KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PELAJARAN PENJASORKES DI SMK

dokumen-dokumen yang mirip
KETERAMPILAN GURU DALAM MEMBUKA DAN MENUTUP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMAN

PENDAHULUAN. Andri Irawan

TINGKAT KEDISIPLINAN MAHASISWA DALAM PROSES PERKULIAHAN JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN PRODI PENJASKESREK PONTIANAK 2014

SURVEI KETERAMPILAN TEKNIK DASAR SEPAK BOLA DI KELAS XI SMAN 1 MEMPAWAH HILIR

HAMBATAN MAHASISWA REGULAR B PRODI PENJASKESREK FKIP UNTAN DALAM MENYELESAIKAN PROPOSAL SKRIPSI

HAMBATAN SISWA SISWI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 22 PONTIANAK DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN OLEH

MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SDN 22 SERINGKUYANG KECAMATAN MENJALIN

SURVEI PENELITIAN TENTANG KARAKTER GURU MATA PELAJARAN PENJASORKES

KETERAMPILAN TEKNIK DASAR PUKULAN PADA PROSES PEMBELAJARAN BULU TANGKIS

SUPERVISI PELAKSANAAN DAN PENILAIAN PEMBELAJARAN PENJASOKES PADA KURIKULUM 2013 DI SMA SE-KOTA PONTIANAK ARTIKEL DODI ARIANTO NIM F

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

SURVEI SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SE-KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN

KEMAMPUAN GURU DAN MOTIVASI SISWA SERTA SARANA DAN PRASARANA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES KELAS IV DAN V DI SD NEGERI 22 ANDALAS PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PASSING BAWAH BOLAVOLI DI SMPN 14 PONTIANAK

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN SMASH PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI PEMBELAJARAN GAYA KOMANDO

ANALISIS EFEKTIVITAS KETERAMPILAN GURU BERTANYA DASAR KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN MENJALIN ARTIKEL PENELITIAN.

SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K

KETERAMPILAN GAYA BEBAS (CRAWL) DALAM OLAHARAGA RENANG PADA MAHASISWA PENJASKESREK UNTAN ANGKATAN 2013

PERSEPSI GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN SENAM LANTAI DI SMP SE-KABUPATEN BANJARNEGARA

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RUSLI NIM F

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET

HUBUNGAN MOTIVASI INTERINSIK DAN EKSTERINSIK DENGAN HASIL RENANG SISWA SMK SWADHIPA NATAR. Jurnal. Oleh. Sutrisno Agus Setiadhi

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL IHSAN

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

PENINGKATAN SERVIS ATAS BOLAVOLI DENGAN MODIFIKASI BOLA PLASTIK DI SDN 35 SULANG BETUNG

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

AKTIVITAS GURU DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN KEBUMEN JAWA TENGAH

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

PERSEPSI SISWA TENTANG PENGELOLAAN KELAS DI KELAS X AKUNTANSI SMK KRISTEN IMMANUEL 2 SUNGAI RAYA ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: KOKO ARUANA WIKO F

PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI FUNGSIONAL UMUM DI LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL

E-JOURNAL. Oleh : Tri Handoko

Persepsi Siswa-Siswi Kelas VIII SMPN Se-Kecamatan Samalantan Terhadap Proses Pembelajaran Penjasorkes

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN BOLA VOLI SISWA DI SMPN 1 BATU BERSURAT

ANALYSIS OF TEACHING SKILLS OF KINDERGARTEN TEACHER WITH BACHELOR S OF DEGREE EDUCATED AT PAYUNGSEKAKI DISTRICT OF PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TIPE TEAM QUIZ DI SD

KEPRIBADIAN DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMKN 3 PONTIANAK ARTIKEL PENELITIAN OLEH L E S T U D Y NIM F

SURVEI MOTIVASI TERHADAP SENAM AEROBIK DI KLUB SENAM SE-KOTA PONTIANAK

ANALISIS KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 TAMBUSAI TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

MOTIVASI MAHASISWA JURUSAN ILMU KEOLAHRAGA PROGRAM STUDI PENJASKESREK DALAM MENGIKUTI PEMBINAAN OLAHRAGA PRESTASI

SURVEI KOMPETENSI KEPRIBADIAN DAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU PENJASKES DI SEKOLAH SE KECAMATAN BENGKAYANG TAHUN 2012 ARTIKEL PENELITIAN

TINGKAT KREATIVITAS GURU DALAM MENYIKAPI KETERBATASAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI

KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

TINGKAT PEMAHAMAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA PADA GURU PENJASORKES SEKELURAHAN SIANTAN HILIR PONTIANAK UTARA

PENINGKATAN TEKNIK DASAR FOREHAND TENIS MEJA MENGGUNAKAN MEDIA BOLA GANTUNG PADA SISWA KELAS VIII

Tingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)

PERSEPSI GURU TERHADAP KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENEGAH KEJURUAN NEGERI 1 KOTA CIREBON SEBAGAI SEKOLAH RSBI ARTIKEL JURNAL

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES

Vol.09/No.01/Januari 2017 ISSN:

FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN COOPERATIVE LEARNING TIPE BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR PONTIANAK UTARA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh

KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP SE- KECAMATAN KROYA KABUPATEN CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PASSING SEPAKBOLA

PENINGKATAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SDN ARTIKEL PENELITIAN

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE INQUIRY KELAS IV SEKOLAH DASAR

STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

CIVED ISSN Vol. 2, Nomor 2, Juni

E-JOURNAL. Oleh: Imam Hariyadi NIM

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN

PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LATIHAN SEPAK SILA TERHADAP KONTROL BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW

HUBUNGAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IIS SMA NEGERI 7 PADANG

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA N 5 KOTA JAMBI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN

TINGKAT PENGETAHUAN STRATEGI DAN TAKTIK BAGIPEMAIN SPIRIT FUTSAL AKADEMI KULON PROGO TAHUN 2015 ARTIKEL E-JOURNAL

HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK

IDENTIFIKASI GAYA MENGAJAR GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA KESEHATAN SMP NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS PESERTA DIDIK KELAS 1 SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH:

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

TINGKAT MINAT SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GULING DEPAN KELAS VIII TAHUN AJARAN 2016/2017 DI SMP NEGERI 7 KOTA MAGELANG

Oleh: Erlanda Bayu Pratama, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

HUBUNGAN TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI DAN MOTIVASI DENGAN KETERAMPILAN GERAK DASAR SEPAKBOLA. Jurnal. Oleh YUDHA PURNAMA PUTRA

Economic Education Analysis Journal

SURVEI MOTIVASI PESERTA DIDIK DALAM MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMP N 21 PONTIANAK

MINAT BELAJAR SISWA KELAS XI PADA MATA PELAJARAN MENGHIAS BUSANA DI SMK NEGERI 3 SUNGAI PENUH PERA WETTI

Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN DI KELAS II SD

PENGARUH SERTIFIKASI TERHADAP KINERJA GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMK NEGERI 4 PEKANBARU JURNAL

LOMPAT TINGGI GAYA FLOP DENGAN MODIFIKASI ALAT TALI KARET DI SDN 05 SEBERANG KAPUAS

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANG

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KETERAMPILAN VARIASI MENGAJAR DOSEN

Transkripsi:

KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR PELAJARAN PENJASORKES DI SMK Angga Saputra, Victor Simanjuntak, Edi Purnomo Program Studi Pendidikan Jasmani dan Rekreasi FKIP Untan, Pontianak Email : ranggaspd70@gmail.com Abstrak: Permasalahan dalam penelititan ini adalah bagaimana kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Se-Kota Pontianak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Se-kota Pontianak. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian survei. Populasi dalam penelitian ini adalah berjumlah 10 Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sampel yang digunakan total sampling yang berjumlah 10 Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan mengenai kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak tergolong 2 klasifikasi yaitu sangat baik berjumlah 3 orang atau sebesar 30%, dan kategori baik berjumlah 7 orang atau sebesar 70%. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar sudah berjalan dengan baik. Kata Kunci: Menerapkan Keterampilan Dasar Mengajar. Abstract: how the teacher's ability to teach basic skills in applying the lessons of Physical Education and Health in Vocational High School Se-Pontianak. The purpose of this study was to determine the level of teachers' ability to teach basic skills in applying lessons of Physical Education and Health in Vocational High School Se-city of Pontianak. The method used in this research is descriptive method with a form of survey research. The population in this study is numbered 10 Physical Education Teacher Sports and Health. The sample used total sampling totaling 10 Master of Physical Education and Health. Based on the results of research conducted on the ability of teachers to implement the teaching of basic skills Vocational High School in the city of Pontianak classified as a very good 2 classification that consists of 3 people or 30%, and both categories amounted to 7 people or by 70%. This shows that the ability of teachers to implement the teaching of basic skills are already well underway. Keywords: applying the teaching of basic skills.

P endidikan jasmani dan kesehatan adalah Pendidikan Jasmani merupakan proses pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas gerak dalam upaya peningkatan kebugaran jasmani dalam proses pembelajaran kepada siswa. Husdarta (2011:18) menyatakan bahwa pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan, atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan. Menurut Wuest dan Bucher (dalam Sukintaka, 2004 : 34) pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk memperbaiki kerja, dan peningkatan pengembangan manusia melalui media aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani sangat penting dalam menjalani aktivitas sehari-hari guna menciptakan aktivitas fisik, mental, serta emosional. Tujuan dari pendidikan jasmani adalah mengembangkan kemampuan pengelolaan diri dalam upaya peningkatan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta kemampuan dalam aktivitas jasmani dan olahraga. Heru Suranto, dkk (1991:30) menjelaskan bahwa tujuan pendidikan jasmani adalah pengembangan optimal sesuai dengan kemampuan, minat, dan kebutuhan yang melakukan kegiatan dan arahnya kepada perkembangan aspek-aspek fisik, mental dan sosial pada setiap individu. Menurut Husdarta (2011:19) tujuan penjas yaitu memberikan kesempatan kepada anak untuk mempelajari berbagai kegiatan yang membina sekaligus mengembangkan potensi anak, baik dalam aspek fisik, mental, sosial, emosional dan moral. Proses belajar mengajar dalam pendidikan jasmani adalah kegiatan inti dalam pendidikan, segala sesuatu yang direncanakan, diprogram dan disusun akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tidak lepas dari peran guru dan siswa sebagai faktor penting dalam mencapai proses pembelajaran dengan baik. Dalam proses pembelajaran terdapat delapan keterampilan dasar mengajar yaitu: 1) Keterampilan memberi penguatan, 2) Keterampilan bertanya, 3) Keterampilan menggunakan variasi, 4) Keterampilan menjelaskan, 5) Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, 6) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, 7) Keterampilan mengelola kelas, 8) Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Pada setiap pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan peran guru sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar karena memegang peranan penting dalam pendidikan. Dalam hal ini, seorang guru tentunya memerlukan suatu strategi dan keterampilan dasar mengajar yang baik agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara efektif dan efesien. Keterampilan dasar mengajar adalah kemampuan yang bersifat khusus yang harus dimiliki seorang guru dan tenaga pengajar lainnya agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif dan efesien.. Berdasarkan observasi penulis yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak, ternyata guru pendidikan jasmani kurang mampu untuk mengkondisikan seluruh siswa agar siap mental dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran, masih kurang dalam melaksanakan pembelajaran dan dalam mengakhir pembelajaran guru kurang melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang proses pembelajaran yang telah diberikan. Sehingga permasalahan yang sering muncul di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri adalah

terdapat siswa yang kurang aktif bertanya dan menjawab dan kurang serius dalam menerima pembelajaran. Hal ini ditandai pada guru saat bertanya dan menjelaskan pelajaran siswa lebih banyak diam ketimbang menjawab, siswa lebih banyak berbicara dengan temannya dan pada saat melakukan suatu gerakan siswa tidak bersungguh-sungguh. Adapun data yang diperoleh penulis pada saat melakukan observasi pada salah satu guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan mengenai keterampilan dasar mengajar pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah: 1) pada proses pembelajaran guru tidak mengaplikasikan ideide baru pada situasi yang lain, 2) guru kurang bisa untuk membuat kaitan seperti membandingkan atau mempertentangkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang dipelajari siswa, 3) guru kurang mengekpresikan pendapat siswa sendiri, dan 4) setiap belajar mengajar guru tidak memberikan soal-soal tertulis dan mencatat lembar penilaian keterampilan siswa saat proses pembelajaran. Dari hasil pemaparan yang telah ada dengan permasalahan yang terjadi, maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul Survei Kamampuan Guru dalam Menerapkan Keterampilan Dasar Mengajar Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Se-Kota Pontianak. METODE Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Pada dasarnya merupakan cara yang digunakan untuk mencapai hasil yang berhubungan dengan data dalam penelitian. Menurut Sugiyono (2013:6) jenis-jenis metode penelitian dibedakan menjadi penelitian deskriptif, penelitian komparatif dan asosiatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Purwanto (2010:177) metode deskriptif adalah penelitian yang hanya melibatkan satu variabel pada satu kelompok, tanpa menghubungkan dengan variabel lain atau membandingkan dengan kelompok lain. Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei. Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah (2010:143) penelitian survei merupakan suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dianalisis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang aktif mengajar dan sudah menjadi pegawai tetap di Sekolah Menegah Kejuruan Negeri Se-Kota Pontianak yang berjumlah 10 guru pendidikan jasmani. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Total Sampling yaitu semua anggota populasi mendapatkan kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel, dalam pengambilan teknik Total Sampling ini, Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan jumlah populasi yang dijadikan sampel dengan jumlah 10 guru pendidikan jasmani.

Teknik pengumpualan data ini dilakukan dengan menggunakan observasi dan dokumentasi. Dalam penelitian ini, observasi dilakukan lansung dilapangan yakni untuk mengetahui tingkat kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Se-Kota Pontianak yang terdiri dari 8 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri. Lembar observasi ini diberikan kepada pengamat saat mengnilai guru yang mengajar. Studi dokumentasi dalam pengumpulan data adalah untuk memperoleh daftar nama dan jumlah guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Se-Kota Pontianak. Menurut Sugiyono (2012:203) observasi sebagai tehnik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan tehnik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, observasi tidak terbatas pada orang, tetapi objek-objek alam yang lain. Penelitian ini menggunakan numerical rating scale. Adapun pengertiannya adalah pernyataan tentang kualitas tertentu dari sesuatu yang akan diukur, yang diikuti oleh angka yang menunjukan skor tertentu yang akan diukur (S.Eko Putro Widoyoko, 2012:120). Instrumen lembar observasi keterampilan dasar mengajar mengacu pada Guru Pendidikan Jasmani Olahraga Dan Kesehatan dengan 15 item pertanyaan yang telah valid. Tabel 1. Lembar Penilaian Kemampuan Guru No Aspek Penilaian Skor Nilai keterangan Membuka Pelajaran: 1 2 3 4 4 = Baik Sekali 1. Menarik perhatian siswa: - - - - a. Gaya mengajar guru: Interaksi yang baik yang dapat menarik perhatian siswa, berbagai variasi gerak dan posisi guru, suara guru dalam menjelaskan dan bertanya. b. Penggunaan alat bantu mengajar: Pegunaan berbagai media pembelajaran yang berkaitan dengan materi yang diajarkan. c. Pola interaksi yang bervariasi: guru dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dengan siswa. 2. Menimbulkan motivasi: - - - - a. Kehangatan dan antusias: Semangat, ramah, tegas dan bersahabat 3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

akan menimbulkan dampak positif pada siswa,sehingga mendorong rasa semangat dan senang dalam mengikuti pembelajaran. b. Memperhatikan minat siswa: Guru dapat mendorong siswa untuk berprestasi dengan meberikan motivasi pada materi pelajaran sesuai dengan minat siswa. 3 Memberi acuan: - - - - a. Mengemukakan tujuan dan batasan tugas: Guru menjelaskan dan mengemukakan tujuan pelajaran dan memberikan tugastugas tentang materi pelajaran kepada siswa agar memberikan gambaran yang akan dipelajari dan tugas yang harus dikerjakan. b. Menyarankan langkah-langkah yang dilakukan: Guru menjelaskan dan memberikan langkah-langkah yang akan dilakukan siswa. c. Mengingat masalah pokok yang dibahas saat melakukan kegiatan: Guru harus mengingat kembali kepada siswa masalah pokok pada bahasan yang yang dipelajari. d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan: Memberikan pertanyaan-pertanyaan tentang materi pelajaran sebelum memasuki inti pelajaran dan pada saat akhir pelajaran. e. Membuat kaitan: Membandingkan dan mempertentangkan pengetahuan yang telah dipelajari siswa. Menutup Pelajaran 4. Meninjau kembali: - - - - a. Merangkum inti pelajaran: Guru dapat meminta siswa untuk merangkum materi pembelajaran agar dapat belajar setelah akhir pelajaran. b. Membuat ringkasan: Guru dapat membuat ringkasan, guru

dapat memberikan siswa ringkasan, guru dan siswa dapat meringkas materi pelajaran. 5. Mengevaluasi: - - - - a. Mendemonstrasikan keterampilan: Pada akhir pelajaran guru dapat meminta siswa untuk menjelaskan dan memperagakan gerakan mengenai materi yang telah dijelaskan. b. Mengaplikasikan ide baru pada situasi lain: Pada saat guru menjelaskan dan memperagakan gerakan atau ide-ide baru, maka bisa dapat dilakukan pada materi pelajaran yang lain. c. Mengekspresikan pendapat siswa: Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dan memberikan komentar tentang materi pembelajaran. Sumber: J.J. Hasibuan dan Moedjiono (2012:76) Teknik Analisis Data Adapun analisis dalam menganalisis dan mengolah data sebagai berikut : 1. Editing yaitu mengecek semua data yang di kumpulkan. 2. Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. 3. Mengkategorikan nilai yang diperoleh dalam skala yang telah ditentukan. 4. Mengklasifikasikan nilai yang diperoleh Guru dalam skala yang telah ditentukan. Tabel 2. Klasifikasi Nilai Skor Kategori 51-60 Baik sekali 39-50 Baik 27-38 Cukup 15-26 Kurang

5. Mempersentasekan data yang telah dihitung perkategorinya dengan rumus sebagai berikut: DP = n x 100 % N Keterangan: Dp = deskriptif presentase n = jumlah yang memperoleh nilai N = jumlah keseluruhan % = tingkat porsentase yang di dapat Sumber: Mohammad Ali (dalam Rahima, 2014:32) 6. Menyimpulkan hasil penelitian, sehingga diperoleh deskripsi tentang survei kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Menengah Kejuruan Se-Kota Pontianak. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian survei keterampilan dasar mengajar pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dilaksanakan pada Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak, yang berjumlah 8 sekolah, dengan jumlah sampel sebanyak 10 orang. Pelaksanaan pengambilan data dilaksanakan 6 hari, dari tanggal 25 sampai dengan tanggal 30 mei 2015. Dalam pelaksanaannya penelitian dilakukan hanya kepada dua sampel dalam satu hari sehingga perlu waktu yang lama. Hal ini dilakukan karena jadwal yang dilaksanakan pada setiap sekolah terhadap sampel yang akan diteliti hanya dua kelas dalam sehari. Penelitian ini dibantu oleh pengawas dari Dinas Pendidikan Kota Pontianak yang bertugas sebagai tenaga ahli yang melakukan penilaian terhadap sampel. Penelitian dilaksanakan dengan lembar instrumen yang telah baku dari buku Proses Belajar Mengajar (J.J. Hasibuan dan Moedjiono, 2012:76). Dalam pelaksanaan penelitiannya, pengawas melakukan penilaian langsung terhadap sampel yang sedang mengajar. Setelah pelaksanaan penilaian terhadap sampel penelitian kemudian dilakukan pembinaan dan penandatanganan berkas penilaian yang dipergunakan dalam penelitian. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan, ternyata Guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang ada di Kota Pontianak tergolong pada dua klasifikasi yaitu baik sekali dan baik. Jumlah guru yang termasuk dalam kategori baik sekali sebanyak 3 orang atau sebesar 30%, guru dalam kategori baik sebanyak 7 orang atau sebesar 70%, sedangkan jumlah guru yang berkategori cukup jumlahnya 0 orang atau sebesar 0% dan Guru yang termasuk dalam kategori kurang jumlahnya 0 atau 0 %. Secara lebih jelas dapat dilihat Sesuai dengan tabel dibawah ini:

Tabel 3. Klsifikasi keterampilan dasar mengajar Guru Penjasorkes No Kategori Interfal Nilai Jumlah Guru Presentase 1 Baik sekali 51-60 3 30% 2 Baik 39-50 7 70% 3 Cukup 27-38 0 0% 4 Kurang 15-26 0 0% Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak, dapat diketahui bahwa tingkat kualitas Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak menunjukan hasil sebanyak 3 orang atau sebesar 30% termasuk dalam kategori sangat baik. hal ini dapat menunjukan bahwa keterampilan dasar mengajar Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri yang ada di Kota Pontianak sudah berkualitas dan mampu untuk mengajar serta sesuai dengan tujuan pendidikan jasmani dan sangat bertanggung jawab atas tugasnya dalam mengajar. Namun masih dapat sedikit kekurangan yang harus diperbaiki. Misalnya dalam mengajar masih ada salah satu unsur dalam pembelajaran dan penggunaan waktu yang tidak maksimal. Namun tidak semua guru melakukan hal yang demikian. Dengan demikian sebaiknya guru terus memperhatikan prestasi yang telah diraih dalam mengajar agar pembelajaran tetap menarik dan menyenangkan sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Guru yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 3 orang atau sebesar 70%. Hal ini menunjukan bahwa pada kategori ini menunjukan bahwa keterampilan dasar mengajar Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak sudah sesuai, namun masih terdapat kekurangan dan tetap harus berupaya meningkatan keterampilan dasar mengajar terutama saat proses pembelajaran dilapangan seperti memberi contoh dan guru harus lebih kreatif dalam menciptakan suatu pembelajaran yang dapat membuat siswa untuk lebih mudah mengamati dan memahami materi yang diberikan. Guru yang termasuk dalam kategori cukup dan kurang jumlahnya 0 atau sebesar 0%. Hal ini menunjukan bahwa keterampilan dasar mengajar Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak sudah cukup siap dan mampu untuk melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis dalam keterampilan dasar mengajar Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di 8 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak sudah baik. Adapun pemaparan hasil penelitian dari keseluruhan sekolah yang diteliti oleh penulis di 8 Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Pontianak akan dibahas sebagai berikut: Data yang diperoleh dari hasil penelitian di SMKN 1, SMKN 5 dan SMKN 7 terbukti guru sangat baik dalam keterampilan dasar mengajar. Hal ini ditandai dengan proses pada awal pembelajaran guru menjelaskan dan

memberikan materi yang akan diajarkan dengan mengaitkan materi yang lama dengan yang baru diajarkan, guru memberikan tanya jawab kepada siswa agar siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan pada sampai akhir pelajaran guru melakukan evaluasi secara menyeluruh tentang apa inti dari materi yang diajarkan, hal ini ditunjukan ketika proses pembelajaran siswa melakukan gerakan kembali yang dijelaskan dan dipelajari sebelumnya dan guru menanyakan kepada siswa tentang materi yang diberikan. Sehingga dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga dapat dilaksanakan dengan benar. Data yang diperoleh penulis di SMKN 3, SMKN 4, SMKN 6, SMKN 8, dan SMKN 9 terbukti guru sudah baik dalam keterampilan dasar mengajar. Hal ini ditunjukan saat guru menyampaiakan materi dengan memberi contoh dan memberi tugas serta menjelaskan kembali materi yang telah diajarkan kepada siswa sehingga dapat memahami apa isi dan pembelajaran yang mereka dapatkan. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa guru dengan kategori baik berjumlah 3 orang atau sebesar 30% dan guru dengan kategori baik sekali berjumlah 7 orang atau sebesar 70%. Sedangkan untuk guru yang termasuk dalam kategori cukup dan kurang sebesar 0%. Jadi, Jumlah guru dengan kategori baik lebih dominan dari guru dengan kategori baik sekali, cukup dan kurang. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar sudah berjalan dengan baik. Saran Berdasarkan hasil penelitian survei kemampuan guru dalam menerapkan keterampilan dasar mengajar yang telah penulis laksanakan, maka saran yang dapat penulis ajukan kepada guru penjasorkes yaitu: Setiap guru agar senantiasa menerapkan keterampilan dasar mengajar yang baik. sehingga dapat menciptakan keterampilan, kecerdasan dan prestasi bagi siswa dengan baik. Adapun masalah yang perlu diperbaiki ketika mengajar adalah agar selalu memperhatikan minat dan motivasi siswa guna mengatasi siswa dengan keperibadian yang berbedabeda, yang kurang aktif menerima materi dan jenuh serta tidak konsentrasi dalam pembelajaran. Sehingga guru dapat mengembalikan semangat dan aktif dalam proses pembelajaran. Pada saat materi inti dengan memberikan penugasan kepada siswa sebaiknya guru menjelaskan dengan jelas secara menyeluruh dan memberikan contoh dengan benar kepada siswa agar terciptanya pembelajaran yang kreatif dan dinamis. Pada saat pembelajaran telah berakhir terkadang guru lupa mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah diajarkan sehingga siswa kurang mendapat penguatan dan pengetahuan seputar materi yang telah dipelajari. Demi terciptanya pembelajaran yang baik, ada baiknya guru selalu memberikan evaluasi di setiap akhir pembelajaran, agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan ilmu yang bermanfaat.

DAFTAR RUJUKAN Husdarta H. J. S. (2011). Manajemen Pendidikan Jasmani. Bandung : Alfabeta. Hasibun, J.J dan Moedjiono. (2012). Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Purwanto. (2010). Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prasetyo, Bambang dan Miftahul, Jannah, Lina. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Rahima. (2012). Survei Keterampilan Gaya Bebas (Crawl) Dalam Olahraga Renang pada Mahasiswa Penjaskesrek Untan Angkatan 2013 (Skripsi). Pontianak: Universitas Tanjungpura Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertai. Bandung: Alfabeta. Sukintaka. (2004). Teori Pendidikan Jasmani. Bandung : Yayasan Nuansa Cendekia Suranto, Heru, Soemarno, soegito. (1991). Pengetahuan Umum Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Jakarta : Universitas Terbuka. Widoyoko, S. Eko, Putro. (2012). Tehnik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.