BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. fenomena atau masalah penelitian yang telah diabstraksi menjadi suatu konsep

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang dibuat oleh peneliti untuk membantu mengumpulkan dan menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 3 Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan yaitu dari bulan Februari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keadaan yang sebenarnya dari obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti berlokasi di SMK Negeri I Limboto

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. cukup lama digunakan sehingga mentradisi sebagai metode untuk penelitian.

METODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013) metode penelitian kuantitatif adalah

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013: 107) metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Gegerkalong KPAD yang tepatnya terletak

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dimana suatu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dikarenakan responden dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah servicescape sebagai variabel bebas X atau

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

3.1. Kerangka Pikir BAB III METODOLOGI PENELITIAN Kerangka pikir berisikan tahapan-tahapan yang akan ditempuh dalam melaksanankan penelitian. Penelitian di dalam penelitian ini terbagai ke dalam beberapa tahap seperti berikut: Latar Belakang Pengumpulan Data Studi Literatur Rumusan Masalah Pembangunan Hipotesis Olah Data Pembuatan Kuesioner Uji Hipotesa X 1 E X 2 Y Simpulan dan Saran X 3 Gambar 3.1 Struktur Kerangka Pikir 24

25 Berikut penjelasan secara rinci dari tahap-tahap pada kerangka pikir tersebut: 1. Kegiatan dalam tahapan ini terdiri dari pembuatan latar belakang penelitian serta perumusan masalah yang dihadapi. Kemudian perancangan penelitian diawali dengan pembangunan hipotesis dari rumusan masalah, yang kemudian diikuti dengan pembuatan kuesioner. Studi literatur dilakukan terhadap beberapa jurnal yang senada dan mendukung latar belakang, rumusan masalah penelitian serta statistika hubungan antara minat dan motivasi belajar mahasiswa terhadap profesionalisme dosen dengan prestasi akademis mahasiswa S1 online learning di BINUS University. 2. Kegiatan dalam tahapan ini terdiri dari kegiatan (1) pengumpulan data dari kuesioner atau angket yang telah didistribusikan, (2) olah data, dan (3) uji hipotesa. 3. Uji hipotesa dilakukan untuk menguji hubungan antara profesionalisme dosen, minat dan motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi akademis mahasiswa intake 2012 (BINUSIAN 2016) BINUS Online Learning jurusan sistem informasi, manajemen dan akuntansi di BINUS University. **Keterangan: X 1 = Profesionalisme Dosen X 2 = Minat Belajar Mahasiswa X 3 = Motivasi Belajar Mahasiswa Y = Prestasi Akademis Mahasiswa

26 4. Kegiatan dari tahapan akhir ini adalah membuat simpulan dan saran terhadap hasil penelitian yang diperoleh serta membuat laporan akhir dari pelaksanaan penelitian ini. 3.2. Research Design Menurut (Supardi, 2012:19), secara umum terdapat dua metode pendekatan dalam penelitian, yaitu pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif lebih cocok digunakan untuk meneliti bila permasalahan sudah jelas, datanya teramati dan terukur, peneliti bermaksud menguji hipotesis dan membuat generalisasi. Sedangkan pendekatan penelitian kualitatif lebih cocok digunakan untuk meneliti bila permasalahan dalam situasi social masih remang-remang, kompleks, dinamis, dan peneliti bermaksud memahami situasi social secara lebih mendalam, serta bertujuan untuk menemukan suatu hipotesis atau teori. Metode penelitian yang digunakan dalam research ini adalah metode penelitian kuantitatif, peneliti melakukan uji hipotesis untuk membuktikan apakah ada hubungan yang signifikan dari profesionalisme dosen, minat belajar dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi akademis mahasiswa BINUS Online Learning di BINUS University. Metode kuantitatif yang dilakukan peneliti seperti pengambilan data dalam bentuk kuesioner online kepada mahasiswa BINUS Online Learning jurusan sistem informasi, manajemen dan akuntansi, dan hasil kuesioner dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengolah data dan membuktikan atas hipotesa yang sudah dibangun serta hasil yang diharapakn dapat memberikan evaluasi dalam metode pembelajaran online learning di BINUS Online Learning.

27 3.3. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah suatu kelompok atau kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian (Priyatno, 2008: 9), dan subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah atau objek penelitian (Supardi, 2012: 25). Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti (Priyatno, 2008: 9) dan sampel juga dijelaskan sabagai bagian dari populasi yang mempunyai cirri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti (Supardi, 2012: 26). Dalam hal ini, peneliti melakukan penelitian di BINUS Online Learning dimana merupakan bagian dari BINUS University yang berlokasi di Kampus Syahdan dan mengedepankan sistem pembelajaran online dalam proses belajar mengajar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa BINUS Online Learning tahun akademik 2012 (BINUSIAN 2016) yang berjumlah 320 mahasiswa yang terdiri dari tiga jurusan yaitu Sistem Informasi, Akuntansi, dan Manajemen dapat dilihat dari tabel 3.2. Pengambilan sampel yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling, yakni pengambilan sampel dengan cara acak, dimana setiap subyek populasi dipandang sama karena sampel yang diambil secara acak dari jumlah 320 mahasiswa, hal ini dilakukan karena anggota populasi dinyatakan homogen. Sampel dilakukan secara acak apabila anggota populasi dianggap homogen (Riduwan & Akdon, 2005:241).

28 Tabel 3.1 Populasi Mahasiswa dari 3 Jurusan Intake 2012 Jurusan Intake Batch Total Sistem Informasi 2012 1 7 83 Sistem Informasi 2012 2 8 149 Manajemen 2012 1 7 33 Manajemen 2012 2 8 40 Akuntansi 2012 1 7 6 Akuntansi 2012 2 8 9 Total 320 Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari (Taro Yamane atau Slovin dalam Riduwan & Akdon, 2005:249) sebagai berikut: n = N N.d 2 + 1 Dimana: n N : Jumlah sampel yang dicari : Jumlah populasi d 2 : Presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90%) n = 320 = 320 = 77 320 (0.1) 2 +1 4.2 Dari perhitungan diatas dengan total populasi sebanyak 320 mahasiswa, maka diperoleh jumlah sampel minimum sebesar 77 mahasiswa, tetapi untuk penelitian ini peneliti menggunakan sample sebanyak 99 mahasiswa berdasarkan jumlah total responden dalam menjawab kuesioner online yang disebarkan sejumlah populasi. Peneliti menambahkan jumlah sampel karena ditkhawatirkan ada beberapa sampel yang tidak valid/bias, serta didukung dari teori pengambilan sampel menurut

29 (Taniredja&Mustafidah, 2011:38) bahwa semakin banyak sampel yang diambil, semakin kecil kemungkinan kesalahan penelitian. 3.4. Variabel Penelitian Variabel adalah karakterisitik yang akan diobservasi dari satuan pengamatan (Supardi, 2011:22). Menurut (Sugiyono, 2010: 38), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel adalah sebuah objek yang memiliki karakterisitik berbeda dan memilki varians nilai atau indikator-indikator yang terkandung didalamnya. Berdasarkan pada masalah dan hipotesis yang akan diuji, maka variabel- variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Variabel Independent Variabel Independent (bebas), yaitu variabel yang menjadi penyebab timbulnya variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah: X 1 = Profesionalisme Dosen X 2 = Minat Belajar Mahasiswa X 3 = Motivasi Belajar Mahasiswa Dari variabel variabel tersebut dijabarkan dalam bentuk pernyataan kuisoner yang akan menjadi indicator pada tiap variabel bebas sebagai berikut:

30 Tabel 3.2 Kisi-kisi instrumen variabel bebas Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir Memahami peserta didik dengan baik 1, 2 Keahlian Mampu merencanakan pembelajaran 3 (Skill ) Mampu melaksanakan pembelajaran 4, 5 Mampu melakukan penilaian hasil belajar 6, 7, 8 Menguasai materi pembelajaran 9, 10, 11 Mampu mengaitkan topik yang diajarkan Profesionalisme Dosen (Pramesti dan Dhewi, 2006) Pengetahuan (Knowledge ) dengan aspek lain yang relevan 12, 13 Menguasai isu-isu mutakhir 14, 15 Variabel Sub Variabel Indikator No. Butir Aktif dalam pelaksanaan pembelajaran 16, 17 Perasaan Hadir tepat waktu dalam perkuliahan 18, 19 Senang Dosen yang menyenangkan 20 Aktif bertanya 21 Tidak mau diganggu ketika pembelajaran Minat Belajar Mahasiswa (Slameto, 2003: 58) Motivasi Belajar Mahasiswa (Pujadi, 2007) Tertarik berlangsung Selalu siap dalam perkuliahan 23 Sharing knowledge 24, 25 Giat Belajar Tetap belajar walau tidak sedang ujian 26, 27, 28 Mengerjakan dan mengumpulkan tugas 29 Sensitif terhadap hal-hal yang berkaitan Orientasi Keberhasilan Antisipasi kegagalan Kepuasan Kerajinan 22 30, 31 dengan peningkatan prestasi unggul Kegiatan pencapaian prestasi unggul 32, 33 Cermat menentukan target prestasi 34, 35, 36 Usaha menanggulangi penghambat 37, 38 pencapaian keberhasilan Menemukan suatu cara yang lebih mudah dan singkat 39 Menyukai tantangan 40 Kesempurnaan penyelesaian tugas 41, 42 Percaya diri dan tangguh dalam menyelesaikan tugas 43

31 2. Variabel Kriteria/Dependent Variabel Kriteria/Dependent (terikat), yaitu variabel yang keberadaanya dipengaruhi variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Y = Prestasi Akademis Mahasiswa Peneliti menggunakan data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa intake 2012 (BINUSIAN 2016) yang sedang berjalan. 3.5. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai data primer dan dokumen pendukung serta studi literature sebagai data sekunder. Penelitian ini untuk membuktikan bahwa terdapat hubungan antara profesionalisme dosen, minat dan motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi akademis mahasiswa S1 Online di BINUS University dengan menguji hipotesis yang ada. 3.6. Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner/Angket Kuesioner atau angket merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna, Widoyoko (2011:33). Daftar pertanyaan akan disebarkan ke para responden untuk membantu memperoleh data akan diolah untuk dianalisis dalam penelitian ini.

32 2. Studi Kepustakaan Teknik penelitian ini merupakan pengumpulan data yang bersifat teoritis berdasarkan literature-literature yang berhubungan dengan obyek penelitian dan pembahasan masalah. Berupa buku acuan dan jurnal mengenai hubungan antara profesionalisme dosen, minat belajar, dan motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi akademis mahasiswa S1BINUS Online Learning di BINUS University. Data dapat dikelompokkan berdasarkan cara pengumpulannya. Berdasarkan cara pengumpulannya, data dapat dibagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Berikut data primer dan sekunder yang digunakan dalam penelitian ini: 1. Data Primer : Data yang diperoleh dari mahasiswa jurusan Sistem Informasi, Manajemen dan Akuntansi jenjang D3 ke S1 di BINUS Online Learning melalui angket atau kuesioner online. 2. Data Sekunder : Data yang diperoleh rekap student dan rekap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa jenjang D3 ke S1 intake 2012 (BINUSIAN 2016) jurusan Sistem Informasi, Manajemen dan Akuntansi, serta studi literature seperti jurnaljurnal yang berhubungan dengan obyek penelitian dan pembahasan masalah. 3.7. Instrumen Penelitian Berdasarkan tipenya skala pengukuran dapat berupa skala nominal, skala ordinal, skala interval, dan skala rasio. Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data dengan skala pengukuran interval. Selain keempat tipe

33 skala pengukuran tersebut, untuk mengukur fenomena sosial, skala pengukuran yang sering digunakan oleh peneliti antara lain adalah skala sikap (attitude scales), dan skala lajuan (rating scale), (Widoyoko, 2011:102). Penelitian ini menggunakan skala sikap (attitude scales). Skala sikap digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variable penelitian. Ada tiga tipe attitude scales, yaitu: skala Likert, skala Guttman, dan skala perbedaan semantik (semantic differential). Dari ketiga tipe tersebut, penelitian ini menggunakan tipe skala Likert. Prinsip pokok skala Likert adalah menentukan lokasi kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negative sampai dengan sangat positif. Penentuan lokasi itu dilakukan dengan megkuantifikasi respon seseorang terhadap butir pernyataan atau pertanyaan yang disediakan. Karakteristik dari hubungan antara profesionalisme dosen, minat dan motivasi belajar mahasiswa dengan prestasi akademis mahasiswa S1BINUS Online Learning diberikan penilaian sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Setuju (1) 2. Tidak Setuju (2) 3. Kurang Setuju (3) 4. Setuju (4) 5. Sangat Setuju (5)

34 3.7.1. Pengujian Validitas Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan ketepatan dengan alat ukur. Dengan instrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Suatu butir instrumen dikatakan valid apabila memiliki sumbanagan terhadap skor total atau skor pada butir mempunyai kesejajaran dengan skor total. Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi, sehingga untuk mengetahui validitas butir digunakan rumus korelasi product moment. Rumus korelasi product moment ada dua macam, yaitu rumus korelasi menggunakan deviasi atau simpangan dan rumus korelasi menggunakan angka kasar (Widoyoko, 2012: 141-147). Untuk menguji validitas instrumen penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan angka kasar sebagai berikut: n ix ( i)( x) r ix = n i 2 ( i) 2 }{n x 2 ( x) 2 } (Priyatno, 2008: 18) r ix i x n Keterangan: = koefisien korelasi item-total (bivariate pearson) = skor item = skor total = banyaknya subjek Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikan

35 0.05, artinya suatu item dianggap jadi valid jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Atau jika melakukan penilaian langsung terhadap koefisien korelasi bisa digunakan batas nilai minimal korelasi 0.30. Menurut Azwar (1999) dalam Priyatno, semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Tetapi umumnya untuk melakukan uji signifikansi koefisien korelasi 0.05 adalah ukuran standar dalam penelitian (Priyatno, 2008: 17) 3.7.2. Pengujian Reliabilitas Instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliable) jika memberikan hasil yang tetap atau konsisten apabila diteskan berkali-kali. Jika kepada siswa diberikan tes yang sama dan pada waktu yang berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan (rangking) yang sama atau konsisten dalam kelompoknya. Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu walaupun instrumen yang valid pada umumnya pasti reliable, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan (Widoyoko, 2012:157). Menurut (Priyatno, 2008:25), ada beberapa metode pengujian reliabilitas di antaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearman-Brown, formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach s Alpha, metode formula KR-20, KR-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha (Cronbach s) karena metode ini sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (missal 1-4, 1-5).

36 Rumus reliabilitas menurut (Arikunto, 2002 dalam Priyatno, 2008:25) dengan metode Alpha sebagai berikut: r 11 = 2 k σ [k - 1] b [1- ] σ 1 2 Keterangan: r 11 =Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan 2 σ b = Jumlah varian butir 2 σ 1 =Varian total Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0.05, artinya instrument dapat dikatakan reliable bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment. Atau bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0.6. Menurut (Sekaran, 1992 dalam Priyatno, 2008: 26), reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0.7 dapat diterima dan di atas 0.8 adalah baik. 3.8. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan pendekatan model analisis satu jalur dan pengolahan data penelitian dengan menggunakan komputer program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20. Ada empat pengolahan data dari analisis satu jalur ini yaitu analisis regresi linear berganda, regresi parsial, korelasi berganda dan korelasi parsial. Regresi linear berganda (Supardi, 2011:231) adalah beberapa variabel bebas (X1), (X2) dan (Xn) yang merupakan bagian dari analisis multivariate dengan tujuan untuk menduga besarnya koefisien regresi yang akan menunjukkan besarnya pengaruh beberapa variabel bebas/independent terhadap variabel

37 tidak bebas/dependent. Dalam uji regresi berganda, seluruh variabel predictor (bebas) dimasukkan ke dalam perhitungan regresi secara serentak. Rumus persamaan regresi linear berganda menurut (Priyatno, 2008: 73) sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +.+b n X n Menurut (Priyatno, 2008:84), uji regresi secara pasrsial digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X 1, X 2, X 3, X n ) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Y). Rumus T hitung pada analisis regresi adalah: T hitung = r n k 1 1 r 2 Keterangan: r k n = Koefisiensi korelasi parsial = Jumlah variabel independen = Jumlah data atau kasus Analisis korelasi ganda digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua atau lebih variabel independen (X 1, X 2, X n ) terhadap varaiebl dependen (Y) secara serentak. Koefisien ini menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara variabel independen (X1, X2,..Xn) secara serentak terhadap variabel dependen (Y). Nilai R berkisar anatar 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat, sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah (Priyatno, 2008: 78).

38 Rumus korelasi ganda dari tiga variabel bebas (X 1 dan X 2 ) dengan satu variabel terikat (Y) sebagai berikut: R y.123 = b 1 x 1 y + b 2. x 2 y + b 3. x 3 y y 2 Keterangan: b 1 R y.123 = Koefisien regresi masing-masing variabel = Koefisien korelasi ganda masing masing variabel Analisis korelasi parsial menjelaskan tentang tingkat keeratan hubungan suatu variabel independent dengan variabel dependent dalam suatu sistem korelasi ganda, setelah mengontrol atau mengendalikan variabel independent lainnya. Sebagai contoh korelasi ganda dengan dua variabel bebas dapat ditentukan koefisien korelasi parsial antara X1 dan Y dengan mengendalikan variabel X2, dan koefisien korelasi parsial X2 dan Y dengan mengendalikan variabel X1 (Supardi, 2012:92). Rumus korelasi Parsial dengan contoh variabel X1 dan Y, setelah mengendalikan X2, yaitu: r y1,2 = r y1 - r y2. r 12 1 r 12 2 1 ry2 2 Menurut (Sugiyono, 2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut: 0.00 0.199 = sangat rendah 0.20 0.399 = rendah 0.40 0.599 = sedang 0.60 0.799 = kuat 0.80 1.000 = sangat kuat

39 Setelah melakukan uji regresi linear berganda dan uji korelasi, penelitian ini melakukan kajian lebih dalam lagi dengan menggunakan ujia Varian Satu Jalur (One Way ANOVA). Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata untuk lebih dari dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasi dan data yang memenuhi syarat adalah jika varian sama atau subjek berasal dari kelompok yang homogen, (Priyatno, 2008: 102).