Kerangka Acuan Kerja/KAK

dokumen-dokumen yang mirip
Kerangka Acuan Kerja/KAK

Kerangka Acuan Kerja/KAK

Kerangka Acuan Kerja/KAK

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pembangunan PLTMH di Desa Beringin Tinggi Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin Propinsi Jambi

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Perbaikan PLTMH di Desa Rantau Kermas Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin Propinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

REKAPITULASI. JUMLAH HARGA (Rp) URAIAN PEKERJAAN

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB V PENJADWALAN DAN EVALUASI PROYEK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum 1.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan dan kemakmuran suatu negara nampak dari infrastrukturnya.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah pemakai jalan yang akan menggunakan sarana tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN I - 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Judul Tugas Akhir Perencanaan Struktur Gedung Lima Lantai Kantor Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang.

I-1 BAB I PENDAHULUAN. I.1 Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal

BAB I PENDAHULUAN. LAPORAN TUGAS AKHIR I 1 Perencanaan Struktur Gedung Perkantoran Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHALUAN I.1. Tinjauan Umum

DATA INFORMASI DALAM RANGKA MONITORING/ EVALUASI/ KOORDINASI/ FASILITASI KEGIATAN PEMBANGUNAN APBD/ APBN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI 3.1. PERSIAPAN

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

PROWATER SEBAGAI SOLUSI PENGEMBANGAN PEMBANGKIT LISTRIK. Johny Ivan, ST. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3.2. PENGUMPULAN DATA

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

3.2. TAHAP PERANCANGAN DESAIN

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KATA PENGANTAR. Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan

2012, No.71 2 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Kebandarudaraan adalah segala sesuatu yang berkaita

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK DAN KEMAJUAN PEKERJAAN. secara menyeluruh mulai dari perencanaan, pembangunan fisik sampai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA & EVALUASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

Manajemen Pengelolaan Pembangkit Energi Listrik. Toha Ardi Nugraha

BAB II TINJAUAN UMUM KONSULTAN INTERIOR

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN I-1

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

PANDUAN KERJA PRAKTEK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang sedang berkembang.

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III PESERTA PROYEK KONTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. murah maka kebutuhan akan perumahan atau tempat tinggal, gedung

BAB I PENDAHULUAN. yang baik serta pola pikir masyarakat yang lebih mengutamakan budaya turun

BAB V ANALISIS, HASIL DAN PEMBAHASAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN I-1

3.2 TAHAP PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Tinjauan Umum

Fasilitas Kemakmuran Hijau. Hibah Pengelolaan Sumber

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA DATABASE PERENCANAAN JALAN KECAMATAN SAMPANG KABUPATEN SAMPANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN SURVEI PENDAHULUAN PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pada beberapa area. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (mode,

Kerangka Acuan Kerja (KAK) Pengadaan bibit untuk kegiatan rehabilitasi lahan terdegradasi dalam areal kerja PHBM di Provinsi Jambi

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DAN JEMBATAN

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

BAB I PENDAHULUAN 1. 2 LATAR BELAKANG

MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT

II. KEGIATAN PENGAWASAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas tersebut dalam satu periode tertentu. yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek. Untuk

Owner (Pemilik Proyek)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Perencanaan MEP Proyek Whiz Hotel Yogyakarta di Yogyakarta, yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

PENJELASAN PENYUSUNAN RANCANGAN TEKNIS (DED) DAN RAB

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI MUSI BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI MUSI BANYUASIN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG

Bab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I TINJAUAN UMUM

Transkripsi:

Proyek MCA-Indonesia: Konsorsium IIEE-RMI-ProWater-LKM Wonorejo Kerangka Acuan Kerja/KAK Pembangunan Jembatan untuk Proyek Peningkatan Ekonomi dengan Pemberdayaan Masyarakat Yang Inklusif Melalui Pengembangan Pusat Pengetahuan (Center of Knowledge/CoK) berbasis Energi Terbarukan Tim Konsorsium 24/07/2017 Page 1 of 6

Judul penugasan Proyek ToR Reference No. 008 Diterbitkan pada 07 Agustus, 2017 Disahkan pada 07 Agustus, 2017 KERANGKA ACUAN KERJA Pembangunan Jembatan Gantung Peningkatan Ekonomi dengan Pemberdayaan Masyarakat Yang Inklusif Melalui Pengembangan Pusat Pengetahuan (Center of Knowledge/CoK) berbasis Energi Terbarukan Tanda tangan Oleh Hakimul Batih, Ph.D (Penanggung Jawab Proyek) Page 2 of 6

1. Latar Belakang Konsorsium Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi (IIEE)-Rimbawan Muda Indonesia (RMI)-ProWater-LKM Wonorejo sedang melaksanakan kegiatan proyek Peningkatan Ekonomi dengan Pemberdayaan Masyarakat Yang Inklusif melalui Pengembangan Pusat Pengetahuan (Center of Knowledge/CoK) berbasis Energi Terbarukan di Korong Wonorejo, Jorong Sungai Lambai, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Proyek tersebut didanai oleh Program Hibah Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat (PSDABM) MCA-Indonesia (Millenium Challenge Account Indonesia). Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam proyek tersebut adalah pembangunan jembatan, pembangunan rumah pengetahuan (Center of Knowledge) dan pembangunan penggilingan padi. Keseluruhan bangunan tersebut akan dibangun di Korong Wonorejo, Nagari Lubuk Gadang Selatan. Jembatan sebagai prasarana transportasi darat yang menghubungkan satu tempat dengan tempat lain masih sangat diperlukan untuk menunjang lancarnya aktifitas masyarakat di Korong Wonorejo mengingat terdapat area di Korong yang dipisahkan oleh sungai/kali. Jembatan yang akan dibangun diharapkan akan mempermudah akses masyarakat menuju rumah turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan juga menuju kebun teh sebagai tempat kerja kebanyakan masyarakat Wonorejo. Saat ini Korong Wonorejo memiliki jembatan gantung yang terbuat dari kayu dan tidak permanen, namun lokasi jembatan yang kurang strategis mengakibatkan masyarakat harus memutar jalan dengan jarak yang lebih jauh untuk menuju rumah turbin dan kebun teh. Selain itu, jembatan yang ada saat ini kondisinya sudah menjelang rusak dan di lokasi tersebut sering terkena banjir bandang. Kebutuhan akan pembangunan jembatan yang permanen mempunyai manfaat yang sangat berarti untuk menunjang aktifitas harian warga Korong Wonorejo. Oleh karena itu, pembangunan jembatan untuk lalu lintas orang dan kendaraan bermotor yang memiliki konstruksi yang kokoh, kekuatan dan kelayakan struktural, aman serta umur jembatan yang panjang sangat dibutuhkan oleh warga korong Wonorejo. 2. Maksud, Tujuan dan Sasaran 2.1 Maksud Maksud dari kegiatan ini yaitu untuk mendukung kegiatan masyarakat dalam pengelolaan PLTMH dan beraktivitas melalui pembangunan jembatan sebagai bagian dari kegiatan proyek Peningkatan Ekonomi dengan Pemberdayaan Masyarakat Yang Inklusif melalui Pengembangan Pusat Pengetahuan (Center of Knowledge/CoK) berbasis Energi Terbarukan 2.2 Tujuan Tujuan dari kegiatan ini, yaitu terbangunnya jembatan yang mempermudah akses masyarakat menuju rumah turbin Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan juga menuju kebun teh sebagai tempat kerja kebanyakan masyarakat Wonorejo. 2.3 Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah tersedianya bangunan jembatan dengan panjang bentangan jembatan 40 m dan lebar 1,5 m dan sesuai dengan spesifikasi teknis yang terdapat di lampiran. Page 3 of 6

3. Dasar Hukum Berdasarkan perjanjian hibah antara MCA-Indonesia dengan Konsorsium Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi (IIEE) No 2016/Grant/063. 4. Lokasi Kegiatan Kegiatan pembangunan fisik jembatan gantung berlokasi di Korong Wonorejo, Jorong Sungai Lambai, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat. 5. Ruang Lingkup Kegiatan Jembatan yang akan dibangun sesuai dengan standar teknis dan mempertimbangkan aspek keamanan, keselamatan dan kenyamanan pengguna. Ruang lingkup kegiatan pembangunan jembatan yakni: 1) Berkoordinasi dengan pemilik lahan yang akan dilalui oleh jalan menuju jembatan baik disisi Korong Wonorejo maupun disisi lahan kebun teh. 2) Membuat rencana kerja 3) Pekerjaan Pembangunan Jembatan sesuai dengan spesifikasi teknis yang telah ditentukan 4) Pembuatan Laporan Pekerjaan 6. Hasil yang diharapkan (Output) Output dari kegiatan ini adalah: a. Terbangunnya jembatan di Korong Wonorejo Pembangunan fisik jembatan perlu mengikuti dan memenuhi spesifikasi teknis sebagaimana tertulis dalam studi teknis (studi kelayakan dan detail engineering design/ded) yang telah dilakukan. b. Adanya Dokumen laporan pelaksanaan kegiatan pembangunan jembatan Kontraktor pelaksana yang terpilih harus mendokumentasikan dan melaporkan setiap kemajuan pembangunan jembatan yang mencakup: Laporan-laporan perkembangan pekerjaan yang terdiri dari laporan awal, antara dan laporan final. Foto-foto pekerjaan dari 0% sampai dengan 100%, berwarna minimal ukuran kartu pos, foto-foto tersebut mencakup minimal lima peristiwa yaitu (i) sebelum pekerjaan dimulai, (ii) pelaksanaan pekerjaan pendahuluan, (iii) pelaksanaan pekerjaan bangunan bawah/pondasi, (iv) pelaksanaan pekerjaan bangunan atas, (v) pekerjaan pengamanan, (vi) pekerjaan lain-lain. 7. Sumber dana Kegiatan ini memperoleh pendanaan dari Millenium Challenge Account-Indonesia melalui Institut Indonesia untuk Ekonomi Energi (IIEE) yang berperan sebagai penerima hibah dan ketua konsorsium proyek. 8. Jangka Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan dilakukan selama 60 hari kalender. Page 4 of 6

9. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan ini akan mulai dilaksanakan pada awal September 2017. Penyedia barang dan jasa terpilih wajib membuat jadwal kegiatan pekerjaan dan personil yang terlibat sesuai dengan acuan gambar timeline di bawah ini. Pelaksanaan kegiatan selama periode tersebut harus didukung dengan timesheet pekerjaan. a. Sebelum pekerjaan ini dimulai, maka Pelaksana/Penyedia Jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang memuat uraian pekerjaan, bobot pekerjaan, dan grafik hasil pekerjaan, jadwal pengadaan dan penggunaan bahan serta tenaga kerja secara terperinci. b. Dalam pelaksanaan pekerjaan, Pelaksana/Penyedia Jasa harus membuat Rencana Kerja Harian, Mingguan, dan Bulanan yang diketahui/disetujui oleh Koordinator Proyek/Pengawas Lapangan dan daftar yang memuat pemasukan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan. c. Rencana Kerja (Time Schedule) di atas harus mendapat persetujuan dari Pembuat Komitmen dan Pelaksana Teknis Kegiatan serta Koordinator Proyek/Pengawas Lapangan. d. Rencana Kerja (Time Schedule) harus sudah selesai dibuat oleh Pelaksana/Penyedia Jasa paling lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah Surat Perintah Penunjukan Penyedia Jasa (SPPJ) diterima. e. Pelaksana/Penyedia Jasa harus memberikan Rencana Kerja (Time Schedule) sebanyak 4 (empat) lembar kepada Koordinator Proyek / Pengawas dan 1 (satu) lembar harus dipasang pada dinding bangsal kerja. f. Koordinator Proyek/Pengawas Lapangan akan menilai prestasi pekerjaan Pelaksana/Penyedia Jasa berdasarkan Rencana Kerja (Time Schedule) yang ada. TIME SCHEDULE Pekerjaan : Pembangunan Jembatan Gantung Lokasi : Korong Wonorejo, Jorong Sungai Lambai, Nagari Lubuk Gadang Selatan, Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok Selatan Tahun Anggaran : 2017 NO. URAIAN PEKERJAAN BOBOT MINGGU KE- % 1 2 3 4 5 6 7 8 +4 Hari BOBOT % KET. A PEKERJAAN PENDAHULUAN 100 B PEKERJAAN BANGUNAN BAWAH / PONDASI C PEKERJAAN BANGUNAN ATAS D PEKERJAAN PENGAMANAN F PEKERJAAN LAIN-LAIN TOTAL 0 BOBOT RENCANA 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 BOBOT RENCANA KOMULATIF 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 BOBOT REALISASI BOBOT REALISASI KOMULATIF DEVIASI 10. Spesifikasi Teknis Informasi detail mengenai spesifikasi teknis pekerjaan jembatan dapat dilihat pada Lampiran 1. Spesifikasi Teknis. Selain itu, desain teknis pembangunan jembatan mengikuti desain jembatan sebagaimana tergambar pada Lampiran 2. Gambar Jembatan. Quantity pekerjaan sebagaimana tercantum pada Lampiran 3. Bill of Quantity. Page 5 of 6

11. Metode Pengadaan Barang dan Jasa Metode pengadaan pembangunan jembatan gantung ini adalah lelang/seleksi terbuka. 12. Pagu Anggaran Adapun pagu anggaran untuk pembangunan jembatan gantung ini adalah Rp 418,607,000,-. Pagu Anggaran sudah termasuk penyediaan Papan Nama Proyek, tempat penyimpanan material proyek, tempat pekerja proyek, dan perlengkapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta pengamanan lingkungan. 13. Pelaporan Kontraktor pelaksana terpilih wajib memberikan dokumen laporan tertulis kepada Pengawas Lapangan (Ahli Sipil Konsorsium) dan Koordinator Proyek dalam beberapa periode laporan yaitu: a. Laporan harian, mingguan dan bulanan mengenai kemajuan pekerjaan b. Laporan awal kemajuan pembangunan jembatan c. Laporan antara pembangunan jembatan d. Laporan final pembangunan jembatan Format dan sistematika laporan penulisan wajib mendapat persetujuan Pengawas Lapangan (Ahli Sipil Konsorsium) dan kontraktor pelaksana bersedia melakukan revisi penulisan sesuai kebutuhan yang diminta. Page 6 of 6