PENGEMBANGAN UMKM MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI PASAR. Sekilas Mengenai Kondisi Perekonomian dan Pentingnya Usaha kecil dan Menengah

KARYA ILMIAH PELUANG USAHA (Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dalam menghadapi Pasar Regional dan Global

PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI PASAR REGIONAL DAN GLOBAL

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

Pengembangan Usaha kecil dan

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN. Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan suatu isu yang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

SARAN / MASUKAN DARI KADIN KALBAR PADA RANCANGAN TEKNOKRATIK RPJMN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak era reformasi di Indonesia, berbagai pihak termasuk pemerintah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nia Nurlina, 2013

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

PENGEMBANGAN UMKM UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan dan terus berkembang di tengah krisis, karena pada umumnya

Menteri Perindustrian Republik Indonesia NARASI PADA ACARA TEMU USAHA DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN INDUSTRI KECIL MENENGAH DI KABUPATEN PARIGI MOUTONG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

Bab I. Pendahuluan. kategori tersebut dapat digolongkan menjadi pekerja informal. Berdasarkan data BPS

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

I. PENDAHULUAN. terjadinya krisis moneter, yaitu tahun 1996, sumbangan industri non-migas

Universitas Sumatera Utara

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

ARAH KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

Oleh: LIES FAHIMAH. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 23/PER/M.KUKM/XI/2005 T E N T A N G

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN. Sektor Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki kontribusi yang cukup. penting didalam pembangunan nasional. Kemampuannya untuk tetap bertahan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

dan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat.

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VI. STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI AGRO INDONESIA

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Wilayah

REKOMENDASI SEMINAR STRATEGI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN EKONOMI JANGKA MENENGAH PROVINSI JAMBI 22 DESEMBER 2005

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

VI. RANCANGAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN MELALUI PENGEMBANGAN PETERNAKAN

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

I. PENDAHULUAN. Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi tahun 1998, menyatakan bahwa. bersama akan maksimal, dengan demikian kemakmuran sebuah bangsa dapat

VII. PENUTUP. 7.1 Kesimpulan. Berdasarkan hasil pembahasan kajian dapat disimpulkan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

KLASIFIKASI IKM (INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH) MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB DI KOTA GORONTALO

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

ANDRI HELMI M, SE., MM. SISTEM EKONOMI INDONESIA

AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

Materi Pengantar Agroindustri

PENTINGNYA USAHA KECIL MENENGAH (UKM) UNTUK MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. industri di sebuah negara. Perkembangan industri manufaktur di sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan yang tercermin dalam globalisasi pasar,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. transformasi struktur ekonomi di banyak Negara. Sebagai obat, industrialisasi. ketimpangan dan pengangguran (Kuncoro, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat

BAB 17 PENINGKATAN DAYA SAING INDUSTRI MANUFAKTUR

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

Upaya Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan suatu hal yang cukup penting dalam mewujudkan

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

PENDAHULUAN Latar Belakang

`BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) merupakan salah

Transkripsi:

PENGEMBANGAN UMKM MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL Oleh: Dr. NAZAMUDDIN, SE.,MA Dr. SULAIMAN M. ALI, SE.,MM (Fakultas Ekonomi - UNSYIAH) 1

LATAR BELAKANG 1. Pengalaman di masa krisis, UMKM bertahan 2. Menyerap banyak tenaga kerja 3. UMKM tidak hanya sebagai tulang punggung tetapi alat perang di pasar global 4. Tetapi UMKM sulit berkembang 2

ISI PRESENTASI Isu Kritis Masalah Tantangan Strategi Rekomendasi 3

Isu Kri(s 1. Tingginya penganguran dan kemiskinan 2. Ekonomi biaya tinggi 3. Rendahnya Investasi

% Penduduk miskin di Indonesia, 2010 36,8 34,88 27,74 20,98 11,31 9,5 8,65 8,34 15,47 18,3 18,94 8,05 6,51 3,48 11,27 16,5616,83 15,26 7,16 4,88 23,03 21,55 9,02 7,66 6,77 5,21 23,19 18,07 17,05 13,58 11,6 9,1 9,42 13,33 Sumber: BPS, 2011 5

Perbandingan +ngkat pengangguran, Feb 2010 Aceh 8,60 % Sumut 8,01 % Indonesia 7,41 % Sumber: BPS, 2011 6

Cont Isu tingginya penganguran dan ekonomi biaya tinggi merupakan isu lama dan klasik yang selama ini belum dapat diatasi dengan baik. Kemudian isu rendahnya investasi merupakan produk dari kekurang percayaan investor terhadap kondisi perekonomian Indonesia, termasuk di dalamnya masalah politik dan keamanan.

Pengaruh Isu Kri(s Kemungkinan isu kritis tersebut berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi ke depan, termasuk UMKM.

Solusi/Caranya: Respon yang cepat dan tepat diperlukan, terutama menguatkan UMKM untuk pemberdayaan ekonomi rakyat

Kebijakan: Memberi peluang kepada kegiatan UMKM untuk dapat maju dan berkembang untuk ketahanan perekonomian di masa global

Karena, Jika UKM dapat tumbuh dengan baik, masalah pengangguran, rendahnya minat investasi dan ekonomi biaya tinggi dapat berkurang secara nyata.

Mengapa UMKM.? Catatan BPS Jumlah UMKM tercatat 99,90 % dari total jumlah unit usaha. UMKM menyerap tenaga kerja 99,40 % dari total angkatan kerja. Kontribusi UMKM dalam pembentukan PDB di atas 50 %. Kemudian sumbangan UMKM terhadap penerimaan devisa negara di atas 20 % dari total nilai ekspor.

Jadi: (1) ekonomi Indonesia tidak dapat hanya mengandalkan peranan usaha besar; (2) Usaha kecil menengah (UMKM) memiliki ketahanan yang lebih baik dibandingkan dengan usaha besar karena UMKM lebih efisien dan; (3) Hingga sekarang belum ada kebijakan industri agar lebih mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja bagi pengangguran.

Permasalahan Umum UMKM 14

UMKM kurang berkembang: (1) Kurang permodalan (2) Kesulitan dalam pemasaran (3) Persaingan usaha ketat (4) Kesulitan bahan baku (5) kurang teknis produksi dan keahlian (6) keterampilan manajerial kurang (7) kurang pengetahuan manajemen keuangan (8) iklim usaha yang kurang kondusif (perizinan, aturan/perundangan)

Apa Solusi..? Diperlukan adanya bantuan layanan bisnis dari lembaga swasta, lembaga pemerintah dan Individu sesuai dengan kekurangan masing-masing UMKM.

Apa Alasannya..? Hasil penelitian Kementerian KUKM dengan BPS bahwa jenis layanan yang paling banyak diharapkan dari lembaga pelayanan bisnis (LPB) atau business development services provider (BDSP) adalah: Fasilitasi permodalan (84,79 %), Fasilitasi perluasan pemasaran (79,64 %), Fasilitasi jasa informasi (76,03 %), Fasilitasi pengembangan desain produk, organisasi dan manajemen (58,51 %), Fasilitasi penyusunan proposal pengembangan usaha (55,93 %), Fasilitasi pengembangan teknologi (54,38 %)

Solusi ekonomi biaya 4nggi..? Hanya dapat diatasi dan diselesaikan dengan baik, apabila keberadaan pemerintahan yang bersih dan jujur dan bertanggung jawab (good governance)

Strategi Pengembangan UMKM 19

Pendekatan Cluster Komoditi yang terpilih, punya keunggulan komparatif atau kompetitif; Orang-orang yang ada terlibat mempunyai kesadaran dan kemauan yang cukup tinggi termasuk akhlak yang baik. Perlu adanya kaitan hulu-hilir, sarana dan prasarana pendukung yang memadai.

Rekomendasi (1) Menciptakan iklim usaha yang Kondusif; (2) Mempermudah perizinan, pajak dan restribusi lainnya, (3) Mempermudah akses pada bahan baku, teknologi dan informasi (4) Menyediakan bantuan teknis (pelatihan, penelitian) dan pendampingan dan manajemen (SDM, keuangan dan pemasaran) melalui BDSP.

Cont.. (5) Secara rutin BDSP melakukan pertemuan, lokakarya model pelayanan bisnis yang baik dan tepat; (6) Mendorong BDSP untuk masingmasing memiliki keahlian khusus (spesialis), seperti: bidang; Pengembangan SDM, Keuangan, Pemasaran.

Cont.. (7) Menciptakan sistem penjaminan kredit (financial guarantee system) yang terutama disponsori oleh pemerintah pusat dan daerah (8) Secara bertahap dan berkelanjutan mentransformasi sentra bisnis (parsial) menjadi kluster bisnis (sistemik).

TERIMA KASIH 24