BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rezki Prima Putri, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Penilaian atau asesmen dalam pembelajaran memiliki kedudukan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakan

2015 PENERAPAN LEARNING LOG UNTUK MENDIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI ECHINODERMATA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renaldi Ednin Vernia,2013

BAB I PENDAHULUAN. Proses belajar mengajar Biologi tidak selamanya berjalan efektif, karena

2015 PENGEMBANGAN ASSESMEN KINERJA UNTUK MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM

BAB I PENDAHULUAN. membosankan dapat membuat siswa terdorong untuk belajar dan lebih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rizma Yuansih, 2014 Universitas Pendidikan Indonesia Repository.upi.edu Perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... A. Latar Belakang... 1

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Asesmen merupakan bagian yang sangat penting dalam proses

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR TABEL... vii. DAFTAR BAGAN... ix. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II BLENDED E-LEARNING

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neni Yuningsih, 2013

BAB I PENDAHULUAN. curriculum) ke kurikulum berbasis kompetensi (competency based. menuntut siswa untuk menerapkan langsung konsep yang di dapat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disebutkan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. tabiat (behavior) manusia. Yang dimaksud dengan behavior adalah setiap

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. guru untuk mengetahui dan memperbaiki proses maupun hasil belajar siswa.

2015 PENGEMBANGAN ASESMEN AUTENTIK UNTUK MENILAI KETERAMPILAN PROSES SAINS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN SISTEM EKSKRESI

BAB I PENDAHULUAN. Biologi merupakan salah satu bidang IPA yang menyediakan berbagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. studi atau suatu bagian dari bidang studi. Peta konsep bukan hanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arini, 2013

I. PENDAHULUAN. Keterampilan proses sains sangat penting dimiliki oleh siswa untuk. menghadapi persaingan di era globalisasi yang menuntut persaingan

KEMAMPUAN CALON GURU BIOLOGI DALAM MENYUSUN RUBRIK ANALITIS PADA ASESMEN KINERJA PEMBELAJARAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. O X O Pretes Perlakuan Postes

BAB I PENDAHULUAN. Hakekat belajar IPA adalah sebagai produk dan sebagai proses, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah sekolah yang dirancang untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Pendidikan juga proses membimbing

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. biologi belum secara maksimal diterapkan, terutama dalam pengembangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, menggambarkan analisis dari materi yang akan. penemuan tentang pengetahuan pembelajaran, dan sebuah perspektif

1 PENDAHULUAN. memfasilitasi, dan meningkatkan proses serta hasil belajar siswa. Hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2015 PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE ASSESSMENT) SISWA SMA PADA PRAKTIKUM HIDROLISIS GARAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis, yang dilakukan oleh orangorang

2015 PROFIL COMMUNICATE STYLE DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA TENTANG MATERI SISTEM REPRODUKSI MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BAB VII TEKNIK PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMA Negeri 1. Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi yang

Penilaian Berbasis Kinerja untuk Penjasorkes. Oleh : Tomoliyus

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran. Penilaian Pembelajaran. Proses Pembelajaran. Gambar 1.1 Komponen Pembelajaran

PENERAPAN MEDIA GAMBAR DALAM MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

KETERAMPILAN CALON GURU BIOLOGI MERANCANG PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 BIOLOGY TEACHER CANDICATE SKILLS IN DESIGN LEARNING CURRICULUM 2013

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang diperoleh dalam teori.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kritis sangat penting dimiliki oleh mahasiswa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembelajaran yang sekarang ini banyak diterapkan adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BIOEDUKASI Jurnal Pendidikan Biologi e ISSN Universitas Muhammadiyah Metro p ISSN

EFEKTIVITAS PROGRAM PEMBEKALAN KEMAMPUAN ASESMEN BAGI CALON GURU KIMIA DALAM PEMBELAJARAN. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN ASESMEN ALTERNATIF PORTOFOLIO IPA KELAS VIII MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

2014 PENERAPAN ASESMEN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN RESPIRASI SERANGGA DI SMP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk mempermudah pembahasan, terlebih dahulu akan diuraikan definisi

BAB I PENDAHULUAN. nasional sedang menggalakan pendidikan berbasis karakter. Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan IPA (Sains) merupakan salah satu konsep yang ditawarkan di

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang berkaitan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Penilaian Portofolio Sebagai Bentuk Penghargaan Guru Terhadap Hasil Belajar Dan Karya Siswa. Oleh Wahyudi

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlibat di dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengajarkan sains, guru harus memahami tentang sains. pengetahuan dan suatu proses. Batang tubuh adalah produk dari pemecahan

2013 PENGARUH PENGGUNAAN PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA PADA KONSEP TUMBUHAN LUMUT DAN PAKU

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya. Ketercapaian tujuan pendidikan dapat diwujudkan melalui program

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan sangat penting dalam kehidupan manusia bahkan tidak

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu

Inisiasi III ASESMEN PEMBELJARAN SD

BAB I PENDAHULUAN. Rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI)/Sekolah Bertaraf

BAB III METODE PENELITIAN. 2009). Maka penelitian ini digunakan untuk melihat gambaran penerapan

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek kehidupan masyarakat termasuk di bidang pendidikan.

ANALISIS BUTIR ULANGAN HARIAN BIOLOGI KELAS XI IPA 3 SMA KARTIKA III-1 BANYUBIRU MENGGUNAKAN KORELASI POINT BISERIAL

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian atau asesmen memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rustaman, et al. (2005) bahwa dalam proses pembelajaran ada empat langkah utama yang menjadi tugas guru, yaitu perumusan tujuan pembelajaran, metode, alat dan evaluasi pembelajaran. Keempat langkah ini dalam pelaksanaannya saling terkait satu sama lainnya. Jenis asesmen yang sering dilakukan oleh guru saat ini adalah asesmen tradisional atau sering disebut paper and pencil test. Seperti yang dikemukakan oleh Wulan (2007) bahwa achievement test (tes prestasi belajar) sering dijadikan sebagai satu-satunya alat pengambilan keputusan tentang siswa. Informasi hasil tes sering dijadikan sebagai alat utama untuk mengetahui pencapaian tujuan-tujuan penting pembelajaran. Penggunaan asesmen tradisional secara tunggal untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang diketahui, dilakukan dan dikerjakan peserta didik dirasakan belum cukup, karena di samping kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh asesmen tersebut, terdapat pula kekurangan-kekurangan yang dirasakan perlu adanya asesmen pendamping untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Penggunaan asesmen pendamping ini sering disebut sebagai asesmen alternatif. Menurut Wulan (2007) asesmen alternatif adalah penilaian non-tradisional yang menilai perolehan, penerapan pengetahuan dan keterampilan yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk. Suatu penilaian alternatif diperlukan untuk melengkapi tes. Penilaian alternatif tersebut semestinya dapat mengatasi berbagai kelemahan yang dimiliki oleh tes. Selanjutnya Wulan (2007) menambahkan bahwa asesmen alternatif bersifat real task situations/otentik, berpihak kepada siswa dan memberikan umpan balik yang lebih bermakna bagi pengembangan potensi siswa secara menyeluruh. Ada banyak jenis asesmen alternatif yang dapat digunakan oleh guru, salah satunya adalah penggunaan jurnal belajar (learning log). Menurut West Virginia

2 Department of Education (2012) learning log digunakan siswa untuk merefleksi materi yang mereka pelajari. Dalam penggunaan jurnal belajar ini, siswa merekam proses yang mereka lalui dalam mempelajari sesuatu yang baru, dan setiap pertanyaan yang mungkin mereka perlu untuk mengklarifikasikannya. Hal ini memungkinkan siswa untuk membuat koneksi ke apa yang telah mereka pelajari, menetapkan tujuan, dan merefleksikan proses belajar mereka. Hal tersebut bersesuaian dengan yang disebutkan dengan Pantiwati (2008) bahwa jurnal belajar sebagai salah satu jenis asesmen alternatif memiliki keunggulan di antaranya jurnal belajar dapat digunakan untuk merekam maupun meringkas aspek-aspek yang berhubungan dengan topik penting yang dipelajari, seperti misalnya perasaan siswa terhadap sains, kesulitan belajar yang dialami, ataupun kemampuan dalam memecahkan masalah dan topik tertentu. Lebih lanjut West Virginia Department of Education (2012) menjelaskan bahwa guru dan siswa dapat menggunakan jurnal belajar ini sebagai penilaian pembelajaran di kelas, sebagai catatan siswa tentang apa yang mereka pelajari dan mungkin pertanyaan-pertanyaan yang masih ada di benak mereka, dan guru memantau perkembangan siswa menuju penguasaan target pembelajaran melalui jurnal belajar mereka. Dengan membaca learning log siswa dan memberikan umpan balik deskriptif tentang apa yang telah dilakukan siswa dengan baik dan saran untuk peningkatan perbaikan, guru dapat membuat learning log sebagai alat yang ampuh untuk belajar. Penggunaan learning log dapat membantu siswa dalam pembelajaran Biologi, hal tersebut terlihat dari hasil penelitian Stephens dan Winterbottom (2010) yang menunjukkan bahwa dengan mengerjakan learning log, siswa mampu merefleksikan pembelajaran mereka sendiri. Selain itu siswa mampu menghubungkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan pembelajaran yang baik seperti kejelasan tujuan pembelajaran (clarity of objectives), kesulitan yang dirasakan (perceived difficulty), penyaluran keahlian (transferable skills), serta keyakinan dan relevansi pembelajaran (confidence and relevance of learning). Selain itu, penggunaan learning log pada pembelajaran juga mampu meningkatkan performa siswa, seperti pada penelitian eksperimental Ferede dan

3 Gorfu (2008) yang menunjukkan bahwa siswa yang belajar dengan menggunakan learning log memiliki nilai atau hasil belajar yang lebih tinggi daripada siswa yang tidak menggunakan learning log dalam kegiatan pembelajaran. Melihat banyaknya manfaat yang dapat diambil dari penggunaan learning log dalam pembelajaran berupa gambaran dari pemikiran siswa tentang proses pembelajaran yang dialaminya, maka learning log ini dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Seperti yang dijelaskan oleh Goode, et al. (2010) bahwa sebuah asesmen yang efektif adalah asesmen yang dapat digunakan oleh siswa untuk membuat proses belajar mereka lebih baik, dalam hal ini untuk mengetahui apa yang mereka ketahui, apa yang mereka ingin ketahui dan apa yang sudah mereka ketahui. Jika kita memfokuskan pada apa yang diketahui dan apa yang ingin atau apa yang perlu diketahui oleh siswa, hal ini merujuk pada suatu konsep tentang kebutuhan siswa. Menurut Sudjana (2001) kebutuhan belajar dapat diartikan sebagai suatu jarak antara tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang dimiliki pada suatu saat dengan tingkat pengetahuan, keterampilan, dan/atau sikap yang ingin diperoleh sesorang, kelompok, lembaga, dan/atau masyarakat yang hanya dapat dicapai melalui kegiatan belajar. Memaknai penjelasan di atas, dibutuhkan sebuah bentuk asesmen yang mampu mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa. Asesmen yang digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa sering disebut dengan analisis kebutuhan (need assessment atau need analysis). Wynne (2006) menjelaskan bahwa pada bidang pendidikan, sebuah analisis kebutuhan belajar membantu siswa untuk mengidentifikasi jenjang pengetahuan, skill dan kompetensi yang mereka miliki dengan pengetahuan, skill dan kompetensi yang seharusnya mereka miliki atau apa yang menjadi tujuan belajar mereka. Scissons (1982) mengajukan model penilaian mendasar untuk analisis kebutuhan antara lain skill, kompetensi atau pengetahuan dan motivasi, sedangkan Nurhayati (2011) menyebutkan bahwa analisis kebutuhan adalah proses penjaringan informasi tentang kompetensi yang dibutuhkan anak didik sesuai dengan jenjang pendidikan, sehingga kebutuhan akademis adalah kebutuhan

4 sesuai dengan tuntutan kurikulum yang tergambarkan dalam setiap bidang studi atau mata pelajaran. Analisis kebutuhan dengan menggunakan learning log yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah analisis kebutuhan belajar siswa berdasarkan kesulitan belajar pada materi sistem Hal ini didasarkan pada data yang ada di lapangan bahwa ditemukannya siswa yang mengalami kesulitan belajar pada konsep tersebut. Dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2012) bahwa siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari struktur, fungsi dan proses yang terjadi pada sistem Hal ini tentu menjadi sebuah masalah karena ketika siswa mengalami kesulitan belajar maka siswa tersebut tidak mampu memenuhi kriteria ataupun standar kurikulum yang ditetapkan, dalam hal ini Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Ketidakmampuan siswa dalam memenuhi kriteria dari standar kurikulum menunjukkan adanya kesenjangan (gap) antara kemampuan yang diharapkan dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga perlu dilakukan identifikasi kebutuhan belajar. Seperti yang dijelaskan oleh Wakley, et al. (2000) bahwa dengan menemukan kesenjangan (gap) pengetahuan antara yang dimiliki dan yang diharapkan berdasarkan kesulitan-kesulitan khusus yang dihadapi dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar. Baik penggunaan maupun penyusunan learning log harus disesuaikan dengan karakteristik konsep dan materi. Pada penelitian Hidayat (2012) penyusunan task pada learning log disesuaikan dengan indikator-indikator terkait materi pelajaran dan latar belakang kesulitan belajar. Namun, pada penyusunan atau penerapannya masih terdapat kekurangan, seperti bentuk task learning log yang memungkinkan siswa tidak menjawab pertanyaan, sehingga perlu diperbaiki supaya dapat menyediakan informasi tentang cara menyusun sebuah perangkat asesmen berupa learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan siswa pada materi sistem Pemilihan materi sistem reproduksi manusia ini didasarkan pada hasil penelitian Hidayat (2012) bahwa ditemukannya kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa dalam mencapai beberapa indikator pembelajaran. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi kebutuhan belajar siswa berdasarkan

5 kesulitan-kesulitan belajar yang dialami dalam mempelajari materi sistem Berdasarkan penjelasan di atas, fenomena kesulitan belajar ini diusahakan untuk diminimalisir dengan cara mengetahui kebutuhan belajar yang harus dimiliki siswa agar dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum. Oleh karena itu perlu diadakannya penelitian tentang asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penggunaan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa SMA pada materi sistem reproduksi manusia?. Rumusan masalah tersebut dijabarkan dalam pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana penyusunan perangkat penilaian learning log sebagai asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dalam mempelajari materi sistem reproduksi manusia? 2. Bagaimana penggunaan learning log sebagai asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dalam mempelajari materi sistem reproduksi manusia? 3. Apa saja kebutuhan belajar siswa dalam pembelajaran sistem reproduksi manusia? 4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam penggunaan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia? 5. Kelebihan apa saja yang ditemukan pada perangkat learning log yang dikembangkan?

6 6. Bagaimana tanggapan guru tentang penggunaan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia? C. Batasan Masalah Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam penelitian ini maka masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Asesmen alternatif yang digunakan berupa asesmen tertulis penilaian buku belajar harian (learning log), rubrik penilaian (rating scale) untuk menilai learning log, serta beberapa instrumen lain diantaranya lembar wawancara, format catatan penting lapangan dan tes pemahaman konsep sistem 2. Penggunaan asesmen alternatif untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa dibatasi hanya pada penyusunan dan penggunaan learning log sebagai asesmen kebutuhan siswa, serta tanggapan guru terhadap penggunaan learning log tersebut. 3. Kebutuhan belajar yang diidentifikasi adalah daftar kemampuan siswa berupa pengetahuan yang harus dimiliki siswa dalam mempelajari materi sistem 4. Penelitian dilakukan pada materi sistem reproduksi manusia khususnya pada struktur dan fungsi alat reproduksi pria dan wanita, pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyusunan dan penggunaan learning log dalam mengungkap kebutuhan belajar siswa pada materi sistem Tujuan umum tersebut dijabarkan dalam beberapa tujuan khusus berikut ini:

7 1. Menghasilkan perangkat penilaian berupa learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem reproduksi manusia. 2. Mengungkap kebutuhan belajar siswa dalam pembelajaran sistem reproduksi manusia berdasarkan jawaban-jawaban siswa pada perangkat learning log. 3. Mengungkap kelebihan dan kendala yang dihadapi dalam penggunaan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada materi sistem E. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai gambaran dan acuan dalam penyusunan asesmen alternatif khususnya learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa SMA pada konsep sistem reproduksi manusia yang selanjutnya dapat dikembangkan lagi oleh guru dalam menggunakan learning log untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa SMA pada konsep yang lain. 2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk mengembangkan model pembelajaran biologi yang sesuai untuk konsep sistem reproduksi manusia agar lebih mudah dipahami oleh siswa SMA dengan cara menyisipkan penilaian learning log pada pembelajaran biologi. 3. Hasil penelitian ini dapat memberikan feedback dan motivasi kepada siswa SMA dalam meningkatkan pemahaman konsep sistem 4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti sendiri dan orang lain untuk mengembangkan strategi yang sesuai dalam mempelajari konsep sistem reproduksi manusia serta peneliti dapat menerapkan penelitian ini untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa pada konsep-konsep biologi lainnya yang dianggap sulit.