DAFTAR PUSTAKA Aisyah. A Imas,. 2013. Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Property And Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Menggunakan Discriminant Analysis Dan Regresi Logistik Periode 2007-2010. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Amelina Apricia Sjam,., 2010. Rasio Rasio Keuangan, Analisa Diskriminan, Dan Prediksi Probabilitas Kegagalan Perusahaan Industri Dan Real Estate. Brigham, E. F. Houston, J. F. Manajemen Keuangan. Edisi kedelapan. Penerbit Erlangga. 2001 Clarensia Jeany, Rahayu Sri, Dan Azizah Nur. 2013. Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan Penjualan, Dan Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta. Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. I, No. 2, September. Pp 254-271. Fachrudin, K. A. 2008. Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Personal. Medan: USU Press. Golconda Hilary Hill,. 2012. Analisis Determinan Struktur Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia: Studi 118
119 Empiris Berdasarkan Hutang Jangka Panjang Dan Hutang Jangka Pendek. Vol 1, No 6 (2012). Halim, Abdul,. 2007. Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor. Ghalia Indonesia.ss Ilat, V., & Pontoh, W. (2014). The Consideration And Purpose Of Borrowing: An Empirical Evidence From Indonesia Listed Companies. American Journal Of Applied Sciences, 11(7), 1172-1180. Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Raja Grafindo Persada. Rudianto.2013. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga. KebangkrutanMenggunakan Model Altman Pertama, Altman Revisi, dan Altman Modifikasi dengan Ukuran dan Umur Perusahaan sebagai Variabel Penjelas (Studi pada Pemsahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)". Jurnal Siasat Bisnis. Volume 13, No.1. (April): hal. 15-28. Kordestani, G. et al. 2011. "Ability of Combinations of Cash Flow Components to Predict Financial Distress". Business: Theory and Practice. Vol. 12, No. 3. pp. 277-285.
120 Mamduh M. Hanafidan Abdul Halim, 2007, Analisa Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Meythi, 2005, Rasio Keuangan yang Paling Baik Untuk Memprediksi Pertumbuhan Laba. Prasetyo rini Fitri Bhekti,.2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Price Earning Ratio Dan Profitabilitas Terhadap nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu Manajemen. Vol 1, No 1. Ramadhani, A. S., dan N. Lukviarman. 2009. "Perbandingan Analisis Prediksi S, Patricia Febriml Dwijayanti,.2010. Penyebab, Dampak, Dan Pbediksi Dari Financial Distress Serta Solusi Untuk Mengatasi Financial Distress.Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.Vol 2, No 2. Selahudin, N. F., Zakaria, N. B., &Sanusi, Z. M. (2014).Remodelling the Earnings Management with the Appearance of Leverage, Financial Distress and Free Cash Flow: Malaysia and Thailand evidences. Journal of Applied Sciences, 14(21), 2644-2661. Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. 2010. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kesepuluh. Jakarta: SalembaEmpat Sudana, Made I,.2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik.Ciracas.Erlangga. van der Spek, M.,R., & Hoorenman, C. (2011). Leverage: Please use responsibly. Journal of Real Estate Portfolio Management,17(2), 75-88. Venus. C. I 2009, Cash Flow Ratios: Tools for Financial Analysis. (online), (www.ebscohost.com, diakses 30 November 2010).
121 Wibowo Agus Hendra, Pujiati Diyah. 2011. Analisis Rasio Keuangan Dalam Memprediksi Perubahan Laba Pada Perusahaan Real Estate Dan Property Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Dan Singapura (Sgx). Stie Perbanas Surabaya. Volume 1, No. 2, July 2011, Pages 155 178. Sumber Lainnya : situs BEI (www.idx.co.id) Galery Investasi Fakultas Ekonomi Universitas Mercu Buana Indonesian Capital Market Directory (ICMD)
LAMPIRAN Dasar perhitungan nilai Z score model didapatkan berdasarkan beberapa tahap, antara lain : Model Altman Z-score Z = 1,21 + 1,42 + 3,33 + 0,64 + 1,05 1 = Modal kerja / Total Aset 2 = Laba Di tahan / Total Aset 3 = EBIT / Total Aset 4 = Nilai buku ekuitas / Nilai buku utang 5 = Penjualan / Total Aset Rasio 1 (modal kerja : total aset) Mengukur likuiditas dengan membandingkan aset likuid bersih dengan total aset. Aset likuid bersih atau modal kerja didefinisikan sebagai aset lancar dikurangi total kewajiban lancar (aset lancar utang lancar). Umumnya, bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan, modal kerja akan turun lebih cepat ketimbang total aset sehingga menyebabkan rasio ini turun. Rasio 2 (laba di tahan : total aset) Rasio ini merupakan rasio profitabilitas yang mendeteksi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Ditinjau dari kemampuan perusahaan bersangkutan dalam memperoleh laba dibandingkan kecepatan perputaran operating assets sebagai ukuran efisiensi usaha atau dengan kata lain, rasio ini mengukur akumulasi laba selama perusahaan beroperasi. Umur perusahaan berpengaruh terhadap rasio tersebut karena semakin lama perusahaan beroperasi semakin mungkin memperbesar akumulasi laba ditahan.
Rasio 3 (EBIT : Total Aset) Rasio ini mengukur profitabilitas yaitu tingkat pengembalian atas aset, yang dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) tahunan perusahaan dengan total aset pada neraca akhir tahun. Rasio ini menjelaskan pentingnya pencapaian laba perusahaan terutama dalam rangka memenuhi kewajiban bunga para investor. Kemampuan untuk bertahan sangat bergantung pada earning power asetnya. Rasio 4 (Nilai saham : Total utang) Rasio ini merupakan kebalikan dari utang per modal sendiri (DER = Debt to equity ratio) yang lebih terkenal. Nilai modal sendiri yang dimaksud adalah nilai pasar modal sendiri, yaitu jumlah saham perusahaan dikalikan dengan pasar saham per lembar sahamnya (jumlah lembar saham * harga pasar saham per lembarnya). Rasio 5 (Penjualan : Total Aset) Rasio ini mengukur kemampuan manajemen dalam menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan yang merupakan operasi inti dari perusahaan untuk dapat menjaga kelangsungan hidupnya. Contoh perhitungan :
BAPA (Bekasi Asri Pemula Tbk) Tahap 1 : menentukan laporan keuangan yang akan di uji. (dalam jutaan Rupiah) Modal kerja 66.970 74.905 80.806 87.474 88.375 Total aset 134.884 136.359 148.085 159.093 175.635 EBIT 16.229 15.536 8.225 4.806 9.632 Laba di tahan (retained earnings) 10.962 18.892 24.793 29.280 34.305 Nilai pasar saham 65.000 65.000 65.000 66.178 66.178 Total utang 67.914 61.454 67.279 71.619 83.136 Penjualan 63.589 54.493 30.644 25.180 40.155 Tahap 2 : Menghitung rasio dan mengolahnya ke rumus Z-Score 1 0,496500697 0,54932201 0,545673093 0,549829345 0,503174196 2 0,081269832 0,138546044 0,167424115 0,184043295 0,195319839 3 0,120318199 0,11393454 0,055542425 0,030208746 0,054841005 4 0,957092794 1,057701696 0,966126131 0,92402854 0,796020978 5 0,471434714 0,399628921 0,206935206 0,158272206 0,228627551 Z 2,152319049 2,263384795 1,85910236 1,729834018 1,764472267 Z > 2,99 = Zona Aman 1,81 < Z < 2,99 = Zona Abu Abu Z < 1,81 = Zona Berbahaya Model Springate Z-score 1 = Modal kerja / Total Aset 2 = EBIT / Total Aset 3 = EBT / Utang Lancar 4 = Penjualan / Total aset Modal kerja dihitung dengan cara mengurangkan total aset lancar dengan total kewajiban lancar yang dimilikinya (aset lancar utang lancar). EBIT
(Earning Before Interest & Tax) diperoleh dengan menambahkan laba (rugi) bersih dengan jumlah pajak yang dibayar dan jumlah bunga yang dibayar (laba bersih + pajak + bunga). EBT (Earning Before Tax) diperoleh dengan menambahkan laba (rugi) bersih dengan jumlah pajak yang dibayar (laba bersih + pajak). Contoh Perhitungan : BCIP (Bumi Citra Permai Tbk) Tahap 1 : menentukan laporan keuangan yang akan di uji (dalam jutaan Rupiah) Modal Kerja 134.843 153.574 60.781 (33.741) (78.310) EBIT 14.726 25.287 9.294 19.095 45.991 EBT 12.310 23.087 5.410 15.117 42.484 Total Aset 166.677 191.717 237.542 341.565 432.217 Utang Lancar 31.834 38.143 37.269 141.585 200.855 Penjualan 73.941 84.192 55.369 104.858 179.872 Tahap 2 : Menghitung rasio dan mengolahnya ke rumus Z-Score 1 0,809007842 0,801045291 0,25587475-0,09878354-0,1811821 2 0,088350522 0,131897536 0,03912571 0,05590444 0,1064072 3 0,386693472 0,605274887 0,14516086 0,106769785 0,21151577 4 0,443618496 0,439147285 0,23309141 0,306992812 0,41616133 Z 1,53717927 1,805142425 0,57270966 0,263144767 0,44611744 Z > 0,862 = Perusahaan sehat Z < 0,862 = Perusahaan potensial bangkrut
Modal Zmijewski Z-score Z = - 4,3 4,51 + 5,72 + 0,0043 1 = Laba Bersih / Total Aset = ROA 2 = Total Utang / Total Aset = Debt Ratios 3 = Aset Lancar / Utang Lancar = Liquidity Ratio Untuk memperoleh 1 yang merupakan ROA (Return on aset) dihitung dengan membagi laba bersih dengan total aset yang digunakan pada tahun tersebut. Sedangkan 2 yang merupakan debt ratio dihitung dengan membagi total utang dengan total aset perusahaan, dan 3 yang merupakan rasio likuiditas diperoleh dengan membagi aset lancar dengan utang lancar yang dimiliki. Contoh Perhitungan : BIPP (Bhuwanatala Indah Permai Tbk) Tahap 1 : menentukan laporan keuangan yang akan di uji (dalam jutaan Rupiah) Laba (Rugi) Bersih (21.808) (5.171) (20.202) (16.491) 106.691 Total Aset 195.068 191.368 197.343 178.404 561.407 Total Utang 95.160 96.882 123.039 93.736 126.969 Aset Lancar 20.989 20.376 17.628 21.911 14.288 Utang Lancar 91.852 94.319 90.339 66.264 43.892
Tahap 2 : Menghitung rasio dan mengolahnya ke rumus Z-Score 1-0,11179691-0,0270212-0,10236999-0,0924363 0,190042162 2 0,487829885 0,50626019 0,6234779 0,52541423 0,226162125 3 0,228508906 0,21603282 0,19513167 0,3306622 0,325526292 Z -1,01719759-1,2935855-0,28629154-0,8904983-3,867367722 Jika perhitungan dengan menggunakan metode Zmijewski Score menghasilkan nilai negatif, maka perusahaan tidak berpotensi bangkrut. Sebaliknya jika perhitungan menghasilkan nilai positif, maka perusahaan berpotensi bangkrut.