BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. BAHAN DAN METODE

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan Januari sampai Maret B. Penyiapan Bahan Bio-slurry

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

III.TATA CARA PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian. Penah atau pensil, Buku pengamatan. C.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

Menembus Batas Kebuntuan Produksi (Cara SRI dalam budidaya padi)

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. pertumbuhan tanaman cabai merah telah dilakukan di kebun percobaan Fakultas. B.

3. METODE DAN PELAKSANAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

III. BAHAN DAN METODE

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung pada titik koordinat LS dan BT

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan STIPER Dharma Wacana Metro,

Tata Cara penelitian

TATA LAKSANA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilakukan di daerah Minggir, Sleman, Yogyakarta dan di

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

TATA CARA PENELITIAN. A. Rencana Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2017 bertempat di

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

Pertumbuhan tanaman dan produksi yang tinggi dapat dicapai dengan. Pemupukan dilakukan untuk menyuplai unsur hara yang dibutuhkan oleh

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Dolat Rakyat-

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan gambut Desa Rimbo Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di lahan Percobaan dan Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BAB III TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan di Lahan Percobaan, di daerah Ketep, kecamatan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta.

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

TEKNOLOGI PRODUKSI TSS SEBAGAI ALTERNATIF PENYEDIAAN BENIH BAWANG MERAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

Cara Menanam Cabe di Polybag

III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan mulai 3 Juni Juli 2016 di Green House

PERBENIHAN BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca dan laboratorium Ilmu Tanah Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Tuan dengan ketinggian 25 mdpl, topografi datar dan jenis tanah alluvial.

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan pada bulan Sebtember - Desember

TATA CARA PENELTIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Jurusan Bioloi Fakultas Sains dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kembaran Kabupaten Banyumas mulai Februari sampai Maret 2017.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

III. MATERI DAN METODE

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

Transkripsi:

16 BAB III TATA PELAKSANAAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas akhir Pelaksanaan Tugas Akhir dilaksanakan pada lahan yang bertempat pada Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Pemilihan lahan tersebut karena sangat cocok dari segi faktor lingkungan dan faktor iklim untuk pembudidayaan tanaman Kailan. B. Waktu Pelaksanaan Tugas akhir Adapun pelaksanaan Tugas Akhir ini direncanakan kurang lebih 3 bulan. Dimulai pada tanggal 10 Maret 2016 sampai dengan 9 Juni 2016 C. Metode Pelaksanaan Tugas akhir Metode pelaksanaan Tugas Akhir yang dilakukan di Di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Jawa Tengah antara lain: 1. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Tugas Akhir budidaya kailan kali ini dilakukan secara mandiri yang bertempat di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Pelaksanaan budidaya dengan menyewa lahan seluas kurang lebih 200 meter persegi dalam satu kali masa tanam. Tahap-tahap dalam pelaksanaan budidaya kailan tersebut adalah sebagai berikut: b. Pemilihan Lokasi Pelaksanaan Tugas Akhir di Dusun Kwojo Wetan Rt 15 Rw 3 Desa Jembungan Kecamatan Banyudono Kabupaten Boyolali Jawa Tengah. Dipilihnya lokasi ini sebagai lahan untuk pelaksanaan kegiatan Tugas Akhir dengan pertimbangan di daerah ini termasuk dataran rendah dengan ketinggian 250 mdpl yang sangat dianjurkan untuk budidaya kailan. Tanah seluas 200 m² ini merupakan tanah milik Bapak Sabar. 16

17 c. Penyiapan Alat Dan Bahan Budidaya Mentimun Alat yang digunakan meliputi : meteran, cangkul, sabit, plastic kecil, kotak pembibitan (sterofoam), gembor, mulsa, pengunci mulsa (berupa bambu dengan ukuran panjang ±30 cm berdiameter ±1 cm), tangki penyemprotan, gunting, pelubang mulsa, dan ember. Sedangkan bahan yang dibutuhkan antara lain : benih kailan, tanah, pupuk kompos, air, pupuk urea, pupuk Gandasil-D, arang dan insektisida dursban. d. Pengadaan Benih Pengadaan benih kailan tidak dibudidayakan sendiri, melainkan menggunakan benih dalam kemasan pasaran. Harga benih kailan per pak nya Rp 27.000,00. Dalam budidaya ini membutuhkan 1 pack atau 20 gram benih kailan. 1 pack kailan berisi + 1800 benih. Informasi dari kemasan benih kailan adalah sebagai berikut : Rekomendasi : Dataran rendah Menengah Umur Panen (HST) : 40 Bobot per tanaman (g) : 200-300 Gambar 1. Kemasan Benih Kailan e. Persemaian Gambar 2. Benih Kailan Cara penyemaian itu bermacam-macam ada yang dipakai kotak persemaian, persemaian lapangan, kantung plastik (polibag) dan sebagainya. Tanah yang dipakai untuk persemaian, pakailah tanah yang subur dan bebas dan hama dan penyakit. Tanah yang subur yaitu tanah yang faktor Fisik, Kimia dan biologisnya baik. Apabila cara

18 persemaian itu dengan kantong plastik (polibag), maka lebih baik mencampur tanah dengan pupuk kandang atau kompos yang telah jadi tanah tidak panas, kalau perlu bisa dicampur dengan pasir sedikit supaya tanah menjadi gembur dan setiap polibag diisi dengan 1 atau 2 biji (Sunarjono 2004). Persemaian benih dilakukan untuk menghasilkan bibit yang siap tanam. Sebelum benih ditanam, sebaiknya media persemaian dipersiapkan terlebih dahulu. Bahan-bahan yang digunakan untuk melakukan penyemaian benih kailan adalah media persemaian yang berupa campuran tanah, pasir, dan kompos dengan perbandingan 2:1:1. Mencampur semua bahan menjadi satu, kemudian mengaduknya hingga homogen. Media yang telah siap dimasukkan ke polybag dengan ukuran 3x4 cm. Plastik kecil yang sudah dimasukkan disusun kedalam kotak persemaian. Menaruh kotak persemaian pada tempat yang ternaungi atau terhindar dari sinar matahari secara langsung. Setiap plastic kecil yang sudah terisi media di lubangi menggunakan jari kurang lebih 2 cm, di usahakan agar dalam membuat lubang tidak terlalu dalam ataupun dangkal. Lubang yang terlalu dalam akan mengakibatkan kecambah akan susah tumbuh ke permukaan media tumbuh yang akhirnya mati, begitu juga sebaliknya, apabila terlalu dangkal kecambah akan cepat kering karena pengaruh kondisi lingkungan (sinar matahari, kelembaban dan suhu). Langkah selanjutnya yaitu memasukkan benih ke lubang dengan jumlah masing-masing 1 biji. Total benih yang disemaikan yaitu 1400 benih. Langkah selanjutnya yaitu menutup kembali lubang yang sudah terisi benih kailan menggunakan media yang sama. Menyiram menggunakan air secukupnya dan diusahakan dapat meresap sampai bawah. Setelah kurang lebih 3 hari benih kailan akan berkecambah, dan kurang lebih 5 hari benih akan muncul daun. Setelah Persemaian berumur 3 minggu benih siap untuk dipindah tanamkan.

19 Gambar 3. Memasukkan Media Persemaian f. Pengolahan Lahan Gambar 4. Hasil Persemaian berumur 2 Minggu Pengolahan lahan adalah upaya mempersiapkan lahan sehingga mampu menopang pertumbuhan dan produksi tanaman yang baik. Tujuan pengolahan lahan adalah terciptanya struktur tanah yang gembur dengan aerasi dan drainase yang baik sehingga siap ditanami (Zulkarnain 2013). Pengolahan lahan atau pengolahan tanah dalam budidaya kailan, dilakukan seperti pada budidaya tanaman sayur pada umumnya. Pengolahan lahan meliputi membersihkan lahan dari sisa tanaman sebelumnya, membajak dan penggaruan lahan, pembuatan barisan, pembuatan bedengan serta pemasangan mulsa. Pengolahan lahan pada budidaya tanaman kailan ini menggunakan 2 tenaga kerja selama 2 hari. Lahan yang gembur dan terbebas dari gulma akan menunjang pertumbuhan tanaman tersebut. Gulma yang terlalu banyak akan menyebabkan persaingan perebutan unsur hara atau makanan antara tanaman utama dan gulma tersebut. Tujuan dari pengolahan lahan antara lain adalah membersihkan gulma dari permukaan tanah, pengukuran lahan, menggemburkan tanah yang akan digunakan, mensirkulasikan unsur hara agar tetap seimbang. Langkah pertama dalam pengolahan lahan yaitu dengan cara membersihkan gulma yang ada pada permukaan tanah yang digunakan untuk budidaya. Pengukuran lahan untuk menentukan panjang dan lebar lahan budidaya kailan, dalam kegiatan ini menggunakan meteran sebagai alat pengukur. Lahan yang akan ditanami kailan memiliki luas 200 m 2

20 dengan ukuran 14 m x 15 m. Dari pengukuran lahan yang telah dilakukan didapat 10 bedeng utama dengan panjang 13 m dan lebar 1 m. Pembuatan bedengan pada lahan kailan ini dilakukan tanpa adanya pengolahan lahan menggunakan traktor terlebih dahulu, hal ini dilakukan karena kondisi tanah yang sangat basah, akan mengalami kesusahan pengeringan apabila dilakukan pentraktoran dulu. Disekitar bedengan dibuat got selebar 40 cm untuk mengitari bedengan dan sebagai arus pengairan. Jarak antar bedengan yaitu 40 cm. Gambar 5. Pengolahan Lahan Kegiatan selanjutnya yaitu tanah yang telah dibuat bedengan dikeringkan terlebih dahulu dengan cahaya matahari secara langsung. Proses penggemburan dengan tujuan utama penggemburan adalah untuk membalik tanah supaya lebih gembur dan membunuh OPT serta gulma yang masih ada dalam tanah. Dalam kegiatan ini alat yang digunakan adalah cangkul untuk melakukan pembalikan tanah bedengan yang telah jadi. Bedengan yang sudah siap dapat diberikan pupuk dasar berupa pupuk kompos di atas permukaan bedengan dengan cara ditabur. Pupuk kompos yang diberikan setiap bedengan yaitu sebanyak 13 kg. Sehingga kebutuhan untuk budidaya kailan sebanyak 130 kg/200 m 2. Gambar 6. Bedengan yang telah diolah Gambar 7. Pemberian Pupuk Dasar

21 Semua bedengan yang telah di berikan pupuk, selanjutnya diratakan dengan cangkul dan siap untuk ditutup menggunakan mulsa hitam perak. Pengolahan lahan sangat penting karena di dalam tanah dapat terjadi pertukaran udara. Sehingga oksigen dapat masuk ke dalam tanah dan udara atau gas-gas yang meracuni akar tanaman dapat teroksidasi, asam-asam dapat keluar dari tanah sehingga tanah dapat bisa lebih remah, gembur dan dari yang padat menjadi longgar. Tanah yang longgar memudahkan akar tanaman untuk bergerak bebas untuk menyerap zat-zat makanan di dalamnya. g. Pemulsaan Bedengan yang sudah terbuat tadi kemudian diatasnya dilapisi dengan mulsa dengan lebar dan panjang sesuai dengan ukuran bedengan. Mulsa yang digunakan adalah mulsa plastik hitam perak dengan berat ± 0,5 kg/bedengan, jadi total kebutuhan mulsa ±5 kg untuk 10 bedengan. Mulsa kemudian diikat dengan menggunakan bambu kecil ukurannya 30 cm. Pengikatan dilakukan pada setiap tepi tepi mulsa dan pada setiap ujung ujung mulsa. Pemberian bambu kecil bertujuan untuk memperkuat mulsa agar tidak lepas dari bedengan ketika terkena angin maupun air hujan. Pemasangan mulsa sebaiknya dilakukan pada siang hari ketika sinar matahari masih panas sehingga mulsa tersebut mudah memuai sehingga mudah ditarik ketika pemasangan. Mulsa yang digunakan pada budidaya kailan ini pada bagian atasnya berwarna perak sedangkan bagian bawah mulsanya berwarna hitam. Warna perak pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari sehingga proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembab, mengurangi serangan penyakit, dan mengusir seranggaserangga penggangu tanaman. Warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu di perakaran tanaman menjadi hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimalitu warna hitam juga

22 mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga benihbenih gulma tidak akan tumbuh. Gambar 8. Pemasangan Mulsa Gambar 9. Pengikatan Pinggir Mulsa Mulsa yang sudah terpasang kemudian dapat dilubangi untuk penanaman kailan. Jarak antar lubang untuk penanaman kailan adalah 30cm x 30cm. Pelubangan mulsa dilakukan dengan menggunakan alat pelubang yang terbuat dari besi yang terisi arang yang dibakar terlebuih dahulu. Lubang yang ada pada bedeng dengan panjang 13 m yang sudah diberi mulsa adalah sebanyak 120 lubang. Dalam satu bedeng terdapat 3 baris. Gambar 10. Pelubangan Mulsa h. Penanaman Persiapan lahan sebelum penanaman berupa pengairan lahan, yang menggunakan cara di leb. Penanaman bibit kailan dilakukan pada sore hari, agar bibit tidak terhambat pertumbuhannya akibat panas sinar matahari secara langsung dan dapat memiliki waktu yang lebih untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Lahan yang telah siap maka dapat ditanami dengan memilih bibit yang terlihat bagus, sehat dan yang siap untuk dipindah tanamkan. Bibit diambil dari plastik persemaian dengan cara menyobek plastik secara perlahan. Bibit diambil beserta tanahnya agar bibit tidak

23 mengalami stress, dan apabila ada 2 bibit dalam satu tanah maka harus dipisahkan agar waktu ditanam tidak terjadi persaingan. Satu lubang tanam di beri satu bibit kailan. Pertama membuat lubang tanam yang disesuaikan dengan ukuran bibit, jangan terlalu dangkal dan jangan terlalu dalam, setelah itu bibit ditutup kembali dengan tanah dan diusahakan posisi bibit dalam keadaan tegak, kemudian melakukan penyiraman pada bibit yang telah di tanam. Selesai melakukan penanaman menutup kembali aliran air sungai yang sebelumnya di gunakan untuk pengairan. Gambar 11. Penanaman Kailan Bedengan yang dihasilkan pada lahan 200m 2 adalah 10 bedeng. 5 bedeng untuk perlakuan urea dan 5 bedeng untuk perlakuan urea ditambah gandasil-d dengan panjang masing-masing bedeng yaitu 13 m. Setiap bedeng terdapat 120 lubang pada mulsa sehingga jumlah tanaman yang ditanam yaitu 120 per bedeng. Total bibit yang digunakan yaitu 1.200 bibit. i. Pemeliharaan Tanaman Tanaman yang sudah ditanam memerlukan pemeliharaan karena selama pertumbuhan kadang kala mengalami hal-hal yang kurang menguntungkan seperti: gangguan hama, gulma, iklim yang buruk, kekurangan air dan sebagainya. Gangguan tersebut dapat menurunkan mutu hasil.oleh karena itu, perlu adanya tindakan untuk menekan serendah mungkin faktor-faktor penghambat tersebut. Pemeliharaan pada tanaman kailan tersebut antara lain:

24 1) Penyulaman Penanaman kailan dengan metode persemaian seperti diatas, tidak lepas dari tanaman yang mati atau rusak. Penyulaman dilakukan seawal mungkin, yakni sejak tanam hingga umur 7 HST. Penyulaman dilakukan pada tanaman yang mati atau tumbuhnya abnormal diganti dengan benih yang baru. Hal tersebut dapat disebabkan karena kegagalan adaptasi tanaman pasca pemindahan ke lahan maupun serangan hama (terutama ulat tanah Agrotis sp). Hama ulat tanah seringkali menyerang batang tanaman muda, baik di persemaian maupun setelah pindah tanam. Ulat tanah (Agrotis sp.) bersembunyi di dalam tanah, pada bongkahan tanah, dan terkadang juga dijumpai di balik mulsa PHP (plastik hitam perak) pada budidaya tanaman secara intensif, sehingga ulat tanah dengan mudah merusak akar dan pangkal batang tanaman. Disamping menyulam, juga dilakukan seleksi tanaman. Caranya, tanaman yang tumbuhnya lemah dicabut. Dalam budidaya kailan ini dilakukan 2 kali penyulaman. Penyulaman pertama dilakukan 3 HST dengan total tanaman 120 bibit tanaman. Penyulaman kedua dilakukan 6 HST dengan total 80 bibit tanaman. Penyulaman kedua dilakukan karena masih ada tanaman yang tumbuh abnormal sehingga perlu diganti dengan tanaman yang baru. Gambar 12. Penyulaman 2) Pemupukan Pemupukan sangat penting dilakukan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman kailan. Pemupukan

25 sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari yaitu pada saat pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB dimana stomata masih terbuka sehingga penyerapan unsur haranya dapat maksimal. Pemupukan pada budidaya ini menggunakan pupuk urea yang diaplikasikan ditanah dan pupuk gandasil-d yang diaplikasikan ke daun. Kegiatan pemupukan yaitu menggunakan pupuk urea yang di sebar disekitar tanaman kailan. Pemupukan urea dilakukan setelah tanaman kailan berumur 14 HST. Urea yang digunakan yaitu 150kg/ha. Urea yang digunakan untuk setiap bedengan yang panjangnya sekitar 13 m yaitu 210g. Pemupukan urea dilakukan pada 14 HST, 21 HST dan 28 HST. Cara pengaplikasian pupuk urea dengan memberikan lubang dengan jarak 10 cm dari tanaman untuk pemberian pupuk urea. Pemupukan yang terlalu dekat apalagi sampai terkena daunnya dapat merusak tanaman bahkan dapat menyebabkan tanaman mati. Konsentrasi tersebut merupakan unsur hara yang diberikan tersedia dalam jumlah yang optimal dan seimbang untuk tanaman kailan. Pemupukan urea terlalu banyak akan menjadikan tanaman sukulen sehingga tanaman akan menjadi mudah terserang hama maupun penyakit. Pemupukan urea yang terlalu banyak akan merusak tanah, dengan pemberian bahan kimia yang berlebih akan sangat merusak kesuburan tanah kita. Jika urea diberikan ke tanah akan mengakibatkan tanah menjadi masam. Tanah yang masam mengakibatkan penyerapan unsur hara tertentu menjadi terhambat. Kekurangan urea akan mengakibatkan daun tanaman berwarna pucat kekuning-kuningan, dalam keadaan kekurangan yang parah daun menjadi kering dimulai dari daun bagian bawah terus ke bagian atas dan pertumbuhan tanaman lambat dan kerdil. Pengaplikasian pupuk Gandasil-D yaitu dengan cara menyemprotkannya ke tanaman kailan, sehingga perlu untuk

26 melarutkannya dalam air. konsentrasi untuk pemupukan Gandasil- D yaitu 1g dilarutkan dalam 1 liter air. Penyemprotan dilakukan pagi atau siang hari saat stomata daun terbuka agar pupuk diserap dengan baik. Penyemprotan gandasil-d dilakukan pada 14 HST, 21 HST dan 28 HST. Penggunaan Gandasil-D dengan dosis yaitu dosis ringan untuk satu bedengan sekitar 1g/liter. Konsentrasi yang dibutuhkan pada 5 bedeng yaitu 5g/5liter. Konsentrasi tersebut merupakan unsur hara yang diberikan tersedia dalam jumlah yang optimal dan seimbang untuk tanaman kailan. Tanaman kailan yang kelebihan Gandasil-D penyerapan haranya berjalan lebih cepat, akibatnya tanaman akan cepat menumbuhkan tunas dan tanaman dapat mengalami kejenuhan pupuk sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman terhambat. Kekurangan pupuk gandasil-d mengakibatkan kurang tersedianya unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk proses metabolisme tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Kartasapoetra (1988) bahwa kekurangan unsur hara baik makro maupun mikro dapat menghambat pertumbuhan dan hasil tanaman. Gambar 13. Pupuk Urea 3) Penyiangan Gambar 14. Pupuk Gandasil-D Penyiangan bertujuan untuk mengendalikan gulma yang tumbuh disekitar perakaran tanaman serta mengurangi kompetisi unsur hara, mempermudah dalam pemeliharaan tanaman. Penyiangan yang dilakukan secara fisik yaitu dengan mencabut

27 gulma langsung menggunakan tangan, sedangkan pada sekitar bedengan penyiangan dilakukan dengan cangkul. Gulma yang terlalu lebat akan banyak digunakan hama sebagai tempat berlindung sehingga perlu dilakukan penyiangan agar pertumbuhan tanaman kailan tersebut tetap maksimal. Gambar 15. Penyiangan gulma 4) Penyiraman Air berfungsi sebagai sarana transportasi unsur hara yang digunakan untuk proses fotosintesis. Selain itu air juga berperan untuk mengatur suhu tubuh tanaman yaitu dalam proses transpirasi. Pengairan pada pemeliharaan kailan dilakukan pada saat mulai tanam, pembungaan, sampai panen dilakukan dengan jumlah, waktu, dan cara yang tepat. Penyiraman disesuaikan dengan kondisi lahan supaya tidak menyebabkan kebusukan pada akar tanaman. Gambar 16. Penyiraman Kailan 5) Pengendalian OPT Setiap kegiatan budidaya tanaman pemeliharaan menjadi salah satu hal yang penting dilakukan karena dapat menentukan suatu keberhasilan dalam kegiatan budidaya tanaman. Pemeliharaan pada budidaya tanaman kailan salah satunya

28 pengendalian OPT. Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) dilakukan dengan penyemprotan insektisida Dalam setiap budidaya tanaman kailan tidak lepas dengan adanya serangan hama dan penyakit. Hama yang sering menyerang tanaman kailan antara lain, ulat tanah, ulat hijau dan ulat trip. Hama ulat tanah seringkali menyerang batang tanaman muda. Ulat hijau menyerang dengan memakan daun tanaman kailan sampai habis. Sedangkan ulat trip memakan daun kailan pada bagian bawahnya, sehingga hanya menyisakan epidermis bagian atas dan berbentuk alur. Pengendalian hama dan penyakit yang dilakukan dengan cara penyemprotan insektisida dursban dengan dosis 20ml/14 liter. Insektisida dursban sangat efektif dipakai untuk penyemprotan pada sayuran daun karena kailan yang memiliki umur masa tanam yang pendek sekitar 30-40 hari ini sangat rentan terhadap hama, contohnya ulat. Dursban ini sistem kerjanya kontak sehingga mudah larut kena air hujan atau air ketika pencucian sehingga kailan tetap aman dikonsumsi. Gambar 17. Penyemprotan Insektisida Gambar 18. Ulat Hijau Gambar 19. Ulat trip

29 j. Panen Panen adalah kegiatan mengumpulkan hasil usaha tani dari lahan budidaya. Istilah ini paling umum dipakai dalam kegiatan bercocok tanaman menandai berakhirnya kegiatan di lahan. Panen pada tanaman kailan hampir sama dengan tanaman sayuran lainnya. Pemanenan dilakukan setelah tanaman kailan mencapai umur 40 HST. Pemanen tanaman kailan dilakukan 3 kali. Panen kailan dilakukan sebanyak 3 kali. Jarak antar setiap masa panen pada tanaman kailan antara 3-4 hari. Panen pertama menghasilkan sebanyak 112 kg, panen kedua menghasilkan sebanyak 95 kg dan panen ketiga menghasilkan sebanyak 73 kg. Setiap kali panen sendiri hasil yang dipanen tidak sama banyak. Total panen yang dihasilkan dalam 3 kali masa panen yaitu 280 kg. Ketidaksamaan hasil tiap kali panen dikarenakan pertumbuhan tanaman yang kurang serempak karena adanya penyulaman tanaman. Panen kailan rata-rata umur 40-60 HST sudah siap dilakukan pemanenan. Kailan yang siap panen mempunyai ciri-ciri antara lain tinggi tanaman 48 cm, warna daun hijau tua dan permukaan mengkilat. Cara panen dipotong pangkal batangnya dan diambil keseluruhan atau dengan cara mencabut sampai akarnya. Biasanya panen dilakukan pada pagi dan sore hari, tetapi untuk kailan pemanenan dilakukan pada siang hari ketika matahari sedang terik, hal ini bertujuan agar kailan cepat layu sehingga tidak getas atau mudah patah. Gambar 19. Panen Tanaman Kailan Gambar 20. Pemanenan

30 k. Pasca panen kailan Pasca panen merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan setelah proses pemanenan. Pasca panen bertujuan untuk menjaga kualitas hasil pertanian tetap sama seperti saat pertama kali dipanen sehingga tidak terjadi penurunan mutu yang berakibat kepada menurunnya harga jual dari hasil pertanian tersebut. Penanganan pasca panen sangatlah berperan penting bagi sebuah produk, karena terkadang terdapat kerusakan sebuah produk baik itu karena alat, cara panen, cuaca ataupun penyakit yang menyebabkan kualitas produk tersebut menurun. 1) Sortasi Sortasi yang dilakukan pada sayuran kailan meliputi, membuang daun yang kuning atau busuk dan berlubang, jika masih terdapat akar maka pada bagian pangkal dipotong. Setelah dilakukan sortasi selanjutnya adalah pencucian. Pencucian harus menggunakan air bersih yang mengalir untuk menghindari penularan penyakit. 2) Pengemasan Proses pengemasan yang pertama yaitu menimbang kailan sesuai dengan permintaan pesanan sekitar 250 g. Selanjutnya untuk pemasaran di pasar tidak menghendaki pengemasan,hanya pengikatan dengan karet, asalkan kondisi kailan masih segar dan tidak rusak. Pengemasan untuk pasar lokal dilakukan dengan menggunakan keranjang box karena bisa memperkecil kerusakan dan kerugian. 3) Penyimpanan Kailan sebelum dipasarkan langsung ke konsumen disimpan didalam ruang penyimpanan. Hal yang harus diperhatikan saat penyimpanan adalah kondisi kelembaban harus sesuai yaitu sekitar

31 80-90% dan terpenting adalah suhu ruang untuk penyimpanan berkisar 25-30 o C. l. Pengamatan Pengamatan pada budidaya kailan ini mencakup beberapa variabel, sebagai berikut : - Jumlah Daun (Helai) Pengamatan terhadap jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung semua daun yang membuka sempurna pada tanaman sampel. - Berat Segar Tanaman (Gram) Pengamatan berat segar tanaman dilakukan dengan cara menimbang berat segar tanaman sampel. m. Pemasaran Hasil Pemasaran adalah usaha untuk menjual hasil produksi kepada konsumen. Kailan yang telah dipanen dilakukan sortasi terlebih dahulu kemudian dijual ke pasar di desa setempat yaitu pasar pengging dengan nama penjual dipasar tersebut yaitu ibu daliyem. Hasil produksi budidaya kailan juga dipasarkan di Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali. Asosiasi Aspakusa Makmur Boyolali adalah supliyer sayuran di supermarket daerah Solo, Semarang dan Yogyakarta. Kailan yang telah dipanen dijual langsung ke pasar dan aspakusa makmur dengan harga Rp 10.000/kg. Tabel 3.1 Pemasaran Hasil Panen Tanaman Kailan Tanggal Tempat Penjualan Volume Harga Satuan (Rp) Jumlah (Rp) 24 Mei 2016 Aspakusa Makmur 80 Kg 10.000 800.000 24 Mei 2016 28 Mei 2016 Pasar Pengging Pasar Pengging 30 Kg 27 Kg 10.000 10.000 300.000 270.000 28 Mei 2016 01 Juni 2016 Aspakusa Makmur Aspakusa Makmur 54 Kg 50 Kg 10.000 10.000 540.000 500.000 01 Juni 2016 Pasar Pengging 23 Kg 10.000 230.000 Total Penerimaan 264 Kg 2.640.000 Sumber : Data Primer

32 2. Analisis Usaha Tani Analisis usaha tani digunakan untuk menghitung tingkat kepantasan atau kelayakan suatu usaha tani dengan melihat beberapa parameter atau kriteria kelayakan tertentu. Ada beberapa hal yang perlu dianalisis dalam melakukan analisis usaha tani diantaranya biaya tetap, biaya variabel, penerimaan, pendapatan, R/C Ratio (Revenue cost Ratio). Analisis usaha tani dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari budidaya kailan yang dilakukan secara mandiri di Dusun Kwojo Wetan, Desa Jembungan, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.