BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang hidup secara berkelompok dan. Selama manusia menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku, dia tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

Sebagai ilustrasi, orang Batak dan Sunda beranggapan bahwa mereka halus dan. sopan sedangkan orang Batak kasar, nekad, suka berbicara keras, pemberang

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.08 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR SEARCH AND RESCUE

I PENDAHULUAN... 1 A. 1 B. 5 C. 5 D. 5 E. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA... 8 A.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM. 30 TAHUN 2001

BAB I PENDAHULUAN I.1. Kondisi Umum

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xix. DAFTAR LAMPIRAN...

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK.17 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN POS SAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax. (0421) 24330

BAB I PENDAHULUAN. jauh (SLJJ). Konteks ini dimaksudkan bagi setiap pribadi yang. Jika tak bisa percaya pada pasangan akan berdampak pada kondisi

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR: PK. 01 TAHUN 2014 TENTANG PEMBINAAN POTENSI SAR BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 03 TAHUN 2011 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial. Dalam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99 TAHUN 2007 TENTANG BADAN SAR NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 04 TAHUN 2011 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN SAR NASIONAL

B A B I P E N D A H U L U A N

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL TAHUN 2014 DEPUTI BIDANG OPERASI SAR BADAN SAR NASIONAL

DAFTAR ISI. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian... 45

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI (Studi Deskriptif Iklim Komunikasi Organisasi pada Club Motor Yamaha Mio Surabaya)

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. dipertemukan satu sama lainnya dalam suatu wadah baik formal maupun informal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Wilayah Indonesia secara geologis terletak di jalur lingkaran gempa (ring of

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup ini selalu melakukan komunikasi antar sesamanya. Manusia dalam

RANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,

BAB I PENDAHULUAN. keberlangsungan hidup perusahaan. Kegiatan pemasaran harus diarahkan pada usaha

BUPATI MALANG BUPATI MALANG,

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

Tugas Umum Pemerintahan

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL. xiii DAFTAR SKEMA. xiv DAFTAR LAMPIRAN. xv

2017, No Perubahan Ketiga atas Organisasi dan Tata Kerja Badan SAR Nasional (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 684); 4. Peratur

Kata kunci: Motivasi Kerja, Pengembangan Karier, Kinerja Karyawan.

sebagaimana Kepegawaian TAHUN 2008 TENTANG TEKNIS Pemerintah Nomor 2004 tentang Pemerintahan Pembagian Urusan Pemerintahan Daerah dan Peraturan

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 07 TAHUN 2009 TENTANG PENGGANTIAN BIAYA OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2006 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. Setiap organisasi atau perusahaan baik skala kecil maupun besar terbentuk

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN BANYUWANGI

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. cenderung hidup dan terlibat di dalam anggota kemasyarakatan. Organisasi di dalam

Bab I Pendahuluan 1 KONDISI DAERAH JAWA TIMUR

BABl PENDAHULUAN. Pelayanan publik menurut Thoha (1994) merupakan suatu kegiatan yang harus

Sambutan Presiden RI Pd HUT ke-42 Basarnas dan Peresmian KN Katamaran, tgl 5 Mar 2014, di Banten Rabu, 05 Maret 2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I

b. Tujuan farmakoekonomi...27 c. Aplikasi farmakoekonomi...28 d. Metode farmakoekonomi Pengobatan Rasional...32

I. PENDAHULAN. Manusia dalam kehidupannya sering dipertemukan satu sama lainnya dalam

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. untuk mendirikan bangunan sehingga sangat banyak bangunan yang di padati oleh

BAB I PEMBAHASAN. manusia dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, keterampilan, dan

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

CHANDRA SETIAWAN NIM.

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua orang individu atau lebih,

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

Menimbang : a. dalam rangka kesiap-siagaan dan kelancaran penanggulangan terhadap

BAB I PENDAHULUAN. bertukar pikiran, berbagi informasi dan cenderung memerlukan bantuan orang lain tidak terbatas

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh seorang pemimpin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

: Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalam mengelola tanggap darurat search and rescue (SAR)

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ABSTRAK. Kata Kunci: Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasi dan Kinerja Pegawai

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 04 TAHUN 2008 TENTANG

KATA PENGANTAR DEPUTI BIDANG POTENSI SAR SUKARTO MARSEKAL MUDA TNI

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PEDOMAN KERJA BERBASIS STRUKTUR ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. segala sumber daya yang ada. Manusia yang bekerja dalam sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN

2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia;

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN TENTANG SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN KETUA UMUM ORGANISASI AMATIR RADIO INDONESIA Nomor : KEP. 23/OP/KU/87 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 1990 TENTANG PENDIDIKAN MENENGAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 03 Tahun : 2008 Seri : D

2016, No Indonesia Tahun 2000 Nomor 185, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4012); 3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ii. PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii. KATA PENGANTAR... iv. UCAPAN TERIMAKASIH...

RANCANGAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2011 NOMOR 11 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2000 TENTANG PENCARIAN DAN PERTOLONGAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 31 TAHUN 2009 TENTANG

BUDAYA SALAMAN SEBAGAI UPAYA MENUMBUHKAN KARAKTER BERSAHABAT DI LINGKUNGAN SEKOLAH (Studi Kasus Pada Siswa SMK Negeri 1 Banyudono Kabupaten Boyolali)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang hidup secara berkelompok dan bermasyarakat. Di dalamnya manusia menjalin hubungan dengan sesamanya. Selama manusia menjunjung tinggi nilai dan norma yang berlaku, dia tidak terpisah atau terisolir dari sesamanya. Seorang manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk melengkapi kehidupan dalam kebersamaan, sehingga martabatnya sebagai manusia tetap terjaga. Untuk itulah manusia perlu melakukan kegiatan komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasikan lingkungannya dan orang lain (Kryantono,2006:11). Dengan demikian manusia mutlak membutuhkan sesamanya dan perlu terlibat serta bergaul karena manusia itu sendiri adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial manusia membentuk kelompok-kelompok, salah satunya melalui organisasi. Organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui suatu hirarki atau jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan (Thoha,1996:9). Proses komunikasi dalam organisasi adalah salah satu faktor penentu dalam mencapai kehidupan xi 1

organisasi yang efektif. Proses komunikasi yang akan selalu terjadi dalam organisasi apapun. Melalui organisasi terjadi pertukaran informasi, gagasan, dan pengalaman. Mengingat perannya yang penting dalam menunjang kelancaran berorganisasi, maka perhatian yang cukup perlu dicurahkan untuk mengelola komunikasi dalam organisasi. Proses komunikasi yang begitu dinamis dapat menimbulkan berbagai masalah yang mempengaruhi pencapaian sebuah organisasi terutama dengan timbulnya salah faham dan konflik. Komunikasi memelihara motivasi dengan memberikan penjelasan kepada setiap orang dalam suatu organisasi tentang apa yang harus dilakukan, seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja jika sedang berada di bawah standar. Aktivitas komunikasi dalam organisasi senantiasa berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut, harus ada komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik (two-way-communications) di antara setiap orang dalam organisasi. Proses komunikasi ini sangat diperlukan dalam menjalin kerja sama yang diharapkan dapat mencapai tujuan organisasi. Sebab, tujuan yang dicapai tersebut merupakan tujuan bersama dalam suatu organisasi. Di antara pegawai atau anggota sebuah organisasi, komunikasi yang baik akan mampu menciptakan suasana yang kondusif. Dengan adanya suasana yang demikian, tentunya tugas yang diemban dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab sehingga kinerja suatu organisasi menjadi semakin baik. xii 2

Sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang kurang baik maka berakibat pada tidak terjalinnya hubungan yang baik pula. Misalnya, sikap yang otoriter, perbedaan pendapat atau konflik yang berkepanjangan dapat berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal. Badan Search And Rescue Nasional (BASARNAS) merupakan salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang penyelamatan. Tentunya, keberadaan instansi ini memiliki berbagai upaya yang terwujud dalam programprogram kerja tersendiri. Berbagai program kerja yang direncanakan terwujud dalam berbagai pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Pelayanan yang dilaksanakan BASARNAS yakni dalam bentuk penyelamatan kepada masyarakat yang mengalami bencana, dan sebagainya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa eksistensi BASARNAS sebagai salah satu instansi pemerintah berorientasi pada terselenggaranya kehidupan masyarakat yang lebih baik. Sebagai salah satu cabang, BASARNAS Kupang bertanggung jawab kepada BASARNAS pusat. BASARNAS Kupang sendiri baru beroperasi dengan baik pada pertengahan tahun 2005. Fasilitas yang dimiliki cukup lengkap di antaranya kapal SAR dan juga Rescue Truck, selain itu untuk penanganan awal musibah yang cepat di daerah-daerah telah dibangun Pos SAR Maumere dan Pos SAR Labuan Bajo untuk mendukung Tim SAR di Kupang. Meskipun baru beroperasi sekitar 6 tahun namun sumbangsih bagi masyarakat NTT sudah dirasakan. Seperti pertolongan terhadap musibah kecelakaan KMP Citra Bahari di Selat Puku Afu, dari 160 orang awak kapal yang berhasil xiii 3

ditemukan sebanyak 110 orang. Kemudian tindakan pertolongan terhadap korban musibah banjir di Kupang tepatnya di daerah Liliba, dari 5 orang korban berhasil diselamatkan sebanyak 3 orang. Keberhasilan prestasi kerja yang dilaksanakan tersebut disebabkan karena adanya komunikasi yang mendukung kerja sama setiap bagian dalam BASARNAS Kupang. Bertolak dari uraian sebelumnya maka dapat dikatakan, bahwa setiap pegawai atau anggota dalam sebuah organisasi memerlukan komunikasi agar setiap bagian dalam organisasi dapat berkoordinasi dan bekerja sebagaimana semestinya. Karena tanpa koordinasi yang tepat, maka organisasi kurang berfungsi dengan baik. Kemampuan setiap pegawai atau anggota dalam berkomunikasi pun sangat berpengaruh karena apabila ada keterbatasan dan kelemahan maka dapat berakibat fatal. Berdasarkan hasil studi awal, ada pengakuan dari beberapa informan dalam lingkungan BASARNAS bahwa kunci keberhasilan setiap operasi Search And Rescue (SAR) adalah komunikasi. Sejak awal dimulainya sebuah operasi SAR, saat operasi berlangsung sampai operasi dinyatakan selesai, semuanya sangat bergantung pada komunikasi yang berlangsung. Setiap laporan musibah yang masuk entah lewat radio atau telepon segera ditanggapi dan dikonfirmasi kembali oleh operator radio dan kepala jaga harian. Setelah dipastikan lokasi musibah kemudian dilaporkan kepada kepala tata usaha dan kepala sub seksi operasi untuk segera melakukan langkah awal penanganan musibah dan pembagian tugas di lapangan kemudian operasi SAR pun dijalankan. Saat xiv 4

penanganan musibah pun komunikasi terus berjalan baik secara langsung maupun dengan media seperti radio, telepon dan faksimili sampai operasi SAR dinyatakan selesai. Jika tidak ada komunikasi yang baik maka sangat sulit melakukan tindakan yang tepat dalam menangani sebuah musibah, apa lagi menyangkut penyelamatan nyawa manusia. Oleh karena itu, dari informasi awal yang didapat, pihak BASARNAS Kupang sangat mementingkan kegiatan komunikasi dalam menunjang keberhasilan operasi SAR. Salah satu kasus yang sangat tergantung pada kegiatan komunikasi adalah kasus tenggelamnya KM. Hasmitha Indah di perairan Lembata. Dalam musibah tragis ini Tim SAR berhasil menyelamatkan 76 orang dari 87 korban pada KM. Hasmitha Indah. Laporan musibah yang masuk diterima 10 menit setelah kejadian dari para nelayan di sekitar perairan Lembata kemudian dikonfirmasi dengan kepolisian setempat untuk dipastikan lalu mulai dilakukan pembagian tugas dan Tim SAR segera meluncur ke lokasi yakni Tim SAR dari Kupang dan juga Tim SAR dari Pos SAR Maumere. Selama operasi SAR berlangsung, komunikasi terus dilakukan dengan berbagai pihak terkait di sekitar tempat musibah untuk mendapat berbagai bantuan di antaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Lembata, Tim Penanggulangan Bencana Alam Daerah Lembata, Polres Lembata dan juga Polsek Adonara. Lokasi kejadian yang letaknya jauh dari Pos SAR menyebabkan kegiatan komunikasi adalah yang paling utama sebagai penunjang operasi SAR. Tentu saja kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam BASARNAS Kupang saat operasi SAR xv 5

bukan tanpa hambatan. Dan jika ada hambatan tentunya akan sangat berpengaruh pada keberlangsungan operasi SAR itu sendiri. Kondisi kegiatan komunikasi yang dibangun di dalam lingkungan BASARNAS Kupang perlu dikaji lebih dalam untuk mengetahui bentuk komunikasi dan hambatan yang didapat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul KOMUNIKASI ORGANISASI SEBAGAI PENUNJANG OPERASI SEARCH AND RESCUE (SAR) (Studi Kasus Tenggelamnya KM. Hasmitha Indah). 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana komunikasi organisasi pada BASARNAS Kupang yang menunjang operasi SAR? 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah mengetahui komunikasi organisasi pada BASARNAS Kupang yang menunjang operasi SAR. 1.3.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang pelaksanaan bentuk komunikasi organisasi pada BASARNAS Kupang yang menunjang operasi SAR. xvi 6

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Praktis 1. Bagi BASARNAS Pusat pada umumnya dan khususnya bagi BASARNAS Kupang Kiranya hasil penelitian dapat menjadi bahan informasi untuk meningkatkan komunikasi organisasi yang lebih baik lagi demi keberlangsungan operasi SAR selanjutnya. 2. Bagi pegawai BASARNAS Kupang Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberikan informasi bagi setiap pegawai akan pentingnya komunikasi organisasi yang baik guna keberlangsungan operasi SAR. 1.4.2. Manfaat Teoritis 1. Bagi Almamater Hasil penelitian ini dijadikan sebagai bahan referensi bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Widya Mandira khususnya Jurusan Ilmu Komunikasi tentang komunikasi organisasi. 2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti lainnya di lingkungan Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu xvii 7

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Widya Mandira, tentang komunikasi organisasi. 1.5. Kerangka Pemikiran, Asumsi dan Hipotesis Penelitian 1.5.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pikiran penelitian ini adalah penalaran yang dikembangkan dalam memecahkan masalah penelitian ini. Kerangka pikiran pada dasarnya menggambarkan jalan pikiran dan landasan rasional dari pelaksanaan penelitian tentang komunikasi organisasi pada BASARNAS Kupang. Dalam organisasi perkantoran khususnya BASARNAS Kupang, proses komunikasi akan selalu terjadi. Kinerja BASARNAS Kupang yang berfungsi baik ditandai oleh adanya kerjasama secara sinergis dan harmonis dari seluruh pegawai yang berada di dalamnya. Artinya, proses komunikasi yang terjadi dalam organisasi tersebut jika terlaksana dengan baik maka BASARNAS Kupang akan semakin kokoh dan kinerja pegawai akan meningkat. Pada prinsipnya, untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pegawai pada BASARNAS Kupang bergantung pada kemampuan setiap pegawai dalam berkomunikasi secara terbuka, bebas dan menerima segala informasi atau masukan-masukan dari sesama bawahan maupun xviii 8

pimpinan. Demikian pun halnya seorang pimpinan dalam menjalin komunikasi dengan bawahan. Seorang pimpinan berkomunikasi secara terbuka dan bebas dengan para bawahan. Komunikasi yang baik dalam organisasi tentunya dapat memotivasi para pegawai untuk dapat berkomunikasi secara terbuka, santai, ramah-tamah. Proses komunikasi yang demikian dapat mempengaruhi kinerja pegawai dan menunjang keberhasilan setiap tugas karena para pegawai termotivasi. Sebaliknya, kurangnya komunikasi yang baik menyebabkan para pegawai tidak berani berkomunikasi secara terbuka yang berimplikasi pada rendahnya kinerja pegawai. Sesuai dengan konsep yang telah diuraikan di atas, maka alur kerangka pikiran penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut : xix 9

Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran BASARNAS Kupang Komunikasi Organisasi: Komunikasi Vertikal Komunikasi Horizontal Komunikasi Diagonal Operasi SAR KM. Hasmitha Indah Berhasilnya Operasi SAR 1.5.2. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian merupakan proposisi-proposisi dalam penalaran yang tersirat dalam kerangka pemikiran yang dijadikan sebagai pegangan peneliti untuk sampai pada kesimpulan penelitian. Adapun asumsi yang digunakan sebelum melakukan penelitian ini adalah dalam lingkungan BASARNAS Kupang terdapat komunikasi organisasi yang terjalin di antara semua pegawai pada setiap bagian dalam organisasi. xx 10

1.5.3. Hipotesa Penelitian Hipotesis merupakan pendapat atau jawaban sementara terhadap pertanyaan pada penelitian yang akan dilakukan. Dengan kata lain, suatu pendapat yang kita gunakan untuk menangkap kenyataan kebenaran dari sesuatu hal yang belum terbukti kebenarannya. Jadi hipotesis dalam penelitian ini adalah komunikasi organisasi telah diterapkan dalam BASARNAS Kupang dan menunjang keberhasilan operasi SAR. xxi 11