SISTEM PENGENDALIAN PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA DEPARTEMEN REFRIGERATOR PT PANASONIC MANUFACTURING INDONESIA Nama : Septy Wulandari NPM : 46212939 Jenjang /Jurusan : Diploma III / Akuntansi Komputer Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi.
Pendahuluan Latar Belakang 1. Kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan manufaktur sangat tergantung dari bahan baku yang digunakan apakah telah sesuai dengan kualitas yang telah ditentukan. 2. Sistem pengendalian internal yang baik memiliki peran penting sebegai acuan atau petunjuk dalam menjalankan suatu usaha agar berjalan dengan baik dan mencegah terjadinya penyimpangan penyimpangan. Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik Tujuan Kerja Praktik 1.Mengetahui, memahami dan mempelajari sistem pembelian bahan baku yang dilkukan oleh Departemen Refrigerator PT Panasonic Manufacturing Indonesia. 2. Mempelajari pola kerja karyawan Departemen Refrigerator dalam menerapkan sistem pengendalian internal yang sudah ada. 3. Menganalisis apakah sistem pengendalian internal khususnya untuk pembelian bahan baku pada Departemen Refrigerator sudah berjalan dengan baik
Pendahuluan Manfaat Kerja Praktik A. Bagi Penulis 1. Dapat melatih diri untuk bersikap mandiri,berani, bertanggungjawab, dan disiplin. 2. Mengetahui seberapa jauh kemempuan menerapkan ilmu dan teori yang telah didapat selama mengikuti kegiatan perkuliahan di Universitas Gunadarma. 3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja. 4. Memahami sistem kerja pada Departemen Refrigerator PT Panasonic Manufacturing Indonesia. B. Bagi Perusahaan 1. Dapat memberikan masukan, kritik, dan saran agar dapat terlaksana proses pembelian bahan baku yang baik. 2. Sebagai sarana untuk menjembatani antara perusahaan dan Universitas Gunadarma.
Pendahuluan C. Bagi Universitas Gunadarma Dapat dijadikan sumber referensi bagi mahasiswa Universitas Gunadarma yang menemui kesulitan dalam menyusun laporan kerja praktik sejenis. D. Bagi Masyarakat Pembaca 1. Memperluas pengetahuan dan wawasan masyarakat pembaca tentang sistem pengendalian internal pembelian bahan baku. 2. Laporan kerja praktik ini diharapkan dapat dijadikan dasar acuan bagi pengembangan penelitian selanjutnya dan pengembangan pengetahuan diwaktu yang akan datang.
Metode Praktik Tempat Kerja Praktik dan Periode Kerja Praktik Tempat kerja praktik penulis di PT Panasonic Manufacturing Indonesia, Departemen Refrigerator, beralamat di JL Raya Bogor Kav.29 Jakarta 13710, Telepon (021) 8710221, Fax(021) 8710851 Periode kerja praktik ini dilaksanakan selama 32 (tiga puluh dua) hari, terhitung sejak tanggal 11 Agustus 2014 13 September 2014. Metode Kerja Praktik Metode yang digunakan dalam kerja praktik adalah metode deskriptif. Adapun teknik penulisan yang digunakan yaitu sebagai berikut: Observasi dan Wawancara Studi Kepustakaan Jelajah Internet Data Primer
Hasil 1 Definisi dan tujuan Sistem Pengendalian Internal 2 Unsur dan struktur Pengendalian Internal 3 Diagram alur Sistem Pembelian Bahan baku
Pembahasan 1 Definisi dan tujuan Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian intern yaitu suatu sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Pembahasan 2 Unsur dan struktur Pengendalian Internal Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern : 1. Organisasi yang memisahkan tanggung jawab dan wewenang secara tegas. 2. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan. 3. Praktik yang sehat. 4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. Stuktur Pengendalian Intern : 1. Lingkungan Pengendalian. 2. Penilaian Resiko. 3. Aktivitas Pengendalian. 4. Informasi dan Komunikasi. 5. Pengawasan.
Pembahasan 3 Diagram alur Sistem Pembelian Bahan baku
Pembahasan
Pembahasan
Penutup Kesimpulan 1. Praktek-praktek yang sehat dalam pelaksanaan pengadaan barang telah ditetapkan dengan baik oleh perusahaan, yaitu : dengan pemisahan tugas antara bagian purchasing, serta antara bagian finance dan accounting. 2. Dengan adanya kelengkapan dokumen yang telah dipaparkan maka pengendalian intern pada kelengkapan dokumen sudah efektif untuk meyakinkan bahwa transaksi tersebut benar. Saran Diperlukan adanya peningkatan pengendalian intern kontrol pada setiap unit sebagai cara untuk pengendalian agar lebih terkontrol dalam menjalankan wewenang juga mencegah tejadinya kecurangan.