PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

dokumen-dokumen yang mirip
PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA. Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta Telp: Fax:

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari

BAB I PENDAHULUAN. karena hutan memiliki banyak manfaat bagi kehidupan manusia, hewan dan

I. PENDAHULUAN. menyebabkan perubahan yang signifikan dalam iklim global. GRK adalah

BAB I PENDAHULUAN. Hutan memiliki banyak fungsi ditinjau dari aspek sosial, ekonomi, ekologi

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dilaksanakan dari bulan Mei sampai dengan Juni 2013.

Pemanfaatan Hutan Mangrove Sebagai Penyimpan Karbon

BAB I PENDAHULUAN. Di permukaan bumi ini, kurang lebih terdapat 90% biomasa yang terdapat

PENDAHULUAN. hutan yang luas diberbagai benua di bumi menyebabkan karbon yang tersimpan

BAB I PENDAHULUAN. Penyerapan karbon oleh hutan dilakukan melalui proses fotosintesis. Pada proses

BAB I. PENDAHULUAN. Indonesia tetapi juga di seluruh dunia. Perubahan iklim global (global climate

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

L PEI\{DAITULUAIT. 1.1 Latar Belakang. di Sumatra Selatan 51,73 oh), di Kalimantan (di Kalimantan Selatan 9,99 %o;

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan hutan tropis yang menghilang dengan kecepatan yang dramatis. Pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Hutan merupakan pusat keragaman berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang. jenis tumbuh-tumbuhan berkayu lainnya. Kawasan hutan berperan

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. iklim global ini telah menyebabkan terjadinya bencana alam di berbagai belahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS POTENSI SERAPAN KARBON PADA AREA KONSERVASI MANGROVE PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA, Tbk KALIMANTAN SELATAN

Iklim Perubahan iklim

BAB I. PENDAHULUAN. menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim. Pemanasan tersebut

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

DISAMPAIKAN PADA ACARA PELATIHAN BUDIDAYA KANTONG SEMAR DAN ANGGREK ALAM OLEH KEPALA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi dunia saat ini. Pemanasan global berhubungan dengan proses. infra merah diserap oleh udara dan permukaan bumi.

PELESTARIAN BIODIVERSITAS DAN PERUBAHAN IKLIM JOHNY S. TASIRIN ILMU KEHUTANAN, UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Kegiatan konversi hutan menjadi lahan pertambangan melepaskan cadangan

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. atmosfir, laut, dan daratan (Rusbiantoro, 2008). Pemanasan global termasuk salah

BAB I PENDAHULUAN. meningkat dengan tajam, sementara itu pertambahan jaringan jalan tidak sesuai

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

PENDAHULUAN. mengkonversi hutan alam menjadi penggunaan lainnya, seperti hutan tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Kalimantan 32% Papua 30% dan sebagian kecil ada di Sulawesi, Halmahera

I. PENDAHULUAN. Biomassa berperan penting dalam siklus biogeokimia terutama dalam siklus

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. dalam siklus karbon global, akan tetapi hutan juga dapat menghasilkan emisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sekitar 60 Pg karbon mengalir antara ekosistem daratan dan atmosfir setiap

I. PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat dimanfaatkan,

I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lahan Gambut

TINJAUAN PUSTAKA. oleh pemerintah untuk di pertahankan keberadaan nya sebagai hutan tetap.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN INVENTARISASI GAS RUMAH KACA NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dengan kata lain manfaat

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. tidak berkelanjutan. Pertanian dengan olah tanah intensif di lahan kering merusak

TINJAUAN PUSTAKA. sektor pertanian (MAF, 2006). Gas rumah kaca yang dominan di atmosfer adalah

I. PENDAHULUAN. (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Nasional Penurunan Emisi gas Gas Rumah Kaca (RAN-GRK) untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar inframerah yang panas. Sinar inframerah tersebut di

PENDUGAAN SIMPANAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN LAHAN PADA TEGAKAN EUKALIPTUS (Eucalyptus sp) DI SEKTOR HABINSARAN PT TOBA PULP LESTARI Tbk

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG GERAKAN MENANAM POHON BELITUNG TIMUR PELANGI

PENDAHULUAN Latar Belakang

(RAD Penurunan Emisi GRK) Pemanasan Global

Informasi hasil aplikasi perhitungan emisi grk

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. saling berkolerasi secara timbal balik. Di dalam suatu ekosistem pesisir terjadi

BAB I PENDAHULUAN. intensitas ultraviolet ke permukaan bumi yang dipengaruhi oleh menipisnya

INVENTARISASI DAN PENENTUAN KEMAMPUAN SERAPAN EMISI CO2 OLEH RUANG TERBUKA HIJAU DI KABUPATEN SIDOARJO, JAWA TIMURM

TINJAUAN PUSTAKA. didalamnya, manfaat hutan secara langsung yakni penghasil kayu mempunyai

I. PENDAHULUAN. terdiri dari sekumpulan vegetasi berkayu yang didominasi oleh pepohonan. Hutan

18/04/2012. Program Studi Kehutanan, FP USU

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 bertempat di kawasan sistem

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengolahan tanah merupakan tindakan mekanik terhadap tanah yang ditujukan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pemanasan global antara lain naiknya suhu permukaan bumi, meningkatnya

Pengaruh Daya Dukung Hutan Terhadap Iklim & Kualitas Udara di Ekoregion Kalimantan

1.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Biomassa. pohon untuk jenis Mahoni, Jati dan Akasia dari berbagai variasi ukuran, diperoleh

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Kalimantan Tengah

TINJAUAN PUSTAKA. Perubahan iklim adalah berubahnya kondisi rata-rata iklim dan/atau

PENDUGAAN KANDUNGAN KARBON DI ATAS PERMUKAAN TANAH PADA KAWASAN ARBORETUM UNIVERSITAS RIAU

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

TRAINING UPDATING DAN VERIFIKASI DATA PSP UNTUK MRV KARBON HUTAN

I. PENDAHULUAN. Peningkatan aktivitas manusia di muka bumi telah mendorong terjadinya

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Jawa Timur

PERAN MASYARAKAT DALAM MONITORING KARBON

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Indonesia

IDENTIFIKASI SUMBER EMISI SEKTOR KEHUTANAN KEBAKARAN HUTAN PENEBANGAN POHON PERUBAHAN PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN (LEGAL DAN ILLEGAL)

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Jawa Barat

I. PENDAHULUAN. Singkong merupakan salah satu komoditi pertanian di Provinsi Lampung.

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Bali

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Maluku

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di DKI Jakarta

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Aceh

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Papua

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Gorontalo

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Emisi Gas Rumah Kaca di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sektor sosial budaya dan lingkungan. Salah satu sektor lingkungan yang terkait

BAB I. PENDAHULUAN. Perubahan iklim merupakan fenomena global meningkatnya konsentrasi

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Nusa Tenggara Timur

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Tenggara

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Sulawesi Utara

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan perekonomian masyarakat maupun Negara. Bisa melalui

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

Transkripsi:

PT. SANJI WANATIRTA INDONESIA Jalan Anggrek No. 09, Sambilegi Baru, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta 55282 Telp: 0274 4332389 Fax: 0274 488476 0

PROPOSAL PENGUKURAN CADANGAN KARBON DALAM SKEMA PERDAGANGAN KARBON 1. Latar Belakang Perubahan iklim global yang terjadi akhir-akhir ini disebabkan karena terganggunya keseimbangan energi antara bumi dan atmosfir. Keseimbangan tersebut dipengaruhi antara lain oleh peningkatan gasgas asam arang atau karbon dioksida (CO2), metana (CH2), dan nitrogen oksida (N2O) yang kesemuanya lebih dikenal dengan gas rumah kaca (GRK). Pada dua dekade terakhir ini, gas rumah kaca yang ada di atmosfir meningkat dengan tajam. Hal ini disebabkan karena banyak pengelolaan lahan yang kurang tepat. Banyak lahan-lahan hutan yang dialih gunakan menjadi lahan pertanian, perkebunan dan pertambangan. Disamping itu tumbuhnya industri penghasil gas rumah kaca juga berkembang. Tumbuhan memerlukan sinar matahari, CO2 dan air untuk proses fotosintesis. Hasil dari fotosintesis berupa glukosa dan karbohidrat disebarluaskan diseluruh tanaman. Proses penimbunan C di dalam tanaman dinamakan dengan proses sekuestrasi. Dengan kita mengetahui berapa besarnya C yang ditimbun atau disimpan dalam tanaman maka dapat menggambarkan banyaknya CO2 di atmosfir yang dapat diserap oleh vegetasi ini. Jumlah C tersimpan antara lahan berbeda-beda besarnya, tergantung pada keragaman dan kerapatan tumbuhan yang ada serta jenis pengelolaannya. Jumlah biomassa yang disimpan sangat besar 1

apabila kondisi lahannya subur, rapat, banyak seresah sehingga jumlah C yang tersimpan di dalam tanah juga banyak. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui besar emisi karbon yang dikeluarkan oleh instansi dan atau perusahaan serta mengetahui besaran sequestrasi karbon di kawasan tertentu. Dengan adanya dokumen mengenai perhitungan karbon tersimpan diharapkan dapat menjadi masukan untuk instansi dan atau perusahaan dalam pengambilan keputusan, dukungan kebijakan, pemecahan masalah, penilaian dan perumusan fakta mengenai karbon. Selain itu juga memberikan peluang bagi instansi dan atau perusahaan untuk melakukan perdagangan karbon dalam pengembangan bisnis baru dalam konservasi lingkungan. 2. Maksud, Tujuan, dan Kegunaan 2.1. Maksud Maksud dari kegiatan ini yaitu untuk mengetahui besar emisi karbon yang dikeluarkan oleh instansi dan atau perusahaan serta mengetahui besaran sequestrasi karbon di kawasan tertentu. 2.2. Tujuan Kegiatan penelitian untuk mengetahui jumlah karbon dalam skema perdagangan karbon ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui emisi karbon yang dikeluarkan dari instansi dan atau perusahaan tertentu. 2. Mengetahui besaran sequestrasi karbon di kawasan kegiatan usaha atau wilayah dalam suatu atau ekosistem tertentu. 2

2.3. Manfaat Dengan adanya dokumen mengenai perhitungan karbon tersimpan diharapkan dapat menjadi masukan untuk instansi dan atau perusahaan dalam pengambilan keputusan, dukungan kebijakan, pemecahan masalah, penilaian dan perumusan fakta mengenai karbon. Selain itu juga memberikan peluang bagi instansi dan atau perusahaan untuk melakukan usaha baru dalam perdagangan karbon. 2.4. Instansi atau Kelembagaan Kegiatan ini sangat dibutuhkan oleh instansi, pemerintah (BLH, Bappeda, dinas dinas terkait) dan sektor swasta. 3. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pembuatan dokumen master plan yaitu metode pengumpulan data dalam pengukuran secara langsung (Data Primer) dan tidak langsung (Data Sekunder). Metode langsung dilakukan dengan observasi langsung di lapangan gunanya untuk mengetahui dan menentukan titik lokasi penelitian. Pada lokasi dilakukan pengukuran besarnya karbon dilakukan dengan pembuatan plot permanen untuk dilakukan inventarisasi pohon dan tegakan. Selanjutnya setelah data inventarisasi terkumpul kemudian dihitung rata-rata diameter dan tinggi. Untuk jenis tanaman yang belum memiliki matriks perhitungan secara allometrik maka perlu dilakukan pengambilan sampel pohon bisa bagian atas pohon ataupun bagian bawah pohonnya, yang kemudian dioven hingga mencapai berat kering udara untuk selanjutnya dianalisa besar kandungan karbonnya. Sedangkan metode tidak langsung dilakukan dengan menganalisis data sekunder yang diperoleh dari desa, intansi terkait, dan juga masyarakat sekitar. Di samping itu, apabila sampel diperlukan, juga menggunakan cara GIS. 3

Dalam data sekunder lebih dominan berkaitan dengan manfaat yang dapat diperoleh dari usaha baik dari aspek sosial, ekonomi dan budaya. 3.1. Data Primer Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan. Beberapa data primer yang di perlukan antara lain: a. Data inventarisasi tegakan. b. Sampel pohon (30 sampel pohon) untuk dilakukan analisis karbonnya. Penilaian pohon yang diteliti/diukur didasarkan pada kriteria, jenis dan ukuran pohon. 3.2. Data Sekunder Data Sekunder merupakan data yang tidak diperoleh langsung di lapangan. Data sekunder berfungsi sebagai data penunjang/pelengkap yang ada relevansinya dengan keperluan penelitian. Beberapa data sekunder yang diperlukan antara lain: a. Data lengkap perusahaan/pabrik/instansi. b. Data besar emisi yang dikeluarkan. c. Tabel Allometrik (pada jenis yang sudah memiliki tabel Allometrik) untuk menaksir besarnya karbon yang ada. 4. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam studi ini adalah metode analisis secara kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui berapa besar karbon yang tersimpan di dalam tanaman. Perhitungan besarnya karbon yang tersimpan dilakukan dengan metode Allometrik. 5. Pelaksanaan Penelitian 5.1. Hasil Penelitian Beberapa laporan penelitian, berupa: a. Laporan Pendahuluan 4

b. Laporan Draft/Konsep c. Laporan Akhir 5.2. Waktu Studi Pelaksanaan studi ini disesuaikan dengan waktu dan frekuensi pelaporan yang tertulis dalam dokumen. Setiap kegiatan mempunyai waktu studi yang berbeda dan akan dibicarakan lebih lanjut disesuaikan dengan jenis usaha dan/atau kegiatannya. 5.3. Peneliti Dalam penelitian ini akan dilaksanakan oleh: a. Ahli Ekonomi b. Ahli Forestry c. Ahli Statistik d. Ahli Lingkungan Tenaga Ahli peneliti akan disesuaikan dengan bidang dan jenis usaha dan/atau kegiatan yang akan dilakukan pengelolaan. 6. Rencana Anggaran Rencana Anggaran Biaya kegiatan Pengukuran Cadangan Karbon ini akan dibicarakan lebih lanjut. 7. Penutup Proposal kegiatan Pengukuran Cadangan Karbon ini kami sampaikan dengan harapan terjalin kerjasama dan saling berkontribusi dalam pengelolaan lingkungan hidup. 5