BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jumlah Pengguna Internet Di Indonesia (Sumber: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Teknologi informasi selalu berkembang sampai saat ini. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi saat ini banyak sekali kemajuan dan perubahan yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. fungsi standar menjadi hadirnya sebuah telepon seluler pintar atau smartphone

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk salah satunya di Indonesia telah membawa perubahan yang besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bergeser menjadi text-based communication melalui media sosial. Penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Internet sudah menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan lagi dalam

BAB I PENDAHULUAN. halnya bertransaksi secara langsung. Konsumen juga bisa menulusuri (surfing)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULAN. pengguna internet dari seluruh penjuru dunia. Hampir 42 persen penduduk dunia memiliki akses ke internet pada Januari tahun

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia informasi dan teknologi berdampak pada keputusan

BAB I PENDAHULUAN. Zaman globalisasi sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memunculkan perubahan dalam berbagai segi kehidupan. Jika dahulu komunikasi dan arus

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah perkembangan teknologi internet yang mengalami kenaikkan yang. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Dunia (2015)

Gambar 1.1 Logo Shopee (Sumber : Shopee, 2015)

BAB I PENDAHULUAN. internet sampai pada bulan Juni 2016 melebihi 3,68 miliar. Meskipun penetrasi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1. Situs Zalora.co.id. Sumber : Zalora.co.id

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. satunya berdampak pada sistem perdagangan. Seiring kemajuan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan di bidang teknologi, informasi, dan telekomunikasi telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. jaringan komputer yang disebut internet. Internet dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan bagi

Bab I PENDAHULUAN. meningkatkan efisiensi kehidupan manusia. Secara spesifik dalam penelitian di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan membeli merupakan aktifitas sehari-hari yang lazim dilakukan oleh semua

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disediakan oleh pemasar menjadi tidak selalu efektif. informasi yang tidak memihak dan jujur berdasarkan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. strategi bisnis dunia usaha termasuk perbankan dengan menempatkan teknologi

BAB I PENDAHULUAN UKDW. teknologi adalah munculnya internet. Walaupun internet tidak dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mencoba mencari cara inovatif untuk mencapai keunggulan

BAB Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi perubahan gaya hidup sosial dalam berbagai aspek kehidupan (Al-

BAB I PENDAHULUAN. jaman sekarang ini perdagangan dalam dunia bisnis semakin mendunia (global)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Prediksi Pengguna Ponsel Populasi Global Sumber: E-Marketer (2014)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara berkembang dimana masyarakatnya sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. muka. Fenomena ini yang kemudian dapat dilihat dalam bisnis e-commerce yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenggara. Menurut data We are Social, dengan penetrasi 34%, saat ini pengguna

BAB I PENDAHULUAN. disebut dunia maya. Di dunia maya ini setiap individu memiliki hak dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan Tokopedia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB 1 PENDAHULUAN. mempertahankan konsumen lama. Perusahaan harus mampu membaca peluang

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. Fashion bukan hanya tentang pakaian namun mencakup peran dan makna pakaian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pun berubah karena pengaruh kecanggihan teknologi terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan akan terus meningkat seiring kemajuan teknologi. 3,42 3,25 3,07 2,89 2,69. Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Logo Zalora

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

BAB I PENDAHULUAN. dengan melakukan inovasi untuk pengembangan produknya dan. mempertahankan konsumennya. Perusahaan yang tidak mampu bersaing akan

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif bagi pertumbuhan e-commerce. Menurut Asosiasi. Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII, 2013), jumlah pengguna

BAB I PENDAHULUAN. penghematan waktu berbelanja, tenaga, dan transaksi, karena dapat dilakukan. pemeliharaan, tenaga kerja dan lain sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan komunikasi menyebabkan terjadinya

Pengguna Internet di Indonesia (juta jiwa)

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. jasa t-bank dan variabel-variabel yang mempengaruhi kemauan nasabah tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini kemajuan teknologi semakin canggih dan semakin membaik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.2 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Internet adalah jaringan seluruh dunia dari kom puter-komputer dengan data

BAB I PENDAHULUAN. dapat diakses dengan menggunakan rangkaian seperti Internet atau private local

1. BAB I PENDAHULUAN. menjadi pakaian yang menunjukan status sosial dari seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis daring (online) semakin pesat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi mempermudah masyarakat untuk mengakses internet

BAB I PENDAHULUAN. oleh bisnis. Salah satu teknologi yang benar-benar membawa revolusi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap pemain bisnis di Indonesia harus menghadapi tingkat persaingan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perkembangan jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini, masalah electronic commerce atau lebih sering disebut e-

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting, salah satunya adalah kepuasan pelanggan yang merupakan isu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2007: 44) perilaku konsumen

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi sangatlah pesat dan cepat. Beragam inovasi muncul seiring dengan majunya teknologi masa kini. Teknologi informasi memungkinkan kita untuk menerobos sekat dimensi ruang dan waktu. Menjadikan semuanya terlihat jelas tanpa adanya batasan-batasan secara fisik. Internet merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari teknologi informasi masa kini. Kegunaan internet itu sendiri kian lama kian berkembang seiring dengan kebutuhan akses dari para penggunannya di seluruh dunia. Sehubungan dengan itu, kini perangkat-perangkat yang menunjang kehidupan manusia masa kini pun tak bisa terlepas dari internet. Fungsi dan kegunaan internet sudah jauh berevolusi sejak kemunculan awal teknologi ini. Kita dapat mencari tahu informasi apapun yang kita dibutuhkan tanpa harus berpindah dari tempat duduk. Tentu saja internet telah membantu mempermudah pekerjaan kita dewasa ini. Di sektor ekonomi dan bisnis, internet juga memiliki peranan yang penting antara lain sebagai sarana transaksi. Oleh karena itu banyak pelaku ekonomi dan bisnis yang memanfaatkan fungsi dari internet itu sendiri. Sebagai contoh adalah maraknya penggunaan mobile banking oleh para nasabah untuk bertransaksi. Hal ini didukung oleh perbankan yang senantiasa meningkatkan layanannya kepada nasabah dalam mengoptimalkan transaksi elektronik. Salah satu perkembangan dari teknologi internet ini adalah kemunculan e- commerce. E-commerce adalah serangkaian bentuk kegiatan perniagaan yang dilakukan secara terhubung (online) dengan memanfaatkan jaringan internet. Adapun bentuk kegiatan dari e-commerce itu sendiri meliputi proses pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik. E-commerce 1

akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus memangkas biayabiaya operasional untuk kegiatan perdagangan. E-commerce telah memberikan pengalaman baru bagi pemasar dan juga konsumen dalam bertransaksi. Banyak manfaat yang diperoleh dari e-commerce baik untuk pemasar maupun konsumen. Pemasaran langsung secara luas diseluruh penjuru dunia dapat dilakukan dengan mudah karena penggunaan internet sebagai basis teknologi dari e-commerce. Selain itu akses penuh 24 jam dalam sehari juga merupakan keunggulan dari e-commerce. Namun demikian, hal-hal yang terkait dengan privasi, keamanan, serta tingkat kepercayaan merupakan isu yang masih menjadi perbincangan di masyarakat tentang kekurangan dari e-commerce itu sendiri. Terlepas dari hal itu semua, pertumbuhan pesat pangsa pasar e- commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Pertumbuhan ini didukung dengan data dari Menkominfo yang menyebutkan bahwa nilai transaksi e-commerce pada tahun 2013 mencapai angka Rp130 triliun. Ini merupakan angka yang sangat fantastis mengingat bahwa hanya sekitar 7% dari pengguna internet di Indonesia yang pernah belanja secara online, ini berdasarkan data dari McKinsey. Dibandingkan dengan China yang sudah mencapai 30%, Indonesia memang masih tertinggal jauh, tapi perlu anda ingat bahwa jumlah ini akan terus naik seiring dengan bertumbuhnya penggunaan smartphone, penetrasi internet di Indonesia, penggunaan kartu debit dan kredit, dan tingkat kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara online. Jika kita melihat Indonesia sebagai Negara kepulauan yang sangat luas, e-commerce adalah pasar yang berpotensi tumbuh sangat besar di Indonesia. 2

Pada tahun 2012, suatu perusahaan e-commerce di Indonesia mencatat bahwa 41% penjualan mereka berasal dari Jakarta, tapi enam bulan selanjutnya angka ini turun menjadi 22%. Ini menunjukkan bahwa tidak hanya konsumen di Jakarta saja yang rutin berbelanja online, konsumen di luar Jakarta pun tidak ingin ketinggalan mengikuti perkembangan zaman dengan menunjukkan kontribusi mereka pada pasar e-commerce di Indonesia. Data dari lembaga riset International Data Corporation (IDC) memprediksi bahwa pasar e-commerce di Indonesia akan tumbuh 42% dari tahun 2012-2015. Beberapa perusahaan e-commerce besar yang ikut meramaikan pasar di Indonesia antara lain ada Lazada.co.id, Zalora.co.id dan Blibli.com. Berdasarkan data dari Bolton Consulting Group (BCG), pada tahun 2013 golongan kelas menengah di Indonesia sudah mencapai angka 74 juta orang dan diprediksi pada tahun 2020, angka ini naik menjadi 141 juta orang atau sekitar 54% dari total penduduk di Indonesia. Melihat dari data ini, sudah jelas dan bisa dipastikan bahwa potensi pasar e-commerce di Indonesia sangatlah besar. Dengan meningkatnya golongan kelas menengah, orang-orang tidak akan segan untuk membelanjakan uang mereka untuk membeli berbagai macam barang yang mereka inginkan. Tapi walaupun memiliki potensi yang besar, tetap ada beberapa masalah yang menjadi penghambat pertumbuhan konsumen yang pernah belanja online. Dalam artikel di WSJ menyatakan bahwa penyebab pertama kenapa orang Indonesia sampai saat ini masih ada yang belum pernah belanja online adalah rendahnya penetrasi kartu debit dan kredit. Berdasarkan data dari Euromonitor International di tahun 2013, ada 92 juta atau lebih dari 40% akun bank yang terhubung ke kartu kredit dan debit dari total penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta. Jika dibandingkan dengan penetrasi mobile phone, angka ini masih rendah karena sekitar 85% orang Indonesia memiliki mobile phone yang mana setiap bulannya mereka menghabiskan 661 halaman untuk browsing. 3

Penyebab kedua kenapa orang Indonesia belum pernah belanja online adalah ketidakpercayaan. Data riset dari Nielsen menyatakan bahwa 60% orang Indonesia masih takut untuk memberikan informasi kartu kredit mereka di internet untuk belanja online, lebih besar dari negara-negara di Asia Tenggara kecuali Filipina. Walaupun jumlahnya masih rendah dibanding negara dengan total penduduk besar lainnya, jumlah pengguna kartu kredit di Indonesia sudah mulai bertumbuh, pada tahun ini diharapkan pengguna kartu kredit di Indonesia akan mencapai angka 16.5 juta. Berbeda dengan kartu kredit, jumlah kartu debit di Indonesia jauh lebih unggul yaitu hampir mencapai 80 juta pada tahun 2013 kemarin. Ini adalah permasalahan yang harus dipecahkan perusahaan e- commerce dari sisi infrastruktur dan juga sistem pembayarannya. Perusahaan e- commerce harus bisa meyakinkan calon customer mereka agar mereka mau berbelanja secara online khususnya untuk target pasar anak muda yang pada umumnya sangat mengetahui perkembangan teknologi. Jika suatu perusahaan e-commerce bisa memberikan rasa kenyamanan dalam berbelanja online dan menyediakan sistem pembayaran yang bisa diterima banyak orang, diharapkan akan semakin banyak orang Indonesia yang tidak akan ragu lagi untuk berbelanja, baik menggunakan kartu kredit ataupun debit mereka. Menurut Matthew Driver, presiden MasterCard untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e- commerce yang terbesar di Asia-Pacific. Tabel Estimasi Penjualan E-commerce di Asia Pasifik 4

Pertumbuhan pusat perbelanjaan online lebih lanjut dipercepat melalui keuntungan seperti harga yang kompetitif, akses yang lebih besar ke informasi, kualitas produk dan waktu untuk menerima produk (Keeney, 1999). Menjaga hubungan dengan pelanggan adalah masalah penting bagi perusahaan secara finansial. Hal ini terutama, kasus perusahaan online yang membutuhkan biaya lebih untuk mendapatkan pelanggan baru daripada perusahaan tradisional (Reichheld dan Schefter, 2000). Banyak sekali peneliti telah berusaha untuk menemukan jawaban untuk masalah tersebut dan telah mengungkapkan bahwa kepercayaan adalah penting dalam memperoleh pelanggan baru dan terus memelihara hubungan dengan pelanggan yang sudah ada (Reichheld dan Schefter, 2000). Komunikasi getok tular adalah sebuah istilah yang digunakan untuk saluran komunikasi berantai yang beredar melalui cerita mulut ke mulut dari tiap individu ke individu lainnya maupun kelompok. Metode komunikasi getok tular ini sendiri sudah ada jauh lebih awal dari metode pemasaran modern yang ada saat ini. Komunikasi getok tular lebih dikenal sebagai word-of-mouth di kancah akademisi. Dewasa ini word of mouth dimanfaat sebagai strategi pemasaran oleh para pemasar. Hal ini tak luput dari keampuhan word of mouth tersebut dalam membentuk citra sebuah produk ataupun jasa. WOM menjadi sangat efektif sebagai pembentuk citra produk atau jasa karena berdasarkan pengalaman langsung dari pengguna produk atau jasa tersebut yang mengungkapkan rasa kepuasan atau kekecewaan mereka setelah menggunakan suatu produk atau jasa. WOM akan berdampak positif bagi sebuah bisnis apabila produk atau jasa tersebut mampu memberikan kepuasan bagi konsumen karena konsumen yang merasa puas pasti akan memberikan kesan yang baik dan menceritakan hal tersebut kepada relasinya, begitu pula sebaliknya apabila konsumen kecewa terhadap produk atau jasa maka hal itu akan berdampak negatif pada bisnis yang bersangkutan. 5

Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi masa kini, word of mouth kini telah berkembang dari metode konvensional ke metode yang lebih masif dan efektif dengan memanfaatkan internet, dikenal sebagai elektronik word of mouth (e-wom). Tidak lagi sekedar kabar dari mulut ke mulut, e-wom berkembang melalui media-media social seperti blog, forum, dan juga jejaring sosial. Hal ini tak dapat dipungkiri dari orang-orang yang semakin aktif mengakses internet. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari kualitas getok tular (word-of-mouth) terhadap niat belanja pada pusat perbelanjaan online. Untuk mendalami penelitian ini telah dilakukan wawancara umum terhadap beberapa konsumen yang pernah melakukan pembelian secara terhubung (online). Peneliti mengajukan pertanyaan secara umum terhadap responden mengenai jenis produk apa yang mereka beli ketika melakukan pembelanjaan terhubung serta hal apa yang mendasari keputusan mereka melakukan pembelanjaan di toko tersebut. Berikut ini adalah hasil dari wawancara secara umum: Iqbal, status mahasiswa, menyatakan bahwa dia pernah membeli produk sepatu secara terhubung. Dia menentukan toko untuk berbelanja berdasarkan testimoni-testimoni yang ada dari orang lain dan juga foto-foto dari produk yang ditampilkan di toko tersebut. Eva, status mahasiswa, menyatakan bahwa dia pernah membeli produk tas ransel secara terhubung. Dia menentukan toko untuk berbelanja berdasarkan komentar-komentar dari orang lain dan juga rekomendasi dari konsumen lain serta memperhatikan reputasi dari toko tersebut. 1.2 Perumusan Masalah Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan dari e-commerce ini menuntut pusat perbelanjaan terhubung (online) untuk memberikan pelayanan yang memuaskan bagi para pelanggannya baik dari segi keamanan, kemudahan maupun kenyamanan dalam melakukan belanja secara terhubung (online). 6

Isu utama dalam transaksi terhubung (online) adalah mengenai kepercayaan. Kurangnya kepercayaan dalam transaksi online mencegah pembelian oleh konsumen dan akan memiliki efek negatif pada online word-ofmouth (WOM). Ini adalah alasan bahwa perusahaan online yang memanfaatkan sistem WOM untuk mengembangkan kepercayaan. Konsumen belanja terhubung (online) akan melihat risiko pembelian yang lebih tinggi dibandingkan pembelian secara langsung (offline) sejak pembelian terjadi di ruang virtual ketimbang tatap muka dengan penjual. WOM memainkan peran penting dalam perilaku konsumen karena WOM mempengaruhi pembelian dan pengalaman konsumen lain dengan menyampaikan pengalaman konsumsi lain, yaitu pengalaman kepuasan/ketidakpuasan setelah pembelian (Kim, 2007). Bahkan, WOM sedang diterima sebagai faktor penting yang mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen. (Brown dan Reingen, 1987 dalam Kim et al., 2010). Oleh karena itu permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana kualitas dari getok tular (word-of-mouth) secara online berperan dalam mempengaruhi niat belanja konsumen pada pusat perbelanjaan online. 1.3 Pertanyaan Penelitian Secara keseluruhan, penelitian ini berusaha menjawab beberapa pertanyaan riset berikut: a. Apakah partisipasi memiliki efek positif pada kualitas getok tular. b. Apakah tanggapan memiliki efek positif pada kualitas getok tular. c. Apakah kualitas getok tular secara terhubung memiliki efek positif pada kepercayaan terhubung. d. Apakah kepercayaan terhubung memiliki efek positif pada persepsi kemudahan penggunaan. e. Apakah kepercayaan terhubung memiliki efek positif pada persepsi manfaat kegunaan. 7

f. Apakah kepercayaan terhubung memiliki efek positif pada niat belanja. g. Apakah persepsi kemudahan penggunaan memiliki efek positif pada niat belanja. h. Apakah persepsi manfaat kegunaan akan memiliki efek positif pada niat belanja. 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara partisipasi serta tanggapan dari kualitas getok tular terhubung (online word of mouth), kepercayaan, persepsi manfaat kegunaan, persepsi kemudahan penggunaan, dan niat belanja terhubung di pusat perbelanjaan terhubung. 1.5 Lingkup Penelitian Ruang lingkup dari penelitian ini meliputi: Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh HyeKyoung Kim dan Jihoon Song dari Oklahoma State University, Stillwater, Oklahoma, USA pada tahun 2010 dengan judul The quality of word-of-mouth in the online shopping mall. Objek penelitian yang digunakan dari penelitian ini adalah pusat perbelanjaan fesyen terhubung yang digeneralisasikan meliputi toko fesyen terhubung, toko merk terhubung, ataupun penjualan melalui forum. Lokasi penelitian dilakukan di D.I. Yogyakarta. Hal ini berdasarkan pertimbangan bahwa Yogyakarta merupakan kota pelajar yang mana banyak terdapat kaum muda-mudi yang berdomisili disini yang memiliki kecenderungan serta pengalaman berbelanja secara 8

terhubung. Hal tersebut berhubungan dengan partisipan-partisipan dalam penelitian ini. Partisipan dalam penelitian ini adalah mereka baik pria maupun wanita yang pernah melakukan pembelian produk fesyen secara terhubung dan memiliki pengalaman terhadap perbelanjaan terhubung. 9