STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL
|
|
- Dewi Sudirman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN JURNAL OLEH : ALFIQROAM KUMAR NPM: KONSENTRASI PENDIDIKAN JASMANI KESAHATAN DAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG 2017
2 2 HALAMAN PERSETUJUAN JURNAL STUDI TENTANG PEMAHAMAN GURU-GURU PENJAS ORKES DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SESUAI KURIKULUM KTSP DI SMA NEGERI KOTA PARIAMAN Nama : ALFIQROAM KUMAR NPM : Program Studi Jurusan Fakultas Universitas : Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar : Keguruan dan Ilmu Pendidikan : Bung Hatta Disetujui Oleh: Padang, Januari 2017 Pembimbing I pembimbing II Drs. Madri M, M.Kes, AIFO Ali Mardius, S.Pd, M.Pd Mengetahui : Pengelola Prodi / Jurusan Pjkr
3 3 Drs. Madri M, M.Kes, Aifo Alfiqroam Kumar 1), Drs. Madri M. M.Kes, AIFO 2), Ali Mardius, S.Pd, M.Pd 2) 1. Student of the concentration of health physical education and recreation 2. Lecture of the concentration of health physical education and recreation The primary school teacher education and major the faculty of teacher training and education bung hatta university ABSTRACT Alfiqroam Kumar : Study of the orchestra physical education teachers in teaching physical education appropriate curriculum KTSP in SMA N Pariaman. This study was begin based on field observasion about physical education teachers s comprehension on learning based on curriculum KTSP. This study was aimid to see how far the teachers have been referred on the implementation of learning based on curriculum KTSPat SMA N pariaman. This study was descriptive research.the population of the stady were all orchestra teachers of phycial education in SMA N 2-6 Pariaman, the total of population ware 15. All population used as sample of this study (total sampling). This study used questionnaire teachnique. the question of this research were:1). How far the orchestra teachers of physical education have planed learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, 2). How far the orchestra teachers of physical education have done learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, 3).How far the orchestra teachers of physical education have evaluated learning of phycial education according to the curriculum KTSP in SMA N pariaman, the data was analized by used descriptive statistics with frequency tabulation. Based on analysis result : 1. Variabel of learning pland obtained achievement score of 86.13%, it was in good category. 2. Variabel of learning process obtained achievement score of 85.18%, it was in good category. 3. Variabel of learning evaluation obtained achievement score of 85.18%, it was in good category.
4 4 Alfiqroam Kumar 1), Drs. Madri M. M.Kes, AIFO2), Ali Mardius, S.Pd, M.Pd2) 1) Mahasiswa Program Studi Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan Dan Rekreasi 2) Dosen Program Studi Konsentrasi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta ABSTRAK Alfiqroam Kumar : Studi Tentang Pemahaman Guru-Guru Penjas Orkes Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani Sesuai Kurikulum KTSP Di SMA Negeri Kota Pariaman Penelitian ini diawali berdasarkan obsevasi lapangan tentang pehaman guru-guru pendidikan jasmani atas pembelajaran berdasarkan kurikulum KTSP. Tujuan penelitian adalah melihat seberapa jauh guru telah mengacu pelaksanaan pemeblajarna berdasarkan kurukulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan Populasi guru-guru penjas orkes Sekolah Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman berjumlah sebanyak 15 orang. Semua populasi digunakan sebagai sampel penelitian(total sampling), Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu dengan penyebaran angket. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah : (1). sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (2). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (3). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan tabulasi frekuensi.ber dasarkan hasil analisis diperoleh : (1). variabel perencanaan pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 85.13% berada pada kategori baik. (2). variabel proses pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 86.18% berada pada kategori baik. (3). variabel evaluasi pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 80.89% berada pada kategori baik. Kesimpulan bahwa ketiga variabel yang diteliti berada dalam kategori baik. PENDAHULUAN kurikulum merupakan program pendidikan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar serta terprogramkan, direncanakan dan dirancan sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku, serta dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. UU no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan pasal 1 ayat 19, menyatakan bahwa Kurikulum adalah seperangkat rancangan dan pengatur mengenai, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di setiap sekolah membuat guru menjadi semakin pandai, karena guru dituntut untuk merencanakan sendiri materi pelajaran berdasarkan Silabus dan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan keleluasaan sekolah untuk mengembangkan kurikulum sendiri. Untuk dapat
5 5 melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan tujuan yang diharapkan tentu memerlukan komponen sekolah yang paham dan mempunyai sikap serta komitmen yang baik terhadap KTSP ini. Guru sebagai komponen sekolah mempunyai arti penting dalam melaksanakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ibarat senjata, sedangkan guru adalah orang yang menggunakannya. Sebaik apapun kurikulum yang dibuat bila tidak diimbangi dengan kesiapan dan dedikasi yang baik dari guru maka kurikulum yang telah dibuat tidak akan tepat sasaran. Diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dituntut adanya suatu perubahan pembelajaran yang interaktif antara guru dengan siswa. Dalam hal ini, gurulah yang mempunyai beban berat, karena guru harus bisa menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk tiap mata pelajaran, khsususnya mata pelajaran pendidikan jasmani. Guru harus bisa menyesuaikan diri terhadap perubahan kurikulum yang dimaksud disisi lain, Guru juga dituntut untuk mengembangkan kemampuannya mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan selalu berupaya untuk menguasai materi sebaik mungkin, berkreasi, berinovasi, serta menerapkan metode pembelajaran yang tepat sesuai yang dijelaskan. Dari kutipan di atas, jelas guru harus memahami serta mampu melaksanakan proses pendidikan jasmani di sekolah. Dapat dikemukakan bahwa pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah memiliki peranan penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat. Persoalan yang muncul khususnya di dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan adalah bagaimana membuat agar seorang guru harus mampu mengelola interaksi pembelajaran, mampu memahami hakekat belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar, bagaimana proses belajar berlangsung dan ciri-ciri belajar dalam berbagai bidang, yakni pengetahuan, pemahaman, perasaan, minat, sikap, nilai dan keterampilan. Dengan demikian guru akan mampu menentukan jenis gaya memimpin kelas yang akan dipakai. Hal ini akan mempengaruhi corak interaksi guru dan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Guru dituntut memiliki kinerja yang mampu memberikan dan merealisasikan harapan serta keinginan semua pihak, terutama masyarakat umum yang telah mempercayai sekolah dan guru dalam membina anak didik. Dalam meraih mutu pendidikan yang baik sangat dipengaruhi oleh kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya sehingga kinerja guru menjadi tuntutan penting untuk mencapai keberhasilan pendidikan. Berdasarkan uraian di atas, sangat diperlukan kompetensi seorang guru terhadap pembelajaran pendidikan jasmani olahraga kesehatan sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah, hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor meliputi tingkat pendidikan guru, waktu, alat dan fasilitas, penggunaan metoda, pemanfaatan media, pemahaman guru, aplikasi kurikulum dan evaluasi hasil belajar, khususnya mata pelajaran penjas orkes. METODE PENELITIAN penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang bertujuan untuk mengungkapkan sesuatu apa adanya sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (1990:310) bahwa: Penelitian deskriptif adalah penelitian yang tidak bermaksud untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan tertentu. Rencana ini mencakup persiapan untuk menentukan populasi, sampel, pembuatan angket dan pengumpulan data serta menyebarkan angket Data yang dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian ini bersumber dari guru-guru penjas orkes yang terdiri dari guru-guru SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6 tahun 2016 Sebagai sampel. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan Populasi guru-guru penjas orkes Sekolah
6 6 Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman berjumlah sebanyak 15 orang. Semua populasi digunakan sebagai sampel penelitian(total sampling), Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data yaitu dengan penyebaran angket. Pertanyaan penelitian yang diajukan adalah : (1). sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (2). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. (3). sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan tabulasi frekuensi. Penelitian ini dilakukan pada di Sekolah Menengah Atas Negeri 2-6 Kota Pariaman pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017, tepatnya pada bulan Oktober-November uji validitas. Artinya item pernyataan dimaksud dapat digunakan langsung sebagai instrumentasi pada responden yang telah ditetapkan. 1. Uji Validitas Butir Instrumen. Validitas instrumen dihitung menggunakan analisis statistik korelasi product moment, dengan cara mengkorelasikan antara skor setiap butir instrumen dengan skor total setiap subjek (Arikunto, 1989:135). Hasil perhitungan uji validitas 92 item pernyataan, diperoleh korelasi butir-butir pernyataan yang memenuhi persyaratan untuk dianalisis sebagai data penelitian, adalah pernyataan yang mempunyai korelasi (r) >0.514 pada taraf signifikansi α 0.05, sedangkan pernyataan yang mempunyai korelasi < 0.514, tidak digunakan dalam analisis data penelitian (Hadi, 1986:360). Berdasarkan analisis diperoleh butir pernyataan yang dapat digunakan sebanyak 83 butir, sedangkan butir pernyataan yang dibuang sebanyak 9 butir(r<0.514), karena butir dimaksud dianggap tidak memenuhi persyaratan. Hasil perhitungan masing-masing butir pernyataan dapat dilihat pada lampiran. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian. Uji instrumen penelitian dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabelitas data penelitian.instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 1989:160). Suatu angket dikatakan valid apabila item pernyataan pada angket tersebut mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh angket tersebut sedangkan suatu angket dikatakan reliabel bila jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Santoso, 2004 : 270). Instrumen penelitian ini menggunakan uji coba terpakai, yaitu langsung diberikan pada sampel yang telah ditetapkan, dengan mengikuti ketentuan, bahwa setiap indikator variabel yang dituangkan dalam bentuk pernyataan diwajibkan lolos 80% memenuhi persyaratan uji validitas (Arikunto, 1989). Berdasarkan analisis yang dilakukan dari 92( sembilan puluh dua) item pernyataan mewakili setiap indikator, telah terbukti sebanyak 83butir (90.2%) memenuhi persyaratan 2. Reliabilitas Instrumen Penelitian. Untuk memperoleh reliabelitas instrumen penelitian, digunakan metoda belah dua (splithalf method), dengan asumsi bahwa butir pernyataan yang genap maupun ganjil adalah homogen dan mengukur hal yang sama (Arikunto, 1989). Untuk menghitung tingkat reliabilitas digunakan formulasi korelasi Product Moment. Butir-butir pernyataan dibagi menjadi dua belahan. Belahan pertama bernomor ganjil dan belahan ke dua bernomor genap.kemudian skor masing-masing pernyataan dijumlahkan.selanjutnya dikorelasikan antara ke dua belahan tersebut. Hasil ini baru mengetahui reliabilitas setengah test, dilanjutkan dengan rumus Spearman Brown, maka diperoleh angka korelasi yang menyatakan tingkat reliabelitas suatu test. Hasil perhitungan reliabelitas instrumen penelitian adalah sebesar 0.993> r tab Hasil lengkap perhitungan dapat dilihat pada lampiran. B. Analisis Data Penelitian
7 7 Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, yang bertujuan untuk memberikan gambaran secara umum distribusi frekuensivariabel penelitian. Dalam deskripsi ini disajikan distribusi variabel perencanaan, proses dan evaluasi pembelajaran dalam studi tentang pemahaman guru-guru penjasorkes dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Selanjutnya penyebaran jawaban responden berdasarkan klasifikasi dan distribusi data penelitian dapat dilihat sebagai berikut : 1. Perencanaan Pembelajaran Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabel perencanaaan pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masingmasing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.jumlah item pernyataan pada variabel perencanaan pembelajaransebanyak 27 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 0 atau 0.0%, Tidak Setuju = 6atau 1.5%, Ragu-Ragu = 32 atau 7.9%,Setuju = 219 atau54.1% dan Sangat Setuju = 148 atau 36.5%. Rerata hitung (mean) = 4.26, median = 4, standar deviasi = 0.662, variance = 0.439, nilai minimum = 2 dan nilai maksimum = Proses Pembelajaran Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabelproses pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel proses pembelajaran sebanyak 44 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 3 atau 0.5%, Tidak Setuju = 17 atau 2.6%, Ragu-Ragu = 37 atau 5.6%, Setuju = 319 atau 48.3% dan Sangat Setuju = 284 atau 43.0%. Rerata hitung (mean) =4.31, median = 4, standar deviasi = 0.732,variance =0.536, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum =5. 3. Evaluasi Pembelajaran Penyajian data atas jawaban responden terhadap variabelevaluasi pembelajaran guru penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.jumlah item pernyataan pada variabel evaluasi pembelajaran sebanyak 12 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 2 atau 1.1%, Tidak Setuju = 3 atau 1.7%, Ragu-Ragu = 33 atau 18.3%, Setuju = 89 atau 49.4% dan Sangat Setuju = 53 atau 29.4%. Rerata hitung (mean) =4.04, median = 4, standar deviasi = 0.804,variance =0.646, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum = 5. C. Jawaban Pertanyaan Penelitian 1. Sejauh manakah guru penjas orkes telah merencanakan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai Kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Dengan perencanaan pembelajaran maka akan tersusun proses pembelajaran sesuai kurikulum satuan tingkat pendidikan, maka hasil yang diperoleh pun sesuai dengan semestinya murid akan mudah memahami pembelajaran yang akan diberikan. Bila dilihat dari pernyataan yang di jawab oleh guru-guru SMA Negeri di Kota Pariaman perencanaaan pembelajaran guru penjasorkes memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya.jumlah item pernyataan pada variabel perencanaan pembelajaransebanyak 27 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 0 atau 0.0%, Tidak Setuju = 6atau 1.5%, Ragu-Ragu = 32 atau 7.9%,Setuju = 219 atau54.1% dan Sangat Setuju = 148 atau 36.5%. Rerata hitung (mean) = 4.26, median = 4, standar deviasi = 0.662, variance = 0.439, nilai minimum = 2 dan nilai maksimum = 5. Berdasarkan temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman dengan hasil 85,13% dapat dikategorikan baik. 2. Sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan pembelajaran pendidikan jasamani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. Penyajian pernyataan atas jawaban responden terhadap variabel proses pembelajaran guru penjasorkes dimana
8 8 masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel proses pembelajaran sebanyak 44 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 3 atau 0.5%, Tidak Setuju = 17 atau 2.6%, Ragu-Ragu = 37 atau 5.6%, Setuju = 319 atau 48.3% dan Sangat Setuju = 284 atau 43.0%. Rerata hitung (mean) =4.31, median = 4, standar deviasi = 0.732,variance =0.536, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum =5. Maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran guru-guru penjasorkes SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman dengan hasil 86,18% dapat dikategorikan Baik. 3. Sejauh manakah guru penjas orkes telah melakukan evaluasi pembelajaran sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman. penjasorkes dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel 1 di atas, dimana masing-masing responden memberikan penilaian jawaban terhadap pernyataan sesuai dengan pendapatnya. Jumlah item pernyataan pada variabel evaluasi pembelajaran sebanyak 12 butir pernyataan valid. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa frekuensi Sangat Tidak Setuju = 2 atau 1.1%, Tidak Setuju = 3 atau 1.7%, Ragu-Ragu = 33 atau 18.3%, Setuju = 89 atau 49.4% dan Sangat Setuju = 53 atau 29.4%. Rerata hitung (mean) =4.04, median = 4, standar deviasi = 0.804,variance =0.646, nilai minimum = 1 dan nilai maksimum = 5. Berdasarkan hasil temuan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran guru-guru penjasorkes SMA Negeri 2-6 Kota Pariaman 80,89% dikategorikan Baik. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang guruguru penjas orkes dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani sesuai kurikulum KTSP di SMA Negeri Kota Pariaman dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel perencanaan pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 85.13% berada pada kategori baik. 2. Variabel proses pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 86.18% berada pada kategori baik. 3. Variabel evaluasi pembelajaran diperoleh ketercapaian skor sebesar 80.89% berada pada kategoribaik. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas maka peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut kepada: 1. Disarankan kepada guru-guru penjasorkes SMA Negeri kota Pariaman untuk mempertahankan hasil yang telah dicapai dan lebih ditingkatkan lagi perencanaan, proses, evaluasi pembelajarannya. 2. Guru sebaiknya lebih meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengikuti perkembangan pengetahuan terbaru misalnya dalam menggunakan strategi dan metode mengajar yang bervariasi, mempelajari karakter dan potensi siswa yang bervariasi, serta dalam memanfaatkan multimedia sebagai penunjang proses pembelajaran. 3. Guru semakin kreatif dalam memanfaatkan segala potensi yang dimiliki oleh sekolahnya dan juga selalu berusaha menggali potensi baru yang selama ini masih terpendam. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi (2002). Prosedur Penelitian,: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta. Bahri, Syaiful Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di sekolah. Jakarta : Sinar Baru Algensido. Depdiknas. UU. No. 20 (2005) Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.
9 9 Prawoto (1987). Derajat Kebenaran Media Pembelajaran. Yogyakarta : FPMIPA IKIP Yogyakarta. Sukmadinata,Nama Syaodih Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek bandung : PT Remaja Rosdakarya. Subandijah, Pengembangan Dan Inovasi Kurikulum. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sudjana, Nana (1989). Metode Statistik. Bandung : Transito Sumber: Sumber: ent=firefoxa&rls=org.mozilla%3aen US%3Aofficial&channel=s&hl=id &source=hp&q=pengertian+kurik ulum&meta=&btng=google+pen elusuran. 25 Maret om/2008/07/08/pengertiankurikulum. 9 April 2016
OLEH : RENDI OKTA SELGA NPM
STUDI TENTANG PELAKSANAAN KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR SESUAI KTSP 2006 JURNAL
Lebih terperinciTANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN
Tanggapan Peserta Didik.(Irza Aji Ramadhana) 1 TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN STUDENT S RESPONSES TOWARDS PHYSICAL FITNESS
Lebih terperinciPENERAPAN PROFESIONALITAS GURU PENJASORKES DI SMP NEGERI KECAMATAN V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Jurnal Pendidikan Rokania Vol. II (No. 1/2017) 10-21 10 PENERAPAN PROFESIONALITAS GURU PENJASORKES DI SMP NEGERI KECAMATAN V KOTO TIMUR KABUPATEN PADANG PARIAMAN Oleh Arisman Universitas PGRI Palembang
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENJASORKES DI SMP NEGERI 3 PAINAN KAB. PESISIR SELATAN JURNAL Oleh: NOFRINDO SANDRA NIM. 18786 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN REKREASI JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
Lebih terperinciIN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN
Tingkat Pengetahuan Peserta...(Novianta Wahyu Prasetiawan)1 TINGKAT PENGETAHUAN PESERTA DIDIK TERHADAP MATERI PERMAINAN BOLA BESAR DALAM EMBELAJARAN PENJASORKES KELAS XI DI SMA N 1 PRAMBANAN KLATEN LEVEL
Lebih terperinciTANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017
TANGGAPAN SISWA KELAS IV TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SDN 1 KARANGREJO TAHUN 2017 THE RESPONSES OF THE 4 TH GRADE STUDENTS ON THE LEARNING PROCESS OF PHYSICAL EDUCATION IN SDN 1 KARANGREJO
Lebih terperinciKeywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic
TINGKAT KESULITAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULONPROGO TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN AKUATIK TAHUN PELAJARAN 2015/2016 DIFFICULTY LEVEL OF PHYSICAL
Lebih terperinciTINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO
Tingkat Keterlaksanaan Pembelajaran (Dimas Satrio R) 1 TINGKAT KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI BAGI SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (PENJAS ADAPTIF) DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE-KECAMATAN SENTOLO
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan September 2013 sampai dengan bulan Oktober 2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang
Lebih terperinciHUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG
HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL
Faktor Faktor Pendukung Keterlaksanaan...(Hassan Munawar A.)2 FAKTOR FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI MENURUT PENDAPAT PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 KASIHAN KABUPATEN BANTUL
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
PENERAPAN METODE PENUGASAN DAN TANYA JAWAB TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA KIMIA PADA KONSEP SIFAT KOLIGATIF LARUTAN M Nasir* *Dosen Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda
Lebih terperinciSTUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN
STUDI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK SE-KABUPATEN SRAGEN PADA TAHUN 2007-2012 SKRIPSI Oleh: ARIS SETIAWAN K4610015 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Lebih terperinciTINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN
Tingkat Pengetahuan Guru Penjas (Dewi Meilani) 1 TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN LEVEL OF KNOWLEDGE OF PHYSICAL EDUCATION
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan adalah Nonequivalent Control Group Design.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciMINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Minat Siswa dalam...(septianingrum S)1 MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA STUDENTS INTEREST IN LEARNING PHYSICAL EDUCATION
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen
47 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diberikan perlakuan penerapan
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: SUGIYARNO NPM : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Artikel Skripsi PENGARUH PEMBELAJARAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LEMPAR CAKRAM GAYA MENYAMPING SISWA KELAS VIII MTs NEGERI KEBONAGUNGTAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT
PEMAHAMAN GURU PROGRAM STUDI TEKNIK GAMBAR BANGUNAN TENTANG RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMKN 1 SUMATERA BARAT Eri Yadi Setiawan 1, Indrati Kusumaningrum 2, Bakhri 3 Program Studi Pendidikan Teknik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perlakuan, yaitu penerapan strategi pembelajaran Inquiry pada pembelajaran. matematika dan pembelajaran konvensional.
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis kekeadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mendapat perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing
37 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang dilakukan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dimana kelas eksperimen mendapat perlakuan model pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,
Lebih terperinciMOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL
MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian
Lebih terperinciMOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA
Motivasi Bermain Kasti. (Sukawati Sutijo) 1 MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA MOTIVATION OF PLAYING
Lebih terperinciTINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016
Tingkat Kesulitan Belajar... (Surya Aditama) 1 TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016 THE LEVEL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan
Lebih terperinciFAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016
FAKTOR PENDUKUNG PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMK MUHAMMDIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016 SUPPORTING FACTOR OF VOLLEYBALL LEARNING IN SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN, KLATEN ACADEMIC YEAR
Lebih terperincipeningkatan hasil belajar melalui metode pembelajaran Accelerated Learning menggunakan langkah M-A-S-T-E-R siswa SMAN 2 Siak Hulu.
1 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April-Mei 2013 tahun ajaran 2012/2013. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini telah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENJASORKES TINGKAT SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MEGALUH TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ryan Septyawan Mahasiswa STKIP PGRI Jombang Rancangan
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI
Analisis Butir Soal...(Fitriani Fajar Sahwan) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GASAL MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC COURSE
Lebih terperinciArtikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN FREKUENSI LATIHAN SOAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR HUKUM PAJAK DAN PERPAJAKAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2010/2011 Artikel
Lebih terperinciOleh: Titis Permatasari Dewi Priyatno, Universitas Negeri
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Penjaskes 2017 PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SD SE-DABIN V KECAMATAN TAMAN KABUPATEN PEMALANG JAWA TENGAH
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Campbell & Stanley dalam Arikunto (2006 : 84) mengelompokkan rancangan penelitian menjadi dua kelompok yaitu, pre experimental design (eksperimen yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Quasi Experimental Design dengan desainnya Nonequivalent Group Design. Desain ini hampir sama dengan
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL
0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN 2 Pekanbaru
35 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di kelas X IPA SMAN Pekanbaru tahun ajaran 03/04 pada bulan Agustus hingga bulan september tahun 03 yang dilakukan
Lebih terperinciJUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ALL DISTRICTS OF TUMIJAJAR, ACADEMIC YEAR
ANALISIS BUTIR SOAL UAS GANJIL MAPEL PENJASORKES KELAS VII SMPN SE- KECAMATAN TUMIJAJAR TA 2016/2017 ANALYSIS OF THE FINAL SEMESTER EXAM QUESTIONS ON THE SUBJECT OF PHYSICAL EDUCATION, SPORTS, AND HEALTH
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen.
32 BAB III METODE PENELITIAN Bentuk penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kelas, dimana ada kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan di medan/tempat
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK.
ANALISIS BUTIR SOAL ULANGAN HARIAN PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KD 3.1 PENDAPATAN NASIONAL KELAS XI IPS 1 DI SMA NEGERI 1 GRESIK Miftakhul Ulum S1 Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,
Lebih terperinciSURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI. Oleh: ASNI FUROIDA K
SURVEI TENTANG KINERJA PROFESI GURU PENJASORKES SMA-SMK DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2013 SKRIPSI Oleh: ASNI FUROIDA K4610017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Februari
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian diperlukan suatu langkah-langkah pengkajian dengan menggunakan metode penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai seperti
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PENGARUH BIMBINGAN SOSIAL TERHADAP PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X MIA 4 SMA NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Tri Atmono 11500037 FKIP BK UNISRI Drs. Fadjeri, M.Pd ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciMINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN
Minat Mahasiswa PGSD...(Yudanta Brahmantara) 1 MINAT MAHASISWA PGSD PENJASKES TERHADAP PROFESI DI BIDANG KEGURUAN DAN NON KEGURUAN STUDENT INTEREST PGSD PENJASKES FORCES OF PROFESSIONALS IN THE FIELD OF
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan untuk meneliti efektivitas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA
PENGEMBANGAN MULTIMEDIA BERBASIS MACROMEDIA FLASH DENGAN TAMPILAN SLIDE POWERPOINT PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN MAKANAN UNTUK SISWA KELAS XI IPA SMA Rafiqah Sari Neli 1, Erman Har 1, Azrita 2 Program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam
48 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang tepat sangat diperlukan dalam pelaksanaan suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
Lebih terperinciTINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013
TINGKAT PEMAHAMAN GURU PENJASORKES PADA PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI KABUPATEN SLEMAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 Oleh : Dhiah Ristyandari, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 2 Kuok Kecamatan Kuok
4 A III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN Kuok Kecamatan Kuok Kabupaten Kampar pada semester genap tahun ajaran 013/014 yaitu pada tanggal 4 April-17
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
Lebih terperinciHUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan
HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN,, dan 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program
Lebih terperinciANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH
Analisa Pelaksanaan Kurikulum ( Iska Arif Yulianto) 1 ANALISA PELAKSANAAN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BERORIENTASI KTSP DI SMKN 2 PENGASIH ANALYSIS OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL CURRICULUM ORIENTED
Lebih terperinciPERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL DIY TAHUN
Peran Guru Pendidikan Jasmani Terhadap... (Ganang Fahriawan Raharjo) 1 PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL
Lebih terperinciSTUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL. Oleh
1 STUDI DESKTIPTIF TENTANG PEMAHAMAN GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN REALIA, MODEL DAN GRAFIS OLEH GURU JURNAL Oleh INDAH PERMATA SARI NAZARUDDIN WAHAB ROCHMIYATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
43 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang berarti jalan yang ditempuh atau dilewati. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 tgl 19 Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten
Lebih terperinciPENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang
A. Desain Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain yang digunakan peneliti
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut
Lebih terperinciTingkat Keterlaksanaan Administrasi (Sumi Fitriana)
TINGKAT KETERLAKSANAAN ADMINISTRASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-WILAYAH TIMUR KABUPATEN CILACAP Oleh: Sumi Fitriana, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai
BAB III PROSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data (Arikunto, 1998 : 20). Penggunaan metode yang sesuai dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metodologi berasal dari kata metode dan logos. Metode berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu, sedangkan logos berarti ilmu atau pengetahuan. Jadi, metodologi adalah cara
Lebih terperinciANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI
Analisis Butir Soal (Oktawuri Prihantiwi dan M. Djazari, M.Pd) 1 ANALISIS BUTIR SOAL UJIAN AKHIR MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI AN ANALYSIS OF THE FINAL EXAMINATION ITEMS OF ACCOUNTING ECONOMIC Oleh:
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau. Ilmiah Remaja Terhadap Pembentukan Sikap Ilmiah Siswa.
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif korelasional, untuk menjelaskan hubungan antara konsep-konsep atau nilai-nilai dari variabel
Lebih terperinciTHE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU
THE FACTOR THAT INFLUENCES APPLICATION OF LEARNING IN THE KINDERGARDEN OF MARPOYAN DAMAI SUBDISTRICT IN PEKANBARU Novrianti Rahayu 1, Wilson 2, Enda Puspitasari 3 ABSTRACT The background of the research
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri se-kecamatan Raja Basa Bandar Lampung, pada tahun pelajaran 2009-2010, pada bulan Maret 2010. B. Populasi
Lebih terperinciKOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI
KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI GUGUS I SDN KECAMATAN MARPOYAN DAMAI Reni Anggraini 1, Drs. Slamet,M.Kes, AIFO 2, Drs. Khairul Asbar, M.Pd 3 PENDIDIKAN JASMANI
Lebih terperinciMHD. ARIF
HUBUNGAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELENTUKAN TUBUH DENGAN KETEPATAN SMASH ATLET PUTRA BOLAVOLI KLUB KILAT KOTA PADANG JURNAL Oleh : MHD. ARIF 1210013411228 KONSENTRASI PENDIDIKAN JASMANI KESAHATAN DAN
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES
Keterampilan Mengajar Guru Penjasorkes...(Giat Sanaya)1 KETERAMPILAN MENGAJAR GURU PENJASORKES DI SEKOLAHDASARNEGERI SE- KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBESDALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES Oleh: Giat
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 6-30 September 2013 tahun ajaran 2013/2014 semester ganjil dan dilakukan di kelas VIII SMP Tri Bhakti
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTATERHADAP MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET
Persepsi Siswa Kelas...(Dimas Tri Suryono)1 PERSEPSI SISWA KELAS X SMA N 10 YOGYAKARTATERHADAP MODIFIKASI PERMAINAN BOLABASKET PERCEPTION OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF SMA N 10 YOGYAKARTA ON THE MODIFICATION
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. agar kebenaran yang diungkapkan benar-benar di bentengi dengan bukti
36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar jalan A. Yani No. 1 Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. B. Metode Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3 BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan hal yang penting didalam suatu penelitian ilmiah. Karena penelitian ilmiah harus dilakukan dengan cara-cara atau langkah-langkah tertentu dan
Lebih terperinciAgus Kuntoro NIM: Pembimbing : Dra. Sri Hartini, M.Pd. Prodi BK FKIP UNSIRI ABSTRAK
HUBUNGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN BELAJAR DENGAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIIE SMP NEGERI 2 GONDANGREJO, KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Agus Kuntoro NIM: 11500021
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian
Lebih terperinciTINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG
TINGKAT KEPUASAN PESERTA DIDIK TERHADAP SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI TAHUN AJARAN 215/216 DI SMA NEGERI 1 BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG Oleh: achmad setyo cahyo, universitas negeri yogyakarta
Lebih terperinciOleh : Octavena Mellinda Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Slamet Riyadi Surakarta. Maret.
PENGARUH LAYANAN PENEMPATAN DAN PENYALURAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEKOLAH LANJUTAN TINGKAT ATAS PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh : Octavena Mellinda
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan
Lebih terperinciPELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA
Pelaksanaan Usaha... (Ridho Nugroho) 1 PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA YOGYAKARTA IMPLEMENTATION OF HEALTH BUSINESS SCHOOL IN THE STATE HIGH SCHOOL SE- YOGYAKARTA
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN
1 Faktor-faktor Pendukung (Bayu Sukarno Putro) FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN PJOK MATERI BELADIRI DI SLTA SE-KECAMATAN SRAGEN Oleh: Bayu Sukarno Putro, Fakultas Ilmu Keolahragaan,
Lebih terperinciKinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1
Kinerja Guru dalam... (Reni Tiana) 1 KINERJA GURU DALAM PEMBALAJARAN KELAS XII PROGRAM STUDI KEAHLIAN ADMINISTRASI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN KLATEN Penulis 1 : Reni Tiana Penulis 2 : Rosidah Prodi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN
Persepsi Siswa Kelas... (Septyan W. Adhitama) 1 PERSEPSI SISWA KELAS VIII TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS AIR DI SMP NEGERI 2 KLATEN PERCEPTION OF EIGHT GRADE STUDENT TOWARDS WATER ACTIVITY LEARNING AT
Lebih terperinciTANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET
TANGGAPAN SISWA KELAS VII TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMP NEGERI 2 PLERET RESPONSE OF GRADE VII STUDENTS ON THE USE OF LEARNING
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono, penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penuh. Desain yang digunakan peneliti adalah Pretest-Posttest Control Group
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu (Quasi Experiment), dimana variabel penelitian tidak memungkinkan untuk dikontrol secara penuh. Desain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan
Lebih terperinciMega Selvia 2), Drs. Khairudin, M.Si 1), Karmila Suryani, M.Kom 2)
Pengaruh Motivasi Belajar dan Kebiasaan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas X di SMA N 1 Tigo Nagari (Kabupaten Pasaman) Mega Selvia
Lebih terperinci(Sumber: Fraenkel dan Wallen, 2007)
48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan capaian pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa pada penerapan kombinasi metode Inkuiri
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL. Oleh:
1 HUBUNGAN LINGKUNGAN AKADEMIS DI SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISWA JURNAL Oleh: NAYANK RAGILIA NAZARUDDIN WAHAB BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinci