TINJAUAN PUSTAKA. pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

Pesawat sederhana Yang Memudahkan Kerja Manusia

Wardaya College. Denisi. Pesawat Sederhana. Part II

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur

I. TINJAUAN PUSTAKA. pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model pembelajaran.

Seminar Internasional, ISSN Peran LPTK Dalam Pengembangan Pendidikan Vokasi di Indonesia

BAB 9 PESAWAT SEDERHANA. Kamu dapat menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat diselesaikan.

Manusia menciptakan alat-alat tersebut karena menyadari

PERANAN MEDIA BAGI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH. SLAMET UPTD Pendidikan Tembelang Jombang

BAB 1 BAB II PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangankan sebuah media interaktif

Widodo Setiyo Wibowo TOPIK: PESAWAT SEDERHANA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN

TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran dalam Satyasa (2007:3) diartikan sebagai semua benda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALatihan Soal 10.2

LAMPIRAN I SURAT IZIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian yaitu research and development

MODUL MATA PELAJARAN IPA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bagaimana Menurut Anda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. METODOLOGI. PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini bertujuan untuk mengembangkan CD

PEMANFAATAN PROJECTED MOTION MEDIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MAHASISWA PADA MATA KULIAH ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA (IPBA) 1

Sebuah benda yang diberi gaya sebesar 6 N selama 5 menit mengalami perpindahan sejauh 15 m, tentukanlah: a. usaha yang dilakukan benda b.

PENGARUH PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DAN MEDIA GAMBAR. Didik Yulianto, Sudarmi, Sugeng Widodo

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi serta kesenian. Kurikulum sebagai rancangan. dengan perkembangan yang ada dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 10. PESAWAT SEDERHANALATIHAN SOAL BAB 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

Ending Khoerudin. Media Pembelajaran Bahasa Jerman. Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS - UPI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

BAB 7 USAHA, ENERGI, DAN PESAWAT SEDERHANA

Research and Development

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan proses untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa SMP pada

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. tentang pemahaman siswa. Biasanya siswa memahami sesuatu hanya melalui

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sugiyono (2011) penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB XIV PESAWAT SEDERHANA

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SKRIPSI. untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana. oleh. Agustinus Ardana Widiantara

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Transkripsi:

6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada pengembangan dan validasi produk. Penelitian pengembangan sering dikenal dengan Research and Development (R&D). Menurut Setyosari (2010:214) penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Sukmadinata dalam Potter (2010:1) menyatakan bahwa: Penelitian dan pengembangan adalah proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada yang dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian pengembangan merupakan proses untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada dan memvalidasi produk tersebut untuk mengetahui layak atau tidak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Sedangkan Badarudin (2011:1) mengemukakan bahwa: Pengembangan perangkat pembelajaran adalah serangkaian proses atau kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan suatu perangkat pembelajaran berdasarkan teori pengembangan yang telah ada.

7 Borg dan Gall dalam Wahyudi (2011:1) mengemukakan bahwa: Riset dan pengembangan bidang pendidikan (R & D) adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan mengesahkan produk bidang pendidikan. Berdasarkan pemaparan di atas maka penelitian pengembangan adalah serangkaian proses untuk menghasilkan atau memperbaiki suatu produk pembelajaran yang sudah ada kemudian divalidasi berdasarkan teori pengembangan yang telah ada melalui beberapa proses atau tahapan-tahapan agar sesuai sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Adapun prosedur penelitian pengembangan menurut beberapa pendapat antara lain: Menurut Suyanto dan Sartinem (2009: 16) terdapat tujuh prosedur pengembangan produk dan uji produk, yaitu: (1) Analisis kebutuhan, (2) Identifikasi sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan, (3) Identifikasi spesifikasi produk yang diinginkan pengguna, (4) Pengembangan produk, (5) Uji internal: Uji spesifikasi dan Uji operasionalisasi produk, (6) Uji eksternal: Uji kemanfaatan produk oleh pengguna, (7) Produksi. Sedangkan menurut Asyhar (2011: 95) adalah sebagai berikut: (1) Analisis kebutuhan dan karakteristik siswa, (2) Merumuskan tujuan pembelajaran, (3) Merumuskan butir-butir materi, (4) Menyusun instrumen evaluasi, (5) Menyusun naskah/ draft media, (6) Melakukan validasi ahli dan (7) Melakukan uji coba/ tes dan revisi. Penelitian pengembangan ini mengikuti prosedur pengembangan yang sudah ada, mulai dari menganalisis kebutuhan sampai melakukan uji coba dan kemudian produksi.

Menurut Borg dan Gall dalam Wahyudi (2011:1) setidaknya terdapat sepuluh 8 langkah dalam melakukan penelitian pengembangan, yaitu: (1) Research and information collecting; yaitu merumuskan kerangka penelitian;(2) Planning; yaitu merumuskan kecakapan daaan keahlian yang berkaitan dengan permasalahan;(3) Develop preliminary form of product; yaitu mempersiapkan komponen pendukung; (4) Preliminary field testing; yaitu melakukan uji coba awal; (5) Main product revision; melakukan perbaikan terhadap produk awal; (6) Main field testing; yaitu uji coba utama secara luas; (7) Operational product revision; yaitu melakukan perbaikan setelah uji coba secara luas; (8) Operational field testing; yaitu uji vlidasi terhadap produk yang sudah diperbaiki; (9) Final product revision; yaitu perbaikan akhir terhadap model produk yang dikembangkan; (10) Dissemination and implementation; yaitu menyebarluaska produk yang dikembangkan. Berdasakan uraian di atas dalam penelitian pegembangan yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk maka harus melalui beberapa tahapan (prosedur) agar produk yang dihasilkan berkualitas baik, bermanfaat dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. B. Media Pembelajaran Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan dan berfungsi menyampaikan pesan pembelajaran dari penyampai pesan (guru) kepada penerima pesan (siswa). Susilana dan Riyana (2007: 5) menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau penghantar.

Susilana dan Riyana (2007: 6) mengemukakan bahwa: 9 Media pembelajaran selalu terdiri atas dua unsur penting, yaitu unsur peralatan atau perangkat keras (hardware) dan unsur pesan yang dibawanya (message/software). Dengan begitu, media pembelajaran memerlukan peralatan untuk menyajikan, namun yang terpenting bukanlah peralatan itu, tetapi pesan atau informasi belajar yang dibawakan oleh media tersebut. Media pembelajaran merupakan semua sumber yang diperlukan untuk melakukan komunikasi dalam pembelajaran yang dapat berupa hardware dan software. Media pembelajaran memiliki cakupan yang sangat luas, karena semua sumber yang diperlukan dalam pembelajaran merupakan media pembelajaran. Sedangkan menurut National Education Associaton dalam Sudrajat (2008:1) Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras yang dapat digunakan dalam pembelajaran utuk mempemudah proses pembelajaran. Menurutnya media pembelajaran mempunyai beberapa fungsi diantaranya: (a) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan melancong, dan sebagainya. (b) Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial. (c) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. (d) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik dengan lingkungannya. (e) Media menghasilkan keseragaman pengamatan. (f) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. (g) Media membangkitkan keinginan dan minat baru. (h) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk

10 belajar. (i) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak. Media pembelajaran mempunyai beberapa fungsi dalam proses pembelajaran diantaranya membangkitkan keinginan dan minat baru, menumbuhkan motivasi belajar dan memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai dengan abstrak dan lain-lain tergantung dari jenis media yang digunakan. Menurut Sudrajat (2008:2) terdapat berbagai jenis media belajar antara lain: (1) Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komik. (2) Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya. (3) Projected still media : slide; over head projektor (OHP), in focus dan sejenisnya. (4) Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya. Berdasarkan pengertian di atas, maka media pembelajaran merupakan segala sesuatu (baik benda hidup maupun benda mati) yang dapat menyalurkan pesan dari suatu sumber, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar secara efisien dan efektif pada diri peserta didik. Sedangkan beberapa manfaat dari penggunaan media pembelajaran antara lain adalah dapat memperjelas penyajian pesan informasi, dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi belajar, interaksi secara langsung antara siswa dan lingkungannya dan meningkatkan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya tanpa kepasifan.

C. Alat Peraga IPA 11 Alat alat peraga pembelajaran adalah semua benda dan sarana yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran agar dapat memperjelas dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi pelajaran. Gumawam (1996) mendefinisikan alat peraga pembelajaran (teaching aids audiovisual ) adalah alat-alat yang digunakan oleh guru pada saat mengajar untuk memperjelas materi pelajaran dan mencegak terjadinya verbalisme pada siswa Sedangkan alat peraga IPA sederhana merupakan benda yang digunakan untuk mempermudah pemahaman materi IPA dan terbuat dari bahan yang mudah dan murah harganya, serta dapat dibuat secara mudah oleh guru mata pelajaran IPA. Proses belajar mengajar di sekolah mencakup penyajian berbagai mata pelajaran baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan maupun untuk bekal pengetahuan dan keterampilan. Proses Belajar -Mengajar akan menarik dan merangsang rasa ingin tahu serta para peserta didik ingin mencoba jika proses belajar-mengajar tersebut dilengkapi dengan alat peraga, sehingga mengaktifkan belajar para peserta didik. Proses belajar-mengajar di sekolah harus disajikan dengan bentuk kongkrit sesuai dengan tingkat perkembangan berpikir peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu. Itulah sebabnya alat peraga dalam proses belajar mengajar sangat diperlukan. Keterbatasan tingkat berpikir peserta didik harus sebenarnya melalui percobaan atau dengan menggunakan alat peraga.

D. Pesawat Sederhana 12 Pada materi usaha dan energi untuk kelas VIII MTs terdapat berbagai bagianbagian materi yang akan diajarkan kepada siswa, salah satunya adalah materi pesawat sederhana pada kompetensi dasar 5.4 melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Adapun materi tersebut dalam buku Mari Belajar Ilmu Alam Sekitar Panduan IPA Terpadu untuk Kelas VIII SMP/MTs yang ditulis oleh Wakis (2008). 1. Pengertian Pesawat Sederhana Pesawat sederhana adalah alat sederhana yang dipergunakan untuk mempermudah manusia melakukan usaha. 2. Macam-macam Pesawat Sederhana Pesawat sederhana berdasarkan prinsip kerjanya dibedakan menjadi beberapa macam yaitu tuas/pengungkit, bidang miring, katrol dan roda berporos. Pesawat sederhana mempunyai keuntungan mekanik yang didapatkan dari perbandingan antara gaya beban dengan gaya kuasa sehingga memperingan kerja manusia. Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu. a. Tuas/Pengungkit Tuas/pengungkit berfungsi untuk mengungkit, mencabut atau mengangkat benda yang berat.

Bagian-bagian pengungkit: 13 Gambar 2.1 Tuas/Pengungkit A = titik kuasa T = titik tumpu B = titik beban F = gaya kuasa (N) w = gaya beban (N) lk = lengan kuasa (m) lb = lengan beban (m) Tuas Jenis pertama Yaitu tuas dengan titik tumpu berada diantara titik beban dan titik kuasa. Gambar 2.2 Tuas Golongan Pertama Keterangan Gambar: B = Titik Beban T = Titik Tumpu K = Kuasa Contoh : pemotong kuku, gunting, penjepit jemuran, tang

2) Tuas Jenis kedua 14 Yaitu tuas dengan titik beban berada diantara titik tumpu dan titik kuasa. Gambar 2.3 Tuas Golongan Ketiga Keterangan Gambar: B = Titik Beban T = Titik Tumpu K = Kuasa Contoh : gerobak beroda satu, alat pemotong kertas, dan alat pemecah kemiri, pembuka tutup botol. 3) Tuas Jenis ketiga Yaitu tuas dengan titik kuasa berada diantara titik tumpu dan titik beban. Gambar 2.4 Tuas Golongan ketiga Keterangan Gambar: B = Titik Beban T = Titik Tumpu K = Kuasa Contoh :sekop yang biasa digunakan untuk memindahkan pasir.

Keuntungan Mekanik Tuas 15 Keuntungan mekanik pada tuas adalah perbandingan antara gaya beban (w) dengan gaya kuasa (F), dapat dituliskan KM = w/f atau KM = lk/lb Keuntungan mekanik pada tuas bergantung pada masing-masing lengan. Semakin panjang lengan kuasanya, maka keuntungan mekaniknya akan semakin besar. b. Bidang Miring Bidang miring merupakan salah satu jenis pesawat sederhana yang digunakan untuk memindahkan benda dengan lintasan yang miring. Prinsip Kerja Bidang Miring Gambar 2.5 Prinsip Bidang Miring Keteraga Gambar: S = panjang lintasan bidang miring H = ketinggian bidang W = gaya berat F = gaya kuasa

Keuntungan mekanik bidang miring 16 Keuntungan mekanik bidang miring bergantung pada panjang landasan bidang miring dan tingginya. Semakin kecil sudut kemiringan bidang, semakin besar keuntungan mekanisnya atau semakin kecil gaya kuasa yang harus dilakukan. Keuntungan mekanik bidang miring dirumuskan dengan perbandingan antara panjang (l) dan tinggi bidang miring (h). KM = l/h. Pemanfaatan bidang miring dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada tangga dan jalan di daerah pegunungan. c. Katrol Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya. Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai penghubungnya. Berdasarkan cara kerjanya, katrol merupakan jenis pengungkit karena memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol digolongkan menjadi tiga, yaitu katrol tetap, katrol bebas, dan katrol majemuk. 1) Katrol tetap Gambar 2.6 Katrol Tetap Keteragan Gambar 2.5 F = gaya kuasa W = gaya berat

B = Lengan beban 17 A = Lengan kuasa Katrol tetap merupakan katrol yang posisinya tidak berpindah pada saat digunakan. Katrol jenis ini biasanya dipasang pada tempat tertentu. Contoh : katrol yang digunakan pada tiang bendera dan sumur timba. Keuntungan mekanik Pada katrol tetap, panjang lengan kuasa sama dengan lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 1, artinya besar gaya kuasa sama dengan gaya beban. 2) Katrol bebas Keteragan Gambar 2.5 Gambar 2.7 Katrol Bebas F = gaya kuasa W = gaya berat A = Lengan beban B = Lengan kuasa Berbeda dengan katrol tetap, pada katrol bebas kedudukan atau posisi katrol berubah dan tidak dipasang pada tempat tertentu. Katrol jenis ini biasanya ditempatkan di atas tali yang kedudukannya dapat berubah. Salah satu ujung tali diikat pada tempat tertentu. Jika ujung yang lainnya ditarik maka katrol akan

18 bergerak. Katrol jenis ini bisa kita temukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan. Keuntungan mekanik Pada katrol bebas, panjang lengan kuasa sama dengan dua kali panjang lengan beban sehingga keuntungan mekanik pada katrol tetap adalah 2, artinya besar gaya kuasa sama dengan setengah dari gaya beban. 3) Katrol majemuk /takal Gambar 2.8 Katrol Majemuk Keteragan Gambar 2.5 F = gaya kuasa W = gaya berat Katrol majemuk merupakan perpaduan dari katrol tetap dan katrol bebas. Kedua katrol ini dihubungkan dengan tali. Pada katrol majemuk, beban dikaitkan pada katrol bebas. Salah satu ujung tali dikaitkan pada penampang katrol tetap. Jika ujung tali yang lainnya ditarik maka beban akan terangkat beserta bergeraknya katrol bebas ke atas. Keuntungan mekanik Keuntungan mekanik pada katrol majemuk adalah sejumlah tali yang digunakan untuk mengangkat beban.