BAB II. Tinjauan pustaka. Jhon (2007) dalam buku 26 keys of happines menyebutkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam saluran rahim oleh kontraksi otot-otot rahim. Persalinan normal adalah

PERBEDAAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI ANTARA PRIMIPARA DAN MULTIPARA. Siti Aisyah

BAB ΙΙ TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo.

Istilah yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan

KEPERAWATAN SELAMA PERSALINAN DAN MELAHIRKAN. ESTI YUNITASARI, S.Kp


Mekanisme Persalinan Normal. Dr. Iskandar Syahrizal SpOG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah cukup bulan dan dapat hidup di luar uterus melalui vagina secara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bundar dengan ukuran 15 x 20 cm dengan tebal 2,5 sampai 3 cm dan beratnya 500

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002, hlm. 180). Menurut Mochtar, 1998, jenis persalinan terbagi :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEHAMILAN LETAK SUNGSANG DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. persalinan mulai dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PENELITIAN ANEMIA DAN KONTRAKSI RAHIM DALAM PROSES PERSALINAN. Novita Rudiyanti*, Diana Metti*

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) merupakan masalah penting dalam obstetri

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan atau kognitif merupakan dominan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum dimulainya

HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN PARTUS PREMATUR DI RUANG (VK) BERSALIN BAPELKES RSD SWADANA JOMBANG. Sri Sudarsih*) ABSTRAK

REFRESHING Persalinan Normal Stase Obstetri Ginekologi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi dilatasi serviks, persalinan

Tujuan Asuhan Keperawatan pada ibu hamil adalah sebagai berikut:

LP INTRA NATAL LAPORAN PENDAHULUAN INTRA NATAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SINOPSIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI KAB BOJONEGORO TESIS OLEH INDRAYANTI

Persalinan adalah Serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta

PERSALINAN NORMAL ( KALA IV )

BAB I PENDAHULUAN. hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan

PERSALINAN DAN NIFAS Dr. MAYANG ANGGRAINI PRODI MIK, FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN

: LAUREN LITANI NIM : SEMESTER : 1

ID Soal. Pertanyaan soal Menurut anda KPSW terjadi bila :

BAB IV PEMBAHASAN. Pada bab ini berisi pembahasan asuhan kebidanan pada Ny.S di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Ketuban pecah dini (KPD) terjadi pada sekitar sepertiga dari

Deteksi Dini Kehamilan, Komplikasi Dan Penyakit Masa Kehamilan, Persalinan Dan Masa Nifas

MASALAH. Keluarnya cairan berupa air-air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu. sebelum proses persalinan berlangsung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

NORMAL DELIVERY LEOPOLD MANUEVER. Dr.Cut Meurah Yeni, SpOG Bagian Obstetri & Ginekologi FK Unsyiah/RSUD-ZA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. terletak antara vulva dan anus. Perineum terdiri dari otot dan fascia urogenitalis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan sangat membahagiakan setiap keluarga. Maka segala dukungan moral dan. kesejahteraan ibu dan janinnya. (Maryunani, 2010).

Patofisiologi. ascending infection. Infeksi FAKTOR LAIN. infeksi intraamnion. Pembesaran uterus kontraksi uterus dan peregangan berulang

KALA 1. Nama: Diah Ayu Ningsih (kelompok: 11) NIM: milik: Misi Asriani (kelompok: 1) Yang di kritisi:

Hubungan Ketuban Pecah Dini dengan Lama Persalinan pada Ibu Inpartu di RSUD Dr. R. Koesma Tuban

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. lahir. Ini didefinisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Sasaran Pembangunan Millenium Development Goals (MDGS) adalah 102 per

KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL, BERSALIN, DAN NIFAS. Ante Partum : keguguran, plasenta previa, solusio Plasenta

Oleh : Dr. HOTMA P. PASARIBU, SpOG

BAB I PENDAHULUAN. plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui

BAB I PENDAHULUAN. awal minggu gestasi ke-20 sampai akhir minggu gestasi ke-37 (Varney,

STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organizatin (WHO) dinegara berkembang, kematian maternal berkisar antara per kelahiran hidup,

AKPER HKBP BALIGE. Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Yunani. Dys atau dus artinya jelek atau buruk, tocos artinya persalinan.

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny P GII P 1001 PERSALINAN DENGAN KETUBAN PECAH DINI. Ida Susila* dan Puji Wandayanti** ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. seorang ibu hamil. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. terbanyak mempunyai kelompok umur tahun yaitu sebanyak 37

BAB I PENDAHULUAN. Ketuban pecah dini (KPD) adalah keluarnya air ketuban (cairan amnion) sebelum

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU BERSALIN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Definisi Kematian Janin Dalam Kandungan. Kematian janin dalam kandungan adalah kematian janin ketika

Distosia. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Pengumpulan Data Dasar Secara Lengkap. tahun, dan ini merupakan kehamilan ibu yang pertama.

Referat Fisiologi Nifas

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA Ny S GI P0000 TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSI NASHRUL UMMAH LAMONGAN TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Anatomi Perineum Wanita

BAB IV HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN STATUS PARITAS DENGAN KEJADIAN PERSALINAN KETUBAN PECAH DINI DI RSUD dr. SOESELO SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2008

Asuhan Keperawatan Intra Natal. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. mendukung MDG di Denpasar, Bali pada Rabu pagi (

M/ WITA/ P4A0

Yayan A. Israr, S. Ked Christopher A.P, S. Ked

BAB I PENDAHULUAN. melihat derajat kesehatan perempuan. Salah satu target yang ditentukan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN

HUBUNGAN PERSALINAN KALA I MEMANJANG DENGAN KESEJAHTERAAN JANIN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI PADA IBU HAMIL DI RSUD Dr. WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO LINDA FITRIANTI

BAB 1 PENDAHULUAN. umur kehamilan minggu dihitung dari hari pertama haid terakhir. Badan

PIMPINAN PERSALINAN BY: ADE. R. SST

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. lahirnya bayi dan plasenta dari rahim ibu (Depkes, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. yang diawali terjadinya ketuban pecah dini. Akan tetapi sulit menentukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk melahirkan janin dari dalam rahim (Mochtar. R, 2002). dengan jalan pembedahan atau sectio caesarea meskipun bisa melahirkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Asuhan Kebidanan Kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. Insidensi di negara berkembang sekitar 5-9 % (Goldenberg, 2008).

Persalinan Normal. 60 Langkah. Asuhan Persalinan Kala dua tiga empat. Dikutip dari Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal

BAB I PENDAHULUAN. terjadi yaitu perdarahan, infeksi dan pre eklampsia ( Saifuddin, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. anak. Setiap prosesnya tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan kondisi

Transkripsi:

5 BAB II Tinjauan pustaka 2.1 Pengalaman Jhon (2007) dalam buku 26 keys of happines menyebutkan beberapa experiece itu sendiri yaitu pengalaman adalah tempat belajar yang bagus, tetapi bayarannya tinggi. pengalaman bukanlah sesuatu yang terjadi kepada anda, pengalaman adalah tindakan yang anda lakukan ketika sesuatu terjadi kepada anda (Aldous Huxley), pengalaman adalah seorang guru yang keras, pengalaman memberikan kita ujian terlebih dahulu, baru kemudian pelajarannya (hernon Law), apa yang harus kita pelajari untuk dilakukan, akan kita pelajari melalui tindakan secara langsung (Aristotles) dan pengalaman adalah nama yang diberikan oleh setiap orang untuk setiap kesalahan yang mereka lakukan (Oscar Wilde). Pengalaman adalah guru yang terbaik. Salah satu pengalaman yang terbaik adalah memberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang akhirnya belum tentu benar. Pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih (Christ, 1993). Pengalaman berasal dari kata dasar Alami yang mempunyai arti yaitu mengalami, menemui, mengarungi menghadapi, menyeberangi, menyelami, menanggung, mendapat, menikmati dan merasakan. (Endarmoko, 2006).

6 Menurut Paul B.Horton, pengalaman mengandung pengertian bahwa tidak seorangpun mengalami serangkaian pengalaman yang persis satu sama lainnya dan tidak seorang pun mempunyai latar belakang pengalaman yang sama.pengalaman tidak lepas dari keadaan lingkungan sekitar, pengalaman dipengaruhi oleh pendidikan dan lingkungan sosial secara umum, juga sering kali dipandang bersifat subjektif karena terjadi perbedaan tahan antara subjek dan objek yang dipandang (Sarwono, 1998). 2.2 Intranatal 2.2.1 Pengertian Persalinan adalah suatu proses yang dimulai denganadanya kontraksi uterusyang menyebabkan terjadinyadilatasi progresif dari serviks, kelahiran bayi, dankelahiran plasenta, dan proses tersebut merupakann proses alamiah (Rohani, 2011). 2.2.2 Sebab-Sebab Yang Menimbulkan Persalinan yaitu : Manuaba (2008), menjelaskan teori-teori yang menyebabkan persalinan yaitu : a. Teori Penurunan Hormone Satu sampai dua minggu sebelum portus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesterone. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.

7 b. Teori Plasenta Menjadi Tua Plasenta yang sudah tua akan menyebabkan turunnya kadarestrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim. c. Teori dissensi Rahim Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi uterus-plasenta. d. Teori iritasi mekanik Di belakang servix terletak ganglion servikale (fcexus frankenhauser). Bila ganglion ini di geser dan tekan, misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus. e. Induksi partus Induksi partus Yaitu dengan jalan Gangan laminaria, Amniotomi, Oksitosin drips. 2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan Yaitu: a. Faktor hormonal yang menyebabkan peningkatan kontraksi uterusadalah. Progesteron menghambat kontraksi uterus selama kehamilan, sedangkan estrogen cenderung meningkatkan

8 derajat kontraktilitas uterus, sedikitnya terjadi karena estrogen meningkatkan jumlah gap jungtion antara sel-sel otot polos uterus yang berdekatan. Baik estrogen maupun progesteron disekresikan dalam jumlah yang secara progresif makin bertambah selama kehamilan, tetapi mulai kehamilan bulan ke-7 dan seterusnya sekresi estrogen terus meningkat sedangkan sekresi progesteron tetap konstan atau mungkin sedikit menurun.oleh karena itu, diduga bahwa rasio estrogen terhadap progesteron cukup meningkat menjelang akhir kehamilan, sehingga paling tidak berperan sebagian dalam peningkatan kontraksi uterus. b. Pengaruh Oksitosin Pada Uterus Oksitosin merupakan suatu hormon yang disekresikan oleh neurohipofise yang secara khusus sehingga menyebabkan kontraksi. 2.2.4Tanda-tanda Permulaan Persalinan Tanda-tanda persalinan adalah sebagai berikut: a. Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama pada primigravida. b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. c. Perasaan sering atau susah kencing (polikisuria) karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.

9 d. Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi lemah uterus, kadang disebut false labor pains e. Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show). 2.2.5 Tanda-tanda Inpartum Tanda-tanda inpartu adalah Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur.keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak robekan kecil pada serviks. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Saat dilakukan pemeriksaan dalam didapatkan serviks mendatar dan penmbukaan telah ada. 2.2.6 Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persalinan a) Kekuatan mendorong janin keluar (power) His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan.pada waktu kontraksi otot-otot rahim menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. b. Faktor janin Faktor janin Janin pada usia kehamilan 36 minggu sudah masuk PAP, Placenta dan Cairan

10 amnion yang mulai dihasilkan usiakehamilan 10-36 minggu dengan jumlah normal1000 cc. c. Faktor jalan lahir Faktor jalan lahir yaitu Panggul, Otot-otot dasar pangguluterus. 2.2.7 Tahap Persalinan a. Kala I (kala pembukaan) In partum (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran ketika serviks mendatar dan terbuka. Tanda dan gejala persalinan kala I adalah His sudah adekuat, Penipisan dan pembukaan serviks sekurang-kurangnya 3 cm, Keluarnya cairan dari vagina dalam bentuk lendir bercampur darah, Sering BAK, akhir kala I primigravida keluar darah menetas. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu: 1. Fase laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7 8 jam 2. Fase aktif: berlasung selama 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase yaitu periode akselerasi berlangsung 2 jam dengan pembukaan 4 cm, periode dilatasi maksimal (steady) selama

11 2 jam berlangsung cepat 9 cm dan periode deselarasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap. b. Kala II (Kala Pengeluaran Janin) Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2 3 menit sekali.kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah terkanan pada otototot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengendan.karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus terbuka.pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primi: 1 ½ - 2 jam, pada multi 1 ½ -1 jam. Tanda dan gejala pada kala ini adalah Ibu ingin meneran, Perineum menonjol, Vulua dan anus membuka, Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir, Kepala telah turun didasar panggul. c. Kala III (Kala Pengeluaran Urin) Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar.uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya.beberapa saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 mnt seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam

12 vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 mnt setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. d. Kala IV Kala IV adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan hanya proses pemulihan secara fisik setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan yang baru selama satu sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensive karena perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia uteri, robekan pada serviks dan perineum.rata-rata jumlah perdarahan normal adalah 100 300cc, bila perdarahan diatas 500cc maka dianggap patologi.perlu diingat ibu tidak boleh ditinggalkan sendiri dan belum boleh dipindahkan kekamarnya. 2.3Ketuban Pecah Dini 2.3.1 Pengertian KPD merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi korioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas

13 dan mortalitas perinatal dan menyebabkan infeksi ibu.kpd didefenisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan.hal ini dapat terjadi pada akhir kehamilan maupun jauh sebelum waktunya melahirkan. Dalam keadaan normal 8-10% perempuan hamil aterm akan mengalami KPD (Sarwono,2008). KPD disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut.berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks Selain itu ketuban pecah dini merupakan masalah kontroversi obstetri. Penyebab lainnya adalah sebagai berikut: a. Inkompetensi serviks (leher rahim) Inkompetensia serviks adalah istilah untuk menyebutkan kelainan pada otot-otot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka ditengah-tengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang semakin besar. serviks dengan suatu kelainan anatomi yang nyata, disebabkanlaserasi sebelumnya melalui ostium uteri atau merupakan suatu kelainan congenital pada serviks yang memungkinkan terjadinya dilatasi berlebihantanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester kedua atau

14 awal trimester ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput janin serta keluarnya hasil konsepsi (Manuaba, 2002). b. Peningkatan tekanan inta uterin Tekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini, Misalnya: 1. Trauma: Hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesis 2. Gemelli:Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini terjadi karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban) relative kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah (Saifudin. 2002). 3. Makrosomia adalah berat badan neonatus >4000 gram kehamilan dengan makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over distensi dan menyebabkan tekanan pada intra uterin bertambah sehingga menekan selaput ketuban, manyebabkan

15 selaput ketuban menjadi teregang tipis, dan kekuatan membrane menjadi berkurang, menimbulkan selaput ketuban mudah pecah (Winkjosastro, 2006). 4. Hidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan amnion >2000mL. Uterus dapat mengandung cairan dalam jumlah yang sangat banyak Hidramnion kronis adalah peningaktan jumlah cairan amnion terjadi secara berangsur-angsur. Hidramnion akut, volume tersebut meningkat tiba-tiba dan uterus akan mengalami distensi nyata dalam waktu beberapa hari saja. c. Kelainan letak janin dan rahim: letak sungsang, letak lintang. d. Kemungkinan kesempitan panggul: bagian terendah belum masuk PAP (sepalo pelvic disproporsi). e. Korioamnionitis adalah infeksi selaput ketuban. Biasanya disebabkan oleh penyebaran organism vagina ke atas. Dua faktor predisposisi terpenting adalah pecahnya selaput ketuban lebih dari 24 jam dan persalinan lama. f. Penyakit Infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh sejumlah mikroorganisme yang meyebabkan infeksi selaput ketuban. Infeksi yang terjadi menyebabkan terjadinya proses

16 biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah. g. Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C rendah, kelainan genetik). h. Riwayat KPD sebelumya dan Kelainan atau kerusakan selaput ketuban. I. Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23 minggu. 2.3.3 Tanda dan gejala Tanda yang terjadi adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Aroma air ketuban berbau amis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah. Cairan ini tidak akan berhenti atau kering karena terus diproduksi sampai kelahiran. Tetapi bila Anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak di bawah biasanya mengganjal atau menyumbat kebocoran untuk sementara. Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin bertambah cepat merupakan tanda-tanda infeksi yang terjadi.

17 2.4 Kerangka Konsep KPD terdiri dari faktor bayi, ibu dan keadan sosial ekonomi. Faktor bayi terdiri dari: 1. Gemeli. Gemeli adalah Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini terjadi karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban) relative kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah. (Saifudin, 2002). 2. Malposisi atau malpresentasi janin Malposisi atau malpresentasi janin adalah posisi janin sebelum keluar atau berada di PAP. Sedangkan faktor penyebab KPD dari ibu yaitu: 1. Paritas. Paritas adalah banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai oleh seorang wanita (BKKBN, 2006). Menurut Prawirohardjo

18 (2009), paritas dapat dibedakan menjadi primipara, multipara dan grandemultipara. 2. Anemia Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar Haemoglobin (HB) dalam darah kurang dari 12gr (wiknjosastro, 2002). 3. Faktor merokok Faktor merokok atau kebiasaan merokok saat sebelum hamil sampai saat hamil. 4. Riwayat KPD Riwayat KPD atau sudah melahirkan sebelumnya dengan Kasus KPD. 5. Serviks yang inkompen Serviks yang inkompen atau suatu kondisi dimana mulut rahim mengalami pembukaan dan penipisan sebelum waktunya. 6. Faktor turunan atau faktor dari keluarga yang juga memiliki riwayat KPD. Faktor lain yang juga menyebabkan KPD adalah Keadaan sosial ekonomi karena faktor ekonomi kurang sehingga menyebabkan ibu tidak melakukan perawatan saat hamil dan juga Faktor psikologis. Adapun faktor psikologis yang menyebabkan pecahnya ketuban misalnya trauma hubungan seksual. Hubungan intim yang tidak wajar (disertai kekerasan

19 dan posisi yang tidak lazim) mengakibatkan trauma pada ibu hamil. Terlebih lagi jika sampai terjadi pendarahan pada vagina. KPD merupakan masalah penting karena kasus KPD sangat berpengaruh terhadap proses persalinan ibu dan janin. Seorang ibu yang mengalami KPD akan sangat cemas dan takut terjadi sesuatu hal baik kepada ibu sendiri, bayi ataupun kedua nya. Hal ini merupakan pengalaman hidup yang sangat berarti dalam menjalani proses persalinan saat mengalami KPD.

20 Faktor Bayi 1. Gemeli 2. malposisi atau malpresentasi Janin Faktor Ibu Ketuban Pecah Dini 1. Paritas 2. Anemia 3. Perilaku Merokok 4. Riwayat KPD 5. Serviks yang inkompeten 6. faktor turunan 7. infeksi 8. usia Keadaan sosial ekonomi 9. riwayat hubungan sex baru-baru ini 10.asma Gambar 1 kerangka konsep Sumber : Morgan (2009), Manuaba (2009), Getahun D, Ananth (2007), Helen (2003), stuart & sundeen (1998).