BAB I PENDAHULUAN. yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Pada hakikatnya, media adalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB 1 PENDAHULUAN. media elektronik televisi; hal ini dapat diamati dari munculnya berbagai macam stasiun

BAB I PENDAHULUAN. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang. menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Sejalan dengan berkembangnya masyarakat beserta peradaban dan

BAB I PENDAHULUAN. spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan hidup manusia saat ini. Media televisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

TAYANGAN STAND UP COMEDY DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN HIBURAN

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut menjadi andalan dari televisi, karena gambar yang disajikan bukanlah gambar

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Media televisi menjadi penting dari semua media yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. dan televisi dapat menjadi candu (Morrisan, 2004:41) harus menyajikan acara yang bermutu.

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

I. PENDAHULUAN. Televisi adalah gambar yang paling kompleks pada media ruparungu dwimantra

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. menunjukkan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Hampir semua orang memiliki televisi di rumahnya. Daya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

RESUME PRAKTEK PENELITIAN KOMUNIKASI HUBUNGAN INTENSITAS MENONTON PROGRAM KUTHANE DEWE DENGAN TINGKAT PEMAHAMAN ISI BERITA YANG DIDAPAT

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. Televisi saat ini adalah sarana elektronik yang paling digemari dan dicari

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ataupun muda, bahkan anak-anak pun hampir menghabiskan masa. tetapi dengan kehadiran televisi yang merupakan alat ini, maka impian

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

PENDAHULUAN. mampu meyebarkan berita secara cepat dan memiliki kemampuan mencapai

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaannya, media mengalami kemajuan pula melalui alat komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. majalah, radio, televise dan film. Komunikasi massa merupakan produksi dan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa memberikan kesempatan kepada manusia untuk mempublikasikan ide-ide kreatif,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh seluruh manusia. Dikarenakan komunikasi adalah cara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejarah perkembangan kehidupan manusia di dunia tidak terlepas

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang utama adalah menyampaikan suatu pesan. Dengan semakin majunya zaman

KEPUASAN PENONTON TERHADAP PROGRAM JEJAK PETUALANG TRANS 7 (Studi tentang Kepuasan Anggota PALAWA UAJY terhadap Program Jejak Petualang Trans 7)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi saat ini telah berkembang pesat. Salah satu bagian dari ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berkembangnya media komunikasi saat ini membuat orang dari

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Televisi berasal dari kata tele dan vision yang berarti tele yaitu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini teknologi dan informasi berkembang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan, keinginan, atau motif tertentu yang dirasakan oleh khalayak

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang didapatkan manusia, manfaat tersebut berupa dukungan identitas. rumah, sekolah, kampus, maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat mempunyai berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN. juga saat menggunakan internet, orang dapat berkomunikasi melalui .

BAB I PENDAHULUAN yang dikutip dalam Majalah Online Perpustakaan Nasional Republik

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Media massa, seperti halnya pesan lisan dan isyarat, sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari komunikasi massa. Pada hakikatnya, media adalah perpanjangan tangan dan lidah yang sangat berjasa manusia dalam meningkatkan pengembangan stuktur sosialnya. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan informasi yang bersifat massa. Globalisasi informasi dan komunikasi setiap media massa jelas melahirkan suatu efek sosial yang bermuatan perubahan nilai-nilai sosial dan budaya manusia. Menurut R.Mar at (dalam Effendy,2002:122) acara televisi pada umumnya mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi dan perasaan para penonton, ini adalah hal yang wajar. Jadi, bila ada hal-hal yang mengakibatkan penonton terharu, terpesona atau latah, bukanlah sesuatu yang istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologis dari televisi seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga mereka seolah terhanyut dalam keterlibatan pada kisah atau peristiwa yang disajikan oleh televisi. Kemampuan televisi dalam menarik perhatian masih menunjukan bahwa media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis, pengaruh acara televisi sampai saat ini masih terbilang kuat dibandingkan dengan radio dan

surat kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan audiovisual televisi menyentuh segisegi kejiwaan pemirsa. Terlepas dari pengaruh positif atau negatif, pada intinya media televisi menjadi cerminan budaya tontonan bagi pemirsa dalam era informasi dan komunikasi yang semakin berkembang pesat sehingga sampai saat ini televisi menjadi media yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia memiliki keinginan lebih tinggi untuk mempunyai televisi daripada keinginan untuk membeli buku bacaan. Televisi telah mengahdirkan berbagai bentuk acara ditengah-tengah masyarakat. Mulai dari tayangan sinetron, film, komedi situsi, talkshow, tayangan berita, reality show, iklan dan beragam tayangan impor dari luar negeri. Maraknya pemanfaatan alat media elektronik dalam masyarakat membuat televisi menjadi media yang paling banyak dimanfaatkan oleh masyarakat terlebih lagi informasi sudah menjadi kebutuhan manusia untuk mengetahui peristiwa yang terjadi di sekitarnya, memperluas cakrawala pengetahuan sekaligus dapat menghilangkan stres sosial. Sekarang ini sudah terdapat sepuluh stasiun televisi swasta seperti Indosiar, RCTI, SCTV, TPI, Anteve, TVone, Trans TV, Trans7, Metro TV dan Global TV. Selain kesepuluh stasiun tersebut, juga terdapat stasiun televisi swasta yang dikhususkan hanya untuk cakupan wilayah tertentu seperti Deli TV ataupun DAAI TV. Televisi swasta kini berlomba-lomba menghadirkan tayangan informasi atau hiburan yang lebih menarik, cepat dan lebih aktual serta berusaha memberikan kepuasan bagi pemirsannya dengan menayangkan acara yang menjadi unggulan masing-masing.

Maraknya berbagai acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi baik swasta maupun nasional, baik itu yang bersifat edukatif ataupun sekedar hiburan semata, memang ditujukan untuk memanjakan setiap pemirsanya. Di era modern seperti sekarang ini, pemirsa makin cerdas untuk memilih jenis acara apa yang mereka inginkan, motif ingin mencari informasi atau sekedar mencari pelarian dari segala kesibukan sehari-hari. Acara-acara yang ditayangkan televisi kini pun makin banyak kategorinya, pemirsa diberikan kebebasan untuk memilih acara seperti apa yang dapat memuaskan kebutuhannya. Global TV adalah stasiun televisi swasta yang secara umum segmentasi khalayaknya adalah khalayak yang berjiwa muda, sedangkan secara khusus adalah para kawula muda. Untuk menghibur pemirsa yang berjiwa muda, Global TV menyuguhkan program-program seru dari MTV. Acara-acara di Global TV diantaranya Berita Global, Program MTV seperti: MTV Insomnia, MTV Studio dan MTV Ampuh; Obsesi, khusus bagi anak-anak ada kartun naruto, Samurai X, Avatar, Are You Smarter Than 5 th Greader? ; sedangkan untuk keluarga Global TV menayangkan Ayahku Hebat, Abdel dan Temon, Untung Ada Sule dan masih banyak acara unggulan lainnya. MTV Insomnia tayang perdana pada 23 Maret 2009 lalu, dan hadir pada pukul 01.00 sampai 03.30 dini hari, Selasa sampai Minggu. MTV Insomnia adalah sebuah variety show yang bertujuan untuk memberikan informasi sekaligus menghibur dan menghadirkan live interactive dengan istilah curcol bagi pemirsanya, yaitu anak nongkrong MTV. MTV Insomnia menyuguhkan video clip dari dalam dan luar negeri, informasi seputar kehidupan anak muda, mulai dari sekolah, kampus, gaya hidup, hobi, percintan, tempat nongkrong, event-

event, orang tua, keuangan dan lain-lain, curhat mengenai topik yang sedang dibahas. Komentar dapat disampaikan melalui telepon, Facebook, maupun account Twitter MTV Insomnia, sehingga feedback dari tema yang sedang dibahas dapat segera diketahui. Penelepon yang berinteraktifpun berasal hampir dari seluruh Indonesia, ini menandakan bahwa meskipun jam tayang MTV Insomnia termasuk dalam jam istirahat orang kebanyakan, tetapi memiliki keunggulan tersendiri yang menarik hati penontonnya. Dibawakan oleh dua VJ yang sangat kocak dan atraktif yaitu VJ Adit dan VJ Surya, cara keduanya membahas tema sangat identik dengan candaan anak-anak nakal yang hampir berbau vulgar. Dengan gaya masing-masing keduanya dapat memancing para penelepon untuk bercerita tentang masalah mereka dan memberikan solusi yang bahkan melenceng dari topik yang sedang dibahas malam itu, akan tetapi tidak ada penelpon yang memberikan complain, karena memang begitulah gaya VJ Adit dan Surya yang cuek tetapi memiliki ciri. Bahkan ada penelepon yang hanya sekedar bercerita bahwa dia adalah penggemar berat dari Adit atau Surya. Berbagai acara dilakukan oleh MTV Insomnia untuk mengakrabkan diri dengan para penggemarnya, diantaranya membuat group di Facebook, membuat account Twitter agar setiap anak nongkrong dapat mengetahui kegiatan yang akan dilakukan oleh kedua VJ mereka atau sekedar memberi komentar seputar tema yang sedang dibahas. Cara yang lain adalah mengundang anak nongkrong untuk menonton langsung syuting MTV Insomnia di studio Global TV, tidak sedikit anak nongkrong yang antusias untuk menonton bagaimana suasana dibelakang layar MTV Insomnia, tidak sedikit pula fans perempuan mereka menangis histeris ketika melihat langsung sosok VJ idola mereka. Disini peneliti tertarik

menjadikan mahasiswa USU sebagai responden oleh karena usia responden yang masih dikategorikan remaja dan kawula muda. Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti sejauhmana hubungan antara motivasi menonton tayanagn MTV Insomnia terhadap kebutuhan pelepasan ketegangan mahasiswa USU. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Sejauhmanakah hubungan antara motivasi konsumsi hiburan di tayangan MTV Insomnia terhadap kebutuhan pelepasan ketegangan di kalangan mahasiswa USU? I.3 Pembatasan Masalah Sesuai dengan masalah penelitian yang telah dirumuskan, berikut ini peneliti merumuskan pembatasan masalah penelitian. Adapun maksudnya agar permasalahan yang diteliti menjadi jelas, terarah dan tidak terlalu luas, sehingga dapat dihindari salah pengertian tentang masalah penelitian. Maka pembatasan masalah yang akan diteliti adalah : 1. Penelitian ini bersifat korelasional yang mencari hubungan atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis.

2. Penelitian ini mengetahui motivasi konsumsi hiburan dan pemenuhan kebutuhan pelepasan ketegangan mahasisa USU terhadap hiburan yang ditayangkan di MTV Insomnia. 3. Objek penelitian adalah mahasiswa USU program S-1 angkatan 2007-2008. 4. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2010. I.4 Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui motivasi konsumsi hiburan dikalangan mahasiswa USU terhadap hiburan ditayangan MTV Insomnia. b. Untuk mengetahui kebutuhan pelepasan ketegangan yang telah terpenuhi. c. Untuk mengetahui intensitas menonton tayangan MTV Insomnia d. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi menonton tayangan MTV Insomnia dengan pemenuhan pelepasan ketegangan. I.5 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk memperkaya khasanah penelitian yang menggunakan teori komunikasi dan memperluas cakrawala pengetahuan peneliti serta mahasiswa ilmu komunikasi FISIP USU.

2. Secara akademis, penelitian ini disumbangkan kepada FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya bidang penelitian yang berkaitan dengan kebutuhan pelepasan ketegangan dengan tayangan MTV Insomnia di Global TV. 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Global TV dan pihak-pihak yang membutuhkan pengetahuan berkenaan dengan penelitian ini. I.6 Kerangka Teori Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan pikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti. (Nawawi, 1997:39) Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut (Kriyantono,2006:45) I.6.1 Teori Uses and Gratification Jika pada model penelitian komunikasi yang terdahulu lebih menyelidiki pengaruh pesan terhadap komunikan dari sisi komunikator saja, maka sekitar tahun 1940-an lahirlah perspektif baru yang disebut dengan Uses and Gratifications. Pertanyaan utama dalam model ini bukan pada sejauh mana media tersebut dapat mengubah sikap dan perilaku kita, tetapi pada sejauh mana media tersebut

dapat mempertemukan kebutuhan sosial dengan kebutuhan pribadi. Jadi tekananya adalah pada khalayak yang dianggap aktif, yang dengan sengaja menggunakan media massa untuk mencapai tujuan tertentu (Liliweri,1991:133). Model Uses and Gratifications ini memulai dengan lingkungan sosial (social environment) yang menentukan kebutuhan kita. Lingkungan sosial tersebut meliputi : 1. Ciri-ciri demografis (demographic characteristic) 2. Ciri ciri aifiliasi kelompok (group characteristic) 3. Ciri-ciri kepribadian (personality characteristic) Menurut para pencetusnya, Elihu Katz, jay G. Blumer dan Michael Gurevitch, Uses and Gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial yang menimbulkan harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lainnya, yang membawa pada pola terpaan media yang berlainan (keterlibatan pada kegatan lain), dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat lain (dalam Rakhmat,1984:65). I.6.2 Motif Penggunaan Media Motif berasal dari bahasa Latin, movere yang artinya bergerak atau to move. Motif berarti kekuatan yang terdapat dalam diri individu yang mendorong untuk berbuat sesuatu atau merupakan driving force (Bianca dalam Walgito,1997) Semua tingkah laku manusia pada hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasanalasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Ardiyanto, 2004:87).

Dalam buku Psikologi Komunikasi karangan Jalaluddin Rakhmat disebutkan bahwa siaran yang menggabungkan unsur hiburan dengan informasi, dan bukan hanya ceramah yang membosankan telah berhasil memberikan efek kepada khalayak seperti menanamkan pengetahuan, pengertian, keterampilan, kepercayaan atau informasi (Rakhmat 2004:219). Motivasi setiap orang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan individu yang berbeda pula. Dalam penelitan ini kebutuhan yang dimaksudkan adalah kebutuhan kognitif, karena kebutuhan ini berkaitan dengan usaha-usaha untuk menambah informasi dan pengetahuan khususnya dibidang musik. Hal ini berkaitan dengan keadaan mahasiswa yang dianggap paling aktif dan tertarik untuk mengikuti perkembangan dunia musik. Ada yang tertarik dengan jenis musik, irama lagu, lirik, bahkan sampai penyanyinya. I.6.3 Televisi Hadirnya televisi mau tidak mau harus dapat diterima karena sudah merupakan suatu kebutuhan informasi bagi masyarakat agar kita tidak tertinggal oleh kemajuan peradaban teknologi, sekaligus mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi di belahan dunia lain. Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh dalam kehidupan manusia. Fungsi televisi hampir sama dengan media komunikasi lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni sebagai alat informasi, mendidik, menghibur dan membujuk. Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dengan media massa lainnya, yaitu:

1. Audiovisual 2. Berpikir dalam gambar 3. Pengoperasian yang lebih kompleks Ada tiga dampak yang ditimbulkan acara televisi terhadap pemirsanya, yaitu : 1. Dampak kogntif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan pengetahuan bagi pemirsa. 2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang ditayangkan televisi yang mempengaruhi pemirsa untuk menirunya. 3. Dampak prilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan di acara teevisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. (Wahyudi,1996:54) Darwanto (2007) mengemukakan dalam kaitannya terhadap peningkatan pengetahuan, suatu tayangan televisi hendaknya memperhatikan beberapa hal, antara lain : 1. Frekuensi menonton. Melalui frekuensi menonton komunikan, dapat dilihat pengaruh tayangan terhadap pengetahuan komunikan. 2. Waktu penayangan. Apakah waktu penayangan sebuah acara sudah tepat atau sesuai dengan sasaran komunikan yang dituju. Misalnya tayangan yang

dikhususkan bagi pelajar, hendaknya ditayangkan pada jam setelah kegiatan belajar di sekolah usai. 3. Kemasan acara. Agar mampu menarik perhatian pemirsa yang menjadi sasaran komunikannya, suatu tayangan harus dikemas atau ditampilkan secara menarik. 4. Gaya penampilan pesan. Dalam menyampikan pesan dari suatu tayangan, apakh host atau pembawa acara sudah cukup komunikatif dan menarik, sehingga dapat menghindari rasa jenuh pemirsanya dan juga dapat memahami pesan yang disampaikan. 5. Pemahaman pesan. Apakah komunikan dapat mengerti dan memahami setiap materi atau pesan yang disampaikan oleh suatu tayangan. I.7 Kerangka Konsep Kerangka sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesa. (Nawawi,1997:40) Menurut Suryanto dan Sutinah (2005:49) konsep adalah suatu makna yang berada di alam pikiran atau di dunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang perkataan atau kata kata. Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji

kebenarannya. Agar konsep konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (X) Variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel yang lain (Rakhmat,2004:12). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi konsumsi terhadap hiburan di tayangan MTV Insomnia. 2. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Rakhmat,2004:12). Variabel yang terikat dalam penelitian ini adalah pemenuhan kebutuhan pelepasan ketegangan dikalangan mahasiswa USU. 3. Variabel antara (Z) Varibel antara adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat, berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. (Nawawi,1997:58) Variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.

I.8 Model Teoritis Model teoritis merupakan paradigma yang mentransformasikan permasalahan permasalahan terkait antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan variabel variabel yang telah dikelompokan dalam kerangka konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut : Anteseden Motif Penggunaan Media Efek Karakteristik Responden Motivasi Konsumsi Hiburan Televisi Kebutuhan Pelepasan Ketegangan Gambar 1. Model Teoritis I.9 Variabel Operasional Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu sebagai berikut : Variabel Teoritis 1. Variabel Bebas (X) Motivasi Menonton Tayangan MTV Insomnia Variabel Operasional Motif menonton tayangan MTV Insomnia : 1. Kebutuhan Kognitif Peneguhan

Pengetahuan 2. Kebutuhan Afektif Senang Kepuasan 3. Kebutuhan Pribadi Secara Integratif Kredibilitas Stabilitas 4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif Peneguhan Kontak Keluarga Peneguhan Kontak Rekan Peneguhan Kontak Dunia 5. Kebutuhan Pelepasan Tekanan Ketegangan 2. Variabel Terikat ( Y) Pelepasan Ketegangan Mahasiswa USU 1. Pekerjaan a. Tugas-Tugas Kerja b. Hubungan Dengan Teman Kerja 2. Perkuliahan a. Tugas-Tugas Kuliah b. Hubungan Dengan Teman Kuliah 3. Keluarga a. Hubungan Dengan Orang Tua b. Hubungan Dengan Saudara 3. Variabel Antara (Z) Karakteristik Responden 1. Jenis kelamin 2. Hobi

3. Riwayat Insomnia Tabel 1. Variabel Operasional I.10 Definisi Operasional Menurut Singarimbun (2005:46), definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan begaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, definisi operasional adalah suatu informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin menggunakan variabel yang sama. Dalam penelitian ini, variabel variabel dapat didefinisikan sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Tayangan MTV Insomnia) : 1. Kebutuhan Kognitif, yaitu kebutuhan informasi yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap tayangan MTV Insomnia. Peneguhan, yaitu peneguhan yang dilakukan oleh mahasiswa terhadap tayangan MTV Insomnia Pengetahuan, yaitu pengetahuan yang diperoleh mahasiswa setelah menonton tayangan MTV Insomnia 2. Kebutuhan Afektif, yaitu kebutuhan mahasiswa yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman yang estetis, menyenangkan terhadap tayangan MTV Insomnia. Senang, yaitu sikap senang yang dimiliki oleh mahasiswa terhadap tayangan MTV Insomnia

Kepuasan, yaitu rasa puas dari dalam diri mahasiswa karena terpenuhi kebutuhan informasi dari tayangan MTV Insomnia. 3. Kebutuhan Pribadi Secara Integratif, yaitu kebutuhan mahasiswa akan harga diri terhadap tayangan MTV Insomnia. Kredibilitas, yaitu kepercayaan mahasiswa terhadap tayangan MTV Insomnia Stabilitas, yaitu sikap stabil mahasiswa dalam menonton tayangan MTV Insomnia. 4. Kebutuhan Sosial Secara Integratif, yaitu kebutuhan mahasiswa terhadap jiwa sosial terhadap tayangan MTV Insomnia. Peneguhan kontak keluarga, yaitu peneguhan mahasiswa terhadap lingkungan keluarga setelah menonton tayangan MTV Insomnia. Peneguhan kontak rekan, yaitu peneguhan mahasiswa terhadap lingkungan rekan-rekan setelah menonton tayangan MTV Insomnia Peneguhan kontak dunia, yaitu peneguhan mahasiswa terhadap dunia setelah menonton tayangan MTV Insomnia 5. Kebutuhan Pelepasan, yaitu kebutuhan pelepasan dalam diri mahasiswa setelah menonton tayangan MTV Insomnia.

Tekanan, yaitu pelepasan tekanan dari dalam diri mahasiswa setelah menonton tayangan MTV Insomnia. Ketegangan, yaitu pelepasan ketegangan dari dalam diri mahasiswa setelah menonton tayangan MTV Insomnia. 2. Variabel Terikat (Pelepasan Ketegangan Mahasiswa USU) : a. Pekerjaan, yaitu pelepasan ketegangan dari pekerjaan yang digeluti oleh mahasiswa setelah menonton tayangan MTV Insomnia. Tugas-Tugas Kerja, yaitu pelepasan ketegangan dari tugastugas kerja setelah mononton tayangan MTV Insomnia. Hubungan Dengan Teman Kerja, pelepasan ketegangan dari hubungan-hubungan dengan teman kerja setelah mononton tayangan MTV Insomnia. b. Perkuliahan, yaitu pelepasan ketegangan dari kegiatan perkuliahan yang digeluti oleh mahasiswa setelah menonton tayangan MTV Insomnia. Tugas-Tugas Kuliah, yaitu pelepasan ketegangan dari tugastugas kuliah yang digeluti oleh mahasiswa setelah menonton tayangan MTV Insomnia. Hubungan Dengan Teman Kuliah, yaitu pelepasan ketegangan dari hubungan dengan teman-teman kuliah setelah menonton tayangan MTV Insomnia.

c. Keluarga, yaitu pelepasan ketegangan dari hubungan mahasiswa dengan keluarga setelah menonton tayangan MTV Insomnia. Hubungan Dengan Orang Tua, yaitu pelepasan ketegangan hubungan mahasiswa dengan orang tua setelah menonton tayangan MTV Insomnia. Hubungan Dengan Saudara, yaitu pelepasan ketegangan hubungan mahasiswa dengan orang tua setelah menonton tayangan MTV Insomnia. 3. Variabel Antara (Karakteristik Responden): Jenis kelamin : Jenis kelamin dari responen (pria/wanita) Hobi : kegemaran dari responden yang akan diteliti. Riwayat Insomnia : Latar belakang dari responden apakah memiliki penyakit insomnia. I.11 Hipotesis Hipotesis adalah sarana penelitian ilmiah yang penting dan tidak bisa ditinggalkan karena merupakan instrumen kerja dari teori (Singarimbun,2005:43). Hipotesis adalah kesimpulan yang masih belum final dalam arti masih harus dibuktikan atau diuji kebenarannya (Nawawi, 1997:44) Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Ho: Tidak terdapat hubungan antara motivasi menonton tayangan MTV Insomnia terhadap pemenuhan kebutuhan pelepasan ketegangan mahasiswa USU.

Ha: Terdapat hubungan antara motivasi menonton tayangan MTV Insomnia terhadap pemenuhan kebutuhan pelepasan ketegangan mahasiswa USU.