Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
Pengembangan Pembelajaran Problem Solving

Isni Widayanti Pendidikan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya,

Pembuatan Trainer dan Jobsheet Audio Amplifier

PENGEMBANGAN TRAINER DAN JOBSHEET AUDIO AMPLIFIER STEREO PADA STANDAR KOMPETENSI PEREKAYASAAN SISTEM AUDIO DI SMK NEGERI 3

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBANTUAN APLIKASI EVERYCIRCUIT PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

Rancang bangun trainer transmisi data digital satu arah

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA STANDAR KOMPETENSI MELAKUKAN INSTALASI SOFTWARE DI SMK GAMA KEDUNGADEM BOJONEGORO

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Pengembangan Modul Sistem Telekomunikasi

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS ARTICULATE STORYLINE PADA MATA DIKLAT TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 JETIS MOJOKERTO

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER KOMPONEN PASIF BERBASIS MICROPOSSESOR PADA MATA DIKLAT TEKNIK LISTRIK DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 05 Nomor 03 Tahun 2016,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLES 5E PADA MATA PELAJARAN TEKNIK MIKROPROSESSOR DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT BERBASIS ICT

RANCANG BANGUN PERANGKAT PEMBELAJARAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA DASAR

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI SMK NEGERI 1 SIDOARJO

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN LEMARI PENDINGIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMK NEGERI 5 SURABAYA

Pengembangan Kit tester Komponen Elektronika

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Flash

Fashion and Fashion Education Journal

Pengaruh Metode Pembelajaran Problem Solving

PEMBUATAN TRAINER POWER SUPPLY PADA MATA KULIAH RANGKAIAN ELEKTRONIKA DI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNESA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Visual Basic 6.0

Edu Elektrika Journal

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

Perbedaan Model Pembelajaran ARCS Dengan Konvensional

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI HIMPUNAN BERBANTU VIDEO PEMBELAJARAN

Pembuatan Trainer dan Modul Mikrokontroler

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ARTICULATE PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TAV DI SMK NEGERI 1 MADIUN

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

Jurnal IT-Edu Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016,

Pengembangan Modul Pembelajaran Pada Standar Kompetensi Memperbaiki Radio Penerima

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PDF BERBASIS VIDEOGRAPHY DAN PHOTOGRAPHY PADA MATA PELAJARAN ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 3 SURABAYA

Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Guided Teaching

Development of Basic Competency Learning Module on Poultry Meat and Seafood Processing at SMKN 3 Wonosari

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE PADA KOMPETENSI DASAR DASAR ELEKTRONIKA DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM-NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-ALAT UKUR DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

Journal of Mechanical Engineering Learning

Pengembangan E-book Pembelajaran Menggunakan Flipbook Berbasis Web Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) Di SMK ADZKIA Padang

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Online Berbantuan Edmodo

Pengembangan Media Pembelajaran Berbassis E-Learning Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen untuk Mahasiswa Akademi Komunitas Negeri Kabupaten Madiun

Pengembangan Perangkat Pembelajaran dengan Kooperatif GI

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

Pengaruh strategi pembelajaran the power of two dengan question student have

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTU WONDERSHARE DENGAN PENDEKATAN RME PADA MATERI SMP

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Komputer

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PESERTA DIDIK KELAS XI SMK ISLAM DDI PONIANG MAJENE

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Edu Game

Oleh: Eka Setia Budi Santosa; Pembimbing: Prof. Herman Dwi Surjono, Ph.D. Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Two Stay Two Stray

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. program linear. Metode penelitian pengembangan merupakan metode penelitian

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA ANIMASI BERBASIS MACROMEDIA FLASH

DEVELOPMENT OF THE LEARNING MEDIA CHEMISTRY USING BY PREZI ON SUBJECT OF THE ATOMIC STRUCTURE

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

PENGEMBANGAN MEDIA MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK VIDEOSCRIBE PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN TERTULIS UNTUK PEMBELAJARAN TEKS EKSPOSISI DI SMA. Oleh

Pengaruh strategi belajar Question Student Have terhadap hasil belajar siswa

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI PEWARNAAN RAMBUT ARTISTIK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN MODEL GUIDED TEACHING PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI COMPACT CASSETTE RECORDER

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

Kata kunci : Model pembelajaran Active Learning dengan Strategi Active Knowledge Sharing (AKS), Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Siswa..

Pengembangan media pembelajaran Teknik Elektronika

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KOMIK BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI SEGIEMPAT

e-journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013, edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 1-7

Pengembangan Trainer Arduino UNO dan Experiment Sheet

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

Agus Haryawan Teknik Elektro Politeknik Pratama Mulia Surakarta Jl. Haryo Panular No 18A, Solo, 57149,

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

Army Rejanti dan Prabowo Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Pengembangan Perangkat Pembelajaran

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

Pengembangan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Schoology

BAB III METODE PENELITIAN

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Geografi

Jurnal IT-EDU, Volume 02 Nomor 01 Tahun 2017,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu metode penelitian memiliki rancangan penelitian (research design)

Perbedaan Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dan Group Investigation

Transkripsi:

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (PBM) PADA STANDAR KOMPETENSI MEMAHAMI SIFAT DASAR SINYAL AUDIO Andre Ekwan Abdilah, J. A Pramukantoro Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Surabaya, Email : andreekwanabdilah@gmail.com Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio di SMKN 2 Surabaya. Masalah pada penelitian ini antara lain bagaimanakah kelayakan perangkat model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio, apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran ini dibandingkan sebelum menggunakannya. Pada penelitian ini dihasilkan perangkat pembelajaran yang disajikan dalam bentuk Buku/(Hard Copy). Dalam penelitian ini proses pengembangan dilaksanakan berdasarkan konsep pengembangan Research & Development dengan tujuh tahapan, yaitu: (1) Tahap analisis masalah, (2) Tahap pengumpulan data, (3) Tahap desain produk, (4) Tahap validasi desain, (5) Tahap revisi desain, (6) Tahap ujicoba produk,. dan (7) Tahap analisa dan pelaporan. Dari hasil penilaian validator terhadap buku ajar memperoleh validasi dengan rata-rata sebesar 82%, hasil validasi rencana pembelajaran memperoleh rata-rata sebesar 80,33%, dan hasil validasi instrumen tes evaluasi memperoleh rata-rata sebesar 82,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran ini dikategorikan baik serta layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Dari hasil uji coba dengan menggunakan perangkat pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) didapatkan hasil perhitungan uji T dengan hasil perhitungan uji T adalah 7,86. Dengan harga t, dan dk =35 didapatkan nilai t tabel = 2,04. Terima H 0 jika t hitung < 2,04 jadi tolak H 0 dan terima H 1 karena t hitung = 7,86 > 2,04 jauh di luar daerah penerimaan H 0 sehingga hipotesis yang telah diajukan diterima yaitu terdapat peningkatan hasil belajar setelah menggunakan perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) dibandingkan hasil belajar sebelum menggunakan perangkat tersebut. Kata kunci: pembelajaran berdasarkan masalah, penelitian & pengembangan, sifat dasar sinyal audio. Abstract This research is a development that aims to produce a learning device Problem Based Learning Model (PBL) the standard of competence to understand the nature of the audio signal in SMKN 2 Surabaya. Problem in this study include the feasibility of the model of how the Problem Based Learning (PBM) the standard of competence to understand the nature of the audio signal, whether an increase in student learning outcomes after the use of these learning tools than before using it. In this study produced a learning device is presented in the form of Books / (Hard Copy). In this study conducted by the concept development process of the development of Research & Development with seven stages, namely: (1) Phase analysis of the problem, (2) data collection phase, (3) the product design phase, (4) design validation phase, (5) Phase revised design, (6) product testing phase,. and (7) Phase analysis and reporting. From the results of assessment validator to obtain validation textbook with an average of 82%, the results of the validation study plan to obtain an average of 80.33%, and the results of validation test evaluation instruments gained an average of 82.5%. It can be concluded that the learning is considered good and fit for use in the learning activities. From the test results by using a problem-based learning (PBM) obtained calculation results with the calculated T test T test is 7.86. With the price t_0, 975 and df = 35 t value obtained table = 2.04. Accept H0 if t <2.04 so reject H0 and accept H1 because t = 7.86> 2.04 beyond the reception area so that the H0 hypothesis that has been proposed is accepted that there is an increase in results after using 729

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 02, Tahun 2013, 729-735 the lessons learned with the problems based learning (PBL) model compared the results of the study before using the learnig device Keywords: problem based learning, research & development, basic audio signal. PENDAHULUAN Perihal pendidikan tentunya tidak akan lepas dari proses belajar mengajar yang merupakan dua proses berbeda, namun keduanya saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan dimana guru memberikan fasilitas belajar dan siswa mempergunakan kesempatan untuk memperoleh pelajaran. Dalam penyampaian materi dalam sebuah kegiatan belajar mengajar, seorang Guru dapat menggunakan beberapa media ataupun alat bantu untuk memperlancar proses penyampaian materi. Media yang berisikan informasi juga alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran disebut sebagai bahan ajar. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Beberapa model bahan ajar diantaranya sebagai 1. Bahan cetak seperti: hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur. 2. Audio Visual seperti: video/film,vcd 3. Audio seperti: radio, kaset, CD audio 4. Visual: foto, gambar, model/maket. 5. Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet Buku ajar merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Sehingga dalam aplikasinya diharapkan dapat membantu memperlancar siswa dalam hal mempelajari materi yang disampaikan, terutama pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio. Selain buku, pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang tepat juga dapat membantu memperlancar siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Dalam menyampaikan bahan ajar teori maupun praktik seorang guru harus benarbenar memahami model pembelajaran apa yang harus digunakan. Pemilihan model pembelajaran dapat didasarkan pada suatu kondisi lingkungan belajar serta kemampuan rata-rata peserta didik, sehingga peserta didik merasa tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung. Meskipun demikian, pada dasarnya tujuan utama dari model pembelajaran adalah untuk mempermudah proses belajar mengajar serta mengembangkan kemampuan sosialisasi dan kreatifitas siswa dalam kelas. Pada penelitian ini tidak menggunakan modul namun menggunakan buku ajar yang dikembangkan. Hal ini dimaksudkan agar sistem bembelajaran tidak berubah secara drastis, yakni dari pembelajaran terpusat pada guru menjadi sistem pembelajaran mandiri, karena pembelajaran mandiri juga membutuhkan pembiasaan dan latihan. Dan jika langsung menggunakan modul yang menuntut kemandirian belajar siswa, dikawatirkan pembelajaran tidak akan berjalan maksimal. Buku ajar ini dirasa sangat cocok digunakan sebagai jembatan menuju pembelajaran siswa secara mandiri, karena selain sistemnya mengadopsi belajar mandiri, juga masih mengharuskan instruktur/guru membimbing dan menuntun siswa dalam proses pembelajaran. Bertolak dari hal-hal di atas serta belum tersedianaya perangkat buku ajar Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) tentang memahami sifat dasar sinyal audio Di SMK Negeri 2 Surabaya, maka untuk melengkapi perangkat yang belum ada serta menambah kasanah dalam ilmu pendidikan, maka dalam penelitian ini diambil judul: Pengembangan Perangkat Pembelajaran Dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) Pada Standar Kompetensi Memahami Sifat Dasar Sinyal Audio Di SMK Negeri 2 Surabaya. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kelayakan perangkat model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio? 2. Apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio? Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai 1. Untuk mengetahui kelayakan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dengan menggunakan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM) pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio. 730

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM). Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan, diharapkan penelitian ini dapat memberikan beberapa manfaat, baik bagi penulis, guru, juga untuk siswa. Manfaat tersebut diantaranya adalah sebagai 1. Memberikan manfaat untuk perkembangan ilmu pendidikan, khususnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan. 2. Dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam hal mempelajari materi tentang memahami sifat dasar sinyal audio. 3. Dapat digunakan oleh guru untuk mengaktifkan kegiatan siswa. Dalam penelitian ini diasumsikan sebagai 1. Guru dan siswa menanggapi instrumen penelitian dengan dilandasi sifat jujur, terbuka, dan objektif. 2. Dalam mengerjakan tes yang diberikan guru, siswa mengerjakan berdasarkan kemampuan sendiri dan tidak dipengaruhi oleh siapapun. 3. Nilai hasil tes menggambarkan hasil kemampuan siswa yang sebenarnya Adapun batasan masalah dalam penelitian pengembangan ini adalah sebagai 1. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa Rencana Pembelajaran, dan Buku ajar dengan model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (PBM). 2. Pada perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini, mencakup indikator sebagai a. Dapat diterangkan tentang jenis-jenis gelombang b. Dapat dijelaskan tentang cepat rambat gelombang, frekuensi dan panjang gelombang c. Dapat dijelaskan tentang pemantulan dan interferensi gelombang d. Dapat diterangkan tentang gelombang bunyi e. Dapat diterangkan tentang energy gelombang bunyi f. Dapat diterangkan tentang transmisi sinyal audio 3. Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012 / 2013 di kelas X Audio Video SMK Negeri 2 Surabaya. Sebagai bahan masukan dalam penyampaian materi tentang memahami sifat dasar sinyal audio. METODE Penelitian ini adalah sebuah penelitian pengembangan (Research & Development). Menurut Sugiyono (2009:297) Research and Development (R&D) adalah sebuah penelitian pengembangan yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu serta menguji keefektifan produk tersebut. R&D juga merupakan sebuah penelitian pengembangan pada suatu produk baru ataupun menyempurnakan produk yang sebelumnya telah ada, dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Sugiyono (2008:298) langkahlangkah penelitian Research and Development (R&D) terdapat beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada blok diagram sebagai berikut : Potensi dan Masalah Analisis dan Pelapora Ujicoba Pemakaian Pengumpu lan Data Revisi Produk Produksi Masal Desain Produk Ujicoba Produk Validasi Desain Revisi Desain Gambar 1. Langkah-langkah penggunaan Metode Research and Development (R&D) (Sugiyono, 2008: 298). Dalam penelitian ini tahapan dilaksanakan hanya sampai pada tahap uji coba produk dan hasil akhir berupa analisis dan pelaporan penelitian. Hal ini dikarenakan hasil penelitian tidak diproduksi secara masal dan diuji coba secara terbatas. Berikut penjelasan tahapan penelitian yang akan dilaksanakan. 1. Tahap potensi dan masalah Pada tahap ini, telah dilakukan observasi di SMK Negeri Surabaya pada kelas X TAV. Pada standar kompetensi pemahaman sifat dasar sinyal audio, ditemukan bahwa proses pembelajaran sebagian besar masih dilakukan secara konvensional, yakni penyampain materi dengan metode ceramah oleh guru. Hal di atas akan diberikan alternatif lain yakni dengan memberikan perangkat pembelajaran dengan metode yang sudah dikembangkan sesuai dengan kemampuan peserta didik agar pembelajaran dapat lebih menarik dan bervariasi sehingga tercapai keberhasilan dalam proses belajar mengajar. 2. Tahap Pengumpulan Data Pada tahap ini, mengkaji konsep-konsep atau teori-teori yang berkenaan dengan produk atau model yang dikembangkan. Dalam 731

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 02, Tahun 2013, 729-735 pelaksanaan penelitian meggunakan kurikulum yang mengacu pada kurikulum KTSP SMK Negeri 2 Surabaya Jurusan Teknik Elektronika Program Keahlian Teknik Audio Video. Materi yang disampaikan adalah memahami elemen gelombang, jenis-jenis dan interaksi gelombang. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dari penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Dalam perangkat ini pembelajaran yang diterapkan di kelas adalah pembelajaran berdasarkan masalah (PBM), yang meliputi: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Buku ajar, serta dilampirkan instrument evaluasi/penilaian Tes Hasil Belajar (THB): 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk. Pada tahap ini penilaian para ahli merupakan teknik dalam memperoleh saran atau masukan untuk melakukan revisi terhadap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. Dalam penelitian ini terdapat 2 dosen Teknik Elektro UNESA dan 2 guru mata diklat dari SMK Negeri 2 Surabaya yang diminta sebagai validator. Selanjutnya hasil validasi tersebut di analisis dan direvisi sesuai saran dari validator. 5. Revisi Desain Setela perangkat yang telah dikembangkan divalidasi oleh para ahli maka akan diketahui letak kesalahan dan kekurangannya. Kekurangan tersebut selanjutnya diperbaiki atau direvisi sesuai saran yang diberikan oleh para ahli. 6. Uji Coba Produk/Desain Produk yang sudah direvisi selanjutnya akan diujicobakan kepada siswa kelas X Jurusan Teknik Elektronika Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Surabaya Tahun Ajaran 2012/2013 semester genap. Pengujian model menggunakan one group pretest-posttest. Sugoyono (2009:318), yang digambarkan seperti gambar berikut. O 1 X O 2 Gambar 2. Ujicoba dengan one group pretest-posttest X = Treatment berupa penerapan model O 1 = Pretest. O 2 = Posttest. Pada tahap uji coba ini dilakukan 5 kali pertemuan di dalam kelas untuk memperoleh data mengenai ketuntasan belajar siswa pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio terhadap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan. 7. Tahap analisis dan pelaporan Pada tahap ini perangkat yang sudah selesai divalidasi dan sudah dilakukan pengujian terbatas terhadap siswa kemudian dibuat hasil analisa datanya dan untuk selanjutnya hasil penelitian ini didokumentasikan ke dalam bentuk soft copy dan hard copy. Populasi dan sampel merupakan sumber data yang digunakan dalam penelitian. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 1997:130). 1. Populasi Penelitian Populasi penelitian adalah siswa kelas X jurusan Teknik Elektronika Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Surabaya. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah siswa kelas XAV1 Jurusan Teknik Elektronika Program Keahlian Teknik Audio Video SMK Negeri 2 Surabaya. 3. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2012/2013 di Jurusan Teknik Elektronika program studi Audio-Video SMK Negeri 2 Surabaya. Menurut Arikunto (1997: 151), definisi instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar Validasi Perangkat Pembelajaran. Instrument validasi ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas dan kelayakan perangkat pembelajaran sebelum digunakan langsung pada kegiatan pembelajaran di kelas. Validasi dilakukan oleh validator sebagai ahli media dan materi dengan mengisi lembar validasi yang terdiri dari beberapa kategori penilaian untuk masingmasing perangkat pembelajaran Bobot penilaian validator untuk validasi buku ajar dan perangkat pembelajaran. Untuk menganalisis jawaban validator, peneliti menggunakan analisis rating/ skala dengan perhitungan sebagai a. Penentuan Bobot Nilainya 732

Penilaian Kuantitatif Table 1. Bobot nilai b. Menentukan Jumlah Total Nilai Tertinggi dan terendah c. Menentukan Jumlah Total Nilai Terendah d. Menentukan Jumlah Total Jawaban Validator /responden e. Hasil Rating Setelah melakukan penjumlahan jawaban validator /responden, langkah berikut menentukan hasil rating dengan rumus : HR = Penilaian Kualitatif jawaban validator x 100% nilai tertinggi validator f. Penentuan ukuran penilaian interpretasi. Menurut Sudjana (2005:47) untuk menentukan panjang kelas interval (p) Berdasarkan rumus di atas maka didapatkan skala penilaian interpretasi nilai validasi dan respon siswa sebagai berikut : Tabel 2. Skala interpretasi Validasi media Respon siswa Interpretas Interval skor dimulai dari dua puluh persen (20%) karena skor angket yang terendah dimulai dari skor satu sampai dengan lima (1-5). 2. Tes Hasil Belajar Tes Hasil Belajar digunakan untuk memperoleh informasi tentang kemampuan siswa setelah menggunakan perangkat pembelajaran metode PBM pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio. Data tes hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan Uji T. Hipotesis awal adalah sebagai H 0 : 1 = 2 H 1 : 2 > 1 Bobot Nilai 20 35 Sangat Tidak Baik/Sangat Tidak Valid 1 36 51 Tidak Baik/Tidak Valid 2 52 67 Cukup Baik/Cukup Valid 3 68 83 Baik/Valid 4 84 100 Sangat Baik/Sangat Valid 5 Sangat valid valid Cukup valid Tidak valid Sangat tidak valid vs Sangat menarik menarik Cukup menarik Kurang menarik Tidak menarik 84% 100% 68% 83% 52% 67% 36% 51% 20% 35% H 0 = Hipotesis nol (Null Hypothesis), yakni tidak terdapat peningkatan hasil belajar sesudah menggunakan perangkat. H 1 = Hipotesis tandingan H 0, terdapat peningkatan hasil belajar siswa sesudah menggunakan perangkat 1 = Hasil belajar siswa sebelum menggunakan perangkat (pretest) 2 = Hasil belajar siswa setelah menggunakan perangkat (posttest) menggunakan rumus: t = M x d N(N 1) Dengan M = Keterangan : M = mean dari perbedaan pretest dengan posttest (posttest pretest) xd =deviasi masing-masing subjek (d M ) x d = jumlah kuadrat deviasi N = subjek pada sampel (Arikunto, 2006) Dengan kesimpulan uji Hipotesis dengan Uji T adalah: H 0 ditolak jika t hitung > t (1-1/2 ) ; n-1 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian dan perhitungan hasil penelitian tersebut, maka dapat diambil beberapa jawaban untuk menjawab permasalahan pada Bab I 1. Hasil Validasi Buku Ajar 84.00% 82.00% 80.00% 78.00% Buku Ajar Gambar 3. Grafik Hasil Validasi Buku Ajar 2 < 1 Keterangan : Dari grafik validasi buku ajar di atas, maka dapat dijelaskan sebagai a. Validasi buku ajar pada aspek perwajahan dan tata letak didapatkan persentase kelayakan adalah 81% pada aspek 733

Jurnal Pendidikan Teknik Elektro. Volume 02 Nomor 02, Tahun 2013, 729-735 perwajahan dan tata letak dengan 4 indikator tersebut. Hasil 81% pada aspek perwajahan dan tata letak dapat dikategorikan dalam kategori sangat b. Validasi buku ajar pada aspek ilustrasi didapatkan persentase kelayakan adalah 84 % pada aspek ilustrasi dengan 4 indikator tersebut. Hasil 84 % pada aspek ilustrasi dapat dikategorikan dalam kategori sangat c. Validasi buku ajar pada aspek bahasa didapatkan persentase kelayakan adalah 83 % pada aspek bahasa dengan 5 indikator tersebut. Hasil 83 % pada aspek bahasa dapat dikategorikan dalam kategori sangat d. Validasi buku ajar pada aspek isi didapatkan persentase kelayakan adalah 80% pada aspek isi dengan 4 indikator tersebut. Hasil 80 % pada aspek isi dapat dikategorikan dalam kategori 2. Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 84.00% 82.00% 80.00% 78.00% 76.00% 74.00% Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Gambar 4. Grafik Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran a. Validasi rencana pelaksanaan pembelajaran pada aspek sumber belajar didapatkan persentase kelayakan adalah 83.33 % pada aspek sumber belajar dengan 2 indikator tersebut. Hasil 83.33 % pada aspek sumber belajar dapat dikategorikan dalam kategori sangat e. Validasi rencana pelaksanaan pembelajaran pada aspek metode pembelajaran didapatkan persentase kelayakan adalah 78,33 % pada aspek kegiatan belajar mengajar dengan31 indikator tersebut. Hasil 78,33 % pada aspek kegiatan belajar mengajar dapat dikategorikan dalam kategori Dengan rincian validasi rencana pelaksanaan pembelajaran dengan berbagai aspek tersebut, maka didapatkan nilai validasi keseluruhan adalah 80,33 % dan dapat dikategorikan layak untuk digunakan sebagai perangkat pembelajaran pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio di SMKN 2 Surabaya. 3. Hasil Validasi Instrumen Soal Pretest dan Posttest 86.00% 84.00% 82.00% 80.00% 78.00% 76.00% Pretest/Posttest Materi Konstruksi Bahasa Gambar 5. Grafik Hasil Validasi Pretest/Posttest Dari grafik validasi pretes/posttestt di atas, maka dapat dijelaskan sebagai a. Validasi pretest/posttest pada aspek materi didapatkan persentase kelayakan adalah 82,5 % pada aspek materi dengan 4 indikator tersebut. Hasil 82,5 % pada aspek materi dapat dikategorikan dalam kategori sangat b. Validasi pretest/posttest pada aspek konstruksi didapatkan persentase kelayakan adalah 80 % pada aspek konstruksi dengan 6 indikator tersebut. Hasil 80 % pada aspek konstruksi dapat dikategorikan dalam kategori c. Validasi pretest/posttest pada aspek bahasa didapatkan persentase kelayakan adalah 85 % pada aspek bahasa dengan 2 indikator tersebut. Hasil 85 % pada aspek bahasa dapat dikategorikan dalam kategori sangat Dengan rincian validasi pretest/posttest dengan berbagai aspek tersebut, maka didapatkan nilai validasi keseluruhan adalah 82,5 % dan dapat dikategorikan sangat layak untuk digunakan pada standar kompetensi memahami sifat dasar sinyal audio di SMKN 2 Surabaya. 4. Analisis Hasil Belajar Siswa Didapatkan hasil perhitungan nilai rata-rata pretest adalah 68,83 dan nilai rata-rata posttest adalah 80,25. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar setelah menggunakan perangkat pembelajaran dengan metode pembelajaran berdasarkan masalah. Dan dari hasil perhitungan uji T adalah 7,86. 734

Dengan harga t, dan dk = 34 didapatkan nilai t tabel = 2,04 Terima H 0 jika t hitung < 2,04 Terima H 1 jika t hitung >2,04 Jadi tolak H 0 dan terima H 1 karena t hitung = 7,86 jauh di luar daerah penerimaan H 0 sehingga hipotesis yang peneliti ajukan diterima PENUTUP Simpulan Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai 1. Dari hasil penilaian validator terhadap buku ajar memperoleh validasi dengan rata-rata sebesar 82%, hasil validasi rencana pembelajaran memperoleh rata-rata sebesar 80,33%, dan hasil validasi instrumen tes evaluasi memperoleh ratarata sebesar 82,5%. Maka dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran ini dikategorikan baik serta layak digunakan dalam kegiatan pembelajaran. 2. Dari uji coba yang dilakukan terhadap hasil belajar siswa menggunakan perangkat tersebut didapatkan hasil perhitungan uji T adalah 7,86. Dengan harga t, dan dk =35 didapatkan nilai t tabel = 2,04. Terima H 0 jika t hitung < 2,04 Jadi tolak H 0 dan terima H 1 karena t hitung = 7,86 > 2,04 jauh di luar daerah penerimaan H 0 sehingga hipotesis yang telah diajukan diterima yaitu terdapat peningkatan hasil belajar setelah menggunakan perangkat pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) dibandingkan hasil belajar sebelum menggunakan perangkat tersebut Saran Saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai 1. Bagi peneliti selanjutnya perlu adanya pengembangan lebih lanjut pada perangkat pembelajaran ini karena buku ajar memahami sifat dasar sinyal audio ini hanya memuat satu kompetensi dasar saja dari lima keseluruhan kompetensi dasar. 2. Bagi pengguna perangkat pembelajaran atau guru, perlu penggunaan alat dan bahan peraga yang lebih memadai agar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku ajar memahami sifat dasar sinyal audio, dapat berjalan dengan lancar. DITPSMK (2008). Seri Bahan Bimbingan Teknis: Implementasi KTSP Teknik Penyusunan Modul. Jakarta. DITPSMK (2008). Seri Bahan Bimbingan Teknis: Teknik Penyusunan KTSP dan Silabus SMK. Jakarta. Fachrudin (2009). Penerapan pola pengajaran berdasarkan masalah (Problem Based Instruction / PBI) untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X TPTL di SMK YPM 1 Taman pada Kompetensi melakukan pekerjaan dasar perbaikan alat rumah tangga. Skripsi S-1 yang tidak di publikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia. Hasan, Iqbal. (2006). Analisis Data penelitian Dengan Satatistika. Jakarta : Bumi Aksara. Nur, M. (2008). Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Unipres-Unesa. Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabelvariabel Penelitian. Bandung: CV Alfabeta. Ruly (2012). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pada Standar Kompetensi Memperbaiki CD player di SMK Negeri 1 Madiun. Skripsi S-1 yang tidak di publikasikan. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Sadiman, Arif. dkk. (1993). Media Pendidikan pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung: PT Tarsito. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Tim. 2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Unipres-Unesa. Widodo, Chomsin S. dan Jasmadi. (2008). Panduan Menyusun Bahan Ajar Berbasis kompetensi. Jakarta: Elex Media Komputindo. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta:Raja Grafindo Persada. 735