BAB I PENDAHULUAN. negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat. pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan memicu perubahan- perubahan fisiologis yang sering

BAB I PENDAHULUAN. bidan, Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Bidan merupakan profesi yang menjalin kemitraan dengan. perempuan dan membantu menyelesaikan permasalahan yang terkait

BAB I PENDAHULUAN. karena berbagai penyebab baik langsung maupun tidak langsung. Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499

BAB I PENDAHULUAN. Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. diprioritaskan pada upaya peningkatan derajat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

BAB I PENDAHULUAN. dari kehamilan dengan risiko usia tinggi (Manuaba, 2012: h.38).

BAB I PENDAHULUAN. sempurna. Tetapi dalam kenyataannya tidak selalu demikian, sering kali

BAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberikan adanya pelayanan kesehatan bagi masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

BAB I PENDAHULUAN. membawa oksigen ke berbagai organ tubuh. trimester III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II.

BAB I PENDAHULUAN. ibu, dalam melalui proses tersebut wanita akan mengalami masa masa

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk adalah terjadinya perubahan jumlah penduduk pada

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan asuhan kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya angka Kematian Ibu yang masih tinggi (AKI) di. berbagai pihak. Terdapat beberapa penyebab yang

BAB I PENDAHULUAN. berencana (KB). (Maritalia ; h.111)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan (Jateng, DinKes.2013;h.9). Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Komprehensif Kebidanan..., Harlina Destri Utami, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Anah Supriyatun, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. keadaan keluarga dan sekitarnya secara umum. Penilaian status kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian seorang ibu sewaktu hamil atau dalam waktu 42 hari. sesudah berakhirnya kehamilan tidak bergantung pada tempat, maupun

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komprehensif adalah suatu pemeriksaan yang. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan sederhana dan

BAB I PENDAHULUAN. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting, terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi. ASI juga merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. perempuan, setiap ibu hamil harus mendapatkan pelayanan antenatal care

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Dwi Anggun Nugraeni, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Negara dengan Angka Kematian Ibu (AKI) terendah pada tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. laporan dari kabupaten/kota Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) pada generasi. mendatang. Kematian ibu menurut WHO didefinisikan sebagai kematian

BAB I PENDAHULUAN. Estimasi angka Kematian Kasar berdasarkan United Nation (UN) Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pecahnya ketuban yang di sebabkan berbagai faktor seperti infeksi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara lengkap dengan adanya pemeriksaan laboratorium

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan kebidanan komperhensif mencakup empat kegiatan pemeriksaan. berkesinambungan diantaranya adalah Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tenaga bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan utama

BAB I PENDAHULUAN. posisi penting dan strategi terutama dalam penurunan AKI dan AKB. Bidan memberikan pelayanan kebidanan berkesinambungan dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB I PENDAHULUAN. selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu,

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperehensif adalah suatu pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Eka Fitriani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Yunita Tri Setya, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. penurunan AKI dan AKB. Untuk itu dibutuhkan tenaga bidan yang

BAB I PENDAHULUAN jiwa yang terdiri atas jiwa penduduk laki-laki dan

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan akibat langsung proses reproduksi

BAB l PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Tursiah, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium

BAB I PENDAHULUAN. KB yang bertujuan untuk memberikan pelayanan berkualitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. menentukan derajat kesehatan masyarakat dan keberhasilan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. antenatal yang ditetapkan dalam standar pelayanan kebidanan. Standar

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

BAB I PENDAHULUAN. dhihitung dari hari perama haid terakhir. Masalah kematian ibu adalah

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan Indonesia sehat 2010 adalah menerapkan pembangunan nasional

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Menurut definisi WHO, kematian ibu adalah kematian seorang wanita hamil

BAB I PENDAHULUAN. dalam 42 hari sesudah berakhirnya kehamilan. Berdasarkan definisi ini kematian

BAB I PENDAHULUAN. janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu (AKI) sebagai salah satu indikator kesehatan ibu

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia saat ini masih tinggi. World. Healthy Organization (WHO) mencatat tiap tahunnya lebih dari 500

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan kebidanan komperhensif mencangkup empat kegiatan. pemeriksaan berkesinambungan yaitu Asuhan Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup. Angka ini meningkat dibandingkan dengan SDKI tahun

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAULUAN. kematian seorang wanita waktu hamil atau dalam 42 hari sesudah berakhirnya

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. tahun 2014 menyebutkan bahwa Angka kematian ibu (AKI) sebesar per kelahiran hidup, dibanding tahun 2013 sebesar

Asuhan Kebidanan Koprehensif..., Dhini Tri Purnama Sari, Kebidanan DIII UMP, 2014

BAB I LATAR BELAKANG. nifas, bayi baru lahir, dan kontrasepsi (Manuaba, 2014; h.28).

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu negara atau wilayah ialah angka kematian ibu. Angka Kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan negara negara tetangga.

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu merupakan salah satu indikator pembangunan. kesehatan dasar. Di negara-negara ASEAN, Indonesia menempati posisi

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

BAB I PENDAHULUAN. Peran serta seorang bidan dalam menurunkan angka kematian pada ibu

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan neonatal harus dimulai sebelum bayi dilahirkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur dan

BAB 1 PENDAHULUAN. nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per kelahiran hidup.

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. Ethiopia (13 000), Indonesia ( 8800), Pakistan (7900), Republik Tanzania

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator pembangunan kesehatan adalah melihat perkembangan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut WHO diseluruh dunia setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi terkait dengan kehamilan dan nifas. Dengan kata lain 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan, persalinan dan nifas. Menurut Hanifa dalam journal keperawatan angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih tertinggi di negara ASEAN. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia dan negara lainnya di dunia hampir sama yaitu akibat perdarahan (28%), eklampsia (24%) dan infeksi (11%). Sementara penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain kurang energi kronis pada kehamilan (37%) dan anemia pada kehamilan (40%). Di Indonesia sendiri menurut data Depkes RI (2006), prevalensi anemia defisiensi besi pada remaja putri yaitu 28% (Hayati, 2010), dan dari Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004, menyatakan bahwa prevalensi anemia defisiensi besi pada balita 40,5%, ibu hamil 50,5%, ibu nifas 45,1%, remaja putri 10-18 tahun 57,1%, dan usia 19-45 tahun 39,5%. Dari semua kelompok umur tersebut, wanita memiliki resiko paling tinggi untuk menderita anemia terutama remaja putri. (jurnal keperawatan holistik ) Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik dinegara maju maupun negara berkembang. Badan kesehatan dunia atau world haelth organization (WHO) memperkirakan bahwa 35-75% ibu hamil dinegara berkembang dan 18% ibu hamil dinegara maju mengalami 1

2 anemia. (sarwono,2008; h 777). Sedangkan 40% kematian ibu dinegara berkembang berkaitan dengan anemia pada kehamilan dan kebanyakan anemia pada kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan keduanya saling berinteraksi. (Rukiyah A.Y;2010, h. 114 ) Berdasarkan hasil Survai Kesehatan Rumah Tangga ( SKRT ) prevalensi anemia defisiensi besi pada ibu hamil sebesar 63,5% tahun 1995, turun menjadi 40,1% pada tahun 2001, dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% ( Riske esdas. 2007 ). Angka anemia defisiensi besi ibu hamil di indonesia tergolong masih tinggi walaupun terjadi penurunan pada tahun 2007. Keadaan ini mengindikasikan bahwa anemia defisiensi besi menjadi masalah kesehatan masyarakat. (Depkes, 2010) Di Puskesmas 1 Kemranjen selama tahun 2012 dari 576 ibu hamil yang diperiksa, terdapat 413 orang menderita anemia, yaitu dengan nilai Hb kurang dari 8 gr% 10 orang, Hb kurang dari 10 gr% 227 orang dan Hb lebih dari 10 gr% 176 orang. (Dinkes Kabupaten Banyumas, 2012). Sebagai tenaga kesehatan dalam menanggulangi anemia pada ibu hamil dengan melakukan pemeriksaan darah minimal dua kali yaitu pada kehamilan trimester I dan kehamilan trimester III serta menganjurkan untuk mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat gizi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, selain itu juga perlu dilakukan pemberian tablet penambah darah sebanyak 90 tablet selama kehamilan, (Pudiastuti R.D; 2011 h. 104) Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas penulis tertarik mengambil masalah tentang Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. F G1P0A0 umur 21 tahun Hamil 32 minggu 2 hari dengan anemia ringan, agar

3 dapat menangani masalah anemia selama kehamilan dengan menerapkan manajemen varnay dan dapat menanggulangi ibu hamil dengan anemia ringan khususnya di Puskesmas 1 kemranjen. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil kasus dengan permasalahan, Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil pada Ny. F G1P0A0 umur 21 tahun hamil 32 minggu 2 hari dengan Anemia Ringan di Puskesmas 1 Kemranjen? C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mahasiswa mampu melakukan dan menerapkan manajemen kebidanan ibu hamil pada Ny. F G1P0A0 umur 21 tahun hamil 32 minggu 2 hari dengan anemia ringan dengan menggunakan manajemen kebidanan varney. 2. Tujuan Khusus a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian pada ibu hamil dengan anemia ringan b. Mahasiswa mampu menginterpretasikan data pada ibu hamil dengan anemia ringan. c. Mahasiswa mampu mengidentifikasikan diagnosa yang dapat terjadi pada ibu hamil dengan anemia ringan. d. Mahasiswa mampu mengantisipasi seluruh masalah potensial yang mungkin terjadi pada ibu hamil dengan anemia ringan.

4 e. Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan yang akan diberikan pada ibu hamil dengan anemia ringan. f. Mahasiswa mampu melaksanankan tindakan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan masalah. g. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan pada ibu hamil dengan anemia ringan. D. Ruang lingkup 1. Sasaran Sasaran pengambilan kasus ini adalah ibu hamilny. F G1P0A0 umur 21 tahun hamil 32 minggu 2 hari dengan Anemia Ringan di Puskesmas 1 Kemranjen 2. Tempat Pengambilan kasus dilaksanakan di Puskesmas 1 Kemranjen 3. Waktu a. Penyusunan proposal dilaksanakan pada tanggal 25 november 2012 b. Pengambilan kasus dilaksanakan pada tanggal 22 April 2013 sampai 18 Mei 2013 c. Penyusunan Karya Tulis Ilmiah dilaksanakan pada tanggal 29 April 2013 E. Manfaat 1. Teoritis Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan masukan, pengalaman dan penambahan wawasan ilmu pengetahuan dibidang kebidanan terutama yang terkait dengan ibu hamil dengan anemia

5 2. Praktis Bagi tenaga kesehatan, diharapkan karya tulis ilmiah ini dapat sebagai bahan untuk terus memberikan pelayanan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia. F. Metode Pengumpulan Data Dalam pengambilan kasus penulis menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan tujuh langkah varney. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara data primer dan sekunder. 1. Data Primer a. Wawancara Suatu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dimana penulis mendapatkan keterangan atau informasi secara lisan dari seseorang (responden) atau bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). (Notoatmodjo, 2010; h.139). b. Obsevasi Dokumentasi merupakan aspek yang penting dalam pengkajian data riwayat kesehatan dan pengkajian fisik. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, dapat mengorganisasikan dan mencatatnya dengan cara yang tepat dan benar. (Priharjo; 2007, h. 31) c. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik berguna untuk mengetahui kesehatan fisik ibu dan janin serta yang terjadi pada suatu pemeriksaan ke pemeriksaan berikutnya. (Mufdlilah; 2009, h.14 )

6 d. Pemeriksaan penunjang Uji laboratorium dan pemeriksaan terkait merupakan komponen penting dan pengkajian fisik. Semua uji dan pemeriksaan dilakukan sebagai bagian skrining rutin yang bervariasi berdasarkan usia klien dan status resikony. ( varney, 2007, h. 40 ) 2. Data Skunder a. Dokumentasi Metode pengumpulan data yang diperoleh dari catatan - catatan, dari dokumen medik penderita dengan mempelajari hasil - hasil pemeriksaan untuk mendukung data - data lain (Notoatmodjo S, 2005; h. 93 112) b. Studi Pustaka Penulis mencari informasi melalui beberapa sumber dan referensi atau literatur yang berhubungan dengan kasus yang diambil yaitu tentang kehamilan patologis dengan anemia. Memperoleh informasi dari penelitian terdahulu dengan menggunakan data primer atau data sekunder dengan menelusuri literatur yang ada serta menelaahnya secara tekun dengan mengadakan survey terhadap data yang telah ada. (Moh Nazir, 2009; h.93) G. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup, manfaat penulisan, metode pengumpulan data dan sistematika penuliusan.

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan medis meliputi definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan medis. BAB III TINJAUAN KASUS Menguraikan tentang kasus asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan anemia menggunakan 7 langkah varney yaitu pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan akan kebutuhan segera atau kolaborasi dan konsultasi, perencanaan dan pelaksanaan dan evaluasi. Catatan perkembangan menggunakan metode SOAP (subjektif, obyektif, assesment, dan planning) BAB IV PEMBAHASAN Terdiri dari pembahasan kasus meliputi pembahasan masalah kesenjangan teori dan kenyataan di lapangan pada asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu hamil dengan anemia. BAB V PENUTUP DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN Berisi kesimpulan dan saran.