BAB III METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian : 3 bulan ( Januari-Maret) 2. Tempat Penelitian : Padukuhan Mutihan, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Magelang dan Laboratorium FMIPA UNY. B. Objek Penelitian 1. Objek Objek dalam penelitian ini adalah kulit talas kimpul (Xanthosoma sagittifolium) dan tanaman sawi hijau (Brassica juncea L.) yang berumur 21 hari. C. Variabel Penelitian 1. Pembuatan Kompos Kulit Talas Kimpul a. Variabel bebas: Variasi Konsentrasi EM4 (0%, 4%, 6% dan 8%) 1) P0: Kontrol ( pupuk tanpa penambahan EM4) 2) P1: Bahan campuran (kulit talas, dedak, dan sekam) dicampur dengan EM4 sebanyak 4% 3) P2: Bahan campuran (kulit talas, dedak, dan sekam) dicampur dengan EM4 sebanyak 6% 4) P3: Bahan campuran (kulit talas, dedak, dan sekam) dicampur dengan EM4 sebanyak 8% 39
b. Variabel terikat: warna, bau, struktur, suhu, ph, C/N ratio, nitrogen, phospor, kalium. 2. Perlakuan Kompos Kulit Talas pada Tanaman Sawi a. Variabel bebas: Variasi kompos dengan EM4 (0%, 4%, 6%, 8%) 1) P0 : Kontrol (tanah dan kompos tanpa penambahan EM4) 2) P1: Bahan campuran (tanah dan kompos dengan campuran EM4 sebanyak 4%) 3) P2: Bahan campuran (tanah dan kompos dengan campuran EM4 sebanyak 6%) 4) P3: Bahan campuran (tanah dan kompos dengan campuran EM4 sebanyak 8%) b. Variabel terikat: bobot basah, bobot kering, jumlah daun, dan tinggi tanaman. D. Desain/Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan design penelitian eksperimen yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok perlakuan. Jenis rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). 40
11 Gambar 3. Rancangan Denah Penelitian Pembuatan Pupuk Kompos Kulit Talas Keterangan : P0 = Perlakuan tanpa EM4 (0%) P1 =Perlakuan EM4 4% P2 =Perlakuan EM4 6% P3 =Perlakuan EM4 8 % P01 P12 P03 P21 P32 P23 P11 P02 P13 P31 P22 P33 Gambar 4. Rancangan Denah Penelitian Penanaman Tanaman Sawi Keterangan : P0 = Perlakuan tanpa EM4 (0%) P1 =Perlakuan EM4 4% P2 =Perlakuan EM4 6% P3 =Perlakuan EM4 8 41
E. Alat dan Bahan Alat: 1. Alat pencacah / kapak 2. 12 Drum cat 25kg 3. Cetok 4. Timbangan 5. Saringan 6. Thermometer tanah 7. Soil tester 8. Cup gelas 10. Gelas ukur 10 ml Polybag 11. Baki semai / tray semai 12. Penggaris 13. Oven 14. Timbangan analitik 15. Alat tulis 16. Karung 17. Sekop 9. Beker glass 1 liter Bahan: 1. Kulit Talas kimpul (Xanthosoma sagittifolium) 2. EM4 1 botol 3. Sekam Padi 4. Gula pasir 5. Dedak 6. Kapur karbonat 7. Air 8. Tanah 9. Biji sawi (Brassica juncea L.) 42
F. Cara Kerja I. Pembuatan pupuk kulit talas 1. Memilah kulit talas kimpul yang sudah dikumpulkan kurang lebih. selama satu minggu. Kulit talas kimpul yang dipilih adalah yang memiliki kenampakan sama dengan tekstur dan warna dari kulit talas kimpul yang baru atau belum mengalami dekomposisi dan tidak lembek. 2. Merendam kulit talas kimpul dalam drum selama kurang lebih 12 jam untuk menghilangkan lendir dan tanah yang masih menempel. 3. Membuat larutan bioaktivator dengan cara melarutkan EM4 dengan gula dan air hingga merata kemudian memeram selama kurang lebih 24 jam dalam gelas plastik. Fungsi dari gula adalah untuk menambah nutrisi mikroba yang ada di dalam EM4 agar cepat memperbanyak diri dan mampu melakukan perombakan bahan secara cepat. Larutan EM4 dibuat 4 variasi 0%, 4%, 6%, 8% masing-masing 3 ulangan. Perbandingan takaran EM4, gula dan air ialah 1:1:50 sesuai dengan petunjuk pemakaian. Penentuan variasi konsentrasi EM4 berdasarkan penelitian pendahuluan yang menggunakan konsentrasi EM4 2%, 4%, 6% dan 8%. Dari hasil penelitian pendahuluan tersebut, didapat konsentrasi terbaik pada perlakuan penambahan EM4 43
6% yang ditunjukkan dari tingkat degradasi bahan, pengukuran suhu serta kelembaban pupuk. Sehingga dalam penelitian ini diambil konsentrasi 6% serta satu konsentrasi di bawah dan satu konsentrasi diatasnya yaitu 4% dan 8%. 4. Setelah direndam kemudian dikeringanginkan agar air tidak berlebih, sesekali dilakukan pembalikan agar merata. 5. Apabila air sudah tidak berlebih, kemudian mencacah kulit talas kimpul hingga berukuran kurang lebih 0,5 cm menggunakan pisau pencacah. 6. Mencampur kulit talas kimpul dengan dedak dan sekam hingga merata (Masing-masing bagian terdapat kulit talas kimpul sebanyak 4 kg, dedak 3 ons, sekam 1 ons ). 7. Mencampur bahan dengan larutan bioaktivator dengan kadar 0%, 4%, 6% dan 8 % hingga merata. 8. Memasukkan masing-masing bahan campuran ke dalam drum cat 25kg dan ditutup hingga rapat. 9. Melakukan pengecekan suhu, ph, kelembaban serta pengecekan warna, bau serta struktur kompos setiap 3 hari sekali 10. Melakukan pembalikan setiap seminggu sekali selama 2 minggu. 11. Setelah umur pupuk 2 minggu, kemudian membuka penutup dan melakukan pengecekan kandungan kompos meliputi N, P K, C/N 44
ratio. Pengecekan dilakukan di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada. II. Perlakuan pupuk kulit talas terhadap tanaman sawi 1. Menyemai biji sawi selama 21 hari dengan cara menanam biji sawi ke dalam baki semai dan melakukan penyiraman 2 kali sehari setiap pagi dan sore. Setiap lubang diisi 2-3 biji sawi. 2. Memindahkan tanaman sawi yang berumur 21 hari kedalam polybag yang sudah diisi campuran tanah dan pupuk kulit talas sesuai dengan perlakuan (0%,4%, 6%, 8%) masing-masing 3 ulangan. Perbandingan tanah dengan pupuk sebesar 2:1 (2kg:1kg). 3. Melakukan penyiraman 2 kali sehari setiap pagi dan sore. 4. Melakukan pengukuran meliputi faktor lingkungan (suhu dan intensitas), jumlah daun (helai) dan tinggi tanaman (cm) setiap 7 hari sekali selama 28 hari. 5. Melakukan pemanenan dengan cara mencabut seluruh bagian tanaman hingga ke akar. Kemudian melakukan pengukuran bobot basah (gram) dan bobot kering (gram). Bobot basah dan bobot kering diukur menggunakan timbangan namun untuk pengukuran bobot kering dilakukan dengan cara pengovenan terlebih dahulu selama 2 hari pada suhu 80. 45
G. Metode Pengumpulan Data 1. Pengukuran pembuatan pupuk kompos kulit talas a. Parameter Fisika Pengukuran setiap 3 hari sekali meliputi suhu, ph, kelembaban, warna, bau dan struktur kompos. b. Parameter Kimia Uji kandungan N, P, K, C/N ratio yang dilakukan di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada baik sebelum dan sesudah perlakuan. 2. Pengukuran perlakuan hasil kompos pada tanaman sawi a. Data Kuantitatif Pengukuran tinggi tanaman menggunakan pengaris dan menghitung jumlah daun yang tumbuh, sedangkan untuk pengukuran berat basah dan berat kering menggunakan timbangan. H. Teknis Analisis Data Analisis data kuantitatif mengenai kandungan kompos kulit talas kimpul dilakukan di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada meliputi kandungan C, N, P, K dan C/N ratio. Selanjutnya dianalisis secara deskriptif mengenai kualitas 46
pupuk kulit talas kimpul dengan mengacu pada peraturan SNI dan Permentan. Data kuantitatif tentang tanaman sawi (Brassica juncea L.) dianalisis menggunakan ANOVA meliputi jumlah daun, tinggi tanaman, berat segar dan berat kering sawi. Hasil uji ANOVA yang berpengaruh atau berbeda nyata dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan Multiple Range Test) dengan taraf nyata 5%. Kemudian dianalisis secara deskriptif mengenai pengaruh penggunaan konsentrasi EM4 pada pupuk kulit talas terhadap pertumbuhan tanaman sawi ( Brassica juncea L ). 47