BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan berusaha memiliki keunggulan kompetitif sebagai kekuatan agar mampu bersaing maupun bertahan dalam industrinya. Keunggulan kompetitif dibangun dengan melibatkan kemampuan untuk memanfaatkan kompetensi khusus, dimana kompetensi khusus merupakan kekuatan suatu perusahaan yang tidak dapat dengan mudah ditiru atau ditandingi oleh pesaing. Untuk mampu bersaing dan mempertahankan keberhasilannya, perusahaan harus memiliki keunggulan dalam jangka panjang. Dalam mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan diperlukan kompetensi khusus atau spesifik yang merupakan faktor pembentuk keunggulan kompetitif berkelanjutan pada perusahaan tersebut. Untuk melihat hal tersebut diperlukan pendekatan Resource-Based View (RBV) dikembangkan oleh Werneefelt (1984), Rumelt (1984) dan Barney (1986) dalam Madhani (2009), merupakan pendekatan yang digunakan mencari keunggulan kompetitif bagi setiap perusahaan. Resource Based View (RBV) menganalisis dan menginterpretasikan sumber daya organisasi untuk memahami bagaimana organisasi mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan. Berdasarkan RBV, keunggulan kompetitif organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya internal yang dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori yakni: sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya organisasional (Barney, 1991). 1
Dari ketiga sumber daya itu, sumber daya manusia adalah yang sangat berharga. Sedangkan sumberdaya organisasi yang sangat berharga, langka, tidak mudah ditiru dan tidak dapat disubstitusikan adalah sumber utama keunggulan kompetitif berkelanjutan untuk menciptakan kinerja unggul. RBV berfokus pada konsep sulit meniru atribut perusahaan sebagai sumber kinerja yang unggul dan keunggulan kompetitif (Barney, 1986; Hamel dan Prahalad, 1996 dalam Madhani, 2009). Sumber daya organisasi yang tidak dapat dengan mudah ditransfer atau dibeli, yang membutuhkan kurva belajar yang panjang atau perubahan besar dalam iklim organisasi dan budaya, lebih mungkin untuk menjadi unik bagi organisasi dan karenanya lebih sulit ditiru oleh pesaing. Fahy (2000) dalam Madhani (2009) menyatakan elemen penting dari RBV adalah keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan kinerja yang unggul, karakteristik dan jenis keunggulan menciptakan sumber daya dan pilihan strategi oleh manajemen. Selanjutnya mengenai RBV akan diuraikan dalam bab 2. Kantor Cabang BRI Pamulang perlu diteliti keunggulan kompetitifnya dibandingkan bank lain di area Pamulang berdasarkan pendekatan RBV meliputi faktor fisik, produk, teknologi yang bersifat tangible asset serta faktor kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan reputasi yang bersifat intangible assets. Penilaian keunggulan kompetitif Kantor Cabang BRI Pamulang terhadap sejumlah bank lain di area Pamulang berdasarkan survey persepsi nasabah terhadap faktor dari tangible assets dan intangible assets tersebut. 2
1.2 Rumusan Masalah Kantor Cabang BRI Pamulang berlokasi di kota Pamulang, Tangerang Selatan. Di area operasional Kantor Cabang BRI Pamulang terdapat sejumlah 15 bank lain yang berada dalam radius lokasi lebih kurang 500 m di sentra ekonomi Pamulang. Kelimabelas bank tersebut yaitu: Mandiri, BCA, BNI, CIMB Niaga, Mandiri Syariah, BNI Syariah, Muamalat, Panin, Maybank BII, Danamon, OCBCNISP, MNC Bank, BTN, BJB, Bank DKI. Kantor Cabang BRI Pamulang (BRI Pamulang) dalam perkembangan operasionalnya dari periode Desember 2012 sampai Desember 2013 terus mengalami peningkatan dalam jumlah penabung atau rekening yang dihimpun untuk produk tabungan, giro dan deposito serta jumlah transaksi hariannya (lampiran 1). Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat yang tinggi kepada BRI Pamulang dalam memanfaatkan produk dan jasa yang diberikan kepada nasabah. Kondisi ini melatarbelakangi untuk melakukan penelitian mengenai faktor-faktor apa yang menjadi keunggulan kompetitif bagi BRI Pamulang dibanding bank lain sehingga nasabah memilih BRI, mengingat di area Pamulang terdapat bank-bank lain yang bisa menjadi pilihan nasabah tersebut (lampiran 2). Produk simpanan bank pada dasarnya relatif sama, namun nasabah memiliki preferensi tertentu dalam memilih atau memanfaatkan produk tersebut. Produk simpanan perbankan cenderung merupakan indefferent product karena karakteristiknya sama namun nasabah memilih berdasarkan merk karena preferensi tertentu yang berbeda satu dengan yang lain. 3
Keunggulan kompetitif BRI Pamulang dengan pendekatan RBV selama ini belum pernah diteliti. Pemahaman yang lebih detail atas keunggulan kompetitif yang dimiliki BRI Pamulang sehingga menjadi pilihan masyarakat dalam menggunakan produk dan jasa perbankan, perlu diteliti agar dapat dikodifikasi secara jelas apakah keunggulan kompetitif yang dimiliki berasal dari faktor tangible assets yaitu fisik, produk dan teknologi atau intangible assets yaitu kapabilitas SDM dan reputasi berdasarkan pendekatan RBV. Selain itu guna memastikan faktor keunggulan kompetitif yang harus dijaga atau ditingkatkan, memperbaiki faktor yang masih merupakan kelemahan. Penelitian perihal keunggulan kompetitif dengan pendekatan RBV ini dimaksudkan pula agar analisis terhadap kekuatan yang dimiliki oleh BRI Pamulang dibanding bank lain berdasarkan penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk itu perlu dilakukan penelitian mengenai persepsi nasabah terhadap keunggulan kompetitif yang dimiliki BRI Pamulang dibanding bank lain dengan pendekatan RBV. Penelitian ini untuk menjawab faktor apa yang merupakan keunggulan kompetitif BRI Pamulang dibandingkan bank lain berdasarkan pendekatan RBV baik dari faktor fisik, produk dan teknologi yang merupakan tangible assets serta faktor kapabilitas SDM dan reputasi yang merupakan intangible assets, serta tingkat keunggulan kompetitif BRI Pamulang dibanding bank lain. 4
1.2.1 Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi faktor fisik, produk dan teknologi yang merupakan tangible assets serta faktor kapabilitas SDM dan reputasi yang merupakan intangible assets dari BRI Pamulang yang memiliki keunggulan kompetitif dibanding bank lain 2. Identifikasi faktor keunggulan kompetitif yang dominan di BRI Pamulang dibanding bank lain. 3. Identifikasi tingkat keunggulan kompetitif BRI Pamulang terhadap bank lain di area operasionalnya 1.2.2 Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Penilaian keunggulan kompetitif dinilai berdasarkan faktor fisik, produk dan teknologi yang merupakan tangible assets serta faktor kapabilitas SDM dan reputasi yang merupakan intangible assets berdasarkan pendekatan RBV. 2. Penelitian hanya dilakukan terhadap nasabah Kantor Cabang BRI Pamulang yang juga menjadi nasabah bank lain. 3. Nasabah yang dijadikan responden adalah nasabah yang berdomisili di sekitar area operasional BRI Pamulang dengan radius 3 km. 4. Bank lain dalam hal ini dipilih 4 bank, yaitu Mandiri, BCA, BNI, dan CIMB Niaga dengan pertimbangan berdasarkan ranking aset teratas bank-bank di Indonesia tahun 2013, yaitu BRI Rp 626 triliun, Bank Mandiri Rp 733 triliun, BNI Rp 387 triliun, BCA Rp 496 triliun, Bank CIMB Niaga Rp 219 5
triliun, total Rp 2.461 triliun merupakan 50% dari total aset perbankan nasional sebesar Rp 4.954 triliun. 5. Penelitian hanya terhadap nasabah yang memiliki rekening simpanan atau dana pihak ketiga, yaitu tabungan dan atau giro dan atau deposito. 6. Penelitian dilakukan dengan tidak membedakan status kantor antara kantor cabang untuk BRI dan dan kantor cabang pembantu untuk bank lain. 7. Faktor-faktor keunggulan kompetitif yang meliputi faktor fisik, produk dan teknologi yang merupakan tangible assets serta faktor kapabilitas SDM dan reputasi yang merupakan intangible assets diasumsikan telah mewakili untuk menilai keunggulan kompetitif BRI Pamulang dibanding bank lain berdasarkan hasil survey dari nasabah. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan serta identifikasi masalah diatas dapat diajukan pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Apakah faktor fisik, produk dan teknologi yang merupakan tangible assets serta faktor kapabilitas SDM dan reputasi yang merupakan intangible assets BRI Pamulang memiliki keunggulan kompetitif dibanding bank lain di area Pamulang. 2. Apakah BRI Pamulang memiliki keunggulan kompetitif dibanding bank lain di area Pamulang. 6
1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui keunggulan kompetitif bagi BRI Pamulang yang meliputi faktor fisik, produk dan teknologi yang merupakan tangible assets serta faktor kapabilitas SDM dan reputasi yang merupakan intangible assets. 2. Mengetahui tingkat keunggulan kompetitif BRI Pamulang dibanding bank lain di area operasionalnya. 1.5 Manfaat Penelitian Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya adalah: 1. Memberikan manfaat bagi manajemen BRI untuk mengetahui keunggulan kompetitif yang dimiliki BRI Pamulang dan dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi keunggulan kompetitif Kantor Cabang BRI lain di area operasionalnya. 2. Memberikan manfaat bagi pemimpin Kantor Cabang BRI Pamulang untuk menerapkan kebijakan yang lebih tepat dalam rangka peningkatan kinerjanya berdasarkan karakteristik keunggulan kompetitif yang dimiliki. 3. Memberikan manfaat bagi praktisi di bidang perbankan yang akan melakukan analisa atau penelitian dengan menggunakan pendekatan RBV. 4. Memberikan manfaat bagi akademisi yang akan mendalami penelitian dengan menggunakan pendekatan RBV pada institusi perbankan. 7
1.6 Susunan Penelitian Penelitian ini disusun dalam beberapa langkah penulisan sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian dalam kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, yaitu keunggulan kompetitif Kantor Cabang BRI Pamulang dengan pendekatan RBV. Keunggulan kompetitif direpresentasikan berdasarkan faktor fisik, produk, dan teknologi yang merupakan tangible assets serta kapabilitas SDM dan reputasi yang intangible assets. Bab II Tinjauan Pustaka Bab II membahas mengenai landasan teori yang digunakan oleh penulis dalam penelitian serta hasil-hasil penelitian sebelumnya. Selain itu dijelaskan mengenai kerangka teoritis penelitian. BAB III Metode Penelitian dan Profil Perusahaan Bab III membahas mengenai metode pengumpulan data, definisi operasional variabel, metode analisis data dan profil perusahaan. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV berisi tentang pembahasan dan analisa hasil penelitian dan membandingkan dengan landasan teori yang diuraikan di Bab II. BAB V Kesimpulan dan Saran Bab V berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil pembahasan Bab IV. 8