[ 인도네시아섬유산단조성사업기본및실시설계공사시방서 -

dokumen-dokumen yang mirip
[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 전력인입 ( 인도네시아어 )]

[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 우 오수관로 ( 인도네시아어 )]

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

JOBSHEET PRAKTIKUM 6 WORKHSOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 땅깎기 ( 인도네시아어 )]

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

Pelatihan Sistem PLTS Maret PELATIHAN SISTEM PLTS PROTEKSI DAN KESELAMATAN KERJA Serpong, Maret Oleh: Fariz M.

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Teknologi Dan Rekayasa TUNGSTEN INERT GAS WELDING (TIG / GTAW)

SPESIFIKASI TEKNIS. Pasal 1 JENIS DAN LOKASI PEKERJAAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkungan Datuk Taib Desa Leuhan < SEBELUMNYA BERIKUTNYA >

PEDOMAN PEMERIKSAAN (KOMISIONING) INSTALASI TENAGA LISTRIK

Bagian 6 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB) serta komponennya

PENTANAHAN JARING TEGANGAN RENDAH PLN DAN PENTANAHAN INSTALASI 3 SPLN 12 : 1978

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Adapun hasil studi yang dikaji oleh penulis dari pemasangan gardu portal type

BAB IV PENGUJIAN DAPUR BUSUR LISTRIK

[ 인도네시아섬유산단조성사업 기본및실시설계공사시방서 - 공사용골재 ( 인도네시아어 )]

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian hampir seluruhnya dilakukan di laboratorium Gedung Fisika Material

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

UNIT I INSTALASI PENERANGAN PERUMAHAN SATU FASE

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : Add. 02/03/PK/Indag.01/ULP-HB/VII/2015. Tanggal : 22 Juli untuk Pekerjaan PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT

saklar pemisah (disconnecting switch)

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

USER MANUAL KERAN AIR OTOMATIS MATA DIKLAT : ELEKTRONIKA INDUSTRI ELEKTRONIKA INDUSTRI SMK NEGERI 3 BOYOLANGU TULUNGAGUNG

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

No. Nama Komponen Fungsi

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I RANGKA PEMBAGI UTAMA

4.3 Sistem Pengendalian Motor

USER MANUAL LAMPU TAMAN OTOMATIS MATA DIKLAT : SISTEM PENGENDALI ELEKTRONIKA

KOMPONEN INSTALASI KOMPONEN UTAMA

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

4.1. Menghitung Kapasitas Silinder

BAB IV STUDI PERENCANAAN PENANGKAL PETIR PADA GEDUNG STC (SPORT TRADE CENTRE) - SENAYAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PERANCANGAN DAN PABRIKASI

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK SESUAI PUIL 2000

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

Deskripsi LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM YANG DITINGKATKAN

BAB I LAS BUSUR LISTRIK

Struktur Rangka Ruang (Space frame)

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

makalah tentang kubikel 20 kv

BAB III METODE PENELITIAN. Pada prinsipnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

BAB IV HASIL ANALISIS. Ketinggian jatuh air merupakan tinggi vertikal dimana air mengalir dari atas

Peralatan Las Busur Nyala Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN TIME SCHEDULE

PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI INSTALASI LISTRIK. Lembar Informasi

(Ir. Hernu Suyoso, MT., M. Akir.) A. Komponen Jembatan. 1. Tipe Jembatan. a) Jembatan Pelat Beton Berongga. b) Jembatan Pelat. c) Jembatan Girder

BAB XIII PEKERJAAN PLAFOND DAN DINDING PARTISI

ADALAH PENGHANTAR YG DITANAM DALAM BUMI DAN MEMBUAT KONTAK LANGSUNG DGN BUMI

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

AID-420. Multi-Beam IR Sensors. Introduction

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Frekuensi yang digunakan berkisar antara 10 hingga 500 khz, dan elektrode dikontakkan dengan benda kerja sehingga dihasilkan sambungan la

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Umum

Membuat Las Titik Dan Busur

BAB III KABEL BAWAH TANAH

BAB II GAS INSULATED SWITCHGEAR ( GIS ) GIS yang sekarang telah menggunakan Gas SF6 ( Sulfur Hexafluoride )

BAB III METODE PROSES PEMBUATAN

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

Pembuatan dan Penggunaan ALAT PERAGA SEDERHANA FISIKA SMP LISTRIK MAGNET

LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

KONSTRUKSI PLAFON ATAU LANGIT-LANGIT

Sandblasting Macam-Macam Abrasif Material untuk Sandblasting

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

BAB III DESAIN DAN FABRIKASI

Bagian 2 Persyaratan dasar

[ 인도네시아섬유산단조성사업기본및실시설계공사시방서 - 건설공사하도급관리 ( 인도네시아어 )]

Sambungan pada pengering. Daftar Isi. Catatan saat pemasangan

1.2. ELEMEN STRUKTUR UTAMA

BUKU PETUNJUK DWP 375A - 1 -

B. BENTUK, FORMAT DAN ISI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI FORMULIR PERMOHONAN SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

BAB II SISTEM PEMBUMIAN INSTALASI RUMAH TANGGA. Instalasi listrik merupakan susunan perlengkapan-perlengkapan listrik yang

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam melaksanakan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboraturium Daya dan Alat Mesin Pertanian (Lab

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS

BAB 3 METODE PENGUJIAN

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

Lampu swa-balast untuk pelayanan pencahayaan umum-persyaratan keselamatan

Transkripsi:

Indonesia Industrial Park Construction Project Specification of Basic and Detailed Design Construction Specification - Pemasangan penyerangan jalan(indonesian) [ 인도네시아섬유산단조성사업기본및실시설계공사시방서 - 도로조명설비 ( 인도네시아어 )]

목차 1. Umum 1.1 Ruang lingkup 1.2 Pembatasan konstruksi 1.3 Penerapan kriteria 1.4 Penyerahan dokumen 1.4.1 Data barang bahan 1.4.2 Gambar detail konstruksi 1.4.3 Dokumen penyelesaian konstruksi 1.5 Garansi mutu 1.5.1 Konstruksi contoh 1.5.2 Koordinasi sebelum dimulai 1.6 Pengangkutan, penyimpanan, penangan 2. Bahan 2.1 Kabel 2.2 Penyerangan lampu 2.2.1 Umum 2.2.2 Tiang Lampu 2.3 Ballast 2.3.1 Tekanan tinggi natrium lampu ballast

2.4 Lampu 2.4.1 Tekanan tinggi natrium lampu 2.5 Tiang 2.5.1 Umum 2.5.2 Tiang lampu besi 2.6 On off switch 2.6.1 On off switch tiang lampu dengan timer 2.7 Kotak distribusi 2.8 Pondasi 2.8.1 Pondasi tiang lampu 2.8.2 Pondasi kotak distribusi untuk tiang lampu 3. Konstruksi 3.1 Pemasangan umum 3.2 Penggalian tanah dan pengembalian 3.3 Kabel 3.4 Pemasangan tiang lampu 3.4.1 Tiang lampu jalan 3.5 Pemasangan kotak distribusi 3.6 Grounding 3.7 Toleransi konstruksi 3.8 Manajemen mutu lapangan

3.8.1 Pemeriksaan 3.8.2 Pengukuran resistans isolasi 3.8.3 Pengukuran resistansi tanah 3.8.4 Pengujian lampu 3.9 Pembersihan lapangan 3.10 Manajemen barang jadi

1. Umum 1.1 Ruang lingkup (1) Pasal ini menerapkan pekerjaan fasilitas penyerangan lampu jalan (2) Pasal ini menerapkan dengan konten gambar desain 1.2 Pembatasan konstruksi Pembatasan konstruksi untuk penyerangan lampu jalan dengan pipa sekunder transformator, konstruksi kabel 1.3 Penerapan kriteria Kriteria berikut adalah mengkonstruksi sebagian pasal ini pada batasan yang disepakati (1) Acuan Peraturan standar nasional Indonesia (SNI) (2) Peraturan Indonesia dan kriteria teknik 1.4 Penyerahan dokumen Data barang yang penyerangan lampu jalan setelah ambil persetujuan dari pihak pemilik proyek 1.4.1 Data barang bahan (1) Gambar konstruksi (1.1) Gambar konstruksi tiang (1.2) Gambar panel distribusi (panel kontrol) (1.3) Gambar lampu - 1 -

(2) Spesifikasi (3) Surat sertifikasi 1.4.2 Gambar detail konstruksi (1) Gambar letak pemasangan tiang (2) Gambar jalur masuk daya listrik (3) Gambar letak panel distribusi 1.4.3 Dokumen penyelesaian konstruksi (1) Spesifikasi (1.1) Panel distribusi (panel kontrol) 1.5 Garansi mutu 1.5.1 Konstruksi contoh (1) Sebelum dimulai konstruksi Penerima proyek mengenai penyerangan jalan dan lampu melaksanakan konstruksi contoh 1 set setiap pekerjaan disetujui oleh Pengawas (2) Tempat yang Konstruksi pengujian diskusi dengan Pengawas 1.5.2 Koordinasi sebelum dimulai (1) Koordinasi (1.1) Koordinasi terkait dengan berwenang (1.1.1) Perhubungan fasilitas pipa sementara (1.1.2) Ukuran tiang (1.1.3) Perhubungan pemasangan untuk tiang (rute, nomor tiang dll) (1.2) Koordinasi pemasangan posisi dengan pekerjaan lain - 2 -

1.6 Pengangkutan, penyimpanan, penangan (1) Jika pengangkutan penyerangan lampu untuk tidak kejutan dengan dibungkus setiap jenis masing-masing (2) Setelah tiang lampu menyimpankan dibungkus untuk tidak basah dengan air hujan - 3 -

2. Bahan 2.1 Kabel (1) Ukuran Kabel dan jenis sesuai dengan buku desain (2) Penyambungan kabel digunakan dengan bahan tipe waterprof dan isolasi 2.2 Penyerangan lampu 2.2.1 Umum (1) Ukuran penyerangan lampu dan jenis sesuai dengan buku desain (2) Lampu listrik dengan 220 volt (3) Lampu listrik dengan waterprof dan struktur anti kelembaban 2.2.2 Tiang Lampu (1) Tubuh luminer memiliki kemurnian 99% atau lebih dari aluminium digunakan, dan harus dilakukan secara mekanis dibentuk (2) Ketebalan tubuh lebih dari 3mm, dan tepat oleh pers hidrolik molding penampilan luarindah dan tidak boleh ada retak (3) Reflector lebih dari 0,9mm plat aluminium tebal untuk diperlakukan dengan lapisan khusus dan tidak boleh berubah warna digunakan (4) Reflektifitas reflektor dipoles memberikan ketahanan yang baik terhadap oksidasi dan pitting harus larut (5) Penutup transparan tahan panas plat akrilik dengan metode pembentukan mekanik harus dilakukan, dan bahkan suhu tinggi deformasi dan tidak akan perubahan (6) Pada permukaan penutup transparan harus bebas dari kotoran, dan ketebalan 3mm atau lebih (7) Sambungan tiang lampu luminer dan struktur band dari dua tempat, dan - 4 -

pengetatan sudut sambungan harus horizontal dan materi lebih dari 6mm plat biasa ketebalan menjadi galvanis (8) Untuk semua koneksi yang melekat pada bagian perlengkapan akan bahan tidak korosi (9) Jika pemasangan lampu tertutup ruangan untuk mencegah intrusi debu dan lalat (10) Packing harus digunakan yaitu ketahanan panas yang kuat, elastisitas yang sangat baik dan di tengah tubuh melekat pada penutup transparan, tahan air, tahan debu, obat nyamukcukup untuk memungkinkanperan tersebut (11) Tempat creep dari stainless steel sebagai bahan yang diperlukan dan ketika penutup dibuka, struktur harus ditunda vertikal (12) Kawat timah kawat timah cahaya lampu tiang harus dikonstruksi untuk koneksi mudah 2.3 Ballast 2.3.1 Tekanan tinggi natrium lampu ballast (1) Ballast dipasang tipe faktor daya tinggi dan barang yang karakter sama lampu dan ballast (2) Di kandang ballast dilengkapi dengan terminal grounding (3) Struktur (3.1) Bagian aktif (kecuali kabel dan terminal) dan bagian inti ke kandang logam harus menempatkan masuk (3.2) Bahan kandang menjadi kurang dari ketebalan nominal 0.8mm dan sebagai pengisi isolasi adalah resin termoset yang digunakan, bahkan lebih dari 0.5mm tidak apa-apa (3.3) Jalur konduktor Stranded harus ditarik keluar, dan panjangnya 500mm dari permukaan mesin (4) Kapasitor dan resistor discharge (4.1) Nilai frekuensi Rated input balast ditambahkan ke keadaan stabil saat lampu menyala, bahwa tegangan terminal dari kapasitor tidak boleh melebihi nilai - 5 -

arus (4.2) Jika tegangan diterapkan pada kapasitor balast, kedua ujung kapasitor 2 kali tegangan yang dihasilkan oleh lampu bar gelap, disebabkan oleh debit beban sisa pengisian kapasitor untuk mencegah setrum listrik yang tepat harus melekat pada resistor discharge 2.4 Lampu 2.4.1 Tekanan tinggi natrium lampu (1) Tekanan tinggi natrium lampu sesuai dengan gambar desain (2) Tekanan tinggi natrium lampu sesuai dengan kriteria teknik Indonesia dan peraturan standar nasional Indonesia(SNI) (3) Lampu yang tinggi efisiensi dengan ballast dan karakter dari produk perusahaan yang sama, seperti efisiensi energi dan penggunaan bersertifikat 2.5 Tiang 2.5.1 Umum (1) Bahan tiang, bentuk, ukuran sesuai dengan gambar desain (2) Tiang lampu untuk mencegah deformasi dari bagian dilas, lagipula akibat tidak deformasi dengan beban angin dan beban diri (3) Jika ada kerusakan lagi dalam transpotasi dan konstruksi setelah tindakan sesuatu dan dikonstruksi (4) Ketinggian tiang sesuai dengan gabar, jika pemasangan dengan ketinggian permintaan 2.5.2 Tiang lampu besi (1) Bahan (1.1) Tiang - 6 -

(1.1.1) Tiang lampu sesuai dengan kriteria teknik Indonesia dan peraturan standar nasional Indonesia (SNI) (1.1.2) Plat lantai(untuk bagian bawah tiang dan penetapan plat baut pondasi) dan bahan pelindungan(untuk bagian menyambung tiang dengan plat lantai untuk ditahankan) sesuai dengan kriteria teknik Indonesia dan peraturan standar nasional Indonesia(SNI) atau barang yang di atas kinerja mutu (1.1.3) Tabung induksi (melekat pada lampu yang menempel pada ujung bagian sambungan tiang lampu) konektor (untuk melampirkan lengan untuk melampirkan ke ujung tiang dihubungkan bagian) sesuai dengan kriteria teknik Indonesia dan peraturan standar nasional Indonesia(SNI) atau barang yang di atas kinerja mutu (1.2) Angkur pondasi, baut, cincin (1.2.1) Angkur baut, bolt digunakan dengan bahan yang Hot-dip galvanis (1.2.2) Pemasangan angkur baut dengan besi beton ditunjuk sesuai dengan gambar dikerataan horisontal dengan dilas (2) Pemasangan (2.1) Bahan tiang lampu tidak dilas dengan sendi horisontal (2.2) Tiang utama dan plat lantai dan bahan pelindungan menempelkan padat dengan dilas (2.3) Titik penyambungan sendi dengan las listrik yang pengelasan trus menurus dan tidak terjadi penurunan kekuatandengan mengurangkan titik penyambungan (3) Struktur (3.1) Bagian bawah tiang memasangkan dengan gantungan cincin untuk ballast (3.2) Bagian bawah tiang memasangkan plat untuk terminal dan pemutus sirkuit (3.3) Sekitar perlengkapan ballast memasangkan terminal di dalam tiang lampu (4) Bentuk (4.1) Tiang lampu tidak diformasi tampak keindahan (4.2) Permukaan luar dalam di tiang lampu tidak boleh retak berbahaya dan kecacatan - 7 -

(4.3) Permukaan tiang lampu dengan penyelesaian harus dan tidak kekaratan dan dll 2.6 On off switch 2.6.1 On off switch tiang lampu dengan timer (1) On off switch tiang lampu kombinasi dengan barang yang timer dan sensor elektronik (2) Karakter timer sebagai berikut (2.1) Runtime untuk pematian listrik (untuk 24jam) (2.2) Skala kalibasi untuk 24jam (2.3) Persatuan kalibasi untuk 15menit 2.7 Kotak distribusi (1) Ukuran kotak distribusi, ketebalan dan bentuk dibuat sesuai dengan gambar desain (2) Kotak distribusi dengan waterprof sempurna, atap yang membuatkan miring untuk mengalir air hujan yang mudah (3) Penggunaan baut untuk engsel, papan nama, panduan pintu dengan baut stanless untuk mencegah kekaratan (4) Bagian dalam kotak distribusi diguna dengan papan becklight(ketebalan 9mm) untuk mencegah kebocoran listrik dan korosi (5) Di atas bagian depan kotak distribusi dibuat jendela pemeriksaan dengan akrilik bening. Di atas bagian depan kotak distribusi dibuat kaca bening untuk waterprof (6) Di bawah kotak distribusi dipasang alas/tatakan dengan ㄷ chanel (7) Di dalam kotak distribusi dipasang ventilasi alam, dipasang lubang angin (8) Di dalam kotak distribusi dipasang meteran setelah diskusi dengan PLN (9) Di dalam kotak distribusi dipasang breaker dan saklar magnetik - 8 -

(10) Sirkuit kuartal dengan tipe pengoperasian volt kepekanan tinggi (30mA nilai sensitivitas), shock perlindungan (waktu bergerak dalam 0.03 detik) dengan shock engambang bergerak (11) Sirkuit kuartal menggunakan dengan proteksi beban 220V 2P2E dengan kombinasi switchgear pemutus (12) Sirkuit kuartal di bawah rated current volt 30A, Kapasitas melanggar nilai di atas 1.5kA (13) Ketebalan minimum dengan distribusi kabel di atas 6mm2 2.8 Pondasi 2.8.1 Pondasi tiang lampu (1) Ukuran pondasi tiang lampu dan bentuk sesuai dengan gambar desain (2) Pemasangan angkur baut dengan 4 tempat untuk perlindungan tiang lampu 2.8.2 Pondasi kotak distribusi untuk tiang lampu (1) Ukuran pondasi kotak distribusi dan bentuk sesuai dengan gambar desain (2) Pemasangan angkur baut dengan 4 tempat untuk kotak distribusi (3) Memasangkan pipa penyambungan dan pipa untuk distribusi kabel - 9 -

3. Konstruksi 3.1 Pemasangan umum (1) Ballast digunakan dengan nilai tegangan dipasang dengan setiap lampu (2) Sebelum dipasang lampu dengan perizinan dan memasangkan hanya barang yang tidak masalah (3) Sebelum dipasang lampu dibersihkan luar dalam dan dipasang (4) Pemasangan tiang lampu sesuai dengan gambar desain (5) Jika menyambung kabel tiang lampu dengan kabel ballast, mengisolasikan bagian isolasi yang kabel dengan di atas efek isolasi dengan pita isolasi 3.2 Penggalian tanah dan pengembalian (1) Pelaksanaan penggaian tanah sesuai dengan gambar desain (2) Pengembalian tanah meratakan ketebalan di atas 5cm dengan tanah yang halus dan pipa antara pipa bagian atas mengembalikan tanah di atas 10cm, setelah konstruksi memadatkan padat untuk penurunan lapisan tanah 3.3 Kabel (1) Dalam kotak ballast yang kabel dengan penyambung atau distribusi (2) Kabel dari ballast sampai lampu dengan NYM 2C x 2.5 mm2 3.4 Pemasangan tiang lampu 3.4.1 Tiang lampu jalan (1) Jika konstruksi pondasi untuk tiang lampu jalan memasangkan dengan cara horisontal, vertikal tiang lampu jalan pada sudut kesesuaian yang tepat untuk - 10 -

menjaga tiang lampu jalan dengan pondasi vertikal dan horisontal (2) Jika pemasangan tiang lampu digunakan untuk lubang baut dengan baut dan cincin (3) Sebelum memasang baut dipasang cincin duluh, setelah dikencang baut tidak terlaluh panjang yang bagian sisa pengeluaran (4) Bagian penyambungan dengan batuan untuk tiang lampu ditutup untuk tidak masuk air hujan 3.5 Pemasangan kotak distribusi Jika pemasangan kotak distribusi ditahankan dengan angkur baut dan nut untuk pondasi 3.6 Grounding (1) Mesin konstruksi penyambungan, jenis dan posisi sesuai dengan gambar desain (2) Terminal ground untuk kotak ballast sampai terminal ground memasangkan kabel ground (3) Ukuran batangan tanah dengan diameter 14mmx1,000mm, diguna kabel tanah BC 6mm2 (4) Terminal ground diguna cincin pipih dan mur baut stanless (5) Terminal ground untuk kotak ballast diguna sampai ground tiang terminal dengan kabel BC 6mm2 (6) Grounding dengan setiap ground tiang 3.7 Toleransi konstruksi Toleransi vertikal pemasangan tiang lampu : ± 5 mm - 11 -

3.8 Manajemen mutu lapangan 3.8.1 Pemeriksaan Tiang lampu dipasang dengan Posisi konstruksi gambar, pemeriksa kondisi konstruksi sebagai berikut (1) Ballast dan kondisi penetapan lampu (2) Kondisi grounding ballast 3.8.2 Pengukuran resistans isolasi Resistansi isolasi semua kabel ketekanan rendah antara kabel dan ke tanah, atau switch surge protector yang dapat dipisahkan untuk setiap converter sesuai dengan kriteria teknik Indonesia dan peraturan standar nasional Indonesia(SNI) atau barang yang di atas kinerja mutu 3.8.3 Pengukuran resistansi tanah Saat menguji nilai resistansi tanah adalah nilai resistansi yang telah ditentukan dapat yang sama 3.8.4 Pengujian lampu (1) Setelah selesai dari instrumen penujian instalasi untuk lampu dihidupkan secara normal (2) Harus beroperasi secara normal dengan saklar (3) Jika ada masalah setelah diganti dan pengujian ulang (4) Pengujian mati lampu nyala trus, lampu nyala ganjil (4.1) Penerima proyek melaksanakan mengenai pengujian mati lampu nyala trus, lampu nyala ganjil dengan Pengawas (4.2) Metode pengujian secara manual mematikan pemutus dengan lampu nyala trus, lampu nyala ganjil - 12 -

3.9 Pembersihan lapangan (1) Setelah penggalian tanah dan pengembalian tanah untuk pemasangan pondasi tiang lampu dibersihkan sekitar lapangan (2) Setelah selesai pemasangan tiang lampu dan kabel dibersihkan dengan sisa kabel dll 3.10 Manajemen barang jadi Fasilitas yang penyelesaian pemasangan memeliharakan dengan secara kesesuaian yang tidak polusi dan kerusakan sampai menyerahkan kepada badan pengelola - 13 -