BAB I PENDAHULUAN. tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak dan memiliki warna kuning keemasan. Pohon nanas sendiri dapat

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Meksiko. Tanaman yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tropis terutama di Indonesia, tanaman nangka menghasilkan buah yang

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbentuk semi padat yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan

BAB I PENDAHULUAN. penyimpan cadangan makanan. Contoh umbi-umbian adalah ketela rambat,

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK BISKUIT DENGAN RATIO TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG DAUN KELOR

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan (BBM) Bahan Bakar Minyak untuk keperluan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. fermentasi tercapai, sehingga harus segera dikonsumsi (Hidayat, 2006).

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. permintaan bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berarti bagi tubuh. Menurut Dewanti (1997) bahan-bahan pembuat es krim

BAB I PENDAHULUAN. panjang cm dan garis tengah cm. Buah nangka terdiri atas

BAB I PENDAHULUAN. Turi (Sesbania grandiflora) merupakan tanaman asli Indonesia,yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia kaya akan berbagai jenis tanaman umbi-umbian, baik

BAB I PENDAHULUAN. Beras adalah salah satu bagian paling penting di dunia untuk konsumsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terkandung senyawa-senyawa yang sangat diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

bermanfaat bagi kesehatan manusia. Di dalam es krim yoghurt dapat

BAB I PENDAHULUAN. seperti Indonesia. Salah satu genus umbi-umbian yaitu genus Dioscorea atau

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alternatif pengganti beras dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia.

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. seperti selulosa, hemiselulosa, dan pektin. Karbohidrat pada ubi jalar juga

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik oleh industri atau rumah tangga, sedangkan kapasitas produksi tepung terigu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia diantaranya adalah tempe, keju, kefir, nata, yoghurt, dan lainlain.

BAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. waktu sekitar sehari semalam. Dalam SII Nomor , brem padat. dalam pembuatan brem padat adalah ketan putih.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

UJI ORGANOLEPTIK FRUITGHURT HASIL FERMENTASI LIMBAH BUAH ANGGUR (Vitis vinifera) OLEH Lactobacillus bulgaricus SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bantuan kapang golongan Rhizopus Sp. Menurut Astawan

BAB I PENDAHULUAN. tampilan dan teksturnya mirip dengan tahu yang berwarna putih bersih

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tempe merupakan makanan khas Indonesia yang cukup populer dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permen jelly merupakan salah satu produk pangan yang disukai semua orang dari kalangan anak-anak hingga dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BAB I PENDAHULUAN. makanan. Dalam sejarah, kehidupan manusia dari tahun ke tahun mengalami

KADAR GLUKOSA DAN BIOETANOL PADA FERMENTASI TEPUNG KETELA POHON (Manihot utilissima Pohl) DENGAN DOSIS RAGI DAN WAKTU FERMENTASI YANG BERBEDA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dadih merupakan hasil olahan susu fermentasi yang berasal dari Sumatera Barat, Jambi dan Riau.

1 I PENDAHULUAN. yang cukup baik terutama kandungan karbohidrat yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Ubi jalar atau ketela rambat ( Ipomoea batatas ) adalah sejenis tanaman

I. PENDAHULUAN. Yogurt adalah bahan makanan yang terbuat dari susu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketela pohon merupakan tanaman yang sudah tidak asing lagi bagi

UJI KANDUNGAN KARBOHIDRAT PADA PEMBUATAN KECAP DENGAN PENAMBAHAN AIR KELAPA PADA BERBAGAI KONSENTRASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di

mi. Sekitar 40% konsumsi gandum di Asia adalah mi (Hoseney, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. lodeh, sayur asam, sup, dodol, dan juga manisan. Selain itu juga memiliki tekstur

BAB I PENDAHULUAN. baik di daerah tropis salah satunya yaitu tanaman munggur. Tanaman ini

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu hasil pertanian yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengkonsumsi berbagai jenis pangan sehingga keanekaragaman pola

... TAPE. Yuniar Lidyawati ( ) Anita Novalia ( ) Dyan Fitrisari ( )

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Makanan pendamping ASI (MP-ASI) adalah makanan atau minuman yang

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

PERBANDINGAN TEPUNG SINGKONG DENGAN TEPUNG TALAS DAN KONSENTRASI SERBUK TEH HIJAU TERHADAP KARAKTERISTIK COOKIES (KUE KERING) BERBASIS UMBI- UMBIAN

PENGARUH KONSENTRASI RAGI TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK TAPE UBI JALAR

BAB I PENDAHULUAN. fosfor, besi atau mineral lain. Protein disusun dari 23 atau lebih unit yang

BAB I PENDAHULUAN. secara optimal, contohnya adalah tanaman Muntingia calabura L atau talok.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. sebagai obat. Sekarang ini banyak sekali berbagai jenis obat yang dikemas

I PENDAHULUAN. hidup dan konsumsinya agar lebih sehat. Dengan demikian, konsumen saat ini

BAB I PENDAHULUAN. setelah padi dan jagung bagi masyarakat Indonesia. Tanaman ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

I. PENDAHULUAN. mineral, serta antosianin (Suzuki, dkk., 2004). antikanker, dan antiatherogenik (Indrasari dkk., 2010).

Metode penelitian Rancangan penelitian (reseach Design) Rancangan Percobaan

Bab 1 PENDAHULUAN. bahan mentah seperti beras, jagung, umbi-umbian, tepung-tepungan, sayursayuran,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN. dapat diperoleh di pasar atau di toko-toko yang menjual bahan pangan. Abon dapat

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMANFAATAN UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas varietas Ayamurasaki) DALAM PEMBUATAN ES KRIM SINBIOTIK SKRIPSI

1 I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (1.3) Maksud dan tujuan Penelitian, (1.4) Manfaat

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

Gambar 1. Beberapa varietas talas Bogor

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ubi jalar adalah salah satu komoditas pertanian yang bergizi tinggi, berumur

I PENDAHULUAN. Bab ini akan menguraikan mengenai :(1.1) Latar Belakang, (1.2) Identifikasi

I. PENDAHULUAN. berasal dari gandum yang ketersediaannya di Indonesia harus diimpor,

UJI PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK PADA TEMPE DENGAN BAHAN DASAR JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata)

BAB I PENDAHULUAN. vitamin dan mineral, sayuran juga menambah ragam, rasa, warna dan tekstur

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L) berasal dari Amerika Tengah, pada tahun 1960-an ubi jalar telah menyebar hampir di seluruh Indonesia (Rukmana, 2001). Ubi jalar (Ipomoea batatas L) merupakan salah satu komoditas pertanian di Indonesia yang memiliki jumlah produksi cukup melimpah. Menurut Badan Pusat Statistik (2011), produksi ubi jalar di Indonesia, yaitu sekitar 2.438.076 ton per tahunnya. Jenis ubi jalar ada beberapa macam diantaranya ubi ungu, ubi kuning, ubi putih dan ubi jingga. Karakteristik ubi jalar ungu memiliki warna kulit ungu tua ke hitam-hitaman, warna daging ubi ini ungu muda ke ungu tua, memiliki rasa manis tergantung varietasnya. Biasanya semakin lama penyimpanan ubi yang masih mentah maka rasanya akan semakin manis. Di Indonesia sebagian dari jenis ubi dimanfaatkan sebagai makanan pokok karena umbi umbian ini merupakan sumber karbohidrat. Ada juga yang memanfaatkan umbi-umbian ini sebagai makanan sampingan seperti tape, keripik, ubi goreng, ubi rebus, bahan dasar pembuatan es krim dan cake. Ubi ungu mengandung serat pangan alami tinggi, prebiotik, kadar Glycemic Index rendah, dan oligosakarida. Kandungan yang terdapat pada ubi ungu tiap 100 gr seperti kalsium 30,00 gr, protein 1,80 gr, lemak 0,70 gr, vitamin A 7.700 gr, kalori 123 kal, fosfor 49,00 gr, zat besi 0,70 gr, vitamin B 1 1

2 0,90 mg, vitamin C 22,0 gr, serat kasar dan abu (Rukmana, 2008). Ubi ungu juga mengandung lisin, Cu, Mg, K, Zn rata rata 20 %. Tape merupakan makanan selingan yang sangat dikenal dan digemari oleh masyarakat di Indonesia. Jenis tape yang paling dikenal oleh masyarakat yaitu tape ketan dan tape singkong. Tape ini memiliki rasa manis dan mengandung sedikit alcohol, memiliki aroma yang menyenangkan dengan tekstur lunak dan berair (Hidayat, dkk. 2006). Protein merupakan zat yang sangat berguna bagi kehidupan manusia. Fungsi utama protein yaitu untuk membangun sel tubuh baru dan mengganti sel tubuh lama yang telah rusak. Dan sebagai cadangan makanan selain karbohidrat dan lemak dengan kalori yang dihasilkan sampai tiga kalori untuk tiap gramnya. Protein erat kaitannya dengan tingkat konsumsi manusia. Pengukuran kadar protein dengan menggunakan Spektrofotometer (Anonim, 2012 ). Dalam kehidupan protein memegang peranan penting, didalam makanan berfungsi sebagai zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya enzim, suatu protein yang berfungsi sebagai biokatalis. Hemoglobin dalam butir butir darah merah atau eritrosit yang berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru paru ke seluruh bagian tubuh, adalah salah satu jenis protein ( Poedjiadi, 2009). Nanas merupakan tanaman yang memiliki nama ilmiah Ananas comosus. Nanas berasal dari Amerika tropis, yaitu daerah Brazil,

3 Argentina, dan Peru. Nanas telah tersebar diseluruh dunia, terutama disekitar khatulistiwa antara 30 o LU dan 30 o LS (Anneahira, 2012 ). Buah nanas mengandung vitamin A dan C, kalsium, fosfor, magnesium, besi, natrium, kalium, dekstrosa, sukrosa (gula tebu), dan enzim bromelin. Enzim bromelin merupakan enzim protease yang dapat menghidrolisa protein, protease atau peptine yang membantu mencerna protein didalam makanan dan diserap oleh tubuh (Anonim, 2008). Enzim bromelin merupakan enzim yang secara alami terdapat pada buah, batang nanas ataupun kulit nanas. Industri kecil rumah tangga banyak yang menggunakan nanas untuk penjualan es buah, juz, kue ataupun selai. Pada umumnya yang dimanfaatkan hanya daging buahnya saja dan kulit buahnya dibuang begitu saja, maka dari itu pemanfaatan dari kulit buah nanas perlu ditingkatkan karena pada kulit buahnya pun juga masih mengandung senyawa enzim yaitu enzim bromelin. Salah satu upaya untuk memanfaatkan kulit buah nanas yaitu dengan diambil sarinya. Penelitian Istika (2009), bahwa enzim bromelin pada kulit buah nanas mampu mengempukkan daging sapi dalam waktu 3 jam dalam lemari es. Starter yang digunakan untuk memproduksi tape disebut ragi, yang umumnya berbentuk bulat pipih. Tidak diperlukan peralatan khusus untuk memproduksi ragi, tetapi formulasi bahan yang digunakan pada umumnya tetap menjadi rahasia setiap pengusaha ragi (Hidayat, dkk 2006). Ragi tape umumnya terdiri dari kapang, khamir dan bakteri. Cita rasa tape yang dihasilkan ditentukan oleh jenis mikroorganisme yang aktif di dalam ragi.

4 Keaktifan mikroorganisme di dalam ragi diatur dengan penambahan bumbu dan rempah (Tim Penulis UNAIR,2007). Fermentasi merupakan proses katabolik yang membuat sejumlah tertentu ATP dari glukosa dan menghasilkan produk akhir yang khas seperti etil alcohol atau asam laktat. Fermentasi bisa juga dikatakan sebuah hasil dari sebuah aksi mikroorganisme yang spesifik (Riadi,2007). Dalam proses fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, oksigen, air, ph dan ketersediaan nutrisi. Berdasarkan penelitian Fatimah (2011), perlakuan jenis ragi NKL dan tradisional dengan konsentrasi berbeda 0,5%, 1,0% dan 1,5%. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perlakuan jenis ragi NKL dan banyaknya konsentrasi ragi 1,5% dapat memberikan pengaruh optimum terhadap kadar protein dan kadar karbohidrat pada fermentasi tape ketan. Semakin tinggi konsentrasi ragi semakin tinggi pula kadar proteinnya. Sedangkan berdasarkan penelitian Fitriyanah (2007), menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian Saccharomyces cerevisiae dan lama fermentasi terhadap kualitas kimia dan organoleptik tape ubi jalar. Berdasarkan penelitian Tari, dkk (2011) tentang Ipomoea (Ubi Jalar Ungu ) sebagai Susu Prebiotik : Kajian Penambahan Jenis Susu terhadap Sifat Kimia-Organoleptiknya, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat beda sangat nyata antar perlakuan terhadap sifat kimia prebiotik ubi jalar ungu dengan perlakuan penambahan jenis susu kental manis merupakan perlakuan

5 terpilih yang menghasilkan sifat kimia berupa kadar air 83,791%, total padatan terlarut 13,667%, dan gula reduksi 1,274%. Berdasarkan penelitian Dian, dkk (2012) tentang Pemanfaatan Umbi Ubi Jalar Sebagai Bahan Baku Pembuatan Es Krim, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perlakuan perbandingan susu skim dan ubi jalar 7,5% : 2,5% paling disukai karena tidak cepat meleleh pada suhu ruang. Substitusi susu skim dengan umbi ubi jalar kukus mempengaruhi kekentalan adonan es krim, dimana semakin tinggi konsentrasi penggunaan ubi jalar kukus, semakin kental adonan es krim. Berdasarkan penelitian Suryani (2011), menunjukkan bahwa penambahan sari kulit nanas 0,5 L, 1 L dan 1,5 L, konsentrasi 1,5 L dapat meningkatkan kadar protein tempe kacang lamtoro. Sedangkan dalam penelitian Wulandari (2008), penambahan sari buah nanas dengan volume 25 ml, 35,75 ml, dan 50 ml, hasil penelitiannya dengan volume 50 ml dapat meningkatkan kadar protein pada tape singkong. Dari latar belakang di atas, maka pada penelitian ini akan dilakukan penambahan sari kulit buah nanas untuk meningkatkan kadar protein tape ubi ungu dengan judul UJI KADAR PROTEIN DAN UJI ORGANOLEPTIK TAPE UBI UNGU (Ipomoea batatas L) MELALUI FERMENTASI DENGAN DOSIS RAGI YANG BERBEDA DAN PENAMBAHAN SARI KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus).

6 B. Pembatasan masalah Untuk menghindari timbulnya kesalahan dalam penafsiran judul dan pembahasan, maka perlu adanya pembatasan masalah sebagai berikut : 1. Subyek penelitian adalah ubi ungu (Ipomoea batatas L), ragi dan penambahan sari kulit buah nanas (Ananas comosus). 2. Obyek penelitian adalah tape ubi ungu (Ipomoea batatas L). 3. Parameter penelitian adalah pengukuran kadar protein dan mutu organoleptik yang meliputi rasa, warna, tekstur, dan aroma tape ubi ungu. C. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalahnya sebagai berikut : Bagaimana pengaruh dosis ragi dan penambahan sari kulit buah nanas (Ananas comosus) dengan konsentrasi yang berbeda terhadap kadar protein dan mutu organoleptik tape ubi ungu (Ipomoea batatas L)? D. Tujuan penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ragi dan penambahan sari kulit buah nanas (Ananas comosus) yang konsentrasinya berbeda terhadap kadar protein dan mutu organoleptik tape ubi ungu (Ipomoea batatas L). E. Manfaat penelitian Adapun manfaat yang ingin dicapai peneliti sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis

7 Secara umum penelitian ini untuk sosialisasi pada masyarakat bahwa ubi ungu kaya akan manfaat. 2. Manfaat praktis a. Bagi masyarakat 1) Memberi pengetahuan pada masyarakat tentang kadar protein tape ubi ungu sebelum dan setelah penambahan sari kulit buah nanas. 2) Memberi pengetahuan kepada masyarakat bahwa kulit buah nanas mengandung enzim bromelin yang dapat meningkatkan kadar protein. b. Bagi peneliti 1) Dapat memperoleh pengalaman langsung bagaimana cara pembuatan tape ubi ungu dengan penambahan sari kulit buah nanas. 2) Dapat mengetahui kadar protein tape ubi ungu sebelum dan setelah penambahan sari kulit buah nanas. c. Bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini bisa digunakan sebagai refrensi bagi peneliti selanjutnya.