UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL SFE PADA SISWA KELAS VIII D SMP N 15 PURWOREJO

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENINGKATAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY (CRH)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PROBING PROMPTING KELAS VIIB SMP NEGERI 33 PURWOREJO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII A SMP PGRI BAGELEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTORIAL RIDDLE

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

PENINGKATAN MINAT, KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

Ilmu Pendidikan,Universitas Sebelas Maret Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia mulai diajarkan sejak usia dini di sekolahsekolah

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA

PENERAPAN TEKNIK PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERITEM SECARA KOOPERATIF

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PEMBERIAN TUGAS TERSTRUKTUR DAN KUIS PADA SISWA SMK TKM TAMAN SISWA PURWOREJO

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL TSTS DENGAN MEDIA ALAT PERAGA

BAB II KAJIAN TEORI. aktivitas untuk mencapai kemanfaatan secara optimal. yang bervariasi yang lebih banyak melibatkan peserta didik.

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN RUANG DENGAN METODE PAIR CHEKS PADA SISWA KELAS VIIIB SMP N 3 KEPIL

Kata kunci: Minat, Hasil Belajar, Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN TIPE KANCING GEMERINCING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DENGAN COURSE REVIEW HORAY

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROUND TABLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PENINGKATAN TANGGUNG JAWAB SISWA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA SMK YPP PURWOREJO KELAS X TM C TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING STICK

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN OPEN-ENDED SMP SULTAN AGUNG PURWOREJO

PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PERPADUAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE DAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS VIII

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No.1, Tahun 2014 Elisa Rahma Saputri 25-35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

I. PENDAHULUAN. yang kuat antara tingkat pendidikan dengan perkembangan bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perkembangan bangsa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA SISWA KELAS XI SMK NURUSSALAF KEMIRI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN M-APOS

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

Jurnal Paradigma, Volume 10, Nomor 1, Januari 2015

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE

METODE TANYA JAWAB MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS XII AKUNTANSI DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBER HEAD TOGETHER UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA SISWA

Oleh: Purningsih, S.Pd. SMK YPT Purworejo Abstrak

EKSPERIMENTASI STRATEGI MAKE A MATCH DAN TAKE AND GIVE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIMULYO

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan proses pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ketuntasan Prosentase Jumlah Siswa. Tuntas 50% 11 Siswa. Belum Tuntas 50% 11 Siswa

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siklus I terdiri dari 2 pertemuan masing-masing pertemuan. tahap perencanaan antara lain:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

JURNAL APLIKASI FISIKA VOLUME 10 NOMOR 2 OKTOBER 2014

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN METODE ACTIVE LEARNING TYPE TEAM QUIZ

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE TPS BAGI SISWA SMP

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MATERI GLOBALISASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TALKING CHIPS LILIK SUPRAPTI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN SAVI

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

PEMBELAJARAN TIPE TGT BERBANTU PERMAINAN MISKIN UNTUK PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB I PENDAHULUAN. tentang faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa diperoleh

KOLABORASI MEDIA GAMBAR DAN MODEL PEMBELAJARAN BOTLE DANCE PADA MATERI PENINGGALAN SEJARAH

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERAIF TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LINGKARAN DI KELAS VIII-G SMP NEGERI 9 MALANG ARTIKEL

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE KANCING GEMERINCING Oleh: Triani, Supriyono, Isnaeni Maryam Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo E-Mail: triani.092143728@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model Cooperative Learning tipe Kancing Gemerincing dapat meningkatkan: (1) keaktifan belajar matematika pada peserta didik kelas VII C SMP N 1 Kalikajar; (2) prestasi belajar matematika pada peserta didik kelas VII C SMP N 1 Kalikajar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi, dan tes. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskripstif dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran dan peningkatan prestasi belajar matematika. Keaktifan belajar pada tahap awal mempunyai keaktifan sangat kurang, pada siklus I meningkat menjadi 53,13% dengan kriteria kurang. Pada siklus II meningkat menjadi 81,25% dengan kriteria baik. Peningkatan prestasi belajar yaitu dari 43,75% dengan kriteria kurang pada tahap awal meningkat menjadi 62,50% dengan kriteria cukup pada siklus I. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 78,13% dengan kriteria baik. Kata kunci : kancing gemerincing, keaktifan, prestasi belajar PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar untuk membentuk manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual, dan emosional. Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini dan masa depan. Hal ini dapat diartikan bahwa proses pendidikan yang diberikan bukan semata-mata untuk hari ini, melainkan untuk masa depan. Keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari prestasi yang diperoleh peserta didik, salah satunya pada pelajaran matematika. Saat ini, matematika masih menjadi salah satu pelajaran yang dianggap sulit oleh peserta didik, sehingga mengakibatkan peserta didik enggan belajar matematika. Selain itu, pembelajaran matematika yang berjalan selama ini umumnya masih didominasi guru, sehingga menyebabkan siswa lebih pasif. Ekuivalen: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Cooperative Learning Tipe Kancing Gemerincing 217

Dalam pembelajaran di dalam kelas kegiatan yang dilakukan oleh siswa tidak hanya berpikir dan menerima materi saja, tetapi juga kegiatan yang melibatkan fisik. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Sardiman (2012: 100) bahwa keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik maupun mental, yaitu berbuat dan berfikir sebagai suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan. Pengetahuan, pengalaman dan keterampilan yang diperoleh akan membentuk kepribadian siswa, memperluas kepribadian siswa, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan kemampuan siswa. Bertolak dari hal tersebut maka siswa yang aktif melaksanakan kegiatan dalam pembelajaran akan memperoleh banyak pengalaman. Dengan demikian siswa yang aktif dalam pembelajaran akan banyak pengalaman dan prestasi belajarnya meningkat. Sebaliknya siswa yang tidak aktif akan kurang pengalaman sehingga dapat dikatakan prestasi belajarnya tidak meningkat. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2012: 19) prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. Dalam kegiatan pembelajaran ini sangat dituntut keaktifan siswa, dimana siswa adalah subjek yang banyak melakukan kegiatan, sedangkan guru lebih banyak membimbing dan mengarahkan. Dari aktivitas belajar yang dilakukan siswa di dalam kelas, dipilih empat kegiatan yang dapat dijadikan sebagai aspek untuk mengobservasi keaktifan belajar siswa. Keempat aspek beserta indikatornya adalah kegiatan visual meliputi memperhatikan, kegiatan lisan meliputi menjawab, menanggapi, mengemukakan pendapat, diskusi, kegiatan menulis meliputi mengerjakan tes, dan kegiatan mental meliputi memecahkan masalah, membuat keputusan. Seorang guru yang profesional dituntut agar dapat menunjukkan keahliannya sebagai guru di depan kelas. Salah satu komponen yang harus dikuasai adalah menggunakan bermacam-macam model pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar aktif. Oleh karena itu, seorang guru perlu menguasai berbagai model pembelajaran pada pendidikan modern seperti sekarang ini untuk meningkatkan keaktifan yang akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Salah satu model pembelajaran yang diduga dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar belajar matematika adalah model kooperatif tipe Kancing Gemerincing. Pengertian 218 Ekuivalen: : Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Cooperative Learning Tipe Kancing Gemerincing

model pembelajaran kooperatif Kancing Gemerincing menurut Miftahul Huda (2011: 142) adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif yang masing-masing anggota kelompoknya mendapat kesempatan yang sama untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran orang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah dapat mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kerja kelompok, sering kali ada satu siswa atau anggota yang terlalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya, ada siswa yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapai karena anak yang yang pasif terlalu menggantung diri pada rekan yang aktif. Teknik ini memastikan setiap siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk berperan serta berkontribusi dalam pembelajaran. Miftahul Huda (2011: 142) menyatakan prosedur model pembelajaran Kancing Gemerincing adalah sebagai berikut. Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing (atau benda-benda kecil lainnya). Sebelum memulai tugasnya, masingmasing anggota dari setiap kelompok mendapatkan 2 atau 3 buah kancing (jumlah kancing bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan). Setiap kali anggota selesai berbicara atau mengeluarkan pendapat, ia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkannya di tengah-tengah meja kelompok. Jika kancing yang dimiliki salah seorang siswa habis, maka dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya menghabiskan kancingnya masing-masing. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini terdiri dari dua siklus, tiap siklus ada empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kalikajar yang terletak di Desa Nggandok Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Penilitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2013. Subjek pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII C SMP Negeri 1 Kalikajar semester 2 tahun pelajaran 2012/ 2013. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode observasi dan tes. Metode observasi dilakukan dengan cara melakukan Ekuivalen: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Cooperative Learning Tipe Kancing Gemerincing 219

pengamatan dan pencatatan mengenai keaktifan pelaksanaan pembelajaran dalam kelas. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan. Penilaian dilakukan dengan memberikan checklist pada lembar observasi. Sedangkan metode tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis. Metode tes digunakan untuk memperoleh gambaran perkembangan belajar siswa selama pelaksanaan tindakan dan hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus, tes evaluasi terdiri dari 5 soal uraian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data secara deskriptif kuantitatif. Indikator keberhasilan adalah minimal 75% siswa mempunyai keaktifan belajar baik atau sangat baik. Sedangkan untuk prestasi, minimal 75% dari jumlah peserta didik memperoleh nilai matematika 75 dengan nilai KKM 75. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian berupa observasi keaktifan dan prestasi belajar dari data awal, siklus I sampai siklus II. Berdasarkan observasi keaktifan belajar siswa pada tahap awal mempunyai keaktifan sangat kurang, dan dari hasil observasi keaktifan siswa pada siklus I diperoleh persentase jumlah siswa yang mempunyai keaktifan baik atau sangat baik di dalam kelas baru mencapai 50,13%. Hal ini terjadi dikarenakan pada siklus I ada siswa yang kurang cocok dengan anggota kelompoknya, sehingga siswa tersebut lebih memilih bermain sendiri atau acuh. Selain itu ada siswa yang kurang aktif karena anggota kelompoknya ada yang lebih pintar. Pada saat tes evaluasi masih ada siswa yang meminta jawaban dari siswa lain. Langkah-langkah yang diambil pada siklus II untuk memperbaiki kekurangan pada siklus I yaitu peneliti membagi siswa dalam kelompok yang berbeda dengan kelompok pada siklus I. Agar siswa aktif, peneliti memberi motivasi kepada para siswa. Peneliti menjelaskan kembali aturan dalam pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing. Keaktifan belajar pada siklus II dinilai baik. Partisipasi siswa di dalamnya menunjukkan peningkatan, suasana sudah tenang atau tertib, terkendali dan kondusif sehingga pembahasan hasil diskusi sudah berjalan dengan baik. Siswa mulai berani menyampaikan pendapat, berani bertanya, dan memberikan sanggahan atau tanggapan, pada diskusi kelompok terlihat sudah ada komunikasi antar anggota, 220 Ekuivalen: : Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Cooperative Learning Tipe Kancing Gemerincing

sehingga semua anggota dapat terlibat diskusi, dan pada saat tes evaluasi kebanyakan siswa sudah bekerja sendiri. Jumlah siswa yang mempunyai keaktifan belajar baik atau sangat baik pada siklus II mencapai 81,25% dengan kriteria baik. Adanya peningkatan keaktifan belajar menunjukkan upaya yang dilakukan melalui pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing memberikan efek positif. Peningkatan tersebut disebabkan pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing telah berlangsung secara efektif dan siswa sudah mulai memahami tugas mereka dalam kelompok. Berikut grafik ketuntasan keaktifan belajar. Gambar 1. Grafik Ketuntasan Keaktifan Belajar Sedangkan untuk prestasi belajar, berdasarkan hasil tes tertulis yang telah dilaksanakan, sebagian besar siswa mengalami peningkatan pada tes tertulis siklus I dari data awal. Pada siklus II sebagian besar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sebagai data awal diperoleh data sebagai berikut. Siswa memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75 sebanyak 14 siswa atau sebesar 43,75%. Hasil tersebut mngalami peningkatan pada siklus I. Siswa yang memperoleh nilai 75 atau lebih sebanyak 18 siswa atau sebesar 56,25%. Pada siklus II siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 75 sebanyak 25 siswa atau sebesar 78,13%. Berikut grafik ketuntasan belajar mulai dari data awal, tes siklus I, dan tes siklus II. SIMPULAN DAN SARAN Gambar 2. Grafik Ketuntasan Belajar Klasikal Ekuivalen: Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Cooperative Learning Tipe Kancing Gemerincing 221

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Keaktifan belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing pada siswa kelas VII C semester 2 SMP N 1 Kalikajar mengalami peningkatan. Keaktifan belajar siswa pada tahap awal mempunyai keaktifan sangat kurang, pada siklus I mengalami peningkatan keaktifan menjadi 50,13% dengan kriteria kurang. Pada siklus II mengalami peningkatan kembali menjadi 81,25% dengan kriteria baik. Sedangkan Prestasi belajar siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing pada siswa kelas VII C semester 2 SMP N 1 Kalikajar mengalami peningkatan yang ditandai dengan peningkatan rerata nilai siswa dan ketuntasan belajar klasikal siswa dari data awal ke siklus I yaitu rerata nilai siswa dari 58,59 menjadi 72,38 dengan ketuntasan belajar klasikal siswa dari 43,75% dengan kriteria kurang menjadi 62,50% dengan kriteria cukup. Dari siklus I ke siklus II, yaitu rerata nilai siswa dari 72,38 menjadi 80,19 dengan ketuntasan belajar klasikal siswa dari 62,50% dengan kriteria cukup menjadi 78,13% dengan kriteria baik. Dalam penelitian ini, peneliti memberi saran bahwa pembelajaran kooperatif tipe kancing gemerincing dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika, dapat pula dikembangkan pada materi lain dengan harapan dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar. Sebelum pelaksanaan guru hendaknya membuat perencanaan yang matang dalam memilih materi dan mengalokasikan waktu dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif tipe Kancing Gemerincing sehingga materi lebih mudah diterima siswa dan waktu yang terbuang dapat diminimalkan. DAFTAR PUSTAKA Miftahul, Huda. 2011. Cooperative Learning (Metode, Teknik, Struktur Dan Model Penerapan). Yogyakarta: PT. Remaja Rodakarya Sardiman, A. M.. 2012. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Syaful, Bahri Djmarah. 2012. Prestasi Belajar Dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. 222 Ekuivalen: : Upaya Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Cooperative Learning Tipe Kancing Gemerincing