengan latar belakang perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui pengaruh kepuasan terhadap komitmen nasabah bank BRI di 2. Mengetahui pengaruh kepuasan terhadap loyalitas nasabah bank BRI di

7 3. Mengetahui pengaruh citra produk terhadap loyalitas nasabah bank BRI di 4. Mengetahui pengaruh kepercayaan terhadap loyalitas nasabah bank BRI di 5. Mengetahui pengaruh komitmen terhadap loyalitas nasabah bank BRI di 1.4 Manfaat Penelitian Sebagai uraian permasalah yang telah di kemukakan diatas, maka manfaat penelitian adalah : 1. Bagi perusahaan Dapat memberikan masukan dan informasi bagi Bank BRI sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan faktor kepuasan dan loyalitas. Dalam menyusun strategi dan membangun kepuasan nasabah. 2. Bagi penulis Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan kemampuan berfikir serta menerapkan ilmu yang telah di peroleh penulis serta dapat membandingkan dengan kondisi lapangan yang sudah ada. 3. Bagi STIE PERBANAS Surabaya Penelitian ini akan menambah khasanah ilmu di perpustakaan dan bisa dijadikan sebagai perbandingan bagi mahasiswa lain yang akan mengadakan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

8 1.5 Sistematika Penulisan Untuk memudahkan pembahasan penelitian, maka peneliti menyusun sistematika sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tinjauan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini di kemukakan penelitian terdahulu yang memuat kesimpulan, persamaan dan perbedaan dengan penelitian sekarang, dan menjabarkan pula teori- teori yang di gunakan sebagai dasar pembahasan masalah yang di teliti, serta memuat kerangka pemikiran untuk memperkuat penelitian. Selain itu di bab ini juga memuat hipotesis yang di ajukan dalam penelitian yang merupakan dugaan sementara terhadap hasil penelitian yang akan dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan secara garis besar mengenai metode yang digunakan penelitian ini, yang meliputi rencana penelitian, batasan penelitian, identivikasi fariabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan,sampel, instrumen penelitian, data dan metode pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, serta teknik analisis data. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini berisikan uraian tentang gambaran umum subyek penelitian, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisikan uraian tentang kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran.